Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ENGINE

DISUSUN OLEH :
ANGGA ISMAWAL

XII TSM B
SMKN 1 LUWU UTARA
ANALISIS GANGGUAN DAN PERBAIKAN SISTEM PELUMASAN

Mesin Tidak dapat distarter,tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada tekanan

KEMUNGKINAN PENYEBAB PERBAIKANNYA

KERUSAKAN
a. Minyak pelumas terlalu rendah. a. Ganti minyak pelumas dengan

b. Komponen-Komponen pompa minyak pelumas yang sesuai

c. Saringan oli tersumbat b. Bongkar dan periksa komponen-

d. Katup pengatur tekanan oli rusak komponen pompa,ganti jika aus

e. Alat pengukur tekanan oli rusak c. Ganrti saringan oli

f. Minyak pelumas terlalu sedikit d. Bongkat katup pengatur tekanan oli

g. Paking atau sil yang berhubungan dan ganti jika rusak

dengan saluran minyak pelumas bocor e. 1. Buka sending unit & hidupkan

mesin.apabila oli memancar berarti

alat pengontrol rusak

e. 2. periksa system pengontrol

tekananoli,perbaiki/ganti jika rusak

f. Tambah minyak pelumas,sesuai

kebutuhan

g. Ganti paking atau sil dengan baik

2.Pada waktu mesin beroperasi,tekanan oli berkurang


KEMUNGKINAN PENYEBAB PERBAIKANNYA

KERUSAKAN
a. Kekentalan minyak pelumas a. Periksa mesin,setel system

berkurang,karena mesin terlalu panas pengapian dan perbaiki system bahan

b. Kerusakan pada bantalan baker

c. Tutup pembuangan oli pada panic oli b. Bongkar mesin dan perbaiki

bocor c. perbaiki tutup pembuangan oli

d. Sil pada poros engkol bocor d. Ganti sil poros engkol

ANALISIS DAN GANGGUAN SISTEM PENDINGINAN

          Komponen-komponen utama sistem pendinginan yang secara garis besar

sama. Komponen-komponen itu antara lain: radiator, tutup radiator (radiator

cap), kipas pendingin, pompa air, thermostat, selang-selang utama inlet dan

outlet, selang by-pass, dan water jacket (jalur pendingin pada blok dan kepala

silinder). Gangguan pada satu atau lebih komponen tersebut akan mempengaruhi

kinerja sistem pendinginan mesin sehingga akan memicu terjadinya overheating.

1. Radiator

        Komponen ini berfungsi utama sebagai penukar panas cairan pendingin.

Cairan pendingin bersuhu tinggi yang keluar dari mesin akan didinginkan ketika

berada di radiator dengan bantuan hembusan udara yang melewati kisi-kisi

radiator. Dengan demikian, saat memasuki mesin, suhu cairan sudah turun

sehingga bisa bertugas untuk menjaga suhu mesin. Permasalahan yang sering

terjadi pada radiator adalah:

a). Bocor
               Kebocoran pada radiator bisa mengakibatkan berkurangnya volume

cairan pendingin sehingga pertukaran panas dari mesin ke cairan pendingin

terganggu. Kebocoran bisa terjadi karena radiator retak, terbentur keras,

korosi, keran pembuangan yang rusak, atau tutup radiator yang rusak.

Solusi:

            Perbaiki bagian-bagian yang bocor. Jika ada bagian yang mengalami

korosi, sebaiknya diganti dengan bagian yang baru (jika belum parah) di tempat

servis radiator. Jika sudah parah, sebaiknya unit radiator diganti baru. Untuk

keran pembuangan yang bocor, biasanya karena O-ring karet sudah rusak. Ganti

dengan yang baru, atau ganti sumbat keran pembuangan. Untuk tutup radiator

yang rusak, sebaiknya ganti baru dengan spesifikasi yang sama dengan standar.

b). Kotor/berkerak

            Disebabkan karena digunakannya cairan pendingin yang mengandung

endapan mineral. Kerakkerak yang menempel di jalur dalam radiator akan

menghambat pelepasan panas. Selain itu, kerak kerak tersebut juga bisa

menyebabkan korosi yang mengikis ketebalan dinding radiator sehingga lambat

laun akan menyebabkan kebocoran.

