Anda di halaman 1dari 45

SISTEM SUSPENSI

ILHAM AZIZI NUR SHOFFAN


ISA MOHAMAD ROHMAN
MUHAMMAD IRFAN ROFII
MUHAMMAD YUSUF RAKA D.
NUFEL BAGAS ICHTIAR
CONTENT
SISTEM SUSPENSI DAN
KOMPONENNYA

JENIS-JENIS SISTEM
SUSPENSI

CARA KERJA SISTEM


SUSPENSI

WHEEL ALIGNMENT

PROSEDUR PEMERIKSAAN
SISTEM SUSPENSI
SISTEM SUSPENSI
DAN
KOMPONENNYA
DASAR SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi merupakan sistem yang digunakan untuk mengurangi


getaran dan goncangan ketika mobil bergerak
KOMPONEN
SISTEM SUSPENSI
PEGAS KOIL
(COIL SPRING)

Fungsi dari pegas ini adalah


menyerap kejutan-kejutan /
getaran yang berasal dari
gesekan antara jalanan dengan
roda-roda mobil agar tidak
diteruskan pada bodi mobil.

PEGAS KOIL
PEREDAM KEJUT
(SHOCK ABSORBER)

Fungsi dari komponen ini adalah


meredam oksilasi (gerakan naik
turun) yang diakibatkan oleh
pegas ketika sedang menyerap
kejutan-kejutan yang berasal dari
permukaan jalan.

SHOCK ABSORBER
Ball Joint

BALL
JOINT

Ball Joint berfungsi menerima beban lateral maupun horizontal


dan juga berfungsi sebagai sumbu putaran ketika kendaraan
sedang berbelok. Ball join terdiri dari dua jenis, yaitu lower ball
joint dan upper ball joint.
Stabilizer Bar

STABILIZER
BAR

fungsinya untuk menjaga keseimbangan bodi mobil ketika akan


berbelok. Pada saat mobil berbelok, terjadi gaya sentrifugal yang
mana merupakan gaya dari benda berputar untuk dapat terlempar
ke luar dari lintasan.
Upper dan Lower Arm

UPPER ARM

Merupakan bagian sistem suspensi yang


menghubungkan antara bodi mobil
dengan knuckel arm, yang mana pada
roda yang terpasang di knuckel arm.

LOWER ARM
Strut Bar

STRUT BAR

Merupakan komponen di dalam sistem suspensi yang memiliki fungsi


untuk menahan lower arm agar kemiringan pada roda depan dapat
terjaga dengan baik.
JENIS-JENIS SUSPENSI
PADA MOBIL
TIPE POROS RIGID TIPE INDEPENDEN

TIPE PEGAS DAUN TIPE MACPHERSON STRUT

TIPE LEADING ARM DENGAN


LATERAL ROD TIPE WISHBONE

TIPE TRAILING ARM DENGAN


LATERAL ROD TIPE SEMI TRAILING ARM

TIPE TRAILING ARM DENGAN


TWIST BEAM

TIPE 4 LINK
TIPE
PEGAS DAUN

TIPE POROS RIGID


TIPE LEADING ARM DENGAN LATERAL
ROD

TIPE POROS RIGID


TIPE TRAILING ARM DENGAN LATERAL
ROD

TIPE POROS RIGID


TIPE TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM

TIPE POROS RIGID


Tipe 4 Link

TIPE POROS RIGID


SUSPENSI TIPE MACPHERSON STRUT

TIPE INDEPENDEN
SUSPENSI TIPE DOUBLE WISHBONE

TIPE INDEPENDEN
SUSPENSI TIPE SEMI TRAILING ARM

REAR TRAILING ARM

TIPE INDEPENDEN
CARA KERJA SISTEM
SUSPENSI
CARA KERJA
SUSPENSI RIGID

Kejutan yang diterima


Rumah poros belakang Pemegasan Daun
roda belakang

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan maka suspensi ini dilengkapi peredan
getaran yang dipasangkan antara penopang pegas daun dengan (frame)
CARA KERJA
SUSPENSI INDEPENDENT

Kejutan yang diterima Pemendekan dan


Poros
roda belakang pemanjangan pegas

untuk mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada suspensi ini dilangkapi peredam getaran yang
dipasangkan antara poros dengan kerangka (frame) kendaraan.
WHEEL ALIGNMENT
(KESEJAJARAN RODA)

