Anda di halaman 1dari 20

lighting

for strobist
the basics

Lighting with Strobist The Basics adalah buku panduan yang


mengajarkan segala sesuatu mengenai strobist. Strobist adalah
pengguna atau fotografer yang khusus menggunakan external flash
sebagai pencahayaannya.

Banyak sekali kelebihan dari peralatan strobist, mulai dari fleksibilitas


dan portabilitas yang tinggi, off-camera flash, high-speed sync, metering
dengan TTL (through the lens), dan masih banyak lagi.

Dalam buku ini akan dibahas mulai dari pengenalan dan manfaat
peralatan apa saja yang dibutuhkan, hingga teknik-teknik dasar
menggunakan flash seperti CLS, TTL, manual, high-speed sync,
stroboscopic, dan sebagainya.

2
daftar isi

KATA PENGANTAR 7 Baterai 75


Macam-Macam Baterai AA 76
Kekuatan Baterai 77
Pemilihan Baterai AA 78
Tip Merawat Baterai 79
PENGENALAN STROBIST 13
Battery Charger 80
Strobe = Flash 14 Tip Memilih Charger 81
Kegunaan Strobist 18
Jenis-Jenis Flash 22
Flash untuk Strobist 24
Kamera untuk Strobist 25 Pembentuk Cahaya 83
On-Camera vs Off-Camera 26 Jenis Pembentuk Cahaya 84
Kelebihan Off-Camera 28 Contoh Jatuhnya Cahaya 88
Why Strobist? 30

Aksesori Pelengkap 93
STROBIST GEAR 35

External Flash 37
Jenis-Jenis External Flash 38
Fitur External Flash 40 STROBIST TECHNIQUES 96
Mode dan Istilah Flash 44
Bagian External Flash 50 Mengatur Eksposur 99
Swivel/Tilt 52 Shutter Speed vs Ambient 100
Zoom Head 53 Aperture vs Intensity 102
Tip Memilih Flash 54 ISO 105

Trigger 57 Multiple Flash 107


Fungsi Trigger 58 Multiple Flash 108
Jenis-Jenis Trigger 62 Manfaat Banyak Flash 109
Wireless Radio Trigger 64 Pemosisian Lampu 110
TTL Wireless Radio Trigger 70 Intensitas Flash 112

3
daftar isi

Off-Camera dengan Kabel 115 Slow Sync 155


Sync Cord 116 Kegunaan Slow Sync 156
Kabel TTL 116 Tip Memotret Slow Sync 157
PC-Sync Port 117
Memotret dengan Kabel 118
Mengatur Intensitas Flash 119 High Speed Sync 158
Aplikasi HSS 161
Manual Wireless Trigger 121 Setting HSS 162
Memasang Trigger 122 Memotret dengan HSS 163
Mengatur Intensitas Flash 123 DOF yang Indah 164
Contoh Pengaturan Flash 124 Tip HSS 164
Keterbatasan 125
Stroboscopic Flash 167
TTL Wireless Trigger 127 Efek Stroboscopic 168
Flash TTL 128 Teknik Memotret 169
Memotret Secara Manual 129
Memotret Secara TTL 130
Contoh Memotret TTL 132
Group/Zone Controller 133

Flash Exp Compensation 135 PENUTUP 170


Manfaat FEC 136
Mengubah FEV dari Kamera 138 Behind The Scene 170
Mengubah FEV dari Flash 139

Wireless Remote Flash 141


Master/Commander 142
Slave/Remote 143 Ucapan Terima Kasih 172
Group/Zone 144 Tentang Penulis 173
Kendali Flash Nikon 146
Kendali Kamera Nikon 148
Kendali Kamera Canon 150
Contoh Memotret Wireless 152

4
pengenalan strobist

“Cahaya yang dihasilkan external flash


memiliki kualitas yang sama
dengan cahaya lampu studio”

Perhatikan dua buah foto pada halaman di samping ini. Coba Anda tebak foto mana
yang dihasilkan dengan studio flash yang besar dan mahal dan foto mana yang dihasilkan
dengan external flash atau flash kecil?

Anda hampir tidak bisa membedakannya bukan?

Foto pertama dihasilkan menggunakan lampu studio dengan satu buah softbox dan satu
standard reflector. Sedangkan foto kedua dihasilkan menggunakan dua buah external flash.
Satu dipasangi lambency, satu lagi tidak dipasangi aksesori.

