Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kantin merupakan salah satu ruang lingkup penting higiene dan
sanitasi sekolah. Aspek lain sanitasi di sekolah akan banyak berbicara
masalah tentang lingkungan fisik secara umum, fasilitas sanitasi, aspek
konstruksi umum (ventiladi jarang tempat duduk siswa dan papan tulis,
ergonomi dan lainya). Sementara pada kantin banyak aspek kesehatan pada
lingkungan terkait pada kantin seperti aspek perilaku penjama, aspek
peralatan, aspek sanitasi tempat, dan aspek sanitasi air bersih.
Kantin juga harus di jaga kebersihannya karna kantin berperan penting
dalam menjaga kesehatan anak sekolah. Hampir lebih dari 99% anak
sekolah jajan di sekolah untuk memenuhi kebutuhan energinya saat berada
di sekolah, dikarenakan anak sekolah sebagian besar hari-harinya
dihabiskan di lingkungan sekolah sekitar 6-7 jam.
Pentingnya pengawasan terhadap pangan anak sekolah agar terhindar
dari berbagai penyakit. Gerakan konsumsi sehat melalui kantin sekolah juga
kurang berjalan efektif banyak faktor yang menghambat berjalan program
yang melibatkan kantin sekolah ini salah satunya dilihat dari harga
makanan. Dari hasil penelitian yang perna di lakukan 70 dari 124 sekolah
yang di undang berpartisipasi. Ada perbedaan yang signifikan dengan harga
rat rata-rata "hijau" (makanan sehat), dan makanan "merah" (makanan yang
tidak sehat). Di semua kategori dengan item hijau lainya lebih mahal dari
pada item kategori merah, dalam kategori merah atau kategori makan utama
hal ini menyebabkan minat siswa untuk membeli makanan di kantin sekolah
menjadi menurun.
Penelitian di kota semarang tentang kantin sehat sebelumnya perna di
lakukan oleh kumala (2016) dimana dari 20 sekolah yang menjadi wilayah
kerja puskesmas kedang muda semarang memiliki kondisi sanitasi yang

1
rata-rata tergolong kategori buruk untuk sekolah yang memenuhi syarat
higiene sanitasi sebanyak 13,6% . Faktor yang mempengaruhi kondisi
kantin sehat sekolah di antaranya pengawasan yang dilakukan pihak
sekolah, tingkat pengetahuan, dan kesadaran penjual untuk memelihara
higiene sanitasi kantin sehat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dalam
penelitian ini dapat di rumuska sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja faktor yang mempengaruhi kondisi kantin di lingkungan
SMA Negeri Magepanda?
1.2.2 Apa saja aspek yang berkaitan dengan kantin sehat?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Untuk mengetahui faktor kondisi kantin di lingkungan SMA Negeri
Magepanda.
1.3.2 Untuk mengetahui aspek yang berkaitan dengan kantin sehat.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Sebagai sumber informasi saran dan prasarana berkaitan kondisi
kantin sehat sekolah yang baik dan benar.
1.4.2 Agar penulis bisa memberikan informasi mengenai kantin sehat di
sekolah

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Faktor


Faktor adalah elemen atau penyebab yang mempengaruhi prestasi,
hasil, atau proses sesuai pendapat Crozier (2006) dan Morris (1973).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, faktor adalah keadaan atau
peristiwa yang menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu.

2.2 Pengertian Kantin Sekolah


Kantin dari bahasa Belanda berarti Kantin adalah sebuah ruangan
dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk
untuk makan baik makanan yang dibawa maupun makanan yang dibeli di
sana.kantin adalah setiap bangunan yang menetap dengan segala peralatan
yang dipergunakan untuk proses pembuatan dan penjualan atau penyajian
makanan dan minuman di,mana proses pembuatan dan penjualan atau
penyajian makanan diperuntukkan bagi masyarakat tertentu dan cara
penyajian pada waktu-waktu tertentu.
Kantin sekolah adalah suatu ruang atau bangun yang berada di sekolah
maupun perguruan tinggi di mana menyediakan makanan pilihan sehat
untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin. Kantin sekolah merupakan
salah satu bangunan di sekolah yang digunakan sebagai tempat makan
hendaknya setiap sekolah memiliki kantin sekolah sendiri sehingga
memudahkan warga sekolah saat istirahat. Kantin sekolah adalah tempat di
mana segenap warga sekolah dapat membeli makanan jajan baik berupa
pangan siap saji maupun pangan olahan. Kantin sekolah memiliki peranan
penting dalam mewujudkan pesan-pesan kesehatan dan dapat menentukan
perilaku makan siswa sehari-hari melalui penyediaan makanan dan jajan di
sekolah.

