Materi Thematic Training Hybrid

TOYOTA Hybrid
Technology
What is Hybrid
System
What is Hybrid System
Hybrid (vehicle) : Kendaraan yang menggunakan
lebih dari satu (dua atau lebih)
sumberPetrol
tenaga
engine Electric motor
Mesin bensin
Petrol engine vehicle Electric vehicle & Motor Listrik
merupakan dua
sumber tenaga yang
membuat efisiensi
Petrol engine + Electric motor
lebih besar
Hybrid vehicle
Type of Hybrid System
Hybrid System: #1. Series
HYBRID Pada series hybrid,
Penyaluran daya hanya 1
arah saja
Motor listrik sebagai

penggerak utama pada
semua kondisi
pengendaraan, sementara
mesin bensin hanya
membangkitkan listrik
untuk mengisi baterai.
Hybrid System : #2. Parallel
HYBRID Parallel Hybrid,
Menggunakan electric motor,
untuk membantu gasoline
engine
Gasoline engine dan electric
motor dipasangkan inline pada
1 transmission yang
memungkinkan electric motor
untuk membantu gasoline
engine untuk memenuhi
kebutuhan pengendaraan
Hybrid System : #3. Series-
Parallel HYBRID
Electri
Series-Parallel Hybrid,
Sinergy antara gasoline engine
c Power Control
motor Unit
Powe dan electric motor.

Electric motor dapat bekerja
r
split
Reductio Hybri
devic
d
secara mandiri untuk

n e
gear batter
y
Generato
Petrol
engin
e
r
menggerakkan mobil dengan
sumber tenaga listrik dari HV
atau dari gasoline engine .
Power Electric power
transmission transmission
COMPETITORS
Hybrid SYSTEM
Reference Suzuki MILD
HYBRID
SHVS : Smart Hybrid Vehicle
from SUZUKI
ISG (Integrated
Starter Generator)
Reference Suzuki MILD
HYBRID
SHVS Operation :
Start Off : Start Off : Motor Normal driving

(Engine ON, Battery Charge)
Engine start Assist
(Drive by Engine) (Engine ON, Add power
from Battery)
Acceleration Deceleration Vehicle Stop

(Add power from battery) (Engine Fuel Cut, Battery (Engine On)
charge)
Reference HONDA IMA System
Honda IMA System : Integrated

Motor Assist
Start & Cruising
=> engine only
Acceleration :
=> engine + motor
assist
Deceleration :
=> Battery
charging
Motor
Genera Vehicle stop :
tor
IMA => Engine idle
Reference HONDA SPORT HIBRID i-
DCD
i-DCD : intelligent Dual
Clutch Drive
Compact Lithium-Ion
Dual Clutch System & One Motor Battery
# Reference HONDA SPORT HIBRID i-
DCD
i-DCD : intelligent Dual
Clutch Drive
Dual Clutch System Manual Transmission

Reference MITSUBISHI Plug-In
HYBRID
PHEV : Plug-in Hybrid Electric

Vehicle
Pengembangan
dari Electric
Vehicle Mitsubishi
HYBRID
PHEV : Plug-in Hybrid Electric
Vehicle TWIN
MOTOR
Menggunakan 2
unit Motor
generator untuk
S-AWC
4WD
Super All Wheel
Control System
 Mengoptimalk
an driving
stability
 Meningkatkan
cornering
performance.
 Meningkatkan
traction
Penempatan motor depan/belakang yang  Mengurangi
body roll
terpisah mensuplay tenaga maksimum ke
seluruh roda
Basic Operation of
Hybrid?
Basic Operation THS (Toyota Hybrid System)
Starting Normal
from Rest Driving Acceleration Deceleration Stopped
Motor Only Motor and Motor and Engine Charging Engine

Engine (Additional Battery Automatically
Electricity Extracted Stopped
from Battery)
THS Operation (Outline)

Conventional VS THS (Toyota Hybrid System)
Perbandingan conventional vehicle / kendaraan konvensional
Conventi
Hybrid Vehicle
Item onal Note about THS
(THS)
Vehicle
• Menggunakan motor apabila memungkinkan
• Engine
Sumber (engine off)
Engine • Motor
Tenaga • Tenaga mesin digunakan untuk menggerakkan
• Generator kendaraan dan menghasilkan kelistrikan
• A/T • Memisahkan mesin, motor, dan generator

Power Splitting
Transmisi • M/T tenaga.
Device • Berfungsi seperti CVT.
• CVT
• Hydraulic Brakes
Pengere Hydraulic Penggunaan sistem pengereman hidraulik dan
• Regenerative
man Brakes regeneratif secara terpadu.
Brakes
12 V • 12 V Battery Tegangan tinggi digunakan untuk

Battery
Battery • 201.6 V Battery menggerakkan kendaraan menggunakan motor
Power- • HV ECU
Komponen untuk mengontrol mesin, motor,
train ECM • ECM
dan generator.
Control • Inverter
Concept THS II (Toyota Hybrid System)
Low Fuel Higher

Consumption Power
Karakteristik Kendaraan Hybrid)
– Kendaraan dapat berjalan hanya dengan bensin, tidak perlu

melakukan chargin.
– Ketika kapasitas baterai berkurang, Mesin akan menggerakkan
generator, dan melakukan pengisian battery.
Karakteristik Kendaraan Hybrid)
Karakteristik kendaraan Hybrid
– Kendaraan siap dikendarai apabila READY indicator menyala.
– Mesin akan berhenti bekerja apabila kendaraan berhenti, untuk
mengurangi konsumsi bahan bakar.
– Mesin akan langsung bekerja secara otomatis apabila kendaraan
telah bergerak.
READY Indicator Light

Karakteristik Kendaraan Hybrid
Multi Information Display
 Penggunaan tenaga penggerak dapat di monitor melalui Energy
Monitor
 Konsumsi Bahan bakar dan tenaga listrik juga dapat di tampilkan di MID
Concept THS II (Toyota Hybrid System)
PRIUS menghasilkan kendaraan rendah konsumsi bahan bakar
dan tenaga yang tinggi dengan sistem THS II.
Better Fuel
PRIUS
Economy
(ZVW30)
PRIUS
Mode Fuel Efficiency
(NHW11)
Japanese 10 - 15
PRIUS
(NHW20)
(km/L)
Trade-off between
performance and fuel
COROLLA economy in conventional
(1.3L) COROLLA vehicles
(1.5L)
CAMRY
(2.4L)
Better
0 - 100 km/h Acceleration (sec.) Acceleration
KOMPONEN
SYSTEM
HYBRID
Komponen Kendaraan Hybrid
Komponen Utama
Auxiliary Battery HV Battery
Assembly
Engine
Compressor with
Motor Assembly
(with Inverter)
Power Cable
Power Management
Control ECU (HV CPU)
Inverter with Converter Assembly

• Boost Converter Hybrid Transaxle
• Inverter • Generator (MG1)
• DC/DC Converter • Motor (MG2)
Komponen Kendaraan Hybrid
Komponen Utama
– System diagram
HV Battery Assembly Power
Management
ECM
Control ECU
(HV CPU)
Engine
Inverter with
Converter Assembly Motor Generator
(MG1) (MG2)
Boost
Converter Inverter
Hybrid Transaxle
DC/DC
Auxiliary
Converter
Battery
Compressor with
Motor Assembly
(with Inverter) : Power Cable
Power Cable
Outline
– Power cable adalah kabel untuk tegangan dan arus tinggi
Power Cable
Mesh
Conductor
Cover
Power Cable
System Diagram
: Power Cable
Compressor with
Motor Assembly
(with Inverter)
Boost
Converter
Inverter
MG1
for MG1
HV Battery
Inverter MG2
for MG2
Hybrid Transaxle
Power Cable
Lokasi Komponen
Compressor with
Power Cable
Motor Assembly
Hybrid Transaxle
HV Battery
(MG1 and MG2)