Solusi:

          Bersihkan radiator. Jika belum parah bisa menggunakan radiator flush

yang dijual bebas dipasaran. Jika sudah parah sebaiknya lakukan servis radiator.

Untuk pencegahan, pakai cairan pendingin yang bebas mineral atau radiator

coolant dengan takaran yang sesuai.

2. Tutup radiator

          Komponen ini bertugas untuk mengatur tekanan sistem pendinginan

sekaligus mengatur level volume cairan pendingin pada tingkat ideal. Kerusakan
pada tutup radiator bisa berupa seal karet yang sudah rusak atau pegas yang

sudah lemah.

Solusi:

Ganti baru dengan spesifikasi sesuai standar dengan batas tekanan 0.9 bar

(pastikan dengan spesifikasi standar pabrik). Jika memakai spesifikasi di atas

standar (1.1 atau 1.3 bar) akan terjadi tekanan berlebihan pada sistem

pendinginan sehingga justru akan merusak komponenkomponen pendinginan yang

lain.

3. Kipas pendingin

           Fungsi utamanya adalah untuk menghasilkan aliran udara sehingga udara

bisa mengalir melalui kisi-kisi radiator dan meniup ke arah mesin untuk membantu

pelepasan panas. Gangguan yang sering terjadi adalah:

a). Putaran kipas yang kurang cepat.

      Biasanya karena tegangan fan belt kurang sehingga terjadi selip.

Solusi:

Atur ulang tegangan fan belt. Usahakan lendutan fan belt pada bagian antara dua

puli yang terjauh antara 10 - 12 mm.

b). Kipas yang terlalu lentur

      sehingga melentur saat berputar.

Solusi:

Ganti baru dengan kualitas yang baik.

c). Pemasangan kipas terbalik.

      Posisi yang benar adalah bagian cekung bilah kipas menghadap mesin. Jika

terbalik,.aliran udara yang dihasilkan akan pecah/tidak fokus sehingga proses

pendinginan kurang optimum.

Solusi:

Betulkan cara pemasangan kipas.

d). Untuk kipas elektrik


       Ada beberapa sebab yang membuat kipas tidak bekerja.

4. Pompa air (water pump)

      Fungsi utamanya adalah untuk mensirkulasikan cairan pendingin melalui jalur-

jalur cairan pendingin. Jika kerja pompa air terganggu, maka sirkulasi cairan

pendingin tidak akan optimum sehingga proses pertukaran panas juga akan

terganggu. Masalah yang sering timbul adalah  pompa air bocor. Biasanya karena

usia pakai atau tegangan fan belt yang terlalu keras sehingga membebani bearing

dan seal pada pompa air tersebut. Ciri-cirinya: timbul bunyi gerusan dari arah

pangkal puli kipas pendingin. Jika sudah parah akan terlihat kebocoran dari arah

pangkal puli kipas pendingin

Solusi:

Ganti baru

5. Thermostat

               Fungsi utama thermostat adalah mengatur aliran cairan pendingin dan

mengatur suhu optimum mesin. Thermostat bekerja dengan cara menutup aliran

cairan pendingin dari mesin saat suhunya masih rendah dan membuka saat

suhunya mencapai ukuran tertentu, biasanya di sekitar suhu kerja optimum mesin

(82 - 88 derajat C). Dengan demikian, thermostat mengatur agar cairan

pendingin yang berada di mesin benar-benar mendinginkan mesin dan cairan

pendingin yang berada di radiator benar-benar diturunkan suhunya. Jika

thermostat rusak atau dilepas, maka sistem pendinginan akan terganggu.

Gangguan yang sering terjadi adalah:

a). Thermostat rusak.

