Lokasi yang dipilih terhindar dari air, hujan dan cipratan air.
Pastikan lokasi yang dipilih kuat untuk menahan dari getaran dan guncangan
secara terus-menerus yang biasa ditemukan pada kapal.
Jauhkan dari kompas terutama kompas magnetic untuk menghindari
interferensi kompas magnet.
Pilih lokasi yang cukup ruang agar pada saat perawatan dan perbaikan dapat
menjangkau konektor pada bagian belakang display radio.
Jauhkan lokasi pemasangan dari sinar matahari langsung agar display radio
tidak mudah panas.
Sambungkan kabel ground antara ground terminal pada display radio
dengan grounding pada kapal.
Siapkan bracket untuk dipasang pada lokasi yang telah ditentukan sesuai
panduan “Pemilihan Lokasi Pemasangan”
Flush mount kit yang diperlukan untuk pemasangan control unit pada konsol.
Jenis : OP05-122, Code No.: 001-135-600
4. Sekrupkan baut sayap dan mur sayap pada mounting metal, kemudian
pasang pelindung pada sekrup seperti di bawah ini.
coupler, tetapi tidak mengganggu awak kapal.
Jauhkan dari kompas terutama kompas magnetic untuk menghindari interferensi
kompas magnet.
Berikan ruang yang cukup pada sekeliling coupler sehingga memudahkan dalam
melakukan perawatan/pemeliharaan.
Pasang coupler dekat dengan dasar antena dan sedekat mungkin dengan dasar
permukaan, untuk mengoptimalkan energi radio.
Jauhkan pemasangan dari peralatan GNNS, peralatan radio, dll untuk mencegah
gangguan.
1.2.2 Ground
coupler dengan sealant silikon.
Lapisi tali tembaga antara piringan groubd dan terminal ground dari antenna
coupler dengan cat laut untuk mencegah korosi.
Tambahkan kawat ground tambahan (pasokan lokal, lebih dari 14 persegi) dan
kencangkan ke terminal ground antena coupler seperti yang ditunjukkan di bawah
ini.
Jenis Antena
Antena yang paling umum
digunakan adalah antenna whip.
Panjang minimal yang dianjurkan
adalah 10 meter. Untuk antenna
dengan panjang 8 meter lindungi
dengan kawat timah dengan
panjang minimal 2 meter, seperti
pada gambar disamping.
Persyaratan Umum
Pisahkan antenna TX sejauh mungkin dari stays, benda-benda logam, dan
arah finder antena.
Jarak ke antena Inmarsat harus lebih dari lima meter.
Antena RX (diperlukan untuk komunikasi duplex) harus dipisahkan
setidaknya lima meter dari antena TX. Pasang kotak persimpangan
antenna penerima pada dasar antenna.
Tempatkan isolator jauh dari corong, dll
Gunakan gelombang-jenis insulator untuk terhubung ke coupler (atau
switch antena) dan biarkan kawat sedikit kendur untuk mencegah stres
langsung pada coupler
RX Antena
Antena RX diperlukan untuk komunikasi duplex.
2. WIRING (PENATAAN KABEL)
Illustrasi pada halaman ini dan dua halaman berikutnya menggambarkan rangkaian
secara umum antara antenna coupler, transceiver unit, control unit dan perangkat
eksternal. Banyak kabel yang disebut berdasarkan JIS (Japan Industrial Standard)
kabel. Jika tidak tersedia gunakan kabel yang setara/sejenis.
2.1 ANTENA COUPLER
Tiga kabel terhubung ke Antena Coupler: kabel sinyal (kabel 7-core (05S0952) atau 5P
kabel (05S0793)), kabel koaksial dari Unit Transceiver, dan kawat antena. Untuk
konektor pada kabel antena, gunakan isolator agar tidak memunculkan stress pada
konektor di isolator Antena Coupler. Untuk kabel 05S0952 , potong pelapis pada sis
luar Antena Coupler, dan kemudian bungkus dengan isolasi vinil pada sekitar ujung
pelapis
1. Buka penutup pada antena coupler.
2. Lepaskan mur untuk kabel sinyal dan kabel koaksial dan lepaskan berikut dari
masing-masing kabel:
AT-1575: Gasket
AT-5075: Dua washer dan gasket
3. Lakukan salah satu dari yang berikut:
AT-1575: lewatkan mur dan gasken ke kabel seperti yang ditunjukkan di
bawah ini.
AT-5075: lewatkan mur, dua washer dan gasket ke kabel seperti urutan di
bawah ini.