KOMPONEN
SYSTEM HYBRID
Transmission
HYBRID
3 Driving Mode : Plug-in Hybrid Electric
Vehicle
Series Hybrid Mode Paralel Hybrid Mode

 Ketika anda perlu power  Ketika anda berkendara
untuk akselerasi atau HV pada kecepatan tinggi
battery kondisi Low. dengn HV battery kondisi
 Mesin otomatis hidup untuk Low.
menghasilkan listrik dan  Selain menggerakkan roda
mengirimkannya ke motor & mesin juga memutar
HV battery. generator untuk mengisi HV
 Emisi CO dan konsumsi BBM batt.
0  Emisi CO dan konsumsi BBM
0
Hybrid Transaxle (Transmission)
Outline
MG1 MG2
P410 Hybrid Transaxle

Power
Splitting
Device
Hybrid Transaxle Gen II

Komponen Power Split

Planetary
MG1 Gear Unit
Compound
Motor Speed Gear Unit
Transaxle Reduction
Damper Planetary
Gear Unit
Oil Pump
(Mechanical
Final Drive Gear Type)
MG2
Final
Driven
Gear Counter
Driven
Gear
Differential
Gear Unit
Hybrid Gen 3
REFERENSI
Pompa Oli
– 2 tipe pompa oli
• Pompa oli mekanikal
• Pompa oli listrik (LS600h and GS450h)
Mechanical Oil Pump
Electric Oil Pump

P410 Hybrid Transaxle
[PRIUS (ZVW30)] L110 Hybrid Transmission
[GS450h]
Transaxle Damper
– Mengurangi hentakan yang terjadi saat energi kinetik diteruskan
Torque Limiter
Coil Spring
Transaxle Damper
MG (Motor Generator)
– Outline
MG1 MG2
•Generator •Motor (For
•Starter Drive train)
•Generator
Stator Coil Stator Coil
Permanent Permanent
Magnet Magnet
Resolver
Resolver
(Speed Sensor)
(Speed Sensor)
Rotor Rotor
Stator Stator
Resolver (Speed Sensor)

– Menentukan posisi rotor, kecepatan rotasi, dan arah dari MG1
dan MG2
Resolver
Resolver
(for MG1)
(for MG2)
Resolver
Hybrid Transaxle
Temperature Sensor
– Sensor temperatur digunakan untuk mendeteksi temperatur dari
MG1 dan MG2.
Temperature Temperature
Sensor Sensor
(for MG1) (for MG2)
Pompa Oli Mekanikal

– Pompa ini digerakkan oleh mesin dan melumasi roda gigi
transmisi.
Mechanical Oil Pump
Oil Pump Drive Shaft

Oil Pump Drive Rotor
Oil Pump Driven Rotor
Oil Pump Cover
Engine
Parking Lock Actuator

– Menghubungkan atau melepas mekanisme parking lock
Compound Gear
• Parking Lock Gear

•Switched Reluctance Motor
Parking Lock Mechanism •Cycloid Reduction
Mechanism
Gear Train Power Split

Planetary
Gear Unit
Compound
Motor Speed Gear Unit
Reduction
Engine MG1 Planetary
Gear Unit
Oil Pump
Transaxle
Damper MG2
Counter Driven Gear

Differentia
l Gear Unit
Note : Reduction Ratio: 2.64 Final Driven Gear

Komponen Gear Unit

Motor Speed Reduction
– Gear train Planetary Gear Unit
•Sun Gear: MG2
Power Split Planetary
•Carrier: Fixed
Gear Unit
•Ring Gear: Compound Gear
•Sun Gear: MG1
(to Wheels)
•Carrier: Engine
•Ring Gear: Compound
Gear
(to Wheels)
MG2
MG1
Engine
To Front Wheels
• Nomographic Chart
(+) (+) (+) (-)
rpm, rpm,
Torque Torque
(-) (-) (-) (+)

Sun Gear Carrier Ring Gear Carrier Sun Gear
(MG1) (Engine) (Wheel) (Fixed) (MG2)
Power Split Planetary Motor Speed Reduction

Gear Unit Planetary Gear Unit
•Garis vertical menunjukkan rpm - MG1, MG2 Condition -
dan arah putaran
Rotation Direction of MG
• Area antara garis vertical
menunjukkan gear ratio + -
• Anak panah menunjukkan torque + Discharge Charge

Torque
direction (Red: Discharge / Blue: - Charge Discharge
Charge)
50
ID: HV_DM_P01_030_E0
Contoh : Nomographic Chart

Tester Display
Measurement Item Example
(Detailed Information)
Generator(MG1) Rev MG1 speed 2360 rpm
Generator(MG1) Torq MG1 Torque -24.2 N·m
Motor(MG2) Revolution MG2 speed 5280 rpm
Motor(MG2) Torq MG2 torque 15.7 N·m
Engine Spd Engine speed 2100 rpm
Request Power Engine power output requested by ECM 18.8 kW
Dapat ditentukan bahwa

masalah terjadi ketika
kendaraan berjalan di + -
gerakkan oleh mesin dan
MG2 (MG1 menghasilkan MG1 MG2
rpm rpm
listrik).
- +
Gunakan hasil ini ketika (S) (C) (R) (C) (S)

mereproduksi problem. MG1 Engine Wheel MG2
Komponen Gear Unit

– Power Split Planetary Gear Unit
Saat mengendarai kendaraan Saat menyalakan mesin
Membagi daya dari mesin ke Saat mesin dihidupkan,

drivetrain dan generator. daya dari MG1 ditransfer ke
mesin.
MG1 MG1
Engine
Power
To Engine
Splits MG1
Engine Power
Power
To Front Wheels
– Konstruksi
Magnetic Field Stator Coil

(Phase U) 3-phase
Generated by
Alternating
Stator Coil Rotor Current
(Permanent
Magnet)
Stator Coil Stator Coil

(Phase V) (Phase W)
: Attraction
: Repulsion
: Rotational
Torque
– 3-phase alternating current
120 120 120

– Menghasilkan torsi dan kecepatan putar
Torsi yang dihasilkan Kecepatan rotasi dikendalikan oleh
dikendalikan oleh jumlah arus. frekuensi.
High
High Speed
Torque
Low Low
Torque Speed

– Mendeteksi posisi rotor, kecepatan putaran, dan arah MG1 dan
MG2
Resolver
Resolver
(for MG1)
(for MG2)
Resolver
Hybrid Transaxle

– Circuit diagram
MG ECU Resolver (for MG1)
GRF GRF
GRFG GRFG Excitation

Coil
GSN GSN
GSNG GSNG Detection Coil

S
GCS GCS
GCSG GCSG Detection Coil

C
Resolver (for MG2)

MRF MRF
MRFG MRFG Excitation

Coil
MSN MSN
MSNG MSNG Detection Coil

S
MCS MCS
MCSG MCSG Detection Coil

C
MG Temperature Sensor
5V MG1
GMT GMT Temp. Sensor
(for MG1)
GMTG GMTG
[Characteristics]
(k)
120
Resistance
Power 100
Management
Control ECU 50
(HV CPU)
0
10 20 30 40 (C)
5V MG2 [50] [68] [86] [104] [F]
MMT MMT MG Temperature
MMTG MMTG
Temp. Sensor
(for MG2)

