Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KUNJUNGAN UMKM AMAT TEMPE


DI DAERAH BULUK SARI KECEMATAN GADING KABUPATEN
PRINGSEWU

Disusun oleh :

Kelompok 7

1.Imron Fauzi : 2022306301088

2.Bayu Setiawan : 2022306301

3. Salsabila Liyantiza : 2022306301095

4.Umi Fitriyah : 2022306301062

5.Rini Mustika : 2261201039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJAMEN

TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada allah swt.atas rahmat,hidayah dan inayahnya,sehingga Makalah


yang berjudul "Kunjungan UMKM Tempe di Daerah Buluk Sari, Kecamatan
Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu" ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini bukan hanya sekadar dokumentasi kunjungan, melainkan sebuah upaya
untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi UMKM tempe di daerah
ini. Dengan menguraikan profil UMKM, proses produksi tempe, inovasi produk, dan
dampaknya terhadap masyarakat lokal, diharapkan makalah ini dapat memberikan
pemahaman mendalam kepada pembaca tentang potensi dan tantangan yang dihadapi
oleh pelaku UMKM tempe.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama berbagai
pihak,anggota kelompok dan terutama pelaku UMKM, Terima kasih atas kesediaan
mereka untuk berbagi informasi dan pengalaman, yang telah menjadi landasan kuat
dalam pembentukan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif, memberikan inspirasi, dan menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi para
pembaca, peneliti, dan pembuat kebijakan yang tertarik dalam pengembangan UMKM
tempe sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi lokal.

Pringsewu,22 november 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tempe sebagai produk lokal memiliki potensi ekonomi yang
signifikan.UMKM tempe menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi
terhadap perekonomian di daerah Buluk Sari kecamatan gadingrejo kabupaten
pringsewu.
Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan
menggunakan kapang rhizopus (“ragi tempe“) Tempe merupakan makanan khas
Indonesia yang cukup populer dan telah membudaya di semua lapisan
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Tempe mengandung
vitamin, mineral, asam amino dan merupakan sumber protein nabati bermutu
tinggi. Proses pembuatan tempe melalui tahap pengulitan dan perebusan biji
kedelai hingga bersih dan lunak kemudian tahap selanjutnya adalah fermentasi
kedelai dengan menumbuhkan jamur Rhizopus sp (Ratnaningsih, 2009).
Fermentasi adalah reaksi penguraian senyawa dari bahan-bahan protein
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan menggunakan
biokatalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Biokatalis yang
digunakan adalah bakteri, yeast atau jamur. Fermentasi masuk kedalam dunia
industri dimulai sejak awal 1900 dengan produksi dari enzim mikroba, asam
organik dan yeast atau jamur (Riadi, 2007). Hasil olahan pangan industri
fermentasi antara lain tape, kecap, oncom dan tempe. Pembuatan tempe dengan
bahan baku kacang kedelai terkendala dengan tingginya harga kedelai serta
berkurangnya produksi kedelai dalam negeri sehingga para pengrajin tempe
harus memikirkan solusi dari masalah tersebut. Salah satunya dengan mencari
alternatif bahan baku kacang kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe.
Dengan mengganti kacang kedelai menggunakan bahan kacang-kacangan
lainnya, misalnya kacang merah, kacang toro, kacang tolo atau kacang turi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana proses produksi tempe pak amat ?
1.3 TUJUAN
Untuk mengtahui proses produksi tempe pak amat.
1.4 MANFAAT
makalah ini dapat memberikan kontribusi pada literasi ekonomi
masyarakat. Masyarakat dapat memahami bagaimana kegiatan UMKM
memengaruhi kehidupan ekonomi mereka dan memberikan inspirasi untuk
terlibat dalam kegiatan ekonomi serupa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEMPE

Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang


difermentasikan menggunakan kapang rhizopus (“ragi tempe“). Selain itu
terdapat pula makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang juga
disebut tempe. Kata ”tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada
zaman Jawa kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu
yang disebut tumpi. Tempe yang juga berwarna putih terlihat memiliki
kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.

Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,


terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di
Yogyakarta dan SurakartaAbad ke-16 di Jawa telah ditemukan kata tempe,
misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis
masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Dalam catatan
sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya
tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan
tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah,
dan berkembang sebelum abad ke-16.

Tempe merupakan makanan tradisional yang telah dikenal di


Indonesia, yang dibuat dengan cara fermentasi atau peragian. Pembuatannya
merupakan hasil industri rakyatmpe diminati oleh masyarakat, selain
harganya murah, juga memiliki kandungan protein nabati yang tinggi.

2.2 SEJARAH TEMPE PAK AMAT

Awal mula berdirinya amat tempe pada tahun 1999 di bulusari


kecamatan Gadingrejo kabupaten pringsewu. Pada awalnya pak amat dan
istrinyat tidak diperbolehkan oleh orang tua nya, orang tua pak amat
mengingkan kalau pak amat menjadi petani saja, namun keduanya lebih
memillih untuk menjadi pengusaha dibidang produksi tempe.

Pada tahun 1999-2004 produksi tempe pak ahmat masih menggunakan alat
manual seperti waktu pemecahan kedelai masih menggunakan metode injak.
Namun sejak 2005-sekarang pak amat sudah menggunakan mesin.

Awal produksi pak amat hanya memproduksi 10kg, amat tempe sudah berjalan
selama 24 tahun. Sejak berdiri jatuh bangun sudah di alami oleh pak amat dalam
mengelola usaha nya, hingga saat ini sudah mengalami peningkatan produksi
menjadi 60kg perhari, namun saat virus corona melanda dunia pada 2019 hal
tersebut berdampak pada usaha tempe pak amat hingga mengalami penurunan
sekitar 20kg.setelah virus corona produksi tempe pak amat kembali normal
hingga sekarang dalam sehari memproduksi 50kg. Namun, pada hari hari besar
seperti idul adha, idul fitri tempe pak amat dapat memproduksi sekitar 100kg.

2.3 PROSES PRODUKSI

A. Bahan Dan Alat Produksi Yang Digunakan

1. Kedelai
2. Ragi
3. Plastik
4. Air permentasi
5. Mesin
6. Baskom
7. Lilin
8. Ember

B. Langkah-Langkah Produksi

Berikut adalah langkah-langkah proses pembuatan tempe :

1. Rendam kedelai selama 4 jam


2. Kemudian di masak selama 3-4 jam
3. Setelah di masak rendam lagi dan di beri air permentasi kemudian
diamkan selama semalaman
4. Selanjutnya proses pemecahan kedelai menggunakan mesin
5. Setelah di pecahkan di cuci hingga 7 kali pencucian
6. Memberi ragi, setelah di beri ragi tiriskan hingga 3 jam

C. Proses Pengemasan

Peroses pengemasannya antara lain:

1. Setelah di tiriskan langkah selanjutnya ialah pembungkusan, kedelai di


bungkus dengan plastik sesuai dengan sesuai ukuran tempe yang ingin di
pasarkan.
2. Lem plastik yang sdh di isi kedelai dengan menggunakan api lilin.
3. Selanjutnya di ratakan dengan cara di padatkan.
4. Tunggu semalaman hingga menjadi tempe.

Anda mungkin juga menyukai