Anda di halaman 1dari 23

20

BAB III
GMUK

10. Umum. Pemindahan pasukan pada saat pertempuran meliputi Pemindahan ke belakang
dan Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK). Dan dalam pembahasan pada Bab ini adalah
persiapan Regu dalam melaksanakan serangan dengan melaksanakan perpindahan
taktis menuju Daerah Persiapan (DP) untuk mencari dan menemukan kontak pertama
dengan musuh.

11. Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK). GMUK ialah pemindahan taktis untuk mencari dan
menemukan kontak pertama dengan musuh atau menemukan kembali kontak yang
hilang dengan musuh. Gerakan ini akan berakhir bila terjadi kontak yang menentukan
dengan musuh yang melibatkan ⅔ dari induk pasukan atau telah sampai di daerah
persiapan (DP) serangan yang direncanakan.

a. Jenis – jenis GMUK ada 2 :

1) GMUK terlindung.
a) GMUK ini dilaksanakan bila ada pasukan kawan yang diberikan
tugas melindungi satuan kita atau kita beroperasi dengan satuan samping
secara berdampingan. Gerakan ini bertujuan untuk mengganti satuan yang
didepan atau bila beroperasi dengan satuan yang telah terlibat kontak
dengan musuh.

b) GMUK ini berakhir bila sampai di DP / telah terjadi kontak dengan


musuh yang melibatkan ⅔ satuan induk.

2) GMUK tidak terlindung.


a) GMUK ini dilaksanakan apabila satuan yang melaksanakan GMUK
tidak memperoleh informasi tentang musuh dan situasi medan
depan.Sehingga untuk memperoleh informasi tersebut kita harus
mengeluarkan unsur-unsur kita sendiri untuk diberikan tugas-tugas sebagai
pelindung dengan melaksanakan patroli-patroli sepanjang rute.

b) GMUK ini berakhir setelah sampai DP yang sudah direncanakan


21
atau karena dipaksa kontak oleh musuh yang melibatkan ⅔ induk pasukan.

b. Tingkatan GMUK :

1) Kolene Mars / Banjar biasa / Tingkat I. Bila kemungkinan kontak dengan


musuh kecil, maka GMUK dilaksanakan dengan gerakan berbanjar. Pasukan
yang melaksanakan gerakan berbanjar disusun secara administratif untuk
memudahkan pengendalian dan kecepatan gerakan.

2) Kolone Taktis / Banjar taktis / Tingkat II. Banjar Taktis digunakan bila
faktor keamanan makin diperlukan karena keadaan musuh telah berubah dari
kemungkinan kontak kecil menjadi kemungkinan kontak sudah ada sehingga
keleluasaan bergerak dengan pasukan disesuaikan dengan situasi taktis.

3) Gerakan Mendekat / Mars mendekat / Tingkat III. Tingkat Gerakan


Mendekat adalah merupakan kelanjutan gerakan dimana kontak dengan musuh
setiap saat bisa terjadi. Gerakan dilaksanakan secara berlompatan.

c. Sarana Kendali GMUK.

1) Daerah Kumpul ( DK ). Kegiatan yang dilaksanakan di DK antara :


a) Menerima PO GMUK;
b) Melaksanakan latihan – latihan seperlunya;
c) Memberikan perintah ke satuan bawah.;
d) Penyamaran;
e) Melengkapi perlengkapan, persenjataan dan bekal amunisi; dan
f) Menyiapkan dukungan perbekalan lainnya.

2) Titik Start / Titik Pemberangkatan


a) Menyusun formasi awal.
b) Melaksanakan pengecekan terakhir keseluruhan prajurit apakah PO
telah dimengerti.
c) Berangkat sesuai waktu yang ditentukan.
22
3) Check Point ( CP ). Titik control bagi Komandan atasan untuk
mengetahui apakah satuan bawah sudah berjalan sesuai rute – rute yang
ditentukan serta untuk mengetahui sejauh mana sampainya gerakan
pasukan.Kegiatan yang dilaksanakan satuan bawah adalah melaporkan
kedudukannya diminta atau tidak diminta Komandan atasan.
a) Melaporkan situasi medan dan daerah depan.
b) Melanjutkan gerakan.
c) Di CP pasukan tidak harus berhenti.

4) Titik Serak ( TS ). Titik tanda di medan yang dapat digunakan sebagai


tempat berhenti sejenak oleh pasukan yang melaksanakan GMUK dalam rangka
persiapan memasuki DP. Kegiatan yang dilaksanakan :
a) Pasukan berhenti dan mengambil posisi pengamanan.
b) Para Dan Satwah melaksanakan Orientasi tentang DP.
c) Kodal diserahkan kepada wakilnya atau yang tertua disatuan.
d) Satuan bawah menyiapkan pemanduan untuk memandu pasukan
memasuki sektornya DP.

12. Tugas Regu senapan dalam GMUK.

a. Patroli pelopor kawal depan.


