Anda di halaman 1dari 56

KONFIDENSIAL

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran Kep Danjen Kopassus


KOMANDO PASUKAN KHUSUS Nomor Kep / 44 / VII / 2009
Tanggal 22 Juli 2009

PENGETAHUAN KOMUNIKASI RADIO

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Sejak jaman dahulu komunikasi telah dikenal dan dipakai oleh setiap
angkatan perang. Dengan makin majunya perkembangan tehnologi maka komunikasi
menjadi serba elektrinis sehingga memungkinkan penyampaiaan yang serba cepat.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Sebagai pedoman Gumil dalam proses belajar mengajar


tentang pengetahuan komunikasi dan elektronik.

b. Tujuan. Agar Serdik memahami dan mampu mengoperasikan dan


menggunakan alat komunikasi dalam mendukung kelancaran tugas-tugas yang
akan datang.

2. Ruang lingkup.

a. Pendahuluan.
b. Pesawat radio racal PRM-4021
c. Pesawat radio PRC-77.
d. Pesawat radio PRC-1077.
e. Pesawat radio PVS/Plessey.
f. Pengetahuan jaring komunikasi.
g. Evaluasi akhir pelajaran.
h. Penutup.

KONFIDENSIAL
2

BAB II
PESAWAT RADIO RACAL PRM 4021

4. Umum.

a. Pesawat radio racal PRM 4021 adalah pesawat pemancar penerima yang
bisa mengadakan siaran dengan cara menggunakan suara (teleponi) dan dapat
juga menggunakan nomor (tegrafi).

b. PRM 4021 dapat digunakan sebagai pesawat dukung, station tetap maupun
station pada kendaraan dengan menambahkan perlengkapan-perlengkapan yang
diperlukan.

5. Karakteristik.

a. Umum.
1) Jarak capai hubungan.
a) Menggunakan “Whip antene” Antene batang dapat mencaapai
15 km pada waktu siang maupun malam hari, dimedan datar ataupun
berbukit-bukut.
b) Menggunakan antene dipole sebagai station tetap dapat
mencapai beberapa ratus kilo meter.

2) Konstruksi.
a) Dimensi Bateraii :Panjang 335 mm, lebar 230 mm dan tinggi
80 mm.
b) Berat : Pesawat dipunggung (Ma pack) lengkap dengan
baterai tambahan.

b. Data tehnik.
1) Batas frekwensi = 2-15,9999 Mhz.
2) Jumlah canal = 140.000.
3) Jarak antar canal = 100 Hz.
4) Sistim pemancaran = SSB.
5) Sistim hubungan = Simplek.
3

6) Sistim modulasi = Amplitudo Modulasi.


7) Jenis pemancar :
a) USB ( A 3 J ).
b) USB (CW) dengan tone 1 KHZ.
c) LSB (CW) atau ( A 2 J ).
d) LSB ( A 3 J ).
e) AM ( A 3 H ).
8) Temperatur kerja = 10 s.d 55 derajat celcius.
9) Kelembaban = Seluruhnya tertutup.
10) Daya pancaran = Daya tinggi (HP 10 watt). Pep 7 watt rata-rata.
Daya rendah (LP) 2,5 watt. Pep 1,7 watt rata-
rata.
11) Sensitivitas = Tidak kurang dari 15 cB pada input 1 mikro volt
dan out put 5 mW ke 300 Ohm.
12) Selektivitas = - 6 dB pada lebar bidang 2,2 KHZ Min 40 DB
lebar 5,0 KHZ out put 5 mW ke 300 Ohm.

13) Sumber daya :


a) Baterai kering menggunakan kotak Baterai MA 4025 B dengan
10 bh UM-1
b) Baterai nicad MA-4025 A, dapat diisi kembali dengan
menggunakan carge MA-945 atau panel solar.
c) Unsur baterai untuk baterai nicad 14 jam waktu kirim/terima 1 :
9 untuk baterai kering lebih singkat.

6. Instalasi.

a. Pemeriksaan persiapan.
1) Periksa perlengkapan pesawat sesuai kebutuhan, apakah
perlengkapan pesawat telah lengkap. Bila ada kekurangan segera lapor
kepada atasan.
2) Periksa keadaan perlengkapan pesawat, apakah tidak ada kelainan-
kelainan atau kerusakan. Bila ada kelainan segera lapor kepada atasan.
4

b. Pemasangan (Instalasi) pesawat dukung.


1) Langkah-langkah pemasangan :
a) Pasang dan tempatkan Carima pada kerangka pembawa, ikat
dan kencangkan kedua sabuk pengencang (lihat gambar ).
b) Pasang dan tempatkan Baterai pada Carima kencangkan
kedua mur pada kotak Baterai dengan tangan.
c) Luruskan antene batang dengan cara memegang bagian yang
kecil dan tarik kawat pengisi batang antene, periksa apakah sudah
sempurna kedudukannya.
d) Masukan antene batang kedalam soket antene pada pesawat
dan sekrupkan ring pengen-cangnya.
e) Pasang Hend set kedalam salah satu soket audio pada
pesawat dan kencangkan.
f) Bila diperlukan dapat pula dipasang kunci ketok atau head set
sesuai kebutuhan.
g) Pasang tas alat perlengkapan ke alat pendukung bila
diperlukan.

2) Cara mendukung pesawat.Cara mendukung yang benar adalah


seperti lihat gambar .

ANTENA
CAMBUK

KUNCI/KNOP
MORSE DENGAN
TALI LUTUT

ALAT
TELPON
DITANGAN

PESAWAT PEMANCAR/
PENERIMA DI KERANGKA

ALAT-ALAT PESAWAT DIGENDONGAN OPERASI DENGAN SUARA


5

c. Pemasangan instalasi antene.


1) Antene Dipole Vertikal (lihat gambar). Harus didirikan setegak
mungkin, selama kondisi memungkinkan. Dipole ini merupakan kit yang
terdiri dari 2 penggulung dan kotak penghubung tengah. Tiap penggulung
memuat jalinan kawat sepanjang 23,4 meter yang ditandai dengan cincin
sesuai dengan frekwensi resional, dan tali pelempar dengan pemberatnya.
Cara mendirikannya sebagai berikut :
a) Lepaskan gulungan tali pelempar dan kawat antene sepanjang
frekwensi yang diinginkan dengan memperhatikan cincin tanda dari
masing-masing penggulungnya.
b) Buat lingkaran kecil pada kawat antene dititik pengukuran
masukan kedalam selah didalam penggulung (lihat gambar) ulangi
membuat yang sama untuk bagian lain .
c) Hubungan plug pada feeder kekotak penghubung tengah dan
kencangkan gulungan “D” kecincin jangkar. Hubungkan ujung lain
dari feeder kesoket BNC pada Radio.
d) Naikan satu ujung kawat pada tiang antene 5-4 meter atau
lemparkan pemberat tali pelempar diatas pohon.
e) Yakinkan bahwa antene feeder terpisah dari jalinan kawat
antene.
f) Masukan/tanamkan pen tanah dan hubungkan kawat
keterminal tanah pesawat dukung tersebut.

2) Antene Dipole Herizontal dan V terbalik. Untuk bekerja dengan


gelombang langit PRM 4021 dapat menggunakan antene Dipole Horizontal
atau perubahannya jadi antene V terbalik. Kedua-duanya didasarkan pada
kit jalinan kawat antene Dipole 3-10 MHZ. Untuk mencapai jarak lebih dari
300 KM, antene harus diarahkan ke jurusan lawan komunikasi. Prosedur
mendirikan antene ini sama dengan Dipole vertikal. Antene Dipole
Horizontal dapat dipergunakan bila ada 2 tiang penguat antene dan sebagai
antene V terbalik kalau hanya terdapat satu tiang penguat untuk
menaikan/mengangkat bagian tengahnya setinggi mungkin.
6

ADAPTOR

GULUNGAN
(KAWAT/
KABEL)
PEMBERAT BANDUL
DILEMPAR DAN PANJANG JARAK YANG TERUKUR
TALINYA

ADAPTOR

SISA DARI KAWAT ANTENA


BERADA DIGULUNGAN

GULUNGAN
(KAWAT/ CARA MENGUKUHKAN/
KABEL) MEMPERKUAT KABEL ANTENA
PERHATIKAN DIJARAK YANG TERUKUR
AGAR TETAP
TERPISAH

TALI PELEMPAR

TANCAPKAN PAKU TANAH


KEDALAM TANAH
ANTENA DUA TIANG/KUTUB VERTIKAL MENGUKUHKAN ANTENA

PESAWAT
DIGENDONG
BANTUL YANG
BANTUL YANG
DILEMPAR DAN
DILEMPAR DAN
TALINYA
TALINYA

ADAPTOR

ANTENE ANTENE
GULUNGAN
(KAWAT)

HUBUNGAN
PENGONTAK
GULUNGAN PADA SEKRING
(KAWAT) BMC

TIANG

BANDUL YANG DILEMPAR


DANAN TALINYA
TANCAPKAN PAKU
PESAWAT
DIGUNAKAN
PAKU TANAH TANAH KEDALAM
TENAH
ANTENE DUA TIANG “V” TERBALIK ANTENE DUA TIANG
7

7. Pelayanan.

a. Fungsi tombol, saklar dan soket. Agar radio PRM 4021 dapat digunakan
dengan tepat setiap operator harus menguasai fungsi tombol, saklar soket pada
pesawat ini (lihat gambar ).
1) Tombol freq. Untuk memilih kanal freqwensi.
2) Meter :
a) Untuk memeriksa tegangan Baterai.
b) Untuk menunjukan daya pancar.
c) Untuk menunjukan kekutaan penerima sinyal ( “S” meter).
d) Untuk penelaan.

3) Soket antena batang. Untuk menyambung antene batang.


4) Soket audio. Untuk menyambung hand set kunci ketok, hand set.
5) Saklar power (daya) : OFF untuk mematikan.
LF untuk memancar dengan daya rendah.
HF untuk memancar dengan daya tinggi.

6) Saklar mode : CW untuk morse pada band sisi atas.


LSB untuk suara pada band sisi atas.
CW untuk morse pada sisi bawah.
AM untuk hubungan dengan kedua sisi band.

b. Cara pelayanan dengan contoh menggunakan freqwensi 3.5354 Mhz.


1) Memilih freqwensi. Putar berturut-turut tombol freqwensi dari kiri
kekanan.
a) Tombol Mhz pada posisi 3.
b) Tombol Mhz 100 pada posisi 5.
c) Tombol Mhz x10 pada posisi 3.
d) Tombol Mhz pada posisi 5.
e) Tombol Mhz x100 pada posisi 4.

2) Periksa tegangan baterai, putar saklar power pada HT jarum pada


meter harus menunjuk ½ skala atau lebih. Sewaktu pemeriksaan ini jangan
menekan kunci ketok atau hand set.
8

3) Penala (Tune) antene.


a) Saklar power pada LP.
b) Putar saklar mode pada TUNE.
c) Tarik tombol penala (Tone).
Putar menurut arah yang ditunjuk lampu merah dalam meter. Bila
lampu pada teruskan pemutarannya untuk mendapatkan penunjukan
meter yang maximum.
e) Tekan kedalam kembali tombol penala (TONE).
Catatan : Pada waktu pesawat sedang didukung penalaan dilakukan
oleh orang kedua. Bila pesawat bekerja sebagai stasiun tetap
sedapat mungkin pen tanah dipergunakan. Bila tidak mungkin
usahakan jangan memegang bagian logam pesawat selama
penalaan untuk menghindari kesalahan penalaan akibat pengaruh
“Pentanah”. Penekan kedalam kembali, tombol penala adalah
untuk menjaga agar penala yang dilakukan tadi tidak berubah.
4) Pilih daya pancar. Putar saklar power sesuai kebutuhan pada HP
atau LP.

