Anda di halaman 1dari 7

TUGAS REVIEW PAPER

TANTANGAN PENGEMBANGAN PAKAN MANDIRI DI INDONESIA


Gerakan Pakan Mandiri (Gepari) : Teknologi Pelet Ikan Solusi Pemberdayaan
Kewirausahaan Santri (Santripreneur) di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang

OLEH :
LIESHILDA LIONORA TATUWO
NRP. 58224214488

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


JAKARTA
2023
ABSTRAK
Pengembangan Pondok Pesantren Barul Magfiro akan dimulai di kawasan pertanian.
Dalam budidaya ikan air tawar, dimulai dengan peningkatan produksi bahan baku, Di
Malang, pesantren pesantren merupakan peluang untuk memasuki sektor ini. Permasalahan
yang dihadapi semua peternak adalah kurangnya formulasi pakan ikan. Sungguh Sementara
itu, sampah dan kurangnya pengetahuan tentang produksi pangan dan harga pangan semakin
meningkat. Penyakit ini berawal dari para petani. Oleh karena itu, programnya harus kreatif.
Makanan khusus dengan nutrisi lebih baik dengan harga lebih tinggi Masalah meditasi
Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh dapat memperoleh manfaat dengan melaksanakan
program makanan khusus (Gepari).

PENDAHULUAN

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia


sekaligus ekonomi kerakyatan yang kini mengalami berbagai tantangan dalam menjawab
kebutuhan memiliki keunikan dan karakteistik sendiri, dalam sebuah tantangan bagi dunia
pendidikan untuk maju, modern, progresif, dinamis dan kreatif. Pembelajaran dari salaf
menjadi modern, namun meningkat dan berubah untuk menjadi lebih Sehingga lulusan
pondok pesantren dituntut mampu memiliki ijazah pondok, ijazah pendidikan umum serta
memiliki keterampilan atau kompetensi dalam mengembangkan ekonomi kreatif untuk
membuka peluang lapangan kerja sebagai bekal untuk terjun secara langsung pada
kehidupan masyarakat.
Pesantren Bahrul Maghfiroh mulai dirintis pada awal tahun 2018 yang sebagian
pemasukannya untuk operasional, antara lain pengembangan di sektor budidaya ikan air
tawar (pemijahan dan program Doktor Mengabdi yang dilakukan pada kolam terpal yang
berada di desa Tlekung milik Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh. terdapat sebanyak 42
kolam dan 11 diantaranya di dalam pondok. Keterbatasan sumber pakan untuk memenuhi
kualitas panen ikan lele kolam/panen menjadi kendala bagi Pondok Pesantren Bahrul
Maghfiroh Malang karena harga pakan yang semakin meningkat tidak sebanding dengan
harga jual yang stagnan di pasar (dalam 2 tahun dari < Rp. 8.000 menjadi > tentang nutrisi
sehingga pakan yang dibuat tidak cukup gizi dan menyebabkan pertumbuhan ikan yang
lambat. Inilah akar permasalahannya.
Apa yang perlu Anda capai untuk mencapai tujuan Anda? Hasil panen berkualitas
tinggi. Potensi peningkatan permintaan pasar Jumlahnya cukup tinggi untuk memenuhi
kebutuhan ikan. Wilayah Malang mempunyai peluang sebagai berikut: Bahkan, pesantren
pun menjadi bagian di dalamnya. Berikut adalah masalah utama yang saya temui: Kalian
semua, para petani, kalian salah memberinya makan Salah satu hal utama yang tidak bisa
diabaikan dalam piring Produksi berlanjut dengan pesat. Handajani dan Widodo (2010),
dalam budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk memenuhi kebutuhan
ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 60% dari biaya produksi. pakan ikan selama ini
adalah kurang mengoptimalkan potensi bahan lokal yang melimpah terutama limbah serta
minimnya pengetahuan formulasi pakan yang mengandung protein, serta, lemak, vitamin
untuk Umumnya sebagian bahan baku pakan bungkil kacang kedelai dan tepung ikan,
akibatnya harga bahan pakan tersebut relatif Saat ini harga pakan-pakan yang digunakan para
pembudidaya melonjak naik dan Harga pakan yang naik dan mengurangi gizi dan nutrisi
pakan yang diberikan pada ikan inovasi baru gerakan pakan mandiri yang memiliki
kandungan gizi dan nutrisi yang lebih baik dengan harga yang jauh lebih terjangkau dan
menumbuhkan keuntungan yang nyata.

