Anda di halaman 1dari 9

Wawancara Proses Industri Tahu di Desa

Pujorahayu

Guru Pembimbing:
Atik Apriliawati, S.Pd

Disusun oleh:
Adzkia Syaira Tsabita
Ananda Renata
Luthfi Azmi Dzaky
Mada Sagita Purwawibawa
Mutiara Amanda

SMA NEGERI 1 BELITANG


OKU TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun
yang lalu. Nama “tahu” merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang
secara harfiah berarti “kedelai fermentasi”. Diperkirakan tahu masuk ke
Indonesia bersamaan dengan datangnya tantara Kubilai Khan ke Kediri pada
tahun 1292. Tahu turut menjadi penyelamat orang Jawa dalam menghadapi krisis
akibat penerapan system tanam paksa (culturstelsel) pada abad ke-19. Sampai
saat ini tahu masih menjadi makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia.

Tahu adalah makanan padat yang terbuat dari kedelai (Glycine max L.)
dengan proses pengendapan protein pada titik isoelektriknya tanpa atau dengan
penambahan bahan lain yang diizinkan (Ide Widaningrum, 2015). Tahu juga
merupakan salah satu makanan tradisional yang populer di kalangan masyarakat
Indonesia, biasanya dijadikan sebagai lauk pauk dalam memenuhi kebutuhan
tubuh akan protein. Selain dijadikan sebagai lauk pauk pendamping nasi, tahu
juga diolah menjadi berbagai makanan khas daerah tertentu seperti tahu tek dari
Surabaya, tahu campur dari Lamongan, tahu pletok dari tegal, tahu gimbal dari
Semarang, dan masih banyak lagi olahan tahu lainnya.

Kandungan gizi tahu dalam setiap 100 gr berat bahan terdiri dari 68 kkal
energi; 7,8 gr protein; 4,6 gr lemak; 1,6 gr karbohidrat; 124 mg kalsium; 63 mg
fosfor. Tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahu
mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai komposisi asam
amino paling lengkap dan memiliki daya cerna yang tinggi yaitu sebesar 85%-
98% (Mubaranto, 2016). Selain kandungan zat gizi makro, tahu juga
mengandung zat gizi mikro seperti fosfor, kalium, kalsium, vitamin B kompleks
meliputi thiamin, riboflavin, vitamin B12 dan vitamin E.

Mengonsumsi tahu secara rutin memiliki banyak manfaat diantaranya


menurunkan resiko penyakit jantung, isoflavone kedelai yang terkandung dalam
tahu dapat mebantu mengurangi kadar kolestrol jahat (LDL) yang dapat
menghambat system kerja jantung, United States’ Food and Drug (FDA) telah
menetapkan bahwa 25 gram protein kedelai sehari diperlukan untuk
memengaruhi kadar kolestrol. Membantu menurunkan resiko diabetes,
berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh U.S National Library of Medicine
(2015) seorang wanita pengidap diabetes gestasional yang mengonsumsi kedelai
yang kaya akan protein selama enam minggu memiliki kadar gula darah dan
insulin yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang tidak
makan protein kedelai. Masih banyak lagi manfaat mengonsumsi tahu apabila
dilakukan secara rutin dan dengan Teknik pengolahan yang benar.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah tahu itu?
1.2.2 Bagaimana cara pembuatan tahu?
1.2.3 Bagaimana cara mengetahui penjualan tahu ini menjadi bisnis yang cukup
inspiratif dan cukup menjanjikan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui pengertian dari tahu
1.3.2 Dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan tahu
1.3.3 Dapat mengetahui prospek penjualan tahu ke depan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas
Pak Sukendariyah adalah salah satu pemilik UMKM tahu di desa
Pujorahayu. Beliau membuka usaha tahu pada tahun 2008 dengan modal sekitar
RP20.000.000,00. Pada awalnya, pak Sukendariyah belajar membuat tahu karena
terinspirasi dari saudara jauh yang sudah lebih dulu membuka usaha tahu. Lalu
setelah merasa ilmunya sudah cukup dan memiliki modal, beliau mendirikan
sendiri UMKM tahu dan masih berjalan sampai sekarang.