5) Pilih mode. Putar saklar mode pada posisi yang dikehendaki yaitu :
a) Suara USB atau LSB.
b) Morse CW USB atau LSB.

6) Hubungan.
a) Memancar/mengirim, tekan tombol handset dan berbicara di
mikropon. Bila menggunakan morse tekan kunci ketok.
b) Menerima, lepaskan tombol handset/kunci ketok.

c. Gangguan dan anti gangguan.


1) Penerima dapat diganggu musuh dengan cara memancarkan
sehingga penerima tidak dapat mendengarkan siaran dari statsiun kawan
sendiri. Ada pula kemungkian yang kuat berasal dari sinyal stasiun radio
kawan yang lain atau desah yang berasal dari sumber setempat. Dapat
juga gangguan tersebut berasal dari penerimaannya yang rusak.
2) Jika terdapat gangguan pada suatu kanal, laporkan kepada
Komandan dengan segera dan lanjutkan bekerja pada pesawat tersebut.
9

Untuk mendapatkan pendengaran yang bersih lakukanlah tindakan sebagai


berikut : Pindahkan pesawat ketempat yang lain berturut-turut sehingga
gangguan berkurang. Selanjutnya ubahlah AF GAIN. Sinyal-sinyal yang
dikehendaki akan muncul lebih kuat yang dapat membedakan sinyal kawan
sendiri dan sinyal gangguan. Jika usaha-usaha diatas tidak berhasil
dengan memuaskan laporkan untuk gantian preqwensi dan nama panggilan
(call sing).

d. Penggunaan baterai.
1) Pesawat PRM-4021 dapat menggunakan baterai yang dapat diisi
kembali yaitu Nicad MA-4025 A atau baterai primer MA-4025 B untuk
pancaran daya tinggi (HP) jangan menggunakan baterai MA-4025 B, karena
kapasitas harusnya terbatas.
2) Skering baterai. Baterai MA-4025 A dan B merupakan kontak
baterai yang dilengkapi dengan skering yang terpasang pada pegangannya.
Juga disediakan cadangan ukuran skering 20 mm x 5 mm 6,3 A.
3) Penggantian baterai. Kedua jenis baterai dapat dilepas dari carima,
tanpa melepas pesawat dari pembawaannya, kendorkan sekrup
mengencang pada dasarnya lepas baterai dan ganti yang terisi penuh/baik.
4) Pengisian baterai MA-4025 A dan B (lihat gambar). Cara pengisian
sebagai berikut :
10

a) Bila baterai tetap terpasang pada pesawat dukungnya, lewat


soket audio (sebagai contoh bila carima diatas kendaraan).
b) Bila baterai dilepas dari carima, pergunakan kabel 719-115,
prosedur pengisian sebagai berikut :
(1) Atur saklar pengisi baterai MA-945 B.
(2) Hubungkan MA-945 B kesumber tegangan dengan
kabel yang sesuai.
(3) Hubungkan kabel keluar pengisi baterai ke carima atau
langsung ke baterai.
(4) On kan (hidupkan) MA-945 B dan periksa apakah
lampu indikator pengisi menyala.

5) Penggantian sel baterai primer MA-4025 B. Sel baterai primer MA-


4025 B berukuran D, yang menggunakan alkalin menganese NN 1300.
Bila unit baterai tersebut akan disimpan untuk waktu yang lama maka sel
baterai dilepas satu persatu untuk mencegah pengaratan.Sel tersebut dapat
dikeluarkan bila kontak baterainya dilepas dari pesawat. Prosedurnya :
a) Lepas baterai dari pesawat PRM-4021.
b) Kendorkan mur kupu-kupu dan lepas penutupnya.
c) Keluarkan sel-sel baterai.
d) Masukan sel-sel baru sesuai dengan petunjuk yang ada pada
sisi kontak sebanyak 10 sel baterai.
e) Pasangkan kembali tutup kontak baterai dan yakinkan bahwa
karet penahan kebocoran telah terpasang dengan sempurna.
11

INPUT
PENGHUBUNG UNTUK MENGISI BATERI, DALAM
KEADAAN TETAP DITEMPATNYA (DIGENDONG)

ALAT PENGISI BATERAI

KABEL SUPPLY AC (100-125


V/200-250V)

COKLAT

KENING/HIJAU
BIRU
PESAWAT GENDONG
KETERMINAL KE LIN TERMINAL
TERMINAL NETRAL AC DARI AC SUPPLY
KEBUMI SUPPLY

HITAM MERAH
HUBUNGAN DENGAN
PILIHAN LAIN 12/24 V INPUT
D.C. KABLE SUPPLY

HITAM (NEGATIF)

MERAH (POSITIF)
PENGHUBUNG UNTUK MENGISI BATERI, WAKTU
DIKELUARKAN DARI TEMPATNYA (GENDONGAN)

8. Pemeliharaan dan pencegahan.

a. Pemeliharaan pencegahan oleh operator :


1) Pemeriksaan pada Harcegah dan pelayanan sehari-hari :
No. Bagian yang diperiksa Kegiatan
1 Perlengkapan Periksa apakah alat-alat lengkap.

2 Pemeriksaan bagian luar Bersihkan debu, kotoran dan kelembaban air yang menempel pada
kanal dan meter serta peralatan dibagian luar.

3. Tombol Periksa bahwa tombol bekerja dengan baik dan kedudukan Asnya
cukup kuat serta mudah digerakan.

4 Soket Periksa pakah soket sudah disekrup kencang pada panel depan.

5 Alat pengering(pasir silical). Periksa bahwa semua kristal berwarna biru (kering).

6 Baterai Periksa pakan terminal dan sekeringnya berkarat. Bila baterai telah
kosong ganti dengan yang telah terisi.

7 Bekerjanya pancar terima Urut-urutan bekerjanya seperti pada daftar pemeriksaan pesawat.
12

2) Pemeriksaan Harcegah dan pelayanan mingguan :

No. Bagian yang diperiksa Kegiatan

1 Hand set Periksa apakah kabel tercerai, terpotong, terbelit, putus penyekatnya
dan apakah hubungan plugnya cukup baik.

2 Rangka pembawa Periksa apakah ada kerusakan, terutama tali pengencangnya.

3. Antene batang Periksa kerusakan, karatan, kedudukan yang kendor dan keadaan kabel
dalam.

b. Pemeliharaan pencegahan oleh kesatuan.


1) Alat harcegah kesatuan :
a) Multi tester.
b) Toolkit ster.
c) Bahan campuran pembersih.
d) Kain pembersih.

2) Harcegah triwulan.
a) Harcegah triwulan diatur dengan ketentuan yang berlaku.
Semua penyimpangan dan keterlambatan dari ketentuan tersebut
harus dicatat serta hal-hal yang tidak/belum dibetulkan sewaktu
pemeriksaan dan perbaiakan harus segera dilaporkan ke instansi
yang lebih atas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyimpangan ketentuan harus ditarik dari pemakaian.
b) Daftar kegiatan harcegah triwulan.

No Bagian yang diperiksa Kegiatan


1 2 3
1 Perlengkapan Periksa apakah pesawat radio dalam keadaan lengkap.

2 Kebersihan Periksa bagian muka apakah pesawat radio dalam keadaan bersih.

3 Perawatan pendahuluan Periksa bagian muka apakah berjamur, hilangkan karat dan kotoran
lainnya.

4 Buku perawatan Periksa apakah masih lengkap dapat dipakai dan masih berlaku.

5 Percobaan bekerja Dilakukan dengan langkah yang diberikan dalam daftar pemeliharaan
oleh operator.

1 2 3
13

6 Tombol saklar indikator Periksa apakah tombol, saklar, indikator bekerja lancar serta
kedudukannya cukup kencang.

7 Hand set, head set kunci ketok. Periksa apakah talinya terutama teropong, terbelit dan putus isolasi.

8 Antene Periksa pakah rusak, lepas atau berkarat.

9 Kaca Periksa kebersihannya.


10 Baterai Periksa apakah sudah rusak terminalnya atau berkarat.

3) Mencari kerusakan dan perbaikan.


a) Pemeriksaan dengan penglihatan. Bila terjadi gangguan
pada peralatan, periksalah dengan teliti apakah ada kerusakan yang
terlihat. Cara ini akan menghemat waktu dan menghindari kesalahan
yang berlarut, lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
(1) Apakah antene cukup kencang pada kedudukannya.
(2) Sambungan hand set/head set/kunci ketok pada
terminal audio.
(3) Kedudukan sambungan baterai, jika pemeriksaan
dengan penglihatan tidak menemukan kesalahan lanjutkan
pemeriksaan pada daftar dibawah ini :

Langkah Tindakan Gejala Perbaikan


1 2 3 4
4. Tempat saklar power pada HP. Geter tidak menunjuk ½ a. Periksa sambungan baterai.
skala atau lebih. b. Ganti baterai.

5. Tempat saklar pada HP. Pada waktu tidak ada sinyal a. Hubungkan hand set/ head
masuk tidak terdengar desah set pada sambungan audio lain.
pada hand set/lound speaker. b. Ganti hand set/head set.

6. Tempatkan saklar mode pada Terdengar desah hand set Pelaksanaan perbaikan di-
USB/LSB CW. lound speaker. tingkat atas.

7. Atur PRM-4021 memancar sinyal Sinyal terdengar kurang a. Periksa antene.


percobaan pada be-berapa kanal bersih. b. Bila tidak dapat di-atasi
dari pesawat PRM 4021 lain. serahkan kepeme-liharaan tk
tinggi.

8. Atur PRM 4021 memancar sinyal Sinyal percobaan ter-dengar a. Sambungan hand set/ head
pada beberapa kanal kepenerima kurang bersih. kunci ketok ke-sambungan
PRM 4021 yang lebih baik. audio lain.
b. Bila tidak berhasil serahkan
kepemeliharaan tingkat atas.

1 2 3 4
14

9. Tempatkan saklar power pada off Adio masih bekerja a. Periksa saklar power.
b. Bila tidak berhasil serahkan
kepemeliharaan tingkat atas.

9. Penutup. Mengingat pesawat PRM 4021, sangat peka terhadap debu dan
kotoran, maka pemeliharaan harian oleh sipenanggung jawab pesawat merupakan kunci
utama bagi kesiapan pakai pesawat tersebut setiap saat. Radio ini merupakan alat
penghubung antar prajurit dengan prajurit lain dan antar kesatuan denan kesatuan.
Tanpa terselenggaranya sistim perhubungan yang baik Komando pertempuran tidak akan
bisa berjalan dengan baik kerenanya bila ingin memenangkan pertempuran salah satu
upaya yang perlu dijaga adalah terselenggaranya sistim hubungan yang baik.

10. Evaluasi.

a. Jelaskan bagaimana cara pemeliharaan, pencegahan oleh operator dalam


pelayanan sehari-hari pada pesawat radio Racal PR4-21...!

b. Jelaskan bagaimana cara pemasangan antene dipole vertikal....!

BAB III
PENGETAHUAN PESAWAT RADIO PRC-77.

11. Umum. Pesawat radio PRC-77. Dipakai dan dijadikan standart oleh TNI-
AD untuk melengkapi “VOICE COMUNICATION” pada tingkat kompi ke bawah. Pesawat
radio PRC-1077 mudah didukung untuk di bawa dalam suatu gerakan dan dapat
digunakan sebagai stasiun radio tetap, stasiun relay maupun diatas kendaraan. Sumber
tenaganya mudah didapat karena menggunakan batu baterai BA-30 berjumlah 20 buah.

