MARKAS BESAR
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT TOPOGFARI
I. PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Ilmu medan adalah ilmu yamg mempelajari keadaan medan untuk
kepentingan tugas-tugas militer.
b. Ilmu medan merupakan pengetahuan dasar kemiliteran yang harus
dikuasai oleh setiap prajurit, karena dimanapun bertugas selalu berhadapan
dengan keadaan medan.
c. Kecepatan dan ketepatan menilai keadaan medan merupakan keharusan
sehingga dapat menentukan suatu cara bertindak yang terbaik dalam pelaksanaan
tugas nantinya.
d. Informasi keadaan medan dapat diperoleh dengan cara peninjauan /
pengamatan langsung dilapangan dan atau dengan cara mempelajari / membaca
peta, foto udara maupun laporan medan.
3. Ruang lingkup. Ruang lingkup naskah ini meliputi pengetahuan medan dan
petunjuk cara mempelajari medan dilapangan, pada peta dan foto udara dengan tata urut
sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Medan
c. Pengetahuan peta
d. Kompas, protraktor dan GPS
e. Teknik menggunakan peta
f. Membuat bagan medan
g. Pengetahuan foto udara
h. Penutup
4. Referensi.
a. Buku petunjuk teknik Angkatan Darat tentang membaca peta dan foto
udara, Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep / 746 /10 /1969 tanggal 30 – 10 –
1969.
b. Naskah Sekolah TNI AD tentang Ilmu medan Edisi II Nnomor : 00 – 04 –
130 Surat Keputusan Danjen Kobangdiklat TNI AD Nomor : 98 / I / 1982 tanggal
26 – 01 – 1982.
/ II. MEDAN ….
2
II MEDAN
5. Umum.
a. Medan adalah bagian muka bumi dengan segala benda yang tidak
bergerak diatasnya, baik benda alam maupun benda buatan manusia yang
dipergunakan dalam operasi-operasi militer.
1) Tindakan taktis.
a) Dalam tugas patroli, medan berpengaruh antara lain
terhadap pemilihan route patroli, titik tinjau dan tempat
perlindungan.
b) Dalam tugas serangan, medan berpengaruh antara lain
terhadap pemilihan DP, PS, GA dan tempat konsolidasi, serta
formasi dan cara bergerak menuju sasaran - sasaran tersebut.
c) Dalam tugas pertahanan, medan berpengaruh antara lain
terhadap pemilihan daerah kedudukan, pos peninjauan.
c. Oleh karena itu setiap prajurit mutlak harus mahir menilai keuntungan dan
kerugian yang diberikan oleh keadaan medan dihadapkan dengan tugasnya.
/ b) Jumlah …..
3
6. Tanda Medan
c. Titik Tanda. Titik Tanda adalah tanda medan alam dan tanda medan
buatan yang karena sekelilingnya, sehingga mudah dikenal. Contoh : Pohon
terkenal.
7. Bentuk Medan
/ TABEL …..
6
Lempung berdebu dan Apabila basah akan bersifat agak licin sampai
berpasir dengan licin dan lengket
b) Geomorfologi.
(1) Mempelajari bentuk dan sifat permukaan bumi.
(2) Bentuk dan sifat permukaan bumi sangat penting
bagi militer baik Satpur, Satbanpur,Satbanmin maupun
Koter.
c) Hydrografi.
(1) Mempelajari tentang perairan, baik air permukaan
( sungai, danau, laut )maupun air tanah (sumur, sumber
mata air ) .
(a) Sungai, merupakan bumi yang lebih rendah
dibandingkan dengan daerah sekitar sehingga
menjadi tempat mengalirnya air.
- Jenis aliran sungai. Jenis-jenis
aliran sungai yang ditinjau dari segi debit
dan sumber air adalah sebagai berikut :
/ SUNGAI …..
7
SUNGAI
Penjelasan :
= Sungai Permanen : Sungai-sungai besar seperti di Jawa, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi
= Sungai Musiman : Sungai-sungai seperti di Jawa dan Nusa Tenggara Timur
= Sungai Hujan : Hampir semua sungai di Indonesia
= Sungai Gletser/Salju : Sungai-sungai di daerah salju
= Sungai Campuran : Sungai Digul dan Membramo ynag merupakan sungai
gletser dari Puncak Jayawijaya yang bercampur dengan sungai hujan dari anak-anak
sungai dibawahnya.
- Besar aliran ( Debit Air ), adalah
besarnya volume air yang mengalir pada
suatu tempat tertentu dan waktu tertentu
yang dinyatakan dalam m³/dt atau liter/dtk
/ Rawa …..
8
e. Ilmu pengintaian.
1) Ilmu pengintaian adalah ilmu yang mempelajari cara
menilai medan, menguntungkan / tidak untuk menentukan cara
bertindak terhadap suatu daerah tertentu.
2) Menurut kepentingannya, maka pengintaian tidak dapat
terlepas dari pegetahuan dan keterampilan penggunaan peta
Topografi di samping pengetahuan dan keterampilan menilai
medan dengan cara pengamatan langsung di lapangan.
3) Berdasarkan kepentingannya, maka pengintaian dapat
dibagi menjadi 2 bagian :
Pengintaian umum.
(1) Bertujuan untuk mengumpulkan keterangan
tentang keadaan suatu daerah atau tempat yang akan
dijadikan pertimbangan dalam tindakan tugas yang
akan datang.
