Anda di halaman 1dari 9

40

BAB V

GERAK MAJU

25. Umum.

a. Pengertian. Gerak maju bagi satuan infanteri mekanis merupakan suatu


kegiatan pergeseran/pemindahan pasukan untuk mendekatkan diri kearah
musuh dalam hubungan kompi atau satuan yang lebih besar dengan
menggunakan ranpur yang dimiliki.

b. Tujuan gerak maju, yaitu :

1) Untuk mendekatkan pasukan ke daerah musuh.

2) Untuk menghancurkan musuh.

3) Untuk memaksa atau menekan musuh.

4) Untuk merebut medan– medan penting yang bernilai taktis.

5) Untuk merebut dan memelihara inisiatif serangan.

6) Untuk mengelabui musuh.

c. Gerak maju bisa di capai dengan :

1) Kecepatan.

2) Pendadakan.

3) Rencana yang baik.

4) Gerakan yang agresif.

d. Pembagian kelompok dalam gerak maju yaitu :

Gambar : Gerak Maju


41

1) Pengaman depan:

a) Mempunyai tugas sebagai pengaman depan.

b) Melaksanakan pengintaian kedepan.

c) Melihat musuh utama dan mengumpulkan informasi.

d) Mengamankan medan kritik yang akan dilewati di sepanjang


rute yang dilalui.

2) Kelompok komando Kompi:

a) Kelompok komando kompi selama melaksanakan gerak


maju.

b) Mengendalikan pasukan secara keseluruhan.

c) Memelihara formasi selama gerakan.

3) Pengaman belakang :

a) Mempunyai tugas sebagai pengaman belakang.

b) Bertindak sebagai pasukan cadangan selama gerakan.

c) Sewaktu-waktu dapat melaksanakan lintas ganti dengan


pasukan pengaman depan.

d) Sebagai pertahanan belakang dalam menghalau musuh


yang dating dari arah belakang.

e) Pengendalian selama Gerak maju yang baik tergantung pada :

1) Rencana yang sederhana dan perintah yang mudah dimengerti,


informasi yang akurat dan pengembilan keputusan pada waktu yang
tepat.

2) Prosedur peperangan yang baik.

3) Komunikasi yang baik.

f) Pentingnya latihan pendahuluan sebelum melaksanakan Gerak maju :

1) Penggunaan sandi – sandi dapat mengatur pasukan tanpa


mengganggu penggunaan komunikasi Radio unsur Komandan.
42

2) Apabila terjadi kontak dengan musuh, gerakan pasukan dapat tetap


dilaksanakan, baik tanpa komunikasi radio dengan menggunakan sandi –
sandi gerakan.

3) Untuk itu, sebelum melaksanakan gerakan, komandan satuan


harus melatihkan sandi – sandi gerakan dengan matang agar pasukan
benar – benar tahu yang harus dilakukan pada saat menghadapi musuh.

26. Alat Kendali dalam Gerak Maju, antara lain :

a. Daerah Persiapan ( DP ).

b. Poros Gerakan.

c. Garis Berita ( GB ).

d. Garis Tarap ( GT ).

e. Sasaran.

27. Pelaksanaan Gerak Maju

a. Perencanaan

1) Perencanaan. Setelah Danki Mekanis menerima perintah dari


komando atas untuk melaksanakan gerak maju, maka Danki Mekanis
melaksanakan langkah-langkah Prosedur Pimpinan Pasukan dengan
kegiatan sebagai berikut :

a) Mempelajari tugas. Danki Mekanis Mempelajari tugas yang


diberikan oleh satuan atas.

b) Mengumpulkan keterangan.

(1) Keterangan diperoleh melalui koordinasi dengan


satuan bawah, samping dan satuan atas.

(2) Keterangan yang dikumpulkan merupakan analisa


daerah operasi meliputi cuaca, medan, musuh dan kondisi
masyarakat setempat.

c) Membuat rencana sementara yang meliputi :


43

(1) Rencana waktu. Di susun dengan metode rencana


waktu surut. Mulai dari masuk sasaran sampai dengan
selesai menerima perintah dari komando atas.

(2) Rencana Manuver. Dalam mengembangkan rencana


manuver harus memperhatikan faktor TUMMPAS
akibat/pengaruh terhadap Gerak maju. Adapun langkah-
langkah di dalam mengembangkan rencana manuver
diantaranya adalah :

(a) Penentuan kelompok komando.