– Transmission control ECU menggerakkan parking lock actuator.
Lock/Unlock
Request Control Signal
Power Management Transmissi
Control ECU (HV on Control
CPU) “P” or “Not ECU Position
P”
Hybrid Transaxle
Parking Lock
Mechanism
P Position Shift Lever
Switch Position Sensor
Transmission Parking
Control ECU Lock
Actuator
KOMPONEN
SYSTEM HYBRID
Inverter with
converter
Inverter dengan Converter Assembly
Outline
MG ECU
Mengontrol inverter dan boost
converter
Inverter
Menghasilkan arus bolak balik
3-phase
Boost Converter
DC 201.6 V  Max. DC 650 V
DC/DC Converter
DC 201.6 V  DC 14 V

Boost Converter
– Suplai tegangan dari HV battery dinaikkan.
Max.
650 V
MG2 MG1 Boost Converter
201.6 V HV Battery
• “Electrical Power = Voltage X Current”, power output dapat ditingkatkan

dengan meningkatkan tegangan untuk menggerakkan kendaraan.
• Dengan tenaga yang sama, tegangan tinggi dapat mengurangi arus. Hal
ini megurangi jumlah tenaga yang hilang melalui panas dalam circuit
Electrical Power = Voltage x Current

Heat Value = Square of Current x Resistance
DC/DC Converter
– Fungsi DC/DC converter
HV Battery
MG1
Boost
Inverter
Converter
MG2
DC/DC Converter
DC 201.6 V
DC 14 V
DC 201.6 V
DC 14 V
Auxiliary
Battery
12 V System
(ECUs etc.)
MG ECU
– Melakukan kontrol terhadap inverter dan boost converter sesuai
signal yang diterima dari power management control ECU (HV
CPU).
•Required Motive Force Inverter with Converter Assembly

•Target Boost Voltage
etc.
Inverter
Power
Management Communication MG
Control Signals
Control ECU ECU
(HV CPU)
Boost
Converter
•Inverter Output Amperage
•MG Speed (Resolver Output)
•Failure Information
etc.
System Diagram
High-voltage Capacitor
Boost Converter Inverter IGBT
IGBT IPM IPM
Reactor
MG1
HV
Battery
MG2
Compressor
with Motor
Assembly
MG
DC/DC ECU Power Management
Converter Control ECU (HV CPU)
Auxiliary
Battery
Inverter
– System diagram
Inverter
IPM
Boost IGBT
Converter MG1
MG2
Inverter  Motor
– Menggerakkan motor
IGBT
Inverter
IPM
IPM
MG
ON
U
N
W
ON
V
: Generated Magnetic Field

Boost Converter
– Tegangan yang disuplai HV battery ditingkatkan.
Max.
650 V
MG2 MG1 Boost Converter
201.6 V HV Battery
• Sejak "Daya Listrik = Tegangan X Saat Ini", output daya dapat

ditingkatkan dengan menggunakan tegangan yang lebih tinggi
untuk menggerakkan kendaraan.
• Juga, untuk jumlah daya yang sama, tegangan yang lebih tinggi
memungkinkan arus yang lebih rendah. Ini mengurangi jumlah
energi yang hilang dalam bentuk panas dari sirkuit dan
memungkinkan inverter yang lebih ringkas.
Electrical Power = Voltage x Current

Heat Value = Square of Current x Resistance
Boost Converter
– System diagram
Karakteristik:
Tahanan berubah pada aliran arus saat High-voltage
ini. (Tegangan dinaikkan dan di Capacitor
turunkan oleh Reaktor)
Boost Converter Inverter
Reactor
HV
Battery
IPM
IGBT (for IGBT (for

Voltage Drop) Voltage Boost)
DC/DC Converter
– Tujuan DC/DC converter

HV Battery
MG1
Boost
Inverter
Converte
r MG2
DC/DC Converter
DC 201.6 V
DC 14 V
DC 201.6 V
DC 14 V
Auxiliar
y
Battery
12 V System
(ECUs etc.)
Inverter Temperature Sensor

MG ECU Sensor suhu inverter
Inverter mendeteksi suhu area di
for MG1 sekitar IGBT inverter untuk
MG1 dan MG2.
GIT GIT
Inverter
Temp.
Sensor
[Characteristics]
(PRIUS NHW20)
Output Voltage (V)

5.0
Inverter 4.0
for MG2 3.0
2.0
MIT MIT
Inverter 1.0
Temp. 0
Sensor 0 50 100 150 (C)
[32] [122] [212] [302][F]
Inverter Temperature
Boost Converter Temperature Sensor

MG ECU Boost Converter Sensor suhu konverter
boost mendeteksi suhu
CTP area di sekitar 2 IGBT
Boost dalam meningkatkan
Converter konverter.
Temp.
Sensor
(Upper)
[Characteristics]
Output Voltage (V)

CTN
5.0
Boost 4.0
Converter
3.0
Temp.
Sensor 2.0
(Lower) 1.0
0
0 50 100 150 (C)
[32] [122] [212] [302][F]
Boost Converter Temperature

HV Coolant Temperature Sensor

MG ECU Sensor suhu pendingin HV
Coolant mendeteksi suhu pendingin
pada saluran masuk
pendingin inverter dengan
5V
konverter assy.
HWT
HWTG [Characteristics]
HV (k)
Coolant 6
Temp.
Resistance
5
Sensor
4
3
2
1
Inverter with 0
Converter 0 20 40 60 (C)
[32] [68] [104] [140] [F]
Assembly
Coolant Temperature
Voltage Sensor (Before Boost (VL) and After Boost (VH))

MG ECU Sensor tegangan mendeteksi
Inverter Inverter
For MG1 For MG2
tegangan sebelumnya (VL) dan
setelah (VH) Tegangan
ditingkatkan oleh boost
Voltage converter.
VH Sensor [Characteristics]
(PRIUS NHW20)
5.0
4.0
Output Voltage (V)

3.0
Boost 2.0
Converter 1.0
0
0 200 400 600 700 (V)
Voltage After Boost (VH)
5.0
VL 4.0
3.0
Voltage 2.0
Sensor 1.0
0
HV Battery 0 100 200 300 400 500 (V)
Voltage Before Boost (VL)
Atmospheric Pressure Sensor

Sensor tekanan atmosfer yang dipasang pada Circuit Board (PCB)
MG ECU mendeteksi tekanan atmosfer.
[Breakdown Voltage vs. Pressure x Gap]

Breakdown Voltage (kV)
Pressure x Gap (Fixed: 1 cm)

Outline
– Sistem pendingin terpisah dari sistem pendingin mesin, untuk
mendinginkan inverter dengan converter assembly dan MG1
Inverter with HV Radiator

HV Radiator Converter Assembly Reserve Tank
(for Inverter)
Inverter with
Converter Assembly
HV Radiator
Reserve Tank
HV Water Pump
with Motor
HV Radiator
Hybrid Transaxle
HV Water Pump
(MG1)
with Motor
Electric water pump HV dengan Motor

– A high-output brushless motor digunakan untuk pompa motor.
HV Water Pump with Motor
Impeller
Shaft
Magnet Bearing
Coil
Motor Controller
KOMPONEN
SYSTEM HYBRID
Battery
HV Battery Assembly
Menggunakan tegangan tinggi

For driving the vehicle

Max.
Boost DC 650 V AC
Inverter
Converter
Hybrid Transaxle
DC 201.6 V For the DC 12 V System
DC-DC Converter for the DC 14 V
Auxiliary Battery
HV Battery
Auxiliary
12 V System Battery
For operating the A/C Compressor
DC 201.6 V Compressor with

Motor Assembly
(with Inverter)
HV Battery Assembly
Power Supply
– 2 baterei
HV Battery Auxiliary Battery

(DC 201.6 V) (DC 12 V)
Untuk Sistem Tegangan Tinggi Untuk Sistem DC 12 V

(MGs, A/C Compressor, etc.) (ECUs, Headlights, etc.)
HV Battery Assembly
Outline (for Nickel Metal Hydride Battery)