3
Kantin sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Membantu pertumbuhan dan kesehatan dengan Jalan menyediakan
makanan yang sehat bergizi dan praktis
2. Mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup seimbang serta
untuk memberi pelajaran sosial kepada siswa.
Kantin Sekolah berada pada posisi unik karena dapat memberikan
kontribusi positif bagi pemenuh kebutuhan pangan yang aman dan bermutu
terutama bagi anak sekolah kantin sekolah juga sebagai pengganti
penyediaan sarapan pagi ataupun makan siang sehingga kantin sangat
berperan penting dalam sekolah dan warga sekolah, sehingga hendaknya
Kantin Sekolah harus bersih aman dan sehat agar para pembeli betah dan
tertarik untuk mengonsumsi makanan di kantin tersebut.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian dari kantin sehat di atas
dapat disimpulkan bahwa kantin sehat adalah suatu tempat yang
menyediakan kebutuhan pangan seluruh warga sekolah dan kantin sehat
harus menyediakan makanan dan minuman yang terjamin keamanannya gizi
dan mempunyai fasilitas yang aman bersih serta sehat untuk seluruh warga
sekolah sehingga kesehatan warga sekolah tidak terganggu akibat makanan
yang dikonsumsi.

2.3 Pengertian Lingkungan Sekolah


Lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan atau berbagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial (Kunaryo, 1999:62). Lingkungan sekolah adalah jumlah
semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam
lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.

4
2.4 Dampak Positif dan Negatif Bagi Kondisi Kantin Bersih
2.6.1 Dampak Positif Bagi Kondisi Kantin Bersih
1. Pemilihan Makanan Sehat
Menyediakan makanan yang sehat dan seimbang bagi para pembeli
agar pembeli memperoleh gizi yang seimbang.
2. Kebijakan Institusi
Mendukung kebijakan yang mendorong kantin untuk menyediakan
makanan yang sehat seperti larangan menjual minuman bersoda
atau cemilan tinggi gula di area kantin seperti Fanta atau Coca-
Cola.
3. Lingkungan Area Kantin
Memilih lingkungan yang bersih sehingga menambah minat siswa
untuk membeli makanan yang dijual.

2.6.2 Dampak Negatif Bagi Kondisi Kantin Bersih


1. Pertumbuhan jamur dan bakteri
Ini makanan kadaluarsa atau yang sudah tidak layak dikonsumsi
untuk dijual kembali seperti roti dan mie instan.
2. Kebersihan terhadap peralatan Kanti.
Selalu mencuci peralatan masak di kantin sehabis digunakan
sehingga tidak memicu tumbuhnya bakteri pada peralatan masak
Contohnya seperti wadah untuk memasak mie instan.

5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif pengertian
metode kualitatif. berdasarkan modul rancangan penelitian 2019 yang
terbitkan ristekdiktif bisa dipahami sebagai prosedur riset yang
memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-
orang dan pelaku yang dapat diamati. Metode kualitatif dilakukan untuk
menjelaskan dan menganalisa fenomena peristiwa, dinamika sosial, sikap
kepercayaan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu,maka
proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan
aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang
dikumpulkan dalam riset kemudian ditarik kesimpulan.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMA Negeri
Magepanda
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 - 26 Januari 2024

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan data
yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek
penelitian berdasarkan definisi tersebut maka populasi penelitian ini
adalah para penjaga kantin di SMA Negeri Magepanda.

