Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KARYA ILMIAH SEMI FORMAL

“KETIDAK HIGIENISAN MAKANAN DI LUAR LINGKUNGAN SEKOLAH”

SMA LETJEND HARYONO MT MEDAN

DISUSUN OLEH;

02; AMANDA

03; BEBBY ANGEL


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadiratnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang “ketidak higienisan makanan dilingkungan sekolah”. Makalah ini kami
susun atas dasar untuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia, makalah ini dapat
selesai oleh karena bantuan dari berbagai sumber yang kita dapat di Internet.
Selain itu kami juga ingin memohon maaf jikalau ada salah kata dimakalah ini,
mau dari tata bahasa maupun susunan kalimat. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
mengimprovisasi makalah Ilmiah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah
“ketidak higenisan makanan diluar lingkungan sekolah” ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, 21 Maret 2023

Penulis
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...1
B. Pembatasan Masalah………………….………………………………1
C. Rumusan Masalah……………………………………………………...1
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………2-3
A. Kerangka Teoritis…………………………………………………..……2
B. Hasil Penelitian…………………………………………………….…….2-3
BAB III KESIMPULAN & SARAN…..……………………………….…..4
A. Kesimpulan……………………………………………………………..…4
B. Saran………………………………………………………………………….4
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.……………………………………………….5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya makanan yang dijual di lingkungan sekolah tidak


salah. Namun apakah makanan yang dijual itu memenuhi standar
higienis untuk dijual? Karena banyaknya kasus anak-anak keracunan
akibat jajanan-jajanan di lingkungan sekolah. Bukan hanya satu atau
beberapa kasus, tetapi sudah rawan terjadi oleh karena itu tujuan
dari karya ilmiah ini adalah untuk mencari cara pemecahan masalah
tersebut.

B. Pembatasan Masalah

Kebersihan makanan bukanlah suatu hal yang bisa dianggap sepele.


Bagaimanakah cara kita mengatasi masalah makanan tidak higienis
yang dijual bagi anak-anak sekolah dengan melakukan penelitian
“ketidak higienisan makanan di luar lingkungan sekolah” inilah kita
akan dapat menjelaskan hubungan higienis dan sanitasi pedagang
yang dilihat dari aspek pengetahuan, kebersihan individu, kebersihan
peralatan, cara penyajian dan lingkungan.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah definisi dari makanan ‘higienis’?


2. Bagaimana hubungan higienis dan sanitasi pedagang?
3. Bagaimana cara meningkatkan ke higienisan makanan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dan manfaat dari dibuatnya penelitian ini adalah guna untuk
menjelaskan hubungan higienis dan sanitasi pedagang jajanan dilihat
dari aspek pengetahuan, personal hygiene dan untuk mengetahui
definisi dan pengertian higienis dan kenapa sebuah makanan harus
terjamin ke-higienisannya terutama di lingkungan sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerangka Teoritis
Pengolahan makanan yang baik, bersih dan benar akan menghasilkan
makanan sehat dan aman untuk dikonsumsi dan syarat konsumsi
makanan yang baik berada pada tingkat kematangan, bebas dari
pencemaran di tahap produksi secara penyajian. Makanan yang
sangat disukai oleh anak usia sekolah dasar adalah makanan jajanan.
Cerminan kebiasaan anak dalam mengonsumsi makanan yang kurang
baik tersebut dapat mempengaruhi gizi anak kebersihan makanan
juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan terutama diare karena
penggunaan zat berbahaya dan dapat berakibat pada keracunan
makanan. Tingginya risiko keracunan makanan pada anak usia
sekolah ini dikarenakan tingkat pengetahuan anak sekolah dan
pedagang yang sangat rendah. Apabila seandainya pola konsumsi
jajanan sehat anak sekolah dijaga, maka tumbuh kembangnya akan
optimal yang berpengaruh terhadap kualitas anak pada masa yang
akan datang. Kebersihan peralatan juga dapat dilakukan untuk upaya
higienis dengan cara memilih perlengkapan alat masak serta alat olah
makanan yang mudah dibersihkan. Syarat penyajian makanan harus
menjaga kebersihan, harus diwadahi dengan perilaku yang bersih
dalam penyajian yang sehat dan bersih pula. Membiasakan untuk
mencuci tangan memakai sabun dapat berguna untuk mencegah
penyebaran kuman dan bakteri penyakit diare, infeksi cacing, dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, sarana dan lingkungan yang baik
juga harus sesuai dengan standar higienis dan sanitasi. Perlu langkah
konkrit dalam pencegahan dan pengawasan pada kualitas makanan
jajanan anak sekolah.
B. Hasil Penelitian

1. Definisi dari ‘Higienis’


Higienis adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya.

2. Hubungan higienis dan sanitasi pedagang


Terdapat 6 prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman untuk menghasilkan
makanan sehat dan aman. Enam prinsip tersebut adalah
1) pemilihan bahan makanan
2) penyimpanan bahan makanan
3) pengolahan makanan
4) penyimpanan makanan
5) pengangkutan makanan
6) penyajian makanan.

3. Cara meningkatkan ke higienisan makanan


ada berbagai banyak cara untuk meningkatkan ke higienisan makanan, terutama
di kebersihan peralatan misalnya mencuci peralatan menggunakan air mengalir
dan memakai sabun, menghindari pemakaian alat sekali pakai. Hal penting
lainnya adalah cara penyajian. Penelitian lain menjelaskan bahwa membiarkan
makanan dalam keadaan terbuka dapat meningkatkan risiko tercemarnya
makanan oleh lingkungan, baik melalui udara, debu, bahkan serangga. Ada cara
lain untuk meningkatkan ke higienisan makanan yaitu melalui lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adanya hubungan antara
lingkungan koresponden dengan higienis dan sanitasi makanan. Artinya pedagang
dengan lingkungan rendah beresiko 6,2 kali untuk tidak higienis sampah-sampah
yang masyarakat di sekitar dagangan mengakibatkan kondisi lingkungan terlihat
kotor dan tidak bersih. Hal lain yang tidak kalah penting adalah sirkulasi udara dan
intensitas cahaya apabila kondisi sanitasi lingkungan sudah baik maka kualitas
makanan yang dihasilkan terjamin keamanannya dan juga sehat untuk
meningkatkan higienis makanan jajanan disarankan untuk lebih memperhatikan
kebersihan lingkungan pada saat melakukan pengolahan makanan.

BAB III
SIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
, kebersihan individu, Pengetahuan kebersihan peralatan, cara penyajian
dan lingkungan pedangang makanan jajanan berhubungan signifikan
dengan higienis dan sanitasi makanan pada siswa. Perlu koordinasi
peran aktif dan pengawasan berkelanjutan dari pihak sekolah maupun
pemerintah bersama-sama dengan masyarakat setempat dalam
penerapan standar kebersihan, keamanan dan makanan yang sehat bagi
siswa.

B. Saran
Diberikan informasi dan sosialisasi kesehatan dengan menggunakan
media-media edukatif dan juga pengecekan berkala oleh badan
pengawasan obat dan makanan (BPOM) setempat. Dan jika perlu, para
pedagang makanan perlu pelatihan untuk memenuhi standar higienis
dalam cara penyajian dan berperilaku dalam kehigienisan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/
345962214_Hygiene_Sanitasi_dan_Perilaku_Penjamah_Makanan_den
gan_Angka_Kuman_pada_Makanan_Jajanan_di_Lingkungan_Sekolah.

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/download/
39641/21003

Anda mungkin juga menyukai