(2) Dilakukan dalam keadaan damai, secara
diam-diam dan jangka waktu yang lama. Ada
hubungannya dengan strategi.
Pengintaian khusus.
(1) Bertujuan untuk mendapatkan keterangan
tentang keadaan suatu daerah dalam waktu yang
cepat untuk segera digunakan.
PETA TOPOGRAFI
9. Pengertian Peta. Peta adalah gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi
diatas bidang datar, dalam ukuran yang diperkecil bersifat selektif dan dipertanggung
jawabkan baik secara visual maupun matematis.
/ 10. Macam …..
10
c. Bagan Topografi.
1) Bagan topografi adalah gambar coretan medan.
2) Pembuatannya tidak teliti.
3) Menyajikan data medan yang dianggap perlu saja.
d. Bagan Pemandangan.
1) Gambar medan secara panorama ( perspektif )
2) Tidak teliti.
e. Oleat Medan.
1) Gambar diatas tembus cahaya dari sebagian data medan suatu
daerah yang tidak tercantum dalam peta topografi.
2) Dibuat dengan cara tehnik membagan.
3) Isi oleat medan adalah tanda medan yang penting, tapi tidak
terdapat dalam peta topografi sistimatis.
Proyeksi azimuthal.
Proyeksi kerucut
Proyeksi Sillinder
/ Contoh …..
Contoh :
13
Titik A dan B.
Sudut peta A-B pada peta Proyeksi Poleder =30° maka
sudut peta A-B pada peta proyeksi LCO dan TM pun
adalah 30°.
Proyeksi Polyeder
Pararel tepi UP
Pararel baku
Pararel tepi
Proyeksi LCO
Pararel tepi UP
Pararel baku
Pararel tepi
/ Proyeksi …..
14
KU
KS
a. Pengertian.
1) Skala peta adalah perbandingan jarak antara 2 titik di peta
dengan jarak mendatar 2 titik tersebut di medan.
2) Makin besar angka pembagi skala, maka peta itu makin
kecil skalanya. Demikian sebaliknya makin kecil angka pembagi
skala, maka peta itu makin besar skalanya :
Contoh : Skala 1: 100.000 lebih kecil dari pada
skala 1: 50.000 skala 1: 25.000 lebih besar
dari pada skala 1 : 50.000.
3) Peta skala besar memberikan informasi tanda medan lebih
banyak/ lebih lengkap dan lebih tepat posisinya, sebaiknya peta
skala kecil memberikan informasi tanda medan kurang lengkap
dan kurang tepat posisinya.
0 1 2 3 4 5 km
Menentukan …..
15
a) Nomor helai peta adalah nomor dalam satu rangkaian seri peta,
untuk menyambungkan helai peta yang satu dengan yang lainnya.
b) Penomoran Peta Proyeksi Polyeder dan LCO.
1) Nomor Helai Peta Skala : 1 : 100.000.
a) Tiap- tiap jarak 20' dimulai dari 12° Barat Meridian
Jakarta = 94° 48' 27,79" ke Timur sampai 141° berturut-
turut diberi angka Arab 1; 2 ; 3 dan seterusnya sampai
dengan 139.
b) Tiap-tiap jarak 20' dimulai dari 6° LU ke Selatan
sampai 11° LS berturut-turut diberi nomor angka Romawi
I, II, III dan seterusnya sampai dengan LI.
c) Cara menuliskan nomor helai peta 1 : 100.000
adalah Angka Arab garis miring angka Romawi. Contoh :
3 / III. Ukuran gambaran muka peta adalah 20' x 20' =
37 cm x ± 37 cm.
2) Nomor Helai Peta Skala 1 : 50.000
a) Tiap-tiap helai peta peta skala 1 : 100.000 di bagi
menjadi 4 helai peta skala 1 : 50.000 yang berukuran 10' x
10' = ± 37 cm x ±37 cm.
b) Tiap-tiap helai diberi nomor huruf besar A; B; C; D
dengan urutan seperti membaca buku ( dari kiri ke kanan )
c) Cara menuliskan nomor helai peta 1 : 50.000
adalah Angka Arab, garis miring Angka Romawi, garis
datar huruf besar.
Contoh : 3 / III - B.
3) Nomor helai peta skala 1 : 25.000
a) Tiap-tiap helai peta 1 : 100.000 di bagi menjadi 16
helai peta skala
1 : 25.000 yang berukuran 5' x 5' = 37 mc x 37 cm.
17
/ b) Tiap-tiap …..
b) Tiap-tiap helai di beri nomor huruf kecil a, b, c, d, e,
f, g, h, j, k, l, m, n, o, p, q, tanpa huruf i dengan urutan
seperti membaca buku ( dari kiri ke kanan )
c) Cara menuliskan nomor helai peta 1 : 25.000
adalah Angka Arab, garis miring Angka Romawi, garis
datar, huruf kecil.Contoh : 3 / III – d.
6° LU 1 2 3 139
I
III
NO. 3 / III
SEKALA 1 : 100.000
20’ X 20’
37 CM X 37 CM =
37 KM X 37 KM=
20’
XLIX
LI
11° LS
1 : 100.000 1 : 50.000
Ukuran Peta
A B 1 : 50.000 =
20’ 10’ 10’ x 10’ =
3/III No 3 / III-B + 37 cm x 37 cm
C D Ukuran medan
+ 18,5 km x 18,5 km
18
/ 1 : 100.000 …..