Patroli pelopor kawal depan ini bergerak mendahului Peleton – Peleton pada
poros gerakan, jarak antara patroli pelopor dengan Peleton pelopor ditentukan
Komandan Ton Pelopor Kawal Depan.
Tugas patroli pelopor adalah mencegah pendadakan dari musuh terhadap induk
pasukan. Formasi patroli pelopor ditentukan oleh Dan Ru, biasanya dalam
menggunakan formasi Dan Ru menentukan sektor pengawasan dan tembakan tiap –
tiap kelompok, demikian juga Kepala Kelompok menentukan sektor pengawasan dan
tembakan kepada anggota kelompoknya. Hal ini penting untuk keamanan Regu sebagai
patroli pelopor kawal depan itu sendiri. Secara rinci meliputi tugas-tugas sbb:
1) Melindungi kesatuan di belakangnya dari pendadakan musuh.
2) Menyelidiki medan yang dicurigai sepanjang rute GMUK

3) Menjamin kelancaran pasukan dibelakangnya.


23

4) Atas perintah komando atas, melaksanakan pengejaran terhadap


penembak runduk/sniper.

5) Formasi yang digunakan formasi A.

6) Bertugas sebagai regu penyelidik.

Gambar 22 : Satuan setingkat Kompi diperkuat (DPK) dengan PD MO81 ditunjuk sebagai

Kompi kawal depan dalam hubungan Batalyon pada saat melaksanakan GMUK.
24
b. Patroli pelindung lambung. Patroli Pelindung Lambung bergerak dengan
menduduki medan penting lambung atau bergerak sejajar bersamaan dengan induk
pasukan. Jarak dengan induk pasukan tergantung kecepatan gerakan dan medan
dengan tugas-tugas sbb:
1) Menyelidiki medan – medan yang mungkin diduduki musuh.
2) Melaporkan bila ada patroli musuh.
3) Bila terjadi kontak dengan musuh, mengikatnya di tempat dan melaporkan
ke induk pasukan tentang kedudukan dan kekuatan musuh.

c. Regu sebagai bagian dari induk pasukan. Regu senapan tetap sebagai bagian
dari induk pasukan dan bergerak sama-sama unsur komando tertinggi dalam satuan
yang melaksanakan GMUK tersebut. Bila Regu bergerak sebagai bagian induk pasukan,
kewajiban Dan Ru yang utama adalah mengawasi disiplin gerakan dari regunya.

d. Regu sebagai penghubung. Unsur penghubung dikeluarkan untuk memelihara


hubungan antara satuan yang terdiri dari anggota kelompok sampai 1 (satu) kelompok
atau lebih. Unsur penghubung ini bisa ditempatkan di lambung maupun di antara satuan
yang sedang bergerak maju.
1) Penghubung lambung. Tempatnya di antara induk pasukan dan pelindung
lambung dengan tugas selain penghubung juga mengisi sela ruang dan
mencegah adanya ruang tembak bagi musuh.
2) Penghubung antar satuan. Digunakan untuk memelihara hubungan antar
satuan pada saat bergerak ataupun dalam keadaan berhenti.
3) Tanggung jawab satuan penghubung biasanya di tangan Komandan
atasan atau Komandan satuan yang lebih besar.
4) Meneruskan hal-hal yang perlu diketahui oleh satuan belakang dari
perkembangan situasi.

e. Pos Depan Gerak Maju (PDGM).


1) Dikeluarkan apabila induk pasukan sedang berhenti.
2) Mengadakan pengintaian jalan pendekat yang mungkin digunakan oleh
musuh.
3) Mencegah serangan mendadak dari musuh.
4) Tidak boleh meninggalkan kedudukan bila tidak di perintah.
25
f. Patroli pelopor kawal belakang.Patroli pelopor kawal belakang melindungi satuan
induk dari arah belakang. Regu biasanya menggunakan formasi “ V “ atau banjar dan
hanya menembak setelah ada ancaman musuh dari belakang. Patroli Pelopor Kawal
Belakang memiliki tugas sbb:
1) Melindungi Pasukan yang sedang bergerak dari serangan musuh dari
belakang.
2) Melindungi punggung pasukan yang sedang GMUK.
3) Formasi yang digunakan formasi V

Pok 2 Pok 3

Danru

Pok 1

Gambar 23 : Regu sebagai Patroli pelopor kawal belakang

13. Perencanaan GMUK. Setelah menerima perintah dari Danton segera mulai
melaksanakan prosedur pimpinan pasukan ( P 3 ). Dalam membuat perencanaan harus
di perhatikan:
a. Situasi musuh, medan, cuaca dan pasukan kawan.
b. Rute / Poros gerakan dan kecepatan gerakan yang diinginkan.
c. Lebar jalur yang harus diamankan.
d. Bantuan tembakan yang dapat dimanfaatkan.
e. Tugas Regu setelah tiba disasaran.
26

14. Dasar – dasar gerakan dalam GMUK :


a. Tentukan sasaran untuk orientasi gerakan.
b. Rencanakan kontak dengan musuh hanya melibatkan kekuatan sekecil mungkin.
c. Laporkan segera dan tepat setiap informasi.
d. Periksa keleluasaan manuver.
e. Cari dan pelihara kontak.

