Anda di halaman 1dari 7

1

ABS (Anti-lock Braking System)

A. Anti-lock Braking System adalah sistem rem yang mengontrol tekanan


minyak rem dari mater silinder ke setiap silinder roda/kaliper agar tidak terjadi
penguncian (locking) pada aat pengereman berlangsung, sehingga kendaraan
dapat berhenti dengan baik dan cepat.
Sensor kecepatan akan mendeteksi kecepatan roda motor yang terletak
pada komponen di dekat cakram atau tromol, kemudian sensor akan
memberikan informasi ke ABS Control Unit, ketika pengendara motor
melakukan pengereman mendadak maka sensor memberikan informasi ke ABS
Control Unit bahwa pengendara melakukan pengereman mendadak dengan
menekan tuas rem hingga habis, maka ABS Control Unit akan bekerja dan
memastikan jika ban akan terkunci maka Unit Kontrol Tekan akan menghambat
aliran minyak rem sehingga tekanan piston pada kaliper rem akan berkurang.
Mirip dengan kita melakukan pengereman tanpa ABS yaitu dengan
menekan sedikit-sedikit rem, tetapi dengan ABS tanpa menekan rem sedikit-
sedikit atau bisa disebut menekan rem dengan dalam maka ABS unit yang akan
menekan dan mengendalikan rem tersebut tanpa kita sadari dalam satu detik
saja terdapat 15 kali penekanan.
B. Komponen-komponen yang ada pada ABS diantaranya :
1. Pedal Rem

Komponen ini adalah sebagai aksi pertama pada saat pengereman, kita
juga sudah biasa mendengar kata-kata pedal rem, yang sangat tidak asing
fungsnya adalah untuk menekan master silinder kemudian master silinder
menekan aliran minyak sistem rem lainnya.

2. Cakram Rem/Kaliper

Komponen ini sangat penting pada unit pengereman karena alat ini
adalah wadah tempat bergeseknya antara kampas rem, sehingga dapat
memperlambat laju kendaraan. Cakram rem terdapat beberapa komponen yaitu:
a. Piston Rem
Alat ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran minyak di
bak penampungan minyak, untuk menekan aliran minyak rem ke
arah kaliper rem.
b. Selang Rem
2

Alat ini berfungsi sebagai saluran mengalirnya minyak rem ke


berbagai komponen pengereman.
c. Kampas Rem
Komponen ini berfungsi untuk menahan putaran cakram pada roda,
sehingga putaran roda berkurang.
3. Master Silinder
Master silinder adalah sebuah komponen pengereman yang berfungsi
membangun tekanan hidaulis sesuai dengan gaya tekan pengemudi dan tekanan
ini akan di teruskan ke unit tekanan. Komponen ini terdiri dari piston yang
berfungsi unutk menekan minyak rem, sehingga tromol atau cakram pada roda
dapat berfungsi.

Gambar 2 : Master Silinder Rem ( sumber : https://id.aliexpress.com)


4. Unit Kontrol Tekanan/Hydraulic Unit
Berfungsi mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap roda sesuai
dengan perintah computer atau ABS Control Unit. Kebebasan pengemudi
menggunakanya untuk mengontrol tekanan pada rem roda melalui katup dan
selenoid. Modulator Hidraulis ini sebagai penghubung hidraulis antara silinder
master dan silinder roda. Karena tempatnya ada dibagian motor sehingga
penghubung hidraulis kesilinder master dan silinder roda dapat tetap
pendek.Unit control hidraulis mempunyai komponen utama, yaitu:

a. Reservoir Fluida
Fluida pada reservoar juga digunakan untuk sistem rem secara keseluruhan.
Selain itu untuk unit control hidraulis dan pompa yang dipergunakan untuk
mengatur tekanan fluida pada sistem rem.
b. Motor Listrik dan Pompa Pengembali
Motor dan pompa bekerja secara bersama-sama menyediakan tekanan
hidraulis tinggi untuk accumulator dan mengembalikan fluida ke reservoar.
Bekerjanya pompa pengendali ini berdasarkan besarnya arus yang dibangkitkan
3

oleh sensor kecepatan. Pompa bekerja pada sensor kecepatan kecepatan roda
ke unit control electronik sebesar 5A.

