Anda di halaman 1dari 3

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke

Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance


Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik Penggantian
komponen Pembubutan Melakukan pengujian Finish Gambar 4.1 Alur proses
perawatan

42 4.1 PERAWATAN SISTEM HIDROLIK PADA LOADER WA500-1


Perawatan yang dikerjakan oleh penulis adalah pada kendaraan alat berat Loader
WA500-1 dan perawatan pada sistem hidrolik harus sesuai dengan buku petunjuk
service yang diberikan oleh perusahaan Komatsu. Perawatan yang dilakukan
pertama adalah memasukan alat berat ke workshop untuk dilakukan perawatan
berkala lalu memeriksa semua komponen-komponennya terutama bagian sistem
hidroliknya. Bila tidak ada kerusakan maka akan dilakukan maintenance yaitu
penggantian oli hidrolik, filter oli hidrolik dan hose hidrolik yang sudah tua. Dan
bila ada kerusakan kegiatan ini bisa disebut kegiatan service yang meliputi
pengontrolan, penggantian, penyetelan, perbaikan dan pengetesan. 4.2
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN BERKALA SISTEM HIDROLIK
Pelumasan pada hidrolik yang secara berkala sesuai standard pabrik pada tangki
oli. Mengganti filter oli hidrolik Memeriksa pedal kemudi penggerak hidrolik
apakah macet atau tidak. Memeriksa kondisi hose hidrolik penyalur tekanan oli ke
silinder piston. Bersihkan bagian control valve. Memeriksa kondisi seal pada spool
control valve. Memeriksa keadaan safety valve. Memeriksa control level untuk
mengukur batas oli hidrolik. Memeriksa keadaan filter oli hidrolik, bila telah
beroperasi lebih dari 250 jam segera ganti. Memeriksa daya hisap pompa hidrolik
bila lambat periksa drive shaft, oring seal atau ringnya. Uji daya angkat lift arm.

43 Gambar 4.2 Penggantian filter oli hidrolik (Sumber: PT. Jawara Kreasi
Cemerlang, 2016) 4.3 MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA SISTEM
HIDROLIK Kegiatan memperbaiki kerusakan dilakukan setelah pengecekan di
workshop dengan menyalakan mesin dan menguji alat kerjanya. Bila alat kerja
tidak berfungsi dengan baik seperti daya angkat bucket yang lambat dan tidak
bertenaga berarti terjadi kerusakan pada komponenkomponen hidrolik seperti
terjadi kebocoran pada seal atau oring pada control valve, pompa yang tidak
berputar secara maksimal, atau oli yang kurang. Maka dilakukan perbaikan yang
meliputi pengontrolan, penggantian, penyetelan, perbaikan dan pengetesan hingga
selesai di perbaiki.fdg 4.3.1 Perawatan dan pemeriksaan pada silinder root piston
Lepas baut pada as menggunakan kunci ring 24 mm. Lepas hose dengan kunci L
ukuran 9 mm. Lepaskan silinder bucket dengan bantuan alat crain, lalu silinder
root diturunkan. Lepaskan baut pada silinder bucket dengan kunci ring 36 mm.
Lalu as hidrolik dikeluarkan. Lepaskan piston dengan kunci 17 mm lalu di putar
dengan pipa. Setelah lepas, periksa piston. apabila ada kerusakan seperti seal bocor
atau goresan pada piston maka harus di ganti seal baru dan piston harus dibubut.
Setelah di perbaiki, pasang kembali silinder root lalu di uji dengan menguji
kekuatan penggerak hidroliknya.
44 Gambar 4.3 Root Cylinder (sumber: Jawara Kreasi Cemerlang, 2016) Gambar
4.4 Proses pengangkatan Root cylinder Piston (Sumber: PT.Jawara Kreasi
Cemerlang, 2016) 4.3.2 Langkah-langkah perawatan dan pemeriksaan pada pompa
control valve hidrolik Melepaskan komponen bolt dari valve group. Lalu lepaskan
valve group dari piston pump. Lalu periksa oring seal, ring dan needle valve pada
valve, bila ada kerusakan segera diganti.

45 Gambar 4.5 Pemeriksaan pada pompa hidrolik (Sumber:PT.Jawara Kreasi


Cemerlang, 2016) 4.1 DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM HIDROLIK
Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada alat dapat mempengaruhi kinerja
alat, yang disebabkan perawatan yang tidak rutin atau jam kerja alat yang
berlebihan yang dapat merusak komponen-komponen pada suatu alat seperti Seal
rusak,bocor. Diakibatkan oleh jam operasi yang berlebihan yang menyebabkan
overheating, seal menjadi lunak dan akan kembali keras saat temperatur normal
dan pemakaian terlalu lama sehingga terjadi perubahan sifat mekanik bahan
(kekuatan tarik meningkat atau kekakuan meningkat dan elongasi menurun) yang
mengurangi kemampuan seal sebagai perapat da solusinya hanya mengantinya
dengan yang baru dan jam operasi harus disesuaikan. Seal yang bocor pada
cylinder head yang dapat disebabkan tekanan fluida yang terlalu besar dan untuk
mengatasinya dengan mengganti dengan seal yang baru. Seal pada control valve
bocor. Hal ini sangat sering terjadi karena tugas kontrol valve sebagai pengatur
tekanan fluida yang mudah merusak seal solusinya hanya menggantinya dengan
yang baru dan berkualitas agar tidak mudah bocor. Hose hidrolik yang bocor dapat
disebabkan kondisi hose yang sudah rusak, kesalahan operator yang memaksakan
kapasitas muatan berlebih sehingga hose tidak dapat menahan aliran fluida atau
bisa karena hose yang digunakan tidak sesuai dengan alat tersebut dan juga dapat
dikarenakan kebocoran pada selang sambungan pemasangan yang salah seperti
pemasangan terlalu ketat, sudut belok terlalu tajam sehingga memperlambat
gerakan dari fluida, dan akibat longgarnya baut sambungan. Dan solusinya
mengganti

46 hose yang sesuai dengan alat dan pemasangan hose harus benar tidak terlalu
ketat dan belokan selang tidak terlalu tajam. Filter merupakan saringan yang
berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel halus yang ada dalam oli. Kerusakan
pada filter diakibat penggunaan oli yang terlalu lama dan oli yang sudah
terkontaminasi, pemakaian elemen yang ada pada filter terlalu lama dan elemen
sudah bocor dan filter yang halus akan buntu secara berangsur angsur sejalan
dengan operasi mesin. Solusi dari masalah ialah lakukan penggantian elemen yang
ada pada filter secara berkala dan lakukan pemasangan by pass valve sehingga bila
filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Sistem hidrolik yang
tidak dapat berfungsi dapat terjadi karena pinion gear pada pompa hidrolik terlalu
pendek sehingga tidak bertemu dengan idle gear pada mesin sehingga pompa tidak
berputar. Solusinya mengganti gear pinion yang sesuai dengan pompa. Lift arm
bergerak perlahan atau tidak memiliki tenaga angkat yang cukup dapat dikarenkan
jumlah oli yang tidak cukup sehingga tekanan dari pompa berkurang. Alat tidak
dapat dikendalikan dapat dikarenakan actuator yang rusak solusinya mengganti
actuator. Putaran pompa yang tinggi namun daya angkat tidak maksimal dapat
dikarenakan oring pada kontrol valve yang bocor dan tidak dapat mengendalikan
alat dan solusinya mengganti oring.

Anda mungkin juga menyukai