15. Pelaksanaan GMUK.


a. Pada Jam “ J “ ( Start ) diberangkatkan atas perintah Danton.

b. Kegiatan selama perjalanan.


1) Patroli pelopor secara berkala mengadakan pergantian voor speed.
2) Regu sebagai Patroli pelopor kawal depan ditunjuk secara bergiliran. 3)
Regu sebagai Patroli pelopor kawal depan membersihkan jalur yang telah
ditentukan terhadap kemungkinan adanya musuh dan rintangan.
4) Atasi setiap gangguan semampunya.
5) Bila diluar kemampuan :
a) Mengikat tembakan musuh.
b) Laporkan kepada satuan atas.
c) Gerakan selanjutnya atas perintah dari satuan atas.

c. Tindakan bila mendapat gangguan.


1) Hindari dengan cepat sambil menyebar dan cari perlindungan;
2) Laporan kepada satuan perihal bentuk gangguan yang dihadapi; dan 3)
Setelah bebas dari titik konsentrasi kembali ke formasi semula.

d. Apabila dalam perjalanan ada gangguan oleh penembak runduk/sniper, kelompok


pengintai segera melaksanakan peninjauan untuk memastikan posisi penembak runduk
tersebut dan melaporkan kepada satuan atas. Gerakan pasukan selanjutnya tergantung
perintah yang diberikan dari satuan atas.

e. Patroli pelopor kontak dengan musuh.


1) Balas tembakan dan terarah serta ambil perlindungan.
2) Mengembangkan situasi.
27

3) Laporan kepada Danton.

f. Tindakan keamanan pada waktu berhenti.


1) Duduki medan – medan kritis.
2) Tempatkan regu – regu dan senjata.
3) Tutup semua jalan pendekat dengan tembakan.
4) Keluarkan pos pengamanan setempat.
5) Atur kegiatan administrasi tanpa mengabaikan kewaspadaan.

16. Pengakhiran GMUK. GMUK dinyatakan berakhir apabila :


1) Terjadi kontak yang menentukan dengan musuh (melibatkan 2/3 dari kekuatan
pasukan).
2) Tiba di Daerah Persiapan atau daerah yang harus dipertahankan.
28

BAB IV
SERANGAN

17. Umum.
Serangan adalah Suatu operasi taktis yang bertujuan menghancurkan kekuatan
bersenjata dan kemauan bertempur musuh, merebut suatu kedudukan, medan dan wilayah
untuk keperluan Operasi berikutnya.
Dalam Serangan terdapat kombinasi antara tembakan, manuver dan daya gempur.
Tembakan yang dilancarkan bertujuan untuk menimbulkan kerusakan material, personil, moril
dan menekan musuh sehingga dapat memperlancar gerak maju pasukan. Sedangkan manuver
bertujuan untuk melindungi gerakan yang tidak terlindung oleh medan dan cuaca. Tujuan dari
bermanuver adalah melaksanakan tindakan mendekati musuh sehingga tembakan dapat lebih
efektif dan memungkinkan penyerbuan yang lebih sempurna dengan menggunakan daya
gempur berupa kombinasi segala kekuatan materil dan moril yang dimulai sejak tembakan
bantuan dialihkan.
a Tujuan serangan:
1) mengembangkan situasi.
2) melumpuhkan kekuatan musuh.
3) merebut suatu daerah atau medan.
4) menguasai sasaran yang diduduki oleh musuh
5) mengalihkan perhatian musuh.

b. Keuntungan menyerang:
1) Memperoleh suatu keputusan;
2) Inisiatif di tangan sendiri;
3) Memperoleh pendadakan;.
4) Moril tinggi; dan 5) Mobilitas tinggi.

c. Kerugian menyerang:
1) Terikat keadaan medan.
2) Daya tembakan tidak maksimal.
3) Pimpinan dan kerjasama sulit.
4) Kelemahan 1 s/d 3 mengakibatkan jatuhnya korban.
29

18. Macam dan Bentuk Serangan.

a. Dilihat dari perlawanan musuh :


1) Pertempuran Perjumpaan.
a) Kedua belah pihak sama – sama belum siap sepenuhnya untuk
bertempur.
b) Sangat penting kecepatan bertindak dan manuver.
2) Serangan terhadap Perlawanan Hambatan ( Pos Depan Musuh dll).
a) Usahakan diatasi dengan cepat.
b) Bila tidak dapat, dilewati untuk diselesaikan oleh pasukan yang
datang dibelakang.
c) Perlu kecepatan bertindak agar jangan sampai musuh sempat
menyiapkan pasukan induknya untuk mempersiapkan pertahanan
yang kuat.
3) Serangan terhadap Pertahanan yang Kuat ( Perkubuan dan pertahanan yang
terorganisir ).
Perlu persiapan yang sempurna, rencana yang teliti dan penggunaan daya
tembak yang maksimal.

