DIUSULKAN OLEH:
b. Konsumen Potensial
1. Karakteristik calon konsumen potensial
Sayuran hidroponik memiliki keunggulan yaitu sayuran yang
dihasilkan lebih berkualitas dan bebas dari pestisida, akan tetapi
sayuran hidroponik memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sayuran konvensional. Oleh karena itu, produk ini memiliki
calon konsumen potensial antara lain dosen di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTIRTA, masyarakat menengah ke atas,
masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat seperti vegetarian, orang
yang sedang menjalankan program diet, generasi milenial seperti
mahasiswa, supermarket, rumah makan, restoran, dan perhotelan.
1. Dosen di lingkungan FKIP UNTIRTA, dosen memiliki jadwal yang
padat dan membutuhkan asupan makanan yang sehat. Namun,
tidak ada waktu untuk menanam sayuran secara mandiri.
2. Masyarakat menengah ke atas, cocok dijadikan konsumen potensial
karena faktor ekonomi yang lebih tinggi daripada masyarakat
menengah ke bawah. Harga jual sayuran hidroponik lebih mahal
dibandingkan sayuran konvensional dan kurangnya edukasi, maka
masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah akan lebih
memilih harga yang relatif murah.
3. Masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat (vegetarian). Sayuran
hidroponik bebas dari pestisida dan kualitas nutrisi dari sayuran
terjaga dibandingkan dengan sayuran konvensional yang sering
menggunakan pestisida tanpa adanya takaran yang jelas. Oleh
karena itu, orang dengan gaya hidup sehat akan memperhatikan
kandungan nutrisi yang dikonsumsinya serta vegetarian
mengkonsumsi sayuran dalam jumlah yang besar.
4. Orang yang sedang menjalankan program diet. Seseorang yang
sedang menjalankan program diet akan memilih sayuran sebagai
makannya sehingga mereka akan mengkonsumsi sayuran dalam
kurun waktu yang sering.
5. Generasi milenial termasuk mahasiswa, generasi milenial lebih
memiliki pikiran yang lebih terbuka mengenai inovasi-inovasi yang
ada. Sehingga, generasi milenial dapat lebih menerima sayuran
hidroponik ini terlepas dari harganya yang lebih mahal
dibandingkan sayuran potensial. Berdasarkan hasil angket dengan
sampel mahasiswa FKIP angkatan tahun 2019 dan tahun 2020
50%, mahasiswa FKIP UNTIRTA rata-rata membeli makanan
cepat saji dan junk food, sehingga banyak dari mereka mengalami
diare dan radang tenggorokan. Hal tersebut disebabkan akibat
pola makan yang kurang bersih dan sehat. Green House yang
terdapat di lingkungan FKIP UNTIRTA memudahkan mahasiswa
untuk membeli dan juga melihat langsung bagaimana cara
menanam dan merawat sayuran hidroponik. Hal tersebut dapat
dijadikan juga sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa untuk
menanam sayuran hidroponik secara mandiri.
6. Supermarket, berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Serang pada
tahun 2018, data menunjukkan jumlah supermarket di Kota Serang
sebanyak 17. Supermarket akan membutuhkan pemasok sayuran
untuk mereka jual kembali. Sayuran hidroponik menghasilkan
sayuran dengan warna yang segar dan bebas dari hama sehingga
tidak terlihat layu dan bercak-bercak pada tampilan sayurannya.
Hal tersebut yang membuat supermarket lebih memilih sayuran
hidroponik dibandingkan sayuran konvensional sebagai pemasok.
7. Rumah makan, restoran dan perhotelan, data yang diperoleh dari
laman resmi Badan Pusat Statistik, jumlah hotel di Kota Serang
pada tahun 2020 sebanyak 8 hotel. Rumah makan, restoran dan
perhotelan akan menyajikan sayuran baik sebagai olahan maupun
sebagai lalapan dan tampilan dari sayuran tersebut akan
mempengaruhi minat dari pelanggan. Sayuran hidroponik bebas
dari hama, oleh karena itu sayuran pestisida memiliki tampilan
yang lebih segar dan tidak ada bercak-bercak penyakit pada bagian
tubuhnya. Selain itu, hampir semua bagian sayuran hidroponik
dapat dimakan karena tidak ada bagian sayuran yang sakit dan hal
tersebut juga menguntungkan bagi pihak rumah makan, restoran,
dan perhotelan.
