Anda di halaman 1dari 9

ABS (Anti-lock Brake

System)

Teknologi Anti-lock Brake System dirancang untuk mencegah terjadinya penguncian


roda pada saat pengereman yang cukup kuat dalam kondisi jalan yang berbeda-beda antara
permukaan roda satu dengan yang lainnya. Permukaan jalan yang tidak rata saat dilakukan
pengereman, roda yang selip cendrung akan terkunci akibat sistem pengereman yang
berbeda dalam memberikan gaya pengereman, sehingga akan mengakibatkan kendaraan
berputar atau tidak stabil dan hal ini cukup berbahaya bagi keselamatan penumpangnya.
Sistem kontrol ABS (Anti-lock Brake System) merupakan sistem pengontrolan tekanan
fluida rem yang berasal dari master silinder untuk diteruskan ke silinder roda / caliper rem
agar tidak terjadi penguncian gesekan antara cakera dan pad yang ditekan oleh silinder roda
/ caliper rem selama pengereman sedang difungsikan, sehingga kendaraan pun dapat
dikontrol dengan baik dan cepat / dapat terhenti. Dengan input masukan sinyal wheel
sensor yang ada pada roda kendaraan sehingga komputer dapat memproses perbedaan
putaran antara masing-masing roda untuk memberikan tekanan yang sesuai agar tidak
terjadi penguncian roda kendaraan saat dilakukan pengereman.
Berikut ini merupakan kelebihan dari sistem pengontrolan rem Anti-lock Brake System:
1. Mobil tetap Stabil (Vehicle Stability)
2. Proses penghentiannya lebih cepat (jarak lebih dekat, kecuali jalan bertanah atau
bersalju)
3. Penguasaan control kendaraan menjadi maksimal (Steerability)
4. Jika roda depan terkunci mobil tidak mungkin bias dikendalikan
5. Jika roda belakang yang terkunci mobil akan tidak stabil dan dapat tergelincir kesatu
sisi.

A. Tipe Anti-lock Brake System


Anti-lock Brake System memiliki beberapa tipe, diantaranya:

1. Tipe 4 Sensor 4 Chanel (Independent Control Type)

Tipe ini mempunyai empat sensor roda dan 4 hidrolik control chanel dan
masing-masing mengontrol sendiri. Kendaraan yang dilengkapi dengan 4 chanel ABS
mengaplikasikan pilihan Low Logic pada roda belakang untuk menjaga kestabilan
dalam berbagai kondisi.

2. Tipe 4 Sensor 3 Chanel (Roda depan: Independent Control, Roda belakang: Select
Low Control)

Digunakan umunya pada kendaraan bertipe mesin FF, karena bobot


kendaraan terpusat hamper 70% didepan saat kendaraan dilakukan pengereman.
Oleh karena itu pada saat pengereman, roda belakang hanya menyesuaikan tekanan
pengereman saat roda-roda mengalami penguncian.

3. Tipe 4 Sensor 3 Chanel (Roda depan: Independent Control, Roda belakang: Select
Low Control) H-Brake Line an X-Brake Line

Tipe ABS H-Line ini, dua chanel dipakai unuk roda depan dan lainnya untuk
mengontol roda belakang yang dikontrol menggunakan a select low control logic.
Untuk system X-Brake Line 2 chanel (2 ports didalam unit ABS) mengontrol tekanan
pada roda belakang, karena masing-masing roda belakng mempunyai jalur
pengontrolan sendiri-sendiri.
4. Tipe 1 Sensor 1 Chanel (Roda belakang: Select Low Conrol)

Pada system ini, prinsip kerja sama dengan H-Brake Line akan tetapi ada
penambahan wheel speed sensor pada differential axle.

B. Konstruksi ABS
Komponen utama sistem control ABS:

1. ABS Control Modul & Hydraulic Unit

Berfungsi mengolah data dari sensor roda dan mengendalikan tekanan


minyak rem pada silinder roda melalui actuator, fungsi fail safe mengembalikan
system pengereman bila terjadi kegagalan pada system ABS, fungsi self diagnostic
mengdiagnosa kegagalan sistem. Pengaturan ini diatur oleh pompa motor yang
berputar mengatur besar-kecilnya tekanan fluida yang dibutuhkan.
2. Wheel Speed Sensor dan Rotor
Berfungsi mendeteksi kecepatan putaran masing-masing roda melalui sensor
dan roda gigi (rotor) yang terpasang ada roda sebagai sumber input sistem. Sehingga
didapat masukan putaran masing-masing roda jika terdapat slip atau perbedaan
putaran antara masing-masing roda, dari inputan ini ECU akan memberikan sinyal
masukan untuk control modul hidrolik yang selanjutnya akan dikirimkan tekanan
fluida (tinggi-rendahnya tekanan) pada masing-masing jalur sistem pengereman
untuk mencegah terjadinya slip.
C.Diagram Sistem Kerja A BS
Beberapa fungsi komponen hidrolik:

1. Solenoid Valve, mengatur tekanan minyak rem di caliper deng


an mengatur posisi
anchor.
2. Pompa, menurunkan tekanan minyak rem caliper dengan meng a
lirkan minyak rem
ke accumulator.

3. Accumulator, mensuplai minyak rem tekanan tinggi ke caliper bila diperlukan.


4. Resevoir Tank, tempat penyimpanan minyak rem sementara u
ntuk menurunkan
minyak rem dalam caliper secara perlahan.
5. Feeling Valve, mencegah tekanan accumulator berbalik ke mast e
r silinder sehingga
rem tidak menyentak.

6. By Pass Check Valve, sebagai jalur kembali minyak rem dari caliper ke master silinder
saat rem dilepas
7. Relief Valve, sebagai pecegah kelebihan tekanan dari accumulator yang dapat

menyebabkan rem menyentak.


e

Anda mungkin juga menyukai