2.2 Isi Wawancara


Kami langsung bertemu dengan penjual tahu sekaligus pemilik usaha tahu
ini. Dalam cara pendekatan dengan penjual/pemilik usaha tahu ini demi
kelancaran wawancara, pertama, kamia berkunjung ke rumahnya pada Selasa, 17
Januari 2023 guna untuk meminta izin sekaligus bersilaturahmi kepadanya. Kami
pun mendapat izin dan sepakat akan melakukan wawancara pada Kamis, 19
Januari 2023 di kediamannya. Setelaha selesai melakukan wawancara, kami pun
memberikan hadiah kecil sebagai ucapan terimakasih karena telah membantu
pembuatan makalah ini. Sebelum mewawancarai pemilik UMKM tahu, kami
telah mempersiapkan bahan-bahn pertanyaan yang ingin kami tanyakan kepada
pemilik UMKM tersebut. Kami persiapkan 17 pertanyaan diantaranya adalah:
1. Kapan UMKM tahu ini telah dibuka?
-sejak tahuan 2008 (kurang lebih 15 tahun lalu).

2. Berapa modal awal yang dikeluarkan untuk UMKM ini?


-modal awal kami pada waktu itu sekitar RP20.000.000,00.

3. Darimana asal modal awal bapak?


-dari dana pribadi.

4. Berapa harga jual dari tahu yang bapak buat?


-tergantung, harga jual itu relatif mengikuti harga jual pasar.
5. Di mana tempat pemasaran tahu yang bapak buat?
-Pemasaran dilakukan di pasar sekitar, seperti pasar Gumawang.

6. Berapa penghasilan perbulan bapak dari usaha tahu ini?


-setiap wirausaha pasti menginginkan untung, usaha tahu ini mengalami
keuntungan standar sekitar 15 juta/bulan dengan setengah pikul tahu. Asal
usaha tetap ditekuni dan selalu bersyukur pasti akan dimudahkan.

7. Keuntungannya kira-kira utuk apa saja?


-untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dan untuk menjadi
modal kembali dalam pembuatan tahu selanjutnya.

8. Apa kendala selama membuka usaha?


-kendala utama ada pada bahan baku, misalnya bahan baku susah dicari
atau bahan baku ada tetapi mahal
-kendala lainnya yaitu pada musim, misalnya pada musim penghujan
kayu-kayu yang seharusnya dipakaia buat produksi tahu malah jadi basah,
alhasil api tidak menyala.

9. Berapa orang yang membantu usaha bapak? Adakah karyawan yang


bapak rekrut?
-saya hanya merekrut karyawan dari saudara-saudara saya, kalau mereka
ingin belajar ya akan saya ajari sampai dia bisa. Bahkan ada yang sampai
membuka usaha sendiri setelah belajar dari sini

10. Di mana bapak awal kali belajar membuat tahu?


-saya belajar di saudara jauh yang sudah lebih dulu membuka usaha tahu.
Karena tertarik, saya pun ikut membuka usaha tahu. Alhamdulillah
berjalan sampai sekarang, dan bahkan ada saudara lainnya yang membuka
usaha taju juga larena belajar dari saya.

11. Bagaimana bentuk mesin pembuat tahu?


-mesin penggilingnya hamper sama seperti mesin penggiling kopi.
12. Ampas sisa tahu dikemanakan?
-ampas tahu kami gunakan untuk pakan sapi, sebagian kami gunakan
sendiri, sebagian lagi diberikan ke adik untuk pakan ternaknya.

13. Berapa banyak bapak dalam sekali mengambil kedelai?


-saya mengambil minimal setengah ton.

