tentang
PENYERGAPAN DI DAERAH
PEMUKIMAN/PERKOTAAN
BAB I
PENDAHULUAN
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup Naskah tentang Penyergapan di
daerah Pemukiman/Perkotaan ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan.
b. Bab II Ketentuan Umum.
c. Bab III Perencanaan dan Persiapan.
2
d. Bab IV Pelaksanaan.
e. Bab V Penutup.
3
BAB II
KETENTUAN UMUM
4
a) Danton sebagai Dansat Penyergapan ( di sasaran Dan Unsur
Rang ).
b) Baton sebagai Wadansat Penyergapan.
c) Tayan Rad/Ruh.
5
meliputi Pok Cur, Pok Wawan, Pok Matsas ( bisa diambil dari aparat
teritorial/intelijen setempat ), Pok Medis dll ( sesuai kebutuhan ).
Catatan : Pok Penghancur merupakan perkuatan dari tim Jihandak satuan
Zeni, Pok Medis dapat dilaksanakan oleh Ru Tandu Tonkes
ataupun
perkuatan dari Satuan Kesehatan dan Salah satu Danru bertindak sbg
Dan Pok Bu.
4) Unsur Bantuan terdiri dari 1 Regu dari Tonpan dan Pok Koton ( Pok
SLT dan Pok MO 60 CO ) ditambah perkuatan satuan Kavaleri yang
diorganisir menjadi Pok Ban 1 dan 2 dipimpin oleh Wadan Satgap ataupun
Salah satu Danru.
c. Unsur Penyerang.
1) Kelompok Penyerbu.
a) Melaksanakan himbauan saat aksi disasaran sebelum
melaksanakan serbuan. Catatan: Bila pada saat himbauan terdapat
kombatan maupun non kombatan yang keluar dari sasaran maka
harus diperlakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
6
b) Melaksanakan penyerbuan dengan cepat ke arah sasaran
dengan tehnik bertempur dan dilaksanakan dengan buddy system.
c) Bila diperlukan maka Pok Penyerbu dapat meminta bantuan
tembakan kepada pok bantuan sebagai satuan penindas.
2) Kelompok Bantuan.
a) Memberikan bantuan tembakan baik lintas lengkung maupun
lintas datar sesuai kebutuhan ( bila diperlukan ).
b) Melaksanakan fungsi penindasan dan pembersihan di sasaran
dengan tehnik bertempur di daerah pemukiman/perkotaan.
3) Kelompok Penghancur
a) Melaksanakan penghancuran sasaran bila penyergapan
personil dilanjutkan dengan penghancuran sasaran.
b) Melaksanakan sterilisasi Handak.
4) Kelompok Pembawa Tawanan.
a) Melaksanakan pengamanan dan perlakuan terhadap tawanan.
b) Melaksanakan pemeriksaan terhadap tawanan yang
diperoleh.
5) Kelompok Matsas.
a) Melaksanakan tugas pengamatan terhadap sasaran
disesuaikan dengan situasi pemukiman/perkotaan.
b) Melaporkan kepada Danton tentang perkembangan situasi
dan kondisi sasaran serta aktifitas di sekitar sasaran setiap saat.
c) Dalam pelaksanaan tugasnya menggunakan kaver sesuai
situasi dan lingkungan daerah/pemukiman/perkotaan.
6) Kelompok Medis.
a) Melaksanakan perawatan terhadap korban luka/gugur baik
terhadap anggota Satgap maupun korban sipil
b) Melaksanakan proses evakuasi baik terhadap anggota satgap
ataupun korban sipil. Lain.
7) Kelompok lain-lain ( sesuai dengan fungsi tugas dan kebutuhan ).
b. Faktor TUMMPAS.
1) Tugas. Tugas satuan penyergapan adalah melaksanakan
penyergapan baik terhadap personel, materiil maupun instalansi/obyek vital
insurjen
2) Medan.
a) Karakteristik daerah Pemukiman/Perkotaan, diantaranya:
(1) Kampung biasa berpenduduk dibawah 300 orang
( Umumnya daerah pemukiman )
(2) Daerah Strip yaitu daerah pemukiman sepanjang
jalan raya.
b) Karaktersistik bangunan:
(1) Daerah tempat pemukiman yang terpencar.
