Anda di halaman 1dari 28

PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Pemeriksaan pada Posisi Lift 7

Rem Parkir dan Stopper Roda


Aktifkan rem parkir dan tempatkan stopper roda pada
roda.

Oli Mesin (Isi)


Isi dengan oli mesin
Tuang oli dengan jumlah sesuai spesifikasi dalam
lubang filler.

1
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Cairan Pendingin Mesin


Penggantian cairan pending mesin

1. Pengurasan cairan pendingin mesin


Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras
dari radiator dan mesin, serta tangki reservoir.

PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan bersihkan air dan
proses sebagai limbah industri untuk melindungi
lingkungan.

PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini dengan segera setelah
kendaraan dihidupkan, sebab cairan pendingin akan
menjadi sangat panas (tutup radiator akan menjadi
sangat panas saat disentuh).

Cairan Pendingin Mesin


Penggantian cairan pendingin mesin

1. Pengurasan cairan pendingin mesin


Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras
dari radiator dan mesin, serta tangki reservoir.

PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan bersihkan air dan
proses sebagai limbah industri untuk melindungi
lingkungan.

PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini dengan segera setelah
kendaraan dihidupkan, sebab cairan pendingin akan
menjadi sangat panas (tutup radiator akan menjadi
sangat panas saat disentuh).

Cairan Pendingin Mesin


Penggantian cairan pending mesin
1. Pengurasan cairan pendingin mesin

Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras


dari radiator dan mesin, serta tangki reservoir.
PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan bersihkan air dan
proses sebagai limbah industri untuk melindungi lingkungan.
PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini dengan segera setelah kendaraan dihidupkan, sebab cairan pendingin akan menjadi
sangat panas (tutup radiator akan menjadi sangat panas saat disentuh).

2
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Cairan Pendingin Mesin


Penggantian cairan pendingin mesin

1. Pengurasan cairan pendingin mesin


Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras
dari radiator dan mesin, serta tangki reservoir.

PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan bersihkan air dan
proses sebagai limbah industri untuk melindungi
lingkungan.

PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini dengan segera setelah
kendaraan dihidupkan, sebab cairan pendingin akan
menjadi sangat panas (tutup radiator akan menjadi
sangat panas saat disentuh).

Cairan Pendingin Mesin


Penggantian cairan pendingin mesin

1. Pengurasan cairan pendingin mesin


Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras
dari radiator dan mesin, serta tangki reservoir.

PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan bersihkan air dan
proses sebagai limbah industri untuk melindungi
lingkungan.
PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini dengan segera setelah
kendaraan dihidupkan, sebab cairan pendingin akan
menjadi sangat panas (tutup radiator akan menjadi
sangat panas saat disentuh).
Cairan Pendingin Mesin
Penggantian cairan pendingin mesin

1. Pengurasan cairan pendingin mesin


Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras
dari radiator dan mesin, serta tangki reservoir.

PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan bersihkan air dan
proses sebagai limbah industri untuk melindungi
lingkungan.

PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini dengan segera
setelah kendaraan dihidupkan, sebab cairan
pendingin akan menjadi sangat panas (tutup radiator
akan menjadi sangat panas saat disentuh).

3
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

2. Pengisian air pendingin mesin


Tambahkan air pendingin mesin ke radiator dan tangki reservoir.

2. Pengisian air pendingin mesin


Tambahkan air pendingin mesin ke radiator dan tangki
reservoir.

2. Pengisian air pendingin mesin


Tambahkan air pendingin mesin ke radiator dan tangki
reservoir.

4
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

2. Pengisian air pendingin mesin


Tambahkan air pendingin mesin ke radiator dan tangki
reservoir.

2. Pengisian air pendingin mesin


Tambahkan air pendingin mesin ke radiator dan tangki
reservoir.

2. Pengisian air pendingin mesin


Tambahkan air pendingin mesin ke radiator dan tangki
reservoir.

5
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Cairan Pendingin Mesin


3. Level cairan pendingin mesin
(1) Setelah mesin dipanaskan, biarkan mesin
mendingin. Lalu, lepas tutup radiator dan periksa
apakah level cairan pendingin sesuai.
Ini penting untuk melepas tutup radiator pada
pemeriksaan normal untuk level cairan pendingin.