14. Di mana bapak biasanya menyimpan keelai sebanyak itu?


-ada tempatnya sendiri, bawahnya kami alasin papan agar tidak lembab,
cara penyimpanannya ditumpuk saja seperti beras.

15. Perharinya berapa kilogram dalam pembuatan tahu?


-itu tergantung pemasaran dan menyesuaikan hari, tapi minimal 4 KG/5
KG.

16. Kedelai itu ngambilnya dari mana?


-sudah ditawari sama sauadara, saudara sendiri ngambilnya dari
Lampung. Dan yang di Lampung itu hasil impor dari Australia.

17. Kenapa menggunakan kedelai hasil impor?


-mayoritas memang menggunakan kedelai impor, karena kedelai impor
memiliki ukuran lebih besar daripada kedelai lokal.

2.3 Langkah-Langkah Pembuatan Tahu


 Perendaman
Perendaman biji akan memperlunak struktur sel sehingga akan
mengurangi energi yang diperlukan selama penggilingan. Perendaman
dilakukan selama minimal 5 jam dan maksimal 6 jam.

 Penggilingan
Biji kedelai tersebut kemudian digiling menjadi bubur kedelai. Selama
penggilingan dilakukan penambahan air dengan debit 1,8 liter/menit.

 Pemasakan
Bubur kedelai yang diperoleh sebagai hasil penggilingan selanjutnya
dimasukkan ke dalam bak masak dengan penambahan air lagi sehingga
bubur kedelai menjadi encer.

 Penyaringan
Bubur kedelai yang telah dimasak kemudian disaring untuk mendapatkan
sari kedelai (susu kedelai).

 Pengasaman
Penggumpalan atau pengasaman adalah proses selanjutnya setelah proses
penyaringan bubur kedelai masak. Untuk menggumpalkan sari kedelai,
para perajin menggunakan bahan asam yang dinamakan bibit.

 Pencetakan
Bubur kedelai yang telah digumpalkan selanjutnya dicetak menjadi tahu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tahu adalah makanan padat yang terbuat dari kedelai (Glycine max L.)
dengan proses pengendapan protein pada titik isoelektriknya tanpa atau dengan
penambahan bahan lain yang diizinkan (Ide Widaningrum, 2015). Tahu juga
merupakan salah satu makanan tradisional yang populer di kalangan masyarakat
Indonesia, biasanya dijadikan sebagai lauk pauk dalam memenuhi kebutuhan
tubuh akan protein. Selain dijadikan sebagai lauk pauk pendamping nasi, tahu
juga diolah menjadi berbagai makanan khas daerah tertentu seperti tahu tek dari
Surabaya, tahu campur dari Lamongan, tahu pletok dari tegal, tahu gimbal dari
Semarang, dan masih banyak lagi olahan tahu lainnya.

Proses pembuatan tahu terdiri dari 6 tahap, yakni: perendaman,


penggilingan, pemasakan, penyaringan, pengasaman, dan pencetakan.

Sama halnya dengan jenis usaha lainnya, usaha produksi tahu juga
membutuhkan proses yang panjang untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan.
Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan manajemen system, yang secara
tidak sadar dilakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga
keuangan.

Memiliki UMKM tahu awalnya tidak harus memiliki karyawan, tapi jika
dirasa konsumen tahu kita ramai, kita bisa menggunakan saudara sebagai
karyawan sekaligus bisa berbagi ilmu untuk diterapkannya sendiri. Oleh karena
itu tidak ada salahnya mencoba usaha tahu inim karena jika terus menjalani
dengan tekun maka akan menghasilkan hasil yang memuasakan.

3.2 Saran
Kami menyarankan kepada pemilik UMKM tahu tersebut untuk membuat
tempat khusus untuk menyimpan kayu bakar. Meskipun harus mengeluarkan
modal lagi, tetapi setidaknya dapat mengurangi satu dari banyak kendala dalam
usaha tahunya.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai