02-010506
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : INF-58
PETUNJUK TEKNIS
TAKTIK DAN TEKNIK MEKANIS
Halaman
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. i
RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………... iii
Keputusan Kasad Nomor Kep/366/VI/2021 tanggal 28 Juni 2021
tentang Petunjuk Teknis Taktik dan Teknik Mekanis............................. 1
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum.…………………………………………………………. 3
2. Maksud dan Tujuan…………………….………………….. 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut………………………..….. 4
4. Dasar…………………………………………………………... 4
5. Pengertian………………………………………………….…. 5
6. Umum………………………………………………………….. 5
7. Tujuan dan Sasaran………………………………………... 6
8. Sifat....................…….…….........………………………... 6
9. Organisasi...........……………………............................ 7
10. Syarat Personel...........................………..………......... 12
11. Teknis....................................................................... 13
12. Sarana dan Prasarana......................……..………....... 33
13. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi........……………….. 33
14. Umum………………………………………………………….. 34
15. Teknik Mekanis...........…………...……………………….. 34
16. Taktik Mekanis......................................................... 59
BAB VI PENUTUP
i
LAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN PETUNJUK
TEKNIS TAKTIK DAN TEKIK MEKANIS.................. 162
LAMPIRAN C AKRONIM DAN SINGKATAN.................................... 163
LAMPIRAN D DAFTAR GAMBAR.................................................... 165
LAMPIRAN E ALAT DAN PERLENGKAPAN ......…………………………. 169
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
PETUNJUK TEKNIS
TAKTIK DAN TEKNIK MEKANIS
iii
Faktor-Faktor Yang Merupakan faktor-faktor yang dapat
Memengaruhi memengaruhi taktik dan teknik mekanis baik internal
yang meliputi personel dan materiil maupun eksternal
yang meliputi cuaca, medan, dan musuh.
iv
2
tentang
PETUNJUK TEKNIS
TAKTIK DAN TEKNIK MEKANIS
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 28 Juni 2021
tertanda
Tembusan:
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI
3
PETUNJUK TEKNIS
TAKTIK DAN TEKNIK MEKANIS
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Tata Urut.
1) BAB I Pendahuluan.
6) BAB VI Penutup.
BAB II
KETENTUAN UMUM
b. Sasaran.
8. Sifat.
a. Struktur Organisasi.
KOMPI MEKANIS
b. Susunan Organisasi.
b) Bintara Pelatih;
c) Bintara Administrasi;
d) Bintara Manase;
e) Bintara Fourir;
g) Operator Drone.
b) Regu Ranpur 1;
d) Regu Ranpur 3.
8
b) Regu Senapan 1;
d) Regu Senapan 3.
1) Pokkoki.
b) Bintara Pelatih:
c) Bintara Administrasi:
d) Bintara Fourir:
e) Bintara Makanan:
f) Bintara Kesehatan:
g) Operator Drone:
2) Peleton Ranpur.
a) Pokkoton Ranpur.
b) Regu Ranpur:
3) Peleton Senapan.
a) Pokkoton Senapan:
b) Regu Senapan:
b. Syarat Khusus:
11. Teknis.
1) Kemampuan.
2) Batas Kemampuan.
Gambar 1: FormaG
si Melingkar di Daerah Persiapan
(1) Keuntungan:
(2) Kerugian:
Gambar 1: FormaG
si Bersyaf di Daerah Persiapan
(1) Keuntungan:
(2) Kerugian:
(a) Keuntungan:
(a) Keuntungan:
(a) Keuntungan:
(b) Kerugian:
(a) Keuntungan:
(a) Keuntungan:
b) Tingkat Peleton.
(a) Keuntungan:
(a) Keuntungan:
(a) Keuntungan:
(b) Kerugian:
(a) Keuntungan:
b) Tingkat Kompi.
(b) Kerugian:
(a) Keuntungan:
(b) Kerugian:
(b) Kerugian:
1) Ranpur Infanteri;
2) drone;
5) munisi;
6) Optronik;
7) alat komunikasi;
8) peta;
a. Faktor Internal.
b. Faktor Eksternal.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
Keterangan :
1) Tahap Perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
4) Tahap pengakhiran.
b. Serangan.
1) Tahap Perencanaan.
3) Tahap Pelaksanaan.
v) Siapkan cadangan di
belakang serangan pokok; dan
iii. Frontal:
i) Pelambungan tunggal.
v. Peningkaran. Peningkaran
merupakan variasi dari pelambungan.
Pasukan penyerang bergerak
meningkar atau didaratkan di belakang
pasukan musuh untuk merebut
sasaran jauh di belakang, memaksa
musuh meninggalkan posisinya atau
menarik pasukan besar musuh
dihancurkan di tempat yang dipilih
pasukan penyerang.
vi. Pelingkaran.
i) Babak I, mengisolasi
musuh.
81
i) Pasukan melaksanakan
serbuan dengan menggunakan
formasi tempur secara serentak.
i) Pasukan melaksanakan
serbuan dengan menggunakan
89
4) Tahap Pengakhiran.
c. Pertahanan.
a) Tahap Perencanaan.
b) Tahap Persiapan.
c) Tahap Pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
a) Tahap Perencanaan.
c) Tahap pelaksanaan.
b) Tahap pelaksanaan.
d. Pertempuran Permukiman.
1) Tahap Perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Serangan permukiman.
i) Bersihkan bangunan
terdekat. Langkah pertama dalam
merebut jembatan dengan
membersihkan bangunan-
bangunan di tepi dekat, yang
mengawasi jembatan dan
bangunan-bangunan di tepi jauh.
Komandan melaksanakan PKT/
PKM menentukan bangunan yang
memungkinkan dia untuk
menggunakan senjata anti tank,
senapan mesin, dan senapan
agar dibersihkan dengan
tembakan guna mencegah musuh
memperkuat kedudukannya di
tepi jauh dan menjaga agar
pasukan penghancur musuh
menjauh dari jembatan;
(iii) mengkonsolidasikan
dan mempersiapkan
serangan balik.
b) Pertahanan permukiman.
i) Tembakan berupa
tembakan konsentrasi, tembakan
barase, dan tembakan penahan
serbuan.
i) Tembakan dilaksanakan
segencar mungkin sehingga
menimbulkan kerugian yang
maksimal pada pihak musuh.
4) Tahap Pengakhiran.
1) Tahap Perencanaan.
a) Menerima tugas:
(1) menerima tugas dan DISO dari satuan atas;
dan
(2) mengeluarkan perintah pendahuluan.
b) Analisa tugas:
(1) melaksanakan analisa tugas Komandan dan
Staf; dan
(2) brifing analisa tugas Komandan dan Staf.
c) Petunjuk Komandan:
(1) menyusun jukcan; dan
(2) mengeluarkan perintah persiapan.
d) Pembentukan CB:
(1) membuat pengembangan CB;
(2) membuat analisa CB;
(3) membuat perbandingan CB; dan
(4) memutuskan CB yang paling memungkinkan.
e) KUO:
(1) menyusun KUO; dan
(2) melaksanakan brifing KUO.
f) PO:
(1) menyusun RO/PO;
(2) melaksanakan uji RO/PO;
(3) menyempurnakan PO; dan
(4) mengeluarkan PO.
2) Tahap Persiapan.
a) Mempersiapkan personel dan Alutsista (Ranpur,
UAV, dan UGV) yang termasuk dalam rencana pelibatan.
b) Melaksanakan pengintaian.
c) Melaksanakan latihan pendahuluan bersama-sama
dengan satuan lain.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Taktik Sabotase Instalasi.
(1) Pasukan melaksanakan infiltrasi secara
tertutup dari kantong perlawanan/Daerah Pangkal
123
Keterangan:
- : Rute Infiltrasi
- : Rute Eksfilrasi
- : Arah Tembakan
Keterangan :
- : Rute Infiltrasi
- : Rute Eksfilrasi
- : Arah Tembakan
- : Arah Gerakan Musuh
Keterangan :
- : Rute Infiltrasi
- : Rute Eksfilrasi
- : Arah Tembakan
Keterangan :
- : Rute Infiltrasi
- : Rute Eksfilrasi
- : Arah Tembakan
- : Arah Eksfiltrasi
Keterangan :
g) Taktik Kalajengking.
Keterangan :
4) Tahap Pengakhiran.
1) Tahap Perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
3) Tahap Pelaksanaan.
b) Pengamanan RPU/RPC.
d) Pengamanan daerah.
g) Pelingkaran.
i. Pokko.
i) Pokko bergerak di
belakang pasukan pelingkar.
i. Pokko.
i. Pokko
i. Pokko
4) Tahap Pengakhiran.
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
17. Umum. Keberhasilan kegiatan taktik dan teknik mekanis tidak saja
diukur dari kesiapan pentahapannya mulai dari tahap perencanaan sampai
dengan tahap pengakhiran. Namun tindakan pengamanan dan tindakan
administrasi menjadi hal sangat penting yang harus menjadi perhatian oleh
seluruh personel yang terlibat. Hal tersebut dilaksanakan agar tujuan dan
sasaran dapat dicapai secara optimal.
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. Tahap Pengakhiran.
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. Tahap Pengakhiran.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
21. Pengawasan.
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. Tahap Pengakhiran.
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
d. Tahap Pengakhiran.
BAB VI
PENUTUP
tertanda
PENGERTIAN
1. Arah serangan. Arah serangan adalah suatu petunjuk arah pasti, atau
suatu rute yang harus digunakan oleh pasukan penyerang depan pada saat
melaksanakan serbuan ke sasaran.
4. Batas Gerak Maju. Batas Gerak Maju adalah garis khayal di medan,
tegak lurus dengan arah serangan, yang digunakan untuk mengontrol laju
gerakan pasukan penyerang depan di daerah sasaran. BGM tidak boleh
dilintasi, karena bertujuan untuk mencegah terjadinya korban dari tembakan
bantuan pasukan kawan, serta digunakan oleh pasukan penyerang depan
untuk melakukan konsolidasi, atau untuk mempertahankan sasaran yang
telah direbut. BGM tidak perlu ditetapkan apabila dalam pelaksanaan
serangan akan dilanjutkan dengan eksploitasi ataupun pengejaran.
11. Garis Awal. Garis Awal adalah suatu garis khayal di medan, sedapat
mungkin tegak lurus dengan poros gerakan, yang akan dilintasi oleh pasukan
penyerang depan pada jam J dengan menggunakan formasi tempur yang
ditetapkan.
12. Garis penyebaran. Garis penyebaran adalah suatu medan yang mudah
dikenali di medan, tegak lurus dengan arah gerakan, di luar jarak tembak
efektif senjata lintas datar musuh dan digunakan oleh pasukan penyerang
depan untuk mengembangkan formasi gerakannya sebelum melaksanakan
serbuan ke sasaran. GP digunakan apabila pasukan penyerang depan belum
mengembangkan pasukannya pada saat melintas GA.
13. Garis Taraf. Garis Taraf adalah garis khayal di medan yang memilki nilai
taktis dan digunakan untuk pengawasan dan koordinasi gerakan manuver
pasukan sendiri di daerah pertempuran, biasanya berupa bentuk medan yang
melintang di rute gerakan.
14. Gerak Maju. Gerak Maju adalah suatu pemindahan Taktis di darat
dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu daerah pertempuran sebelum
pertempuran dimulai.
15. Gerak Maju Untuk Kontak. Gerak Maju Untuk Kontak adalah salah
satu tipe operasi serangan yang dilaksanakan untuk mengembangkan pasukan
dengan cepat untuk memperoleh keuntungan, sebelum terlibat pada
pertempuran yang menentukan.
17. Jam ”J”. Jam ”J” adalah saat dimulainya melakukan operasi serangan,
yang ditetapkan dalam rangka memperoleh keselarasan dari seluruh pasukan
yang terlibat dalam operasi serangan untuk melaksanakan aksi kearah
kedudukan musuh. Jam ”J” dapat dijadikan sebagai pedoman waktu yang
digunakan oleh pasukan penyerang depan melintasi GA, atau saat memulai
gerakan.
18. Jarak Serbuan. Jarak Serbuan adalah suatu daerah yang tersamar
dan terlindung, sedekat mungkin dengan sasaran, dimana dilakukan
persiapan akhir sebelum dilaksanakan serbuan ke sasaran. Persiapan akhir
yang dilakukan terdiri dari persiapan taktis dan persiapan teknis. Pada saat
pasukan penyerang depan telah sampai di JS, maka Satuan senjata bantuan
mempergencar tembakan ke arah kedudukan musuh dan kemudian
dilanjutkan mengalihkan sasaran tembaknya kearah belakang kedudukan
musuh.
159
20. Patroli Pelopor. Patroli Pelopor adalah suatu regu senapan yang tidak
diperkuat yang dikirim ke depan oleh pelopor sebagai alat pengaman.
Biasanya di depan patroli pelopor bergerak unsur pengintai yang
menggunakan kendaraan bermotor.
