Anda di halaman 1dari 4

Nama : Akwan Sagara D.

NIM : 2284220044
Kelas : B

Ilmu kimia memiliki banyak bidang kajian yang mempelajari tentang fakta,
konsep, hukum serta teori yang banyak berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari. Ilmu kimia adalah salah satu konsep dasar dalam kimia yang membahas
interaksi antara atom dan molekul yang menyusun materi di sekitar kita. Salah
satu bidang kajian kimia adalah ikatan kimia. Ikatan kimia memiliki banyak
bidang kajian yang disusun secara berurutan dan saling terhubung antar
kompetensi yang dipelajari. Hal tersebut mengharuskan siswa untuk memahami
konsep-konsep dalam kimia secara utuh agar tidak mengalami kesulitan dalam
mempelajari ilmu kimia.
Materi ikatan kimia menjelaskan tentang bagaimana atom-atom membentuk
ikatan, baik dengan atom yang sama maupun dengan atom yang berbeda. Ikatan
kimia adalah salah satu konsep dasar dalam kimia yang membahas interaksi antara
atom dan molekul yang menyusun materi di sekitar kita. Memahami ikatan kimia
adalah kunci untuk menjelaskan berbagai sifat fisik dan kimia bahan-bahan di
alam semesta ini. Dalam essay ini berisikan tentan apa itu ikatan kimia, jenis-jenis
ikatan kimia, sifat-sifat ikatan kimia, dan keterkaitan ikatan kimia dengan
terjadinya korosi.

Apa Itu Ikatan Kimia?

Ikatan kimia adalah gaya atau daya tarik yang menjaga atom-atom bersama
dalam molekul atau ion-ion dalam senyawa kimia. Ini terjadi karena atom
individu cenderung mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil, yang sering
kali berarti mengisi lapisan valensi mereka dengan elektron penuh atau mencapai
susunan oktet. Atau bisa dibilang ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar
atom atau antar molekul. Misalkan atom a melepaskan elektron, sedangkan atom b
menerima elektron ( serah terima elektron ).
Tujuan dari pembentukan ikatan kimia adalah untuk mencapai kestabilan
suatu unsur. Pada ikatan kimia juga terdapat elektron yang memiliki peran
membentuk ikatan kimiam yaitu elektron valensi dari suatu atom/unsur yang
terlibat. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia yang mendasari interaksi antara
atom dan molekul, termasuk ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
Jenis-Jenis Ikatan Kimia
1. Ikatan Ion
Ikatan ion mungkin yang paling mudah digambarkan dan divisualisasikan.
Ikatan ini ditemukan di senyawa yang terdiri dari unsur logam dan unsur logam
pada tabel periodik. Atom unsur logam dengan mudah melepaskan ekektron
valensinya kepada atom nonlogam. Ikatan ion terjadi ketika satu atau lebih
elektron ditransfer dari satu atom ke atom lain, menciptakan ion positif (kation)
dan ion negatif (anion) yang saling tertarik oleh gaya elektrostatik. Contoh
ikatan ion termasuk natrium klorida (NaCl) di mana natrium melepaskan satu
elektron menjadi kation Na+ dan klor menangkapnya menjadi anion Cl-.

2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen ditemukan pada bahan yang atomnya memiliki perbedaan
keelektronegatifan yaitu yang terletak berdekatan satu sama lain dalam tabel
periodik. Ikatan kovalen terbentuk ketika dua atom berbagi pasangan elektron
untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Dua atom yang terikat
secara kovalen masing-masing akan berkontribusi pada paling sedikit satu
elektron ke ikatan, dan elektron bersama dapat dianggap milik kedua atom. Ini
terjadi pada molekul di mana atom-atom berusaha mencapai susunan oktet
dengan berbagi elektron. Contoh ikatan kovalen termasuk molekul air (H2O) di
mana dua atom hidrogen berbagi elektron dengan atom oksigen.

3. Ikatan Van Der Walls


Ikatan sekunder, atau ikatan van der Waals (fisik), lemah dibandingkan
dengan ikatan ikatan primer atau kimia; energi ikatan berkisar antara sekitar 4
dan 30 kJ/mol. Ikatan sekunder ada di antara hampir semua atom atau molekul,
tetapi keberadaannya mungkin dikaburkan jika salah satu dari tiga jenis ikatan
utama hadir. Ikatan sekunder dibuktikan untuk gas inert, yang memiliki struktur
elektron stabil. Selain itu, sekunder (atau antarmolekul) ikatan dimungkinkan
antara atom atau kelompok atom, yang bergabung bersama oleh ikatan (atau
intramolekul) ikatan ionik atau kovalen.