– Sealed nickel metal hydride (Ni-MH) battery
HV Battery Assembly 1.5Kwh

(DC 244.6 V, 6.5 AH)
HV Battery Assembly
Komponen ( Nickel Metal Hydride Battery)

HV Battery
(Battery Modules)
SMRs
(System Main Relays)
Battery
Smart Unit HV Battery
Cooling Blower
HV Junction
Block Assembly
Service Plug
Connector
HV Battery Assembly
HV Battery Assembly
HV Battery Block Voltage (for Nickel Metal Hydride Battery)
Power Management
PRIUS NHW20
+
VB14 Voltage Monitor Line
VB13
Cell = 1.2 V
VB12 Module = Cell (1.2 V) x 6 = 7.2 V
Block = Module (7.2 V) x 2 = 14.4 V
Battery
Smart 1 Block (x 14)
Unit
VB2
VB1
GB0
- 28 Modules
HV Battery Assembly
HV Battery (Battery Modules) (for Nickel Metal Hydride Battery)

– 6 cells x 28 modules = 168 cells x 1.2 V = DC 201.6 V
28 Battery Battery Module

Modules (6 cells = 7.2 V)
Cell
(1.2 V)
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
HV
28 Battery Modules Junction
Block
Assembl
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
y
Service Plug Grip

HV Battery Assembly
Service Plug Grip

– Secara manual mematikan sirkuit tegangan tinggi
Service Plug Grip
Main
Fuse
(125 A)
19 Battery 9 Battery
Modules Modules
+ -
Interlock
Switch
Interlock
Switch
Main Fuse
Service Plug Grip

HV Battery Assembly
Service Plug Grip
Removal Installation


Insulated
Glove




Sampai terdengar “Klik”
HV Battery Assembly
Battery Smart Unit (for Nickel Metal Hydride Battery)

Power
Battery Smart Communi-
cation Managemen
Unit t Control
Transmits HV
Battery battery information ECU (HV
CPU)
Smart Unit
Monitors for
electrical leaks Voltage HV Battery
from the high- Cooling
voltage circuit Blower
Temp. x 3 Voltage x 14
+
Temp.
Sensor Service Current
s Plug Sensor
Grip
HV Battery -
HV Battery Assembly
SMRs (System Main Relays)

– Menghubungkan dan memutuskan sambungan baterai HV dan
kabel power.
SMRG
SMRB HV Battery Assembly
SMRB
+
Battery Module
SMRP
Precharge
Resistor
SMRG
-
Precharge
SMRP
Resistor
HV Junction Block Assembly
HV Battery Assembly
– Operasi (READY ON)
SMRB (OFF) SMRB (ON)
SMRP (OFF) SMRP (ON)
Precharge
Resistor
SMRG SMRG (OFF)
(OFF)
SMRB (ON) SMRB (ON)
SMRP (ON) SMRP (OFF)
SMRG (ON) SMRG (ON)

HV Battery Assembly
– Operation (READY OFF)
SMRB (ON) SMRB (ON)
SMRP (OFF) SMRP (OFF)
Precharge
Resistor
SMRG (ON) SMRG (OFF)
SMRB (OFF)
SMRP (OFF)
SMRG (OFF)
HV Battery Assembly
HV Battery Current Sensor

– The HV battery current sensor digunakan untuk mendeteksi HV
battery charging dan discharging amperage.
HV Junction Block Assembly
HV Battery
Current
Sensor
HV Battery Assembly
HV Battery Assembly
HV Battery Temperature Sensor (for Battery Module)

– Sensor temperatur HV battery (for the battery modules)
mendeteksi temperature dari battery modules.
HV Battery
Temp.
Sensors
(for Battery
Modules)
HV Battery Assembly
HV Battery Temperature Sensor (for Intake Air Duct)

– Sensor temperatur dari HV battery (for the intake air duct)
mendeteksi intake suhu udara dari HV battery cooling blower.
HV Battery
Temp. Sensor
(for the Intake Air
Duct)
HV Battery Assembly
Cooling Blower
Air Intake
(Rear Side Seatback
Assembly RH)
Intake Air Duct

HV Battery
Cooling Blower
Exhaust
Air Duct
HV
Cooling Air
Battery
Flow
Auxiliary Battery
Outline
– Untuk power supply ECUs, audio system, etc.
Auxiliary Battery
(DC 12 V)
Luggage Compartment
Auxiliary Battery
Konstruksi
– Menggunakan sealed battery.
– Maintenance-free
Hydrogen Drain Port
No Vent Plugs
Hydrogen
Drain Hose
KOMPONEN
SYSTEM HYBRID
Engine
Engine
2ZR-FXE
– Huruf “X” pada 2ZR-FXE menunjukkan penggunaan prinsip
Atkinson cycle.
Atkinson Cycle
High Thermal Efficiency
2ZR-FXE
Engine
Spesifikasi
Model PRIUS (ZVW30) COROLLA
Engine 2ZR-FXE 2ZR-FE
No. of Cylinders and Arrangement 4-cylinder, In-line 
16-valve, DOHC, 16-valve, DOHC,
Valve Mechanism Chain Drive Chain Drive
with VVT-i with Dual VVT-i
Displacement [cm3 (cu. in.)] 1798 (109.7) 
Bore x Stroke [mm (in.)] 80.5 x 88.3 (3.17 x 3.48) 
13.0
Compression Ratio 10.0
(Expansion Ratio)
Max. Output [kW @ rpm] 73 @ 5200 100 @ 6000
Max. Torque [N·m @ rpm] 142 @ 4000 175 @ 4400
Firing Order 1–3–4–2 
Open 29 to -12 BTDC 56 to 1 BTDC
Intake
Valve Close 61 to 102 ABDC 10 to 65 ABDC
Timing Open 31 BBDC 51 to 11 BBDC
Exhaust
Close 3 ATDC 3 to 43 ATDC
Engine Service Mass (Reference)
90 (198) *1 117 (257.9) *2
[kg (lb)]
*1: The figure shown is the weight without coolant and oil.
*2: The figure shown is the weight with oil and coolant at the specified amount.
Engine
Atkinson Cycle
Compression Stroke < Expansion Stroke
High thermal efficiency
Compression Expansion
Engine
Atkinson Cycle
– Dengan sistem VVT-i, rasio kompresi dapat diubah dengan
mengontrol waktu penutupan katup intake.
Valve Timing (Intake Valve) Cylinder Volume
TDC
Compression
Stroke
Expansion
102
Stroke
VVT-i
Operatio
n
61
BDC
Engine
Electric Water Pump [PRIUS (ZVW30) etc.]

– Warm-up performance meningkat dan cooling loss berkurang.
Electric Water Pump
Stator
Impeller
Shaft
Motor
Engine
Electric Water Pump [PRIUS (ZVW30) etc.]

– ECM mengatur jumlah pendingin mesin yang beredar agar sesuai
dengan kondisi pengoperasian mesin.
Water Pump
•Engine Speed Relay
•Vehicle Speed
•Engine Coolant +B
Temp.
EFI
Relay
Pump Motor Speed
Pulse Signal
Electric Water Pump
ECM
Water
Pump Motor Driver
Power Pump
Speed Circuit
Management Motor
Bus
Air
Conditioning
Amplifier
Engine
Electric Water Pump (for Heater System)

[untuk kendaraan selain PRIUS (ZVW30)]
– Electric water pump digunakan untuk mensirkulasikan
pendinginan untuk heater core dalam sistem air conditioning
ketika mesin mati.
Electric Water Pump (for Heater)
CAMRY HV
(AHV40)
DC 12 V
Coolant
(From Engine to Heater Core)
Engine
Accelerator Pedal Position Sensor

– Accelerator pedal position sensor mengubah accelerator pedal
position menjadi electrical signal.
Accelerator Pedal Position Sensor
Hall IC
Magnetic Yoke
Accelerator Pedal
ENGINE : Shift Lever
Shift Lever Position Sensor

Shift Cable
Shift Sensor
Select Sensor
Hybrid
Transaxle
Shift Lever
Shift Lever
Position Sensor
Shift Lock Control
Unit Assembly
(Models dengan Electronic (Models tanpa Electronic Shift
Shift Lever System) Lever System)

(Untuk Model tanpa Electronic Shift Lever System)
– Output signal
B D N R
N P
B
D R Contact
P
Point
FD RV
MJ MJ MJ
Shift Position Signal
MJ
Travel Direction Signal
Shift Position
Determination
Signal
Signals of the Shift Lever Position Sensor

(Untuk Model tanpa Electronic Shift Lever System)
– Circuit diagram
+B
Power Management Control

Contact
Point R
ECU (HV CPU)

D
Circuit Connection Chart FD
MJ RV FD +B P R N D B
RV
P
Shift Position
  
R     MJ
N   
D     Shift Lever
B     Position Sensor
AC Compressor : Konstruksi
AC Compressor : Konstruksi
– Sebuah compressor digerakkan oleh motor untuk sistem A/C.
Scroll Type
Compressor
DC 201.6 V
Oil
Separator
A/C Inverter
(DC  AC)
Engine
Brushless
Motor
ES14 Scroll Type Compressor with Motor Assembly

(The A/C inverter is integrated)
PRACTICE
DATA ANALYSIS
W/ NOMOGRAPHIC
CHART
SERVICE POIN
HYBRID
Jika terjadi Accident
ID: HV_CM_P01_063_E0
Hal yang harus dilakukan saat terjadi accident

: Diperlukan —: tidak perlu
Item Remark (1) (2)
Sarung tangan insulator, sarung tangan karet,
 
kacamata dan safety shoes
Alat Pelindung Diri
Masker Organic solvent dan solvent resistance
— 
apron / celemek (untuk organic solvent)
Sabun Untuk membilas tangan — 
•Untuk menetralisir electrolyte
20 Liters larutan Boric Acid
•Ambil 800 g bubuk boric acid dan masukkan  —
(asam) Solution
dalam container, larutkan dalam 20L air.
Untuk mengecek apakah elektorlit pada HV battery
Red Litmus Paper  —
telah netral
Effective terhadap api bersumber dari listrik dan
Pemadam api tipe ABC  
minyak
Majun Untuk membersihkan electrolyte  
Insulating Tape Untuk membungkus kabel High voltage  
Electrical Tester Untuk mengecek tegangan tinggi  
(1): Model dengan nickel metal hydride battery (2): Models dengan lithium-ion battery
NOTE: Pada Lithium-ion battery, tidak ada pekerjaan neutralisasi electrolyte

seperti pada conventional nickel metal hydride battery.
Jika terjadi Accident
Aksi yang harus dilakukan pada TKP kecelakaan

– Prosedur saat terjadi kecelakaan pada mobil Hybrid
[1] Selalu menggunakan insulated golve dan electrical tape, dll. Ketika
akan menyentuh komponen-komponen tegangan tinggi pada
kendaraan
[2] Ketika terjadi kebakaran pada kendaraan hybrid, gunakan fire
extinguisher tipe ABC.
[3] Jika kendaraan terendam air, jangan menyentuh pegangan service

plug atau komponenn tegangan tinggi lainnya karena berbahaya
[4] Cek apakah ada kebocoran elektolit baterai
[5] Ketika ada dugaan kerusakan pada komponen atau kabel tegangan
tinggi, :
(1) Putuskan hubungan kabel dari negative terminal pada
auxiliary battery ketika kendaraan tidak bisa berubah dari
status READY-ON.
(2) Gunakan insulated gloves untuk melepas service plug grip.
Safety Hybrid

– Perhatikan peringatan saat menderek mobil (towing)
• Jangan menderek mobil dengan roda penggerak di jalan.
Drivetrain Type
Towing Condition
FF FR 4WD
Front wheels
  *1 
on the ground
Rear wheels
  
on the ground
4 wheels lifted   
4 wheels on
 *2  *2  *2
the ground
: Mobil dapat di derek. : Mobil tidak dapat di derek.

* : Mobil harus di derek dengan power source on (IG) dan steering lock dibebaskan.
1
*2: Jika mobil perlu di derek seperti ini,jangan lebih dari 30 km/h dan derek hanya untuk
jarak dekat.
Safety Hybrid

– Perhatikan peringatan saat menderek mobil (towing)
• Menderek kendaraan dengan roda penggerak di jalan dapat
menyebabkan situasi yang berbahaya.
MG akan menghasilkan listrik

Pompa oli tidak bekerja jika
mesin tidak berputar.
Jika terjadi malfungsi pada
high-voltage circuit,
Pelumasan tidak mencukupi. kebakaran dapat saja terjadi .
Safety Hybrid
Pemutusan listrik saat kendaraan terendam dalam air
Anda tidak akan tersengat

listrik didalam kabin cabin
SMRs OFF
Short Circuit
Cabin Short Circuit
Inverter with
Converter Assembly HV Battery
(High-voltage
Capacitor)
Safety Hybrid
HV Battery (for Nickel Metal Hydride Battery)

– Jangan sentuh cairan yang bocor dari HV battery karena sifatnya
korosif (highly alkaline electrolyte)
Highly Alkaline
Electrolyte

DANGER
Do not touch any liquid

that has leaked out
HV Battery
Safety Hybrid

– Apa yang harus dilakukan jika cairan HV battery bocor
Neutralize
Saturated Boric
Acid Solution
Red Litmus Paper

Bersihkan
cairan dengan
Neutralized shop rag
Netralkan
dengan
saturated boric Boric Acid Water
Alkaline acid solution (800 g) (20 liters)
Safety Hybrid

– Peringatan untuk membuang HV battery
HV battery WAJIB DIKEMBALIKAN ke setiap

DISTRIBUTOR untuk selanjutnya dilakukan
pengolahan akhir, sesuai dengan spesifikasi baterai
CAUTION:
Jauhkan HV battery dari air. Sengatan listrik dapat terjadi jika

Panas yang di hasilkan karena
baterai HV dibuang secara tidak
short pada batere dapat
menimbulkan bahaya. benar atau terbengkalai
Safety Hybrid
HV Battery
– Gunakan tonjolan pada gagang service plug untuk melepaskan
kunci pengikat kunci penutup baterai
Service Plug Grip
Protrusio
n
PUSH
Lock Release
[Battery Cover Lock
Striker]
Safety Hybrid
High-voltage Wire Harness

– Semua kabel high-voltage dan connector nya di beri warna
orange.
High-voltage
Wire Harness
Safety Hybrid
High-voltage Wire Harness

– High-voltage safety terdiri dari 2 points: "Insulation of High-
voltage Circuits" dan "Cutoff of High-voltage Circuits".
Insulation of High-voltage Cutoff of High-voltage

Circuits Circuits
Case or Cover SMR
Service
HV Battery
HV Battery
Plug
High-voltage High-voltage
Component Component
SMR
Body Ground
Safety Hybrid
Cut-off of High-voltage Circuits

– SMRs untuk automatic cutoff
– Service plug untuk cut-off manual
System Main Relays
for Automatic Cutoff
Service
SMR
Plug for
s
Manual
Cutoff
Cutoff with
Power Switch
the power
switch
Center Airbag Sensor

Power Management
Servic Cutoff in the

Assembly
e Plug event of a
Circuit Breaker Sensor collision
Interlock Switch
HV (Service Plug Grip,
Cutoff when
Battery Inverter with Converter the interlock
Assembly Cover, etc.) switch is
activated
Safety Hybrid
Cutoff of High-voltage Circuits

