Anda di halaman 1dari 17

ABDUL RAHMAN BASID

KELAS : REG II J/S


NPM : 1813060028
DOSEN PEMBIMBING : PURWO SISWOYO
MATA KULIAH : ANEKA TERNAK BAB   I
SEMSTER : V
UJIAN SEMESTER PENDAHULUAN
 
 A.     Latar Belakang

Jangkrik merupakan salah satu jenis serangga yang menarik untuk di perhatikan dan
memiliki manfaat bagi manusia. Di indonesia yang beriklim tropis ini jangkrik dapat
dijumpai hampir diseluruh wilayah dan merupakan salah satu kekayaan hayati indonesia.
Berbagai jenis jangkrik telah diteliti oleh para pakar serangga yaitu terdapat kurang lebih 100
spisies jangkrik yamg ada di indonesia.
Jangkrik yang umum ditemui di indonesia adalah jangkrik jaliteng, jerabang/jalibang,
bering, gangsir, dan jangkrik upa/ lupo. Jangkrik telah lama dikenal sebagai penghasil bunyi
yag oleh sebagian orang digunakan untuk mengusir tikus. Zaman dahulu jangkrik banyak
ditemukan di tempat sampah dan pada bongkahan-bongkahan tanah, tetapi saat ini jangkrik
telah sulit ditemukan di alam karena banyak diambil untuk berbagai kepentingan, baik untuk
pakan binatang piaraan sepert burung bercau, ikan hias dan lobster serta sekarang ini dipakai
juga untuk kosmeti dan untuk komoditas ekspor.
Kurangnya ketersediaan jangkrik dialam untuk kebutuhan manusia telah mendorong
dilakukannya beternak jangkrik. Uaha beternak jangkrik harus direncanakan secara matang
baik dari segi teknisnya maupaun dari segi ekonomisnya. Segiteknis meliputi penyusunan
jadwal kegiatan, pembuatan ssarana produksi dan penentuan likasi, sedangkan segi ekonomis
meliputi penyiapan anggaran dan survei pasar.
Mungkin yang padamulanya usaha beternak jangkrik yang semula dilakukan hanya
secara coba-coba, akhirnya melalui berbagai percobaan dan penelitian dapat ditemukan
metode beternak yang mudah, praktis, dan dapat menghasilkan. Dan pada dasarnya beternak
jangkrik tidak sulit dilakukan dan bibitnya mudah untuk diperoleh dari para peternak yang
sudah berhasil.
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak
dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus atau yang sering di
sebut dengan jangkrik kalung ( genggong ) dan jangkrik alam ( seliring ) , untuk pakan ikan
dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus
wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada
pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.

1
1. JANGKRIK KALUNG ( GENGGONG )
jenis ini kebanyakan dibudidaya di pulau jawa,secara fisik berwarna hitam ada juga yang
bergaris garis kuning di bagian punggungnya.

1. masa pembesaran 25 hari bisa dipanen dan dijual ke agen.


2. fisik dan daya tahan kurang jika dibanding dengan jenis selering.
3. harga  lebih murah kegunaan untuk jenis burung kicau terntu, pakan ikan, umpan
pancing, bahan dasar obat – obatan dan untuk pakan tokek (biasanya penangkar tokek
lebih suka jenis kalung).
4. Kadar protein yang terkandung dalam jangkrik ini sangat tinggi bahkan melebihi
kadar protein pada udang atau seafood.
terdapat berbagai macam kandungan baik di dalam tubuh jangkrik kalung, adanya kandungan
asam amino yang tinggi serta asam lemak omega – 3 dan omega – 6 , protein tinggi. Maka
jangkrik sangat di munghkinkan untuk di manfaatkan sebagai bahan baku yang sangat 
berkualitas tinggi baik untuk produk pangan serta pakan unggas dan ikan. adanya kandungan
hormone-hormone steroid ( ekstrogen, progesterone dan testosterone ) serta protein kolagen,
maka jangkrik kalung juga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi dan
kosmetik.

2. JANGKRIK ALAM ( SELIRING )


jenis ini kebanyakan dibudidayakan di pulau sumatera,secara fisik warna agak hitam doft dan
ada garis dipunggungnya satu garis saja.

1. masa pembesaran lebih lama 30-35 hari .


2. kegunaan untuk semua burung ocehan .
3. fisik lebih kuat dan gesit .
4. Harga lebih mahal 20% di banding jangkrik kalung
Jangkrik sangat mudah untuk di budidayakan, sehingga waktu yang di butuh kan tidak terlalu
tersita untuk keluarga tercinta, modal yang di butuhkan pun di bilang sangat murah tidak
perlu merogok kocek yang sangat mahal, berkisar antara 1 juta sampai dengan 5 juta rupiah.
 