12. Karakteristik dan data-data.

a. Pesawat radio AN/PRC-77 adalah pesawat untuk hubungan jarak pendek,


dapat digedung dan merupakan pesawat pemancar penerima FM (Freqwensi
Modulasi) yang digunakan untuk melengkapi komunikasi RT (Radio Telepani).
15

b. Karakteristik tehnis.
1) Batas frequensi :
a) Low band / band rendah : 30.00 s/d 52.95 MHZ
b) High band / band tinggi : 53.00 s/d 75.95 MHZ

2) Jumlah kanal / saluran .................: 920 Canal


3) Lebar canal...................................: 50 KC

4) Tipe pancaran dan penerima :


a) Pemancar .... suara (300-3500 Cps) dengan nada Squelch 150
Cps.
b) Penerima ....suara( tanpa squelh ) atau suara dengan nada
squelch 150 Cps.

5) Sistim modulasi .....Freqwensi.


6) Daya pancar .........1.5 s/d 2 Watt.
7) Jarak capai.......8 km (berubah sesuai keadaan).

8) Jenis antene :
a) Antene pendek = antene AT-892/PRC-25.
b) Antene panjang =10 kaki bentuk cambuk terdiri dari beberapa
batang.

9) Sumber tenaga = Baterai Ba -386/PKC-25/Ba 398/U.


10) Watt baterai = 30 jam (dengan perbandingan 9 : 1 antara
penerima dan pemancar).
11) Berat pesawat = 10 Kg.

c. Perlengkapan pesawat.
1) Pesawat
2) Kotak baterai dan rumah baterai
3) Hanset
4) Antena
5) Tas pembawa
6) Tas perlengkapan
16

Jarak capai pesawat radio PRC-77 adalah 8 km berubah sesuai keadaan.

d. Uraian umum (gambar). Pesawat radio AN/PRC-77 terdiri dari penerima


dan pemancar, radio RT-841/PRC-77 dan bagian-bagian perlengkapannya
sebagai berikut :
1) Pemancar penerima Radio RT 841/PRC-77 terdiri dari pemancar
penerima, kotak pemancar penerima dan baterai CY-2562/PRC-25.
a) Pemancar penerima berada dalam kotak yang dikunci dengan
4 buah skrup CY 2562/PRC-25 diletakkan pada kotak dengan 2 buah
penjepit yang dipasang secara lengkap agar tahan/kedap air, semua
alat kontrol diletakkan pada panel depan penyambung baterai yang
menjulur keluar dari kotak pemancar penerima dapat dihubungkan
dengan baterai BA-386/PRC-25.
b) CY-2562/PRC-25 suatu kontak logam yang ringan merupakan
perlindungan terhadap tempat BA 386/PRC-25. BA-386/PRC-25
diletakkan pada karet busa yang lengkappada dasar kotak CY
2562/PRC-25.

2) Perlengklapan.
a) Antene AT/829-PRC-25 adalah antene batang dengan
panjang 3 kaki (+ 90 cm) pegas pada dasar antene untuk
memudahkan pengarahan antene. Antene ini digunakan untuk
hubungan jarak pendek secara umum karena bentuknya seperti pita
maka mudah dilipat-lipat.
b) Antene AT 271 A/PRC terdiri dari 6 batang, batang-batang
antene tersebut dapat disambung-sambung. Suatu kawat baja yang
tahan karat diselubungi pelastik merangkai seluruh batang dan ditarik
oleh suatu pegas untuk memudahkan merentangkan agar masing-
masing batang tidak berceceran. Antene ini digunakan jika
dikehendaki jarak jauh.
c) Penyokong antene AB-591/PRC-25 adalah pelengkap antene
dengan kontruksi bentuk tabung (tabular) digunakan sebagai
pendukung utama antene AT 271 A/PRC.
d) Tas pesawat ST 183/PRC-25 dapat dibawa dengan
digendong.
17

e) Tas antene CW-503/PRC-25 adalah suatu kantong untuk


menyimpan 2 buah antene, penyokong antene dan hand set.
f) Hand set H-189/GR terdiri dari micropone dan penerima untuk
memancarkan dan menerima informasi. Kabel penghubung
dilengkapi dengan alat yang terdiri dari 5 pen yang dapat mengunci
tombol tekan bicara pada pegangannya.

e. Perlengkapan tambahan.
1) Baterai DRY-386/PRC-25 adalah baterai kering ditempatkan pada
tempat yang khusus didalam kotak CY-2562/PRC-25, baterai ini mempunyai
tegangan 12,5 sampai 15 volt.
2) Baterai DRY Ba.389/u adalah baterai kering sering digunakan untuk
operasi-operasi didaerah dingin (Kutub).

13. Instalasi.

a. Ukuran dan berat perlengkapan pesawat radio AN/PRC-77 adalah sebagai berikut :

UKURAN TOTAL (INCH) VOLUME BERAT


KOMPONEN
TINGGI LEBAR PANJANG CUINGH LB
Carima, Radio RT-84 PRC-77 4 11 11 484 13
Kotak baterai CY 2562/PRC-25 4 3 11 132 0,75
Penyokong antene AB 591/ PRC-25 9 0,75 0,75 50 0,75
Antene AT-892/PRC-25 (terlipat) 18,5 1 1,5 28 0,5
Antene AT-271A/PRC-25 (terlipat) 17 0,75 0,75 9 0,75
Tas pesawat ST-138/PRC-25 19 4 5 520 3
Tas antenet CW-503/PRC-25 19 4 6 456 0,75
Hand set H-189/GR atau H-250/ UM. 8 2 3 48 1,2

b. Memeriksa perlengkapan-perlengkapan yang tidak terbungkus.


1) Periksa perlengkapan yang mungkin rusak disebabkan
pengangkutan. Jika terdapat perlengkapan yang rusak laporkan kerusakan
itu.
2) Periksa apakah perlengkapannya lengkap sesuai dengan daftar,
laporkan semua kelainan-kelainan, kekurangan dari bagian pasangan yang
kecil yang tidak mempengaruhi bekerjanya pesawat, tidak akan
menghalangi penggunaan pesawat.
3) Periksa pada buku pemeliharaan apakah pesawat tersebut sudah
pernah dipakai, diperbaiki atau dimodifikasikan.
18

c. Penempatan pesawat. AN/PRC-77 bekerja pada daya yang rendah


dengan freqwensi tinggi, karena itu lokasi pesawat sangat mempengaruhi jarak
capainya. Dalam keadaan normal diharapkan suatu pancaran yang “Line of
sight” yaitu jika statsion lain dapat terlihat. Hal ini memungkinkan bekerjanya
pesawat dengan baik. Suatu bukit yang menjulang atau gedung yang tinggi
dapat menghalangi hubungan dengan statsion-statsion lain. Lembah-lembah,
daerah berhutan lebat dan daerah rendah merupakan tempat pemasangan
pesawat yang tidak baik. Penempatan pemancar pada puncak sebuah bukit atau
sebuah menara akan menambahkan jarak capai pesawat jika mungkin listrik
seperti kabel-kabel telepon, pesawat radar dan rumah-rumah sakit lapangan yang
memakai elektronik.
PEMANCAR PENERIMA AT-841/PRC-77

KOTAK PEMANCAR, PENERIMA PEMANCAR, PENERIMA


KOTAK BATERAI

TAS PERLENGKAPAN

HAND SET

PENYOKONG
ANTENE

TAS PEMBAWA/HARNES

ANTENE AT 271 A/PRC

ANTENE AT.892/PRC-25

d. Pemasangan baterai kering BA-386/PRC-25.


1) Didirikan pesawat RT 841/PRC-77 pada tempatnya yang datar
dengan panel depan menghadap keatas.
2) Lepaskan dua buah klem dengan menekan bagian atas tiap klem,
kemudian keluarkan pesawat dari kotaknya. Angkat kotak carima keatas
dan lepaskan dari CY-2562/PRC-25 dan baringkan pada posisinya.
19

3) Geserkan baterai BA-186/PRC-25 yang baru kedalam kotak carima


sedemikian rupa sampai penghubung bersambung dengan penghubung
baterai(plugh) yang terdapat pada kotak carima.
4) Geserkan CY-2562/PRC-25 menutup BA-386/PRC-25 hingga
menempel pada kotak carima.
5) Kencangkan kembali kedua klem.

KOTAK PEMANCAR PENERIMA KOTAK BATERAI CY-2562

KAIT
BATERAI KERING BA-386
PENYAMBUNG PADA BA

PLUGH BATERAI

PENJEPIT

SEKRUP PENGIKAT

HAND SET

TOMBOL
ANTENE PEMAN CAR, PENERIMA

e. Pemasangan untuk radio dukungan.


1) Letakkan ST-138/PRC-25 kepada RT-841/PRC-77 sebagai yang
diinstruksi-kan dalam a) s.d d) dibawah ini :
Catatan : Pasangkan baterai BA-386/PRC-25 sebelum mengikuti
prosedur a) s.d d) dibawah ini.
a) Tempatkan bagian datar ST-138/PRC-25 pada tempat yang
datar dengan plat logamnya menghadap keatas.
b) Tempatkan pesawat carima RT-841/PRC-77 diatas ST
138/PRC-25 dengan panel mukanya menghadap keatas dan CY
2562/PRC-25 berpijak pada plat metal dari ST-138/PRC-25.
c) Kencangkan pesawat carima RT-841/PRC-77 kepada ST-
138/PRC-25 dengan kedua tali pengencang.
d) Jepit tas CW-503/PRC-25 kepada ST-138/PRC-25.
20

2) Cara menggendong ST-138/PRC-25 oleh operator :


a) Pangkal antene yang diinginkan.
b) Hubungkan H-189/CR kepada salah satu penghubung audio
pada panel muka dari pesawat carima RT-841/PRC-77.
c) Tempatkan ST-138/PEC-25, yang pesawat carimanya 841/
PRC nya sudah dipasang, pada punggung operator pasangkan tali-
tali dan kemudian kencangkan.
d) Kaitkan ujung tali yang dikanan bawah pada tali bahu sebelah
kiri dan kemudian kencangkan.
e) Kaitkan ujung tali yang dikiri bawah pada tali sebelah kiri dan
kemudian kencangkan.
f) Kaitkan kedua tali pinggul kepada kopel rim.

CINCIN TALI BAHU

TALI BAHU
PENGIKAT TALI BAHU

KANTONG TEMPAT CW- TALI PENGENCANG


503/PRS-25 TALI BAHU

TALI PINGGUL

PENGENCANG TALI TALI BAWAH KIRI


PENGIKAT

PLAT PENYANGGA SABUK. KOPEL

TALI PINGGUL

TALI BAWAH

f. Pemasangan antene. Pergunakan antene AT-892/PRC-25 (antene pendek)


jika dikehendaki jarak capai minimum, pergunakan antene AT 271 A/PRC (antene
panjang jika dikehendaki jarak capai yang maksimum.
1) Antene AT 982/PRC-25 (antene pendek).
a) Angkat tutup sambungan antene.
21

b) Pasanglah penyokong antene AB-591/PRC-25 kedalam


sambungan antene.

2) Antene RT 271 A/PRC (antene panjang).


a) Lepaskan penutup sambungan antene.
b) Pasanglah penyokong antene AB 591/PRC-25 kedalam
sambungan antene.
c) Panjangkan antene AT-271 A/PRC dengan memegang
bagian tidak keluar, ulangi prosedur ini dan keluarkan bagian antene
tangan.
d) Pasangkan antene AT-271/PRC yang telah dipanjangkan
kedalam AB-591/PRC-25.

