Yufdi Hamzardi
Fakultas FEBI, Jurusan Ekonomi Islam
Abstrak
Latar belakang penulis menulis artikel ini dikarenakan adanya budidaya lele
sistem bioflok yang dilakukan oleh mahasiswa nagari Muaro Paiti yang tergabung
dalam kelompok Agribisnis Anak Nagari (AGRANA). Mereka memiliki pemikran
yang jauh kedepan dan membuat gagasan memulai berwirausaha untuk menjadi solusi
sulitnya mendapatkan pekerjaan setelah tamat dari bangku perkulihan. Budidaya lele
dengan sistem bioflok merupakan budidaya cerdas dengan memanfaatkan
mikroorganisme untuk mengolah limbah pada kolam menjadi gumpalan kecil sebagai
makanan alami untuk ikan dan hal ini merupakan suatu hal yang efektif dan efisien
sehingga menjadi suatu yang produktif.
Jenis penelitian pada artikel ini adalah penelitian lapangan (field reseach) yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa produktifnya budidaya lele sistem bioflok yang
dilakukan oleh kelompok Agribisnis Anak Nagari (AGRANA) di nagari Muaro Paiti
dengan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya lele sistem bioflok lebih produktif
dibandingkan budidaya lele sistem konvensional karena dapat menghasilkan bobot
ikan lebih berat 20% dengan masa panen lebih cepat sekitar 20% (2-3 bulan).
Dari perspektif ekonomi konvensional, budidaya lele sistem bioflok merupakan
salah satu tindakan berwirausaha yang dapat mendukung lajunya perekonomian suatu
negara. Selanjutnya jika melihat dari pandangan agama Islam, budidaya lele sistem
bioflok merupakan sebuah tindakan yang bermanfaat karena mengandung pokok
ajaran agama Islam yaitu mengacu pada perniagaan dan etos kerja sehingga mereka
termasuk pribadi-pribadi yang membawa kemaslahatan umat.
Kata Kunci: Produktifitas, Budidaya Lele, Bioflok
A. Pendahuluan
Akhir tahun 2019 dunia dihadapkan dengan munculnya sebuah virus yang mematikan
yang disebut dengan Corona Virus Diease 19 (Covid-19). Virus ini menyebar secara
cepat dan masif yang mempengaruhi segala tatanan kehidupan masyarakat dunia dan
dampat yang paling besar yaitu dampak dalam perekonomian. Covid-19 berdampak
negatif terhadap perekonomian dunia. Virus ini membuat kondisi perekonomian dunia
tidak stabil dikarenakan negara-negara di dunia harus mengambil kebijakan pembatasan
sosial ekonomi agar penyebaran virus tersebut dapat dicegah.
Peraturan pemerintah terkait Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada pandemi
covid-19 memaksa masyarakat untuk membatasi ruang gerak mereka. Disamping itu
walupun ruang gerak masyarakat dibatasi akan tetapi dunia pendidikan harus tetap
berjalan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan
manusia, sehingga semua manusia harus mendapatkan pendidikan agar manusia tersebut
selalu berkembang dalam kehidupannya (Alpian & Anggreani, 2019, hal. 66-72).
Pada masa pandemi, pendidikan tetap dilakukan namun dengan cara tidak tatap muka
atau dengan istilah sekarang yaitu disebut dengan daring atau online. Pelaksanaan
pendidikan secara daring atau online mencakup semua tingkatan pendidikan, mulai dari
tingkat pendidikan yang paling rendah yaitu Sekolah Dasar (SD) hingga ke perguruan
tinggi. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam
kehidupan. Maka dari itu walaupun pandemi covid-19 melanda Indonesia, pemerintah
Indonesia tidak membuat kebijakan untuk memberhentikan dunia pendidikan karena
mengingat pentingnya pendidikan maka hal itu mustahil dilakukan.
Sekolah dengan konsep daring juga terjadi pada tingkat mahasiswa di perguruan
tinggi. Mahasiswa harus tetap melakukan proses perkuliahan walupun pada masa
pandemi covid-19. Kuliah daring merupakan sebuah sistem perkulihan yang medianya
memanfaatkan akses internet sebagai sarana untuk melakukan pembelajaran. Sistem
perkulihan daring tidak hanya diberlakukan di kota-kota saja di Indonesia, namun juga
dilakukan pada tingkat daerah terpencil, hal ini dilakukan demi mengurangi penyebaran
covid-19 yang sekarang sedang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia.
Metode bioflok adalah salah satu metode alternatif dalam menyelesaikan masalah
kualitas air buangan dalam budidaya ikan lele. Bioflok berasal dari kata bios yang artinya
kehidupan dan flock yang bermakna gumpalan, sehingga bioflok kumpulan dari berbagai
jenis organisme seperti jamur, bakteri, algae, protozoa, cacing, dan lain-lain yang
tergabung dalam gumpalan. Teknologi bioflok dan lumpur aktif dengan menggunakan
aktifitav mikroorganisme untuk meningkatkan carbon dan nitrogen. Mikroorganisme
yang dilibatkan dalam metode bioflok adalah jenis Bacillus (Faridah, dkk, 2019, hal. 224-
227).
Tabel 2
Biaya Pemeliharaan
Keterangan Biaya
Penggantian terpal kolam 150.000
Total Biaya Rp 150.000
Sumber: Agribisnis Anak Nagari (AGRANA)
Tabel 3
Biaya Produksi
Keterangan Jumla Harga Satuan Total Biaya
h
Pembelian Benih 2000 Rp 350 Rp 700.000
Ikan Lele
Pembelian Pakan 3 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000
Ikan Lele 3 Bulan
Listrik 1 Rp 30.000 Rp 30.000
Obat-Obatan Ikan 1 Rp 50.000 Rp 50.000
Lele
Total Biaya Produksi Rp 1.880.000
Sumber: Agribisnis Anak Nagari (AGRANA)
b) Pendapatan
Adapun pendapatan yang didapatkan oleh kelompok Agribisnis Anak
Nagari (AGRANA) pada budidaya lele sistem bioflok periode kedua
(Januari-Maret) adalah sebagai berikut:
Pendapatan = Jumlah lele yang dipanen x harga jual
= 190 Kg x Rp 18.000
= Rp 3.420.000
Artinya: “Dan katakanlah: “ Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitahukan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al-Taubah
[9]:105).
guna menegakkan perekonomian mereka juga Allah SWT terangkan dalam Al-Qur’an
Artinya: “Dialah yang menjadikan untuk kamu Bumi yang mudah dijelajahi, maka
jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezaki-Nya.
Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (QS.
Al-Mulk: 15)
Melihat himbauan dari dua ayat di atas dapat kita lihat bahwa agama Islam
mewajibkan semua manusia untuk giat berusaha, bekerja, serta mencari rezki di bumi
yang diciptakan Allah SWT agar kehidupan mereka berjalan dengan baik. Lebih jauh
agama Islam mengajarkan konsep dengan kebenaran absolut bagi pengikitnya tentang
kepastian reski yang diberikan oleh sang pencipta dengan catatan umat Islam harus
berusaha untuk mendapatkan reski tersebut.
Dalam jurnal ekonomi syariah dan bisnis (Bahri, 2018, hal. 67-87)
implementasi konsep kewirausahaan dalam agama Islam pada dasarnya memiliki dua
dimensi yaitu dimensi vertikal dan horizontal, dimana dimensi vertikal berkaitan
dengan hubungan manusia dengan Allah SWT (hablumminallah) dan dimensi
horizontal berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya
(habblumminannas).
Budidaya lele sistem bioflok merupakan salah satu bentuk suatu wirausaha.
Gagasan dari kelompok Agribisnis Anak Nagari (AGRANA) ini sangat di anjurkan
dan didukung oleh agama Islam. Dengan didukungnya hal tersebut maka sekiranya
perlu umat Islam untuk menjadi pelaku wirausaha atau menjadi wirausahawan. Jika
mengacu istilah wirausahawan, memang agama Islam tidak mengenal istilah tersebut,
karena istilah wirausaha (entrepreneurship) baru muncul di era sekarang. Walaupun
istilah wirausaha baru muncul di era sekarang, namun praktiknya telah dilakukan oleh
umat islam dari zaman dahulu, seperti zaman Rasulullah SAW. Pada zaman
Rasulullah SAW umat Islam melakukan perdangangan untuk mencari nafka.
Perdangan juga termasuk salah satu bentuk dari berwirausaha.
Selain untuk mencukupi kebutuhan sendiri, dalam berwirausaha Islam
mengajarkan konsep yang sangat sempurna, dimana pelaku wirausaha dalam agama
Islam juga di ajurkan memikirkan kemaslahatan orang lain, dan setiap reski yang
diberikan dari hasil usaha mereka ada hak dari manusia lainnya (Ariyadi, 2018, hal.
13-26). Agama Islam juga memandang berwirausaha adalah wadah untuk beribadah.
Dalam berwirausaha agama Islam menyuruh umatnya untuk berdakwah
menyampaikan kebaikan-kebaikan yang di ajarkan oleh agama Islam itu sendiri.
