Anda di halaman 1dari 15

PUSAT KESENJATAAN INFANTERI

KOMANDO SATUAN PENATARAN

BAHAN PELAJARAN
LAWAN PENGHADANGAN KENDARAAN
TAKTIK BERTEMPUR
TA. 2010

Bandung, Februari 2010


PUSAT KESENJATAAN INFANTERI
KOMANDO SATUAN PENATARAN

TAKTIK BERTEMPUR
LAWAN PENGHADANGAN BERKENDARAAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. Kecuali melaksanakan penghadangan kepada pasukan


yang berjalan kaki, musuh juga melakukan penghadangan terhadap pasukan yang
berkendaraan bermotor (Konvoi dan patroli), pasukan yang berkendaraan relative
lebih rawan menjadi sasaran penghadangan musuh akibat kewaspadaan yang kurang.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Naskah ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan


tentang Lawan Penghadangan Berkendaraan

b. Tujuan. Untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyelengaraan


penataran taktik bertempur TNI AD agar diperoleh keseragaman dan ketepatan
tindak pelaksanaan Lawan Penghadangan Berkendaraan

3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup Naskah tentang Lawan Penghadangan


Berkendaraan ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.

b. Ketentuan Umum.

c. Perencanaan dan Persiapan.

d. Pelaksanaan.

e. Penutup.
2

BAB II

KETENTUAN UMUM

4. Umum. Dalam pelaksanaan lawan penghadangan berkendaraan


tentunya perlu adanya penyiapan kendaraan dan penyiapan anggota dalam
kedudukan di kendaraan, dengan kesiapan tersebut maka pasukan telah teroganisir
baik personil maupun dalam kendaraannya.

5. Penyiapan kendaraan. Kendaraan disiapkan dengan tujuan :

a. Memberikan perlindungan yang maksimal kepada penumpang dan


pengemudi.

b. Memudahkan penggunaan senjata.

c. Memudahkan bagi pasukan untuk turun dari kendaraan.

d. Mencegah terjadinya gangguan teknis selama perjalanan.

6. Persiapan anggota. Sebelum naik kendaraan telah ditentukan kedudukan dan


tugas-tugasnya selama diatas kendaraan dan bila terjadi penghadangan ataupun
hambatan lain selam dalam perjalanan,

a. Pembantu pengemudi dari tabakpan yang dapat mengemudi duduk


disamping pengemudi bertugas:

1) Memberikan perlindungan kepada pengemudi apabila dihadang.


2) Membantu pengemudi sewaktu Peleton membalas tembakan.
3) Apabila pengemudi luka/gugur maka ia bertugas menggatikannya.

b. Pengawal kendaraan yang ditempatkan dimasing-masing sudut


kendaraan.

c. Komandan kendaraan dijabat oleh seorang Komandan Regu yang


berada diatas kendaraan berada dibagian tengah belakang.

d. Pelampar Granat asap berada dikendaraan depan dibelakang


kedudukan pengawal.
3

e. Penembak SO dilayani dan ditempatkan sebagai pengawal kendaraan.

f. Kedudukan para unsur komandan.

1) Danton bertindak sebagai komandan konvoi dikendaraan paling


belakang.
2) Bintara Peleton selaku wakil komandan konvoi berada dikendaran
paling depan.

g. Baton bertindak sebagai wadan konvoi berada di kendaraan paling


depan.

h. Danru bertindak sebagai komandan kendaraan walaupun dikendaraan


itu terdapat Danton maupun Baton.

BAB III
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN

7. Umum. Perencanaan dan persiapan yang baik dalam taktik bertempur


adalah bagian dari suatu kesuksesan pertempuran, demikian juga dalam Lawan
Penghadangan Berkendaraan perlunya perencanaan dan persiapan yang matang
sehingga dalam pelaksanaannya dapat berhasil.

8. Perencanaan Dalam Kondisi Umum. Komandan Konvoi melaksanakan


perencanaan dan persiapan sebelum melaksanakan pergeseran maupun patroli
dengan melaksanakan langkah-langkah prosedur pimpinan pasukan.

a. Mempelajari tugas.

b. Mengumpulkan keterangan.

1) Kordinasi
2) Mempelajari medan, Peta dll.
3) Mempelajari karakteristik lainnya.

c. Membuat rencana sementara.