3) Antene-antene lain, untuk menggunakan antene lain berupa


perlengkapan Ground plane antene RC-292 (untuk jarak jauh).

14. Petunjuk pelayanan.

a. Carima RT 841/PRC-77 Kontrol indikator dan penyambungan.


KONTROL INDIKATOR
FUNGSINYA.
ATAU PENGHUBUNG
1 2
FUNGSI SAKLAR - Kedudukan :
ON = Menghidupkan pesawat
OFF = Mematikan pesawat
SQUELH = Menghilangkan suara desah
RETRANS = Jika peswat digunakan sebagai stasiun relay
LITE = Lampu penerangan (unutk mengecek baterai).
SAKLAR BAND - 39 -52 memilih band freqwensi rendah.
- 53 -75memilih band freqwensi tinggi.
MC TUNING KONTROL - Tuning AN?PRC-77 tiap 1 MC yang ditunjuk oleh kananl.
22

PRESET LEVERS - Memungkinkan penempatan du freqwensi dengan cepat.


REG TRANS FREQWENSI - Menunjukkan freqwensi kerja dalam KC/MC.
DIAL - Merubah-rubah volume penerima.
VOLEME CONTROL - Untuk menyambung hand set atau kabel relay.
AUDIO CONNECTOR - Untuk menyambung ground plane antene telah atau kendaraan.
ANTENE CONNECTOR - Untuk menyambung sumber tenaga jika pesawat carima RT-
POWER CONNECTOR 841/PRC-77 dipakai sebagai dari suatu konfigurasi. Baterai dalam CY-
2562/PRC-25, pesawat tidak akan bekerja jika penutup untuk penyambung
sumber tenaga tidak terpasang dengan baik.

b. Mereset kanal.
1) Jika kedua freqwensi yang direset berada pada suatu band,
pergunakan MC tuning control sebagai berikut :
a) Putar saklar band pada 30-52 atau 53-75 tergantung pada
kanal yang dipakai. Putar MC tuning control sedemikian rupa
sehingga kedua angka yang pertama dari kanal yang rendah muncul
pada piring kanal.
b) Kendorkan mur sayap pada MC tuning control.
c) Tempatkan reset levers kemuka ( menghadap MC tuning
control )
d) Angkat bagian bawah dan atas dari MC tuning kontrol dan
putarlah kekiri sehingga bagian bawah menyentuh reset levers.
e) Keraskan murnya.
f) Putar MC tuning control sampai kedua angka yang pertama
dari kanal yang tinggi muncul pada piringan kanal.
g) Tempatkan preset levers kemuka.
h) Kendorkan mur sayap.
i) Angkat bagian bawah dari MC tuning control kekanan sampai
sisi penyetopannya menyentuh sisi dari preset levers.
j) Dengan menjaga agar tetap pada kedudukannya punt 11,
tekan bagian bawah MC tuning control.
k) Keraskan mur sayap.

2) Jika freqwensi yang preset berada dalam band yang berbeda,


tetaplah MC tuning control sebagai berikut :
a) Jika perbedaan kedua ngka MC tuning lebih dari 23, ikuti
prosedur yang diberikan dalam a) diatas, dan putar saklar band ke
30-52 jika memilih freqwensi yang lebih tinggi.
23

b) Jika perbedaan antara band pada 53-75.


(1) Putar saklar band pada 53-75. Putar MC tuning control
sedemikian rupa sampai kedua angka dari kanal yang sebelah
atas muncul pada piringan kanal (lihat gambar).
(2) Kendorkan preset levers pada MC tuning control.
(3) Tempatkan preset levers kemuka.
(4) Angka bagian atas dan bawah dari tuning control dan
putar keduanya kekiri sampai sisi penyetop bagian bawah
menyentuh preset levers(lihat gambar).
(5) Keraskan mur sayap.
(6) Tempatkan preset lever kembali.
(7) Putar saklar band 30-52, putar MC tuning control
sampai kedua angka yang pertama dari kanal yang lebih
bawah muncul pada piringan kanal.
(8) Kendorkan presel levers kemuka.
(9) Lepaskan mur sayap.
(10) Angkat bagian atas dari MC tuning control kekanan
sampai sisi penyetop menyentuh pada sisi preset levers (lihat
gambar).
(11) Sambil menjaga kedudukan pada punt k) tekan bagian
bawah, MC tuning control.
(12) Keraskan mur sayap.

c) Jika perbedaan antara kedua nomor MC tuning 23 lanjutkan


sebagai berikut :
(1) Kendorkan sayap MC tuning control.
(2) Tempatkan preset kemuka.
(3) Angkat bagian bawah dan atas dari tuning control dan
putar keduanya kekiri sampai sisi penyetop menyentuh pada
preset levers.
(4) Putar bagian atas kekanan sampai sisi penyetop.
Jangan memutar atau mengengkat bagian bawah.
(5) Sambil menjaga kedudukan pada ditekan bagian atas
MC tuning control.
24

(6) Keraskan mur sayap.

3) Mempreset KC tuning control sebagai berikut :


a) Putar KC tuning control sehingga kedua angka yang rendah
yang terakhir dari kanal itu muncul pada piringan kanal.
b) Kendorkan mur sayap pada MC tuning control.
c) Tempatkan preset lever kemuka (mendekati KC control).
d) Angkat bagian bawah dan atas dari KC tuning control, dan
putarlah keduanya kekiri sampai sisi penyetop menyentuh preset
levers.
e) Keraskan mur sayap.
f) Tempatkan preset lever kembali (menjadi KC tuning control).
g) Putar KC tuning control sampai kedua angka (digit) dari kanal
tersebut mempunyai angka tinggi yang terakhir muncul dalam
piringan kanal.
h) Tempatkan preset lever kemuka.
i) Dengan menjaga pada kedudukan 11, tekan bagian atas KC
tuning control bawah.
j) Keraskan mur sayap.

MC SAYAP

BAGIAN ATAS
STOP

TUAS PRESET
RESET BAWAH STOP

TUAS PRESET TUAS PRESET


(KEBELAKANG) (KEBELAKANG)

KONTROL TALA BAGIAN BAWAH KONTROL TALA BAGIAN ATAS KONTROL TALA BERHENTI
DAN ATAS TERANGKAT TERANGKAT PADA TUAS PRESET
TERANGKAT

4) Memilih preset chunnel (lihat gambar). Untuk memilih suatu


chunnel, lanjutkan sebagai berikut :
a) Putar preset lever kemuka (menghadap MC/KC tuning
control).
b) Kendorkan mur sayap pada KC tuning control.
c) Tempatkan preset lever kemuka (mendekati KC control).
d) Periksa nomor kanal yang muncul pada piringan kanal.
25

e) Jika yang muncul pada piringan kanal bukan kanal yang


dikehendaki maka putar kedua tuning control dengan arah yang
berlawanan sampai berhenti.
f) Jika kanal yang salah masih muncul, pergunakan prosedur
pasal 13 b.
g) Untuk memilih preset channel yang lain putar MC dan KC
tuning control sampai pada penyetop yang lain. Jika preset
freqwensi berada pada band yang lain, putar saklar band pada
kedudukan yang lain (digit) dari kanal tersebut mempunyai angka
tinggi.

ANT AUDIO
PRESET

PRESET REC TRANS


REQWENCI

53-75
ANT
VOLUME
LITE
30-52 RETRANS
BAND SQWELCH
ON
OFF

TEMPAT ANTENE TALA MC TALA KC SKALA SAKLAR KANAL


KANAL

MC SAYAP

BAGIAN ATAS
STOP

TUAS PRESET
RESET BAWAH STOP

TUAS PRESET TUAS PRESET


(KEBELAKANG) (KEBELAKANG)

KONTROL TALA BAGIAN BAWAH KONTROL TALA BAGIAN ATAS KONTROL TALA BERHENTI
DAN ATAS TERANGKAT TERANGKAT PADA TUAS PRESET
TERANGKAT

5) Prosedur pelayanan kanal (lihat gambar ).


a) Tempatkan saklar pada ON harus terdengar desah yang besar
pada hand set H-198 = GR.
b) Putar saklar band 30-52 atau 53-75, tergantung pada kanal
yang digunakan, bagian atas KC tuning control bawah.
Catatan :Jika digunakan preset channel, pilih preset channel yang
diberikan dalam pasal 3 dibawah ini. Jika suatu preset channel tidak
26

diguna-kan, pastikan bahwa kedudukan preset levers berada


dibelakang (manjauhi dari KC tuning control).
c) Putar MC dan KC tuning control sedemikian rupa sampai
kanal yang diinginkan terlihat dalam piringan kanal.
d) Putar volume control pada 4, atur kembali untuk suara yang
baik dalam H-189/GR (hand set).

e) Pemancaran sebagai berikut :


(1) Tekan tombol tekan bicara (push to talk) pada 180/GR
(hand set).
(2) Bicara melalui H-198/GR (hand set).

f) Pada waktu menerima, lepaskan tombol tekan bicara (push to


talk).

g) Penerimaan desah yang sangat besar dapat dikurangi pada


saat stasion lain tidak memancar, dengan mempergunakan pesawat
AN/PRC-77.
(1) Aturlah agar stasion lawan mengirim pemancaran
pendek untuk pengetesan.
(2) Putar pada saklar ON, stasion lawan akan terdengar.
(3) Putar saklar ke squelch, stasion lawan seharusnya
masih terdengar.
(4) Jika stasion lawan tidak terdengar, tempatkan kembali
saklar ke ON. Bila tidak bisa menerima pemancaran
dari stasion lain berarti nada squelch dari pemancar sangat
lemah atau sirkit squelch pada salah satu stasion radio rusak.
(5) Jika salah satu stasion berpindah, putarlah saklar ke
ON sampai dapat ditentukan bahwa penerimaan selalu dapat
dilakukan dengan kedudukan saklar pada squelch.
ANT AUDIO
PRESET

PRESET REC TRANS


REQWENCI

53-75
ANT
VOLUME
LITE
30-52 RETRANS
BAND SQWELCH
ON
OFF

TEMPAT ANTENE TALA MC TALA KC SKALA SAKLAR KANAL


KANAL
27

6) Prosedur menghentikan pemancar (lihat gambar).


a) Untuk mematikan pesawat AN/PRC-77 letakkan saklar di
OFF.

b) Jika menggunakan antene AT-271 A/PRC bongkarlah sbb :


(1) Lepaskan skrup AT-271A/PRC-77 dari AB 591/PRC-25.
(2) Tarik dan lipat antene mulai dari bagian atas.
(3) Lepaskan AB-591/PRC-25 dari tempat antene.

c) Simpanlah H-189/GR, AT-271 A/PRC, AT-892/PRC-25 dan


AB-591 dalam ke CW-503/PRC-25.
d) Kemudian tutuplah tas CW-503/PRC-25 tersebut.