2
3. JANGKRIK SONTRANG
Jangkrik ini memliki bentuk yang unik baik dari suara maupun tubuh yang berbeda dengan
jangkrik yg lain, dimana jangkrik ini sering di sebut dengan Jangkrik kejeget.

4. JANGKRIK KALIAN
Jangkrik ini merupakan jangkrik yang memiliki fostur tubuh yang paling besar dibandingkan
jangkrik yang lainnya. Biasanya di pertunjukkan dalam ajang sabung jangkrik, berbeda pula
tempat yang digunakan yaitu di tempatkan di atas pasir dengan arena yang khusus tanpa
menggunaakan bambu sebagai arena, dengan ukuran 30 cm x 10 cm

SIKLUS HIDUP JANGKRIK


            
Tubuh jangkrik berbentuk pipih dan berwarna gelap hampir menyerupai tanah,
sehingga seekor jangkrik hampir tidak tampak jika berada diatas tanah. Pada dasarnya,
struktur tubuh beberapa jenis jangkrik sama, walaupun ukuran jangkrik dewasa sangat
bervariasi. Hampir semua jenis jangkrikmemiliki antena yang terkadang lebih panjang
daripada tubuhnya, yaitu sepasang sungut peraba yang terletak dikepala yang berfungsi
sebagai indra penciuman.

  Siklus Hidup Jangkrik Kalung Hari  


 
1. Telur Jangkrik Menetas 1–3  
2. Anakan Jangkrik 1 – 15  
3. Jangkrik Muda 15 – 25  
4. Jangkrik Dewasa 25 – 30  
5. Jangkrik Dewasa Birahi 30 – 35  
6. Jangkrik Bertelur 35 – 50

B.     Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal tentang beternak jangkrik ini
adalah anatra lain :

 Mengembangkan kemandirian dalam berwirausaha


 Meberikan inspirasi untuk tumbuh kembangnya jiwa wira usaha
 Menyediakan dan membuka lapangan kerja baru

3
 Membuka ruang bagi tumbuhnya semangat wirausaha
 Memberikan ketersediaan jangkrik untuk kebutuhan manusia
 Menjaga kelestarian jangkrik di alam dari perburuan.

C.      Usaha Yang Akan Dikembangkan

Walaupun peternak jangkrik di indonesia sudah banyak namun kebutuhan akan


jangkrik baik di pasar lokal maupun internasional masih belum tercukupi dengan baik dan
masih perlu ada peningkatan jumplah produksi yang lebih banyak lagi, dengan demikian
usaha budi daya jangkrik masih mempunyai peluang dan pangsa pasar yang bagus untuk di
geluti.

4
BAB   II
DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK
 

A.     Pemasaran

Dengan iklim indonesia yang tropis bududaya jangkrik biasa sangat menguntungkan,
karena suhu yang dibutuhkan anta 28 – 35 °C dengan kelembaban relatif antara 70 – 80 %,
selain itu juga kemudahan lainya adalah :

 Tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas


 Pemeliharaannya relatif mudah
 Pakannya murah dan dan banyak tersedia
 Pemasaranya mudah
 Keuntungan yang diperoleh relatif besar
 Dapat digunakan sebagai kerja sambilan.

Dengan berbagai kemudahan yang ada budi daya jangjrik sangnagt mungkin untuk
dilakukan di tambah lagi kebutuhan jangkrik yang sangat inggi seiring dengan perkembagan
zaman dan ilmu pengetahuan serta perubahan gaya hidup. Pemanfaatan jangkrik sebagai
pakan hewan piaraan, hewan ternak, bahan obat-obatan, bahan kosmetik seta sekarang ada
juga yang telah menggunakan jangkrik untuk makanan kudapan, telah menyediakan peluang
bagi peternak jangkrik untuk dapat terus berkembang. Pemasaran jangkrik baik pada sekala
rumah tangga atau usah kecil maupun skala usaha menengah, sangat mudah karena hampir
setiap pasar burung memerlukan jangkrik. Harga jangkrik cukup baik, mulai harga Rp 35,00
– 40,00 per ekor khusus untuk jaliteng jantan harganya bisa mencapai Rp 500,00 per ekor.

Pada jumlah besar, penjualan jangkrik dapat dikelola bersama dalam bentuk koperasi
yang menjalin kerjasama dengan para pedagang pakan ternak dan industi kosmetik serta obat-
obatan di indonesia. Pada skala ekspor, harga jangkrik berkisar antara Rp 1.000,00 per ekor
untuk singapura dan Rp 1.800,00 per ekor untuk amerika. Selain produksi dalam bentuk
jangkrik, dapat juga diproduksi dalam bentuk telur Karrena permintaan telur jangkrik untuk
peternak alin cukup besar.