– Interlock switch
• Bila terdeteksi open circuit pada interlock switch circuit, SMR akan di
OFF kan.
Interlock Switch
(for Inverter Terminal Cover)
Power Management Control
ECU (HV CPU)
• Interlock switches
ILK terpasang sempurna:
0 to 1.5 V
Inverter with • Interlock switches
tidak terpasang
Converter sempurna :
Interlock Assembly 11 to 14 V
Switch
(for Power
Cable
ON / OFF
Connector) HV
Battery
SMRs
Interlock Switch
(for Service Plug Grip)
Safety Hybrid
Cutoff of High-voltage Circuits

– Lokasi Interlock switch
High-voltage
Cable for HV
Battery
Connector Connector
Terminal Cover
HV Battery
Connector Service Plug
Grip
Safety Hybrid
Tipe cidera karena listrik

– Berikut ini tipe2 cidera karena listrik high voltage.
Touching
Insulation Short Circuit
High-voltage
Abnormality (Sparks Occur)
Areas
Electrocution
Terbakar
Safety Hybrid
Situasi dimana dapat terjadi tersengat listrik

Kasus Kondisi Resiko tersengat
Langsung menyentuh salah satu sisi

Tidak ada resiko
high-voltage circuit
Menyentuh sisi
negative (body
ground) dari Tidak ada resiko
high-voltage
Jika resistansi high- circuit
voltage insulation
berkurang (Bocor) Menyentuh sisi
positif dari Kemungkinan
high-voltage tersengat
circuit
Langsung menyentuh kedua sisi

positive and negative dari high- Tesengat listrik
voltage circuit
Safety Hybrid
Kerusakan dan cidera akibat tersengat listrik

– Kesalahan penanganan high-voltage circuits di mobil hybrid
dapat menyebabkan cedera dan kematian.
Contoh Electrocution (Ke Setrum)
Human
DC 650 V
Body
(High-
Resistanc
voltage
e: 500 Ω
Capacitor)
650 V / 500 Ω = 1.3 A (1300 mA)

(Voltage / Resistance = Current )
Jika arus mengalir selama 0.03 seconds, fibrilasi ventrikular

dapat terjadi.
Safety Hybrid
Tindakan pencegahan saat melakukan servis

– SAFETY INSTRUCTION sebelum melakukan perbaikan pada
Sistem Tegangan Tinggi
CAUTION
1. Selalu gunakan "CAUTION: HIGH VOLTAGE DO NOT TOUCH".*

2. Matikan power mode ke OFF dan pindahkan kunci mobil ke luar
kabin.
3. Putuskan hubungan negatif pada auxiliary battery.
4. Selalu gunakan insulated gloves.*
5. Lepas service plug grip.*
6. Tunggu 10 minutes, setelah melepas service plug grip agar
tegangan tinggi dalam inverter dapat ter-discharge.*
7. Cek tegangan pada kapasitor terminal dalam inverter dengan
converter assembly (0 V Check)*
*: Lihat slide selanjutnya untuk detail
Safety Hybrid

– Sebelum melakukan perbaikan pada Sistem Tegangan Tinggi
1. Gunakan tanda "CAUTION: HIGH VOLTAGE DO NOT TOUCH" untuk
memperingatkan teknisi lain.
Safety Hybrid

2. Matikan power mode ke OFF dan pindahkan kunci mobil ke luar kabin.
3. Putuskan hubungan negatif pada auxiliary battery.

Safety Hybrid

4. Selalu gunakan insulated gloves
Pastikan insulated gloves tidak sobek atau rusak sebelum
melakukan prosedur selanjutnya.
   
1. Letakkan glove pada sisinya.

2. Gulung ke arah membuka 2 atau 3 kali.
3. Lipat bukaan menjadi dua untuk menutupnya.
4. Konfirmasikan bahwa tidak ada kebocoran udara.
Safety Hybrid

5. Lepas service plug grip.
Insulated
Glove 



Bawa service plug
Service
grip yang sudah
Plug Grip
dilepas ke dalam
saku anda
Safety Hybrid

6. Tunggu 10 menit agar high-voltage capacitor dalam inverter dengan
converter assembly untuk ter-discharge.
High-voltage Capacitor
Discharge
0V
Elec-
tricity
Service Plug
Grip
Removed
10 min.
Safety Hybrid

7. Check tegangan pada high-voltage capacitor terminals (0 V Check).
Range:
DC 750 V or more
Inverter with Converter

Negative Assembly
Terminal
Positive
Terminal
[High-voltage Capacitor Terminals]
Safety Hybrid

– Saat menangani high-voltage system
• Tindakan pencegahan untuk melepas penutup terminal inverter
NOTICE:
• Pastikan untuk menarik penutup Inverter
terminal inverter lurus ke atas Terminal
sehingga konektor terhubung ke Cover
bagian bawah penutup.
Connector
Straight up
• Tutup bukaan dengan selotip non-

residu untuk mencegah masuknya
benda asing atau cairan setelah
melepaskan penutup terminal
inverter.
9 Bolts
Safety Hybrid

• Pastikan untuk mengisolasi alat Insulated Tool
Safety Hybrid
• Insulated tool set
 Kami merekomendasikan untuk menggunakan Insulated tool set
saat bekerja pada sirkuit tegangan tinggi pada mobil Hybrid.
Insulated
Tool
Insulated Tool Set

[09003-2C100]
Safety Hybrid

• Jangan membawa benda logam dikantong, karena jika jatuh
kekomponen hybrid dapat menyebabkan short Circuit
Short
Circuit
Safety Hybrid

• Isolasi konektor tegangan tinggi dan terminal dengan pita isolasi
Insulating Tape
Safety Hybrid

• Beberapa nut yang digunakan di area tegangan tinggi tidak bisa
digunakan ulang.
New Example of use [PRIUS (NHW20)]
Junction Block x Module

Used
Specified Torque
Tightening
Torque
Nonreusable
Degree of Tightening
Safety Hybrid

• Melepas selang pendingin dan servis terkait
Hose
Bersihkan
Coolant secara
menyeluruh
Jika konektor tegangan tinggi terkontaminasi dengan benda asing seperti

pendingin, bersihkan area yang terkontaminasi secara menyeluruh.
High-voltage Circuit

• Setelah melepas service plug grip, memutar power switch on (READY)
dapat menyebabkan kerusakan.
May cause a
Servicing malfunction
vehicle


 On (READY)
Installation
High-voltage Circuit

– Setelah menangani high-voltage system
• Setelah servis, periksa item berikut
Tidak meninggalkan komponen

atau alat di dalam kendaraan
Terminal tegangan
tinggi telah
dikencangkan
sesuai momen
standart
Seluruh Konektor high

Voltage telah terhubung
sempurna
Auxiliary Battery Handling

– Problems yang mungkin terjadi ketika auxiliary battery
kosong/soak
 Tidak ada yang di tampilkan pada instrument

panel ketika power switch diputar on (IG).
 Park (P) tidak dapat dibebaskan.
 Mobil tidak dapat masuk ke mode READY-ON

state.
 Suara horn lemah.