2. Problem atau masalah calon konsumen potensial
Sayuran merupakan kebutuhan konsumsi yang sangat penting.
Akan tetapi, tidak semua orang dapat menanam sayuran dikarenakan
menanam sayuran membutuhkan waktu yang relatif lama dan lahan
yang luas. Oleh karena itu, sayuran hidroponik ini menawarkan
sayuran yang sehat dan ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk
yang diolah dari sampah organik lingkungan.
Penjualan sayuran hidroponik melalui usaha Banten Biology Farm
memiliki beberapa permasalahan bagi calon konsumen potensial, yaitu
salah satunya dari segi pemasaran, usaha ini belum memiliki website
dan media sosial promosi lain seperti Instagram bisnis, sehingga
banyak yang belum tahu mengenai usaha ini. Lebih lanjut, harga jual
sayuran hidroponik ini lebih mahal dibandingkan sayuran
konvensional. Terlebih lagi kurangnya edukasi mengenai sayuran sehat
dengan sayuran dengan menggunakan pestisida di kalangan
masyarakat, serta belum mengetahui keunggulan sayuran hidroponik
dibandingkan dengan sayuran konvensional. Oleh karena itu, hal
tersebut akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang akan lebih
memilih sayuran konvensional dari segi harga.
3. Potensi pasar
Segmen pasar yang dituju merupakan dosen dan tenaga kenpendidikan
FKIP UNTIRTA, masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat seperti
vegetarian, orang yang sedang menjalankan program diet, generasi
milenial seperti mahasiswa, supermarket, rumah makan, restoran, dan
perhotelan. Dimana lokasi geografis produk terdapat di sekitar wilayah
kampus, dan jumlah pesaing dengan produk yang sama tidak ada serta
rata-rata konsumsi sayuran yang hampir setiap hari menjadikan potensi
pasar mendukung bisnis produk ini.
c. Produk
1. Keunikan dan diferensiasi produk
Produk hidroponik yang ditawarkan dari Banten Biology Farm
merupakan produk berupa sayuran sehat dan kaya nutrisi yang
dihasilkan dari sistem hidroponik pada greenhouse FKIP UNTIRTA.
Produk sayuran yang dihasilkan berhasil bebas dari hama tanaman
tanpa diberi pestisida. Dalam waktu 5 bulan sudah berbagai jenis
produk sayuran hidroponik dihasilkan dari usaha ini, dengan
permintaan konsumen warga FKIP UNTIRTA yang meningkat. Selain
itu, sistem hidroponik yang digunakan juga dapat lebih cepat panen
sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.
Gambar 1. Sayuran hidroponik yang telah dikemas
d. Sumber Daya
1. Keahlian masing-masing anggota tim
- Nama ketua dan : Anzelina Tristina
Divisi
Pengembangan
2. Sumber daya fisik dan non fisik serta strategi pemasaran produk
Sumber daya fisik yang kami miliki adalah bangunan Green House
sebagai tempat menanam sayuran hidroponik. Instalasi hidroponik
untuk proses pengelolaan hidroponik dan instalasi pengelolaan sampah
untuk menghasilkan pupuk organik yang berasal dari sampah. Namun,
untuk sumber daya non fisik belum adanya sosial media untuk proses
pemasaran yang lebih luas, seperti website dan official account
lainnya. Pada era sekarang, media sosial tidak dapat dipisahkan dengan
aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, salah satu strategi pemasaran
produk ini adalah dengan membuat official account produk yang akan
membagikan konten-konten yang berhubungan dengan sayuran
hidroponik sehingga informasi mengenai produk ini agar lebih mudah
dicari dan menarik minat konsumen. Selain itu, kami juga perlu
melakukan promosi iklan di Instagram dan Whatsaap bisnis.
3. Keuangan usaha
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 4 BULAN
Beban Usaha:
Beban listrik Rp250,000 Rp250,000 Rp250,000 Rp250,000
Beban air Rp200,000 Rp200,000 Rp200,000 Rp200,000
Beban kuota Rp100,000 Rp100,000 Rp100,000 Rp100,000
internet
Jumlah beban Rp550,000 Rp550,000 Rp550,000 Rp550,000
usaha
Laba bersih Rp50,000 Rp600,000 Rp550,000 Rp650,000
III. Penutup
IV. Berdasarkan pemaparan diatas, besar harapan usaha Banten Biology Farm
dapat dikembangkan jauh lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Terlebih
lagi dalam hal pemasaran, yang diharapkan dapat berkembang tidak hanya
secara langsung maupun social media, melainkan membangun marketplace
untuk membuka jalur distribusi yang lebih luas. Selain itu dari segi produksi
usaha ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa produk pertanian yang
tidak hanya berupa sayuran hidroponik namun pupuk yang dibuat dan diolah
dari sampah di kampus FKIP UNTIRTA.
V. Lampiran (Business Model Canvas)
(terlampir)
Lampiran
RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN
Kegiatan Usaha Rencana Penanggung
Kegiatan Jenis Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp) Target Capaian Jawab
(Rp)
A B C D E = C ×D F = Output A
Pengembangan a. Promosi melaui a. Google Ads 1 tahun 500.000 500.000 Memperluas 1. Anzelina
pasar dan situs online pemasaran dan Tristina
saluran distribusi b. Membuat website b. Website produk sampai 2. Rani Mahadika
- 2.500.000 2.500.000 kepada konsumen
E-commerce Gumanti
Pengembangan a. Upgrade kemasan a. Kemasan 1000 800 800.000 Menarik calon 1. Ayu Octavia
produk b. Upgrade logo b. Logo 1000 900 900.000 konsumen dan 2. Rizka Habibah
1 buah 3.500.000 3.500.000 menghasilkan
c. Megintegrasikan c. Mesin produk baru
sistem pencacah
sampah
pengolohan
sampah dengan
hidroponik
Produksi a. Memproduksi a. Rockwool 50 pcs 25.000 1.250.000 Produksi yang 1. Nur Gina
berbagai jenis b. Bibit Packcoy 10 pcs 20.000 200.000 dihasilkan dapat Anilah
c. Bibit Sawi 10 pcs memenuhi 2. Rani Mahadika
sayuran 200.000
d. Bibit permintaan Gumanti
hidroponik 10 pcs 20.000
Kangkung konsumen dan 3. Anzelina
200.000
e. Bibit Cabai 10 pcs 20.000 pasar Tristina
Pengembangan a. Mengembangkan a. Nampan 20 buah 10.000 200.000 Kuantitas dan 1. Rani Mahadika
sumber daya sumber daya fisik b. Dirigen 5L 6 buah 20.000 120.000 kualitas Gumanti
berupa peralatan c. Dirigen 1L 6 buah 5000 30.000 produksi yang 2. Ayu Octavia
dihasilkan
hidroponik d. Ember
5 buah 30.000 150.000 semakin
b. Mengikuti plastic meningkat
program e. Thermomete 3 buah 200.000 600.000 meningkat
pelatihan r Green
house
f. Total 4 buah 100.000 400.000
Dissolved
Solids
(TDS)
g. Pengaduk 3 buah 10.000 30.000
h. Container 2 buah 100.000 200.000
Box
i. Gelas ukur 4 buah 75.000 300.000
besar
j. Gelas ukur 4 buah 20.000 80.000
kecil
k. Sikat 3 buah 30.000 90.000
pembersih
botol besar
l. Workshop
5 orang 100.000 500.000
Legalitas, a. Pembuatan a. Sertifikat 1 1.800.000 1.800.000 Usaha lebih 1. Anzelina
Perizinan, sertifikat jaminan mutu dipercaya oleh Tristina
Sertifikasi, dan hidroponik konsumen 2. Rizka Habibah
Standarisasi
3. Nur Gina
Anilah
Jumlah Rp16.000.000
Lainnya a. Manajemen a. Honor mentor - 4000.000 4000.000 Usaha 1. Nur Gina
pengelolaan pendamping menjadi Anilah
b. Monitoring lebih baik 2. Ayu Octavia
dan 3. Rizka Habibah
dan evaluasi
terstruktu.
c. Narasumber
Jumlah Rp4.000.000
Total RP 20.000.000