Permasalahan yang dialami oleh pondok pesantren Bahrul Maghfiroh mengenai


formula pakan mandiri dalam budidaya ikan air tawar dapat diatasi melalui gerakan pakan
mandiri Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI ketergantungan pakan pabrik yang
harganya terus meningkat, dan dalam rangka pembudidaya ikan. penerapan teknologi pelet
ikan dengan serta pemanfaatan limbah peternakan dan limbah sayuran yang belum
teroptimalkan. Pemanfaatan jejaring dan limbah secara maksimal dapat memberikan hasil
yang signifikan karena kandungan gizi dan nutrient yang memenuhi dengan konsep
completed.

Selain itu Pondok Pesantren Bahrul pembelajaran yaitu sebagai lifeskill dan
edupreneur santri untuk motivasi peningkatan pondok pesantren, juga untuk sustainabilitas
usaha akuakultur lele di Pondok Pesantren Tim Fakultas Perikanan dan dan efisiensi
akuakultur lele di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh dengan kegiatan pelatihan formula
pakan, pelatihan pembuatan pakan pelet dengan mesin pelet ikan bagi santri, bantuan bahan
pakan, sehingga Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh diharapkan dapat mandiri dalam
penyediaan pakan ikan dan diperlukan pelatihan pembuatan formula pakan unggul untuk
ikan, diperlukan pelatihan pembuatan pakan, diperlukan pelatihan akuakultur lele yang lokal
yang melimpah terutama limbah.

BAHAN DAN METODE


Pada kegiatan ini dalam perhitungan formulasi pakan pada kegiatan ini menggunakan
memiliki cara penyusunan formulasi pakan yang sederhana dengan nutrien sebagai pembatas
bahan baku pakan sumber energi. Secara benar limbah yang ada di lingkungan pondok
pesantren sebagai bahan pembuatan pellet ikan dapat meningkatkan pendapatan budidaya
ikan air tawar. santri di lingkungan pondok pesantren Bahrul Maghfiroh yang di ikuti peserta
sebanyak 30 bahan baku pakan untuk pembuatan pellet ikan dengan memanfaatkan limbah
sayuran, peternakan dalam mencukupi kebutuhan pakan ikan air tawar sehingga hasil panen
bisa santri dengan pembekalan dasar keterampilan memformulasikan komposisi bahan baku
pengaplikasian ke mesin pellet ikan yang sudah produk pellet ikan air tawar dengan kualitas
vitamin, premik) yang akan di ujikan lab sampai legalitas produk pellet buatan santri ke
Kementrian Kelautan Perikanan, target yang ingin di capai, santri bisa membuat produk
pakan buatan sendiri (Gepari) dari pemanfaatan bahan baku, limbah sayuran, peternakan serta
memasarkan produk pellet ikan ke konsume, perikanan di Pondok Pesantren Bahrul
Maghfiroh dengan program Doktor Mengabdi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahrul Maghfiroh di dalam penerapan program (Gepari) memanfaatkan
teknologi pellet ikan antusias mengikuti dan memahami serangkaian kegiatan yang di
lakukan mulai tahap sosialisasi, dapat di lihat dari jumlh kehadiran santri Pondok
Pesantren Bahrul Maghfiroh dalam proses pelatihan, mengikuti dan memahami
serangkaian acara yang dilakukan mulai aplikasi teknologi mesin pellet ikan,
Monitoring evaluasi sampai hasil akhir dari program ini Monitoring evaluasi program
penerapan produk teknologi mesin pellet ikan di lakukan secara bertahap taun
pertama kedua dan ketiga antara lain monitoring evaluasi program awal melihat
perkembangan, monitoring evaluasi monitoring evaluasi akhir. Kegiatan monitoring
evaluasi dimulai pada minggu pertama setelah penyerahan teknologi pellet ikan samai
dilakukan untuk mengetahui perkembangan awal dari pembuatan formulasi pellet
ikan yang di buat santri, pengaplikasian pellet ikan, dan dengan kendala selama
penerapan teknologi mesin pellet ikan. Monitoring evaluasi ini dilakukan sebagai
acuan untuk mencapai target perkembangan program Doktor Mengabdi
Keberlanjutan program penerapan teknologi pellet ikan tim dari LPPM Universitas
Brawijaya perkembangan dengan memberikan solusi dari permasalahan yang di
hadapi selama program, selanjutnya di serahkan kepada Pengurus Yayasan Pondok
Pesantren Bahrul Maghfiroh project perkembangan program, terkait publikasi dan
peningkatan produkasi pellet ikan, Dinas kepada masyarakat. selesainya program
penerapan produk teknologi, santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh tetap exsis di
dalam mengembangkannya.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari program Doktor Mengabdi 2020 ini, santri dapat
menangkap materi yang disampaikan, dibuktikan dari terselesaikannya perhitungan formulasi
pakan dan santri dapat mempraktekkan pembuatan pakan menggunakan mesin pencetak
pellet hingga menjadi pellet yang nantinya akan dijemur dan diberikan kepada ikan budidaya
yang ada di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh.