5
Memperhatikan kegunaan jangkrik yang cukup Variatif dan permintaan pasar yang
cukup besar, dapat dikatakan bahwa masih terbuka lebar peluang usaha jangkrik di indonesia.

B.     Yuridis

Pada tahap awal dalam usaha beternak jangkrik yang akan dikembangkan ini
merupakan usaha kecil menengah jadi tidak memerlukan permodalan yang besar. Usaha kecil
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kreteria kekeyaan bersih
atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana di atur dalam undang-undang.
Keberadaan usaha kecil sebagai bagian dari pelaku usaha di indonesia di perbolehkan dan
diayomi dengan diterbitkanya Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tanggal 26 desember
1995 dan lembaran Negara republik Indonesia Nomor 74 Tahun 1995 tentang undang-undang
usaha kecil.

C.     Organisasi Dan Manajemen

Dalam pengelolaan usaha peternakan jangkrik ini tidak memerlukan manajemen yang
rumit karena merupakan usaha kecil menengah, ditambah lagi usaha ini merupakan usaha
milik pribadi atau perorangan. Selain itu juga jumlah karyawan yang relatif sedikit yaitu
berkisar antara 2 – 5 orang pekerja saja yang bertugas untuk mengontrol, memberikan pakan
dan membersikan kandang jangkrik jadi cukup mudah dalam pembagian tugasnya.

D.    Teknik Produksi

1.  Persyaratan Lokasi


 Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
 Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain
sebagainya.
 Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.

6
2.   Pedoman teknis Budidaya

Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika tidak
direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada beberapa tahap yang perlu
dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan,
menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik,
merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan
melaksanakan usaha ternak jangkrik.

1. Penyiapan Sarana dan Prasarana

Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang
jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan
gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu-lalang orang lewat terlebih lagi untuk kandang
peneluran. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding
kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang,
daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping
untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.

Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik
tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang
yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga
kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang
baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman  peternak, bentuk kandang biasanya
berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan
panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun
untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya
dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga.

7
Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya,
maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline
(gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.

b.  Pembibitan

1)      Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat
(sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik
adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki
ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan
alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan
dari alam bebas, karena lebih agresif. Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk
jantan yang adalah sebagai berikut:

v  Indukan :

 sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.


 kedua kaki belakangnya masih lengkap.
 bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
 badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
 pilihlah induk yang besar.
 dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila
dipegang.

Induk jantan :
 selalu mengeluarkan suara mengerik.
 permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
 tidak mempunyai ovipositor di ekor.
 Induk betina:
 tidak mengerik.
 permukaan punggung atau sayap halus.
 ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.

8
2)     Perawatan Bibit dan Calon Induk

Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari
harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat
pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal
memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta
binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat
kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan
antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.

3)       Sistem Pemuliabiakan

Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk
jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara
caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan
telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.

4)        Reproduksi dan Perkawinan

Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila
diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang
khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan,
kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin. Disamping itu
suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat,
semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati,
daun tebu dan serutan kayu. Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi
didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil.
Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi.
Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya
agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan
antibiotik (cotrymoxale). Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran
secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas).

9
5)       Proses kelahiran

Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang


permukaan  dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk  lembut. Dalam satu
kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan
berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan
berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan
menyemprot telur setiap hari dan  telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur.
Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.

6) Pemelihaaraan

a) Sanitasi dan Tindakan Preventif

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini
sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau
racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam
kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk
mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing
dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.

b)     Pengontrolan Penyakit

Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang
sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi
sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang
basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

c)     Perawatan Ternak

Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan
habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang
cukup agar tidak saling makan (kanibal).

d)     Pemberian Pakan

Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang
kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai

10
diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik
yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah,
daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang
menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan,
ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur
menjadi satu.

e)    Pemeliharaan Kandang

Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan
kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk
kedalam kandang.

Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik.


Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang
sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.

f) Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit

Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung
yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan
membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk
pada kaki kandang.

g) Pemberian Vaksinasi dan Obat

Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit
jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak
diperlukan.

1. Panen
a.   Hasil Utama

Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai  ekonomisnya sama
besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan
burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.

11
b. Penangkapan

Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan
ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan
1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa
umur 40-55 hari atau 55 70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap
dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.