Solusi:

Ganti baru.

b). Pemasangan yang kurang tepat


         sehingga menyebabkan kebocoran. Sebaiknya baca dan ikuti petunjuk

pemasangan yang ada di dalam kemasan produknya dengan teliti

6. Selang-selang utama inlet dan outlet

       Letak selang-selang ini adalah di atas dan bawah radiator, menghubungkan

radiator dengan jalur pendingin di mesin. Masing-masing selang ini diikat dengan

klem. Gangguan yan g sering terjadi adalah:

a). Bocor/retak/robek.

         Biasanya terjadi karena usia pakai, kualitas selang yang kurang baik, atau

pengencangan klem yang berlebihan. Solusi: Ganti selang dengan kualitas yang

baik.

b). Selang sering lepas/robek pada bagian klem.

           Selain karena pengencangan klem yang berlebihan, masalah ini juga

disebabkan karena pemotongan selang terlalu banyak sehingga selang menjadi

terlalu pendek. Akibatnya, fleksibilitas selang berkurang sehingga saat mesin

beroperasi, getarangetaran mesin akan menarik bahkan merobek selang

tersebut. Solusi: Sebaiknya ganti selang agar tidak telalu banyak sambungan

yang berarti menambah titik rawan kebocoran.

c). Pemakaian selang yang tidak sesuai.

      Akibatnya, pemasangan selang juga tidak pas sehingga mengakibatkan hal-hal

seperti selang kempis, robek, atau tercabut. Solusi: sebaiknya usahakan

mengganti selang lama dengan selang baru yang memiliki ukuran, kualitas, dan

bentuk sama.

GEJALA KERUSAKAN PADA KEPALA SILINDER, SILINDER DAN PISTON

Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Rendah

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :


1. Penyetelan pembukaan pada katup tidak tepat. Buka tutup katup masuk

dan dan katup buang dan stel pembukaan katup sesuai dengan standard.

2. Katup aus / bengkok. Jika katup aus atau bengkok gantilah katup dengan

yang baru sesuai dengan standard.

3. Pegas katup patah. Jika pegas katup patah, gantilah pegas dengan yang

baru.

4. Kepala silinder berubah bentuk atau rusak. Jika terjadi hal demikian

gantilah kepala silinder.

5. Dinding silinder aus. Perbaiki dengan menambah oversize, ganti piston dan

ring piston sesuai oversize yang baru atau ganti dinding silinder.

6. Piston dan ring piston aus. Jika terjadi hal demikian ganti piston dan ring

piston.

Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Terlalu Tinggi.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

Terjadi / terdapat endapan kotoran diruang bakar. Buka kepala silinder dan

bersihkan kepala silinder dari endapan / kotoran.

Gejala Kerusakan : Suara Mesin Berisik.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Penyetelan katup tidak tepat. Buka tutup katup dan katup buang lalu setel

katup dengan benar.

2. Cam shaft dan rocker arm aus. Perbaiki roker arm dan cam shaft atau

ganti dengan yanng baru.

3. Sistem Tensioner rantai mesin rusak / aus. Gantilah tensioner rantai

mesin dengan yang baru.

4. Gigi sprocket aus. Ganti gigi sprocket dengan yang baru.


5. Dudukan cam shaft dan roker arm aus. Gantilah dudukan tersebut dengan

yang baru.

Gejala Kerusakan : Mesin Tidak Dapat stasioner.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Katup meunutp tidak duduk atau rapat. Buka sistem katup dan diskir katup

hingga menutup dengan duduk atau rapat.

2. Penyetelan katup tidak tepat. Setel pembukaan katup sesuai dengan

standard.

3. Insulator bocor. Gantilah insulator atau perbaiki jika masih dapat

diperbaiki.

Gejala Kerusakan :  Asap Knalpot (gas sisa pembakaran) Banyak.

Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :

1. Silinder, ring dan piston aus. Perbaiki dengan menambah oversize silinder,

ring dan piston ganti yang baru sesuai oversize.

2. Seal katup rusak. Gantilah seal katup jika terdapat kerusakan.

3. Gasket kepala silinder bocor. Gatilah gasket dengan yang baru dan

pengencangan baut kepala sillinder sesuai dengan standard.