Gaya ikatan van der walls muncul dari dipol atom atau molekul. Intinya,
dipol listrik ada setiap kali ada pemisahan positif dan negatif bagian dari atom
atau molekul. Ikatan dihasilkan dari gaya tarik coulombik antara ujung positif
dari satu dipol dan daerah negatif dari yang berdekatan. Interaksi dipol terjadi
antara dipol terinduksi, antara dipol terinduksi dan molekul polar (yang memiliki
dipol permanen), dan antara molekul. Ikatan hidrogen, jenis khusus dari ikatan
van der walls, ditemukan di antara beberapa molekul yang memiliki hidrogen
sebagai salah satu unsurnya.
Sifat-sifat ikatan kimia sangat penting dalam memahami perilaku bahan kimia.
Beberapa sifat-sifat ini meliputi:
1. Kekuatan: Ikatan ion adalah yang paling kuat, diikuti oleh ikatan kovalen, dan
kemudian ikatan logam. Ikatan ion lebih kuat karena ada pertukaran elektron yang
signifikan antara atom-atom.
2. Titik Leleh dan Titik Didih: Senyawa dengan ikatan kovalen cenderung
memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibandingkan senyawa
dengan ikatan ion atau ikatan logam. Ini karena ikatan kovalen lebih lemah
dibandingkan dengan ikatan ion atau logam.
3. Sifat Konduktivitas: Senyawa ion dalam bentuk cair atau larutan dapat
menghantarkan listrik, sementara senyawa kovalen biasanya tidak menghantarkan
listrik dalam keadaan apa pun. Logam adalah konduktor yang sangat baik karena
elektron bebas dalam struktur logam.
4. Kelarutan: Kelarutan senyawa dalam pelarut berhubungan dengan jenis ikatan
kimia. Senyawa ion cenderung lebih larut dalam air karena interaksi elektrostatik
dengan molekul air, sementara senyawa kovalen memiliki kelarutan yang lebih
rendah.

Korosi adalah proses yang merusak logam akibat reaksi kimia dengan
lingkungan sekitarnya. Keterkaitan antara ikatan kimia dan korosi sangat erat.
Korosi terutama terjadi pada logam, yang memiliki ikatan logam sebagai ciri
khasnya. Korosi umumnya terjadi karena oksidasi logam, di mana logam bereaksi
dengan oksigen dalam udara atau air untuk membentuk senyawa oksida logam. Ini
adalah contoh reaksi kimia yang melibatkan ikatan kimia. Misalnya, ketika besi
(Fe) bereaksi dengan oksigen (O2) dan air (H2O), terbentuk senyawa karat
(ferrioksida, Fe2O3):

\[4Fe + 3O2 + 6H2O -> 4Fe(OH)3\]

Proses ini merusak logam dan mengurangi umur pakainya. Namun,


pemahaman tentang sifat-sifat ikatan kimia logam dapat membantu dalam
pengembangan strategi perlindungan terhadap korosi, seperti pelapisan logam
dengan lapisan anti-korosi atau penggunaan logam yang kurang rentan terhadap
korosi dalam aplikasi tertentu.

Dalam rangka memahami dunia kimia, penting untuk memahami apa itu ikatan
kimia, jenis-jenis ikatan kimia, serta sifat-sifat yang melekat pada ikatan tersebut.
Ikatan kimia adalah dasar dari berbagai reaksi kimia dan memengaruhi sifat-sifat
bahan kimia yang kita temui sehari-hari. Selain itu, pemahaman tentang ikatan
kimia juga sangat relevan dalam mengatasi masalah korosi dalam industri dan
lingkungan, di mana reaksi kimia melibatkan ikatan kimia logam yang khas.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ikatan kimia, kita dapat
mengembangkan solusi untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan korosi dan
aplikasi kimia lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka
Berniyanti, Titiek (2018). Biomarker Toksisitas: Paparan Logam Tingkat
Molekuler (PDF). Surabaya: Airlangga University Press. hlm. 23. ISBN 978-602-
473-044-4.
Yunus, A. (2019) ‘Korosi Logam dan Pengendaliannya’, Jurnal POLIMESIN,
9(1), p. 847.
Azwar, Modul ajar Korosi Logam, Jurusan Teknik Mesin politeknik Negeri
Lhokseumawe, Lhokseumawe 2010
Utomo, B. (2009) ‘Jenis Korosi Dan Penanggulangannya’, KAPAL, 6(2), pp.
138–141.
Surdia (1993) ‘Ikatan dan Struktur Molekul’, pp. 83–119.

Anda mungkin juga menyukai