DAFTAR PUSTAKA
Subekti, Y. A. 2014. Relevansi sistem pendidikan nasional dengan pembaruan sistem
pendidikan pesantren. TA’LIMUNA. 3 (1): 26- 51
Wahid, A. 2003. Menggerakkan Tradisi. LkIS: Yogyakarta.
Aziz, I. N. 2019. Pendidikan pesantren era millenieal: studi karakteristik santri dalam
menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0. https://www.researchgate.net/pu
blication/337783138_PENDIDIK AN_PESANTREN
Honggowibowo, A. S., A. Ayuningtyas dan Y. Indrianingsih. 2020. System design estimation
of cost for laying chicken feed formulation using web-based square pearson method.
JISKa. 5 (2): 125-135.
Maftuch, A. W. Ekawati, Yahya, D. W. Widya,V. D. Pratama, F. N. Nurin, dan A. Sebastian.
2020. Gerakan Pakan Mandiri (Gepari) : Teknologi Pelet Ikan Solusi Pemberdayaan
Kewirausahaan Santri (Santripreneur)di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh
Malang. Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat). 4 (1): 27-32.
Rakhfid A, N Baya,
Agustiar.2016.”Teknik Formulasi Ransum Metode Bujur Sangkar” Inovasi dan Teknologi
Pertanian No. 62/Thn XII/Agustus 2016
Utomo, N,B,P., Susan dan Mia Setiawati. 2013. Peran tepung ikan dari berbagai bahan baku
terhadap pertumbuhan lele sangkuriang Clarias sp. Jurnal akuakultur Indonesia. Vol
12 (2), 158–168. Vol 7(1):38-45.
Setyono, B. 2012. Pembuatan Pakan Buatan. Unit Pengelola Air Tawar. Kepanjen. Malang
Azwar, Z.I., Praseno, O., Kristanto, A.H., Erlania., & Heptarina, D. (2011). Kebutuhan pakan
dan kebijakan industri pakan dalam menunjang usaha budidaya perikanan. Analisis
Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perikanan Budidaya.( p.1 – 13). Jakarta.
Azwar, Z.I., Insan, I., Samsudin, R., & Heptarina, D. (2013). Strategi dan kebijakan
pegembangan industri bahan baku pakan untuk menunjang pakan ekonomis di
daerah pengembangan ikan patin. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan
Budidaya. (p. 119 – 129). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya.
Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2011). Road map: strategi pertanian
menghadapi perubahan iklim (Revisi) (p. 64). Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. (2016). Profil perikanan sleman tahun 2016. (p.1
– 22). Kabupaten Sleman.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2015). Rancangan rencana strategis Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya 2015 – 2019. (38 p). Kementerian Kelautan dan
Perikanan.Jakarta.
F.A.O. (2017). International demand for tilapia steady, though US market weak with
discouraging prices. GLOBEFISH-Analysis and information of world fish
trade.http://www.fao.org/inaction/globefish/marketreport/resourcedetail/en/c/10
7669.
KementerianPPN/Bappenas. (2016). Kajian Strategi Industrialisasi Perikanan untuk
Mendukung Ekonomi Wilayah. Direktorat Kelautan dan Perikanan. (22pp)
Kedeputian Bidang Maritim dan Sumber Daya Alam. Jakarta.
Rasidi & Haryadi, J. (2016). Evaluasi kebijakan pakan mandiri. Prosiding Forum Inovasi
Teknologi. (p. 689-702). Puslitbang Perikanan Budidaya. Jakarta.
Rimmer, M.A., Sugama, K., Rakhmawati, D., Rofiq, R., & Habgood, R.H. (2013).AReview
and SWOT analysis of aquaculture development in Indonesia. Reviews in
Aquaculture (2013), 5, 215 – 279.
Sunarno, M.T.D., Sulhi, M., & Suryaningrum, L.H. (2013). Kajian pabrik pakan ikan lokal