Service Point
Jump Start
Auxiliary Battery Handling

– Mencegah auxiliary battery dari discharged
Lepaskan kabeldari
negative terminal
Auxiliary Battery
Handling of Battery ID: HV_CM_P01_039_E0
Auxiliary Battery
– Aksi yang harus dilakukan ketika auxiliary battery kosong
• Charge ulang auxiliary battery dengan battery charger, atau jumper
dengan menggunakan mobil lain.
Positive
Slow Booster
Charge Terminal
Battery Charger Jump-start

NOTICE: Jangan gunakan quick charger saat melakukan charging
Auxiliary Battery
– Aksi yang harus dilakukan ketika auxiliary battery kosong
• Jika mobil Hybrid digunakan untuk jump start mobil lain, jangan
gunakan positive booster terminal.
Jika positive booster terminal

Positive Booster Terminal digunakan untuk jump-start mobil
lain :
100 ~ 600 A akan mengalir ke

system starter mobil lain
DC/DC fuse (125 A) akan

terbakar/putus dan mobil anda
tidak dapat dikendarai.
Inspection/Parts Replacement ID: HV_CM_P01_055_E0
Auxiliary Battery
– Jika kabel negatif dilepaskan dari terminal negative (-) battery,
maka perlu dilakukan inisialisasi ISC learned value (throttle
opening learned value).
Lakukan ISC Learning
ISC Learning Conditions

(Kondisi berikut harus cocok dalam beberapa detik.)
•Besin berputar (idling, Tanpa beban).
•Kecepatan kendaraan kurang dari 10 km/h.
•Temperatur engine coolant 70C atau lebih.
Periksa status “complete” ISC Learning

Note : Data List item “ISC Learning” berubah jadi indikasi “Compl” jika
learning telah komplet/selesai.
HV Battery Handling
– Pencegahan HV battery menjadi kosong (discharged)
Charging diperlukan
setiap 2 s/d 3 bulan
Metode Charging
1. Hubungkan negative terminal auxiliary battery.
2. Putar power switch on (IG) tanpa mengaplikasikan electrical load.

Pertahankan kendaraan dalam kondisi ini selama 3 minut.
NOTE: Langkah ini diperlukan agar ECU dapt mendeteksi SOC
dengan benar.
3. Masuk ke status READY-ON. Setelah engine start, biarkan idling

dengan posisi park (P) sampai mesin berhenti engine stops (self
charge complate).
HV Battery Handling
– Problems yang mungkin terjadi ketika HV battery kosong /discharge
 Kendaraan tidak dapat masuk ke mode READY-
ON state.
 “LOW TRACTION BATTERY” ditampilkan.
 DTC P3000-388 atau 389 (HV Battery

Malfunction) disimpan.
HV Battery Handling
– Aksi yang harus dilakukan ketika HV battery kosong/discharged
• Charge HV battery menggunakan THS charger
THS
Charger
Grounded AC
220 to 240 V
Outlet
Inspection Mode
Kebutuhan akan Inspection Mode

Dengan masuk ke mode inspection mode, Mesin dapat terus berputar, TRC dan 4WD
(Untuk mobil 4WD) dapat di matikan (Off)
Ignition Timing Check, Tests menggunakan

Emission Test, etc. speedometer tester, etc.
Engine harus terus Hanya roda depan atau belakang

berputar yang perlu digerakkan
Inspection Mode
• Mengoperasikan mesin terus menerus
• Motor TRC dinon-aktifkan
• 4WD di non-aktifkan (E-four models)
Inspection Mode
Kegunaan dan kemampuan Kontrol

Mode Kegunaan Kontrol
•Ignition timing test
•Idle speed test •Mengoperasikan mesin
•Exhaust emission test (CO, HC) terus menerus
(FWD) MAINTENANCE
•Menon-aktifkan Motor TRC .
MODE
•Speedometer test • Menon-aktifkan4WD (E-
•2-wheel chassis dynamometer four models)
test
•Speedometer test •Menon-aktifkan Motor TRC .

(FWD) CERTIFICATION
•2-wheel chassis dynamometer • Menon-aktifkan4WD (E-
MODE
test four models)
•Ignition timing test

•Idle speed test
•Menghidupkan mesin
AWD MAINTENANCE •Exhaust emission test (CO, HC)
secara kontinyu
MODE*
• Menon-aktifkan Motor TRC
•4-wheel chassis dynamometer
test
AWD CERTIFICATION
4-wheel chassis dynamometer test Menon-aktifkan Motor TRC
MODE*
*: 4WD Vehicles
Inspection Mode
Mengaktifkan Inspection Mode

(Tanpa menggunakan GTS / Intelligent Tester)
Off  On (IG) On (IG)  READY
Dalam 60 detik
Shift P N P
Position
(FWD)
Tekan Tekan Tekan
MAINTENANCE
2 Kali 2 Kali 2 Kali MODE
Tekan Tekan Tekan (FWD)

Pengoperasian CERTIFICATION
3 Kali 3 Kali 3 Kali
pedal MODE
Accelerator AWD
Tekan Tekan Tekan
MAINTENANCE
AWD
Tekan Tekan Tekan CERTIFICATION
Engine
– Engine inspection untuk kendaraan hybrid
Inspection Item Catatan
Noise Valve and Adjuster
Ignition Timing Posisikan engine pada

Engine Idle Speed inspection mode.
CO/HC
Lakukan “Compression Test”
Compression pada Active Test untuk
mengukur tekanan kompresi.
Maintenance / Perawatan
Engine
– Sebelum bekerja diarea engine compartment, pastikan power
switch sudah di putar off.
READY
Engine (PRIUS (ZVW30) etc.)

– Drive Belt
Tidak dilengkapi Electric AC Compressor w/

Alternator Water Pump Motor Assembly
Tidak menggunakan
Drive belt
Drive belt inspection tidak diperlukan

(PRIUS Gen 3 (ZVW30) etc.)
Inspection/Parts Replacement
Engine Room Junction Block Assembly

– Peringatan untuk memutuskan terminal AMD
AMD Terminal
Engine Room Junction
Block Assembly
DC/DC
Converte
AMD r
Terminal
Auxiliary Inverter
Battery with
Converter
Assembly
Disconnection
 Pastikan melepas kabel negative dari negative (-) terminal auxiliary battery
sebelum melepas AMD terminal.
 Setelah di putuskan/ Disconnection,Bungkus terminal dengan insulating tape.
Menghubungkan kembali (Reconnection)

 Pastikan untuk reconnect AMD terminal sebelum menghubungkan kembali
kabel ke terminal negative (-) auxiliary battery.
Coolant
– Sistem pendingin sistim Hybrid ( HV cooling system ) terpisah
dari engine cooling system.
HV Radiator
Coolant Coolant
Reserve
(for Engine) (for Hybrid System)
Tank
HV
Radiator
Water Pump
HV Cooling System
Coolant (for Engine)

– Prosedur Air bleeding ketika mengganti coolant utk Mesin
B Line
1. Tambahkan coolant sampai garis B pada reservoir tank.
2. Tekan hose inlet dan outlet radiator beberapa kali dengan
tangan, dan periksa level coolant.
Note : Jika level coolant level rendah, tambahkan coolant.
3. Masuk ke inspection mode.
4. Pasang reservoir tank cap dan panaskan mesin secukupnya
(sampai temperature normal).
5. Kelurkan udara dari cooling system.
a) Ketik thermostat terbuka, biarkan coolant bersirkulasi
beberapa menit.
b) Setelah mesin dipanaskan , Biarkan kondisi idle selama 7
menit atau lebih.
c) Tekan inlet dan outlet selang radiator beberapakali
dengan tangan untuk mendorong udara keluar.
6. Setelah mesin dingin kembali, Periksa level coolant harus
berada diantara garis “full” and “low”.
Coolant (for Hybrid System)

– Prosedur Air bleeding ketika mengganti coolant
1. Tuangkan coolant secara perlahan ke dalam Hybrid
reservoir tank sampai mencapai garis F (Full).
NOTICE: Jangan gunakan coolant bekas karena
mungkin mengandung benda asing objects.
2. Operasikan HV water pump motor menggunakan salah
satu metode berikut.
 Lakukan “Activate the Water Pump” Active Test.
 Putar power switch on (READY).
3. Tambahkan coolant sampai garis F karena level coolant
akan turun ketika udara keluar.
NOTICE: Pastikan untuk memutar power switch
off sebelum menambahkan coolant.
4. Ulangi langkah [2] dan [3] sampai semua udara
keluar dari system pendingin .
F Line
Referensi untuk Kebiasaan Normal :
Biasanya, Air bleeding dari inverter cooling system selesai, ketika suara
yang ditimbulkan oleh water pump menjadi lebih senyap dan sirkulasi
pendingin pada reservoir tank di berputar lancar.
Hybrid Transaxle
– Posisi Drain plug and filler plug
Filler Plug untuk Hybrid