PERHATIAN:
Untuk melepas tutup radiator selama mesin panas,
tempatkan kain di atas tutup dan kendorkan tutup kira-
kira 45° untuk membebaskan tekanan. Lalu, lepas
tutup. Jangan melepas tutup semuanya dalam satu kali,
atau cairan pendingin akan mengucur keluar.

(2) Periksa apakah cairan pendingin dalam tangki reservoir berada dalam range spesifikasi.

PETUNJUK:
Periksa level cairan pendingin saat radiator dingin sebab jika radiator panas, level cairan pendingin akan tinggi.

Tutup Radiator
1. Fungsi
• Gunakan tester tutup radiator untuk mengukur
tekanan pembukaan katup dan periksa apakah
berada dalam range spesifikasi.
• Periksa katup vakum apakah beroperasi secara
lembut.

2. Kerusakan
• Periksa seal karet dari keretakan atau kerusakan
lain.

6
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Drive Belt
1. Defleksi
Periksa jumlah flex dengan menekan drive belt
menggunakan jari-jari.
PETUNJUK:
• Periksa jumlah flex dengan memberikan gaya 98
N (10 kgf, 22.0 lbf) ke area spesifikasi dalam
Petunjuk Reparasi.
• Metode yang lain adalah dengan memeriksa
• belt tension menggunakan gauge belt tension.

2. Kerusakan
Periksa sekeliling drive belt dari keausan, keretakan,
delaminasi, atau kerusakan lain.

PETUNJUK:
Jika tidak memungkinkan untuk memeriksa sekeliling drive belt, periksa belt dengan memutar puli crankshaft dalam
arah rotasi mesin.

3. Kondisi terpasang
Periksa belt untuk memastikan apakah terpasang dengan benar dalam alur puli.

Busi-Busi
Penggantian busi
Ganti semua busi.

CATATAN:
• Hati-hati jangan sampai ada benda asing masuk ke
ruang pembakaran selama lubang busi terbuka.
• Saat pemasangan busi, pertama kali ulir dengan
tangan dan kemudian kencangkan ke momen
spesifikasi.

7
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

PETUNJUK:
Durasi penggantian busi tipe platinum dan iridium

Baterai
1. Level elektrolit
Periksa apakah level fluida tiap sel baterai antara garis atas dan bawah.

PETUNJUK:
• Jika kesulitan menentukan level elektrolit, periksa dengan ayunan ringan kendaraan. Juga memungkinkan
memeriksa level elektrolit dengan melepas sumbat vent dan melihat dengan kondisi terbuka.
• Saat menambahkan air, gunakan air yang didistilasi.
• Dengan beberapa tipe baterai, dimungkinkan untuk memeriksa level fluida dan kondisi dari
indikator baterai.
2. Kerusakan
Periksa rumah baterai dari keretakan atau kebocoran.

3. Korosi
Periksa terminal baterai dari korosi.

4. Kekendoran
Periksa kabel terminal baterai dari kekendoran.

5. Vent plug
Periksa vent plug baterai dari kerusakan atau lubang
vent tersumbat..

Minyak Rem
CATATAN:
Ketika minyak rem tumpah ke dalam ke permukaan
cat, cuci segera dengan air. Jika tidak, kerusakan pada
permukaan cat akan terjadi.

1. Level fluida
Periksa apakah level fluida dalam reservoir silinder
master antara garis MAX dan MIN.
8
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

PETUNJUK:
Level minyak rem menurun jika pad rem atau brake lining retak. Jika level fluida menjadi rendah, periksa kebocoran
sistem rem.
2. Kebocoran fluida
Periksa silinder master rem dari kebocoran.
Brake Line
1. Kebocoran fluida
Periksa brake line dari kebocoran.

2. Kerusakan
Periksa selang rem dan pipa dari keretakan dan
keadaan memburuk.
3. Instalasi
Periksa apakah sepatu rem dan pipa terpasang dengan
sempurna.
• Klem seharusnya dipasang pada tiap selang dan
pipa.
• Selang dan pipa seharusnya tidak tercampur
dengan part lain.

Minyak kopling
CATATAN:
Ketika minyak kopling melekat ke permukaan cat, cuci
segera dengan air. Jika tidak, kerusakan pada
permukaan cat akan terjadi.