1) Rencana waktu.
2) Pengorganisasian.
4
3) Memilih personel dan perlengkapan.
4) Rencana pengintaian.
5) Rencana gerakan.

d. Mengatur/menyiapkan

1) Mengeluarkan perintah pesiapan


2) Memindhkan pasukan ke BO aju.
3) Membuat maket.

e. Pengintaian.

f. Melengkapai rencana sementara.

g. Laporan kesiapan

h. Mengeluarkan perintah operasi/patroli/serpas

j. Pengawasan dan pengendalian

1) Pemeiksaan awal
2) Latihan pendahuluan
3) Pemeriksaan akhir.

k. De Brifing.

9. Perencanaan Persiapan Dalam Kondisi khusus ( waktu sempit/


situasional). Komandan konvoi ( Danru/Danton/Danki ) melaksanakan perencanaan
dan persiapan sewaktu dengan melaksanakan tindakan sebagai berikut :

a. Analisa tentang medan.

1) Kondisi perkotaan, bangunan dan jalan yang akan dilalui.


2) Kemungkinan tempat yang akan digunakan musuh untuk
mengadakan penghadangan.
3) Sasaran tembakan senjata bantuan lintar dan linkung.
4) Tempat kritis (Pasar, jembatan dan lain-lain)
5) Titik keramaian kota (Pusat pertokoan dan pasar swalayan)
6) Kepadatan Lalu lintas dan pemukiman.
7) Titik bantuan dan dislokasi satuan kawan.
5

b. Instruksi dan kordinasi. Komandan Konvoi memberikan instruksi


kepada pasukan tentang:

1) Kecepatan, jarak, dan urutan gerakan kendaraan.


2) Prosedur tetap,
3) Bila kendaraan berhenti.
4) Bila kendaraan rusak.
5) Bila kendaraan di hadang.
6) Bila terjadi korban tempur dan prosedur evakuasi
7) Penggunaan tanda isyarat lapangan dan alat komunikasi radio
regu dan perorangan

c. Bantuan perkuatan, Kavaleri, Artileri, Zeni dan Penerbad.

d. Latihan pendahuluan. Komandan Konvoi harus memberikan latihan


pendahuluan terhadap berbagai kemungkinan serta tindakan selama dalam
perjalanan, diantaranya:

1) Naik turun kendaraan.


2) Pembesihan titik rawan.
3) Tindakan bila di hadang.
4) Tindakan evakuasi korban tempur dan sipil.
5) Perlakuan tawanan/Insurjen

10. Teknik bergerak. Beberapa teknik dapat dilakukan selama pergerakan


dintaranya :

a. Berhenti dan Pembersihan. Pada titik-titik tertentu yang dianggap


mencurigakan dan cukup berbahaya, maka pasukan berhenti untuk turun
melaksanakan pembersihan.

1) Satu Regu melaksanakan pembersihan medan/ruangan.


2) Dua regu melaksanakan pengamanan dan isolasi dan setiap saat
siapa membantu Regu atau kelompok yang melaksanakan pembersihan.
3) Bila aman maka pasukan naik kendaraan dan melanjutkan
perjalanan.

b. Bergerak Loncat Ganti. Teknik pelaksanaanya adalah:


6

1) Kendaraan pertama bergerak, pada titik yang ditentukan berhenti ,


pasukan turun mengamankan laju kendaraan berikutnya.
2) Kendaraan kedua terus bergerak melewati kendaraan pertama,
pada titik tertentu berhenti melaksanakan pengamanan, mengamankan
kendaraan yang laju berikutnya.
3) Seterusnya kendaraan ketiga melewati kendaraan kedua dan
kendaraan pertama, berhenti dan pengamanan pada titik tertentu yang
telah ditentukan.

c. Bergerak Ulat Kilan. Sama dengan teknik bergerak diatas,

hanya saja tempat berhenti kendaraan dibelakangnya berhenti di samping

ataupun tepat dibelakang kendaraan pertama.

d. Bergerak tetap. Teknik bergerak ini adalah teknik yang paling mudah
akan tetapi sangat rawan terhadap penghadangan, teknik ini sebaiknya
mendapat pengawalan kendaraan taktis tempur atau kendaraan

berlapis baja dari Kavaleri.

BAB IV
PELAKSANAAN

11. Umum. Lawan Penghadangan Berkendaraan harus dilaksanakan dengan


cermat, cepat dan tepat, sehingga sehingga dapat mencegah adanya korban sekecil
mungkin pasukan kita. Oleh karenanya tehnik bergerak dan pembersihan dalam
Lawan Penghadangan Berkendaraan dilaksanakan sesuai dengan tehnik bertempur
yang benar.