(2) Daerah tempat pemukiman yang padat penduduk.
c) Type Konstruksi bangunan di daerah pemukiman/perkotaan.
(1) Bangunan Permanen.
(a) Bangunan berkerangka.
(b) Bangunan tanpa rangka.
(2) Bangunan semi permanen ( daerah pemukiman ).
(3) Bangunan tidak permanen.
8
d) Dimensi medan tempur di daerah pemukiman/perkotaan :
(1) Dimensi pertama: bentuk medan yang ada
dipermukaan bumi meliputi: jalan, taman, halaman, tiang listirk
dan lain-lain.
(2) Dimensi kedua ( atas ): benda-benda medan yang
dapat digunakan untuk kepentingan militer yang terletak diatas
dimensi pertama yang meliputi: atap-atap rumah, lantai atas
dari bangunan tingkat dan lain-lain.
(3) Dimensi ketiga ( bawah ): benda-benda medan yang
dapat digunakan untuk kepentingan militer yang terletak di
bawah dimensi pertama yang meliputi: basement dari sebuah
gedung, jalan bawah tanah, lorong-lorong pemukiman,
gorong-gorong dll.
(4) Dimensi keempat ( depan ): benda medan yang dapat
digunakan untuk kepentingan militer terletak di depan dimensi
pertama.
(5) Dimensi kelima ( belakang ): benda-benda medan yang
yang dapat digunakan untuk kepentingan militer terletak di
belakang dimensi pertama.
(6) Dimensi keenam ( Samping kanan/kiri ): benda-benda
medan yang yang dapat digunakan untuk kepentingan militer
terletak disamping kanan/kiri dimensi pertama.
e) Cuaca. Aspek cuaca ( SACE ) perlu diperhitungkan
khususnya pada saat sebelum dan selama pelaksanaan
penyergapan ( SACE yang kemungkinan terjadi pada kurun waktu
tersebut ).
3) Musuh. Dalam penyergapan ini musuh yang dihadapi adalah
personel insurjen, instalasi maupun obyek vital yang merupakan sasaran
pasti.
4) Pasukan Sendiri. Kekuatan personil satuan penyergapan terdiri
dari satuan-satuan manuver yang meliputi Satuan Infanteri, Satuan Zeni,
Satuan Kesehatan, Satuan Teritorial, Satuan Intelijen dan satuan-satuan
lain sesuai dengan kebutuhan.
c. Alat kendali Penyergapan:
1) Basis Operasi ( BO ).
2) Titik Berkumpul Sasaran ( TB Sas ).
3) Titik Berkumpul Pengungsi ( TBP ).
9
4) Titik Pencar/Pengecekan ( TP ).
5) Titik Temu.
6) Titik Aksi.
7) Sasaran.
8) Konsolidasi/BGM.
10
BAB III
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN
10. Perencanaan.
11
b. Rencana Penggunaan Waktu. Perlu diketahui bahwa pertempuran di
daerah perkotaan bukanlah pertempuran satu hari jadi, melainkan pertempuran
yang memakan waktu lama, oleh karena itu tersedianya waktu yang ada harus
dapat dimanfaatkan untuk merencanakan dan mempersiapkan secara maksimal.
1) Rencana Waktu yang dibuat dibuat dengan rencana surut dimulai
sejak saat kembali dari pelaksanaan tugas sampai dengan saat menerima
perintah, dan perlu diyakinkan oleh pejabat Komandan bahwa rencana
waktu yang dibuat yakin untuk dapat dilaksanakan.
2) Rencana waktu yang dibuat adalah pedoman bagi Komandan satuan
penyergapan dalam melaksanakan kegiatannya, yang terpenting dapat
menentukan prioritas kegiatan sehingga pembagian alokasi waktu tepat.
