Anda di halaman 1dari 7

PROMOSI KESEHATAN

PROMOSI KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH

“Promosi Kesehatan tentang Program Kantin Sehat”

KELOMPOK 4

IKM A4

Afifah Salsabila 2011211047

Delfi Astriandini 2011212069

Yana Mora Sindhana 2111216009

Dosen Pengampu :

Melisa Yenti, S.K.M., M.K.M.

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
I. Latar Belakang
Kantin sehat sekolah adalah suatu fasilitas atau unit kegiatan di sekolah yang
memberi layanan pendukung bagi kesehatan warga sekolah. Kantin sehat harus dapat
menyediakan makanan utama dan makanan ringan yang menyehatkan, yaitu bergizi,
higienis, dan aman dikonsumsi oleh peserta didik dan warga sekolah lainnya.
Penyelenggaraan kantin sehat melibatnya beberapa institusi. Selain Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, juga terlibat Kementerian Kesehatan dalam hal regulasi yang
berkenaan dengan kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang
berkonsentrasi pada mutu pangan yang terdapat di kantin.
Prasyarat Kantin Sehat :
Pengembangan Kantin Sehat terdapat empat pilar utama yang dapat mewujudkan kantin
sehat sekolah, yakni Komitmen dan Manajemen, Sarana Prasarana, Sumber daya Manusia
dan Mutu Pangan.
a. Komitmen dan Manajemen.
Komitmen menghadirkan kantin sehat sekolah tentu sangat diperlukan, dengan adanya
komitmen yang kuat maka akan melahirkan kewenangan yang kuat dalam
mewujudkan kantin sehat sekolah.
b. Sarana Prasarana
Sarana prasarana juga menjadi hal utama dalam perwujudan kantin sehat. Kriteria
kantin yang sehat perlu ditunjang oleh sarana prasarana yang mendukung Pembiasaan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang memadai.
c. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia terkait kantin sehat terutama pihak penjual makanan dan
minuman di kantin sekolah. Mereka lah yang langsung berhubungan dengan produk
makanan yang dijual dan juga dengan konsumen di kantin sekolah. Berkenaan dengan
hal tersebut, sumber daya manusia di kantin merupakan orang yang beresiko tinggi
dapat mencemari makanan.

II. Rancangan Promosi Kesehatan


Tujuan Umum :
Peningkatan kemampuan hidup sehat bergizi seimbang dan derajat kesehatan yang tinggi
peserta didik dan seluruh warga sekoklah serta menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam pembentukan manusia indonesia seutuhnya.
Tujuan Khusus :
1. Pembiasaan berperilaku hidup sehat dan bergizi;
2. Peningkatan produktifitas belajar peserta didik;
3. Peningkatan dan pengembangan sikap dan keterampilan peserta didik dalam
menjalankan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam upaya
meningkatkan kesehatan di sekolah,di rumah maupun di masyarakat

Program akan dilakukan secara terus-menerus, dengan pengawasan dan evaluasi


program tiap 1 bulan sekali. Program diberikan pada level anak Sekolah Dasar (SD)dengan
penyesuaian kurikulumnya.

Hal-hal yang akan dilakukan dalam dalam program promosi Kantin Sehat pada siswa
sekolah dasar meliputi :
1. Kebijakan Sekolah
Kantin sekolah merupakan bagian penting dalam mendukung kegiatan belajar
dan juga dalam memenuhi kebutuhan kesehatan gizi peserta didik.
Langkah-langkah yang dilakukan sekolah :
• Melakukan rapat intensif bersama rekan-rekan sehingga terbentuk komitmen
untuk berjuang bersama. Hal ini merupakan pondasi bagi langkah berikutnya
terkait perencanaan yang kuat.
• Membuat struktur organisasi Kantin Sehat Sekolah dalam upaya mewujudkan
kerjasama dan koordinasi yang kuat antara Kepala Sekolah, tim pelaksana, serta
seluruh pemangku kepentingan lainnya.
• Menerbitkan Surat Keputusan (SK) dan Surat Tugas bagi seluruh tim yang terlibat
dalam persiapan Kantin Sehat Sekolah. Hal ini dilakukan demi tercapainya
pemahaman tim terhadap tugas dan peran masing-masing sehingga upaya yang
dilakukan dapat mencapai hasil sesuai harapan.

Usaha yang dilakukan sekolah :


• Membuat Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
• Membuat proposal dan mengirimkannya ke berbagai instansi terkait misalnya
dunia usaha dan alumni untuk bekerjasama dengan kami.
• Membuat MOU dengan pihak terkait dan membuat program kegiatan Bersama
• Melakukan pembinaan dalam memenuhi kriteria terkait Kantin Sehat Sekolah
• Melakukan sosialisasi kepada guru, peserta didik, para pedagang, serta orang tua
setiap 3 bulan secara berkala
• Membuat program pelatihan dokter kecil bagi para peserta didik

Pengembangan Kantin Semi Permanen :


Mewujudkan kantin semi permanen yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
• Memanfaatkan tempat-tempat yang ada untuk dijadikan kantin seperti di bawah
tangga, di koridor sekolah, berbagi ruangan dengan gudang, bahkan ada sekolah
yang sama sekali tidak memiliki kantin, sehingga memanfaatkan penjaja makanan
yang berada di luar sekolah untuk membeli jajanan atau makanan pada jam
istirahat sekolah atau saat pulang sekolah.
• Kenyamanan peserta didik dalam menikmati jajanan dan makanan yang ada di
kantin, yaitu tempat duduk.
• Melakukan pemeliharaan sanitasi, yaitu penyediaan air bersih yang cukup,
pemeliharaan sistem pembuangan air limbah tertutup menggunakan bahan kedap
air, penyediaan tempat sampah yang tertutup (sekaligus pengawasan bahwa
sampah dibuang secara teratur), memastikan letak toilet jauh dari kantin
(minimum 20 meter), penyediaan fasilitas cuci tangan (dilengkapi sabun dan air
mengalir yang cukup), dan penyediaaan alat-alat kebersihan lingkungan yang
tersimpan di tempat penyimpanan alat-alat kebersihan.