PEMANCAR PENERIMA AT-841/PRC-77

KOTAK PEMANCAR, PENERIMA PEMANCAR, PENERIMA


KOTAK BATERAI

TAS PERLENGKAPAN

HAND SET

PENYOKONG
ANTENE

ANT
TAS PEMBAWA/HARNES AUDIO
PRESET
ANTENE AT 271 A/PRC
PRESET REC TRANS
REQWENCI

53-75 ANTENE AT.892/PRC-25


ANT
VOLUME
LITE
30-52 RETRANS
BAND SQWELCH
ON
OFF

TEMPAT ANTENE TALA MC TALA KC SKALA SAKLAR KANAL


KANAL
28

7) Pengenalan dan indentifikasi gangguan (Jamming). Atas per-


timbangan keadaan taktis, penerimaan dapat saja diganggu oleh musuh.
Gangguan dikerjakan dengan memancarakan suatu sinyal yang kuat pada
freqwensi yang kita gunakan sehingga penerima tidak dapat mendengar
sinyal-sinyal pada freqwensi tersebut. Desah dan gangguan-gangguan yang
luar biasa kuatnya, mungkin bisa berasal dari gangguan musuh, sinyal
sumber setempat, atau suatu penerima yang rusak. Untuk menentukan
dari mana sumber desah tersebut lepaskan antene. Jika gangguan masih
terus saja, maka penerima rusak.
8) Anti gangguan (jamming). Jika terdapat gangguan pada suatu
canal, laporkan kepada Komandan dengan segera dan lanjutkan bekerja
pada peswat tersebut. Untuk mendapatkan pendengaran yang bersih
dari sinyal-sinyal, cobalah saran-saran dibawah ini :
a) Pengaruh dari gangguan sinyal musuh dapat dikurangi
dengan, memindahkan pesawat pada suatu perlindungan pohon
yang dapat bertindak sebagai perisai terhadap kedudukan pemancar
gangguan musuh. Tapi cara ini juga akan mengurangi penerimaan
sinyal dari stasion sendiri oleh stasion kawan. Jika mungkin,
cobalah berpindah-pindah tempat sampai gangguan sangat kurang.
b) Robahlah volume control. Sinyal-sinyal yang dikehendaki
akan muncul lebih kuat yang dapat membedakan sinyal-sinyal
gangguan.
c) Jika usaha-usaha diatas tidak berhasil dengan memuaskan,
laporkan untuk penggantian freqwensi dan nama panggilan (call
sing).

15. Petunjuk pemeliharaan oleh operator.


29

a. Pemeliharaan oleh operator pesawat AN/PRC-77 yang dilakukan tanpa


mengguna-kan alat-alat ukur meliputi :
1) Pencegahan pemeliharaan.
2) Pemeliharaan pada waktu bekerja.
3) Pemeliharaan dengan penglihatan.
4) Penggantian BA-386/PRC-25.
5) Pembersihan.

b. Pemeliharaan pencegahan. Pemeliharaan pencegahan meliputi cara


perawatan, cara pelayanan dan cara pemeriksaan untuk menghindarkan
kerusakan dan menjamin agar alat-alat tersebut siap digunakan.
1) Cara perawatan. Cara perawatan tercantum pada pasal 5d dan 5e
kegiatan pembersihan (pasal 5f). Harus dilakukan setiap hari. Bila
pesawat tidak dipakai setiap hari maka kegiatan pembersihan harus
dilakukan sebelum/setelah dipakai tau seminggu sekali dan harus disimpan
dalam keadaan kering. Bagian-bagian lain, seperti tempat alat peralatan
harus diperiksa lebih dahulu, dalam keadaan sebelum/sedang/sesudah
dipakai.
2) Pemeriksaan pemeliharaan pencegahan dan perawatan seperti
tercantum dalam pasal 5d dan 5e merupakan perincian kegiatan yang harus
dilakukan pada waktu-waktu tertentu kegiatan ini untuk menjaga agar alat-
alat elektronika dalam keadaan selalu siap pakai. Diharapkan semua
peralatan yang digunakan oleh pasukan dalam pertempuran selalu dalam
keadaan baik. Untuk membantu perawatan dalam pemeliharaan kesiapan
alat dalam pertempuran harus dipaahami apa yang harus diperiksa,
bagaimana memeriksanya dan apa yang harus diperiksa dalam keadaan
normal. Jika keharusan tidak dapat diatasi oleh operator maka
diperlukan perbaikan dan pemeliharaan tingkat atas.

c. Pemeliharaan dan pemeriksaan berkala.


1) Pelayanan pemeliharaan dan pemeriksaan pesawat radio dilakukan
tiap hari dan tiap minggu sebagai dasar pasal 5d dan 5e memperinci hal
pemeriksaan dan perawatan selama itu harus diperiksa sebelum dan
sesudah dipakai.
30

2) Pasal 5d menentukan pemeliharaan pencegahan dan pelayanan


supaya dilakukan sekali seminggu. Bila pesawat dalam keadaan siap
siaga maka ketentuan dalam pasal ini harus dipenuhi.

d. Pemeriksaan pemeliharaan dan pelayanan sehari-hari.


No Bagian yang diperiksa Kegiatan Ket
1. Kelengkapan Periksa untuk melihat apakah alat-alat lengkap.

2. Pemeriksaan bagian Hilangkan debu-debu, kotoran dan air lembab yang menempel
luar. pada kaca cannel dan peralatan bagian luar.

3. Kontrol a. Periksa semua tombol-tombol jika ada yang kendor/ rusak.


b. Selama melakukan pemeriksaan periksa bagian luar/ dalam alat
mekaniknya lancar/tidak.

4 Baterai Periksa apakah bocor, berkarat atau membengkak bila saat


digunakan lebih dari sehari supaya Baterai dilepas.

5. Penyeteman pemancar Langkah yang telah ditentukan pada petunjuk prosedur pelayanan

e. Pemeriksaan pemeliharaan dan pelayanan mingguan.


No Bagian yang diperiksa Kegiatan Ket
1. Hand set Periksa kabel apakah terurai, terpotong, terbelit dan putus
penyekatnya.

2. Bagian terpal penutup. Periksa apakah sudah lapuk (Berlumut atau sobek).

3. Antene Periksa apakah ada kerusakan, longgar atau berkarat.

4 Penutup Periksa apakah penutup pada kotak Baterai CY-2562/PRC-25


rusak.

f. Pemeriksaan pada bagian luar dari pada pesawat radio. Bagian luar
pesawat radio harus dalam keadaan bersih dari kotoran tanah, minyak, debu serta
jamur.
1) Hilangkan debu-debu dan kotoran tanah dengan kain pembersih
yang halus (lembek). Peringatan : Bahan campuran pembersih (trichlor)
berbahaya untuk pernapasan, buatlah ketentuan agar pergantian udara
cukup baik. Bahan campuran pembersih mudah terbakar maka jangan
diletakan pada api.
Hindarkan sentuhan pada kulit, cucilah tangan bila kena tumpahan.
31

2) Hilangkan minyak-minyak, jamur, debu, kotoran tanah dari kotak


pesawat: Menggunakan kain lembek yang dibasahi dengan bahan
campuran pembersih.
3) Hilangkan debu-debu dan kotoran lain pada penyambung (plugh) dan
tempat-tempat penyambung.
4) Bersihkan tombol dan panel pergunakan kain yang lembek. Bila
kotoran sukar dibersihkan, gunakan kain pembersih yang dibasahi dengan
air sabun.

i. Pemeriksaan dengan penglihatan.


1) Bila peralatan kurang baik, kedudukan saklar diputar pada OFF dan
selanjutnya periksa pada bagian sebagai berikut :
a) Saklar-saklar dilihat apakah betul pada kedudukaannya.
b) Hand set H-189/GR atau antene apakah sambungannya pas.
c) Baterai kering BA-386/PRC-25 apakah terlalu lemah untuk
menghidupkan pesawat radio dan untuk penggantiannya agar
diperiksa.

2) Jika pemeriksaan tersebut diatas tidak dapat menemukan kerusakan


maka lanjutkan menurut daftar pemeriksaan berikut (pasal 5 h).

j. Pekerjaan pada daftar pemeriksaan.


1) Daftar pemeriksaan perawatan berikutnya ini akan menolong operasi
menemukan kesalahan dengan cepat. Pakailah tindakan-tindakan pem-
betulan dalam memperbaiki pesawat jika kerusakan tidak dapat diatasi oleh
operator maka diperlukan perbaikan dan penukaran tingkat atas.
2) Hubungkan H-189/GR pada penghubung audio dan tempatkan
antenenya. Laksanakan langkah-langkah seperti dalam daftar sebagai
berikut :

3) Daftar terlampir :
32

No Bagian yang diperiksa Kegiatan Tindakan perbaikan.


1 2 3 4
1. Tempat volume control
pada angka 5

2. Saklar kerja tempatkan Lampu pada channel menyala -Periksa dan lihat apakah
pada Lite. sambungan pada tegangan sudah
betul.
-Gantilah BA-386/PRC-25.

3. Saklar kerja tempatkan Desah terdengar pada H-189/GR, -Hubungkan H-189/GR pada
pada ON. bila tidak ada signal masuk. penyambung audio yang lain.
-Periksa H-189/GR dengan cara
mengganti.
-Ganti BA 368/PRC-25.

4 Saklar kerja tempatkan Signal terdengar bersih (terang). Pelaksanaan perbaikan pada
pada squelch pemeliharaan tingkat atas.

5 Atur RT-841/PRC-77 untuk Sinyal percobaan terdengar Periksa antene.


menerima signal percobaan bersih dan terang
dengan freqwensi
mendekati 30-52 Mc.

6 Atur RT-841/PRC-77 pada Sinyal percobaan terdengar Hubungkan H-189/GR pada


kanal 30-52 Mc dan bersih dan terang. penyambung audio lainnya.
pancarkan signal per-
cobaan.

7 Atur RT-841/PRC-77 untuk Sinyal percobaan terdengar Pelaksanaan perbaikan pada


menerima signal dengan bersih dan terang. pemeliharaan tingkat atas.
freqwensi yang mendekati
53-75 MC.

8 Atur RT-841/PRC-77 pada Sinyal percobaan terdengar Pelaksanaan perbaikan pada


kanal 53-75 Mc dan bersih dan terang. pemeliharaan tingkat atas.
pancarkan signal per-
cobaan.

16. Petunjuk pemeliharaan kesatuan.

a. Umum.
1) Bab ini meliputi penyelenggaraan pemeliharaan satuan pada
pesawat AN/PRC-77 serta memuat petunjuk-petunjuk untuk melaksanakan
pemeliharaan pencegahan yang harus dilaksanakan oleh montir kesatuan.
2) Pemeliharaan kesatuan pesawat radio meliputi :
33

a) Pemeliharaan pencegahan triwulan.


b) Mencari kerusakan/kelemahan.
c) Perbaikan dan penggantian.

b. Perkakas, bahan alat test yang dipergunakan untuk penyelenggaraan


pemeliharaan kesatuan.
1) Multi tester AN/URM-105.
2) Toolkit TK-101/G.
3) Bahan campuran pembersih.
4) Kain pembersih.

c. Pemeliharaan pencegahan. Adalah perawtan, pemeriksaan yang sistimatis


dari pesawat untuk menjamin kesiapannya. Pemeliharaan pencegahan menjadi
tanggung jawab golongan yang bersangkutan dengan kegiatan pemeliharaan
pesawat yang meliputi pemeriksaan percobaan, perbaikan dan penggantian
komponen atau unit yang rusak sebelum waktu pemeliharaan berkala berikutnya
tiba.

d. Pemeliharaan pencegahan triwulan. Diatur sesuai derngan ketentuan


yang berlaku.Semua penyimpangan dan keterlambatan dari kesatuan tersebut
harus dicatat serta hal-hal yang tidak/belum dibetulkan sewaktu pemeriksaan dan
perbaikan harus segera dilaporkan keinstansi yang berlaku, penyimpangan yang
tidak dapat diatasi dengan pemeliharaan tingkat lebih atas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Penyimpangan yang tidak dapat diatasi dengan
pemeliharaan kesatuan harus dari pemakaian. Laksanakan kegiatan perawatan
yang tercantum dalam daftar pemeliharaan pada pasal 26.

e. Daftar kegiatan perawatan dan pemeliharaan pencegahan kesatuan


triwulan.

