Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Arief Satrio W

NIM :15503241050

Kelas : T2

1. Bagaimana prinsip kerja pompa hidrolik? Jelaskan


2. Mengapa cairan hidrolik menggunakan oli dengan kekentalan tertentu?
3. Jelaskan, apa gunanya katup?
4. Jelaskan kerusakan jenis apa saja yang terjadi pada katup?
5. Jelaska, apa gunanya seal dan ada berapa macam jenis seal?
6. Jelaskan, kerusakan jenis apa saja yang mungkin terjadi pada pompa hidrolik?
7. Jelaskan perbedaan antara pneumatik dan hidrolik?
8. Terangkan bagaimana cara merawat pompa hidrolik dan kelengkapannya agar usia
pakainya menjadi lebih lama?
9. Terangkan bagaimana cara merawat pneumatik dan kelengkapannya agar usia
pakainya menjadi lebih lama?
10. Terangkan bagaimana caranya melepas dan memasang seal pada piston?
11. Jelaskan penyebab kerusakan seal!
12. Bagaimana cara mengoperasikan mesin hidrolik yang benar?
13. Bagaimana cara mengoperasikan pneumatik yang benar?

JAWAB :
1. Prinsip dalam rangkaian hidraulik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat
cair yang dipindahkan dengan pompa hidraulik untuk menjalankan suatu sistem
tertentu.
Pompa hidraulik menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada
suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi
yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi
mekanik menjadi energi hidraulik. Pompa hidraulik bekerja dengan cara
menghisap oli dari tangki hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem hidraulik
dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya
menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam
sistem hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor
hidraulik, dan aktuator.
2. Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi
fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang
terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.
Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat
untuk melawan gaya viskositas cairan.
3. Katup / valve adalah komponen utama dalam sistem
hidrolik. Katup /valve digunakan untuk mengontrol tekanan dan aliran fluida
melalui pipahidrolik dan juga berguna dalam memanfaatkan
dan menghasilkan tenaga hidrolik.
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang silinder
di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses
pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang
tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses
pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat
pada saat pembakaran gas berlangsung.
4. Ada beberapa di antara kerusakan yang sering terjadi pada klep itu sendiri
antaranya :
1. Klep tersebut rusak bengkok pada batang klep.
2. Klep tersebut rusak dan batang atau permukaan klep telah haus atau mengecil.
3. Klep tersebut rusak dan pecah pada permukaan klep.
4. Klep tersebut rusak dan batang klep retak ataupun patah.

5. Fungsi dari seal yaitu:


Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi).
Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem.
Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur.
Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor.
Melapisi permukaan yang tidak rata.
Komponen tidak cepat rusak.

Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Static Seal dan Dynamic Seal.
Static Seal
Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan pada dua
permukaan yang dilapisi. Yang termasuk Static seal adalah: O-ring
seal, gasket dan liquid gasket.
Dynamic Seal
Dynamic seal dipakai pada komponen yang bergerak antara permukaan satu
dengan yang lainya. Sedangkan yang termasuk Dynamic seal adalah: O-ring
seals, Lip seals, Duo Cone seals dan packingrings.

6. Kerusakan di pompa hidrolik


aerasi dan score (pelubangan) Pompa berisik
penyebab : Permukaan oli rendah, Oli dingin, Saluran hisap kotor, Saluran hisap
terlalu kecil, Saluran hisap terhambat.
Perbaikan : Isi sampai tingkat yang benar, Ganti dengan oli yang sesuai, Bersihkan
atau ganti, Perbesar ukuran saluran, Bersihkan penghambat dari saluran.

Kemungkinan masalah pompa : Pompa butuh waktu lama atau tidak bereaksi
penyebab : Permukaan oli rendah, Pressure (tekanan) valve , pelepas kurang, Pompa
aus atau rusak.
Perbaikan : Isi sampai tingkat yang benar, Atur ulang pressure (tekanan), Perbaiki
atau ganti pompa.

Aliran atau pressure (tekanan) dari pompa rendah


penyebab : Thrust plate rusak, Check valve rusak, Housing gear aus, Rangkaian gear
aus, Udar masuk ke pompa melalui shaft seal
Perbaikan : Ganti thrust plate, Ganti check valve, Ganti housing gear, Ganti
rangkaian gear.

Shaft seal pompa bocor


penyebab : Wilayah shaft sekitar seal aus, Check valve pada pompa tidak tersegel,
Ring seal rusak atau aus, Saluran wadah buangan tidak terpasang (motor).
Perbaikan yang dibutuhkan : Ganti shaft, Bersihkan atau ganti check valve, Ganti
ring seal, Pasang drain line
7. Hidrolik adalah suatu sistemyang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power
(sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Pada sistem hidrolik, tekanan fluida
merupakan tenaga penggerak sistem.
Sistem pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi
untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara
terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor,
sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tertentu.