Secara kasat mata, kedua foto memiliki kualitas pencahayaan yang sama bagus. Walaupun
yang satu dihasilkan hanya menggunakan peralatan yang sederhana. Cahaya yang
dihasilkan oleh external flash memiliki kualitas yang sama dengan cahaya yang dihasilkan
oleh lampu studio.

External flash juga bisa dipasangi berbagai aksesori pembentuk cahaya yang sama seperti
lampu studio seperti misalnya softbox, umbrella, beauty dish, snoot, dan sebagainya
sehingga Anda bisa menghasilkan bentuk-bentuk cahaya yang bermacam-macam.

Sama seperti lampu studio, external flash juga bisa diletakkan pada berbagai posisi sehingga
Anda dapat menghasilkan pencahayaan yang berdimensi dan bervariasi seperti main light,
fill light, background light, dan lain-lain.

5
pengenalan strobist

6
off-camera flash
Kelebihan Off-Camera

Dengan peletakan secara off-camera, external flash tidak lagi terikat atau menempel ke
badan kamera, tetapi bisa diletakkan di mana saja sesuka hati. Dengan peletakan yang
bebas ini, fotografer dapat menghasilkan efek-efek pencahayaan yang diinginkan dan bisa
berkreasi tanpa batas.

Selain itu, fotografer tidak lagi terbatas hanya menggunakan satu buah flash saja. Dengan
sistem off-camera, Anda bisa menggunakan banyak flash sekaligus. Bisa dua, tiga, empat,
atau bahkan puluhan! Semuanya bisa dipicu oleh satu buah kamera yang sama secara
bersamaan.

Lalu bagaimana caranya memicu atau menembakkan flash-flash yang diletakkan terpisah
ini? Anda bisa melakukannya menggunakan kabel (wired) atau nirkabel (wireless).

Perhatikanlah gambar di sebelah yang menggunakan flash yang diletakkan secara on-
camera. Foto tampak sangat datar dan tidak ada dimensi sedikit pun. Selain itu, biasanya
on-camera flash akan menghasilkan pencahayaan yang harsh atau keras, jika tidak diberi
aksesori pelembut cahaya apa pun. Foto semacam ini kurang indah dipandang dan
berkesan tidak profesional.

Perhatikan foto di bawahnya yang dihasilkan dengan flash yang diletakkan secara off-
camera. Pada foto tersebut tampak ada dimensi terang gelap yang mampu membuat foto
menjadi lebih hidup dan bagus.

“Dengan peletakan flash secara off-camera


ada dimensi terang gelap yang membuat
foto menjadi lebih hidup”

7
off-camera flash

On-Camera Flash

Off-Camera Flash

8
external flash
Fitur External Flash

External flash memiliki beberapa fitur tertentu yang membuatnya lebih unggul dari lampu-
lampu kilat jenis lain.

TTL
Pengukuran yang dilakukan dengan menembakkan pre-flash
untuk menentukan eksposur flash yang tepat. Pengukuran ini
akan membaca berapa besar cahaya yang jatuh pada objek
utama. Selanjutnya kamera secara otomatis akan menentukan
intensitas flash yang tepat.

High Speed Sync


Kemampuan untuk menggunakan flash dengan kecepatan
sinkro (sync speed) yang lebih tinggi dari yang mampu
didukung oleh kamera Anda. Sebagai contoh, jika sync speed
kamera Anda hanya 1/250 detik, dengan high speed sync
Anda bisa menggunakan flash dengan kecepatan lebih tinggi
seperti misalnya 1/500 atau bahkan hingga 1/8000 detik.

Slow Sync
Melambatkan kecepatan sehingga kamera dapat ikut merekam
cahaya ambient. Dengan slow sync Anda mendapatkan
eksposur yang seimbang antara objek utama dan lingkungan
di sekitarnya.

9
trigger
Fungsi Trigger

Trigger adalah alat yang dapat membuat kamera mampu berkomunikasi dengan flash dari
jarak jauh. Dengan trigger, kamera dapat memicu nyala flash tanpa harus menempel di
badan kamera.

Apabila flash menempel pada badan kamera (on-


camera), Anda memiliki keterbatasan dalam mengatur
pencahayaan; Anda hanya bisa menembak secara
langsung ke objek atau memantulkan flash ke atas
atau ke sudut tertentu saja. Hal ini akan menghasilkan
cahaya yang cenderung flat atau datar sehingga Anda
tidak bisa menghasilkan foto-foto dengan pencahayaan
yang bervariasi.

Anda perlu meletakkan flash pada posisi-posisi di luar badan kamera agar pengaturan
cahaya menjadi lebih bebas sehingga dapat membentuk arah pencahayaan yang berbeda-
beda. Seperti misalnya peletakan di samping model bisa menghasilkan cahaya split (gelap
sebagian), peletakan dari atas bisa membentuk cahaya butterfly, dan sebagainya.

Dengan bantuan trigger, external flash tidak


harus terpasang di badan kamera. Anda bisa
memicu flash-flash dari jarak jauh dengan
atau tanpa kabel.

Thanks to Dian & Yellow Sunday Photography

10
pembentuk cahaya
DIFFUSER

LAMBENCY

11
eksposur
SHUTTER SPEED VS AMBIENT

Shutter speed adalah kecepatan rana kamera saat Anda menekan tombol shutter. Artinya,
kecepatan curtain kamera saat membuka dan menutup untuk melewatkan cahaya dari
lensa ke sensor kamera.

Shutter speed diukur dalam satuan detik. Sebagai contoh: 1/100 detik, 1/30 detik, 1/2 detik,
1/1 detik, dan seterusnya. Shutter speed 1/100 detik artinya curtain bergerak lebih cepat
dari shutter speed 1/2 detik.

Semakin cepat shutter speed, semakin sedikit cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera.
Sebaliknya, semakin lambat shutter speed, artinya semakin lama curtain membuka sehingga
semakin banyak cahaya yang direkam oleh sensor kamera. Sebagai contoh: kecepatan
1/30 akan menyebabkan kamera menangkap lebih banyak cahaya dibandingkan dengan
kecepatan 1/60.

Shutter speed rendah (foto


kiri) juga akan memengaruhi
gerakan. Di sini tampak kain
yang bergerak berkesan
goyang. Sementara dengan
shutter speed tinggi (foto
kanan) dapat membekukan
gerakan yang cepat tanpa
ada bagian yang goyang
pada objek.

12
memotret dengan ttl
CONTOH MEMOTRET DALAM MODE TTL

Pada contoh di bawah ini saya menggunakan dua buah external flash SB-600 yang dipasangi
receiver TTL. Mode flash yang digunakan adalah TTL, dengan aperture f/11, kecepatan 1/640,
dan ISO 200. Di sini intensitas flash dinaikkan dan diturunkan menggunakan Flash Exposure
Compensation atau Flash Exposure Value (FEV).

Menggunakan mode TTL. Eksposur f/11, 1/640, ISO 200.


• Flash A = 0.0 EV
• Flash B = 0.0 EV

Tampak hasil foto terlalu terang walau memakai mode TTL.


Saya mengurangi intensitas flash A sebesar -2.0 EV.
• Flash A = -2.0 EV
• Flash B = 0.0 EV

Flash B diturunkan intensitasnya sebesar -3.0 EV.


• Flash A = -2.0 EV
• Flash B = -3.0 EV

13
stroboscopic

14 Model RHANI MAKEUP INDRA TAN Lens 50 mm f/1.4 Exposure f/3.5, 2.5S, ISO 100
exposure compensation
MANFAAT FLASH EXPOSURE COMPENSATION

Flash Exposure Compensation (FEC) atau Flash Exposure Value (FEV) biasanya digunakan
pada pemotretan dengan mode TTL untuk mengatur kekuatan flash dengan penambahan
atau pengurangan intensitas flash yang ditembakkan ke objek.

Pada mode TTL, intensitas flash sudah diukur secara otomatis oleh kamera. Namun kadang
mode TTL terlalu pas atau bahkan bisa agak meleset pengukurannya sehingga memberikan
intensitas flash yang tidak sesuai dengan kehendak Anda. Di sinilah FEV dapat digunakan
untuk membantu menambah atau mengurangi eksposur sehingga pencahayaan yang
Anda inginkan bisa didapatkan.

FEV = 0.0 FEV = -1.0

Perhatikan ketiga foto di atas. Ketiga foto ini diambil dengan mode flash TTL pada diafragma
f/2.8 dan kecepatan 1/1000. Digunakan satu buah flash yang mengarah langsung ke model
tanpa menggunakan aksesori tambahan.