No Bagian yang diperiksa Kegiatan Ket


1 2 3 4
34

1. Kelengkapan. Periksa dan lihat apakah pesawat radio dalam keadaan lengkap.

2. Kebersihan Periksa dan lihat apakah pesawat radio dalam keadaan bersih.

3. Perawatan pendahuluan Periksa bagian muka untuk membuktikan apakah ada jamurnya.
Hilangkan karat dan kotoran-kotoran lainnya.

4 Penerbitan Periksa dan lihat apakah penerbitan masih lengkap dapat dipakai
dan masih berlaku.

5 Percobaan bekerjanya Dilaksanakan dengan langkah seperti yang diberikan dalam daftar
pemeliharaan peralatan.

6 Alat kontrol Periksa dan lihat semua tombol, saklar dan lain-lain apakah
lancar, kencang pada tangkainya dan jangan diikat.

7 Hand set Periksa tali pada H 189/GR apakah terurai, terpotong , terbelit
atau putus pembungkusnya.

8 Lapuk Pemeriksaan bagian terpal apakah berlumut atau lapuk dan


sobek.

9 Antene Pemeriksaan pada antene apakah rusak, lepas dan karatan.

10 Kaca pada kanal Periksa kebersihannya.

11 Baterai Periksa baterai apakah merembes berkarat dan membengkak.

f. Mencari kesalahan kerusakan.


1) Pemeriksaan dengan penglihatan. Bila terjadi gangguan pada
peralatan periksa dengan teliti apakah ada kerusakan yang terlihat. Cara ini
akan menghemat waktu menghindari kerusakan yang berlarut-larut.Lakukan
pemeriksaan sebagai berikut :
a) Apakah antene cukup kencang pada tempatnya.
b) Sambungan H 189/GR pada radio.
c) Kedudukan plug dalam penyambungan baterai.
Jika pemeriksaan dengan penglihatan tidak menemukan kerusakan,
lanjutkan pemeriksaan sesuai pasal 6 f. 2.

2) Daftar pemeriksaan pesawat. Suatu daftar pemeriksaan secara


sistimatis, semua tindakkan pembetulan yang dilakukan oleh personel
kesatuan dicantumkan dalam lajur tindakan pembetulan. Jika tindakan
pembetulan tidak berhasil maka perbaikan dikerjakan oleh pemeliharaan
tingkat atas. Laporkan dalam bentuk yang berlaku. Periksa keadaan
35

pesawat yang bagaimana tercantum pada daftar dibawah. Mulai dari


permulaan dan diikuti tiap langkah menurut petunjuk yang diberikan.
Daftar pemeriksaan.

No Bagian yang diperiksa Kegiatan Tindakan perbaikan


1 2 3 4
1. Tempatkan antene yang
dikehendaki pada tempat
kedudukan antene.

2. Hubungkan H-189/GR pada


penyam-bung audio lainnya.

3. Tempatkan volume control pada


angka 5.

4. Saklar kerja tempatkan pada lite. Lampu pada chanel Periksa kembali keduduk-an
menyala. BA/PRC-25 dan H-189/GR

5. Saklar kerja tempatkan pada ON. Desah terdengar pada H- a. Hubungkan H-189/GR pada
189/GR bila tidak ada penyam-bung audio yang lain.
signal masuk. b. Periksa H89/GR dengan cara
meng-ganti.
c. Ganti BA 368/PRC-25.

6. Saklar kerja tempatkan pada Bunyi desah (noise) tidak Pelaksanaan perbaikan pada
squelch terdengar pada hand set pemelihara-an tingkat atas.

7. Tempatkan AN/PRC-77 yang baik Sinyal test suaranya Jika penerimaan signyal lemah
didekatnya, yang memancar pada terdengar dengan terang. periksa antene panjang.
kanal dalam band 30-52 Mc (bila
mungkin) dan tuning pesawat RT
841/PRC-77 pada kanal yang
sama, terdengar suara sinyal test
yang panjang dari AN/PRC-77.

8 Ulangi tindakan 7 pada kanal 53- Sinyal test suaranya Laporkan suara chanel yang tidak
75 Mc. terdengar dan terang. diterima, memerlukan perbaikan
tingkat atas.

1 2 3 4
36

9. Lakukan seperti tindakan 7 pada Sinyal test suaranya


freqwensi : terdengar dan terang
30.00 Mc pada tiap chanel.
30.05 Mc
30.10 Mc
30.20 Mc
30.30 Mc
30.40 Mc
30.50 Mc
30.60 Mc
30.70 Mc
30.80 Mc
30.90 Mc

10. (1) RT-841/PRC-77 dipancarkan (1) Signal test suaranya a. Periksa H-189/GR penggantian.
dan signal testnya dapat diterima terdengar dan terang Jiaka signal tidak dapat diterima
baik pada PRC-77 yang lain. pada AN/PRC-77. perbaikan tingkat atas.

(2) Tekan saklat Push to talk pada (2) Signal test suaranya b. Sesuaikan AN/PRC-77 untuk
H-189/GR yang dihubungkan pada terdengar dan terang masing-msing chanel pada kedua
RT 841/PRC-77 dan kirimkan pada AN/PRC-77 batasnya jika signal tidak diterima,
suara yang lama dari signal test tidak ada memerlukan perbaikan
tingkat atas.

11. Sesuaikan AN/PRC-77 untuk


menerima signal test yang
dipancarkan dari RT-841/PRC-77
letakkan saklar kerja dari AN/PRC-
77 pada squelch tekan saklar push
to takl dari RT 841/PRC-77 dan
kirimkan signal test yang lama.
12. Radio berhenti bekerja Memerlukan perbaikan tingkat
Tempatkan saklar kerja pada off. atas.

17. Peralatan lain dari radio set AN/PRC-77.

a. Kabel retransmissi MK-456/GRC. Dua buah radio set AN/PRC-77 dapat


dipergunakan untuk merelay pembicaraan dari dua pesawat lain yang ditempatkan
berjauhan satu sama lainnya agar kedua pesawat radio tersebut dapat
berkomunikasi. Pemancaran kembali sinyal-sinyal secara otomatis dapat
diselenggarakan dengan menghubungkan kabel retransmissi MK 456/GRC
diataranya kedua pesawat AN / PRC-77 yang bekerja sebagai relay(lihat gambar)
MK-456/GRC(lihat gambar) terdiri atas sebuah tas terpal yang dapat dibawa dan
berisi kabel sepanjang 50 kaki. Rangkain kabel tersebut terdiri atas sebuah
kotak jaringan kerja dan dua buah output kabel yang diperlengkapi dengan lima
37

terminal dengan lima conector, kotak jaringan kerja berisi sebuah penyambung
audio untuk menyambung dengan H-189/GR untuk mengadakan monitoring
selama pemancaran kembali (Retransmissi on ). Hal yang perlu diperhatikan
dalam pemasangan relay adalah :
1) Masalah pemilihan freqwensi kerja,apabila kanal-kanal yang dipakai
sebagai relay direncanakan dengan baik maka kedua freqwensi harus
berbeda 3 Mc dan harus dipilih sedemikian rupa sehingga memancarkan
dari RT-841/PRC-77 tidak akan mengganggu peenerimaan dari pesawat
lain.

2) Cara kerja perhatikan gambar. Radio set AN/PRC-77 No.1 dan No.2
bekerja dengan freqwensi (F-1). Radio set AN/PRC-77 No.3 dan No.4
bekerja menggunakan freqwensi (F-2).
a) Tempatkan dua RT 841/PRC-77, S pada tempat yang datar,
pisahkan masing-masing sepraktis mungkin.
b) Hubungkan MK-456/GRC (Lihat gambar) dintara audio
conector dari AN/PRC-77 No.2 dan NO.3.
c) Pasanglah antene AT-27 i A/PRC-77 kedalam tempat antene
dari tiap PR 841/PRC-77.
d) Putar saklar dari tiap AN/PRC-77 pada stasion relay Ke ON.
e) Aturlah AN/PRC-77 No. 1 Freqwensi F1.
f) Hubungkan H-189/GR ke AN/PRC-77 No.2.
g) Selenggarakan hubungan dengan operator AN/PRC-77 No.1
atur pengatur volume untuk mendapatkan suara yang baik dalam H-
189/GR.
h) Putuskan hubungan H-189/GR dari AN/PRC-77 No.2 dan
hubungkan ini ke AN/PRC-77 No.3.
i) Aturlah AN/PRC-77 No.3 pada freqwensi F2.
j) Selenggarakan hubungan dengan operator dari AN/PRC-77
No.4 aturlah volume untuk mendapatkan suara yang baik pada H-
189/GR.
k) Perintahkan pada operator AN/PRC-77 No.4 untuk pendiaman
siaran satu menit kemudian pancarkan signal, melalui relay stasion
Ke AN/PRC-77 No.1 dan No.4 tetapi tidak bisa memancar ke antene
mereka.
38

l) Untuk berkomunikasi dengan AN/PRC-77 No.1 hubungkan H-


189/ GR keaudio conector dari AN/PRC-77 No.2 untuk berkomunikasi
dengan AN/PRC-77 No.3.

Pesawat Radio
F-1 AN/PRC-77 NO.1

Stasiun Relay
Kabel retransmissi
CABLE KIT MK-
456/GRC
Pesawat Radio
Kotak jaringan Pesawat Radio
AN/PRC-77 NO.2
AN/PRC-77 NO.3
F-2

Keterangan.
Kabel Relay Kotak
Kabel Retransmissi (Network/Jaringan)
MK-456/GRC termasuk Penyambung audio
Kotak Jaringan
Kotak Choke dan Pesawat Radio
Penyambung Kabel AN/PRC-77 NO.4

Kotak Choke

b. Perlengkapan antene RC-292. Peralatan antene RC-292 merupakan


suatu ground plane yang ditinggikan dan dapat dipergunakan untuk memperbesar
jarak capai AN/PRC-77 apabila dipergunakan penempatan yang tetap. RC-292
merupakan pengganti dari antene yang telah dikeluarkan bersama AN/PRC-77
dan makainya dengan cara memasang petunjuk pemasangan RC-292 berada
dalam TM-11-5820. 348-15 bekerjanya radio tidak berubah.

18. Evaluasi.

a. Jelaskan bagaimana cara pemeriksaan,pemeliharaan, pencegahan dan


pelayanan sehari-hari pada pesawat radio AN/PRC-77.....!

b. Jelaskan bagaimana cara memasang baterai kering BA-386/PRC-25 pada


pesawat radio AN/PRC-77...!
39

BAB IV
PENGETAHUAN PESAWAT RADIO PRC-1077

19. Pesawat radio PRC-1077. Pada umumnya sama dengan pesawat radio PRC-77
baik ukurannya dan beberapa perlengkapannya. Pelayan pesawat radio PRC-1077
dilaksanakan setelah selesai penginstalasian. Dalam melayani radio memerlukan suatu
tindakan yang teliti terlebih dahulu harus mengenal fungsi saklar, konektor, tombol dan
penampil gambar frequensi pada panel depan pesawat.