(b) Penentuan peleton penyerang dan peleton


cadangan.

(3) Rencana bantuan tembakan.

(a) Tembakan pengikat.

(b) Tembakan saat serbuan.

(c) Tembakan konsolidasi.

(4) Rencana bantuan tempur.

(a) Penggunaan senjata yang ada di atas ranpur


untuk mengikat dan memberi bantuan tembakan.

(b) Penggunaan satuan zipur dalam mengatasi


ranjau dan rintangan.

(5) Rencana bantuan administrasi. Pertimbangan


kebutuhan akan bantuan administrasi perlu diperhatikan
dalam setiap pengembangan perencanaan patroli keamanan
kota. Hal-hal yang harus diperhatikan dan direncanakan
sebagai berikut :

a) Pengurusan korban dan tawanan.

b) Kedudukan penambahan munisi selama Gerak


maju.

c) Tempat untuk instalasi Banmin.

(6) Rencana perpindahan pasukan. Menentukan rute


yang akan dilalui oleh Ranpur dan pasukan.
44

d) Mengatur kegiatan awal yang isinya memberikan perintah


persiapan kepada komandan-komandan bawahan.

e) Menyempurnakan rencana sementara. Setelah


mengumpulkan data dan informasi baik dari satuan atas, bawah
maupun samping dilanjutkan menyempurnakan recanan sementara
yang telah disusun.

f) Mengeluarkan perintah operasi. Pengeluaran perintah


secara singkat, jelas dan mudah dimengerti.

g) Pengawasan dan pengendalian. Dilaksanakan agar


pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai dengan perintah operasi.

b. Persiapan

1) Persiapan.

a) Koordinasi dengan satuan tetangga dan satuan lainnya yang


bekaitan selama pelaksanaan germa.

b) Penyiapan personel dan materiil guna mengetahui kesiapan


operasi yang akan dilaksanakan.

c) Melaksanakan briefing.

d) Latihan pendahuluan dalam rangka memberikan gambaran


tentang tahap-tahap pelaksanaan Gerak maju yang akan
dilaksanakan.

e) Pemeriksaan Ranpur guna mengetahui kesiapan operasi


yang akan dilaksanakan.

c. Pelaksanaan. Sebelum melaksanakan Gerak maju, hendaknya


dilaksanakan pengorganisasian terlebih dahulu. Komandan dapat menyusun
pengorganisasian pasukan sesuai dengan penilaian terhadap kekuatan musuh,
medan, kekuatan dan kemampuan pasukan sendiri. Urut-urutan pelaksanaan
kegiatan gerak maju :

1) Pasukan bergerak dari daerah persiapan menuju sasaran


dengan menggunakan ranpur tempur lapis baja secara konvoi
dengan susunan ranpur konvoi sebagai berikut :

2) Waspadai berbagai ancaman pada saat konvoi, terutama


sudut – sudut mati, jembatan, penghadangan ranpur dari SLT
Gambar : Susunan Gerak Maju
45

musuh, keramaian dan ranpur yang mencoba mendekati konvoi


ranpur pasukan.

3) Pasukan yang bergerak dengan menggunakan ranpur


tempur relative rawan dan menjadi target utama senjata musuh,
untuk itu selama pergerakan selalu mewaspadai medan-medan
kritik yang akan dilewati.

4) Komandan kompi melaporkan kedudukan pasukannya


apabila melintasi garis taraf maupun garis berita.

5) Apabila selama diperjalanan mendapat gangguan dari


musuh maka komandan kompi melaksanakan PKT/ PKM singkat
selanjutnya memerintahkan pasukannya untuk mengatasi
sasaran. Ada beberapa kemungkinan gangguan selama
melaksanakan gerak maju yaitu :

a) Kontak depan.

(1) Ranpur peleton depan yang menjadi pusat


tembakan musuh segera keluar dari daerah
penghadangan dan ambil kedudukan sebagai
pengikat tembakan.

(2) Seluruh anggota keluar dari ranpur mengambil


kedudukan perlindungan yang baik. Seluruh Ranpur
peleton depan mengikat tembakan untuk menutup
jalan pelarian.

(3) Tabak ranpur segera balas tembakan kearah


kedudukan musuh.