Gambar 3 : Unit Kontrol Tekanan. ( sumber : unair.ac.id)


5. ABS Control Unit
Sebagai penerima dan pengolah data komputer yang diperoleh dari
wheel speed sensor dan selanjutnya akan ditentukan besar kecilnya tekanan
minyak rem untuk masing-masing silinder roda serta mengatur kerja masing
valve (katup) berupa keluaran minyak rem yang akan di salurkan sehingga
pengereman terkontrol dengan baik.

Gambar 4 : ABS control unit. ( sumber : unair.ac.id)

6. Sensor Kecepatan/Wheel Speed Sensor (WSS)


Komponen ini di dekat cakram roda, tepatnya di dekat cakram atau
tromol di kedua roda, speed sensor atau sensor kecepatan secara umum
berfungsi untuk mendeteksi kecepatan, karena terletak di roda maka fungsinya
mendeteksi kecepatan putaran roda. Cara kerjanya speed sensor yang terpasang
pada cakram roda, pada cakram terdapat lingkaran sebagai wadah speed sensor
untuk mendeteksi kecepatan putaran roda.
4

Gambar 6 : Wheel Speed Sensor. ( sumber : unair.ac.id)

Gambar 7 : Posisi Speed Sensor. ( sumber : http://www.otobuku.com)

Gambar 8 : Cakram. ( sumber : https://blognyamitra.wordpress.com)

7. Hidrolik Unit

Hidrolik Unit terdiri dari selenoid valve, pompa, reservoir, accumulator.


Cara kerjanya ialah, saat sirkuit penghasil tekanan terbentuk, minyak rem dari
caliper/wheel cylinder mengalir menuju reservoir dan tekanan rem menurun.
Pompa mengalirkan minyak rem ke accumulator dimana tersimpan minyak rem
yang bertekanan tinggi , sebelum dikembalikan ke master silinder. Saat sirkuit
5

penaha terbentuk, saluran kaliper terputus dan tekanan minyak rem dalam
kaliper dijaga konsisten, kemudian saat sirkuit peningkatan terbentuk, minyak
rem yang bertekanan tinggi pada accumulator diteruskan ke kaliper, bila
tekanan minyak rem dalam accumulator belum tinggi,tekanan minyak rem
dalamcaliper sama degan tekanan dalm master silinder.

Gambar 9 : Hidrolik Unit

C. Cara Kerja Anti-lock Braking System

Pada ABS sensor kecepatan/WSS akan mendeteksi kecepatan putaran


roda, sensor ini terdapat pada cakram roda, maka ketika seorang pengendara
akan melakukan pengereman mendadak, informasi yang diberikan sensor
kecepatan aka di olah datanya oleh ABS Control Unit , kemudian ABS Control
Unit memastikan ban tidak akan terkunci, ABS Control Unit akan
memerintahkan Unit Kontrol Tekan/Hydrolic Unit meneruskan atau
menghentikan aliran fluida ke setiap piston, tepatnya ke kaliper pada cakram,
Unit Control Tekan/Hydrolic Unit akan bekerja mengeluarkan dan
menghentikan tekanan minyak rem, setiap 1 detik akan terjadi kira-kira 15-20
tekanan, tergantung kekuatan tekanan rem yang di berikan pengendara pada
pedal rem, perhatikan gambar simulasi berikut.
6

Gambar 9 : simulasi penggunaan rem ABS. ( sumber : http://www.ridergalau.com)

Gambar 10 : Prinsip Sederhana Kerja ABS. ( sumber : http://www.ridergalau.com)

D. Kelebihan Dan Kekurangan Anti-lock Braking System Pada Sepeda


Motor Matic
Kelebihan dari Anti-lock Braking System Sebagai Sistem Pengereman
Yang Aman untuk sepeda motor:
a) Keamanan berkendaran menjadi lebih baik.
b) Roda kendaraan tidak akan terkunci saat melakukan pengereman.
c) Kendaraan masih dalam kendali saat mengerem mendadak.
d) Pengereman rem ABS lebih cepat.
e) Pengereman semakin efektif dan tentunya tingkat kecelakaan semakin
kecil.
7

Kelemahan dari Anti-lock Braking System Sebagai Sistem Pengereman


Yang Aman Untuk Sepeda Motor:
a) Kendaraan kurang efektif jika mengerem dijalan yang berkerikil atau
tidak rata.
b) Motor sulit digunakan untuk freestyle

Anda mungkin juga menyukai