20. Fungsi saklar, konektor dan tombol.

Alat Pengontrol,
No Kedudukan Saklar Fungsi dan Kegunaan
Indikator dan Konektor

1 2 3 4

1 Power Switch OFF -Mematikan pesawat


(saklar daya) LO -Menghidupkan pesawat
MED -Menghidupkan pesawat pd daya rendah
HI -Menghidupkan pesawat pd daya tinggi

2 Fungsi Switch RX TEST -Penerima tanpa squelh (berdesah).


(saklar fungsi) SQUELH -Penerima tanpa desah dan bekerja apabila penerima
sinyal.
TONE -Bekerja apabila ada sinyal masuk disertai nada tone 150 Hz dan
memancarkan disertai nada 150 Hz.
RETX -Sebagai stasiun relay
LITE -Lampu penerangan pd penampil frekqunsi

3 Canal Switch MAN -Frefquensi dipilih secara manual


1-9 -Frekquensi dipilih secara preset dengan diprogram.

4 MHz Tuning Control UP -Apabila ditekan ke atas frekquensi akan bertambah I MHz
(pengatur Frekquensi) -Apabila ditekan frekquensi akan berkurang 1 MHz
DOWN

5 KHz Tuning Control UP -Apabila ditekan ke atas frekquensi akan bertambah 25 KHz
(pengatur Frequensi) -Apabila ditekan frekquensi akan berkurang 25 KHz
DOWN

6 Volume Control -Pengatur suara

7 Antena Mount -Soket / dudukan antena batang dan pita

8. Audio Conektor -Untuk menghubungkan hanset

9 Power Conector -Penghubung catu daya


40

21. Karakteristik.

a. Batas frequensi : 30 MHz s/d 87.975 MHz

b. Jumlah canal : 2320 Canal

c. Spasi canal : 25 KHz

d. Canal memori : 10 Canal

e. Sistim modulasi : FM (frequensi modulasi)

f. Jenis pancaran : Teleponi

g. Jenis hubungan : Simplek, semi duplek dan sguelh 150 Hz

h. Daya pancar rendah (LO) : 0,3 watt

i. Daya pancar menengah (MED) : 2,0 Watt

j. Daya pancar tinggi (HI) : 5,0 Watt

k. Catu daya :12 Volt – 15 Volt DC

22. Ukuran dan berat PRC 1077.

a. Panjang : 28,19 cm

b. Lebar : 23,50 cm

c. Tebal : 10,41 cm

d. Berat radio tanpa kap : 4,4 kg

e. Berat radio dg kap : 6,63 kg (tanpa baterai)


41

f. Box batterai dg 20 buah : 2,94 kg

23. Cara mengoperasikan.

a. Pemasangan BA 30 pada rumah baterai sebanyak 20 buah disusun sesuai


kutub positif (+) dan (-)

b. Pasang rumah baterai yang sudah terisi BA 30 pada pesawat dengan cara
pesawat ditunggingkan, kemudian pasang box baterai selanjutnya diklaim.

c. Pasang antena sesuai kebutuhan dengan cara memutar searah jarum jam
sampai alurnya habis

d. Pasang hanset pada soket audio dengan menekan dan memutarnya

e. Radio siap dioperasikan.

24. Perhatian khusus.

a. Jangan memperlakukan pesawat radio dan perlengkapan dengan kasar


seperti dibanting, diseret, dijinjing dengan memegang antene dan lain-lain.

b. Pemasangan beteri oada rumah baterai jangan sampai terbalik.

c. Jangan mencoba pesawat radio carima PRC-1077 untuk dihidupkan


sebelum perlengkapan terpasang lengkap.

d. Pengaturan panjang elemen antene AGN-77 harus disesuaikan dengan


freqwensi yang ditentukan sebelum didirikan.

e. Antene pita AT-892/GRC dan antene AGN-77 atau RC-292 digunakan


pada freqwensi dari 30 Mhz sampai dengan 75,95 Mhz pada freqwensi 75,95
sampai dengan 87,975 antene tersebut dapat digunakan, namun hasilnya kurang
baik.
42

f. Dalam menggunakan pesawat radio carima PRC-1077 sebagai station


radio relay atau station radio repeater supaya freqwensi yang digunakan antara
dua pesawat radio berbeda minimal 5 MHZ dan digunakan grafik interferensi.
Perbedaan freqwensi 4 Mhz dan penggunaan grafik interferensi ini juga berlaku
untuk komunikasi semi dialek.

25. Pelayanan. Pelayanan pesawat radio carima PRC-1077 dilaksanakan setelah


selesai pengintalasian, baik sebagai pesawat radio dukung maupun sebagai station radio
tetap. Dalam melayani radio ini memerlukan suatu tindakan yang teliti sesuai dengan
urut-urutan cara pelayanan yang benar. Untuk dapat melayani pesawat radio carima
PRC-1077 dengan baik, terlebih dahulu harus mengenal fungsi-fungsi saklar, konektor,
tombol dan penampilan freqwensi pada panel depan.

PANEL DEPAN PESAWAT CARIMA PRC 1077

PESAWAT RADIO PRC-1077 PADA TAS PEMBAWA ST-138


43

26. Evaluasi.

a. Sebutkan ukuran dan berat pesawat radio PRC-1077…!

b. Jelaskan cara mengopersikan pesawat radio PRC 1077..!

BAB V
PESAWAT RADIO PVS 1850/PLESSEY

27. Umum.

a. Pesawat radio PSV 1850 VIIIF FM adalah radio perorangan yang dirancang
untuk mengisi komunikasi didalam regu-regu tempur. Sangat sesuai dan ideal
untuk patroli dan penghalang konvoi, penyebrangan sungai pendaratan paratroop
dan amphibi. Juga sesuai untuk pengamanan dalam kota dimana patroli
terpencar diluar jangkauan pengawasan satu sama lainnya.

b. Suatu stasion radio yang terdiri dari pesawat : PRT 1851 C atau PRT
1851 D VHF FM CARIMA. Kedua carima tersebut mempunyai batas freqwensi dari
30 Mhz sampai dengan 76 Mhz pada lebar kanal.
1) PRT 1851 C : 25 Khz dengan jumlah kanal 1840.
2) PRT 1851 D : 50 Khz dengan jumlah kanal 920.

Sythesized channels yanag masing-masing diatur pada delapan kanal pemilih.


Untuk memilih kanal tersebut, dengan memutar tombol kanal. Untuk
menentukan pemakaian freqwensi yang diperlukan dengan menekan empat buah
tombol tekan. Freqwensi yang telah diperlukan /dipilih, dapat dibaca pada jendela
petunjuk atau pada waktu menentukan freqwensi.

c. Proses pembicaraan dan control level otomatis memberikan radio


bermodulasi penuh oleh liput suara yang bervariasi dari bisikan sampai teriakan.
44

d. Radio ini dilengkapi dengan soket audio yang standard untuk sambungan
dari handset yang diinginkan dengan boom microphone.
Semua macam pilihan standard clausman dari audio gear dapat dipakai ( Hand,
Headset).

e. Radio ini menggunakan satuan daya 12 “AA” menganese alkaline orimary


cells (contoh : Type Mallary MN 1500 atau sama dengan standard baterai
komersial). Dibawah kondisi normal radio ini dapat bekerja untuk kurang lebih 12
jam tanpa penggantian baterai, dengan perkiraan 10 : 1 : 1, stand
by/recaire/transmit duty cycle dan transmisi terus menerus secara maksimal
selama 2 menit. Sebagai alternatip sebuah kotak sechargeable baterai dapat
digunakan.

f. Perlengkapan yang meliputi sebuah PZS 1850 VHF FM small talk radio
seperti (Lihat gambar).
45

28. Data tehnik.

a. Data tehnik umum pesawat PVS 1850 versi C.


Freqwensi kerja : 30 s.d 76 MHZ.
Jarak chanel : 25 KHZ.
Jumlah chanel : 1840.
Model transmisi : Freqwensi modulasi dengan pembicaraan.
Antene out put : 1) Dipakai dengan tangkai 1, 37m (4,5 ft).
2) Dipakai dengan antene 50 Ohm VHF.
Baterai : Kaset berisi 12 sel promer alkalin manganese atau
sebagai alternakif dapat dipakai kemasan baterai
yang mempergunakan nikel candium sel.

Daya tahan baterai : Kurang lebih 12 jam untuk sel alkalin manganese.
Dengan perkiraan perbandingan 10 : 1 : 1, standby/
receice/ transmit atau 10 jam dengan kemasan
sechargeable.

Berat : Kurang lebih 3 kg (dengan baterai).


Ukuran keseluruhan: 240 X 120 X 75 mm.

b. Data tehnik umum pesawat PVS 1850 versi D.


Batas freqwensi : 30 s.d 76 MHZ.
Lebar chanel : 50 KHZ versi : C 25 Khz.
Jumlah chanel : 920 versi : C 1840 kanal.
Sistim modulasi : FM pada teleponi atau data.
Jenis antene : Whip
Pada pemancar : 2 watt.
Sumber tenaga : Baterai : Rechargeable Baterai pack memakai nikel
candium. Baterai kering 12 buah ukuran D (UM-1)
46

Kuat baterai : Rechargeable 10 jam


Berat pesawat : 3 kg (dengan baterai).
Bagian penerima squelch systim : 150 Hz Tone (nada).

29. Sumber tenaga.

a. Pesaawat radio PVS 1850 ini, dapat memepergunakan tiga macam sumber
tenaga (baterai).
1) Rechargeable Baterai pack (PV 1863) lihat gambar. Baterai nicad
ukuran C yang harus/perlu diisi lebih dahulu, dapat dipergunakan untuk
selama + 10 jam.

2 A FUSE
BATTERY

BATTERY
CONTACTS (2)

SPRING
CONTACTS (2)

2) Primay Baterai pack (PC 1862) lihat gambar. Baterai ukuran kecil
(AA) sejumlah 12 buah dalam kotak.

CASSETTE

BATTERY BOX ENSURE THAT NEGATIVE ENDS OF ALL CELLS


ARE LOCATED AGAINST THE SPRING CONTACTS
1 A FUSE

SPRING
CONTACTS (2)
BATTERY CONTACTS (2)
47

3) Patrol Baterai pack (PV 1875) lihat gambar. Terdiri atas 12


buah Baterai ukuran D (BA-30) dimasukan dalam kotak Baterai panjang (PV
1875), dengan mempergunakan melalui kotak adaptor yang dihubungkan
dengan pesawat carima PTR 1851.

PV 1875 A ADAPTOR
BATTERY TERMINAL

PTR 1851 TRANSCEIVER


PV 1875 PATROL
BATTERY PACK

b. Sikring Baterai. Kotak-kotak Baterai ini diperlengkapi sengansikring 2 amp.


1) Bila kemungkinan pesawat radio tidak bekerja (mati) setelah
penggantian Baterai yang lama maupun yang baru periksalah bagian
sikring.
2) Bila sikring putus agar diganti dengan sikring yang sama nilainya.
4) Apabila dengan penggantian sikring yang baru tetap putus,
kemungkinan terdapat kerusakan pada pesawat atau kotak Baterai, maka
harus dikirim kebengkel untuk diperbaiki.
Perhatian : Kemungkinan terdapat Baterai cel yang tidak baik, terjadi
kebocoran dan berkarat dalam kotak Baterai, harus segera dikeluarkan dan
Baterai box dibersihkan dengan air sebanyak-banyaknya.

30. Fungsi tombol-tombol pengontrol.


MODE VOLUME PRESET CHANNEL
SELECTOR CONTROL SELECTOR

a. Mode swicth PVS 1859 versi C (lihat gambar). Memiliki lima posisi sebagai
berikut :

ANTENNA AUDIO
CONNECTOR SOCKET

FREQUENCY SELECTOR
BUTTONS
48

1) Off radio tidak menyala tetapi memori tetap ada.