1. Level fluida
Periksa apakah level fluida dalam reservoir silinder
master antara garis MAX dan MIN.

PETUNJUK:
• Level minyak kopling tidak menurun dengan
keausan kopling, yang berarti level fluida
rendah menandakan kemungkinan ada
kebocoran.
• Beberapa kendaraan memiliki persambungan
kopling dan tangki reservoir master rem.

2. Kebocoran fluida
Periksa tiap part kopling dari kebocoran fluida.

Penggantian Elemen Filter Udara


Ganti elemen filter udara.

PETUNJUK:
Berikut ini tipe-tipe penyaring udara yang juga
tersedia: tipe washable, tipe oil bath, dan tipe cyclone.

9
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

10
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Charcoal Canister
1. Kerusakan
Periksa kerusakan charcoal canister.

2. Periksa kerja valve


Periksa kerja dari check valve pada charcoal canister
seperti terlihat pada gambar.

Charcoal Canister
1. Kerusakan
Periksa kerusakan charcoal canister.

2. Periksa kerja valve


Periksa kerja check valve pada charcoal canister seperti
terlihat pada gambar.

Charcoal Canister
1. Kerusakan
Periksa kerusakan charcoal canister.

2. Periksa kerja valve


Periksa kerja dari check valve pada charcoal canister
seperti terlihat pada gambar.

11
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Charcoal Canister
1. Kerusakan
Periksa kerusakan charcoal canister.

2. Periksa kerja valve


Periksa kerja check valve pada charcoal canister seperti
terlihat pada gambar.

Charcoal Canister
1. Kerusakan
Periksa kerusakan charcoal canister.

2. Periksa kerja valve


Periksa kerja check valve pada charcoal canister seperti
terlihat pada gambar.

Kekenduran Penopang Atas Shock Absorber depan


Periksa kekendoran penopang atas dari shock absorber
depan.

12
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Fluida Washer
Level fluida
Periksa dengan gauge level apakah fluida washer diisi
secukupnya dalam tangki washer.

Mengencangkan Kembali Mur Hub


Kencangkan mur hub dalam rangkaian menyilang.
Terakhir, gunakan kunci momen untuk
mengencangkan mur ke momen spesifikasi.

Sistem PCV
1. Kerja valve PCV
Selama mesin idle, periksa suara kerja dengan menjepit
hose valve PCV dengan jari-jari.

2. Kerusakan
Periksa hoses dari keretakan dan kerusakan.

13
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Cairan pendingin mesin


1. Kebocoran cairan pendingin
Periksa kebocoran cairan pendingin dari radiator, hose
karet, tutup radiator dan sekeliling klem hose.

2. Kerusakan hose
Periksa hose karet yang terhubung ke sistem
pendinginan dari keretakan, pembengkakan, atau
pengerasan.

3. Kekendoran
Periksa perhubungan hose dan instalasi klem dari
kekenduran.

Campuran idle (Hanya model yang dilengkapi


variable resistor)

Penyetelan
Jika kendaraan dilengkapi dengan variable resistor,
gunakan SST dan CO/HC tester, lalu setel campuran
idle dengan memutar sekrup penyetel campuran idle.

Fluida Transmisi Otomatik


Level fluida
Dengan mesin idle, geser tuas shift dari P ke L dan
kemudian kemblai lagi.
Lalu periksa apakah gauge level fluida (dipstick)
membaca di dalam range "HOT".

PETUNJUK:
• Level fluida seharusnya diperiksa pada kondisi
running normal (Temperatur fluida 75°C ± 5°C
(167°F ± 41°F)).
Meskipun tanda cakupan dingin diberikan
sebagai titik acuan, pemeriksaan sewajarnya
menjangkau area panas.
• Level fluida tidak akan menurun kecuali ada
kebocoran. Bagaimanapun, saat level fluida rendah, periksa temperatur fluida dan kebocoran sebelum
mengganti fluida.

14
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Air Conditioning
1. Volume refrigerant
Periksa volume refrigerant dengan mengobservasi
aliran refrigerant melalui kaca penglihatan.