12. Penghadangan oleh musuh. Beberapa kebiasaan musuh memilih tempat


menghadang pasukan yang sedang perpindahan atau konvoi, diantaranya di jalan
berliku, mendaki, tebing yang sulit didaki pasukan dan juga di daerah pemukiman yang
berpenduduk sedikit maupun padat termasuk ditempat keramaian dengan
memanfaatkan masyarakat sipil sebagai tameng hidup, teknik menghadang musuh
diantaranya dengan
7

a. Merintangi jalan dengan pohon.

b. Memasang ranjau yang dikendalikan dari jarak jauh.

c. Memasang bom-bom mobil, bom bunuh diri maupun dengan memasang


booby traps ditempat tertentu.

d. Dengan tembakan yang gencar kearah kendaraan utama kepada


pengemudi.

13. Tindakan lawan penghadangan. Apabila salah satu kendaraan


dihadang maka tindakan yang diambil adalah,

a. Pengemudi percepat laju kendaraan keluar daerah penghadangan

b. Pengawal dan pasukan lainnya balas dengan tembakan gencar kearah


musuh.

c. Lemparkan granat asap sebagai tabir pelarian kendaraan.

d. Keluar dari kendaraan untuk melaksanakan perlawanan, pengikatan,


pelambungan ataupun pelingkaran dan isolasi.

e. Kendaraan yang dihadang maksimalkan sebagai kendaraan pangkal


tembakan.

f. Kendaraan lainnya atas dasar PKT/PKM Komandan Konvoi bertindak


sebagai pelambung maupun pengikat.

g. Pasukan yang melaksanakan pelambungan sekaligus melaksanakan


serbuan kekedudukan musuh/serbuan ruangan.

h. Menggunakan kendaraan taktis tempur sebagai perkuatan tembakan dan


lindung tembak ketika mendekati sasaran.

14. Visualisasi Lawan Penghadangan Kendaraan

a. Komposisi Pasukan Dikendaraan

1) Kendaraan Truk 5 Ton ( 2 Ran )


8

RAN-1 RAN-2

BAN MUDI PENGEMUDI BAN MUDI PENGEMUDI

WALRAN WALRAN WALRAN WALRAN

DANRAN DANRAN
ROKET ASAP ROKET ASAP

DANTON WADANRU/
BATON WADANRU/
BAKDUK
BAKDUK
BAKPAN
BAKPAN YANRAD
YANRAD

BAKPAN
BAKPAN BAKPAN BAKPAN

DANRU WADANRU/ BAKPAN


BAKPAN
BAK RL-TABAN BAKDUK
BAK MO-TABAN

WALRAN WALRAN WALRAN WALRAN

2) Kendaraan Truk 2,5 Ton ( 3 Ran )

BAN MUDI PENGEMUDI BAN MUDI PENGEMUDI BAN MUDI PENGEMUDI

WALRAN WALRAN WALRAN


WALRAN SO WALRAN DANRU WALRAN DANRU
SO
DANRAN

ROKET ASAP ASAP ROKET ROKET ASAP

BATON BAKPAN BAKPAN BAKPAN DANTON BAKPAN

RL
YANRAD BAKPAN BAKPAN YANRAD MO

WALRAN WALRAN WALRAN


WD RU/BAKDUK WALRAN WD RU/BAKDUK WALRAN WD RU/BAKDUK WALRAN

RAN-2 RAN-3
RAN-1
9

b. Ilustrasi Keluar dari Kendaraan.

MSH

MSH

c. Visualisasi Kendaraan Depan Dihadang

MSH
10

LINGKAR

MSH
IKAT/ISOLASI LAMBUNG

IKAT TEMBAKAN

d. Visualisasi Kendaraan Tengah Dihadang

MSH

MSH
11

MSH LAMBUNG/FRONTAL

MSH

LAMBUNG/SERBUAN RUANGAN

PANGKAL TEMBAKAN

e. Visualisasi Kendaraan Belakang Dihadang

MSH

MSH

MSH
12

MSH

MSH

MSH

f. Visualisasi Lawan Penghadangan Berkendaraan di Kota

MSH

13
g. Visualisasi Lawan Penghadangan Berkendaraan di Kota

MSH

PELINGKARAN PANGKAL BAK/


ISOLASI

LAMBUNG/SERBUAN RUANGAN

14
BAB V
PENUTUP

15. Demikian pedoman taktik bertempur Lawan Penghadangan Kendaraan disusun


sebagai pedoman pelatih dalam penataran pelatih inti taktik bertempur, hal-hal yang
dipandang perlu dan berkaitan dengan adanya perkembangan, tuntutan dan
kebutuhan bagi penyempurnaan buku pedoman ini agar disarankan kepada Kasad
melalui Danpussenif Kodiklat TNI AD sesuai mekanisme umpan balik.

Pelatih

Anda mungkin juga menyukai