dalam mendukung industrialisasi budidaya Patin (Pangasius sp.) di Kabupaten
Kampar Provinsi Riau.(p.371-379). Prosiding Forum Inovasi Teknologi. Puslitbang
Perikanan Budidaya. Jakarta.
Sunarno,M.T.D.(2015). Peluang dan tantangan pengembangan pakan mandiri. Makalah
disampaikan pada Forum Group Discussion pakan Mandiri. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan Budidaya. rural appraisal and aquaculture. FAO Fisheries
Technical Paper (No. 358. 109 pp). FAO of the UN, Rome.
Mariyani., Ratnasari I., & Nursiah. (2019). Peningkatan Keterampilan Pembudidaya Ikan
Melalui Pelatihan Pembuatan Pakan Herbal Untuk Kelompok Pembudidaya Ikan di
Kelurahan Pahandut Seberang, Palangkaraya. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(2). 153-162. DOI: 10.30653/002.201942.147
Sukarman, 2011. Berbagai Alternatif Bahan Baku Lokal untuk Pakan Ikan. Jurnal Media
Akuakultur, 6(1), 36-42. http://dx.doi.org/10.15578/ma.6.1.2011.36-42
Sutarjo, G. A., & Handajani, H., (2021). Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Pembudidaya
Ikan “Sukses Maju Bersama” Melalui Produksi Pakan Ikan Mandiri dan Manajemen
Kualitas Air di Karang Besuki Kecamatan Sukun Kota Malang. Jurnal Pengabdian
Perikanan Indonesia. Volume 1 nomer 2. 157-164.
http://doi.org/10.29303/jppi.v1i2.114
Manik, R. R. D. S., (2022). Pakan Ikan dan Formulasi Pakan Ikan. Bandung (ID) : Penerbit
Widina Bhakti Persada.
Handajani, H., & Sutarjo, G. A. (2022). Penerapan Manajemen Budidaya Ikan Nila Yang
Baik Dikelompok
Pembudidaya Ikan Gemari Jaya Kabupaten Malang. Jurnal Abdi Insani, 9(2), 400-409.
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i2.534
Insan, I., & Rosmillah. (2016). Pengujian Pakan Mandiri Berbasis Bahan Baku Lokal, dan
Pakan Komersial Pada Ikan Nila, Oriechromis niloticus. Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur, 615-619.
AR Chaerudin, Bambang Setiadi, & Ahmad Munawir. (2020). Pemberdayaan ekonomi
masyarakat berbasis ekonomi kreatif di desa citaman kecamatan ciomas kabupaten
serang banten. Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 1(1), 26–37.
https://doi.org/10.46306/jabb.v1i1.9
Zubaidah, A., Sutarjo, G. A., Amir, N. C., & Firmandaka, R. (2020). Peningkatan Minat Budi
Daya Melalui Pelatihan Produksi Pakan Ikan Mandiri dan Akuaponik. Indonesian
Journal of Community Engagement, 6(2), 112–117. https://doi.org/http://doi.org/
10.22146/jpkm.50376.
Standar Nasional Indonesia. 2006. SNI 01-4087-2006. Pakan buatan untuk ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus) pada budidaya intensif. Jakarta (ID): Badan Standardisasi
Nasional.
Heri Ahmad, S., & Krisnan, R. (2009). Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku Pakan di
Indonesia. Bogor: IPB Press
SNI 01-4087-2006. Pakan Buatan untuk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada
Budidaya Intensif. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Yunaidi, Rahmanta, A. P., & Wibowo, A. (2019). Aplikasi pakan pelet buatan untuk
peningkatan produktivitas budidaya ikan air tawar di desa Jerukagung Srumbung
Magelang. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat,
3(1), 45–54.
Zaenuri, R., Suharto, B., & Haji, A. T. S. (2014). Kualitas Pakan Ikan Berbentuk Pelet dari
Limbah Pertanian. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1(1), 31–36.

Anda mungkin juga menyukai