b. Dilihat dari pelaksanaan tugas / peranan serangan :


1) Serangan Pokok / Manuver.
a) Ditujukan pada sasaran yang dapat memberikan Keputusan.
b) Yang terbaik biasanya ditujukan pada bagian yang terlemah dari
sasaran serangan.
c) Agar dapat berhasil, Komandan dapat bertindak sbb :
(1) Memberikan front yang sempit.
(2) Memberikan bantuan tembakan sebesar – besarnya.
(3) Memberikan cadangan yang kuat.
(4) Menyusun eselon penyerbu yang kuat.
2) Serangan Pembantu / Pangkal Tembak.
a) Ditujukan pada sasaran yang dapat mempermudah berhasilnya
serangan pokok.
b) Keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh sbb :
(1) Dapat menipu musuh tentang arah serangan pokok.
30
(2) Dapat mengikat musuh.

(3) Dapat mengakibatkan musuh menghamburkan tembakannya.


(4) Dapat mengakibatkan musuh menggunakan cadangannya
secara tidak tepat.
c) Bila serangan pembantu lebih berhasil dari pada serangan pokok
maka serangan pembantu dapat berubah menjadi serangan pokok.

19. Jenis Serangan:


a. GMUK
b. Intai Paksa
c. Serangan yang disiapkan
d. Exploitasi.
e. Pengejaran.

20. Dasar – dasar Serangan


a. Pasukan penyerang disusun mendalam.
b. Garis awal dalam keadaan aman dan ditangan sendiri.
c. Selama serangan setiap sasaran dapat ditembaki dan tertinjau.
d. Pasukan penyerang harus mengikuti tembakan penyokong sendiri dari belakang
secara merapat.
e. Senjata bantuan harus dapat memindahkan kedudukannya ke depan dengan
secepat-cepatnya.
f. Gerak maju dalam serangan tidak boleh terhenti/ terlambat.

21. Sarana Kendali Serangan.


a. Daerah Persiapan (DP). Daerah persiapan adalah suatu bagian dari medan,
dimana pasukan yang akan melakukan tugas taktis dikumpulkan dan disiapkan
lebih dahulu. Syarat-syarat penentuan Daerah Persiapan:
1) Terlindung terhadap pengintaian dari darat udara.
2) Terlindung terhadap tembakan langsung senjata infanteri musuh
3) Di luar jarak jangkau senjata bantuan yang dimiliki oleh musuh
4) Mempunyai rintangan alam terhadap tank-tank musuh.
5) Cukup luas untuk penempatan semua pasukan.
6) Cukup luas untuk manuver dan tanahnya cukup keras untuk kendaraan.
31
7) Ada jalan keluar dan masuk ke DP.

Pada saat pasukan beada di daerah persiapan, satuan-satuan manuver dan


satuan bantuan tempur tetap memelihara kesiapan dengan melaksanakan kegiatan
kegiatan :
1) Penyusunan pasukan untuk keperluan serangan
2) Mengadakan tindakan tindakan keamanan.
3) Pemberian perintah - perintah
4) Persiapan - persiapan untuk bergerak (menyamar).
5) Persiapan / penambahan perlengkapan perbekalan, senjata, munisi dan
ransum.
6) Melakukan pengintaian, perencanaan dan koordinasi.
7) Memberikan kesempatan untuk istirahat.

b. Garis Awal (G.A). Garis awal adalah garis khayal di medan yang kira-kira
hampir tegak lurus dengan arah serangan yang akan dilintasi oleh pasukan
pada jam “J “ serangan. Syarat-syarat penentuan Garis Awal :
1) Mudah ditemukan di medan dan di peta.
2) Kira-kira tegak lurus terhadap arah serangan.
3) Berada ditangan sendiri.
4) Terlindung terhadap peninjauan dan tembakan langsung.
5) Sedekat mungkin dengan musuh.

c. Pangkal Penyerangan (PP). Pangkal Penyerangan adalah suatu bagian dari


medan,dimana eselon penyerbu mengambil formasi dan mengadakan koordinasi,
dengan formasi tersebut eselon penyerbu akan melintasi garis awal.

d. Jarak Serbuan (J.S). Jarak serbuan adalah garis khayal di medan dimana
pasukan penyerang depan mengambil formasi bersyaf untuk menyerbu sasaran.

e. Sasaran . Sasaran menurut sifatnya terbagi dalam:


1) Sasaran serangan (SAS)
2) Sasaran Antara (SA)
32
f. Petak Serangan . Petak serangan adalah suatu bagian dari medan yang meluas
kearah sasaran serangan dan yang di kanan kirinya dibatasi oleh batas petak.

g. Jam “J “. Jam “J “ adalah saat dimana unsur penyerang terdepan melintasi garis
awal.
h. Garis batas .
i. Arah serangan
j. Poros serangan .
k. Garis taraf.