Melirik usaha yang dilakukan oleh kelompok Agribisnis Anak Nagari
(AGRANA) maka tindakan yang mereka lakukan telah tergolong usaha untuk
mendedikasikan diri kepada kewirausahaan. Mereka sudah termasuk dalam asset
pembangunan ekonomi dan menjadi pribadi-pribadi yang di banggakan oleh agama
Islam yang merupakan agama dari keseluruhan anggota kelompok Agribisnis Anak
Nagari (AGRANA). Dan selanjutnya sangat diharapakan kelompok tersebut dapat
mensukseskan gebrakan yang mereka lakukan yaitu budidaya lele sistem bioflok ini
dan disamping itu mereka juga diharapkan dapat menyebarkan kebaikan-kebaikan
serta ilmu mereka kepada masyarakat guna mencapai kemaslahatan dunia dan akhirat.
D. Kesimpulan
Budidaya lele dengan sitem bioflok yang dilakukan oleh kelompok Agribisnis Anak
Nagari (AGRANA) adalah sebuah tindakan yang produktif dan bernilai jual tinggi secara
ekonomi. Budidaya lele dengan sistem bioflok adalah sebuah budidaya modern dengan
sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi
mengolah limbah budidaya itu senidiri menjadi gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai
makanan alami ikan. Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dilakukan dengan
beberapa langkah yaitu, pertama pembuatan kolam yang besarnya per-kolam antara 2-3
meter atau tergantung dari kebutuhan dan menngunakan payung atau atap agar cahaya
matahari dan hujan tidak langsung masuk guna menjaga kestabilan dan kualitas air.
Kedua persiapan air untuk pembesaran ikan dengan mengisi kolam air setinggi 80-100
cm, hari ke-2 masukkan probiotik (bakteri pathogen) 5 ml, hari ke-3 masukkan prebiotik
molase 250 ml. dan malam harinya, tambahkan dolomite 150-200 gram.
Selanjutnya pada tahap ketiga dilakukan penebaran bibit lele dengan menyesuikan
ukuran kolam dan memilih benih yang sehat dengan ciri-ciri benih tersebut aktif
bergerak. Keempat, pembuatan pakan fermentasi dengan menggunakan probiotik
mikroorganisme jenis Lactobacillus selama 2 hari atau maksimal 7 hari. Kelima,
pemeliharaan, terdiri dari sortasi benih, dan pemberian pakan. Dan yang terakhir
pemanenan dengan usia lele memasuki umur 2,5 sampai 3 bulan dengan ukuran,
umumnya 1 Kg berisi 8-10 ekor ikan lele.
Jika melihat dari sisi ekonomi, budidaya iken lele sistem bioflok merupakan sebuah
bentuk dari kewirausahaan. Hal ini dikarenakan budidaya sitem bioflok merupakan
gagasan atau tindakan yang produktif yang memiliki nilai jual. Sesuatu yang memiliki
nilai jual adalah sebuah diukungan untuk prekonomian, sehingga semakin banyak
tindakan wirausaha atau menciptakan sesuatu yang bernilai ekonomis tentu pada
gilirannya akan mampu mendukung majunya perekonomian. Majunya perekonomian
merupakan tujuan dari semua manusia atau sebuah negara. Lebih jauh majunya
perekonomian adalah sebuah tuntutan dari semua aliran, paham, maupun agama. Hal ini
juga tidak terkecuali agama Islam. Agama Islam mengajurkan umatnya untuk
memajukan perekonomian diri mereka sendiri maupun memajukan perekonomian suatu
negara secara umumnya. Islam juga menganjurkan strategi dalam mengembangkan dan
memajukan ekonomi dari aspek wirausaha, dan juga tidak dapat dipungkiri bahwa umat
Islam terdahulu merupakan individu-individu yang melakukan wirausaha dan dapat
memajukan perekonomian mereka dan negara mereka.
Daftar Pustaka
Buku Teks
Al-Asqalani, Ibnu Hajar. (2010). Bulughul Maram, Panduan Lengkap Masalah Fiqih,
Akhlak, dan Keutamaan Amal. Jakarta: Mizan Pustaka.
Jurnal Ilmiah
Alpian, Y & Anggreani, S.R. (2019). Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia. Jurnal
Buana Pengabdian, 1(1), 66-72
Ariyadi. (2018). Bisnis Dalam Islam. Jurnal Hadratul Madaniyah, 5(1), 13-26
Ariyanti P.R & Aditya M (2016). Manfaat Gambir. (Uncaria Gambir Roxb) Sebagai
Antioksidan. Majoriti, 5(3), 131-150
Muliana. (2017). Konsep Dakwah Entrepreneur Menurut Abdurrahman Bin Auf. Al-
Idarah, 1(2), 227-243Alpian, Y & Anggreani, S.R. (2019). Pentingnya Pendidikan
Bagi Manusia. Jurnal Buana Pengabdian, 1(1), 66-72
Desertasi
Al-Ghiffari, Muhammad. (2017). Pengaruh Teknologi Bioflok Terhadap FCR (Food
Covertion Rate) pada Budidaya Ikan Lele dengan Dosis Probiotik Yang Berbeda.
Surabaya: Universitas Airlangga