Transaxle Fluid
(10 mm Hexagon)
Front
Drain Plug untuk Drain Plug untuk HV

Hybrid Transaxle Fluid Coolant
(10 mm Hexagon) (10 mm Hexagon)
NOTE: ATF WS digunakan untuk pelumas hybrid transaxle. Untuk Detail refer ke repair manual
Brake Fluid
– Penggantian
• Dengan masuk ke " ECB Invalid Mode " , brake fluid dapat di dengan aman.
Outline Prosedur Penggantian Brake Fluid
Jika menggunakan GTS / Jika tanpa menggunakan GTS / IT2

IT2 (Hanya tersedia pada model tertentu)
Masuk ke menu berikut : Chassis / Enter ECB Invalid Mode.

ABS/VSC/TRC / Air Bleeding.
Mengganti brake fluid dengan

Pilih "Usual air bleeding" pada display mengoperasikan brake
GTS / Intelligent tester. pedal dan menggunakan
bleeder plugs
pada ke 4 roda.
Ganti brake fluid sesuai instruksi pada

the GTS / Intelligent tester.
Putar power switch off.
(ECB Invalid Mode akan di cancel)
ECB : Electronically Controlled Brake system

• Procedure untuk masuk ke mode ECB Invalid
Off  On (IG) Berkedip

Dalm 60 detik
Shift
Position
Tekan Tekan Tekan

Operasional
Brake Pedal
8 kali atau 8 kali atau 8 kali atau
lebih dalam lebih dalam lebih
5 sec. 5 sec.. dalam
5 sec.
Maintenance ID: HV_CM_P01_052_E0
Brake Fluid
– Air bleeding
• Prosedur air bleeding berbeda tergantung komponen mana yang dilepas dan
dipasang kembali atau diganti.
Removed and Reinstalled/Replaced Item Prosedur
Flexible hose (front/rear)

Bleed brake line
Disc brake cylinder assembly (front/rear)
Brake booster pump assembly
Brake booster with master cylinder assembly Bleed brake system
Brake master cylinder reservoir assembly

Maintenance ID: HV_CM_P01_053_E0
Brake Fluid
– Prosedur Air bleeding
[Bleed Brake Line]
1.Lepaskan brake master cylinder reservoir filler cap assembly.
2.Tambahkan brake fluid ke reservoir sampai batas antara MAX dan MIN.
3.Hubungkan GTS / Intelligent tester ke DLC3 dan putar power switch on (IG).
4.Hidupkan GTS / Intelligent tester dan masuk ke Menu berikut : Chassis / ABS/VSC/TRC /
Air Bleeding.
7.Pilih "Usual air bleeding" pada GTS / Intelligent tester display dan keluarkan udara dari
brake fluid sesuai dengan instruksi pada GTS / Intelligent tester.
8.Setelah bleeding air, kencangkan semua bleeder plug.
9.Clear semua.
[Bleed Brake System]
1.Tunggu paling tidak 2 menit dengan power switch off, lalu lepaskan reservoir level switch
konektor.
2.Buka brake master cylinder reservoir filler cap assembly.
3.Tambahkan brake fluid ke reservoir sampai batas antara MAX and MIN.
4.Hubungkan GTS / Intelligent tester ke DLC3 dan putar power switch on (IG).
5.Hidupkan GTS / Intelligent tester dan masuk kemenu berikut : Chassis / ABS/VSC/TRC /
Air Bleeding.
6.Pilih "ABS actuator has been replaced" pada GTS / Intelligent tester display dan
keluarkan udara dari brake fluid sesuai instruksi pada GTS / Intelligent tester.
7.Setelah membuang udara/bleeding air, Kencangkan semua bleeder plug.
8.Hapus seluruh DTC.
Inspection/Parts Replacement
Remote Air Conditioning System (PRIUS (ZVW30))

– Untuk kendaraan dengan remote air conditioning system, pastikan
sistem tidak bekerja tanpa sengaja.
Remote air conditioning
system dapat tak sengaja
beroperasi (remote A/C
switch ditekan selama 0.8
second atau lebih).
• Cooling fan berputar.

• Wipers bekerja (Jika wiper
switch diposisi ON).
• Power source mode
berubah dari off ke on (IG).
BERBAHAYA!!
CATATAN:
Pastikan untuk menyimpan kunci di caddy, dengan sisi switch menghadap ke
atas, simpan ditempat yang orang lain tidak mungkin dapat
mengoperasikan remote A/C switch.
Cooler Compressor with Motor Assembly

– Compressor Oil
• Jangan gunakan sembarang oli compressor, gunakan selalu oli compressor AC
tipe ND-OIL11 yang memiliki kemapuan isolasi yang tinggi.
OBSERVASI
&
PRACTICE

Materi Thematic Training Hybrid

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi Thematic Training Hybrid

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TOYOTA Hybrid

Motor listrik sebagai

Powe dan electric motor.

secara mandiri untuk

Start Off : Start Off : Motor Normal driving

Acceleration Deceleration Vehicle Stop

Honda IMA System : Integrated

Dual Clutch System Manual Transmission

PHEV : Plug-in Hybrid Electric

Motor Only Motor and Motor and Engine Charging Engine

THS Operation (Outline)

• A/T • Memisahkan mesin, motor, dan generator

12 V • 12 V Battery Tegangan tinggi digunakan untuk

Low Fuel Higher

– Kendaraan dapat berjalan hanya dengan bensin, tidak perlu

READY Indicator Light

Inverter with Converter Assembly

Inverter with Converter Assembly

Series Hybrid Mode Paralel Hybrid Mode

P410 Hybrid Transaxle

Hybrid Transaxle Gen II

Komponen Power Split

Electric Oil Pump

Stator Coil Stator Coil

Resolver (Speed Sensor)

Pompa Oli Mekanikal

Oil Pump Drive Shaft

Parking Lock Actuator

Parking Lock Actuator

Gear Train Power Split

Counter Driven Gear

Note : Reduction Ratio: 2.64 Final Driven Gear

Komponen Gear Unit

(-) (-) (-) (+)

Power Split Planetary Motor Speed Reduction

• Anak panah menunjukkan torque + Discharge Charge

Contoh : Nomographic Chart

Dapat ditentukan bahwa

Gunakan hasil ini ketika (S) (C) (R) (C) (S)

Komponen Gear Unit

Membagi daya dari mesin ke Saat mesin dihidupkan,

Magnetic Field Stator Coil

Stator Coil Stator Coil

120 120 120

Resolver (Speed Sensor)

Resolver (Speed Sensor)

GRFG GRFG Excitation

GSNG GSNG Detection Coil

GCSG GCSG Detection Coil

Resolver (for MG2)

MRFG MRFG Excitation

MSNG MSNG Detection Coil

MCSG MCSG Detection Coil

MMT MMT MG Temperature

Parking Lock Actuator

Inverter with Converter Assembly

MG2 MG1 Boost Converter

• “Electrical Power = Voltage X Current”, power output dapat ditingkatkan

Electrical Power = Voltage x Current

•Required Motive Force Inverter with Converter Assembly

: Generated Magnetic Field

MG2 MG1 Boost Converter

• Sejak "Daya Listrik = Tegangan X Saat Ini", output daya dapat