Contoh
TANGGAL/
NO KEGIATAN KET
WAKTU
16 Peb 2010
1 06.00 Kembali ke BO
2 05.15 06.00 Aksi di Sasaran
3 04.00 05.15 Kegiatan di Sas ( masuk kddkan )
4 02.00 04.00 Pengintaian Komandan
5 24.00 02.00 Titik Berangkat ( BO ) ke TB Sas
15 Peb 2010
6 24.00 Saat Berangkat
7 23.00 24.00 Pemeriksaan Akhir
8 19.00 23.00 Istirahat
9 18.30 19.00 Makan malam
10 17.00 18.00 Latihan pendahuluan
11 16.15 17.00 Pemeriksaan Awal
12 15.30 16.15 Perintah Penyergapan
13 15.00 15.30 Melengkapi perencanaan
14 12.30 15.00 Pengintaian
15 11.30 12.30 Istirahat/makan siang
16 11.00 11.30 Mengeluarkan perintah persiapan
Memilih anggota dan
17 10.00 11.00
perlengkapan
12
1 2 3 4
18 Mengorganisir patroli
19 Mempelajari medan dan situasi
20 Membuat rencana waktu
21 Mempelajari tugas
22 09.00 Selesai menerima perintah
13
khususnya disposisi dan komposisi, kegiatan dan satuan yang
membantu.
c) Aktifitas penduduk dalam hal ini adanya keterlibatan atau tidak
dengan insurjen.
15
3) Instruksi Khusus. Yang perlu disampaikan pada instruksi khusus,
antara lain :
a) Penunjukkan anggota untuk pembuatan model, adapun model
yang dibuat sebagai berikut:
(1) Model secara umum mencakup seluruh aspek yang ada
dalam perintah meliputi: BO, titik pemberangkatan, rute
berangkat dan rute kembali, TB Sas, TT, Sas, TB Akhir,
kemungkinan TB kumpul pengungsi, Konsolidasi/BGM dan
lain-lain.
(2) Model secara khusus memuat pemukiman/rumah
kedudukan musuh, kedudukan senjata bantuan, kedudukan
unsur pam, kedudukan unsur rang dan TB Sas dan lain-lain.
b) Penunjukkan anggota untuk mengambil perlengkapan dan
peralatan khusus yang diperlukan.
c) Penunjukkan anggota untuk koordinasi.
d) Bila diperlukan ditunjuk/ditetapkan personil untuk
melaksanakan pengintaian dengan menyampaikan kapan, bilamana,
dimana dan hal-hal apa saja yang menjadi obyek pengintaian.
Catatan : Pelaksanaan pengintaian menggunakan kaver tertutup dan
menyesuaikan lingkungan sasaran penyergapan.
18
2) Keluar masuk di daerah kawan. Khususnya diperlukan apabila ada
lapangan ranjau maupun rintangan yang digunakan satuan kawan.
3) Bantuan Tembakan. Pelaksanaan koordinasi bantuan tembakan
dengan memperhatikan hal sebagai berikut :
a) Apakah tujuan penyergapan dalam rangka menghancurkan/
menimbulkan korban kepada musuh, menghancurkan instalasi dll.
b) Mengalihkan perhatian.
c) Melindungi gerakan dengan asap
d) Membantu pemeliharaan arah
4) Dalam situasi tertentu Komandan Penyergapan melaksanakan
koordinasi dalam rangka menentukan Titik berkumpul pengungsian bila
diperlukan untuk menampung pengungsi sebelum pelaksanaan aksi
disasaran.
g. Pengintaian. Pada dasarnya pengintaian medan perlu dilaksanakan
dalam rangka penggunaan kekuatan dan daya tembak dalam penyergapan
maksimal. Idealnya Komandan Penyergapan melaksanakan pengintaian di medan
sebenarnya. Bilamana situasi taktis tidak menghendaki maka pengintaian dapat
dilaksanakan diatas peta maupun medan, namun dalam hal pengintaian
Komandan di TB Sas harus tetap dilaksanakan sebagai pengintaian terakhir
sebelem melibatkan seluruh personil penyergapan.
1) Dalam hal pengintaian medan ini dikeluarkan komandan dengan
kekuatan minimal adalah 4 orang dan bergerak secara buddy system, untuk
pakaian dan perlengkapan menggunakan kaver secara tertutup
sebagaimana situasi dan kondisi daerah yang akan diintai.
20
kesempatan bertanya tentang penjelasan model setelah orientasi
model.
b) Jelaskan tentang cuaca yang berlaku selama kurun waktu
pelaksanaan penyergapan.
c) Mulai perintah. Adakan penekanan sebelum menyampaikan
perintah dengan kalimat yang padat dan tegas.