1 : 100.000 1 : 25.000
Ukuran Peta
d
1 : 25.000 =
No 3 / III - d ,5’ x 5’ =
20’ 3 / III 5’ + 37 cm x 37 cm
Ukuran medan
+ 9,25 km x 9,25 km
/ Contoh …..
Contoh : 0434 – I - b
1 : 100.000 1 : 50.000
Ukuran Peta
IV I 1 : 50.000 =
30’ 0434 15’ 15’ x 15’ =
III II No. 0434 - I + 55,5 cm x 55,5 cm
Ukuran medan
+ 27,77 km x 27,77 km
1 : 100.000 1 : 25.000
d a d a Ukuran Peta
IV I 1 : 25.000 =
30’ c b c b 7,5’ x 7,5’ =
7,5’ + 55,5 cm x 55,5 cm
d a d a No. 0434 - I
III II Ukuran medan
c b c + 13,88 km x 13,88 km
/ 5) Contoh …..
5) Contoh.
No 3 / III – B I = Ruang muka Peta
II = Ruang keterangan tepi Peta
No. 3 / III – B = Nomor helai lembar peta
I Yang bersangkutan terletak diatas kanan
PETUNJUK LETAK PETA =
- Terletak di kiri bawah
- Menunjukan sambungan helai peta
yang dihadapai dengan helai peta
lainnya
- Nomor helai peta yang dihadapi
terletak di tengah-tengah ( biasanya
II
di arsir )
5°30’ LU
3/II-C 3/II-D 4/II-C
5°20’
3/III-A 3/III-B 4/III-A
5°10’
3/III-C 3/III-D 4/III-C
5°00
11°20’ 11°10’ 11°00 11°50’ B dari Jakarta.
a. Grid peta adalah sistem dua pasang garis sejajar yang saling memotong
tegak lurus satu sama lainnya digambarkan pada peta dan digunakan sebagai
sistem Kordinat bujur sangkar untuk menunjukan kedudukan suatu titik atau
tempat pada peta.
/ b) Muka …..
b) Muka peta ini dibagi sama besar menjadi 36 bagian x 36
bagian, sehingga terjadi kotak-kotak bujur sangkar grid yang
masing-masing berukuran + 1 1/36 cm x + 1 1/36 cm, maka + 1
1/36 cm dipeta = + 1 1/36 x 100.000 cm dilapangan = 102777,7
cm = 1,028 m = 1km + 28 m.
= 102777,7 cm
= 1028 m
= 1 km + 28 m
= 102777,7 cm
= 1028 m
= 1 km + 28 m.
/ c. Sistim …..
c. Sistim Grid Inggris.
/ 4) Jarak …..
4) Jarak antara garis grid pada peta skala 1 : 100.000 = 1 cm, pada
peta skala 1 : 50.000 = 2 cm, peta skala 1 : 25 .000 = 4 cm diukur mulai
dari titik pusat koordinat. Penomoran angka garis-garis grid kearah timur
dan kearah utara dari titik pusat koordinat semu membesar, sedangkan
kearah barat dan selatan mengecil dalam satuan km. Dengan demikian
jarak antara garis grid adalah 1 km sebenarnya (tanpa tambahan koreksi
sebenarnya).
12° LS EQ 6° LU
93°
500.000 Meter
96°
Meridian Tengah
99°
500.000 Meter
102°
Meridian Tengah
105°
500.000 Meter
108°
Meridian Tengah
111°
500.000 Meter
114°
Meridian Tengah
117°
500.000 Meter
120°
Meridian Tengah
123°
500.000 Meter
126°
Meridian Tengah
129°
500.000 Meter
132°
Meridian Tengah
135°
500.000 Meter
138°
Meridian Tengah
141°
10 m 0m
24
/ e. Penunjukkan …..
e. Penunjukkan tempat dengan Koordimat GRID (Ki Ka Ba Tas)
d) Contoh.
01 02 03 04 05
18
Cileunyi = KV. 0116
Cikeruh Cikeruh = KV. 0317
17 Rancaekek = KV. 0314
Bab Astana
Cileunyi
16
Cipacing KV. 0215 = Cipacing
KV. 0316 = Bab Astana
15
Rancaekek
14
2) Koordinat 6 angka.
a) Langkah I
(1) Tentukan garis grid tegak sebelah barat/kiri yang
terdekat dari titik / tempat yang ditunjuk. Baca / catat
angka puluhan dan satuan km dari grid tersebut.
(2) Bagilah garis grid datar antara garis tegak sebelah
barat dan sebelah timur terdekat dari titik yang ditujukan
menjadi 10 bagian.
Hitung jarak titik yang ditunjuk dari garis grid tegak
sebalah barat. Pembacaan koordinat X dari titik tersebut
adalah garis pembagian terdekat dengan titik tersebut.
b) Langkah II.
(1) Tentukan garis grid datar sebelah selatan / bawah
terdekat dari titik / tempat yang ditujuk. Baca /
catat angka puluhan dan satuan km dari grid datar
tersebut.
25
c) Langkah III.
89 90 91 92 93
15
Buah Dua KO 891146 = Buah Dua
T 10 KO 914143 = T 10
14 668 668
KQ 197 KO 898138 = KQ 197
13 1368 1368
3) Koordinat 8 angka.