4. Sambungkan kabel sinyal dan kabel koaksial seperti yang ditunjukkan di bawah
ini.
Cara mengolah pelindung
Cara memasang kabel
koaksial
Solderkan kawat vinil pada
1. Hapus selubung 50 mm.
pelindung, kencangkan crimp-
on pindahkan ke kawat vinil, 2. Lepaskan insulator 20 mm.
kencangkan crimp-on lug ke 3. Buat konduktor sepanjang
"E" 20 mm
terminal. Untuk kabel 05S0793 4. Potong pelindung
(Kabel lima pasangan), potong sepanjang 10 mm kemudian
kabel yang tidak digunakan dan rapikan dengan fixing plate
lapisi dengan isolasi vinil.
5. Pastikan gasket terpasang pada setiap post pada penutup kemudian tutup penutupnya.
Untuk instalasi luar, atur kawat antena seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Pilihan
1. Buatlah lingkaran (diameter kira-kira. 120 mm) pada kabel antena di isolator dari
Antena Coupler.
2. Letakkan ujung kabel antena melalui lubang isolator dan kencangkan baut.
3. Siapkan sepotong kawat antena (approx. 300 mm) dan belitkan disekitar isolator satu
putaran.
4. Kencangkan bagian atas potongan kawat dengan kawat antena menggunakan klip
kawat di ujung dekat potongan kawat.
5. Lapisi baut dengan sealant silikon.
2.2 Transceiver Unit
Prosedur
Putar bagian tengah
Masukkan pembuka terminal lalu tekan
Masukkan kawat pada lubang
Lepaskan pembuka terminal
Tarik kawat untuk memastikan telah terpasang dengan benar
6. Kencangkan lug crimp-on pada pelapis kabel. Hubungkan pelapis ke bar ground.
7. Kencangkan kabel pada cable fixing post dengan dua kabel ties.
2.2.2 Kabel Power
Antena yang terhubung ke Unit Transceiver dengan kabel koaksial 50 ohm, jenis RG-
10 / UY, RG-8A / U atau 3D-2V. Letakkan kabel koaksial dan pasangkan konektor type-
M pada kabel sesuai yang ditunjukkan pada halaman berikutnya.
Susun kabel seperti terlihat dibawah ini. Jangan melepas lilitan kawat yang terpasang.
2.3 Control Unit
Hubungkan Unit Transceiver ke Control Unit dengan kabel dengan konektor 15-pin D-
sub pada kedua ujungnya. Hubungkan Unit Kontrol tunggal ke port CONTROLLER 1.
(Port ini memiliki prioritas ketika dua unit kontrol terhubung.). Hubungkan Control Unit
No.2 ke port CONTROLLER 2. Hubungkan handset HS-2003 ke port HANDSET di
belakang Control Unit. Untuk yang lain handset atau mikrofon, hubungkan ke port
HANDSET BELAKANG.
3. PENGATURAN AWAL
Bab ini menunjukkan Anda bagaimana untuk melakukan pengaturan awal. Sandi
diperlukan untuk melakukan pengaturan. Lihat Informasi FURUNO untuk password.
Nyalakan tombol power pada Control Unit. Peralatan mulai memperbarui perangkat
lunak, seperti urutan yang ditunjukkan di bawah ini. Ketika prosedur ini selesai, layar
telepon radio muncul.
1. Aktifkan Control Unit. Buka Transceiver unit kemudian tekan dan tahan tombol
Reset S1 (sekitar 5 detik) pada papan T-IF (05P0861) sampai menu di bawah
ini muncul di Control Unit.
2. Masukkan password. Ikon kunci akan menyala hijau, kunci terbuka dan kursor
memilih daerah MMSI. Dorong tombol Rotary untuk memunculkan kotak input
MMSI.
3. Gunakan tombol angka untuk memasukkan MMSI.
4. Dorong tombol Rotary untuk mendaftarkan MMSI.\
Catatan: Anda dapat kembali memasuki MMSI jika salah. Pilih [CLEAR] kemudian
dorong tombol Rotary. Kamu ditanya "MMSI Batal OK?". Pilih [Yes] lalu tekan tombol
Rotary. Pilih nomor MMSI area input kemudian dorong tombol Rotary. Masukkan MMSI.
Menerima
1. Atur unit sebagai berikut:
Speaker: ON, Squelch: OFF, AGC: Cepat, Gain: Maksimum
2. Pastikan sinyal dapat diterima pada masing-masing band. Jika terdapat suara
bising atau sinyal lemah, periksa antena bagian lead-in, kabel koaksial dan
ground.