22. Tahap-tahap Serangan. Serangan dibagi dalam 3 tahap yaitu : Tahap persiapan, Tahap
Pelaksanaan dan Tahap Konsolidasi dan Reorganisasi. Dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan tahap-tahap ini selalu dipertimbangkan secara taktis untuk memperoleh
hasil yang maksimal dalam suatu pertempuran.

a. Tahap Persiapan. Persiapan Regu untuk serangan dengan melaksanakan Gerak


Maju untuk Kontak ( GMUK ) dan melaksanakan kegiatan terakhir di daerah persiapan
(DP).
1) Persiapan terakhir untuk serangan dilaksanakan bila regu telah berada di
DP Persiapan tersebut meliputi :
a) Pembagian munisi.
b) Pengecekan kesiapan personil, senjata dan perlengkapan.
c) Pengecekan perlengkapan dan perbaikan samaran.
d) Pendistribusian perlengkapan tambahan dan perlengkapan khusus
yang diperlukan untuk operasi.
e) Pengecekan komunikasi sesuai dengan insop komunikasi yang
telah direncanakan.
2) Daerah Persiapan ( DP ). Daerah Persiapan adalah suatu daerah dimana
satuan berkumpul sebelum melaksanakan tugas taktis. Daerah persiapan harus
memungkinkan adanya lindung tinjau, penyebaran pasukan, tersedianya rute ke
arah depan, pengamanan dari serangan darat dan udara dan di luar jarak
tembakan efektif senjata lintas datar musuh.
3) Pangkal Penyerangan ( PP ). Pangkal Penyerangan adalah daerah terakhir
yang mempunyai lindung tinjau dan lindung tembak yang diduduki unsur penyerbu
33
sebelum melintasi garis awal ( GA ). Di PP dilaksanakan koordinasi dan
persiapan terakhir serta pasukan sudah mulai mengembang dalam formasi awal
serangan. Bila semua persiapan telah selesai dilaksanakan di DP serta tidak
diperlukan mengadakan koordinasi maka tidak perlu berhenti di PP.

GS
SAS

GS
GA

PP

DP

Gambar 24 : Sarana kendali dalam serangan

b. Tahap Pelaksanaan.
1) Tahap pelaksanaan dari serangan dimulai pada saat :
a) Regu dipaksa membuka tembakan dengan sasaran yang berada dalam
jangkauan efektif senjata perorangan. b) Regu meninggalkan DP.
c) Bila tidak ditentukan DP dan PP-nya, maka tahap pelaksanaan terhitung
pada saat pasukan terdepan melintasi GA.
2) Gerakan menuju ke Garis Awal ( GA ). Setelah meninggalkan DP, Regu
bergerak secara cepat menuju GA. Bila diperlukan Regu dapat mengadakan
koordinasi terakhir di PP dan mulai mengembangkan formasi.
3) Gerakan dari GA ke GS. Bila Regu telah sampai pada suatu tempat
kemudian tidak bisa maju karena dihambat oleh tembakan musuh maka Danru
memerintahkan 1 atau 2 kelompok untuk menembak kearah musuh sedangkan
kelompok sisanya maju secepatnya memamfaatkan lindung tembak dari kelompok
lainnya. Bila kedudukan musuh mempunyai lambung terbuka maka Dan Ru
mempunyai lindung tinjau dan lindung tembak menuju ke kedudukan musuh
34
dari lambung atau punggung. Bila cara ini tidak memungkinkan maka Regu
menyerang dari depan.