Langkah-langkah koordinat 8 sama dengan langkah-langkah
koordinat 6 angka. Pada koordinat 8 angka : Garis grid datar antara garis
tegak sebelah barat dan sebelah timur serta garis grid tegak antara garis
grid datar.
26
/ Nyublek …..
92 93 94 95
21
Nyublek
Sindanglaya
20
19
18
Nyublek = KO 92292040
Sindanglaya = KO 93262055
95 96 97 98
20 Ujungberung
Ujungberung Garis tegak 95 sampai 97
Garis datar 18 sampai 20
19
18
27
/ 5) Koordinat …..
5) Koordinat Goegrafi.
a) Tentukan garis grid tegak sebelah barat / timur ( kanan /
kiri ) yang terdekat dari titik/tempat yang ditujuk. Kemudian
baca/catat angka derajat Geografinya ( Bujur )
b) Tentukan garis grid datar sebelah selatan / utara ( bawah /
atas ) yang terdekat dari titik/tempat yang ditunjukan. Kemudian
baca catat angka derajat Geografinya ( Lintang )
c) Letakan protraktor geografi pada titik tersebut dan
membaca angka menitnya kemudian di tambah / dikurang
tergantung dimana letak titik tersebut
c) Derajat geografi bujur dan derajat geografi lintang
digabungkan.
105° 3’ BT 4° 57’ LU
4° 45’
a. Simbol peta disebut juga tanda peta adalah gambar pengganti yang
mewakili tanda medan.
b. Letak simbol peta yang dibentuk denah menunjukan letak sebenarnya dari
tanda medan dilapangan, seolah-olah dilihat dari atas, misalnya kampung,sawah,
sedangkan simbol peta yang tidak terbentuk denah, maka pangkal simbol
menunjukan letak tanda medan dilapangan, misalnya simbol tugu km, simbol titik
trianggulasi.
c. Simbol peta dapat dibedakan menurut bentuk dan warna.
28
3) Kelompok Petunjuk
a) Wilayah Propinsi. Untuk mengetahui bahwa peta itu
berada di Propinsi yang disebut.
/ g) Angka …..
g) Angka grid dan petunjuk pembacaan Grid.
Memberitahukan jarak garis Grid dari titik koordinat semu.
Angka Grid dipergunakan untuk menunjukan koordinat
titik/tempat pada peta.
Pecahan Ombak
Bukit pasir yang
dasarnya berbentuk
sabit Terumbu = Batuan
yang menonjok di
Gua = lubung laut, selalu kelihatan
ruangan dibawah
tanah Terumbu hanya
terlihat waktu air
Sumber gas = gas surut.
yang keluar dari
tanah. Danau = tempat air
alam di pedalaman.
Timbunan tanah
dari daerah lain. Empang / Tambak
Tanggul yang
dalamnya lebih 2 m.
Hutan pasang =
Rawa selalu Hutan bakau di
tergenag air, pantai berlumpur.
tanahnya asam.
Bendungan dengan
pintu air.
Tanah bencah =
rawa yang menjadi Bendungan Tanpa
kering pada musim pintu air
kemarau.
Pengepung =
Bangunan penahan
tanah dari gempuran
Sungai arus air.
Pusat pembangkit
listrik (Air, Uap,
Diesel)
Sungai bawah tanah
Sawah
Gosong pasir dalam
sungai
Air terjun
Tegalan
Jeram = Perubahan
kecepatan aliran
yang tiba-tiba tapi
belum air terjun.
Hutan belantara =
Sungai yang dapat Hutan hujan tropis
dilayari. tinggi pohon antara
10 – 30 m.
Padang alang-alang.
Bangunan terpencil
diluar kota.
Damar
Rumah terpencar.
Pagar batu
Bakau
Pagar besi
symbol Simbol
Pagar tanaman
Cemara
Mesjid
Bambu Gereja
Jati
Kelentang
Sagu
Pura dan puri
Kelapa
Candi
Kelapa sawit
Kuburan umat Islam
.
Bentuk dan warna Arti Bentuk dan warna Arti
simbol Simbol
34
Jalan dibangun
Waduk air dari batu setelah digali.
Jembatan besi
Tambang mati
Jembatan besi
Menera jau = tempat
alat pengeboran.
Jembatan kayu
Stasiun Radio
Jembatan bambu
Urung-urung
Tangki Minyak
rangkap
Tempat
Jalan setapak pemerintahan
5) Kelompok Singkatan.
G = Gunung ; PR = Pasir ; St = Stasiun ; S = Sungai.
6) Kelompok Penjelasan.
a) Lembar Negara tahun 1912 No. 600 memberitahukan
antara lain peta berklasifikasi Rahasia.
b) Sumber data. Untuk mengetahui dari mana dan dengan
cara apa data imformasi medan dalam peta tersebut.
c) Pataka Topografi TNI AD ; Likhita Bhutala Yudha Karya
artinya mencatat / menggambar permukaan bumi untuk keperluan
perang ( pertahanan keamanan ) dan pembangunan.
d) Penjelasan untuk pemutakhiran peta yang berbunyi “ Jika
terdapat perubahan – perubahan detail dan sebagainya dalam peta
ini diharap memberitahukan kepada Direktorat Topografi
TNI AD.
1) Garis tipis.
2) Garis tebal.
7) Garis –garis ketinggian yang satu dengan yang lainya tidak akan
berpotongan, kecuali pada suatu lembah yang sangat curam dimana
biasanya terdapat adanya air terjun.
/ e. Perhitungan …..
A - B = curah ( lembah )
C - D = punggung
/ 1) Garis …..
38
1) Garis sama tinggi pertama adalah garis sama tinggi setelah garis
pantai. Garis sama tinggi pertama sudah mempunyai nilai tinggi. Dalam
peta topografi 1: 50.000 ; garis sama tinggi pertama adalah 25 meter
diatas air laut rata-rata.
3) S. 217
2040
Artinya : - Titik pasti Secunder ( Golongan II ) .
- Nomor Registrasi 217.
- Tingginya 2040 meter dari permukaan air laut.
- Tanda di lapangan berupa tugu pilar dari beton dengan
ukuran : 0,5 m x 0,5 m x 1,5 m di atas tanah.
4) T. 151
2090
Artinya : - Titik Pasti Tertier ( Golongan III )
- Nomor Regestrasi 151.
- Tingginya 2090 meter dari permukaan air laut.
- Tanda di lapangan berupa tugu pilar dari beton dengan
ukuran : 0,5 m x 0,5 m x 0,5 meter di atas tanah.
5) Q. 701
1290
Artinya : - Titik pasti Quarter ( Golongan IV )
- Nomor Registrasi 701
- Tingginya 1290 m dari permukaan air laut.
- Tanda di lapangan berupa tugu pilar dari beton dengan
ukuran : 0,15 m x 0,15 m x 0,5 meter diatas tanah.
6) KQ. 1212
Artinya : - Titik Pasti Kadaster Quarter
- Nomor Registrasi 1212
- Tingginya 1965 m dari permukaan air laut.
- Tanda di lapangan berupa tugu / patok dari beton
dengan ukuran 0,20 m x 0,20 meter x 0,8 di tanah.
7) K. 131
Artinya : - Titik Pasti Kadester.
- Nomor Registrasi 131.
- Tingginya 1250 m dari permukaan air laut.
- Tanda di lapangan berupa tugu / beton dengan ukuran :
0,15 m x 0,15 m x 0,60 meter diatas tanah.
8) TP. 92
1260
Artinya : - Titik Pasti Antara ( Tussen Point )
- Nomor Registrasi 92.
- Tingginya 1260 meter dari permukaan air laut.
- Tanda di lapangan berupa tugu / patok dari beton
dengan ukuran 0,4 m x 0,4 m x 0,4 m di atas tanah.
9) AS
Artinya : - Titik Astronomi.
- Untuk patokan menentukan koordinat geografi.
- Tanda di lapangan berupa pilar beton berukuran : 0,5 m
x 1,5 m diatas tanah.
/ 18. Membayangkan …
40
I
41
2) Contoh :
/ 3) Garis …..
42
B
Beda tinggi
A dan B
=25m
Jarak miring
Sudut tanjakan
A
Jarak datar = 1000 m
/ = 25 …..
= 25
1000
= 1
40
/ DAFTAR …..
44
Gerakkan berjalan
2 5°01’ 87 1 : 11 Tanjakan kaki dalam formasi
agak berbanjar rapat sudah
berat sukar psk berkuda
masih dapat berlari
mendaki gunung.
Gerakan pasukan
4 10°0’ 176 1 : 5,7 Tanjakan jalan kaki dalam
sangat formasi banjar masih
berat bias naik. Beberapa
pasukan kuda dgn
susah masih biisa
bergerak mendaki
Arteleri gunung
hanya dapat bergerak
dengan susah payah,
Arteleri tarik sulit
bergerak mendaki
45
1 2 3 4 5 6
6 45°0’ 1000 1:1 Tanjakan Hanya Prajurit
sangat terjal yang sangat
sekali terlatih dapat
menaiki tanjakan
ini dengan cara
merangkak, mem-
pergunakan
penunjang semak-
semak, pohon alat
-alat bantuan.
Tanjakan yang
lebih terjal dari
45° hanya bias
didaki dengan alat
alat khusus.
20. Ikhtilaf. Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara
peta dan utara magnit terhadap arah Utara sebenarnya.
a. Arah Utara.
1) Utara peta (UP) adalah arah utara yang ditunjukan oleh garis grid
tegak peta UP disebut juga Utara Grid = UG
2) Utara Magnit (UM) adalah arah dari suatu titik ke Kutub Magnit.
Arah Utara Magnit ditunjukan oleh arah jarum Kompas.
3) Utara sebenarnya (US) adalah arah dari suatu titik ke kutub Utara
Bumi. Arah US ditunjukan oleh Meridian/bujur pada bola bumi.
UP
/ 5) Perhitungan …..
5) Perhitungan sudut ikhtilaf dipergunakan untuk merobah sudut peta
menjadi sudut kompas dan sebaliknya merubah sudut kompas menjadi
sudut peta.
a Kutub bumi
Kutub magnit b
c
UP
UP - UM Ekuator
US - UP
Keterangan :
UP UP
30’
30’
- Besar Sudut US = UM = 40 °
40’
40’
d. Ikhtilaf UP-UM
1) Ikhtilaf UP-UM adalah besarnya sudut penyimpangan arah UM
terhadap UP sumbu pokok adalah UP
Contoh :
a) Ikhtilaf UP-UM 45 ' Barat, berarti
- Garis UM berada di sebelah barat/kiri dari UP
- Besarnya sudut UP-UM = 45 '
b) Ikhtilaf UP-UM = 45 'Timur, berarti
- Garis UM berada di sebelah timur/kanan dari UP
- Besar sudut UP-UM = 45 '
UP UP
45’
45’
/ 2) Menghitung …..
2) Menghitung ikhtilaf UP-UM
a) Bila garis US berada di antara garis UP dan garis UM maka
ikhtilaf UP-UM = ikhtilaf US – UM + ikhtilaf US-UP.
b) Bila garis UP berada diantara garis US dan garis UM maka ikhtilaf
UP-UM = ikhtilaf US-UM-ikhtilaf US-UP.
c) Bila garis UM berada di antara garis US dan garis UP maka
ikhtilaf UP – UM = ikhtilaf US-UP-ikhtilaf US-UM.
UP UP UP UP
UP UP
UP UP
SAS SAS
a c a c
b b
Sudut kompas = sudut peta - Ikh Sudut kompas = sudut peta + Ikh
(UP-UM) (UP-UM)
b=c–a b=c+a
Sudut peta = sudut kompas + Ikh Sudut peta = sudut kompas - Ikh
(UP-UM) (UP-UM)
c=b+a c=b-a
/ d) Karena …..
UP
3’ ? = 45°2’ SAS
1’ 45°
2’
e. Azimut.
1) Azimut adalah sudut horizontal yang diukur dari arah utara
menurut arah jarum jam .
2) Macam – macam Azimut :
a) Azimut sebenarnya ialah sudut Horizontal yang diukur dari
US ke arah garis yang dikehendaki.
b) Azimut Peta ialah sudut Horizontal yang diukur dari UP ke
arah garis yang dituju.
c) Azimut belakang ( Back Azimut ) adalah sudut arah dari
suatu garis dilihat menurut arah kebalikannya .
Cara perhitungan adalah menambah dengan 180° apabila azimut ke
muka lebih kecil dari sudut 180° dan mengurangi 180° bila azimut
kemuka lebih besar dari 180° .
/ 3) Pelat …..
3) Pelat bercahaya dengan garis tanda dan garis rambut dibawah kaca.
4) Garis petunjuk bercahaya diatas kaca.
5) Lingkaran kompas dengan pembagian derajat dan jarum kompas yang
bercahaya.
6) Tepi kaca dari tembaga.
7) Tutup dengan kaca, garis rambut, garis tanda yang bercahaya dan bibir
pelindung dengan takik.
8) Pelindung kaca.
9) Sekrup pengapit.
10) Prisma yang dapat diatur (disetel) dengan lubang untuk melihat dan
cicin jempol bertakik.
Gambar:
Sumbu pokok kompas adalah garis yang melalui takik pada cicin ibu jari, tengah
–tengah prisma, garis rambut di bawah kaca kompas, garis tanda pada pelat
bercahaya, garis rambut pada kaca penutup, garis tanda bercahaya pada lidah
pelindung dan takik pada pelindung.
2) Langkah-langkah :
/ 3) Letakkan …..
3) Letakkan prisma di atas kaca kompas
4) Masukkan jempol ke dalam cincin yang bertakik kemudian
bidikan kompas kesasaran.
Bila berjalan mengikuti arah kompas kemudian terhalang bangunan atau tanda
medan lainya yang tidak bisa dilintasi, maka gerakan dilanjutkan dengan merubah
sudut ke kiri 270° atau ke kanan 90° jarak sepanjang berubah arah harus
diperhatikan dengan langkah.
Gambar :
RINTANGAN
RR
70°
22. Protraktor.
Catatan :
Protraktor Grid
Protraktor Geografi
56
/ e) Layar …..
58
Keterangan :
Status pengamatan Ketelitian horizontal
Kekuatan sinyal
2) Mematikan alat
a) Tekan tombol merah (gambar
lampu) sampai pesawat akan padam
sendiri
1) System Setup
a) Mode adalah menu untuk
mengatur mode operasi alat
b) Normal mode untuk navigasi
sebenarnya
c) Simulator mode sebagai latihan
dalam pengoperasian alat. Caranya
adalah memilih mode tersebut dengan
menekan tombol besar keatas atau ke
bawah
/ e) Tone …..
f) Navigation Setup
(1) Position Format.
Penyetelan awal adalah MGRS.
Setelan ini dapat dirubah menjadi
koordinat geografi (L,B) dalam
derajat, menit dan detik, atau
dalam berbagai macam koordinat
proyeksi. Alat ini dilengkapi juga
dengan koordinat proyeksi untuk
Indonesia yaitu Indo So
LCO.Caranya adalah dengan
menekan Enter pada penunjukan
POSITION FRMT dan memilih
koordinat dengan menekan
tombol besar ke atas / bawah
.
61
e. Melihat Waypoint.
1) Hidupkan alat dengan menekan
tombol merah
2) Jika layar telah berubah menjadi layar
konfigurasi angkasa, tekan tombol PAGE
beberapa kali sehingga muncul layar MAIN
MENU.
3) Pilih NEAREST WPTS, tekan Enter, maka
akan muncul daftar titik-titik (Wpts) terdekat dari
posisi setempat, dalam arah dan jarak.
f. Menuju ke sasaran.
1) Hidupkan alat dan tentukan posisi
setempat.
2) Jika posisi setempat sudah diperoleh, tekan
tombol GOTO, maka layar akan menampilkan
daftar Waypoints.
/ 5) Agar …..
68
/ V. TEHNIK …..
V. TEHNIK MENGGUNAKAN PETA
69
24. Orientasi Peta. Mengorientasi peta adalah kegiatan untuk meletakan peta dimana
posisi US dari peta itu menunju ke arah Kutub Utara Bumi.
2) Putar kaca Kompas ke kiri bila UP-UM Barat, atau ke kanan bila
UP-UM Timur dengan ketentuan :
/ 4) Putar …..
70
1) Cari dua titik yang jelas di medan dimana dua titik tersebut jelas
pula di peta.
2) Tarik garis yang menghubungkan kedua titik tersebut di atas peta.
3) Putar peta sedemikian rupa sehingga garis tersebut sejajar dengan
garis khayal antara kedua titik yang sama di medan.
Garis Cakrawala
UTARA
Garis Cakrawala
UTARA
SELATAN
UTARA
Gambar :
U
33 4
5
12 6
7
8
9
2
10 3
28. Menentukan Tempat di Peta dengan Mencocokan Simbol Peta dengan Tanda
Medan
/ 3) Amati …..
3) Amati tanda-tanda peta mengenai tumbuh-tumbuhan: Hutan
74
b. Caranya :
1) Pilih dua titik tanda atau lebih yang dikenal baik di medan maupun
di peta. Usahakan sudut ditempat kita berdiri ke titik-titik tanda yang
dipilih membentuk sudut antara 30° sampai dengan 150°, agar
persilangannya tegas. Titik-titik tanda tersebut misalnya titik tanda A & B.
2) Bidikan Kompas ke titik tanda A dan B, dan catat sudut
kompasnya ( azimutnya ).
3) Rubah sudut kompas ( azimuth ) ke arah titik A dan B menjadi
sudut peta ( ingat perhitungan UP-UM yang berlaku saat itu ).
4) Hitung azimuth belakang ( back azimuth ) ke arah titik A dan B.
a) Bila azimuth kurangnya dari 180° maka azimuth belakang
= azimuth kemuka ditambah 180°.
Contoh :
- Azimuth A = 40°
- Maka azimuth belakangnya = 40° + 180°
= 220° .
/ b) Bila …..
75
Back AzimutB
Back Azimut A
A B
Bidikan
Bidikan UP
Sudut peta B
Bidikan Lukisan
C Sudut peta A
1) Pilih tiga tanda yang dikenal baik di medan maupun di peta seperti
yang dilakukan pada resection dengan kompas (Misalnya titik A, B & C ).
2) Gunakan sehelai kertas bening ( kira-kira seluas1/2 folio ), dan
letakkan kertas bening pada bidang datar ( papan atau buku yang tebal ).
3) Tusukkan sebuah jarum kira-kira ditengah kertas bening yang
sudah diletakkan di atas bidang tadi.
4) Bidik melalui tempat kita berada melalui jarum ke arah titik A, B
dan C secara bergantian dan tarik garis lurus dari jarum kearah titik A, B,
dan C tadi sehingga kita mendapatkan tiga garis pada kertas bening yang
berpangkal pada jarum. Selama membidik dan menggaris, kertas bening
tidak boleh bergeser.
/ 5) Cabut …..
76
Gambar :
Jembatan B
B
Jarum
a A
C
A a
Pertigaan
Gereja C
a = Kertas Bening
b. Caranya :
/ c. Silang …..
c. Silang kemuka (Intersection) dengan menggunakan kompas.
77
1) Pilih dua titik tanda yang nantinya akan kita tempati yang dikenal
baik di medan maupun di peta, misalnya A da B. Dari titik A dan B dapat
melihat ke tempat yang akan ditentukan letaknya di peta. Usahakan titik-
titik tanda tadi membentuk sudut antara 30° sampai 150° tempat yang
akan ditentukan letaknya di peta ( misalnya titik yang akan ditentukan
letaknya di peta adalah C ).
2) Dititik A membidik ke arah titik C. baca dan catat sudut
kompasnya, kemudian rubah menjadi sudut peta ( ingat ikhtilaf UP-UM )
Lukis sudut peta tersebut di titik A pada peta.
3) Pindahlah ke titik B dan dan bidik ke arah titik C. Baca dan catat
sudut kompasnya, kemudian rubah menjadi sudut peta ( ingat ikhtilaf UP-
UM ). Lukis sudut peta tersebut di titik B pada peta.
4) Titik persilangan antara garis –garis yang dilukis dari titik-titik A
dan B adalah titik C. ( tempat yang kita tentukan letaknya di peta ).
5) Tunjukkan koordinat tempat yang kita tentukan itu.
Gambar :
UP C UP
Bidikan Lukisan
Lukisan
Sudut peta Bidikan
Sudut peta
1) Pilih dua titik tanda seperti yang dilakukan pada silang kemuka
dengan kompas misalnya, titik yang dikenal : A dan B, sedang titik yang
akan ditentukan adalah C. dari titik A bisa melihat B dan C, dan dari titik
B dapat melihat ke titik B dan C.
2) Gelarkan Peta pada bidang datar ( papan alas ). Peta diorientasi.
Sesudah diorientasi, peta tidak boleh bergeser lagi.
3) Letakkan kertas bening diatas peta sedemikian rupa sehingga dapat
diperkirakan titik yang akan kita tentukan masuk pada lembaran kertas
bening.
/ 4) Tarik …..
4) Tarik garis antara A dan B peta pada kertas bening.
5) Tusukkan jarum pada titik A pada kertas bening beserta petanya.
6) Bidik dan tarik garis melalui jarum di titik A ke arah titik C medan
78
a = Kertas bening
C
I B
A DIMEDAN
A’ C Kertaas bening
II
B’ = B
C
Kertas bening A
/ A = Kertas …..
A = Kertas bening
79
b. Titik Pangkal ( TP ).
Contoh :
Cara mengerjakan I:
Cara mengerjakan II :
a) 820240 berarti Angka Grid tegak 82000 dan Angka Grid Datar
24000 m.
b) Koordianat tempat baru dapat langsung ditentukan dengan cara :
82000 – 1400 = 80600 meter.
24000 - 500 = 23500 meter.
Jadi koordinat tempat baru : 806235.
80 81 82 83
25
2,8 cm
81
24
1 cm
Cara I
23
22
80 81 82 83
25
806
24
235
Cara II
23
22
c. Garis Pangkal ( GP ).
1) GP ditentuka pada Peta oleh Dan Atasan yang bersangkutan,
dengan menentukan titik G dan P dengan menggunakan koordinat 6 atau 8
angka.
2) Menentukan tempat dengan GP pada dasarnya adalah menentukan
suatu tempat yang terletak :
a) Kearah Maju (MA) atau Mundur (MU) pada garis pangkal,
dengan patokan :
(1) Maju (MA) berarti dari titik G maju kearah titik
P sepanjang GP dan perpanjanganya.
(2) Mundur (MU) berarti dari titik G mundur menjauhi
titik P ke arah perpanjangan PG. Jadi MA atau Mu selalu
mulai dari titik G.
/ b) Kearah kanan ……
b) Kearah kanan (KA) atau kiri (KI) dari garis pangkal,
dengan patokan :
(2) Kiri (KI) berarti tegak lurus atau 90° pada GP dan
perpanjangannya ke sebelah kiri.
Cara pengerjakanya :
/ Gambar …..
Gambar :
81 82 83 84 85 86
25
83
24
P
23
3 cm 5 cm
22
G
21
Dalam pelaksanaan tugas seringkali peta yang digunakan sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan sebenarnya di lapangan yang diakibatkan oleh hasil budaya manusia
( persawahan, bangunan, jalan baru ), maupun karena bencana alam ( tanah longsor, alur
sungai baru).
a. Tujuan.
34. Pengertian.
35. Tujuan.
Tujuan membuat bagan medan adalah untuk melengkapi tanda medan yang tidak
terdapat (tidak tergambar) dalam peta topografi untuk mendapatkan penyajian informasi
tentang keadaan medan suatu daerah bila peta topografi daerah tersebut tidak ada.
1) Garis dasar dimulai dari dan diakhiri pada tanda medan yang jelas
di peta di medan seperti pertigaan jalan, sudut kampung, tugu Km, atau
tugu trianggulasi.
2) Garis dasar dipergunakan sebagai patokan ( ikatan ) tanda medan
baik pada waktu pengukuran maupun pada waktu penggambaran.
3) Tentuka arah garis dasar di lapangan dengan kompas, dan
gambarkan arah garis datar pada kertas dengan protraktor atau busur
derajat.
4) Tentukan panjang ( jarak ) garis dasar dengan langkah, kemudian
hitung ke dalam jarak kedar.
d. Perkirakan beda tinggi antara titik-titik baik titik disepanjang garis datar
maupun titik-titik diluar garis datar. Gambarkan beda tinggi itu dengan garis
ketinggian. ( Ingat ketinggian yang lebih tinggi di kelilingi oleh garis ketinggian
yang lebih rendah, garis ketingian yang menjorok runcing adalah lembah
sedangkan yang lengkung lebar keluar adalah punggung).
38. Pengertian. Foto udara adalah gambaran sebagian permukaan bumi yang
dipotret dari udara. Foto udara dipergunakan untuk melengkapi informasi medan dalam
peta atau sebagai pengganti peta, bila daerah itu tidak ada petanya.
b. Foto udara miring, adalah foto udara dimana saat pemotretan sumbu
kamera miring terhadap medan.
Beda foto udara dengan peta.
/ e. Gambar …..
e. Gambar Altimeter. Adalah tanda untuk mendapatkan informasi tentang
tinggi terbang pada pemotretan. Tanda ini berguna untuk menghitung sekala foto
yaitu focus kamera (f) dibagi tinggi terbang (H).
f. Gambar nomor kamera, nomor foto dan panjang focus.
88
1) Kode nomor foto berguna untuk menyusun foto udara satu dengan
yang lainnya dalam satu jalur terbang.
2) Kode panjang focus berguna untuk menentukan sekala foto udara.
g. Keterangan tambahan. Adalah tulisan yang tercantum dalam
gambar foto dibagian kiri bawah yang menjelaskan antara lain tempat / daerah
yang dipotret, jurusan terbang, tanggal pemotretan, nomor urut foto / jalur
/ c. Kasar …..
c. Kasar / Halusnya gambar ( Tekstur ). Misalnya tumbuhan kelapa lebih
kasar dari pada bambu, kebun karet lebih kasar dari Pada kebun jati. Dalam foto
udara sekala besar tekstur gambar tanda medan nampak lebih jelas.
89
VIII. PENUTUP
43. Demikian naskah ilmu medan ini disusun untuk mendapatkan suatu kesamaan
dalam mempelajari ilmu medan bagi TNI AD.
DIREKTUR TOPOGRAFI