CHAMBER CASTER

TOE STEERING AXIS


INCLINATION
TURNING
RADIUS

Side Slide
CHAMBER

Chamber adalah suatu keadaan dimana Bagian depan roda kendaraan dipasang dengan bagian
atas miring keluar atau ke dalam.

camber positif ban aus lebih cepat pada sisi


berlebihan luar

camber negatif ban aus lebih cepat pada sisi


berlebihan dalam

SPESIFIKASI
Besar sudut camber umumnya : -1 s.d 3 derajat
Besar sudut camber yang sering dipakai : 0 s.d 1 derajat
CASTER

Caster adalah miring ke depan atau ke belakang dari poros steering.

kestabilan jalan-lurusbaik, tetapi gerakan menikung


Caster Positif
menjadi sulit.

kestabilan jalan-lurusbaik, tetapi gerakan menikung


Caster Negatif
menjadi sulit.

Spesifikasi:
Sudut caster umumnya : 3 8 derajat
Perbedaan yang diijinkan antara roda kiri dan kanan : 0,5
derajat
STEERING AXIS (King Pin) INCLINATION

Steering axis adalah sumbu tempat roda berputar saat berbelok


King pin inclination adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertikal dilihat dari depan
kendaraan.

kemudi menjadi lebih ringan dan kejutan akibat


Offset kecil
pengereman dan percepatan berkurang.
TOE

Toe adalah kemiringan dari roda depan dan belakang bila dilihat dari atas
kendaraan. Bila roda bagian depan lebih dekat dari pada roda bagian belakang, kondisi ini disebut dengan
"toe-in". Kondisi sebaliknya disebut dengan "toe-out".

gaya selip bagian sisi menyebabkan aus ban


toe-in berlebihan
yang tidak seimbang

sulit untuk menjaga kestabilan jalan di garis


toe-out lebih besar
lurus

Spesifikasi:
Mobil dengan penggerak roda belakang, penyetelan toe-in
umumnya : 0 + 5 mm
Mobil dengan penggerak roda depan, penyetelan toe out
umumnya : 0 + 2 mm
TURNING RADIUS

Turning radius adalah sudut belokan dari roda-roda kanan dan kiri depan saat menikung agar stabil.

Bila turning radius tidak sesuai, sisi dalam atau luar ban akan selip kesamping
saat menikung. Ini juga akan menghasilkan aus yang tidak rata pada sisi selip
ban.
Pencegahan selip, knuckle arm diserongkan ke dalam,
akibatnya sudut belok roda inner sedikit lebih besar
daripada sudut belok roda outer

Prinsip ini disebut prinsip ackerman


Side Slide

Side slip adalah jumlah slipnya roda depan


(kiri dan kanan) ke arah samping saat
kendaraan berjalan lurus

Side slip dinyatakan dalam mm/m, umumnya besar side slip adalah 03 mm.
Tujuan mengukur side slip adalah untuk menilai wheel alignment secara
keseluruhan.
Terjadinya side slip terutama disebabkan oleh camber atau toe in
PROSEDUR PEMERIKSAAN
SISTEM
SUSPENSI
PEMERIKSAAN
UPPER ARM, LOWER ARM, DAN KNUCKLE KEMUDI

Upper Arm Knuckle Steering

Pemeriksaan dalam keadaan


terlepas: Lower arm, upper arm
dan knuckle, dengan cara
disemprot menggunakan
penetrant warna untuk
menyakinkan bahwa
komponen ini masih dalam
keadaan baik atau retak.

Lower Arm Pemeriksaan : dalam keadaan


terpasang pada lower arm
maupun upper arm komponen
ini digerakkan kearah samping
kiri, kanan, atas dan bawah .
Bila tidak timbul suara aneh
maka bisa dipastikan knuckle
kemudi dalam kondisi baik
PEMERIKSAAN
BALL JOINT

Pemeriksaan ball joint dalam keadaan roda terpasang:


gerakkan roda bagian atas kedalam dan bagian bawah
keluar atau sebaliknya bila terjadi kelonggaran yang
berlebihan maka ball joint perlu diganti bila tidak terjadi
kekocakan dapat dipastikan ball joint dalam keadaan baik.

Pemeriksaan kekendoran ball joint bawah terhadap lower


arm.
a. Dongkrak bagian depan kendaraan dan di topang
dengan penyangga.
b. Pastikan kendaraan sudah disangga dengan aman
c. Pastikan bahwa roda depan telah lurus posisinya dan
tekan pedal rem.
d. Gerakkan lengan suspensi bawah ke atas dan kebawah
dan pastikan tidak ada gerak bebas ball joint Ball Joint
(berlebihan)
e. Gerakkan roda samping kanan samping kiri dan pastikan
tidak ada gerakan yang berlebihan.
PEMERIKSAAN
PEGAS KOIL (COIL SPRING)

Pemeriksaan: pegas koil dalam keadaan terlepas dan


bersih pastikan tidak ada bagian yang retak atau aus,
ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual
sesuai dengan jenis mobil yang diperiksa. batas limit =
273 mm.
PEMERIKSAAN
SHOCK ABSORBER (PEREDAM GETARAN )

> Pemeriksaan dalam keadaan terlepas: dengan cara > Pemeriksaan dalam keadaan terpasang:
ditekan dan a. goyangkan mobil kearah samping, dan goyangan
ditarik bila dengan tahanan yang tetap. Bila ada bushing kesamping harus cepat berhenti
peredam getaran b. Pada mobil sedan tekan pada bagian depan mobil
yang rusak perlu dilakukan penggantian kemudian lepas maka getaran tambah setengah dari tekanan
semula dan kembali pada posisi sebelumnya.
PEMERIKSAAN
STRUT BAR

Pemeriksaan strut bar dalam keadaan terlepas dan bersih


pastikan tidak ada bagian yang retak.
Pemeriksaan kebengkokan :
1. Letakkan strut bar pada v blok.
2. Ukur run out bagian tengah strut bar menggunakan dial indikator magnetik.
3. Kebengkokan tidak boleh melebihi batas limit yang sudah ditentukan pada buku manual dari jenis
kendaraan tersebut
PEMERIKSAAN
STABILIZER BAR

Pemeriksaan stabilizer bar : Pemeriksaan dalam keadaan stabilizer


1. Dalam keadaan terlepas dan terpasang: Tekan bagian depan mobil
bersih pastikan komponen ini tidak sebelah kanan atau tekan bagian mobil
ada bagian yang retak, aus atau sebelah kiri secara bergantian .bila
patah. tekanan dilepaskan maka kondisi mobil
2. Karet-karet pengikat dalam cepat kembali seperti posisi semula
keadaan terpasang pastikan karet- pastikan stabilizer masih dalam kedaan
karet pengikat pada frame tidak normal. Bila pengujian diatas timbul suara
ada yang retak yang aneh maka bushing pengikat
stabilizer dengan rangka perlu diganti.
PEMERIKSAAN
PEGAS DAUN

a) Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada ujung ujungnya
tidak terjadi keausan yang berlebihan.
b) Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan
PEMERIKSAAN
PEGAS DAUN

Ukur NIP pada masing-masing lembaran


pegas daun:
a. Beri beban pada masing-masing lembara
pegas daun sesuai dengan spesifikasi
jenis mobilnya.
b. Ukur kembali NIP pada masing-masing
lembaran pegas daun
c. Bandingkan pengukuran NIP setelah
pembebanan dengan spesifikasi jenis
mobilnya.
d. Bila ukuran NIP setelah pembebanan
kurang dari batas limit maka perlu diganti
lembaran pegas daunnya dan
sebaliknya.
PEMERIKSAAN
BAUT U

a) Pastikan tidak ada bagian ulir yang aus, bengkok maupun kerusakan pada ulirnya.
b) Tidak terjadi kebengkokan pada bagian yang lain
c) Tidak terjadi keausan pada ulir mur pengikat
PEMERIKSAAN
AYUNAN PEGAS

a) Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir baut dan mur pengikat
yang aus.
b) Cek / periksa kembali mur-mur pengikat ayunan pegas bila masih dalam keadaan kendor
maka ayunan pegas perlu diganti
PEMERIKSAAN
BHUSING KARET

pastikan bhusing karet tidak pecah atau berubah konstruksinya


PEMERIKSAAN
BUMPER KARET

Dalam keadaan terpasang pastikan tidak ada bagian yang pecah atau berubah bentuk

Anda mungkin juga menyukai