E.      Finansial
1. Analisis Ekonomi

1.1     Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya telur jangkrik sebanyak 10 kotak untuk 1 periode pada
tahun 2007  adalah sebagai berikut:

1)   Biaya Produksi

a. Biaya Tidak Tetap

– Indukan

– Induk Jantan 1.000 ekor @ Rp.700,-                    Rp .    700.000,-

– Induk Betina 5.000 ekor @ Rp. 500,-                     Rp.  2.500.000,-

– Makanan dan Vitamin

12
– Sayuran                                                                   Rp.     100.000,-

– Konsentrat 10 kg @ Rp.5.000,-                               Rp.       50.000,-

– Vitamin 10 btl @ Rp. 5.000,-                                  Rp.       50.000,-

– Tenaga Kerja 60 HOK @ Rp. 10.000,-                  Rp.     600.000,-

b. Biaya Tetap

– Bunga modal Investasi 20 %/ th                             Rp.     118.916,67

– Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th                           Rp.     133.333,33

– Penyusutan kotak                                                   Rp.       38.583,33

– Penyusutan alat                                                      Rp.         7.875,-

– Pemeliharaan kotak + alat 5 %/ th                         Rp.         2.322,92

– Sewa Lokasi                                                            Rp.     250.000,-

– Listrik                                                                   Rp.       50.000,-

Jumlah biaya produksi                                              Rp.  4.601.031,25,-

2)   Pendapatan 830 sdm @ Rp. 10.000,-         Rp.  8.300.000,-

3)   Keuntungan                                                Rp.  3.698.968,75

4)   Parameter kelayakan usaha

– B/C ratio =   1,8

Berikut ini adalah analisis usaha pembesaran jangkrik sebanyak 100 kotak untuk 1 periode
pada tahun 2007.

1) Biaya Produksi

a. Biaya Tidak Tetap

– Telur 100 sdk @ Rp.10.000,-                                  Rp.  1.000.000,-

13
– Makanan dan Vitamin

– Sayuran                                                                    Rp.     300.000,-

– Konsentrat50 kg @ Rp. 5.000,-                             Rp.     250.000,-

– Vitamin50 btl @ Rp. 5.000,-                                   Rp.     250.000,-

– Tenaga Kerja300 HOK @ Rp.10.000,-                  Rp.  3.000.000,-

b. Biaya Tetap

– Bunga modal Investasi 20 %/ th                          Rp.     360.800,-

– Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th                           Rp.     240.000,-

– Penyusutan kotak                                                   Rp.     455.625,-

– Penyusutan alat + bahan                                          Rp.       71.375,-

– Pemeliharaan kotak 5 %/ th                                   Rp.       52.700,-

– Sewa Lokasi                                                           Rp.     375.000,-

– Listrik                                                                     Rp.       50.000,-

Jumlah biaya produksi                                              Rp.  6.404.700,-

2) Penghasilan 830 sdm @ Rp. 10.000,-          Rp.12.000.000,-

3) Keuntungan                                                  Rp.  5.595.300,-

4) Parameter kelayakan usaha

– B/C ratio =  1,87

F.     Sosial dan Ekonomi

Secara langsung atau tidak langsung denagan adanya budidaya jangkrik akan
berdampak baik bagi masayarakat sekitar,  misalnya denagan terserapnya tenaga kerja
produktif dilingkungan sekitar dengan demikian akan menaikan taraf hidupnya serta

14
tercukupinya kebutuhan jangkrik untuk hewan peliharaan di lingkungan peternakan jangkrik
berada.

BAB   III
KESIMPULAN

Dari berbagai aspek uraian yang telah di sampaikan di atas dapat di ambil kesimpulan
bahwa budidaya jangkrik :

v    Sebuah usaha peternakan yang mudah di jalankan

v    Mempunyai prospek bisnis yang masih bagus

v    Tidak memerlukan permodalan yang cukup banyak

v    Usaha Sambilan yang bisa di jadikan usaha utama

15
BAB IV
PENUTUP
 

  Kesempurnaan adalah milik Allah SWT, kekurangan dan kesalahan adalah kodrat
manusia. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun selalu penyusun nantikan demi tercapainya
usaha mandiri yang maju, dan semoga proposal ini bisa bermanfaat bagi kita semua

16
DAFTAR PUSTAKA

https://miftahulsakinah.wordpress.com/2012/01/13/beternak-jangkrik/

https://hanggaryudha.wordpress.com/2010/11/20/tugas-pengantar-bisnis-budidaya-jangkrik/

http://blog.isi-dps.ac.id/asmaraputra/budidaya-jangkrik

https://hardianimalscience.wordpress.com/satwa-harapan/budidaya-jangkrik-liogryllus-
bimaculatus/

https://sarungpreneur.com/cara-budidaya-ternak-jangkrik/

17

Anda mungkin juga menyukai