DINAS STAF-2/OPERASI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Naskah Sekolah ini dibatasi dengan pokok
bahasan sesuai dengan kurikulum meliputi tugas dan fungsi staf-2/Ops, Analisa Tugas,
Perintah Operasi, oleat operasi dan peta induk, oleat bantem dan pendel yang disusun
dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan.
b. Tugas dan Fungsi Staf-2/Operasi.
c. Analisa Tugas Staf Operasi.
d. Perintah Operasi.
e. Susunan Tugas
f. Oleat Operasi
g. Pendel.
h. Peta Induk.
RAHASIA
2
i. Penutup.
4. Pengertian.
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI STAF-2/OPERASI
12) Menentukan letak umum Posko dan mengawasi agar semua fasilitas
siap digunakan dalam setiap saat.
c. Dalam rangka Binter dan operasi bhakti sesuai dengan perintah penugasan
operasi bhakti dan pokok-pokok kebijaksanaan Komandan, mengadakan
koordinasi dengan unsur-unsur Kowil serta instansi setempat maupun pemuka
masyarakat melalui saluran Teritorial.
9. Perwira Staf Operasi. Perwira staf operasi tidak punya hak untuk memerintah,
tetapi perintah-perintah yang dikeluarkannya harus atas nama Komandan. Hubungan
staf-staf dengan Staf Satuan atasan, tetangga dan bawahan adalah sebagai berikut :
BAB Ill
ANALISA TUGAS STAF OPERASI
11. Bentuk dan urutan. Bentuk Analisa Tugas berisikan urutan tindakan yang
memungkinkan untuk mengadakan pertimbangan secara logis dari semua faktor yang
terdapat dalam suatu situasi. Susunan dan Perkiraan Operasi merupakan suatu produk
Staf operasi yang telah dibentukkan sesuai tata tulis yang telah ditentukan dengan urut-
urutan sebagai berikut :
RAHASIA
Satuan.
Tempat.
Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.
ANALISA TUGAS OPERASI NO…
Penunjukkan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :
Daerah waktu :
1. TUGAS.
2. PRAANGGAPAN.
b. Fakta.
6
c. Keterbatasan.
d. Waktu operasi.
g. Rencana pengintaian.
a. Kendala.
b. Hambatan.
c. Upaya Mengatasi.
KASI-2/OPS
NAMA
PANGKAT/KORPS/NRP
RAHASIA
- Penjelasan :
a. Bagian Kepala.
Contoh :
(LAT)
Untuk keperluan operasi ditulis : RAHASIA
b. Bagian Inti.
1) Pasal 1 TUGAS
2) Pasal 2 PRAANGGAPAN
3) Pasal 3 KEADAAN ASPEK OPERASI
4) Pasal 4 KENDALA DAN HAMBATAN
5) Pasal 5 ANALISA TUGAS TERHADAP KEMUNGKINAN CB
c. Bagian Penutup
- Nama, Pangkat, Jabatan dan Tanda Tangan Kasiops.
Bagian ini ditempatkan dibagian kanan bawah dari Lembaran ANALISA
TUGAS
Pasal 1. TUGAS. Berisi tugas komando atas dua tingkat,satu tingkat dan tugas
satuan sendiri (SIABIDIME).
a. Tugas komando atas dua tingkat. Menjelaskan tugas satuan 2 (dua) tingkat
diatas (SIABIDIME).
3) Kondisi akhir yang ingin dicapai terkait musuh, medan, dan kondisi
masyarakat.
3) Kondisi akhir yang ingin dicapai terkait musuh, medan, dan kondisi.
c. Tugas satuan sendiri. Berisi tugas limpahan yang diambil dari RO/PO
komando atas pada pasal 2 tugas pokok dan pasal 3 pelaksanaan sub pasal tugas-
tugas satuan.
Contoh:
1. TUGAS.
Contoh:
9
Contoh:
b. Fakta.
1) Kekuatan sendiri.
a) Disposisi. SATGASRAT-9 berada di DP di BINJAI (9922).
10
c. Keterbatasan.
d. Waktu operasi
Contoh:
a. Kendala. Nihil
b. Hambatan.
c. Upaya Mengatasi.
a) Dominan.
b) Berpengaruh langsung.
c) Tidak variable.
d) Tidak doktriner.
Contoh:
a) Dominan.
b) Berpengaruh Langsung.
c) Tidak Variabel.
14
1) tujuan operasi
2) kondisi akhir yang ingin dicapai terkait musuh, medan, dan kondisi
masyarakat di sektor sendiri
KASI-2/OPS
NAMA
PANGKAT/KORPS/NRP
Matriks perbandingan CB
14. Perkiraan Cepat. Mengingat keadaan waktu yang tersedia akan dapat terjadi
siruasi seorang Kirops harus membuat Kiropsnya dalam waktu yang singkat. Dengan
demikian jelas bahwa metoda penyusun Kirops yang lengkap tidak dapat dipergunakan.
Untuk kepentingan ini digunakan suatu perkiraan yang disebut Perkiraan Operasi Cepat.
Tetapi kendatipun disebut Kirpat, ia tetap suatu proses pemecahan masalah, dengan
demikian proses seperti pada Kirops tetap tidak boleh diabaikan yaitu adanya proses
pengolahan semua factor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas, secara logis dan
teratur. Hal tersebut dapat dipengaruhi dengan teknik penelaahan sebagai berikut :
a. Teknik Pertama :
1) Rumusan beberapa cara bertindak.
2) Pilih salah satu CB yang dirasakan terbaik.
3) Ukur CB pilih tersebut dengan factor TUMMPAS.
4) Pilih satu CB yang lain.
5) Bandingkan kedua CB tersebut.
6) Pilih salah satu yang terbaik.
17
b. Teknik kedua :
BAB IV
PERINTAH OPERASI
a. Perintah Tempur.
b. Perintah Rutin.
1) Jelas.
1) Perintah Operasi.
2) Petunjuk.
3) Instruksi.
4) Perintah Administrasi.
5) Prosedur Tetap.
b. Ciri. Perintah operasi adalah hasil dari suatu rencana operasi yang
digunakan oleh seorang Komandan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan
kegiatan pasukan dalam suatu operasi. Jika suatu operasi secepatnya akan
dilaksanakan, maka dikeluarkan perintah operasi lengkap atau suatu seri perintah
dikit demi dikit atau “fragmentary order”. Apabila operasi itu akan dilaksanakan
pada waktu yang belum ditentukan, maka dipersiapkan suatu Rencana Operasi
(Renops) yang secara efektif berlaku setelah dinyatakan bahwa Renops tersebut
berlaku sebagai Renops. Contoh : Renops 17 berlaku sebagai Prinops, hari H jam
J adalah 120500 DES 198 x.
d. Jenis.
a) Perintah lisan.
b) Perintah tertulis.
a) Perintah lengkap.
b) Perintah parsial (dikit demi dikit).
a) Perintah persiapan/peringatan.
b) Perintah pelaksanaan.
e. Penyiapan.
1) Kegiatan Staf :
a) Pasal 1. KEADAAN.
b) Pasal 2. TUGAS POKOK.
c) Pasal 3. PELAKSANAAN.
d) Pasal 4. ADMINISTRASI.
e) Pasal 5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.
Format Prinops/Renops lihat Lampiran III (Format Prinops).
f. Proses pembuatan.
1) Kepala.
2) Inti.
3) Penutup.
d. Bagian Kepala.
e. Bagian Inti.
3) Pasal 3. PELAKSANAAN
a) Sub pasal 3 a Konsep Operasi. Konsep operasi disusun oleh
Kasiops berdasarkan konsep umum operasi Komandan. Konsep
operasi menerangkan rencana manuver dan rencana bantuan
tambahan, penentuan proritas tembakan artileri dan apakah
tembakan, pendahuluan diberikan serta untuk berapa lama.
Bagian ini memuat juga visualisasi pelaksanaan operasi secara
menyeluruh, menjelaskan tujuan operasi, agar dimuat pula secara
jelas. Sub pasal ini terdiri dari sub-sub pasal manuver tembakan dan
batuan-bantuan lain (Intelijen, territorial bila dilengkapi).
c) Artileri.
f. Bagian Penutup.
g. Tata tulis. Lihat format pada lampiran III serta berpedoman pada Naskah
tentang Staf Renik.
a.Ciri. Merupakan suatu oleat dimana tertera semua pokok penting yang terdapat
dalam perintah operasi tertulis, dengan maksud untuk mengurangi waktu yang
diperlukan bagi si penerima perintah. Perintah jenis ini tersendiri dari 2 (dua)
bagian :
1) Bagian tertulis.
2) Bagian grafis.
b. Bagian tertulis.
1) Penulisan pada bagian ini sesuai dengan tata tulis yang berlaku (lihat
Naskah tentang Staf Renik).
3) Isi pasal dan sub pasal ditulis setingkat mungkin, di mana hal yang
sudah digambarkan pada bagian grafis tidak perlu diulangi kembali.
21. Umum. Susunan Tugas dikembangkan oleh perwira staf operasi dasar
keputusan Komandan serta konsep umum operasinya, dan di kordinasikan dengan para
perwira staf yang bertanggung jawab terhadap operasi tempur dan bantuan tempur.
Pemilihan satuan tertentu, kecuali Batalyon manuver, merupakan wewenang Komandan
satuan yang menyediakannya.
b. Dalam satu lampiran. Taktik ini digunakan , bila ada sejumlah besar satuan
yang dikerahkan, biasanya pada tingkat Divisi keatas .
c. Dalam Pasal 3 Prinops. Taktik ini lazimnya digunakan pada tingkat Batalyon.
d Bila tidak ada keterangan lain (BL/BKO), maka Satuan yang ditulis adalah
dibawah pengendalian suatu Komando berarti status BP. Apabila dikehendaki atau
dimaksudkan berlakunya pada suatu saat tertentu, maka waktunya dicantumkan,
misalnya :
YONIF 812
TONKAVTANK 1/B/28 (BP mulai 17800 JUN 19.F)
TON SLT 2/81
RUHBLAP 3/1/81
e Tugas Satuan tidak dicantumkan dalam susunan tugas.
BAB VI
OLEAT OPERASI DAN PETA INDUK
23. Umum. Pemeliharaan dan pembinaan peta baik peta tempur, peta bagan maupun
yang berupa oleat merupakan perhitungan khusus para Perwira Staf para Perwira Staf
30
terdiri dari Markas Komando Brigade bertanggung jawab memelihara kegunaan dari
masing-masing peta yang dipeliharanya.
Oleh karena itu seorang Perwira Staf harus terampil membina dan memelihara peta yang
dibinanya, baik peta tempur bagan dan pembuatan peta operasi.
24. Peta. Yang dimaksud dengan peta adalah suatu gambaran tentang bumi di
atas bidang datar, bersifat selektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
baik secara visual maupun secara matematis. Selanjutnya dalam Bab ini kita hanya
akan membicarakan jenis peta dan penggunaannya di Satuan setingkat Brigade, di
luar pengertian jenis peta sesuai disiplin ilmu topografi.
1) Peta (situasi) operasi induk. Peta ini dipelihara oleh Kasiops dan
Perwira Tugas, di mana peta-peta lain harus disesuaikan dengan peta induk
ini secara periodik. Sebaiknya peta periodik ini dibuat pada suatu peta
topografi yang berkedar besar, sedangkan bila diperlukan diadakan peta
induk lain dengan menggunakan peta topografi berkedar kecil agar
mendapatkan gambaran peta yang lebih luas, peta induk berisikan :
e) Garis batas.
2) Peta Intelijen. Peta ini dipelihara oleh Kasi-1/Intel yang dibuat di atas
peta topografi baik berkedar besar maupun berkedar kecil. Peta ini
memperlihatkan semua perincian keterangan yang terdapat pada peta
tempur yang bersangkut paut dengan kepentingan Intelijen. Khususnya
keterangan mengenai musuh yang diperkirakan indentifikasinya dan lain
sebagainya.
3) Peta Operasi Komando. Peta ini biasanya mirip dengan peta situasi
operasi induk, hanya saja dapat dibawa kemana-mana. Keterangan yang
diperlukan dicantumkan sangat tergantung pada pribadi Komandan yang
bersangkutan, tetapi lazimnya memuat data baik operasi maupun intelijen.