ANALISIS DAN PERBAIKAN SISTEM PEMASUKAN DAN PEMBUANGAN

1. Perawatan intake manifold dan exshoust manifold


a. Periksa kondisi sistem saluran masuk dan saluran gas buang secara visual.
Perhatikan pada bagian-bagian sambungan, mungkin longgar, bocor,
keropos atau kendor.

b. Lihat secara visual kodisi perpak .Jika perpak sudah sobek diganti.

c. Lihat kondisi sil karet jika ada, jika sil sudah rusak diganti.

d. Lihat kondisi permukaan manifold, jika permukaan intake manifold kotor

bersihkan dengan bensin.

e. Saluran masuk (intake manifold) yang bocor karena pengencangannya


kendor
atau paking rusak atau saluran masuk (intake manifold) yang bengkok,
mengakibatkan terisapnya udara luar masuk kedalam saluran masuk.
Udara
luar masuk yang biasanya disebut „udara palsu‟ ini menjadikan campuran
bahan bakar udara yang dihasilkan karburator semakin miskin/kurus,
pada
putaran idle/stasioner putaran mesin tidak halus atau mesin goyang dan
pada

putaran selanjutnya tenaga mesin berkurang dan boros bensin.


2. Cara membersihkan knalpot sepeda motor dua langkah:

a. Lepaskan knalpot dari dudukannya

b.Pisahkan bagian-bagian knalpot

Bagian-Bagian Knalpot

c. Bersihkan bagian luar knalpot dengan kain dan air atau amplas halus.

Supaya kering, jemur sebentar dengan cahaya matahari atau keringkan

dengan udara bertekanan (kompresor).

d. Panaskan bagian luar ujung knalpot sampai merah membara dengan api

las karbit.

e. Semprot bagian dalam knalpot dengan udara bertekanan sampai

kotoran-kotoran di dalamnya terlempar ke luar.

f. Untuk membersihkan peredam suara. Semprotkan dengan air panas

agar sisa bahan bakar yang ada bisa keluar. Setelah itu keringkan dengan

udara bertekanan .

g. Bersihkan saluran buang pada blok silinder dengan skrap pembersih

kerak kemudian semprot saluran buang dengan udara bertekanan. Yang

perlu diperhatikan pada saat membersihkan kerak dengan skrap posisi

piston harus ada pada Titik Mati Bawah agar tidak tergores oleh skrap.

h. Periksa keadaan paking knalpot, bila ada yang rusak harus diganti.

Paking yang rusak akan menyebabkan kebocoran gas buang.


i. Pasang knalpot dengan cara kebalikan dari waktu membongkar. Periksa

kebocoran gas buang dengan cara menghidupkan motor dan menutup

ujung knalpot dengan kain. Jika ada kebocoran gas buang, segera perbaiki

bagian yang menyebabkan kebocoran tersebut. Fungsi knalpot mesin dua

langkah tidak hanya sekedar mengalirkan gas buang tapi juga harus dapat

menimbulkan tekanan balik pada lubang buang. Tekanan balik tersebut

diperlukan karena mesin dua langkah tidak menggunakan katup. Hal ini

untuk mencegah gas baru ikut keluar bersama dengan gas buang.

Knalpot sepeda motor empat langkah tidak terdiri atas dua bagian

yang disambungkan. Pada knalpot sepeda motor empat langkah oli tidak

ikut terbakar sebagaimana di knalpot sepeda motor dua langkah, sehingga

knalpot lebih bersih. K

Gambar bagian sistem pembuangan motor 4 langkah.

3. Perawatan katalik konverter dan muffler dengan cara

a. lepas katalik konverter dan muffler (jika bisa)

b. Ketok-ketokkan katalik konverter ke tanah

c. Bersihkan dengan angin bertekanan.

etika lubang pembuangan terbuka gas keluar mendorong sampai ke sistem

pembuangan. Gas bergerak turun dimana saat itu gelombang tekanan gas
berangsurangsur mengembang dan kehilangan kecepatan sampai

mendekati reversed cone.

Anda mungkin juga menyukai