[Kondisi pemeriksaan]
• Mesin hidup pada 1.500 rpm
• Switch kontrol kecepatan blower pada "HI”
• Switch A/C ON
• Dial control temperatur pada "MAX. COOL"
• Pintu terbuka penuh

PETUNJUK:
Penampakan pada kaca penglihatan

Air Conditioning
2. Kebocoran refrigerant
Dengan switch pengapian diputar ke OFF, gunakan
tester kebocoran gas untuk memeriksa kebocoran
refrigerant.

PETUNJUK:
Saat pengecekan kebocoran dilakukan dengan mesin
hidup:
• Refrigerant yang bocor mencair dengan udara
dari fan atau blower, membuatnya tidak praktis
untuk melakukan pengecekan kebocoran.
• Juga, tekanan refrigerant dalam unit cooler
menurun, membuat refrigerant berkurang
hingga peka kebocoran.
• Tester kebocoran gas bereaksi hingga berubah mendadak menjadi lembab disebabkan oleh kelembaban udara
dari hose penguras, dan ini membuat misdiagnosis.

15
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Power Steering Fluid


1. Level fluida
(1) Dengan mesin idle, putar roda kemudi beberapa
kali dengan kendaraan berhenti untuk
meningkatkan temperatur fluida roda kemudi
hingga antara 40ºC dan 80ºC (104ºF and 176ºF).
Kemudian, kembalikan roda kemudi ke posisi
netral.
(2) Matikan mesin.
(3) Periksa apakah level fluida dalam tangki reserve di
dalam range spesifikasi.
(4) Periksa apakah ada perbedaan dalam level fluida
dengan mesin hidup dan diberhentikan dalam 5mm.
Pada saat ini, periksa fluida dari berbusa atau
emulsifikasi.
CATATAN:
Jangan menahan roda kemudi pada semua sisi untuk
lebih dari 10 detik.

2. Kebocoran fluida
Periksa hose yang menghubungkan ke reservoir fluida
untuk kebocoran.

Oli Mesin
Level oli
Panaskan mesin dan matikan mesin. Setelah 5 menit
atau lebih, periksa dipstick oli untuk memastikan
bahwa level oli dalam range spesifikasi.

PETUNJUK:
• Periksa level oli dengan kendaraan diparkir
pada permukaan rata.
• Alasan untuk memeriksa level oli setelah 5
menit atau lebih berlalu dari waktu mesin
dimatikan, adalah untuk membiarkan oli dari
berbagai area mesin berkumpul secara menyeluruh dalam panci oli.
• Periksa item saat tidak ada perubahan oli mesin:
- Level oli
- Viskositas yang sesuai
- Tidak kotor
- Tidak terkontaminasi (dengan bahan bakar atau cairan pendingin mesin)

16
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Celah valve
Saat mesin dingin, gunakan gauge ketebalan untuk
memeriksa dan setel celah valve. Pemeriksaan ini
mungkin ditiadakan jika mesin berputar halus tanpa
noise abnormal.

PETUNJUK:
Celah valve yang berlebihan menimbulkan noise
lantaran ketukan pada valve oleh cam.

Filter Bahan Bakar


Penggantian
Ganti filter bahan bakar.

PETUNJUK:
Untuk mencegah kebocoran bahan bakar, lepas
hubungan konektor elektrikal pada pompa bahan bakar,
hidupkan mesin, dan kuras bahan bakar pada saluran
bahan bakar sebelum mengganti filter bahan bakar.

Penyetelan Defleksi Drive Belt


Ini adalah berbagai tipe metode untuk penyetelan
defleksi (kelengkungan) belt.
1. Tipe idler pulley-less
(dengan baut penyetelan)
2. Tipe idler pulley-less
(tanpa baut penyetelan)
3. Tipe Idler pulley

17
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

1. Tipe idler pulley-less (dengan baut penyetelan)


Untuk tipe idler pulley-less (dengan baut penyetelan),
ketegangan diberikan dengan menggerakkan alternator
untuk memutar baut penyetelan.
(1) Kendorkan baut pengganjal dan baut pengikat
alternator, dan setel defleksi belt dengan memutar
baut.
• Mengencangkan baut penyetel: defleksi diturunkan
• Mengendorkan baut penyetel: defleksi ditingkatkan

CATATAN:
Jika baut penyetel diputar sebelum mengendorkan baut
pengikat, baut penyetel dapat berubah bentuk.
(2) Periksa defleksi belt, dan kencangkan pertama kali
baut pengikat dan baut pengganjal.

