LEMBAR PENGESAHAN :
NAMA TANDA TANGAN
SHE Departement
Project Manager
SALINAN KE :
STATUS DOKUMEN :
Dokumen ini merupakan milik PT. Berau Usaha Mandiri West Block yang dikendalikan.
Informasi yang ada di dalam dokumen ini, seluruhnya atau sebagian, tidak boleh
disebarluaskan tanpa ijin terlebih dahulu dari PT. Berau Usaha Mandiri West Block.
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 1 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 2 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
1. TUJUAN
Tujuan pengapuran Water Monitoring Poin adalah sebagai daerah yang dijadikan tempat
pemantauan dan monitoring untuk pengolahan air limpasan dari tambang dan air asam
tambang, serta untuk menjaga kualitas limbah cair penambangan batubara agar tetap sesuai
dengan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 tahun 2003 pasal 2 ayat (1)
tentang Baku Mutu Limbah Cair untuk kegiatan Pertambangan, Menjaga kelangsungan hidup
bagi berbagai kehidupan biota air disemua badan air yang berada di dalam lokasi tambang atau
yang melewati daerah lokasi tambang dan Menjaga kualitas air permukaan yang dapat
digunakan untuk keperluan masyarakat di sekitar lokasi tambang.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk kegiatan pengapuran Water Monitoring Poin PT. Berau Usaha
Mandiri West Block.
3. DEFINISI
3.1. Baku mutu air limbah batubara adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau
jumlah unsur pencemaran yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah batu bara
yang akan dibuang atau dilepas ke air permukaan. Parameter baku mutu limbah cair
tambang batu bara yang diatur dari keputusan menteri Lingkungan Hidup Nomor 113
Tahun 2013 pasal 2 ayat (1) dan KepMen LH No 113 th 2003 Dan Perda Kaltim No.02
Tahun 2011,adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Batubara
Zat Tersuspensi/ Mangan/Mn
pH Besi/Fe (m/L)
TSS (mg/L) (mg/L)
6-9 0-300 7 4
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 3 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
3.2. Titik penaatan (point of compliance) adalah satu atau lebih lokasi yang dijadikan acuan
untuk pemantauan dalam rangka penaatan baku mutu air limbah.
3.3. Air Asam Tambang (AAT) adalah air yang bersifat asam dan mengandung logam terlarut,
terutama besi, dan senyawa sulfat yang terbentuk akibat teroksidasinya overburden dan
batubara yang mengandung pirit (FeS2).
3.4. Water Monitoring Poin (WMP) adalah bangunan tempat pengelolaan air tambang yang
terdiri dari 4 kolam yang terhubungkan secara zig-zag, yaitu kolam endapan lumpur,
kolam reaksi dan pencampuran, kolam stabilisasi I dan kolam stabilisasi II. WMP PT.BUM
West Block saat ini ada lokasi yaitu WMP 06 untuk area Pit dan WMP 07 untuk area Jetty
04.
3.5. pH (potensial hidrogen) adalah satuan pengukuran keasaman air yang menunjukkan
jumlah ion hidrogen (H+) dalam larutan. Baku mutu air limpasan yaitu 6-9.
3.6. Jenis kapur yang digunakan adalah Kapur Tohor (CaO) yaitu jenis kapur khusus untuk
menaikan pH air dengan praktis, murah dan aman sekaligus dapat mengurangi
kandungan logam berat yang terkandung dalam air asam tambang.
4. PROSEDUR
4.1. Secara Tanggung Jawab
4.1.1. Penanggungjawab pelaksanaan pengapuran adalah masing-masing perusahaan
dibawah pengawasan Pengawas area WMP terkait dan SHE Dept.
4.1.2. SHE Dept bertanggung jawab dalam proses pengapuran di setiap WMP
4.1.3. Pengawas area WMP terkait harus memastikan bahwa seluruh aliran air dari pit,
disposal dan area tambang mengalir melalui WMP.
4.1.4. SHE membantu mengawasi pelaksanaan pengapuran di WMP untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pengapuran sudah sesuai dengan prosedur.
4.1.5. Pengecekan pH dilakukan oleh anggota SHE dan hasilnya dilaporkan kepada
pimpinan SHE dan pengawas area WMP terkait.
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 4 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 5 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
4.2.5. Semua AAT dipastikan melalui WMP sebelum mengalir ke lingkungan agar air
yang keluar dari WMP sesuai dengan standar baku mutu lingkungan
4.2.6. Tenaga pengapuran harus mencatat jumlah kapur yang dipakai dan melaporkan
data pencatatan pH kepada pengawas tambang dan pimpinan SHE, setiap
melakukan pengapuran selesai.
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 6 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
4.2.7. SHE Dept harus selalu memantau jumlah stok kapur dan melaporkan kepada
Logistic jika jumlah stock kapur mendekati jumlah minimum stok
4.2.8. Apabila stock kapur sudah habis, maka air asam tambang tidak boleh di
masukkan ke WMP dan pompa harus dimatikan
4.2.9. SHE berhak mengintruksikan kepada Dept terkait untuk mematikan pompa
apabila stock kapur sudah habis
4.2.10. Jika kapur habis atau kurang maka segera memberitahukan ke Logistic Dept
untuk meminta tambahan kapur
4.2.11. SHE Dept.segera menutup pintu outlet WMP apabila sudah tidak melakukan
pengapuran
4.2.12. Area WMP harus selalu dipelihara dan akses jalan ke lokasi WMP harus baik
untuk mempermudah pengiriman kapur, dan secara berkala dilakukan
pengurasan lumpur yang mengendap di kolam pengendapan lumpur.
4.2.13. Kontraktor ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan pembersihan WMP
4.3.6. Kemudian air asam bisa mulai dimasukkan, sesuai dengan perhitungan debit air
dari awal
4.3.7. Pencampuran kapur bisa dimasukkan per menit atau per jam, secara
berkelanjutan
4.3.8. SHE selalu memastikan kolam 1-2 kondisi pH normal saat dilakukannya
pengapuran, apabila reaksi belum sempurna tutup pintu air outlet dan segera
lakukan perbaikan sampai kondisi normal.
4.3.9. SHE juga selalu memastikan bahwa pH air yang keluar dari outlet sesuai dengan
baku mutu yaitu 6-9, pengukuran debit air dan dilakukan pencatatan
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 8 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.
PROSEDUR MANAJEMEN
5. LAMPIRAN
5.1. FM.SHE.14.001 Form Pengapuran Air Asam Tambang
This procedure is classified as ‘uncontrolled’ when printed. Prior to reference of a printed copy, please Page 9 of 9
check the ‘controlled’ version of the procedure at PT. Berau Usaha Mandiri West Block in order to ensure
that the relevant section is at the correct issue number.