Contoh : Para anggota, saya akan memulai perintah penyergapan.
Jangan ada yang bertanya sebelum perintah selesai.
11. Persiapan.
BAB IV
PELAKSANAAN
13. Kegiatan di Basis Operasi. Pada prinsipnya kegiatan di Basis operasi adalah
melaksanakan perencanaan dan persiapan penyergapan secara cermat dan tepat yang
dilaksanakan Komandan Satuan Penyergapan beserta anggota yang ditunjuk, adapun
hal-hal penting yang perlu mendapatkan perhatian adalah:
a. Kegiatan penyusunan organisasi dihadapkan dengan pemilihan anggota,
perlengkapan, alat-peralatan dan munisinya.
b. Kegiatan pengintaian dalam rangka menentukan rute, TB Sas, Sasaran,
Konsolidasi/BGM, dan lain-lain.
c. Pengeluaran perintah kepada seluruh anggota penyergapan.
d. Latihan pendahuluan ( seperti yang diuraikan pada bab Perencanaan dan
Persiapan ).
e. Pengecekan awal maupun akhir dalam kesiapan penyergapan.
f. Berangkat menuju ke TB Sas, apakah menggunakan Ranpur, kendaraan
lain dan jalan kaki.
14. Kegiatan di Titik Berkumpul Sasaran. Kegiatan di TB sasaran tidak berbeda jauh
dengan yang dijelaskan dalam buku petunjuk patroli namun dihadapkan pada daerah
pemukiman/perkotaan maka ada beberapa hal yang tidak dapat dilaksanakan. Adapun
kegiatannya adalah sebagai berikut:
15. Pelaksanaan.
a. Tim Penyergap bergerak dari TB sas menuju ke Titik pencar/pengecekan
dengan urut-urutan Pok Pam 1, Pok Pam 2, Pok Ko, Pok Ban, Pok Bu, Pok
Khusus dan Pok Pam 3 ( Bila satuan penyergap tidak kembali ke TB Sas setelah
aksi disasaran, bila satuan penyergap kembali ke TB Sas maka harus ditentukan
salah satu pengaman untuk tinggal di TB Sas ).
b. Sesampainya di Titik Pencar/pengecekan, selanjutnya Dan satuan
penyergap mengecek kelompok-kelompok dan meminta informasi dari matsas
apakah terdapat perubahan situasi di sasaran ( tidak perlu ditarik ).
Catatan : Bila tidak memungkinkan karena faktor medan antara pemukiman
dengan TB SAS/TP dekat maka TB Sas bisa dijadikan sebagai Titik Pencar.
c. Selanjutnya kelompok pengaman menempatkan diri dan ditempatkan oleh
para danpok masing-masing, adapun kegiatannya adalah:
1) Selama gerakan unsur penyerang memasuki kedudukannya, ia harus
dapat memberikan informasi tentang musuh.
2) Ia menembak hanya bila musuh melarikan diri atau atas perintah
komandan penyergapan.
3) Sebelum dan saat serbuan dimulai, kelompok pengaman menutup
jalan keluar masuk daerah sasaran dan mencegah perkuatan musuh serta
melindungi pemunduran.
4) Mundur ke TB Sasaran atau titik yang ditentukan atas perintah atau
tanda isyarat yang telah ditentukan.
22
24
25
POK TUP
POK TUP
SAS
POK TUP
UNSUR RANG
UNSUR BAN
b. Hubungan Peleton/Tim
…
… …
27
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal Juli 2010
Soenarko
Mayor Jenderal TNI
DAFTAR ISI
Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/ /Vtanggal Juli 2010 tentang Buku Petunjuk
Teknik tentang Penyergapan di Daerah Pemukiman dalam Operasi Lawan Insurjensi.
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum
. ........ 1
2. Maksud dan Tujuan
1
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut
1
BAB IV PELAKSANAAN
12. Umum ..................................................................................... 21
13 Kegiatan di Basis Operasi.......
.
21
14. Kegiatan di titik berkmpul sasaran..
.. 21
15. Pelaksanaan ............................................................................... 22
16. Visualisasi penyergapan pemukiman/perkotaan .......................... 27
BAB V PENUTUP
17. Penutup
. 28