Anda di halaman 1dari 3

Gibran Huzaifah

Pendiri dan CEO eFishery


Link sukses video - https://www.youtube.com/watch?v=vMTZQ6zk9A0

Link sukses video - https://www.youtube.com/watch?v=qDhrAFcM4AE - bagaimana


gibran kelaparan

Bermula dari Kelaparan


Konten ini diproduksi oleh kumparan

Gibran Huzaifah merupakan CEO dan Co-Founder dari startup eFishery, yang membantu pet
ernak ikan mengontrol pakan ikan. eFishery baginya bukan sekadar startup yang diklaim me
miliki teknologi perikanan terbesar di Indonesia, tapi menurutnya juga menjadi startup perika
nan terbesar di dunia. Menurut alumni Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi
Bandung itu, sektor agroteknologi jarang tersentuh. “Kalau biasanya ada fintech, maka saya p
unya fishtech,” ucapnya, dilansir laman ITB.

Dari tragedi kelaparan


Titik tolak hidup Gibran dimulai dari tragedi kelaparan yang pernah ia alami. Momen itu me
mbuatnya menemukan tujuan kuliah, yaitu menjajaki dunia wirausaha di sektor agrikultur unt
uk mengentaskan kelaparan di Indonesia.
Semasa kuliah ia ingin mandiri. Berbagai cara dilakukan dari berjualan donat di depan masjid,
menjadi tutor privat seusai kuliah, hingga menjadi petugas minimarket dekat kampus. Saat m
engikuti mata kuliah Akuakultur, ia mendapatkan inspirasi yang memantik semangatnya untu
k berwirausaha. Gibran lantas mengambil langkah awal untuk menyewa kolam di daerah Boj
ongsoang. Panen pertama dari kolamnya kala itu berjumlah 130 kilogram. Tapi dia menemu
kan kesulitan dalam pemasaran hasil panen yang melimpah ruah tersebut. Hingga akhirnya,
Gibran memutuskan untuk menjualnya ke toko dengan konsekuensi untung yang sangat tipis.

Dari kejadian itu, dia memutar otak dan mencari jalan agar hasil panen komoditas lele bisa ter
jual berapa pun ukurannya. Akhirnya lahirlah Dorri Foods Indonesia, hasil olahan lele yang
merambah ke berbagai cabang.

“Karena hilir yang makin lama semakin berkembang, akhirnya bagian hulu—atau bagian bud
idayanya saya kembangkan. Hingga akhirnya ketika saya lulus, saya memiliki 76 kolam send
iri,” tutur cowok kelahiran 31 Desember 1989 itu.

Dari rencana untuk penumbuhan hulu ini, Gibran terpikirkan hal lain. Menurutnya Indonesia
memiliki banyak kolam namun tidak memiliki teknologi yang mengatasi masalah pemberian
pakan. Seringkali pemberian pakan di kolam tidak optimal karena terlalu lama larut dalam air,
hingga menyebabkan nutrisinya menghilang.

Selain dari hilangnya nutrisi pada pakan, masalah lain yang timbul adalah lingkungan. Pada b
eberapa waduk, polutan terbesarnya bukan berasal dari rumah tangga atau industri, melainka
n dari pakan ikan yang berlebih.

Akhirnya dia menciptakan teknologi pemberi pakan. Prototipe pertama berawal dari gara
si milik temannya yang tidak terpakai. Gibran memulainya dengan perintah kendali berupa s
hort message service (SMS) yang mengaktivasi alat pemberi makan. Dibutuhkan beberapa ka
li trial.
Hal itulah eFishery bisa maju hingga secanggih sekarang dengan fitur yang bermacam-maca
m. eFeeder milik kami sekarang bisa dikendalikan dari ponsel pintar pengguna serta terhubun
g ke sensor, yang dapat mendeteksi nafsu makan dari ikan yang dibudidaya,” jelas Gibran.

Menurutnya, dalam memulai sesuatu terapkanlah prinsip


'start early and start small'.
sekecil mungkin namun sesegera mungkin

“Terkadang kita memikirkan bisnis dengan hal-hal yang terlalu kompleks, padahal seharusny
a dimulai dari sekecil mungkin namun sesegera mungkin,” pungkas dia.

Anda mungkin juga menyukai