2. Tipe idler pulley-less (tanpa baut penyetel)


Untuk tipe idler pulley-less (tanpa baut penyetel), drive
belt disetel dengan menggerakkan alternator
menggunakan tuas.
(1) Kendorkan baut pengganjal (A) dan (B).
(2) Gunakan tuas (hammer, dsb.), gerakkan alternator
untuk menyetel defleksi belt, dan kemudian
kencangkan baut pengganjal (B).

CATATAN :
 Tempatkan ujung tuas pada plat yang tdak akan
berubah bentuk (area yang cukup kuat), seperti
kepala atau blok silinder.
 Pastikan untuk menempatkan tuas pada tempat di
alternator yang tidak akan berubah bentuk (dekat
braket penyetel dibanding bagian tengah
alternator).
(3) Periksa defleksi drive belt dan kencangkan baut
pengganjal (A).

3. Tipe idler pulley


Untuk tipe idler pulley, idler pulley digunakan untuk
memberikan tegangan pada belt.
(1) Kendorkan mur pengunci, dan setel defleksi
dengan memutar baut penyetel.
•Mengencangkan baut penyetel: defleksi diturunkan
•Mengendorkan baut penyetel: defleksi dinaikkan

PETUNJUK:
•Mengencangkan mur pengunci ke momen spesifikasi
akan menurunkan defleksi belt. Karena itu, setel
defleksi lebih sedikit dari nilai spesifikasi.
(2) Kencangkan baut pengunci ke momen spesifikasi.
(3) Periksa defleksi drive belt.

18
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Busi-busi
Pemeriksaan busi-busi
1. Keausan elektroda
Periksa apakah ujung elektroda busi tidak aus atau
menjadi rounded.
2. Gap busi
Gunakan gauge celah busi untuk memeriksa apakah
jarak gap antara pusat elektroda dan ground elektroda
dalam nilai spesifikasi.
Jika tidak dalam nilai spesifikasi, setel gap busi.
3. Kondisi
Periksa apakah kondisi insulator normal.
4. Rusak
Periksa insulator dari keretakan, korosi terminal, dan
alur yang rusak.
5. Pembersihan
Jika elektroda memiliki traces karbon basah, biarkan mengering. Kemudian, bersihkan dengan pembersih busi.

PETUNJUK:
Jika ada insulator beroli, bresihkan dengan bensin sebelum menggunakan pembersih busi.

CATATAN:
Jangan setel gap atau menggunakan pembersih busi untuk membersihkan busi platinum atau iridium.
Bagaimanapun, jika busi penuh jelaga, kemungkinan dibersihkan untuk waktu singkat (kurang dari 20 detik).

19
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Penyetelan Gap Busi


Gunakan gauge gap busi, tempatkan elektroda ground
busi dalam bagian cutout dari gauge dan bengkokkan
elektroda gruond untuk menyetel gap pada busi merek
baru.

CATATAN:
• Saat pembengkokkan elektroda ground, jangan
membiarkan gauge dan insulator menempel,
dan pastikan bahwa insulator tidak pecah.

Baterai
Pemeriksaan specific gravity
Gunakan hydrometer, periksa apakah specific gravity
dari semua sel antara 1.250 dan 1.280, saat temperatur
elektrolit baterai 20°C (68°F). Pastikan bahwa
perbedaan dalam specific gravity antar sel di bawah
0.025.

20
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Jika temperatur elektrolit baterai bukan 20°C (68°F)


pada waktu pengukuran, konversi specific gravity pada
temperatur itu untuk specific gravity pada 20°C
(68°F).

Elemen Filter Udara


Pemeriksaan elemen filter udara

PERHATIAN:
- Pastikan untuk menjalankan schedul interval
pembersihan dalam tabel pemeriksaan berkala yang
direkomendasikan.
- Kenakan masker pelindung debu untuk mencegah
debu terhirup saat meniup elemen pembersih
udara.
- Jangan meniup elemen pembersih udara terlalu
sering. Kegagalan untuk mengamati penyebab ini
akan menghasilkan kerusakan mesin yang serius.
Sebab, efisiensi penyaringan udara akan mencapai
level rendah setelah mengumpulkan debu dalam
elemen.
- Jangan memberikan tekanan berlebihan pada udara mampat yang digunakan untuk meniup udara lebih dari
5kgf/cm².
- Jaga jarak dari air gun ke elemen lebih dari 30 cm.