6
3.3.2 Sampel
Menurut Ereta Wijaya menyebutkan sampel sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini yang
menjadi sample yaitu 2 orang dengan objek penelitian faktor yang
mempengaruhi kondisi kantin di sekolah SMA Negeri Magepanda.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Ridwan (2013: 69) menjelaskan bahwa "teknik pengumpulan data iyalah
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan dalam penelitian untuk
pengumpulan data". Teknik kumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengamatan observasi wawancara interview dan teknik
dokumentasi.
3.4.1 Observasi ( Pengamatan)
Merupakan metode yang penting dan harus mendapatkan perhatian
selayaknya observasi mengungkapkan gambaran sistematis mengenai
peristiwa tingkah laku benda atau karya yang dihasilkan dan peralatan
yang digunakan. Observasi merupakan gambaran langsung terhadap
fenomena yang akan dikaji atau diteliti dalam hal berarti peneliti
terjun langsung ke lokasi penelitian yang bertempat di SMA Negeri
Magepanda.
3.4.2 Wawancara (Interview)
Wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh
informasi atau teknik pengumpulan data yang digambarkan sebagai
sebuah interaksi yang melibatkan pewawancara dengan yang
diwawancara dengan maksud mendapatkan informasi yang jadi dan
dapat dipercaya. Wawancara dapat berlangsung dari percakapan biasa
pertanyaan singkat hingga yang bersifat formal atau Interaksi yang
lebih baik.

7
3.4.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan oleh penelitian untuk mengambil
gambar dengan cara pemotretan kegiatan ini dilakukan pada saat
wawancara sedang berlangsung.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Tempat Penelitian


4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri Magepanda
SMA Negeri Magepanda berdiri pada tahun 2014 dengan memiliki
luas tanah 1,5 Hektar. SMA Negeri Magepanda pertama kali dipimpin
oleh ketua Dr. Tenda Petrus, dengan wakil Bpk. Damianus Raka,
sekertaris Mma. Raulensia Mondos, dan bendahara Mma. Sisilia Sona.
Dengan memiliki tenaga pendidik 37 orang guru. Memiliki ruang kelas
sebanyak 12 lokal. 1 ruangan kepala sekolah yang disekat dengan ruangan
guru dan ruangan kelas, 1 ruangan leb komputer, 1 ruangan Bk darurat, 1
ruangan kurikulum darurat, 1 ruangan perpustakaan yang di sekat dengan
ruangan kelas, 2 wc guru, dan 2 wc siswa putra/putri.
Sejak pertama berdiri hingga sekarang SMA Negeri Magepanda
mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah. Adapun nama-nama
kepala sekolah sebagai berikut:
a. Bapak Martinus Woko, S.Pd (PLT)
b. Bapak Drs. Nikolaus Na’u (Detenitif)
c. Ibu Yustina Anasvesari Yuliawati, S.Pd (PLT)
d. Bapak Florius Lepe, S.Pd (sekarang)
SMA Negeri Magepanda beralamat di jalan Fatta, Kecamatan
Magepanda, Kabupaten Sikka, dimana wilayah ini merupakan wilayah
yang padat penduduk dan dekat dengan pesisir pantai. Akses menuju ke
SMA Negeri Magepanda dapat berjalan dengan lancar karena daerah ini di
lewati oleh transportasi umum (angkutan pendesan).
Untuk saat ini jumlah peserta didik 342 siswa dengan keadaan ekonomi
yang beragam, dimana pekerjaan orang tua siswa adalah sebagai petani,
pegawai negeri, dan pedagang.

9
4.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri Magepanda
1. Visi
“ KOMUNITAS PENDIDIKAN YANG UNGGUL SECARA
AKADEMIK DAN NON AKADEMIK, BERKARAKTER
BRTUMPUH PADA HATI NURANI DAN SOLIDER TERHADAP
ALAM DAN SESAMA “
2. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
2) Menumbuhkan semangat kompetitif, sehat dan wajar dalam meraih
prestasi.
3) Mengembangkan potensi SDM secara optimal bagi warga sekolah
sesuai dengan potensi dan kemampuan serta bakat yang dimiliki.
4) Mengupayakan sarana belajar sesuai tuntutan kurikulum.
5) Menciptakan lingkungan sekolah yang Bersih, Elok, Ramah,
Nyaman, Aman dan Sejuk (BERNAS) bagi warga sekolah.