Foto pertama (paling kiri) diambil dengan setting FEV standar yaitu 0.0. Walaupun sudah
menggunakan TTL, di sini tampak intensitas cahaya flash masih agak terlalu keras sehingga
pada beberapa titik di wajah model terdapat over-exposure atau terlalu terang. Oleh karena
itu saya ingin mengurangi intensitas flash sedikit menggunakan Flash Exposure Value.

Pada foto kedua (tengah), saya mengurangi nilai FEV menjadi -1.0. Di sini tampak cahaya
flash sudah berkurang sedikit, tetapi menurut saya masih terlalu keras.

15
group/zone

GROUP / ZONE

Pada wireless remote flash, flash-flash Anda dikelompokkan


sebagai berikut:
• Master (M): yaitu external flash yang terpasang di
badan kamera atau built-in flash yang berfungsi sebagai
commander (pengendali) flash-flash lain.
• Remote (A), Remote (B), Remote (C): kelompok atau
grup-grup external flash yang berada di luar badan
kamera (off-camera).

Ada sebagian kamera dan flash yang mampu mendukung


hingga tiga grup. Ada juga yang hanya mampu mendukung
hingga dua grup saja.

Setiap grup bisa terdiri dari satu atau lebih flash yang
semuanya dikendalikan oleh Master. Dari Master, Anda bisa
mengatur intensitas setiap flash yang berada di dalam grup.
Flash yang terdapat pada Master bisa ikut menyala atau mati
jika Anda inginkan, tetapi ia akan tetap memicu flash-flash
lainnya.

Contoh konfigurasi:
• Master (M) menggunakan flash SB-700: flash ini diset
tidak menyala.
• Remote Group (A) terdiri dari satu buah flash SB-700:
flash ini diset menyala dalam mode TTL dan intensitasnya
dinaikkan sebesar +1.0.
• Remote Group (B) terdiri dari dua buah flash SB-600:
kedua flash ini diset menyala dalam mode TTL dan
intensitasnya diturunkan sebesar -3.0.

Semua intensitas flash pada grup-grup bisa Anda atur


dengan mudah melalui external flash atau dari badan
kamera (apabila Anda menggunakan built-in flash sebagai
commander).

16
high speed sync

APLIKASI HIGH SPEED SYNC

High speed sync biasa digunakan untuk kondisi pemotretan


seperti di bawah ini:

• Outdoor dengan flash


Jika memotret di luar ruangan yang terik dengan
flash, Anda membutuhkan kecepatan tinggi untuk
menyeimbangkan objek utama yang terkena flash
dengan objek di belakangnya. Karena kekuatan
external flash yang tidak terlalu besar, cahayanya
akan kalah dengan kekuatan sinar matahari. Untuk
menyeimbangkannya adalah dengan memakai
kecepatan yang tinggi. Salah satu aplikasinya adalah
untuk mendapatkan awan yang biru.

• Mendapatkan DOF yang sempit


DOF sempit disukai fotografer untuk menghasilkan
objek utama yang tajam dan latar belakang yang blur
sehingga objek utama menjadi lebih menonjol. DOF
sempit dihasilkan menggunakan lensa panjang dengan
diafragma atau bukaan yang lebar. Jika menggunakan
diafragma lebar dan flash di siang hari, Anda
membutuhkan kecepatan yang tinggi agar cahaya flash
yang masuk tidak terlalu banyak.

• Membekukan gerakan
Untuk membekukan gerakan, terutama gerakan yang
cepat, Anda membutuhkan kecepatan atau shutter
speed yang tinggi. Biasanya kecepatan yang bisa
membekukan gerakan misalnya di atas 1/500, 1/1000,
atau bahkan lebih tinggi dari itu. Jika menggunakan
flash, berarti Anda membutuhkan kecepatan yang lebih
besar dari sync speed.

17
BOOKS BY ADIMODEL

Sejak tahun 2009, sudah lebih dari sepuluh buku fotografi ditulis
oleh adimodel. Dengan metoda pendekatan yang mudah, ringkas,
dan cepat, adimodel ingin mengajak pembaca buku-bukunya aktif
mempraktekkan semua yang dipelajari.

Pembahasan buku-buku adimodel tidak bertele-tele, bahasanya


sangat mudah dipahami, dan menekankan pada studi praktek.
Di setiap bukunya, selain dibahas teori-teori fotografi dan
pencahayaan, juga disertai dengan bedah foto, diagram tata letak
lampu, serta detail eksposur yang digunakan agar pembaca bisa
mencoba-coba setiap setting sendiri.

WEBSITE : www.adimodel.com
EMAIL : adimodel@adimodel.com
TWITTER : @adimodel
FACEBOOK : www.facebook.com/adimodel
BOOKS BY ADIMODEL

Selain menulis buku fotografi, adimodel juga menulis buku


fiksi sastra Indonesia berjudul Kinky Rain. Tidak seperti buku-
buku fotografinya, Kinky Rain menyajikan sebuah sisi gelap
dari seorang adimodel yang menarik untuk dibaca. Dengan
bahasa yang cukup puitis serta cerita-cerita yang bernuansa
realis dan surealis, buku Kinky Rain memberikan warna
tersendiri ke dalam dunia sastra Indonesia.
Lighting for Beauty sangat berguna Lighting for Fashion: Indoor Lighting
bagi para fotografer atau siapa saja yang membahas cara menggunakan
ingin belajar pencahayaan. Perangkat pencahayaan yang tepat pada
dan aksesori, karakteristik cahaya, pemotretan di dalam ruangan. Mulai dari
penempatan lampu, komposisi, tip & trik, penggunaan flash, available light, mixed
hingga olah digital, semuanya dikupas light, hingga cahaya matahari.
dengan singkat, padat, dan lugas.

Lighting for Fashion: Outdoor Basic Lighting for Beauty Part I


Lighting membahas cara menggunakan mengajarkan mulai dari dasar-dasar
pencahayaan pada pemotretan di luar pencahayaan, hukum cahaya, arah
ruangan. Mulai dari penggunaan flash, cahaya, pengenalan lampu studio,
available light, mixed light, hingga aksesori lampu, hingga pemosisian
pengoptimalan cahaya matahari dengan seperti main light, fill in, hair light, dan
bantuan reflektor atau lampu flash. sebagainya.

Di buku Basic Lighting for Beauty Part II Teknik lighting strobist dibahas pada
akan diajarkan teknik-teknik dasar buku Lighting for Strobist - Lighting
pencahayaan yang wajib diketahui untuk Techniques. Dilengkapi dengan lebih
menghasilkan foto yang baik. Mulai dari dari 30 portfolio karya adimodel, buku ini
pencahayaan flat, Broad Light, Short Light, menyajikan pendekatan bedah foto, di
Butterfly, Rembrandt, Cross, High Key, Low mana pembaca bisa mempelajari teknis,
Key, dan banyak lagi. konsep, komposisi, hingga pemosisian
lighting.

Lighting for Strobist - The Basic Lighting for Strobist - Fashion


mengajak pembaca mengenal strobist. menampilkan cara pembuatan foto-foto
Mulai dari pengenalan external flash dan fashion yang diambil menggunakan
trigger, cara memotret dengan mode teknik dan peralatan strobist yang
TTL dan manual, pengaturan eksposur minimalis. Hanya dengan external flash,
dan intensitas flash, hingga penggunaan bisa dihasilkan foto-foto yang indah,
wireless remote flash. tanpa harus terkendala dengan alat-alat
yang mahal.

Lighting for Strobist - Glamour Lighting with Available Light berisi cara
menampilkan foto-foto glamour yang memotret dengan memanfaatkan cahaya
diambil khusus menggunakan teknik alami seperti matahari, lampu rumah,
strobist atau external flash. Khusus neon, lilin, dan sebaginya. Topik yang
bagi pembaca dewasa, dalam buku ini dibahas mulai dari pengaturan white
ditampilkan foto-foto glamour yang balance, memahami mode pemotretan,
indah dan elegan. metering, dan sebagainya.

Lighting with One Light adalah buku


yang mengupas cara memotret hanya
menggunakan satu lampu. Walau
hanya dengan satu lampu, kita bisa
menghasilkan pencahayaan yang
bervariasi, berdimensi, dan berkesan
mahal.

SEMUA BUKU ADIMODEL BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU GRAMEDIA


ATAU WWW.GRAMEDIA.COM

Anda mungkin juga menyukai