a) Tembakan dan Manuver. Tembakan dan Manuver adalah suatu


kegiatan dari 1 atau 2 unsur yang bertindak sebagai pangkal tembak untuk
mengikat musuh, sementara unsur lainnya bergerak ke arah kedudukan
yang menguntungkan untuk mendekati dan menghancurkan atau menahan
musuh. Senjata bantuan dari senjata non organik kadang diperlukan,
senjata bantuan ini haruslah segera diikuti oleh satuan yang bergerak maju
sehingga diperoleh keuntungan daya kejut dari tembakan ke arah
kedudukan musuh.
b) Tembakan dan Manuver. Sekali unsur yang bermanuver mendapat
perlawanan musuh dan tidak dapat maju meskipun dilindungi oleh
tembakan dari pangkal tembak, maka unsur tersebut melaksanakan
gerakan dan tembakan untuk dapat melanjutkan gerak maju menuju garis
serbuan darimana dimulai serbuan. Untuk Regu tembakan dan gerakan ini
dilaksanakan secara perorangan atau kelompok memberikan tembakan
perlindungan dan anggota atau kelompok lainnya bergerak maju ke arah
kedudukan musuh.
c) Kerja sama regu. Dalam organisasi Regu Senapan terdapat 3
kelompok sehingga Dan Ru dapat memudahkan untuk melaksanakan
gerakan dan tembakan, dengan cara 1 atau 2 kelompok bertindak sebagai
unsur manuver dan sisanya sebagai unsur tembakan. Dalam unsur
manuver peranan kelompok ada yang memberikan tembakan perlindungan
dan ada yang bergerak.
d) Unsur Pangkal Tembak / Serangan Pembantu.
(1) Unsur pangkal tembak ini membantu unsur manuver /
Serangan Pokok bergerak maju ke arah kedudukan musuh dengan
cara mengikatnya dengan tembakan.
(2) Pada saat membuka tembakan Regu berusaha memperoleh
keunggulan tembakan dengan memberikan tembakan secara tepat
dan padat sehingga membuat tembakan musuh tidak efektif.
e) Unsur Manuver / Serangan Pokok.
(1) Tugas unsur manuver mendekati dan menghancurkan atau
menawan musuh selama bergerak maju dan
35
melaksanakan penyerbuan, unsur maneuver ini dilindungi oleh unsur
pangkal tembak.

(2) Harus berusaha tetap memelihara gerak majunya dengan


memanfaatkan lindung tinjau dan lindung tembak. Bergerak dengan
gerakan kelompok gerakan dan tembakan dari tiap anggota
kelompoknya.
f) Pengendalian Regu. Kepala kelompok melaksanakan tindakannya
atas perintah Dan Ru dan mengendalikan kelompoknya. Dan Ru
menempatkan diri dimana dia dapat mengendalikan dan mengawasi
Regunya.
g) Bentuk manuver.
(1) Pelambung tunggal.
Serangan ditujukan terhadap lambung musuh, Regu dibagi
menjadi unsur pangkal tembak dan unsur manuver, unsur yang
bertindak sebagai pangkal tembak melindungi dengan tembakan
gerakan unsur – unsur manuver, unsur manuver dengan
perlindungan tembakan dari pangkal tembak bergerak kearah
lambung musuh dan menempatkan diri pada kedudukan untuk
melakukan serbuan, Unsur manuver berusaha untuk memanfaatkan
lindung tinjau dan lindung tembak bergerak tanpa diketahui musuh
sampai serbuan dilaksanakan.
Bila penyerbuan telah dilaksanakan oleh unsur manuver,
unsur pangkal tembak mengalihkan tembakannya ke bagian lain dari
kedudukan musuh dan memungkinkan Regu untuk memilih arah
serangan. Kelemahan dari serangan pelambungan ini bila musuh
dapat mematahkan salah satu bagian pasukan penyerang maka
musuh akan dapat mematahkan serangan secara keseluruhan.
(2) Serangan dari Depan.
Bila tidak memungkinkan untuk melaksanakan manuver ke
salah satu lambung, Regu bergerak langsung ke arah depan musuh.
Dan Ru memerintahkan satu atau lebih kelompoknya bergerak
dibawah perlindungan tembakan dari unsur pangkal tembak Peleton.
Kelompok –kelompok bergerak dengan cepat kekedudukan
penembakan baru dengan memanfaatkan lindung tinjau dan lindung
36
tembak yang ada. Bila telah sampai pada kedudukan penembakan
baru maka unsur manuver membuka tembakan.

Kelompok yang bertindak sebagai pangkal tembak


menghentikan tembakannya pada saat unsur manuver membuka
tembakan. Dengan perlindungan tembakan ini kelompok yang
tadinya sebagai pangkal tembak bergerak ke depan dengan
memanfaatkan lindung tinjau dan lindung tembak yang ada, kegiatan
ini berlangsung terus sampai tiba di garis serbuan.
Dan Ru bergerak dengan menempati kedudukan secara
berturut – turut sehigga tetap dapat mengendalikan Regunya secara
baik. Penembakan PG telah dijelaskan sebelumnya oleh Dan Ru
kapan dan bagaimana dia bergerak. Serangan dari depan ini
menggunakan waktu koordinasi yang singkat dan lebih sederhana
bila dibandingkan dengan pelambungan tunggal. Kelemahan
serangan dari depan adalah berkurangnya faktor pendadakan dan
bergerak langsung ke kedudukan musuh yang telah dipersiapkan
dengan tembakan.
h) Metode Gerakan. Metode gerakan baik dengan bentuk manuver
pelambungan maupun serangan dari depan, Regu senapan bergerak
dengan 3 cara yaitu :
(1) Regu gerak sebagai satu kesatuan.
(2) Regu gerak secara berkelompok.
(3) Anggota Regu bergerak sendiri – sendiri ke depan.
Ketiga metode ini harus dilaksanakan secara cepat.
4) Gerakan dari Garis Serbuan ke Sasaran.
a) Pada saat Regu makin mendekat garis serbuan bantuan tembakan
ke kedududkan musuh makin di percepat. Regu segera mengembang
dalam formasi serbuan siap melintasi garis serbuan.
b) Garis Serbuan.
Garis serbuan digunakan untuk koordinasi penghentian dari Regu
dalam persiapannya melaksanakan serbuan ke kedudukan musuh. Letak
garis serbuan ini sedekat mungkin ke sasaran. Jaraknya tergantung dari
medan dan tembakan bantuan yang ada, biasanya sekitar 150 meter.
Bila Dan Ru adalah Regu dari unsur penyerbu maka Dan Ru dapat
menentukan garis serbuan baru yang lebih dekat ke sasaran dari pada
37
menggunakan garis serbuan yang ditentukan sebelumnya. Unsur penyerbu
kemudian melanjutkan gerakan ke kedudukan baru dengan

