Kelompok 4
Anggota kelompok :
Dosen pembimbing :
V. DASAR TEORI
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar
sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa
membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi, terutama pada kecepatan
rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi.
A. PEMBONGKARAN
Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control spool
adalah sebagai berikut :
a). Pada Putaran Rendah
Pada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm), tekanan yang dihasilkan oleh pompa akan
dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control
spool). Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar
(P1). Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu output
pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan
P1 dan P2 tergantung putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan
perbedaan antara P1 dan P2.
Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas A, maka flow control valve akan
bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi pengisapan pompa
sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak
dikontrol pada 6.6 ltr/ min.
b). Pada Putaran Menengah
Pada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500 rpm) tekanan pengeluaran pompa (P1)
yang bekerja pada sisi kiri control spool valve mempunyai tekanan yang mampu
mengalahkan tekanan pegas B, sehingga control spool valve tergerakkan ke kanan. Dengan
bergesernya control spool valve maka besarnya lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan
out-put pompa dan tekanan P2 berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin
bergeser ke kiri. Jadi pada posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke
kanan dan memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui orifice.
Jika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm, control spool valve akan optimum
terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2 dengan sempurna. Pada kondisi ini out-put
pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1, sehingga jumlah alirannya menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/
min.
Di dalam flow control valve terdapat relief valve yang berfungsi untuk mengatur
tekanan kerja. Jika tekanan kerja mencapai 80kg/ cm2, pegas relief valve akan terdorong
sehingga relief valve terbuka dan P2 turun.
C. DATA PRAKTIK
Rotor masih dalam kondisi baik, tidak dalam kondisi aus, dan tidak ada kerusakan seperti
retak. Sedangkan kondisi vane plate mengalami keausan pada bagian ujungnya.
Kondisi pully masih dalam keadaan baik. Sedangkan pada rotor shaftnya masih dalam
kondisi baik, tidak bengkok dan tidak mengalami keausan.
Kondisi body cam ring masih dalam keadaan baik. Tidak mengalami keausan dan keretakan
Kondisi ujung manifol patah, akan tetapi keadaan lubang pada saluran masih dalam keadaan
baik.
Pembahasan : Berdasarkan data praktik kondisi tutup pompa masih dalam kondisi
baik, tidak ada keretakan ataupun kebocoran. Apabila tutup pompa mengalami keretakan
maka minyak power steering dapat keluar melalui celah-celah bagian yang retak. Jika
mengalami hal tersebut maka perlu dilakukan penggantian tutup pompa. Berdasarkan hasil
pemeriksaan tutup pompa tidak perlu diganti.
Pembahasan : Berdasarkan data praktik kondisi pully masih dalam keadaan baik.
Sedangkan pada rotor shaftnya masih dalam kondisi baik dan tidak bengkok. Berdasarkan
kontruksi pully tersebut, pully tersebut digerakan menggunakan rantai seperti halnya rantai
timing pada motor.
Pembahasan : Berdasarkan data praktik kondisi cam ring masih dalam kondisi baik,
tidak mengalami keretakan ataupun keausan berlebih. Hanya terdapat kotoran. Kotoran
yang menempel pada permukaan cam ring dapat menimbulkan keausan pada
permukaannya karena terdapat vane ring yang berputar. Agar tidak menimbulkan hal
tersebut maka cam ring perlu dibersihkan dengan bensin/solar, lalu dibersihkan pakai
majun. Berdasarkan pemeriksaan cam ring tidak perlu diganti karena masih dalam kondisi
baik dan tidak mengalami kerusakan.
Pembahasan : Berdasarkan data praktik kondisi body cam ring masih dalam kondisi
baik. Tidak pecah ataupun retak. Apabila body cam ring retak maka dapat mengakibatkan
kebocoran minyak power steering, sehingga akan mempengaruhi kerja dari pompa power
steering tersebut. Selain itu dapat menyebabkan kekurangan minyak karena bocor dan
menyebabkan pompa menjadi rusak. Jika mengalami hal tersebut perlu dilakukan
penggantian body cam ring. Sedangkan boby cam ring yang kita gunakan untuk praktik
masih dalam kondisi baik, sehingga tidak perlu dilakukan penggantian.
Pembahasan : Berdasarkan data praktik, kondisi flow control valve masih dalam
kondisi baik, hanya terdapat kotoran. Sedangkan pada control spool masih dalam kondisi
baik, tidak buntu pada lubangnya. Kotoran yang berada di flow control valve perlu
dilakukan pembersihan dengan dicuci dengan solar lalu disemprot dengan udara
bertekanan. Kotoran dapat menyumbat lubang pada flow control valve sehingga
mempengaruhi pengaturan pembukaan katup berdasarkan kecepatan mesin. Katup flow
control tidak perlu dilakukan penggantian, karena masih dalam kondisi baik.
IX. KESIMPULAN