8. Perawatan Pompa Hidrolik


Pada komponen penyangga baut ataupun pasak yang longgar atau kurang
kencang juga disebabkan yang terdapat pada pasak.
Komponen batang piston pada batang piston yang terbebani pada satu sisi
saja dan batang piston yang tidak segaris.
Komponen batang piston yang kurang pelumas, sehingga dilakukan
pelumasan dan dapat menimbulkan packing batang piston tergores serta
terkikis yang berakibat pada langkah silinder yang tidak menentu.
Komponen yang terkena kotoran seperti pada batang piston atau torak dan
tertempel oleh debu ketika batang piston memanjang juga ketika mundur
yang membawa kotoran yang dapat merusak packing batang piston.
Komponen yang cacat pada batang piston yang disebabkan karena batang
piston yang tidak terlindung dan kemungkinan terkena benturan keras.
Perawatan Sistem HidrolikPerawatan dari sistem hidrolik, memerlukan
penggunaan fluida hidrolik yang layak, pemilihan tube dan seal yang
layak. Dan kita harus dapat mengetahui bagaimana pengecekan untuk
kebersihan nya yang layak.Perawatan efektif dari sistem hidrolik yang
diperlukan adalah melihat kelayakan seal, tube, selang yang digunakan.

9. Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,


pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan
pencegahan untuk menjaga udara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya.

Saringan dalam komponen harus selalu dibersihkan dari partikel-partikel metal


yang mana hal tersebut dapat menyebabkan keausan pada komponen.

Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya dan


diproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah
pembersihan. Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel
metal yang masuk kedalam sistem.
Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab
sistem tidak dapat memberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah,
walaupun terdapat jumlah air yang sangat kecil dapat menjadi penyebab serius
tidak berfungsinya sistem.

Setiap tahap perawatan harus memperhatikan masuknya air kedalam sistem.


Kebocoran bagian dalam komponen, selama kebocoran pada O-Ring atau
posisinya, yang mana ketika pemasangan tidak sempurna atau tergores oleh
partikel metal atau sudah batas pemakaian.

10. -

11. Kerusakan seaal

Kerusakan Karena Abrasi/Goresan


Penyebab :
-Permukaan terlalu kasar karena machining
-Proses disassembling seal yang kasar
Kerusakan Akibat Kontaminasi
Penyebab :
Sistem filtering yang kurang baik .
Wiper seal rusak / bocor.
Keausan Seal
Keausan seal karena gesekan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan, yang
bisa dilakukan adalah meningkatkan perawatan ( permukaan yang halus & filter
yang baik ).
Seal menjadi gosong karena terbakar
Seal akan terpelintir keluar / twist out (Proses tekanan geser pada seal)

12. Berikut 2 macam sistem kerja hidrolik yaitu


1. Sistem Terbuka. Sistem ini bekera bila katup pengontrol dalam keadaan netral
maka aliran minyak hidrotik yang dihasilkan pompa langsung ke ke arah pipa
hidrolik dan dapat berhubungan langsung ke udara luar sebelum dipompa lagi
Pada saat itu kapasitas aliran minyak hidrolik yang dihasilkan pompa maksimal
tekanannya minimum (atm) Pada sistem ini antara lain tidak butuh lagi Sistem
pengontrolan terhadap kapasitas alran pompa dan pompa yang digunakan
konstruksinya relatif sederhana. Sistemnya di tentukan untuk ekonomisas dan
mudah dalam perawatannya
2. Sistem Tertutup sistem ini Bekera bala katup pengontrol dalam keadaan
netralmaka adiran oi yang dihasilkan pompa hidrolik akan menuju ke sistem
tertutup dan tidak dapat berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfen
Dengan tekanan / tekanan antara pompa dan Katup pengontrol akan naik sampai
batas tertentu dengan sistem terbuka Tekanan systemlertutup ini digunakan untuk
sistem pengontrolan sehingga pompa akan berhenti mengalirkan tenaga hidrolik
ke sistem kehampaan dan sistem ini dapat mengnasukan gerakan yang relatif
stabil sehingga tidak akan tenadi turun gerakan pertengkapan kerja seperti
contonnya Sistem Hidrotik Kursi Kantor ini bisa bekega karena belum tercapainya
tekanan minyak hidroik pada saat bergerak

13. Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara)
hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 9 bar. Selanjutnya udara bertekanan
itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air
dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan
dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan
menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila
selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder
maka piston akan bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan
udara bertekanan menuju ke outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak
mundur. Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga
di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun rangkaian kontrol listrik
lainnya. Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya.

Anda mungkin juga menyukai