tehnik tembakan dan gerakan dan kemudian melaksanakan serbuan. Bila


garis serbuan ini dirubah maka Dan Ton dan satuan bantuan tembakan
harus diberi tahu.

c) Regu Dalam Serbuan.


Serbuan dimulai setelah ada perintah dari Dan Ton atau dari Dan
Ru. Pada saat mendekati musuh penembak senapan bergerak secara
cepat dan menembak musuh dengan tembakan secara terbidik pada
sektornya. SMR menembak dengan rentetan 2 atau 3 peluru dengan
tembakan pinggang kearah sektor Regu. Penembak PG menembak
senjatanya atas perintah Dan Ru ke kedudukan musuh yang diperkuat
sehingga dapat menetralisir tembakan musuh yang mengancam gerakan
pasukan sendiri setelah selesai penembakan PG-nya, ia berperan sebagai
penembak senapan.
Semua senjata ditembakan untuk mematahkan perlawanan musuh.
Unsur penyerbu langsung bergerak melintasi sasaran untuk menembaki
musuh yang berusaha mengundurkan diri dan memanfaatkan keunggulan
tembakan untuk menahan serangan balas musuh.
d) Regu Dalam Serbuan Tanpa Keunggulan Tembakan.
Bila keunggulan tembakan tidak bisa diperoleh karena terbatasnya
sarana bantuan tembakan, gerakan dan tembakan yang dilaksanakan
unsur manuver adalah sarana satu – satunya agar serangan dapat
berlangsung. Unsur manuver akan memanfaatkan keuntungan lindung
tinjau dan lindung tembak dengan gerakan perorangan yang saling
melindungi.

c. Tahap Konsolidasi dan Reorganisasi.


1) Tujuan. Tujuan konsolidasi dan reorganisasi adalah menyiapkan Regu
untuk tugas berikutnya, meliputi tindakan – tindakan yang dilaksanakan dalam
jangka waktu dari selesainya penyerbuan sampai tindakan yang dilaksanakan
untuk memanfaatkan sukses.
2) Konsolidasi.
38
a) Konsolidasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk menyusun
dan memperkuat kedudukan yang baru direbut. Segera setelah perebutan
sasaran, Dan Ru melaksanakan tindakan pengamanan, membagi sektor
tembakan dan melaksanakan penyelidikan.

b) Tindakan – tindakan pengamanan.


Setelah sasaran direbut kemungkinan musuh masih mengadakan
penembakan dengan mortir dan mungkin juga melaksanakan serangan
balas, karena itu Regu harus segera menyusun pertahanan sementara.
Pertahanan sementara Regu harus disebutkan dalam perintah operasi
Regu. Dan Ru segera melaksanakan :
(1) Penyelidikan secara penglihatan.
(2) Membuat perkiraan secara cepat ( TUMMPAS ).
(3) Memberikan perintah secara singkat kepada Ka Pok.
(4) Menempatkan penembak PG dan SMR.
(5) Menempatkan pengaman depan.
(6) Memberi perintah untuk membuat lubang perlindungan.
(7) Menunggu perintah selanjutnya dari Dan Ton.
3) Reorganisasi. Reorganisasi adalah tindakan yang terus menerus dilakukan.
Tindakan Dan Ru adalah :
a) Menyusun kembali keutuhan taktis satuan dengan mengganti anggota
kelompok yang korban dengan kelompok lain. b) Penambahan munisi dan
granat.
c) Menyingkirkan korban ke tempat perlindungan.
d) Laporkan ke Dan Ton tentang keadaan Regu, kedudukan Regu,
korban yang ada dan keadaan munisi serta perbekalan lainnya.
e) Melucuti tawanan perang dan mengirimkannya ke Dan Ton.

