Anda di halaman 1dari 2

Kisah Petani Sukses : Bambang Sumadji Dengan Omset Rp 50 Miliar

Dengan ketekunan dan kerja keras memang semua hal yang kita lakukan akan bisa
menghasilkan hasil yang positif dan maksimal. Hal inilah yang juga berlaku pada kisah
petani sukses tanaman cabe dan bawang merah asal Pare, Kediri Jawa Timur yaitu H
Bambang Sumadji HS. Ya, dengan ketekunan, ketelatenan  dan kerja keras yang
dijalankannya, maka pria 49 tahun ini kini sudah sukses. Bagaimana tidak dengan omset
yang mencapai Rp 50 Milyar per bulan maka tidak ada yang bisa menyangkal lagi
kesuksesan Bambang Sumadji. Lalu seperti apakah kisah sukses Bambang Sumadji
(Bambang) dalam menggalakkan pertaniannya ini? Berikut ulasannya.

Kisah Awal Petani Sukses Bambang Sumadji


Kisah sukses usaha pertanian Bambang sendiri dimulai pada tahun 1977. Ketika itu dengan uang
sebesar Rp 1,5 juta yang diperolehnya dari pengajuan kredit Bank BNI, Bambang melakukan
penanaman bawang merah di atas lahan sewaan seluas 1 hektar. Tak dinyana dari apa yang
dilakukan pada awal usahanya ini Bambang mendapatkan hasil yang lumayan baik. Pada panen
awalnya saat itu Bambang mampu mendapatkan 7 ton bawang merah yang kemudian dijualnya
dengan harga Rp 150 per kilogram (harga tahun 1997). Dalam waktu satu tahun sendiri pria yang
pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini kala itu mampu memanen
bawang merahnya sebanyak tiga kali. Ini artinya dalam satu tahun Bambang mampu meraup
hasil Rp 3,15 juta rupiah (tahun 1997).

Perkembangan Usaha Tani Bambang Sumadji


Dari setiap keuntungan yang didapat itu sedikit demi sedikit Bambang menggunakannya untuk
pengembangan usaha bawang merah. Dari sinilah kepemilikan lahannya pun berkembang
semakin luas menjadi 200 hektar yang tersebar di tersebar di Sukomoro Nganjuk dan juga
Sidowarek serta Plemahan, Pare, Kediri. Tidak hanya itu pemasaran usaha pertaniannya juga
telah meluas hingga Indonesia Timur. Dari perkembangn usaha ini Bambang juga kemudian
meluaskan usahanya pada penanaman cabe pda lahan seluas 25 hektar di desa Pelem, Pare. Maka
dari keseluruhan lahan pertanian yang dimilikinya ini Bambang bisa memanen 28 ribu ton
bawang merah, dalam dua kali masa panen. Sedangkan pada komoditas cabe merah sendiri
dengan total luas satu hektar maka akan menghasilkan 20 ton dalam panennya. Dari sini maka
dalam setahunnya, bambang bsai memperoleh 500 ton per tahun dari kedua komoditi yang
ditanamnya ini.

Kewalahan Penuhi Permintaan

Untuk komoditi bawang merah sendiri, Bambang mengaku masih kewalahan memenuhi
permintaan pasar meski panen telah mencapai ribuan ton. Bahkan untuk kawasan Indonesia
Timur yang sebelum dipasoknya kini tak sanggup lagi disupplai-nya. Mengapa bisa demkian?
Sebab, menurut Bambang untuk kebutuhan sendiri saja, ia masih kekurangan bahan. Bahkan
pada tahun 1991 sendiri Bambang tak lagi menjual bawang merah dalam kondisi mentah, namun
lebih dari itu Bambang sudah mengolahnya. Olahan bawang merah yang digoreng produksi
Bambang ini sendiri diberi nama atau merek Bagindo. Nah untuk produksi Bagindo ini Bambang
mengaku membutuhkan pasokan 150 ton bawang merah mentah.

Pabrik Usaha Bambang Sumadji

Pabriknya sendiri saat ini telah dibantu oleh 150 karyawan dengan gaji rata-rata Rp 500
ribu/bulan hingga Rp 1 juta. Selian membuat bawang goreng kemasan, di pabriknya ini
Bambang juga membuat sambal pecel dengan merek yang sama yaitu Bagindo.Untuk produksi
sambel pecel sendiri, bambang dibantu oleh 50 karyawan dengan total produksi mencapai 30 ton
sambal pecel per bulan. Untuk pemasaran hasil-hasil pertanian dan produksinya ini Bambang
memiliki 20 unit armada angkutan jenis L-300.

Anda mungkin juga menyukai