2. Kurikulum dalam Pengajaran


Diketahui bahwa siswa di sekolah dasar telah memperoleh materi tentang
makanan sehat mulai dari kelas rendah yaitu kelas 1 dan 2 yang dilanjutkan di kelas 4.
Materi makanan sehat ada pada mata pelajaran PJOK atau Penjaskes dan Ilmu
Pengetahuan Alam baik pada kurikulum tematik maupun KTSP. Dengan adanya
pembelajaran makanan sehat, siswa dapat memilah makanan yang akan
dibelanjakannya di kantin sehingga makanan-makanan sehat banyak peminat
dibanding makanan yang tidak sehat. Oleh karena itu, para penjual makanan d i kantin
akan mempertimbangkan untuk menjual makanan tidak sehat karena tidak banyak
peminat. Jadi, pembelajaran makanan sehat juga akan mempengaruhi terbentuknya
kantin sehat di sekolah.

3. Kantin
Penjual makanan pada umumnya baru pertama kali menerima pelatihan yang
sifatnya “gratis” sehingga mereka menghargai penyuluhan atau pelatihan ini. Mereka
merasa dihargai dengan diberikannya sertifikat pelatihan dan merasa dilibatkan dalam
kegiatan pengembangan Kantin Sehat. Setelah menerima pelatihan, mereka menyadari
bahwa banyak perilaku mereka yang tidak higienis yang harus diubah. Pada umumnya
perilaku yang perlu ditingkatkan antara lain:
• menggunakan apron/celemek untuk melindungi makanan
• menjaga kebersihan diri mereka
• mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet
• menggunakan alat-alat masak yang bersih
• menghindari kontaminasi dari lingkungan
• menggunakan bahan baku yang aman yang bebas dari bahan kimia berbahaya
• menggunakan wadah makan yang bersih dan aman
• menyimpan dan menyajikan makanan dengan baik

Selain menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan secara teratur, beberapa dari
mereka perlu membeli peralatan yang baru, yang memenuhi syarat kesehatan seperti
misalnya :
• apron/celemek
• penjepit makanan
• menambah jumlah lap agar dapat diganti setiap hari dengan jumlah yang cukup
• plastik atau media lain untuk menutup makanan/minuman

4. Aktivitas Lain
• Melakukan advokasi ke sekolah dan komite sekolah mengenai pentingnya untuk
mewujudkan program kantin sehat guna meningkatkan kualitas kesehatan murid
di sekolah.
• Sosialisasi kepada pedagang jajanan sekolah dengan memberikan penyuluhan
tentang jajanan sehat dan bergizi yang aman dikonsumsi oleh anak-anak dan tidak
berdampak buruk pada kesehatannya
• Melaksanakan pemantauan setiap bulannya di seluruh kantin guna memeriksa
apakah ada pedagang kantin yang masih berjualan jajanan yang tidak sehat dan
memberikan teguran.
• Membuat area cuci tangan dan menyediakan tempat sampah di setiap kantin
• Membantu permodalan pedagang jajanan yang merasa membutuhkan modal lebih
untuk berjualan makanan sehat bila diperlukan

5. Kerja Sama dengan Orang Tua


• Kerjasama berupa pendampingan dari orang tua siswa dengan memberikan
perhatian lebih dan melakukan pengawasan terhadap jajanan apa saja yang
dimakan anak anak mereka di sekolah.
• Pihak kantin dapat bekerja sama dengan orang tua mengenai menu makanan sehat
yang dapat disediakan di kantin.
• Penyuluhan kepada orang tua terkait memilih makanan (jajanan) dengan cermat
dan mempertimbangkan kualitas gizi makanan.
• Mengajak orang tua sebagai peran penting terhadap anak untuk mengajarkan
anaknya tentang jajanan apa saja yang boleh dibeli dan tidak boleh dibeli.

6. Kerja Sama dengan Masyarakat Setempat


• Masyarakat dapat membantu pembangunan kantin kantin sehat melalui donasi
• Bagi distributor makanan dapat menyediakan jajanan yang bergizi dan tidak
mengandung pengawet,pewarna dan pemanis buatan.
• Pihak sekolah dapat bekerja sama dengan RT atau RW di sekitar sekolah
untuk memberikan larangan berjualan bagi penjaja makanan tidak sehat.
• Apabila penjaja makanan tetap ingin berjualan di luar sekolah, pihak sekolah
menganjurkan penjaja makanan untuk tidak menjual makanan yg tidak sehat
seperti snack,gorengan,dan makanan yg mengandung pewarna /pemanis
buatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://repositori.kemdikbud.go.id/21019/1/Modul-Kantin-Sehat-Sekolah.pdf diakses pada 11


November 2021, pukul 16.59 WIB.

http://repository.ump.ac.id/3555/3/BAB%20II.pdf diakses pada 11 November 2021, pukul


17.24 WIB.

https://id.scribd.com/document/370832441/Kantin-Sehat diakses pada 11 November 2021,


pukul 23.10 WIB.

Anda mungkin juga menyukai