23. Bentuk Dasar Manuver Serangan.

a. Pelambungan. Serangan ini dikeluarkan dengan mengerahkan unsur manuver atau


unsur penyerang pokok dengan mendekati musuh dari arah lambung pertahanan
musuh.Pelambungan yang biasa dilaksanakan dalam suatu pertempuran ada 2 macam :
1) Pelambungan Tunggal. Pelambungan hanya dengan membentuk satuan
unsur penyerang pokok yang diberikan tugas menyerang salah satu lambung
pertahanan musuh.
39

SAS

Gambar 25 : Pelambungan tunggal

2) Pelambungan Ganda. Suatu serangan yang dilaksanakan dengan


menyerang lambung pertahanan musuh dari 2 arah. Dengan demikian unsur
penyerang pokok dan unsur penyerang bantu diberikan tugas yang sama, tetapi
proses gerakan mendekati sasaran tetap dilaksanakan terkoordinasi dan saling
melindungi.

SAS
40

Gambar 26 : Pelambungan ganda

b. Pelingkaran. Serangan dilaksanakan terhadap salah satu titik / tempat penting di


dalam pertahanan atau di daerah belakang pertahanan lawan. Tujuan dari manuver
serangan ini adalah untuk menghancurkan pusat – pusat perbekalan, instalasi komunikasi
dan pasukan cadangan musuh.

SAS

Gambar 28 : Peningkaran

c. Frontal. Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh unsur manuver


pasukan kita dari depan daerah pertahanan lawan dengan daya gerak dan daya tembak
yang maksimal. Serangan ini dapat dilaksanakan bila :
1) Medan yang diduduki musuh tidak memungkinkan bagi manuver pasukan
penyerang.
2) Pasukan kita mempunyai keunggulan senjata bantuan.
3) Moril disiplin prajurit sangat tinggi.
4) Mobilitas pasukan dan semangat bertempur pasukan tinggi.
41

SERANGAN
FRONTAL

POKOK

POKOK

Gambar 29 : Serangan frontal

d. Penembusan / Penetrasi. Serangan dilaksanakan dititik yang lemah dari garis


pertahanan musuh. Serangan ini dilaksanakan dengan menggunakan satuan berkekuatan
kecil yang memiliki daya tembus tinggi. Dalam melaksanakan serangan ini satuan
penyerang biasanya dilengkapi dengan persenjataan dan peralatan khusus. Keberhasilan
penetrasi ini dapat diteruskan dengan eksploitasi ( memperluas hasil dari dalam
kedudukan pertahanan lawan ).

24. Exploitasi (Tindakan untuk memperbesar hasil) Exploitasi biasanya dilaksanakan


setelah berhasilnya perebutan sasaran. Pelaksanaan exploitasi adalah segera setelah selasai
konsolidasi dan reorganisasi. Exploitasi adalah suatu serangan yang ditujukan terhadap musuh
yang mengundurkan diri agar tidak menyusun kembali pertahanannya. Metode yang digunakan
untuk memperbesar hasil ini adalah dengan pengejaran dengan tembakan atau serangan
lanjutan.

a. Pengejaran dengan tembakan


42
Bila penyerbuan ke sasaran telah berhasil dilaksanakan, Regu menembak ke
arah musuh yang mengundurkan diri sampai musuh tidak terlihat atau diluar jarak
tembak.

b. Serangan lanjutan.
Tujuan serangan lanjutan adalah untuk tetap menekan musuh yang mundur dan
menghancurkan kemauan bertempurnya. Bila Regu mendapat penugasan untuk
melaksanakan serangan lanjutan, maka langkah – langkah persiapan dan
pelaksanaannya adalah sama dengan serangan biasa. Hanya perbedaannya adalah
pada waktu yang sempit sehingga semuanya harus dilakukan secara cepat dan
serangan dapat dilanjutkan dengan tanpa berhenti lama.

c. Tujuan pelaksanaan Exploitasi :

1) Memperbesar hasil kemenangan


2) Mencegah musuh mengadakan reorganisasi
3) Menghancurkan musuh dari dalam kedudukannya
4) Dilaksanakan atas perintah Komandan atasan atau untuk tujuan khusus
dalam rangka memperoleh hasil yang lebih besar
5) Merebut medan kritis di daerah belakang pertahanan musuh
6) Menghancurkan satuan cadangan dan pusat perbekalan musuh

25. Pengejaran. Tujuan pengejaran adalah menghancurkan secara menyeluruh pasukan


musuh, pengejaran dimulai pada saat musuh tidak lagi bertahan pada kedudukannya dan
berusaha mundur. Pengejaran dilaksanakan secara cepat dengan menghancurkan musuh.
Peranan Regu senapan dalam pengejaran biasanya merupakan kelanjutan dari serangan.
Pengejaran dapt dilaksanakan dengan cara langsung yaitu mengikuti rute pengunduran musuh
dan dengan cara tidak langsung yaitu dengan memotong/mengambil jalan pintas menuju rute
pengunduran musuh.

Anda mungkin juga menyukai