31. Petak Serangan. Petak Serangan adalah bagian dari medan mulai dari
garis awal membentang sepanjang poros serangan sampai dengan sasaran
serangan, dimana bagian kanan/kirinya dibatasi oleh 2 (dua) garis khayal yang
letaknya relatif sejajar dengan poros serangan dengan maksud untuk membagi
seluruh daerah serangan kepada satuan-satuan penyerang dan mencegah
terjadinya bentrokan antara suatu satuan penyerang dengan satuan yang lain.
32. Poros Gerakan. Poros gwerakan adalah suatu petunjuk arah umum
yang dijadikan pedoman bagi pasukan penyerang untuk bergerak di medan
dalam rangka mencapai tujuan gerakan yang ditetapkan.
36. Sasaran. Sasaran adalah suatu bagian medan yang dijadikan sebagai
pedoman pasukan penyerang depan, yang dijadikan sebagai tujuan dalam
melakukan suatu operasi, pedoman dalam merubah poros gerakan dan
menyatukan segala upaya. Sasaran dapat berupa suatu bentuk medan yang
mudah dikenali, atau sekelompok pasukan musuh.
40. Taktik dan Teknik Mekanis. Taktik dan Teknik Mekanis adalah suatu
rencana atau tindakan serta cara yang digunakan oleh satuan mekanis untuk
mencapai tujuan sesuai dengan tugas yang diberikan dalam rangka
menunjang tugas pokok komando atas.
42. Titik Awal. Titik Awal adalah suatu tempat disepanjang garis awal yang
digunakan oleh pasukan penyerang depan untuk dilintasi pada jam ”J” dan
digunakan pada saat operasi dilakukan pada saat terbatasnya penglihatan.
44. Titik Berkumpul. Titik Berkumpul adalah suatu bagian medan yang
mudah dikenali dan dapat digunakan oleh pasukan yang melaksanakan
operasi untuk berkumpul dan melakukan reorganisasi.
tertanda
ARIF RAHMAN, M. A.
LETNAN JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep /366/VI/ 2021
Tanggal 28 Juni 2021
PETUNJUK PENYENGGARAAN
PEMBINAAN FUNGSI INFANTERI
PETUNJUK TEKNIS
TAKTIK DAN TEKNIK MEKANIS
tertanda
tertanda
ARIF RAHMAN, M. A.
LETNAN JENDERAL TNI
165
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran D Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/366/VI/2021
Tanggal 28 Juni 2021
DAFTAR GAMBAR
NO
URAIAN NOMOR HAL KET
URUT
1 2 3 4 5
1 Formasi Melingkar di Daerah Persiapan 1 17
2 Formasi Bersyaf di Daerah Persiapan 2 18
3 Formasi Tingkat Regu Berbanjar Kanan 3 19
Ranpur Infanteri
4 Formasi Tingkat Regu Berbanjar Kiri 4 20
Ranpur Infanteri
5 Formasi Tingkat Regu Berbanjar Kanan Kiri 5 20
Ranpur Infanteri
6 Formasi Tingkat Regu Bersyaf Kanan 6 21
Depan Ranpur Infanteri
7 Formasi Tingkat Regu Bersyaf Kiri Depan 7 21
Ranpur Infanteri
8 Formasi Tingkat Regu Bersyaf Kanan dan 8 22
Kiri Ranpur Infanteri
9 Formasi Tingkat Regu Paruh Lembing/ 9 22
Pasak
10 Formasi Tingkat Regu Belah Ketupat 10 23
11 Formasi Tingkat Regu Berbanjar Belakang 11 24
Ranpur Infanteri
12 Formasi Tingkat Peleton Berbanjar 12 25
13 Formasi Tingkat Peleton Zig-Zag Sisi Luar 13 26
Konvoi Ranpur Infanteri
14 Formasi Tingkat Peleton Zig-Zag Sisi Dalam 14 26
Konvoi Ranpur Infanteri
15 Formasi Tingkat Peleton Zig-Zag Kanan Kiri 15 26
Ranpur Infanteri
16 Formasi Tingkat Peleton Bersyaf 16 27
17 Formasi Tingkat Peleton Paruh Lembing/ 17 28
Pasak
18 Formasi Tingkat Peleton Serong Kanan 18 29
19 Formasi Tingkat Peleton Serong Kiri 19 29
20 Formasi Tingkat Kompi Berbanjar 20 30
21 Formasi Tingkat Kompi Bersyaf 21 31
22 Formasi Tingkat Kompi Paruh 22 32
Lembing/Pasak
23 Formasi Tingkat Kompi V 23 32
24 Teknik Bergerak Ulat Kilan Pengintai Depan 24 35
166
1 2 3 4 5
25 Teknik Bergerak Lompat Katak Pengintai 25 36
Depan
26 Teknik Bergerak Tetap Pengintai Depan 26 37
27 Arah Sektor Pengamatan Sebagian 27 38
Pengintai Depan
28 Arah Sektor Pengamatan Rangkap 28 38
Pengintai Depan
29 Penyamaran di Daerah Perkotaan 29 39
30 Penyamaran di Daerah Hutan 30 39
31 Penyamaran di Daerah Semak Belukar 31 40
32 Penyamaran di Daerah Padang Rumput 32 40
33 Gerak Serentak 33 41
34 Gerak Ulat Kilan 34 41
35 Gerak Lompat Katak 35 42
36 Teknik Pengelabuan 36 43
37 Teknik Pemeriksaan Lapangan Ranjau 37 43
38 Teknik Pemeriksaan Medan Kritik 38 44
39 Teknik Pemeriksaan Sudut Mati 39 46
40 Teknik Pemeriksaan Kampung Atau Daerah 40 47
Bangunan/Kota
41 Teknik Melintasi Jembatan 41 48
42 Teknik Penyeberangan Sungai 42 49
43 Teknik Melintasi Persimpangan Jalan 43 50
44 Teknik Pembersihan Dengan Cara Regu 44 51
senapan diturunkan jauh dari sasaran
45 Teknik Pembersihan dengan cara Regu 45 52
senapan diturunkan dekat sasaran
46 Teknik Masuk Kedudukan Pertahanan 46 53
47 Gelar Pasukan Pada Obyek Vital Nasional 47 54
Yang Besar
48 Gelar Pasukan Pada Obyek Vital Nasional 48 55
Yang Kecil
49 Ranpur Infanteri Jika Objek Pengawalan 49 56
Sedikit
50 Ranpur Infanteri Jika Objek Pengawalan 50 56
Banyak
51 Tindakan Pengawalan Bila Mendapat 51 56
Gangguan Musuh
52 Penempatan Ranpur pada Pengamanan 52 57
VVIP
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
88 Visualisasi Perebutan Simpul-Simpul Jalan 88 117
89 Skema Pertahanan Permukiman 89 119
90 Visualisasi Sabotase 90 124
91 Visualisasi Taktik Busur Panah 91 126
92 Visualisasi Taktik Ayam Alas 92 128
93 Visualisasi Taktik Tekan Induk Makan 93 129
Anak
94 Visualisasi Taktik Serangan Terhadap 94 131
Pertahanan Keliling Musuh
95 Visualisasi Taktik Capit Udang 95 132
96 Visualisasi Taktik Kalajengking 96 133
97 Visualisasi Pam RPU/RPC 97 136
98 Visualisasi Mengatasi Musuh Bila Ranpur 98 138
Infanteri Depan Dihadang
99 Visualisasi Mengatasi Musuh Bila Ranpur 99 139
Infanteri Tengah Dihadang
100 Visualisasi Mengatasi Musuh Bila Ranpur 100 140
Infanteri Belakang Dihadang
101 Pengamanan Daerah 101 141
102 Visualisasi Pengepungan Pembersihan 102 142
Kampung dan Penggeledahan Rumah
(PSPDM)
103 Visualisasi Pengepungan Kampung dan 103 143
Pengeledahan Rumah (PPDM)
104 Visualisasi Gerakan dari BT ke TB Sas 104 144
Masing-Masing
105 Visualisasi Gerakan dari TP ke Sas Masing- 105 144
Masing
106 Visualisasi Taktik Pelingkaran Serentak 106 145
107 Visualiasasi Aksi di Sasaran Pelingkaran 107 147
dan Serang Tahap – I
108 Visualiasasi Aksi di Sasaran Pelingkaran 108 147
dan Serang Tahap-II
109 Visualisasi Taktik Serbu dan Sekat 109 149
110 Visualisasi Taktik Penyerbuan dan 110 150
Penghadangan
tertanda
a. Senjata.
Gambar Pistol
Glock 19 HK VP 9
Pindad SS 3 M4A1
Pindad SS 2 V 5 AK 12
HK G36C EF 88 Austeyr
FN Scar FC Sar 21
Gambar ATGM
Gambar Granat
Granat Asap
Gambar Drone
Gambar ICCS
tertanda
ARIF RAHMAN, M. A.
LETNAN JENDERAL TNI