8) Peta Perwira Tugas. Peta Perwira Tugas. Peta ini dipasang pada
papan yang berukuran kecil dan harus ditempatkan dekat dengan radio atau
tilpun. Peta ini penting untuk segera dapat mencatat keterangan yang
masuk selama pembicaraan radio/tilpun atau laporan lisan. Yang menerima
harus memperhatikan bahwa keterangan yang masuk itu segera dicatat dan
disesuaikan dengan peta (situasi) operasi induk dan memberikan pihak lain
yang berkepentingan.
d. Pemakaian :
f. Pembuatan :
a) Garis batas.
b) Titik Koordinasi
c) Kedudukan Satuan (dua tingkat ke bawah) pada inti
pertahanan (BDDT).
d) Kedudukan Posko
e) Kedudukan Satuan cadangan (baik dalam daerah kumpul
ataupun dalam kedudukan pertahanan).
a) Sasaran
b) Arah serangan
c) Garis awal
d) Rute gerakan
e) Pasukan pembendung.
f) Garis batas.
Contoh-contoh oleat lampiran V, VI dan VII
BAB VII
PENDEL
28. Umum.
b. Untuk memindahkan pasukan dari satu tempat ke tempat lain (yang baru)
pada waktu yang tepat sehingga dapat melaksanakan tugas selanjutnya.
a. Pemindahan strategis :
b. Pemindahan taktis :
1) Pemindahan dari suatu daerah pertempuran ke daerah
pertempuran yang lain, dalam suatu mandala operasi.
2) Kemungkinan kontak dengan musuh besar.
3) Mengutamakan factor keamanan dan kerahasiaan pasukan.
c. Pemindahan administrasi
a. Tahap persiapan :
5) Mengeluarkan Prinmars.
6) Menyusun dan mengirim kelompok pengatur tempat.
1) Seri. Seri adalah bagian terbesar dari suatu kolone mars. Seri
diorganisasikan ke dalam suatu Satuan yang utuh dibawah pengawasan
dan pengendalian seorang Komandan.
c. Pengawasan.
3)
Pengawas yang lain :
a) Pengamanan.
f. Pengendalian.
1) Macam Pengendalian :
2) Metoda pemindahan
a) Kolone tertutup :
b) Kolone terbuka :
(2) Keuntungan :
c) Infiltrasi/selundupan :
2)Faktor Waktu, jarak dan kecepatan. Hubungan antara ketiga faktor ini
mendasar keseluruh rencana pemindahan.
Faktor jarak dan waktu umumnya berhubungan erat dalam kolone atau
unsur-unsur dalam kolone sebagai berikut :
b) Faktor waktu.
JARAK KOLONE
WAKTU LINTAS
T.P
T.S
2) Kolone terutup.
3) Kolone terbuka.
b. Rumus-rumus pemindahan :
Pendudukan jalan oleh pasukan berjalan kaki terdiri dari 2 (dua) bagian
Contohnya :
e. Titik muat :
c. Pembuatan :
Km 100 + °
+ °
+ °
Km 80
+
+ °
Km 70 +
+ °
Km 55 + °
+ °
Km 43
+ °
+ °
Km 55
+ °
°
°
°
°
°
°
= Rintangan
2) Kendaraan bermotor.
SIANG MALAM
KESATUAN
MUAT BONGKAR MUAT BONGKAR
1. Pasukan
dengan 10’ 5’ 20’ 10’
perlengkapan
perorangan.
47
2. Pasukan
dengan 30’ 60’ 30’
perlengkapan
15’
perorangan dan
oraganik
b) Malam hari
j. Kecepatan
SATUAN P E N G A W A S A N
NOMO WL
DAN KECE-
R MENI TITIK KET
KOMANDA PATAN
SERI T KRITI SPK SPE STK STE
N
K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-
07.0
YONIF 821 TP 06.30 06.40 -
1. 0
LETKOL Km 15 _ _ 07.10
30 10 08.0
INF Km 30 _ _ 08.10
0
WIDARBA TS _ _ 08.40
08.3
0
BAB VIII
PENUTUP
37. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Tenaga Pendidik dan Perwira Siswa dalam proses belajar mengajar dinas
staf-2/ops pada Pendidikan Perwira TNI AD.
Tri Soewandono
Mayor Jenderal TNI
49
RAHASIA
RAHASIA