1. Pembersihan
Gunakan udara yang dimampatkan untuk melepas kotoran sebelum pemeriksaan.
• Pertama kali, tiupkan udara yang dimampatkan dari sisi mesin (membersihkan sisi) dari elemen pembersih
udara.
• Juga bersihkan sisi dalam tempat pembersih udara.

2. Debu dan partikel yang menempel


Periksa elemen pembersih udara dari debu, partikel yang menempel atau titik-titik air.

3. Pemasangan
Periksa seal karet pada elemen pembersih udara untuk penempatan yang sempurna dan memastikan tidak ada
keretakan atau kerusakan lainya.

21
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Pemeriksaan Pembersih Udara Tipe Washable


Kondisi Tercemar atau Tersumbat
Periksa elemen pembersih udara dari kondisi tercemar,
tersumbat, atau koyak.

Pembersihan
1. Gunakan udara yang dimampatkan, tiup debu dari
dalam elemen.
2. Rendam elemen di dalam air dan gerakkan ke atas
dan ke bawah sepuluh kali atau lebih.
3. Ulangi proses ini sampai air bersih.
4. Buang air yang berlebihan dengan mengocok
elemen atau dengan meniupkan udara yang
dimampatkan ke elemen.

CATATAN:
Jangan memukul atau menjatuhkan elemen.

5. Sapu debu dari interior rumah pembersih udara.

Kondisi terpasang
Periksa apakah packing terpasang dengan aman dalam elemen pembersih udara dan packing tidak pecah atau rusak.

Pemeriksaan Pembersih Udara Tipe Oil Bath


Pembersihan
1. Lepas rumah pembersih udara.
2. Cuci rumah oli dan filter udara dalam minyak tanah
dengan mengocok dan menggosoknya.
3. Sapu rumah oli dan filter udara dengan kain
pembersih.
4. Tempatkan rumah oli pada level siap pakai.
5. Tuang oli mesin yang bersih sampai mencapai
tanda OIL LEVEL.
6. Tempatkan filter udara pada tray dan penuhi filter
udara dengan oli mesin yang bersih.

22
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Pemeriksaan Pembersih Udara Tipe Cyclone


Kondisi tercemar atau tersumbat
Periksa elemen pembersih udara dari kondisi tercemar,
tersumbat, atau koyak.

Cleaning
1. Bersihkan elemen dengan udara yang
dimampatkan. Tiup dengan cepat dan menyeluruh
udara dari dalam. Kemudian, tiup udara dari bagian
luar elemen.
2. Cabut keluar reservoir debu dan lepas debu dari
dalam. Kemudian, bersihkan bagian dalam
reservoir debu.

Kondisi terpasang
Periksa apakah packing terpasang dengan aman dalam elemen pembersih udara dan apakah packing tidak retak atau
rusak.

Campuran idle
Kecepetan idle tinggi (mesin diesel)

Pengaturan kecepatan idle tinggi


Ketika mesin dingin, memutar baut penyetel fast idle
untuk menyetel posisi tuas penyetel.

Campuran idle
Kecepatan idle (mesin diesel)

Pengaturan kecepatan idle


Putar sekrup pengatur kecepatan idle untuk mengatur
posisi tuas penyetel.

PETUNJUK:
Setel kecepatan idle dalam kondisi mesin panas.

23
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Campuran idle
Diesel smoke (Diesel engine)
Periksa exhaust dari asap putih dan hitam yang tidak
normal.

PETUNJUK:
Jika kualitas asap tidak jelas, gunakan tester asap putih
atau asap diesel untuk memeriksanya.

Mengisi Kembali Refrigerant Air Conditioning


Refrigerant pe (HFC-134a (R134a))
1. Pasang set gauge manifold.
2. Pulihkan refrigerant menggunakan mesin recovery.

Pengisian Refrigerant

1. Evakuasi
(1) Gunakan pompa vakum, evakuasi sistem
refrigerant.
(2) Stop evakuasi sistem dan tunggu 5 menit atau
lebih. Kemudian, pastikan bahwa sistem refrigerant
tidak bocor (dengan memeriksa apakah indikasi
pada gauge manifold tidak berubah).