4.1.3 Keadaan Guru dan Siswa di SMA Negeri Magepanda


1. Keadaan guru di SMA Negeri Magepanda
Jumlah dewan guru di SMA Negeri Magepanda pada tahun 2023
yaitu sebanyak 7 orang guru tetap/PNS, guru PPPK 8 orang, 19
orang guru honorer, dan pegawai 3 orang tetap.
2. Keadaan siswa di SMA Negeri Magepanda
Pada tahun ajaran 2022/2023, di SMA Negeri Magepanda memiliki
12 kelas dan terdiri dari 342 orang siswa dari kelas X sampai XII.
4.1.4 Fasilitas Pendidikan di SMA Negeri Magepanda
Di SMA Negeri Magepanda memiliki berbagai fasilitas-fasilitas yang
dapat digunakan dalam proses pendidikan yang lengkap seperti
Perpustakaan yang dapat membantu siswa menambah referensi belajar,

10
ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang kurikulum darurat, ruang BK
darurat, ruang UKS darurat, dan kantin darurat.
4.2. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kondisi kantin di SMA Negeri
Magepanda
4.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Kantin Di Sekolah
1. Faktor Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat,baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan orang yang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan memiliki tubuh yang
sehat dan bugar dapat mencegah tubuh terserang dari penyakit
sehingga kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Dalam
mengonsumsi makanan. Kita juga harus memperhatikan kandungan
zat yang ada di dalam makanan tersebut, terutama bagi siswa-siswi
yang jajan di kantin sekolah juga harus memperhatikan kesehatan
saat mengonsumsi makanan tersebut. Maka dari itu harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Persediaan air bersih untuk mengelola makanan, mencuci
tangan dan mencuci peralatan masak.
b. Menyediakan makan yang sehat dan bergizi seperti jajan-jajan
yang tidak mengandung Alkohol dan MSG tinggi.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti,tanah,air,energi surya,mineral
serta,flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
laut,dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga sangat bermanfaat bagi tempat tinggal bagi
makhluk hidup,tempat melakukan aktivitas dan tempat makan.
Sebagian besar makanan yang dikonsumsi diambil dari lingkungan
terutama lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah sangatlah

11
penting bagi pertumbuhan siswa-siswi, maupun secara fisik atau
psikis maka,dari itu sangat penting untuk memperhatikan perilaku
dan makanan yang dikonsumsi siswa dan siswi di sekolah. Hal-hal
yang perlu diperhatikan mengenai lingkungan sekolah adalah
sebagai berikut:
a. Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu dibersihkan
agar kantin terhindar dari bakteri atau jamur.
b. Memiliki tempat pembuangan sampah di sekitar area kantin.
c. Selalu membersihkan kantin pada saat kantin habis digunakan.
3. Faktor Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan dari kotoran termaksud di antaranya,
debu, sampah dan bau. Di zaman modern setelah Louis
menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan
oleh mikro. Kebersihan juga berarti bebas dari virus bakteri
patogen dan bahan kimia berbahaya.
Di tempat jualan seperti kantin, restoran dan warung harus
selalu bersih di sekitar area lingkungannya agar pembeli merasa
nyaman berada di area tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan
narasumber Ibu Emiliana Ndando yang menyatakan bahwa: "Agar
kantin terlihat bersih harus selalu dibersihkan sehabis digunakan pada
saat jam sekolah,agar kantin tidak ditumbuhi jamur di sekitarnya".
Sedangkan menurut narasumber Ibu Syariah yang menyatakan bahwa:
"Selalu membersihkan kantin setiap saat".
Setiap sekolah pasti memiliki kantin yang banyak menjual
makanan-makanan ringan atau jajan yang sangat diminati oleh para
siswa dan siswi, tetapi banyak siswa dan siswi yang kurang menjaga
kebersihan dan membuang sampah bekas makanan ringan atau jajan
di lingkungan sekolah, sehingga hal ini menyebabkan kurangnya
kebersihan sekolah dan juga kebersihan. Sebaiknya pihak sekolah
harus lebih menegaskan peraturan kepada siswa-siswi tentang cara
menjaga lingkungan sekolah yaitu dengan cara membuang sampah