(4) Berdasarkan PKT/PKM Danki, selanjutnya


memimpin langsung penyerbuan secara frontal
maupun melambung.

(5) Apabila hasil PKT/PKM Danki memutuskan


untuk melaksanakan pelambungan maka Danki
memimpin sisa pasukan peleton tengah dan belakang
untuk melaksanakan pelambungan dan penutupan.

(6) Setelah sampai di kedudukan maka danki


memimpin pelaksanaan serbuan. Pelaksanaan
serbuan dilaksanakan dengan tembak gerak secara
berloncatan.
46

(7) Pada saat serbuan dilaksanakan, peleton yang


mengikat tembakan segera hentikan tembakan

Gambar : Kontak depan

b) Kontak tengah

(1) Ranpur peleton tengah yang menjadi pusat


tembakan musuh segera keluar dari daerah
penghadangan dengan tetap balas tembakan dan
ambil kedudukan sebagai pengikat tembakan /
pangkal tembakan.

(2) Ranpur yang lain segera berhenti dan seluruh


anggota keluar dari ranpur.

(3) Tabak ranpur segera balas tembakan kearah


kedudukan musuh.

(4) Berdasarkan PKT/PKM Danki, selanjutnya


dapat melaksanakan serbuan secara frontal maupun
melambung.

(5) Apabila hasil PKT/PKM Danki memutuskan


untuk melaksanakan pelambungan maka Danki
memimpin pokkoki dan peleton belakang untuk
melaksanakan pelambungan sementara peleton
depan melaksanakan penutupan arah kemungkinan
musuh melarikan diri.
47

(6) Setelah sampai di kedudukan maka Danki


memimpin pelaksanaan serbuan. Pelaksanaan
serbuan dilaksanakan dengan tembak gerak secara
berloncatan.

(7) Pada saat serbuan dilaksanakan, peleton yang


mengikat tembakan segera hentikan tembakan

Gambar : Kontak tengah


c) Kontak belakang.

(1) Ranpur peleton belakang yang menjadi pusat


tembakan musuh segera keluar dari daerah
penghadangan dan ambil kedudukan sebagai
pengikat tembakan.

(2) Seluruh anggota keluar dari ranpur mengambil


kedudukan perlindungan yang baik. Seluruh Ranpur
peleton belakang mengikat tembakan untuk menutup
jalan pelarian.

(3) Tabak ranpur segera balas tembakan kearah


kedudukan musuh.

(4) Berdasarkan PKT/PKM Danki, selanjutnya


memimpin langsung penyerbuan secara frontal
maupun melambung.

(5) Apabila hasil PKT/PKM Danki memutuskan


untuk melaksanakan pelambungan maka Danki
memimpin sisa pasukan peleton depan dan tengah
untuk melaksanakan pelambungan.
48

(6) Setelah sampai di kedudukan maka danki


memimpin pelaksanaan serbuan dengan pasukan
peleton tengah. Pelaksanaan serbuan dilaksanakan
dengan tembak gerak secara berloncatan.

(7) Pada saat serbuan dilaksanakan, peleton yang


mengikat tembakan segera hentikan tembakan.

Gambar : Kontak belakang

6) Setelah sasaran dapat diatasi Komandan Kompi


melaksanakan reorganisasi pasukan kemudian melaporkan ke
komando atas hasil yang didapat berupa korban personel, senjata,
dokumen dan lainnya.

7) Penyusunan kembali formasi Ranpur untuk melanjutkan


gerakan dengan urut-urutan dua peleton di depan, koki dan satu
peleton di belakang. Penyusunan formasi ini dapat diadakan tukar-
menukar kedudukan antar peleton atas pertimbangan Danki
dikarenakan kemampuan dan komposisi tiap-tiap peleton setelah
melaksanakan kontak.

8) Sebelum masuk ke sasaran maka peleton depan


melaksanakan pembersihan, setelah dinyatakan bersih maka
pokkoki masuk kedudukan di ikuti oleh sisa pasukan.

9) Menyusun formasi pasukan dan Ranpur secara melingkar


seperti di kedudukan Daerah Persiapan. Komandan kompi
melaporkan ke komando atas pasukannya bahwa pasukan sudah
masuk kesasaran dan siap bergerak untuk melaksanakan operasi
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai