Anda di halaman 1dari 7

7 Pengusaha Jangkrik yang Sukses Budidaya (Omset Tembus Milyaran)

Para pengusaha jangkrik ini punya cerita perjalanan panjang. Ada tahapan-tahapan yang mereka lewati.
Sekarang saya akan menceritakan kepada anda, apa yang membuat mereka sukses. Saya berharap, anda
sama suksesnya. Setelah itu, silahkan share cerita di komentar.

Ada 7 orang yang akan saya ceritakan, anda bisa memilih salah satu atau membaca secara urut.
Langsuk yuk yang pertama :
Daftar Isi [Sembunyikan]
 1. Bambang Setiawan, Sarjana Teknik yang Jadi Jutawan
 2. Iis Rohayati, Sukabumi, Diliput Net TV, Raup omset jutaan dari Jangkrik
 3. Wardi, Ketagihan Mengembangkan Usaha Budi Daya Jangkrik
o Kendala utama
 4. Pak Hendra, Padang, Bisa Ekspor Jangkrik
 5. Junaidi Kaya Mendadak Karena Budi Daya Jangkrik
 6. Kreatif, Ibu Sri Pekanbaru Riau, Budidaya Jangkrik + Jadi Kuliner.
 7. Pengusaha ketujuh
1. Bambang Setiawan, Sarjana Teknik yang Jadi Jutawan
Latar belakang pendidikan tidak membatasi kreativitas seseorang untuk mencari kesuksesannya. Inilah
yang dibuktikan oleh Bambang Setiawan. Ia berhasil menjadi miliarder di usia yang sangat muda dari
hasil budi daya jangkrik.
Padahal, Bambang adala lulusan fakultas teknik ITB. seperti dilansir berbagai media, pengusaha muda ini
meraup omset 450 juta perbulan atau bisa tembus 5 milyar setahun
Dengan modal niat, tekad, dan keyakinan kuat, Bambang kini meraup omset hampir satu miliar rupiah
setiap bulan. Usaha budi daya jangkrik tersebut berdiri sejak tahun 2010 dan dinamakan Trust Jaya
Jangkrik. Budi daya jangkrik yang berada di bawah CV Jaya Tani Cirebon, Jawa Barat ini memiliki 65
karyawan tetap. Para karyawan sudah mendapatkan gaji setara UMR Cirebon.
Awal mula Bambang mendapatkan inspirasi mendirikan budi daya jangkrik setelah lulus. Ia membangun
dan mengelola usaha bersama sang istri yang bekerja sebagai dosen di sebuah universitas swasta di
Cirebon. Tak ada kata malu bagi Bambang saat memulai usaha tersebut.
Profil perusahaan beliau bisa Anda lihat di video ini

Kapasitas produksi jangkrik yang dimiliki Bambang mencapai 200 kg dan 8 kg per-hari. Berkat
keberhasilannya, Bambang mendapatkan banyak pernghargaan. Salah satunya memenangkan Wirausaha
Muda Mandiri pada tahun 2011.
Bambang memasarkan jangkrik ke kawasan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jabodetabek. Kota Bandung
merupakan wilayah yang paling banyak menerima pasokan dari budi daya jangkrik milik Bambang.
Alhasil, setiap hari Bambang mendapatkan omset rata-rata sekitar Rp15 juta rupiah. Tentu Anda sudah
bisa menghitungnya jika diakumulasikan selama sebulan.
Terus Berinovasi
Rupanya Bambang bukan tipikal yang lekas puas dengan apa yang dia raih. Belakangan ini ia tengah
melakukan inovasi di bidang kuliner. Bambang dan istrinya membuat makanan olahan dari jangkrik.
Namanya krupuk jangkrik yang diberi merek Cricket Chips. Krupuk jangkrik dibandrol dengan harga
Rp25.000 per-kemasan 175 gram. Ada tiga pilihan rasa yang dapat dikonsumsi yakni, rasa keju, orisinal,
dan pedas.
Pemasaran krupuk jangkrik masih terbatas di wilayah Cirebon karena skala produksinya masih kecil.
Namun, dalam rencana jangka panjangnya, Bambang ingin memasarkan krupuk jangkrik hingga ke
seluruh Jawa dan Sumatra.
2. Iis Rohayati, Sukabumi, Diliput Net TV, Raup omset jutaan dari Jangkrik
Sudah 4 tahun keluarga ibu Iis beternak jangkrik. Dengan wadah yang bersih, pemeliharaan yang baik,
dan pakan bergizi dari pelet dan sayuran, Ibu Iis berhasil menghidup keluarga beliau dari budidaya
jangkrik.
Selengkapnya, langsung lihat video dari net TV ini ya.
3. Wardi, Ketagihan Mengembangkan Usaha Budi Daya Jangkrik
Wardi adalah pembudidaya jangkrik dari Tangerang. Ia menekuni usaha di bidang ini sejak lima tahun
lalu. Sekarang, jumlah jangkriknya telah mencapai ribuan ekor. Ia pun memilih lokasi budi daya di dua
rumah yang terletak di Jalan Sinai Blok 04/1 Kecamatan Kelapa Dua.

Bibit jangkrik ia dapatkan dari kawasan Cikarang, Bekasi. Dulu, awal Wardi memulai budi daya, ia
mendapatkan jangkrik dari perburuan di alam, seperti di areal persawahan. Saat itu, Wardi dan kawan-
kawannya hanya berbekal lampu kecil.
Perburuan itu berlangsung hingga malam hari. Bahkan Wardi sendiri pernah mengonsumsi jangkrik
ketika berburu jangkrik arena tidak ada makanan di tengah malam. Ia memasak jangkrik tanpa minyak
tanah dan memakai wajan dari tanah liat.
Berawal dari sana, Wardi memulai budi daya jangkrik. Ia sangat mengagumi manfaat hewan kecil itu.
Mulanya, Wardi hanya punya satu rumah untuk budi daya jangkrik yang berisi dua buah kandang
jangkrik.
Ads By Google
Dari tahun ke tahun usahanya terus berkembang hingga terdapat 100 buah kandang jangkrik. Dalam
kandang itu, Wardi memelihara dua jenis jangkrik, yaitu jangkrik alam dan genggong. Hasil pemeliharaan
jangkrik atau produksinya dimanfaatkan untuk pakan burung.
Wardi biasa memberian pasokan jangkrik ke beberapa toko. Seperti toko di daerah Tangerang yang
menjadi langganan Wardi, yaitu toko yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol Karawaci, Tangerang. Begitu
pula dengan toko di kawasan Kota Bumi, pasokan jangkrik dari Wardi mendominasi toko tersebut.
Menurut Wardi, untuk mendapatkan kualitas jangkrik yang bagus, memilih bibit jangkrik yang baik.
Misalnya, dengan cara memperhatikan kualitas berdasarkan jenisnya. Selain itu, pembudidaya juga
harus mengetahui kapan waktunya ia dapat memanen jangkrik. Panen jangkrik harus tepat waktu, tidak
boleh kurang atau lebih dari waktu yang ditetapkan. Katakan jangkrik genggong, pada umur 30 hari harus
segera dipanen.
Kendala utama
Ketika ditanya soal kendala, Wardi mengungkapka bahwa semut dan suhu merupakan persoalan yang
kerap menghadang. Kondisi suhu harus tetap seimbang dan kandang jangkrik pun harus selalu terhindar
dari gangguan semut.
4. Pak Hendra, Padang, Bisa Ekspor Jangkrik
Nah Pak Hendra keren nih, beliau bisa sampai ekspor jangkrik. Seperti diliput metro TV, Pak hendra bisa
untung hingga 14 juta perbulan.
Beliau mengerjakan bersama temannya, dan tidak perlu belibibit. Pemeliharaannya cukup memberi
makan 2-3 kali sehari. untuk lebih jelasnya silahkan lihat videonya ya yang di atas.
5. Junaidi Kaya Mendadak Karena Budi Daya Jangkrik
Budi daya jangkrik tak hanya memberikan omset besar, tapi juga membuka lapangan pekerjaan. Bahkan
bisa membantu mengurangi adanya sampah dari limbah sayuran. Pasalnya, limbah sayuran dapat
dimanfaatkan sebagai pakan jangkrik. Hal tersebut dibuktikan oleh Junaidi (43), pria asal Tiban, Jawa
Timur. Ia menjadi salah satu pembudidaya jangkrik yang sukses.
Seperti halnya Bambang Setiawan, Junaidi pun memiliki kisah menarik di balik suksesnya sekarang.
Junaidi sama sekali tak memiliki latar belakang ilmu peternakan. Ia belajar secara otodidak. Baginya,
memelihara jangkrik seperti merawat bayi. Jangkrik tidak boleh kena panas atau hujan dan harus tekun
merawatnya.

Lokasi budi daya jangkrik milik Junaidi ada dua tempat, salah satunya di Jalan Komplek Bapindo, di
sebuah rumah tipe 37 tepat di belakang rumahnya. Di kedua tempat itulah Junaidi mula
mengembangkan usahanya. Junaidi memulai usahanya sejak tahun 2008. Rumah yang ia gunakan untuk
budi daya itu bukanlah rumah pribadinya. Ia menyewa rumah tersebut dengan membayar 6juta per-
tahun. Secara total, rumah itu dimanfaatkan untuk budi daya jangkrik.
Di dalam rumah tersebut ada kotak-kotak bertingkat dua. Itulah kandang jangkrik. Jumlah ribuan ekor
sehingga suaranya begitu keras. Ukuran kotak itu sekitar 120 x 90 cm. Bahanna dari triplek dan kayu.
Satu kotak berisi ratusan jangkrik dengan total berat sekitar satu ons. Kotak-kotak berisi jangkrik
memenuhi hampir seluruh sudut ruangan dalam rumah. Kira-kira ada 50 kotak.
Lokasi budi daya jangkrik yang kedua berada di wilayah industri Sekupang. Tempat budi daya di sana jauh
lebih besar di bandingkan di Tiban karena bekas gedung perusahaan besar. Jumlah kandang jangkrik pun
lebih banyak yakni 260 kotak. Tentunya hasil produksi dari wilayah ini lebih banyak lagi.
Ada banyak bahan yang digunakan Junaidi untuk membuat kandang jangkrik. Misalnya, bahan dari
triplek dan kayu. Di dalam kandang pun terdapat bahan-bahan lain untuk pemeliharaan jangkrik seperti,
tray bekas telur yang dipakai untuk tempat berlindungnya jangkrik saat di dalam kandang.
Pakan jangkrik yang digunakan oleh Junaidi bermacam-macam, seperti sawi, mie kering, kepala ikan, dan
roti. Selain itu pakan juga diambil dari limbah sayur dari pasar. Pasar yang menjadi langganan Junaidi
yaitu Pasar Pagi Jodoh. Hampir seluruh sumber pakan jangkrik diambil dari pasar tersebut. Kerennya, ia
dapat memperoleh 80 kilogram sayur sawi hanya dalam waktu satu malam.
Pakan yang didapatkan hari itu biasanya habis pada hari itu juga. Kurang lebih membutuhkan 120
kilogram sayuran dalam waktu satu hari. Esoknya, Junaidi beserta karyawannya harus mencari pakan
lagi. Untungnya, karyawan Junaidi berjumlah banyak sehingga pekerjaan lainnya bisa diselesaikan.
Berkat ketekunan dan keikhlasan Junaidi dalam bekerja, akhirnya kini ia pun merasakan suksesnya. Ia
mampu membuka lapangan pekerjaan dan menghidupi orang banyak.
6. Kreatif, Ibu Sri Pekanbaru Riau, Budidaya Jangkrik + Jadi Kuliner.
Menueur bu Sri, seperti video di bawah ini, beliau tidak hanya membudidayakan jangkrik, namun juga
membuat peyek, nuget, dan makanan Herbal, baliau sudah mendapat sertifikat MUI. Yuk langsung lihat
liputan kompas TV ini.
Selanjutnya silahkan membaca :
5 Hama dan Penyakit Jangkrik 4 Cara Memelihara Jangkrik
7 Pedoman Budidaya Jangkrik Jangkrik : Ini 10 faktanya
7 Pengusaha Jangkrik Sukses, ada yang tembus Milyaran, ada yang bisa Ekspor

7. Pengusaha ketujuh
Pengusaha ke tujuh adalah : Anda
Saya yakin anda juga punya cerita tentang pengusaha jangkrik, ayuk share di komentar biar yang lain
makin semaangat. Semoga ini jadi ibadah ya.

Anda mungkin juga menyukai