12
pada tempatnya, cara ini agar dapat mengatasi sampah-sampah yang
berserakan di lingkungan sekolah dan juga memberikan penegasan
kepada siswa-siswi agar membuang sampah tidak sembarangan
tempat, tetapi buanglah sampah pada tempatnya. Menurut narasumber
Ibu Emiliana Ndando yang menyatakan bahwa: "Saya selalu
memberikan teguran kepada siswa-siswi yang tidak menjaga
kebersihan dan juga membuang sampah sembarangan". Sedangkan
menurut narasumber Ibu Syariah yang menyatakan bahwa: "Dengan
menyediakan tempat sampah di area sekolah maka siswa-siswi juga
akan membuang sampah pada tempatnya".
Disiapkan tim pasti menyediakan makanan yang bergizi bagi
para siswa dan siswi tetapi bukan hanya bergizi pasti dalam
mengelolanya juga bersih dan sehat agar siswa dan siswi tidak
terjangkit dari kuman. Hal ini dapat membuat siswa-siswi tidak
terserang penyakit. Menurut narasumber Ibu Emiliana Ndando
menyatakan bahwa: “Kami mengelola makanan di sini dengan bahan-
bahan yang segar dan sehat”. Sedangkan menurut narasumber Ibu
Syariah menyatakan bahwa: "Saya selalu membuat makanan di sini
dengan bahan-bahan bergizi dan bersih agar olahan yang dihasilkan
dengan sangat baik".
Setiap kali ketika kita ingin mengelola makanan pastikan
peralatan yang digunakan selalu bersih dari kotoran agar olahan kita
tidak terdapat jamur atau bakteri yang mengakibatkan para konsumsi
terganggu akan kesehatannya. Menurut narasumber Ibu Emiliana
Ndando menyatakan bahwa: "Saya selalu mencuci peralatan makan di
kantin saya setiap kali habis digunakan oleh para pembeli agar tidak
tumbuhnya jamur". Menurut narasumber Ibu Syariah menyatakan
bahwa: "Saya selalu membersihkan kantin dan peralatan makan para
pembeli agar tidak adanya jamur dan yang tumbuh pada peralatan
makan".

13
4.2.2 Aspek Yang Berkaitan Dengan Kantin
1. Aspek perilaku
Perilaku adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak
atau bereaksi terhadap suatu dengan cara tertentu. Perilaku manusia
dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh sikap emosi, nilai etika
kekuasaan, persuasi dan genetik. Pelayanan penjual kepada
pembeli yang memiliki banyak kemauan. Setiap siswa-siswi pasti
memiliki karakteristik berbeda-beda. Sifat tersebut dapat kita lihat
dari perilaku dan bahasa yang digunakan sehari-hari, maka dari itu
juga perlu memahami sifat perilaku orang lain ketika kita
berinteraksi dengan mereka.
Bagi kita yang memiliki usaha seperti berjualan di sekolah
atau kantin juga perlu mengetahui kesukaan atau atau minat para
siswa-siswi terhadap makanan ringan. Menurut narasumber Ibu
Emiliana Ndando menyatakan bahwa: "Selalu menanyakan apa
yang sesuai dengan selera mereka menggunakan bahasa yang sopan
dan bersikap ramah". Menurut narasumber Ibu Syariah menyatakan
bahwa: "Dengan bersikap sopan dan sabar dalam melayani pembeli
yang banyak kemauan".

2. Aspek Penghasilan
Penghasilan adalah suatu komponen penting dalam
kehidupan manusia karena, dengan menghasilkan dapat menjalani
hidup dari memenuhi kebutuhan primer sekunder hingga tersier.
Salah satu jenis penghasil yang paling umum adalah penghasilan
Arif. Penghasilan sendiri dapat diartikan sebagai setiap tambahan
kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib.
Ketika kita membangun sebuah usaha untuk menambah
perekonomian keluarga pasti Kita juga harus memiliki modal yang