Memancar
1. Pada masing-masing band, pastikan bahwa antena berbunyi ketika tombol 0 /
TUNE ditekan. Jika "tunning error " muncul, periksa antena (sambungan, ground,
dll).
2. Saat berkomunikasi dengan handset. Pastikan bahwa IA dan IC berubah dengan
voice level
SIG DETECT S-LEVEL: Menyesuaikan ambang rasa pembawa untuk DSC dan PSTN.
transmisi DSC tertunda jika tingkat pembawa lebih rendah dari tingkat yang ditetapkan
di sini. Juga, menentukan apakah frekuensi DSC digunakan atau tidak. Sebuah pesan
DSC tidak terkirim ketika kekuatan sinyal DSC frekuensi lebih rendah dari yang
ditetapkan di sini. Ketika frekuensi DSC jelas, pesan DSC terkirim.
Pembawa diperiksa pada interval tertentu selama komunikasi PSTN, dan jika tingkat
pembawa lebih rendah dari yang ditetapkan di sini hubungan akan terputus.
Procedure
1) Pilih [SIG DETECT S-LEVEL].
2) Tekan Rotary knob untuk menampilkan [SIG DETECT S-LEVEL] pada window.
DISTRESS ALARM: engatur tingkat audio untuk bel yang terdengar ketika distress atau
pesan darurat diterima.
CLASS: Mengatur fungsi dari wilayah penerima: [MF / HF] (laut wilayah A3), [MF]
(wilayah laut A1, A2), atau [NON-GMDSS] (fungsi DSC dinonaktifkan).
DSC/DSE SENTENCE: Pilih ON untuk keluaran DSC / DSE kalimat (pesan) dari IEC
61162-1 TD port.
LAST DISTRESS LOG: Menampilkan nama unit ( "FS-xx75" atau "ALARM UNIT")
peringatan bahaya yang ditransmisikan terakhir serta menampilkan tanggal dan waktu
transmisi.
SETUP
Menu [RT SETUP] berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan peraturan dan
menyesuaikan daya TX.
TX FREQ: Pilih frekuensi untuk digunakan. [ALL FREE]: Transmit pada setiap
frekuensi. [FREE]: Beberapa pembatasan penggunaan frekuensi berlaku. Misalnya,
NBDP menggunakan frekuensi marabahaya tidak dapat digunakan untuk transmisi
dalam modus SSB. [MARINE USER]: menggunakan jenis frekuensi dan radio yang
diatur dalam Band laut dan saluran pengguna. [ITU / USER]: menggunakan jenis
frekuensi dan radio yang diatur pada chanel pengguna atau diizinkan dengan saluran
ITU. [USER]: menggunakan jenis frekuensi dan radio yang diatur pada saluram
pengguna .
AM MODE: Pilih fungsi AM (H3E), [RX ONLY] (Hanya menerima), atau [TX / RX] (Kirim
dan menerima.)
SELCALL: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur panggilan radio buoy yang telah
ditentukan. Ketika diaktifkan, fungsi tombol F3 secara otomatis ditetapkan ke fitur
panggilan buoy yang telah ditentukan. [ENABLE]: On, [DISABLE]: Off
TX TUNE: Meyetel antena Coupler. [ON]: tuning dinyalakan, [OFF]: tuning dimatikan
COUPLER THROUGH: Pilih fungsi Antena Coupler di RX. [OFF]: RX sinyal melewati
jaringan yang cocok. [RCVD]: sinyal RX tidak melewati jaringan yang cocok. [DIFF]:
Sama seperti [OFF] jika TX dan RX frekuensi yang sama.
DIVIDER: Sambungan Divider. [ON]: Divider terhubung. [OFF]: Divider tidak terhubung.
LINEIN: Mengatur sensitivitas input dari perangkat yang terhubung ke LINE IN terminal
(25 D-SUB 25pin).
LINEOUT: Menyesuaikan tingkat output dari perangkat yang terhubung ke LINE OUT
terminal (25 D-SUB
25 pin).
FORMAT: Pilih format kalimat NMEA untuk digunakan. [IEC]: Menerima hanya kalimat
IEC-61162-1. Penerimaan analisis tidak dilakukan kecuali checksum tersedia. [IEC +
NMEA]: Mencoba untuk menerima kalimat NMEA ver. 1 - 3 sebanyak mungkin.
Penerimaan analisis dilakukan tanpa tersedia
atau tidak adanya checksum.