2) On radio bekerja normal.
3) Squelch O/R (Squelch everide) Radio tetap bekerja tetapi sudio
mutting systimnya oveeidden. Dipergunakan untuk menerima signal
tidak dengan squelch nada atau signal yang lemah sekali.
4) Read radio bekerja pada penunjukkan digital yang menunjukan
freqwensi yang dipilih oleh saklar kanal.
5) Set radio bekerja dalam kedudukan ini freqwensi dari canel yang
terpilih oleh saklar canel ditentukan oleh tombol tekan chanel yang dipilih ini
terbaca pada penunjukan digital.

b. Mode swicth PVS 1850 versi D (lihat gambar). Pesawat radio ini
dikendalikan dengan sebuah Mode Switch yang mempunyai enam fungsi
kedudukan sebagai berikut :

MODE VOLUME PRESET CHANNEL


SELECTOR CONTROL SELECTOR

MEMORY BATTERY
ACCESS COVER

AUDIO
ANTENNA SOCKET
CONNECTOR

FREQUENCY SELECTOR
BUTTONS

1) Off peswat radio mati, sementara bagian memory tetap hidup.


49

2) Chan set. Untuk pengisian freqwensi pada kedelapan kanal


dipergunakan tombol tekan (Push Bottons).
3) 150 HZ-squelch. Audio yang terendam, akan terbuka oleh nada
150 Mhz
4) Noise squelch. Audio yang terendam, akan terbuka oleh suatu
signal yang diterima tidak memuat nada squelch.
5) Out squelch. Dipergunakan untuk menerima signal yang sangat
lemah.
6) Data. Dipergunakan radio bekerja untuk penerimaan dan
memancarkan siaran yang tidak dapat dimengerti oleh carima lain (Sistim :
Crioto).

c. Volume control. Merupakan kontrol dengan lima posisi yang mengadakan


pengaturan dari level suara pada hand set dengan lima kedudukan ini diatur
secara manual sampai kepada level maksimal.

d. Channel selektion switch. Saklar ini dipergunakan untuk memilih kanal


yang diinginkan dari delapan yang sudah tersedia.

e. Empat buah tombol freqwensi pemilih. Keempat buah tombol ini


dipergunakan untuk memilih freqwensi, dari kanal yang sudah ditentukan. Tombol
yanag terletak disebelah kiri dekat penyambung antene dipergunakan untuk
merubah freqwensi yang dipilih dalam 10 Mhz, berikutnya dalam 1 Mhz dan
selanjutnya dalam 100 Mhz dan terakhir dalam 25 Mhz tambahan. Setiap tekanan
tombol 1 Mhz ini menyebabkan perubahan freqwensi dalam urut-urutan : 3-4-5-6-
7-6-5-4-5 dan seterusnya. Untuk tombol 1 Mhz dan 100 Mhz setiap tekanan
diikuti oleh urut-urutan hitungan : 0-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-1-2 dan seterusnya.
Penekanan tombol pada 25 Khz merubah freqwensi dalam urut-urutan : 0-2-5-7-0-
2 dan seterusnya dilanjutkan dengan 00-25-50-75-00-25 Khz dan seterusnya.

31. Petunjuk penggunaan dan pemeliharaan.

a. Persiapan pada waktu akan digunakan.


1) Pemasangan peralatan audio, sambunglah handset keaudio soket,
yang mana merupakan type standard clansman tujuh pin.
50

2) Pemasangan antene. Pasang antene keantene conector yang


merupakan modifikasi dari type BNC.
Catatan : Sebelum radio dihidupkan periksalah kedua penyambung ini
harus aman.

3) Pemilihan freqwensi kanal. Untuk memilih freqwensi kanal :


a) Tempat saklar mode kedudukan sete.
b) Tempatkan saklar kenal pada kanal pertama untuk dipilih.
c) Tekan tombol 10 Khz freqwensi selektor beberapa kali sampai
dianggap cukup mendapatkan sigit yang pertama dari freqwensi
yang dipilih seperti terlihat dalam 10 Mhz, tombol 1 Mhz untuk
mendapatkan sigit ke-2, tombol 100 Mhz untuk sigit ke.3 dan tombol
25 Mhz untuk sigit yang terahir.
d) Ulangi untuk setiap kanal yang dipilih.
e) tempatkan saklar mode pada kedudukan Off.

4) Pelayanan. Selanjutnya untuk menghidupkan radio sebagai berikut:


a) Pesawat radio PVS 1850 C.
(1) Tempatkan saklar mode pada On dan saklar kanal
pada kanal yang diinginkan. Apabila ingin mengetahui
freqwensi kanal tempatkan saklar mode pada Red swicthnya,
periksa freqwensi kanal pada penunjukan digital dan
selanjutnya kembali ke mode pada On.
(2) Pada penerimaan signal aturlah volume sesuai yang
dikendaki.
(3) Untuk pengiriman berita, tekan saklar pada microphone
dan kemudian bicara.
(4) Setelah selesai tugasnya tempatkan saklar mode pada
Off.

b) Pesawat radio PVS 1850 D.


(1) Tempatkan mode switch pada kedudukan 150 Hz atau
noise squelch sesuai yang dikehendaki untuk teleponi,
kedudukan data untuk hubungan data.
51

(2) Tempatkan chanel switch pada angka/nomor chanel


diperlukan.
(3) Untuk pengecekan, benar tidaknya freqwensinya pada
tiap kanal, tempatkan mode switch pada kedudukan chan set,
periksalah penunjukan freqwensi yang terbaca pada digital
display, pada tiap kanal.
(4) Selesai pengecekan, kembalikan mode switch pada
kedudukan 150 Hz atau noise squelch untuk hubungan
teleponi atau pada data.
(5) Untuk mengatur penerimaan signal teleponi putarlah
controle.
(6) Untuk pengiriman/hubungan teleponi, tekanlah micro-
phone dan bicaralah. Pengiriman/hubungan data adalah
otomatis.
(7) Setelah pelayanan/hubungan selesai, tempatkan mode
switch pada Off.
Catatan : Untuk pelayanan/hubungan data, perlu adanya
perlengkapan lainnya (tambahan).

b. Pengertian Baterai.
1) Baterai utama (lihat gambar). Baterai primernya terpasang pada
dasar radio dan dipegang pada dua mur-mur yang bercelah. Kasetnya
terpasang kedalam kotak Baterai dan terletak secara aman pada kedua
buah mur ini. Dua pegas berhubungan pada kaset menekan kontak pada
radio yang menjamin kontak yang baik antara Baterai dengan radio.
Seluruhnya ini dirancang sehingga hanya dapat dipasang pada satu posisi
saja. Bila dipasang ini diperhatikan adalah kutub dari celah(slotnya) dan
tangkai-tangkai (Boks) benar-benar terletak pada posisi bungkus Baterai
yang rechgeable dipasang pada dasar radio dengan cara aman.

2 A FUSE
BATTERY

BATTERY
CONTACTS (2)

SPRING
CONTACTS (2)
52

2) Baterai memori. Baterai memori meliputi 3 WH 8 type B Mercury


sel dalam series. Untuk mengganti sel ini, lepaskan mur penutup yang
terletak pada panel kontrol dan lepaskan dengan cara mengeraakkan radio.
Setelah memasang 3 set yang baru ini, pasang kembali tutupnya.
Peringatan : Meletakkan sel baru terbalik adalah memungkinkan, pastikan
bahwa posisi positifnya dari sel (sisi datar) terletak jauh dari penutup yakni
dengan tanda warna keemasan menghadap kearah penutup.
c. Kantong/ransel punggung. Untuk bekerja normal radio terletak didalam
kantong.
1) Dirancang untuk dijepit diikat pinggang operator. Kantong ini tidak
merintangi serta tidak memerlukan pemeliharaan.
2) Ransel dipunggung (Back pack) yang dapat digunakan untuk
operasi, ransel punggung PV 1858 A dapat diisi box Baterai PV 1875
dengan BA 30 UM-1 sehingga jangka waktu pakai memungkinkan untuk
tugas-tugas patroli.
53

32. Evaluasi.

a. Jelaskan bagaimana cara pemilihan freqwensi kanal pada pesawat radio


PVS 1850/Plassey...!
b. Jelaskan 6 fungsi kedudukan dalam pengendalian mode switch pada
pesawat radio PVS 1850/Plassey...!

BAB VI
PENG JARING KOMUNIKASI

33. Jaring komunikasi radio. Terdiri dari pos induk dan pos-pos ranting, tipa-tiap pos
diberi nama panggilan masing-masing. Yang berhak memanggil semua pos dengan
panggilan kelompok hanya pos induk. Didalam jaring komunikasi radio sangat
diperlukan disiplin dan peraturan berhubungan. Untuk menghindari kemacetan
hubungan maka tiap-tiap pos diberi kewajiban masing-masing :

a. Kewajiban pos induk


1) Membentuk dan memelihara hubungan
54

2) Mengambil tindakan untuk menjaga kelancaran dan keamanan


hubungan
3) Mengatur hubungan

b. Kewajiban pos ranting


1) Mentaati semua perintah dan petunjuk pos induk.
2) Menjawab panggilan kelompok secara teratur.

34. Macam-macam jaring komunikasi radio.

a. Jaring terbuka. Dalam jaring terbuka pos-pos ranting dapat berhubungan


satu sama lain tanpa harus minta izin dahulu pada pos induk sehingga
memungkinkan penyampaian berita lebih cepat

b. Jaring tertutup. Dalam jaring tertutup pemberitaan-pemberitaan dapat


terkontrol oleh pos induk, karena jika pos ranting ingin berhubungan satu sama lain
harus minta izin pada pos induk.
Contoh :

JARING TERBUKA JARING TERTUTUP

POS INDUK POS INDUK

POS RANTING POS RANTING

35. Cara membentuk jaring radio. Pada waktu pembentukan jaring radio, maka
jaring harus dalam keadaan jaring tertutup, agar pos induk dapat membentuk jaring radio
dengan lancar tanpa terganggu oleh pos ranting
Contoh :

POS INDUK POS-POS RANTING


55

MACAN BISON-1 BISON-2

Bison disini Macan bagaimana penerimaan anda Macan di sini Bison-1 Macan di sini Bison-2
GANTI. (Panggilan penyeteman 10 x) Penerimaan 5/5 Penerimaan 5/5
GANTI GANTI

Bison di sini Macan Macan disini Bison-1 Macan di sini Bison-2


Bagaimana penerimaan masing-masing Penerimaan Bison-2 Penerimaan Bison-1 5/5
GANTI 5/5 GANTI
GANTI

Bison di sini macan terima


HABIS

Catatan : Pos induk mengucapkan istilah dinas HABIS jika memang tidak ada
berita/instruksi selanjutnya.

36. Evaluasi.

a. Ada berapa macam jaring komunikasi radio..!

b. Jelaskan cara membuat jaring radio…!

KONFIDENSIAL

BAB VII
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
(Bukan naskah ujian)

37. Evaluasi akhir.

a. Sebutkan karakteristik pesawat radio racal PRM 4021...1

b. Sebutkan karakteristik pesawat radio PRC-1077…!

c. Jelaskan perlengkapan pesawat radio PRC-77…!


56

d. Jelaskan kewajiban-kewajiban pos induk dan pos ranting…!

e. Sebutkan data tehnik radio PSV 1850 versi D....!

BAB VIII
PENUTUP

38. Penutup. Demikian Naskah Sekolah tentang Pengetahuan Komrad ini untuk
kepentingan pendidikan dan latihan di Pusdikpassus.

KONFIDENSIAL

Anda mungkin juga menyukai