2. Kebocoran refrigerant
(1) Isi kembali sistem dengan refrigerant sampai gauge
manifold menandai sekitar 98 kpa (1 kgf/cm2, 14
psi).
(2) Gunakan detektor kebocoran gas untuk memeriksa
kebocoran refrigerant.

24
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

3. Isi kembali sistem dengan refrigerant

Pemeriksaan Celah Katup

PETUNJUK:
Lakukan pemeriksaan celah katup pada saat mesin mati
dan dingin.
1. Lepas penutup cylinder head.
2. Atur silinder No.1 ke titik mati atas (top-dead-
center/TDC) dari langkah kompresi.
3. Gunakan gauge pengukur ketebalan, periksa celah-
celah katup yang tertutup rapat.
4. Putar crankshaft satu putaran untuk memeriksa
celah katup yang tersisa.
5. Pasang kembali penutup cylinder head.

Filter Bahan Bakar


Tipe filter kompartemen mesin bagian dalam untuk
mesin bensin

Penggantian
Ganti filter bahan bakar.

PETUNJUK:
• Ganti gasket dengan yang baru.
• Gunakan kunci untuk menahan mur pada bodi
filter sebelum mengencangkan atau
mengendorkan baut union.

25
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Filter Bahan Bakar


Filter bahan bakar tipe cartridge untuk mesin
diesel

Penggantian
(1) Kuras bahan bakar dari filter bahan bakar.
(2) Gunakan SST, lepas filter bahan bakar dengan
gasket.
(3) Gunakan tang, lepas switch peringatan filter bahan
bakar dengan O-ring.
(4) Pasang O-ring baru ke switch peringatan filter
bahan bakar.
(5) Berikan bahan bakar ke O-ring dari switch
peringatan filter bahan bakar.
(6) Pasang switch peringatan filter bahan bakar ke
filter bahan bakar dengan tangan.
(7) Berikan bahan bakar ke gasket dari filter bahan bakar baru.
(8) Pasang filter bahan bakar ke braket filter bahan bakar dengan tangan.
(9) Gunakan pompa priming, isi dengan bahan bakar dan periksa kebocoran bahan bakar.

Filter Bahan Bakar


Filter bahan bakar tipe paper element untuk mesin
diesel

Penggantian
(1) Lepas filter bahan bakar assembly.
(2) Lepas baut center dan bodi bawah filter bahan
bakar assembly.
(3) Lepas gasket dari bodi atas filter bahan bakar.
(4) Lepas 2 gasket, elemen, plat pegas dan pegas dari
bodi bawah.
(5) Lepas O-ring dari baut center.
(6) Bersihkan bodi bawah dan baut center.
(7) Ambil O-ring baru, gasket dan elemen lalu rakit
kembali dengan kembal ke tahap (1) sampai (5).
Pastikan untuk menambahkan bahan bakar ke O-ring dan gasket.
(8) Pompalah udara dari filter bahan bakar dengan mengoperasikan pompa priming.
(9) Jalankan mesin dan periksa kebocoran udara.

Filter Bahan Bakar


Water sedimenter untuk mesin diesel

Pengurasan air
Kendorkan atau lepas sumbat penguras filter bahan
bakar, dan kuras air.

PETUNJUK:
1. Tipe water sedimenter/filter udara:
Setelah menguras air, gunakan pompa priming untuk
mengisi dengan bahan bakar, kemudian periksa
kebocoran bahan bakar.
2. Tipe independent water sedimenter:
Jika air tidak akan dikuras, kendorkan sumbat
26
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

pernafasan water sedimenter.

27
PERAWATAN BERKALA – Deskripsi Posisi Lift 7

Baterai
1. Level elektrolit
Periksa apakah level fluida tiap sel baterai antara garis
atas dan bawah.

PETUNJUK:
• Jika sulit menentukan level elektrolit, periksa
dengan menggoyangkan kendaraan secara
perlahan. Dimungkinkan juga untuk memeriksa
level elektrolit dengan melepas sumbat vent
dan melihatnya dalam keadaan terbuka.
• Saat menambahkan air, gunakan air yang
didistilasi.
• Dengan beberapa tipe baterai, memungkinkan
untuk memeriksa level fluida dan kondisi dari
indikator baterai.

28

Anda mungkin juga menyukai