PENDAHULUAN
1
rata-rata tergolong kategori buruk untuk sekolah yang memenuhi syarat
higiene sanitasi sebanyak 13,6% . Faktor yang mempengaruhi kondisi
kantin sehat sekolah di antaranya pengawasan yang dilakukan pihak
sekolah, tingkat pengetahuan, dan kesadaran penjual untuk memelihara
higiene sanitasi kantin sehat.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Kantin sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Membantu pertumbuhan dan kesehatan dengan Jalan menyediakan
makanan yang sehat bergizi dan praktis
2. Mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup seimbang serta
untuk memberi pelajaran sosial kepada siswa.
Kantin Sekolah berada pada posisi unik karena dapat memberikan
kontribusi positif bagi pemenuh kebutuhan pangan yang aman dan bermutu
terutama bagi anak sekolah kantin sekolah juga sebagai pengganti
penyediaan sarapan pagi ataupun makan siang sehingga kantin sangat
berperan penting dalam sekolah dan warga sekolah, sehingga hendaknya
Kantin Sekolah harus bersih aman dan sehat agar para pembeli betah dan
tertarik untuk mengonsumsi makanan di kantin tersebut.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian dari kantin sehat di atas
dapat disimpulkan bahwa kantin sehat adalah suatu tempat yang
menyediakan kebutuhan pangan seluruh warga sekolah dan kantin sehat
harus menyediakan makanan dan minuman yang terjamin keamanannya gizi
dan mempunyai fasilitas yang aman bersih serta sehat untuk seluruh warga
sekolah sehingga kesehatan warga sekolah tidak terganggu akibat makanan
yang dikonsumsi.
4
2.4 Dampak Positif dan Negatif Bagi Kondisi Kantin Bersih
2.6.1 Dampak Positif Bagi Kondisi Kantin Bersih
1. Pemilihan Makanan Sehat
Menyediakan makanan yang sehat dan seimbang bagi para pembeli
agar pembeli memperoleh gizi yang seimbang.
2. Kebijakan Institusi
Mendukung kebijakan yang mendorong kantin untuk menyediakan
makanan yang sehat seperti larangan menjual minuman bersoda
atau cemilan tinggi gula di area kantin seperti Fanta atau Coca-
Cola.
3. Lingkungan Area Kantin
Memilih lingkungan yang bersih sehingga menambah minat siswa
untuk membeli makanan yang dijual.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
3.3.2 Sampel
Menurut Ereta Wijaya menyebutkan sampel sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini yang
menjadi sample yaitu 2 orang dengan objek penelitian faktor yang
mempengaruhi kondisi kantin di sekolah SMA Negeri Magepanda.
7
3.4.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan oleh penelitian untuk mengambil
gambar dengan cara pemotretan kegiatan ini dilakukan pada saat
wawancara sedang berlangsung.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
4.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri Magepanda
1. Visi
“ KOMUNITAS PENDIDIKAN YANG UNGGUL SECARA
AKADEMIK DAN NON AKADEMIK, BERKARAKTER
BRTUMPUH PADA HATI NURANI DAN SOLIDER TERHADAP
ALAM DAN SESAMA “
2. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
2) Menumbuhkan semangat kompetitif, sehat dan wajar dalam meraih
prestasi.
3) Mengembangkan potensi SDM secara optimal bagi warga sekolah
sesuai dengan potensi dan kemampuan serta bakat yang dimiliki.
4) Mengupayakan sarana belajar sesuai tuntutan kurikulum.
5) Menciptakan lingkungan sekolah yang Bersih, Elok, Ramah,
Nyaman, Aman dan Sejuk (BERNAS) bagi warga sekolah.
10
ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang kurikulum darurat, ruang BK
darurat, ruang UKS darurat, dan kantin darurat.
4.2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kondisi kantin di SMA Negeri
Magepanda
4.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Kantin Di Sekolah
1. Faktor Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat,baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan orang yang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan memiliki tubuh yang
sehat dan bugar dapat mencegah tubuh terserang dari penyakit
sehingga kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Dalam
mengonsumsi makanan. Kita juga harus memperhatikan kandungan
zat yang ada di dalam makanan tersebut, terutama bagi siswa-siswi
yang jajan di kantin sekolah juga harus memperhatikan kesehatan
saat mengonsumsi makanan tersebut. Maka dari itu harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Persediaan air bersih untuk mengelola makanan, mencuci
tangan dan mencuci peralatan masak.
b. Menyediakan makan yang sehat dan bergizi seperti jajan-jajan
yang tidak mengandung Alkohol dan MSG tinggi.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti,tanah,air,energi surya,mineral
serta,flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
laut,dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga sangat bermanfaat bagi tempat tinggal bagi
makhluk hidup,tempat melakukan aktivitas dan tempat makan.
Sebagian besar makanan yang dikonsumsi diambil dari lingkungan
terutama lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah sangatlah
11
penting bagi pertumbuhan siswa-siswi, maupun secara fisik atau
psikis maka,dari itu sangat penting untuk memperhatikan perilaku
dan makanan yang dikonsumsi siswa dan siswi di sekolah. Hal-hal
yang perlu diperhatikan mengenai lingkungan sekolah adalah
sebagai berikut:
a. Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu dibersihkan
agar kantin terhindar dari bakteri atau jamur.
b. Memiliki tempat pembuangan sampah di sekitar area kantin.
c. Selalu membersihkan kantin pada saat kantin habis digunakan.
3. Faktor Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan dari kotoran termaksud di antaranya,
debu, sampah dan bau. Di zaman modern setelah Louis
menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan
oleh mikro. Kebersihan juga berarti bebas dari virus bakteri
patogen dan bahan kimia berbahaya.
Di tempat jualan seperti kantin, restoran dan warung harus
selalu bersih di sekitar area lingkungannya agar pembeli merasa
nyaman berada di area tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan
narasumber Ibu Emiliana Ndando yang menyatakan bahwa: "Agar
kantin terlihat bersih harus selalu dibersihkan sehabis digunakan pada
saat jam sekolah,agar kantin tidak ditumbuhi jamur di sekitarnya".
Sedangkan menurut narasumber Ibu Syariah yang menyatakan bahwa:
"Selalu membersihkan kantin setiap saat".
Setiap sekolah pasti memiliki kantin yang banyak menjual
makanan-makanan ringan atau jajan yang sangat diminati oleh para
siswa dan siswi, tetapi banyak siswa dan siswi yang kurang menjaga
kebersihan dan membuang sampah bekas makanan ringan atau jajan
di lingkungan sekolah, sehingga hal ini menyebabkan kurangnya
kebersihan sekolah dan juga kebersihan. Sebaiknya pihak sekolah
harus lebih menegaskan peraturan kepada siswa-siswi tentang cara
menjaga lingkungan sekolah yaitu dengan cara membuang sampah
12
pada tempatnya, cara ini agar dapat mengatasi sampah-sampah yang
berserakan di lingkungan sekolah dan juga memberikan penegasan
kepada siswa-siswi agar membuang sampah tidak sembarangan
tempat, tetapi buanglah sampah pada tempatnya. Menurut narasumber
Ibu Emiliana Ndando yang menyatakan bahwa: "Saya selalu
memberikan teguran kepada siswa-siswi yang tidak menjaga
kebersihan dan juga membuang sampah sembarangan". Sedangkan
menurut narasumber Ibu Syariah yang menyatakan bahwa: "Dengan
menyediakan tempat sampah di area sekolah maka siswa-siswi juga
akan membuang sampah pada tempatnya".
Disiapkan tim pasti menyediakan makanan yang bergizi bagi
para siswa dan siswi tetapi bukan hanya bergizi pasti dalam
mengelolanya juga bersih dan sehat agar siswa dan siswi tidak
terjangkit dari kuman. Hal ini dapat membuat siswa-siswi tidak
terserang penyakit. Menurut narasumber Ibu Emiliana Ndando
menyatakan bahwa: “Kami mengelola makanan di sini dengan bahan-
bahan yang segar dan sehat”. Sedangkan menurut narasumber Ibu
Syariah menyatakan bahwa: "Saya selalu membuat makanan di sini
dengan bahan-bahan bergizi dan bersih agar olahan yang dihasilkan
dengan sangat baik".
Setiap kali ketika kita ingin mengelola makanan pastikan
peralatan yang digunakan selalu bersih dari kotoran agar olahan kita
tidak terdapat jamur atau bakteri yang mengakibatkan para konsumsi
terganggu akan kesehatannya. Menurut narasumber Ibu Emiliana
Ndando menyatakan bahwa: "Saya selalu mencuci peralatan makan di
kantin saya setiap kali habis digunakan oleh para pembeli agar tidak
tumbuhnya jamur". Menurut narasumber Ibu Syariah menyatakan
bahwa: "Saya selalu membersihkan kantin dan peralatan makan para
pembeli agar tidak adanya jamur dan yang tumbuh pada peralatan
makan".
13
4.2.2 Aspek Yang Berkaitan Dengan Kantin
1. Aspek perilaku
Perilaku adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak
atau bereaksi terhadap suatu dengan cara tertentu. Perilaku manusia
dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh sikap emosi, nilai etika
kekuasaan, persuasi dan genetik. Pelayanan penjual kepada
pembeli yang memiliki banyak kemauan. Setiap siswa-siswi pasti
memiliki karakteristik berbeda-beda. Sifat tersebut dapat kita lihat
dari perilaku dan bahasa yang digunakan sehari-hari, maka dari itu
juga perlu memahami sifat perilaku orang lain ketika kita
berinteraksi dengan mereka.
Bagi kita yang memiliki usaha seperti berjualan di sekolah
atau kantin juga perlu mengetahui kesukaan atau atau minat para
siswa-siswi terhadap makanan ringan. Menurut narasumber Ibu
Emiliana Ndando menyatakan bahwa: "Selalu menanyakan apa
yang sesuai dengan selera mereka menggunakan bahasa yang sopan
dan bersikap ramah". Menurut narasumber Ibu Syariah menyatakan
bahwa: "Dengan bersikap sopan dan sabar dalam melayani pembeli
yang banyak kemauan".
2. Aspek Penghasilan
Penghasilan adalah suatu komponen penting dalam
kehidupan manusia karena, dengan menghasilkan dapat menjalani
hidup dari memenuhi kebutuhan primer sekunder hingga tersier.
Salah satu jenis penghasil yang paling umum adalah penghasilan
Arif. Penghasilan sendiri dapat diartikan sebagai setiap tambahan
kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib.
Ketika kita membangun sebuah usaha untuk menambah
perekonomian keluarga pasti Kita juga harus memiliki modal yang
14
cukup banyak untuk membangun usaha tersebut. Setiap usaha pasti
memiliki pemasukan dan pengeluaran untuk kebutuhan usaha yang
kita kerjakan. Pemasukan tersebut dapat mengembalikan modal
yang awal kita gunakan untuk membangun usaha. Menurut
narasumber Ibu Emiliana Ndando menyatakan bahwa:
"penghasilan tergantung dari para siswa-siswi yang berminat untuk
membeli sebanyak yang mereka inginkan. Biasanya sehari saya
mendapatkan Rp 200.000 – Rp 300.000". Menurut narasumber Ibu
Syariah menyatakan bahwa: "setiap hari anak-anak jarang membeli
jajan karena mereka tidak terlalu berminat untuk membeli jajan
yang disediakan hingga penghasilan sehari cuma Rp 200.000 -
250.000".
3. Aspek keuntungan dan kerugian
Keuntungan adalah hasil penjualan suatu barang atau jasa
yang didapatkan melebihi modal. Sedangkan kerugian adalah hasil
penjualan barang atau jasa yang didapat kurang dari modal atau
yang ditargetkan. Dalam membangun usaha pasti kita memiliki
Kerugian dan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan usaha yang
kita bangun.
Setiap kali kita memiliki usaha kita pasti selalu mengatur
keuangan yang masuk dari hasil penjualan tersebut. Untuk
mengetahui pemasukan pastinya kita memiliki catatan pembukuan
keuangan agar mengetahui keuntungan dan dan kerugian ataupun
pemasukan dan pengeluaran. Menurut narasumber Ibu Emiliana
Ndando menyatakan bahwa: "dengan menghitung setiap kali ada
pemasukan dan pengeluaran". Menurut narasumber Ibu Syariah
menyatakan bahwa: "selalu mencatat sekali ada pemasukan dan
pengeluaran dan membuat pembukuan keuangan".
4. Aspek pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan dan kehutanan, baik yang diolah
15
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi para konsumsi. Setiap kantin pasti memiliki varian
pangan atau jajan yang menjadi minat atau favorit bagi para siswa
dan siswi. Para penjual pasti banyak menyediakan jajanan-jajanan
yang menjadi favorit para siswa-siswi agar penjualan dapat
menghasilkan keuntungan yang banyak. Menurut narasumber Ibu
Emiliana Ndando menyatakan bahwa: "dengan menyediakan
makanan yang menjadi favorit para siswa-siswi agar siswa siswi
lebih minat untuk membeli". Menurut narasumber Ibu Syariah
menyatakan bahwa: "menyediakan makanan favorit para siswa dan
pastinya makanan tersebut sehat dan aman dikonsumsi".
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan tentang “Faktor Yang
Mempengaruhi Kondisi Kantin di Lingkungan SMA Negeri Magepanda”,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : kantin merupakan tempat
dimana para siswa-siswi menghabiskan waktu istirahat. Kantin juga salah
satu tempat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, meskipun para penjual
sering menghadapi tantangan seperti peminatan siswa-siswi terhadap barang
yang dijual. Kondisi kantin juga yang kurang bersih dan harga yang tidak
tidak bersih dan harga jajan yang tidak sesuai dengan keinginan siswa-siswi.
Akan tetapi hal tersebut tidak mematahkan semangat para penjual untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi sehingga para penjual selalu memberikan
yang terbaik untuk para siswa-siswi agar selalu terlihat aman dan nyaman
saat membeli di kantin dan berada di area kantin.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang “Faktor Yang
Mempengaruhi Kondisi Kantin di Lingkungan SMA Negeri Magepanda”
maka saran yang diberikan adalah :
1. Bagi siswa dan siswi
Agar siswa dan siswi mengetahui informasi mengenai kantin yang sehat
dan bersih untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.
2. Bagi pemilik kantin
Agar mengetahui informasi mengenai kantin supaya lebih
memperhatikan kondisi kantin agar terhindar dari berbagai masalah
17
yang menyebabkan kantin terlihat kotor dan tidak nyaman bagi para
siswa-siswi yang berada di area kantin tersebut.
3. Bagi Pembaca
Agar pembaca dapat memberikan informasi mengenai kantin sehat
kepada para siswa-siswi di SMA Negeri magepanda.
18