MIF: Pilih format untuk terminal jarak jauh, RS-232C atau RS-422.
TX PWR (FREQ)
Daya TX dapat berfluktuasi pada frekuensi tertentu tergantung pada lokasi antena. Jika
ini terjadi, sesuaikan kekuatan TX pada frekuensi yang masalah
Procedure
1. Atur [TX MODE], [TX FREQ] dan [TX POWER] yang berlaku. [TX POWER ADJ]
menunjukkan pengaturan TX power saat ini untuk item yang dipilih.
2. Tekan tombol PTT untuk menunjukkan jumlah IA, IC, VC dan VS.
3. Pilih [TX POWER ADJ], Tekan kenop Rotary, putar kenop untuk mengatur daya TX
kemudian tekan tombol.
Catatan: Untuk mendapatkan sinyal tone pada speaker, atur [TX TONE] to other
kemudian OFF. Frekuensi dari tone mengikuti sebagai berikut: SSB: 1500 Hz; 1100 Hz
and 1700 Hz; 700 dan 1700 Hz, DSC/NBDP: 1615 Hz; 1785 Hz; DOT, CW: Side tone
frequency.
Daya TX dapat berfluktuasi pada frekuensi tertentu tergantung pada lokasi antena. Jika
ini terjadi, sesuaikan kekuatan TX pada frekuensi yang masalah
Procedure
4. Atur [TX MODE], [TX FREQ] dan [TX POWER] yang berlaku. [TX POWER ADJ]
menunjukkan pengaturan TX power saat ini untuk item yang dipilih.
5. Tekan tombol PTT untuk menunjukkan jumlah IA, IC, VC dan VS.
6. Pilih [TX POWER ADJ], Tekan kenop Rotary, putar kenop untuk mengatur daya TX
kemudian tekan tombol.
Catatan: Untuk mendapatkan sinyal tone pada speaker, atur [TX TONE] to other
kemudian OFF. Frekuensi dari tone mengikuti sebagai berikut: SSB: 1500 Hz; 1100 Hz
and 1700 Hz; 700 dan 1700 Hz, DSC/NBDP: 1615 Hz; 1785 Hz; DOT, CW: Side tone
frequency.
TX PWR (TUNE)
Procedure
1. Atur [TX FREQ] yang berlaku. [TX DAYA ADJ] menunjukkan daya TX pengaturan
saat ini untuk item terpilih.
2. Tekan tombol PTT untuk menampilkan jumlah IA, IC, VC dan VS.
3. Pilih [TX POWER ADJ], tekan kenop Rotary, putar kenop untuk mengatur daya TX
kemudian tekan tombol.
TX PWR (SELCALL)
Prosedur
1. Tekan tombol PTT untuk menampilkan jumlah IA, IC, VC dan VS.
2. Pilih [TX POWER ADJ], tekan kenop Rotary, putar kenop untuk mengatur daya TX
kemudian tekan tombol.
3.4.5 Menu OTHER
PA: Menurunkan daya output. Pilih [OFF] untuk menurunkan daya output. Reset power
untuk menyimpan perubahan.
Susunan Standard
Opsi papan WR2 dipasang untuk melihat pada frekuensi umum DSC .
1. Hidupkan [DIVIDER] pada menu [RT SETUP] dalam menu [SERVICE] .
2. Atur [RX ANT] pada menu [RT SETUP] dalam menu [SERVICE] menjadi
[CONNECT].
3. Gunakan rakitan mini-pin (disediakan) untuk menyusun sambungan.
• sambungkan J4 ke J5 pada papan RX FIL.
• sambungkan J6 pada papan RX FIL ke J2 pada papan WR1 .
Susunan Full Duplex (hanya FS-5075)
Susunan Full Duplex 1: Pisahkan R_ANT dan antena WR1, opsi pasang papan
DUP-FIL
Lihat pada frekuensi umum DSC yang tersedia pada susunan opsional papan WR2.
Atur [RX
ANT] pada menu [RT SETUP] dalam menu [SERVICE] menjadi [CONNECT].
Susunan Full Duplex 2: R_ANT dan antena WR1 (atau WR 2) digunakan bersama
Atur [RX ANT] pada menu [RT SETUP] dalam menu [SERVICE] menjadi [CONNECT].
3.5 Sinyal Kontak Alarm
Mengatur format pada sinyal kontak alarm menjadi menutup normal atau membuka
normal, dengan blok jumper J8 di papan T-IF (05P0861).