14
cukup banyak untuk membangun usaha tersebut. Setiap usaha pasti
memiliki pemasukan dan pengeluaran untuk kebutuhan usaha yang
kita kerjakan. Pemasukan tersebut dapat mengembalikan modal
yang awal kita gunakan untuk membangun usaha. Menurut
narasumber Ibu Emiliana Ndando menyatakan bahwa:
"penghasilan tergantung dari para siswa-siswi yang berminat untuk
membeli sebanyak yang mereka inginkan. Biasanya sehari saya
mendapatkan Rp 200.000 – Rp 300.000". Menurut narasumber Ibu
Syariah menyatakan bahwa: "setiap hari anak-anak jarang membeli
jajan karena mereka tidak terlalu berminat untuk membeli jajan
yang disediakan hingga penghasilan sehari cuma Rp 200.000 -
250.000".
3. Aspek keuntungan dan kerugian
Keuntungan adalah hasil penjualan suatu barang atau jasa
yang didapatkan melebihi modal. Sedangkan kerugian adalah hasil
penjualan barang atau jasa yang didapat kurang dari modal atau
yang ditargetkan. Dalam membangun usaha pasti kita memiliki
Kerugian dan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan usaha yang
kita bangun.
Setiap kali kita memiliki usaha kita pasti selalu mengatur
keuangan yang masuk dari hasil penjualan tersebut. Untuk
mengetahui pemasukan pastinya kita memiliki catatan pembukuan
keuangan agar mengetahui keuntungan dan dan kerugian ataupun
pemasukan dan pengeluaran. Menurut narasumber Ibu Emiliana
Ndando menyatakan bahwa: "dengan menghitung setiap kali ada
pemasukan dan pengeluaran". Menurut narasumber Ibu Syariah
menyatakan bahwa: "selalu mencatat sekali ada pemasukan dan
pengeluaran dan membuat pembukuan keuangan".
4. Aspek pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan dan kehutanan, baik yang diolah

15
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi para konsumsi. Setiap kantin pasti memiliki varian
pangan atau jajan yang menjadi minat atau favorit bagi para siswa
dan siswi. Para penjual pasti banyak menyediakan jajanan-jajanan
yang menjadi favorit para siswa-siswi agar penjualan dapat
menghasilkan keuntungan yang banyak. Menurut narasumber Ibu
Emiliana Ndando menyatakan bahwa: "dengan menyediakan
makanan yang menjadi favorit para siswa-siswi agar siswa siswi
lebih minat untuk membeli". Menurut narasumber Ibu Syariah
menyatakan bahwa: "menyediakan makanan favorit para siswa dan
pastinya makanan tersebut sehat dan aman dikonsumsi".

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan tentang “Faktor Yang
Mempengaruhi Kondisi Kantin di Lingkungan SMA Negeri Magepanda”,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : kantin merupakan tempat
dimana para siswa-siswi menghabiskan waktu istirahat. Kantin juga salah
satu tempat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, meskipun para penjual
sering menghadapi tantangan seperti peminatan siswa-siswi terhadap barang
yang dijual. Kondisi kantin juga yang kurang bersih dan harga yang tidak
tidak bersih dan harga jajan yang tidak sesuai dengan keinginan siswa-siswi.
Akan tetapi hal tersebut tidak mematahkan semangat para penjual untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi sehingga para penjual selalu memberikan
yang terbaik untuk para siswa-siswi agar selalu terlihat aman dan nyaman
saat membeli di kantin dan berada di area kantin.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang “Faktor Yang
Mempengaruhi Kondisi Kantin di Lingkungan SMA Negeri Magepanda”
maka saran yang diberikan adalah :
1. Bagi siswa dan siswi
Agar siswa dan siswi mengetahui informasi mengenai kantin yang sehat
dan bersih untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.
2. Bagi pemilik kantin
Agar mengetahui informasi mengenai kantin supaya lebih
memperhatikan kondisi kantin agar terhindar dari berbagai masalah

17
yang menyebabkan kantin terlihat kotor dan tidak nyaman bagi para
siswa-siswi yang berada di area kantin tersebut.

3. Bagi Pembaca
Agar pembaca dapat memberikan informasi mengenai kantin sehat
kepada para siswa-siswi di SMA Negeri magepanda.

18

Anda mungkin juga menyukai