Anda di halaman 1dari 20

The Learning University

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN ( pangasius pangasius) SECARA


induce breeding (KAWIN SUNTIK) UNTUK MEMPERCEPAT PROSES
PEMIJAHAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Diusulkan Oleh:
Ketua : Oky Sofyan Ardiansyah 108431417968
Anggota : Akhmad Syafi`i 108431417969
Ferry Diansyah 308413418232

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2010
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Usaha pembenihan ikan patin (pangasius


pangasius) secara induce breeding (kawin
suntik) untuk mempercepat proses
pemijahan
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( √ ) PKMK
( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( √ ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Humaniora
( ) Sosial Ekonomi ( ) Pendidikan
( ) Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis
a. Nama Lengkap : Oky Sofyan Ardiansyah
b. NIM : 108431417968
c. Jurusan : Ekonomi Pembangunan
d. Universitas : Universitas Negeri Malang
e. Alamat : Jl. Anyer No. 9 Malang
f. No telp/HP : 085645787567
g. Alamat email : Oky_ilcapitano10@yahoo.com
2. Anggota Pelaksana : 2 Orang
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Eka Ananta Sidharta, SE.Ak
b. NIP : 132255165
c. Alamat Rumah : Jl. Klabat No. 6 Malang
d. No Telp : 0341-570-933
4. Biaya Kegiatan Total : Rp 10.000.000,00
a. DIKTI : Rp 10.000.000,00
b. Sumber Lain : -
5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Menyetujui Malang, 18 Agustustus 2010


Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Hari Wahyono, M.Pd Oky Sofyan Ardiansyah


NIP. 195712261983031002 NIM. 108431417968

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Eka Ananta Sidharta, SE.Ak


NIP. 1954161981021001 NIP. 132255165
A. JUDUL PROGRAM
USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN ( pangasius pangasius) SECARA induce
breeding ( KAWIN SUNTIK) UNTUK MEMPERCEPAT PROSES
PEMIJAHAN

B. LATAR BELAKANG
Seiring dengan makin meningkatnya jumlah penduduk dan pengetahuan
masyarakat tentang makanan yang sehat, maka kebutuhan akan bahan pangan dan
gizi juga semakin meningkat. Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan
produksi pangan dan gizi masyarakat. Salah satunya adalah dengan budidaya ikan.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang murah dan mudah
didapatkan serta mudah dikembangkan.
Ikan patin (Pangsius pangasius) merupakan salah satu jenis ikan air tawar
yang berprospek cerah dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Rasa dagingnya yang
lezat, enak, tidak berduri dan gurih mengakibatkan harga jualnya tinggi. Karena
itu ikan patin ini mempunyai kelebihan dan keunggulan yang khas bila
dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya. Ikan patin sebagai sumber
protein hewani dengan kandungan protein yang cukup tinggi dan dinilai lebih
aman daripada ternak jenis lainnya, karena kadar kolesterolnya relatif lebih
rendah. Kandungan kalori ikan patin sekitar 120 kalori setiap 3,5 ons sehingga
ikan ini sangat baik untuk menjaga kesehatan.
Ada dua keuntungan dalam budidaya ikan patin. Yang pertama, ikan ini
termasuk salah satu ikan yang rakus terhadap makanan. Tidak heran jika dalam
usia enam bulan saja, ikan patin bisa mencapai panjang antara 35 – 40 cm. Ke
dua, tempat pemeliharan tidak memerlukan air mengalir, tidak seperti
pemeliharaan ikan mas atau tawes. Bahkan di perairan yang kandungan
oksigennya rendah sekalipun, ikan patin masih hidup dan berkembang seperti lele
(clarias sp). Ikan jenis catfish ini bisa bernapas secara langsung menggunakan
udara sebagai sumber oksigen. Pada kegiatan budidaya ikan patin, satu hal yang
menonjol sekaligus menjadi peluang bagi para pembudidaya ikan patin adalah
masih timpangnya perbandingan jumlah produksi dengan jumlah permintaan. Saat
ini, jumlah permintaan ada menunjukkan kecenderungan selalu lebih tinggi
daripada jumlah produksi. Dalam budidaya ikan patin sudah banyak
membudidayakan terutama dalam tahap pembesaran. Tetapi dalam penyediaan
benih masih kurang memenuhi pasokan.
Untuk memenuhi permintaan petani maka dilakukan penyediaan benih
ikan patin. Pembenihan dimaksudkan dengan kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan benih hingga ukuran tertentu. Kegiatan ini biasanya dimulai dengan
pemeliharaan induk, mengawinkan atau dikenal dengan istilah memijahkan,
perawatan telur hingga menetas, perawatan benih yang baru menetas, merawat
benih hingga ukuran tertentu.
Hingga saat ini jika patin dipijahkan secara alami hasilnya sangat sedikit
dan itu pun terjadi pada musim penghujan saja. Sehingga pengadaan benih patin
hanya dapat dilakukan dengan pemijahan buatan (induced breeding), baik dengan
menggunakan kelenjar hipofisa dan hormon komersial. Oleh karena itu perlu
manajemen benih ikan patin yang baik agar usaha pembenihan ikan patin dapat
berhasil dan mendapatkan hasil keuntungan yang maksimal. Salah satu faktor
terpenting dalam budidaya ikan patin adalah ketersediaan benih, baik kuantitasnya
(jumlah), kualitas (mutu) dan kontinuitas (secara terus-menerus).

C. RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka rumusan pokok
permasalahan program kreatifitas mahasiswa di jabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana pembenihan ikan patin secara induce breeding?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha
pembenihan ikan patin secara induce breeding?
3. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pembenihan ikan patin
secara induce breeding?

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan yanga ingin di capai dari program kreativitas mahasiswa ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pembenihan ikan patin secara induce breeding .
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha
pembenihan ikan patin induce breeding.
3. Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya
pembenihan ikan patin secara induce breeding.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Adapun luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa
ini adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya hasil panen benih ikan patin yang lebih cepat dan produktif
baik secara kualitas maupun kuantitas dibandingkan proses secara alami.
2. Terjadinya hubungan kemitraan dengan sesama petani, koperasi yang
bergerak dalam bidang perikanan.
3. Perguruan Tinggi untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan
yang ada dilapangan sehingga dapat dipakai dalam pengembangan ilmu-
ilmu perikanan dan penelitian-penelitian lebih lanjut.
4. Pemerintah dalam pengambilan kebijakan sub sektor perikanan khususnya
ikan patin.
F. KEGUNAAN
1. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam berwirausaha bagi
mahasiswa.
2. Meningkatkan nilai ekonomis benih ikan patin dan membuka lapangan
kerja baru.
3. Terciptanya hasil panen benih ikan patin yang lebih cepat dan produktif
baik secara kualitas maupun kuantitas dibandingkan proses secara alami

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Kendala utama dalam pembenihan ini adalah tergantung pada musim
penghujan, karena bertelurnya ikan patin hanya pada musim penghujan. Serta
adanya excess demand di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan metode
pembenihan yang dapat meningkatkan kuantitas serta mempercepat
pemijahan (kelahiran). Metode yang digunakan dalam mempercepat dan
menambah kuantitas dalam pemijahan adalah metode induce breeding.
Metode induce breeding merupakan metode pembenihan dengan
campur tangan manusia yaitu dengan kawin suntik. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Persiapan induk
Pada usaha pembenihan ini induk diperoleh atau dibeli di daerah
Sukabumi, cangkringan, kediri, yogyakarta karena induk yang dibeli merupakan
induk yang telah dipersiapkan sejak kecil atau dipelihara sejak ukuran kecil. Induk
yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran di kolam sehingga
dapat dipilihkan induk yang berkualitas baik.
Induk yang telah dibeli kemudian dipelihara di kolam induk untuk
dipelihara. Induk yang dimiliki pada usaha ini adalah untuk jantan 3 ekor dan
yang betina sebanyak 5 ekor. Induk yang sudah bisa dipijahkan untuk betina
beratnya 3-4 kg.
2. Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk dilakukan di kolam induk berupa kolam terpal. Pakan
yang diberikan berupa pellet 782 sebanyak 0,2 kg per hari. Pemberian pakan
diberikan secara rutin mengingat ikan patin tergolong ikan yang rakus.
3. Seleksi Induk
Induk ikan patin yang akan dipijahkan diseleksi terlebih dahulu, yaitu
dengan memilih induk-induk betina dan jantan yang matang gonad atau siap pijah.
Penangkapan induk dilakukan dengan mengurangi volume air kolam sampai
mencapai ketinggian 20 cm dari dasar kolam. Penangkapan dapat dilakukan
secara hati-hati untuk menghindari terjadinya stress. Penangkapan dilakukan
dengan cara menangkap dengan jaring. Ukuran induk yang dimiliki usaha
pembenihan ini adalah 3 kg sampai 4 kg dengan umur kurang lebih 3 tahun.
Menurut Susanto dan Amri (1999), adapun ciri-ciri induk patin yang sudah
matang gonad dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut :
a.Induk betina
1. Umur tiga tahun,
2. Ukuran > 3 kg,
3. Perut membesar ke arah anus,
4. Perut terasa empuk dan halus bila di raba,
5. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua,
6. Kulit pada bagian perut lembek dan tipis,
7. Kalau disekitar kloaka ditekan akan keluar berupa butir telur yang bentuknya
bundar dan bentuknya seragam.
b.Induk jantan
1. Umur dua tahun,
2. Ukuran > 2 kg,
3. Kulit perut lembek dan tipis,
4. Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih,
5. Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
4. Teknik Pemijahan
Hormon yang digunakan untuk merangsang ovulasi pada kegiatan
pemijahan dengan merek dagang ovaprim karena praktis dalam penggunaannya.
Jumlah induk yang digunakan dalam pelaksanaan pemijahan adalah 3 ekor
induk jantan dengan berat 3 kg dan 1 ekor induk betina dengan berat 4 kg.
Dosis ovaprim yang dipakai adalah sebanyak 2 cc untuk induk ikan betina
yang memiliki berat 4 kg. Dosis tersebut digunakan untuk dua kali penyuntikan.
Penyuntikan ikan pertama sebanyak 0,5 cc dan penyuntikan kedua sebanyak 1,5
cc. Ovaprim tadi dicampur aquabides dengan perbandingan sama dengan ovaprim
berfungsi sebagai larutan pengecer. Selang waktu antara penyuntikan pertama dan
penyuntikan ke dua sekitar 12 jam. Penyuntikan pertama dilakukan pada pukul
12.00 WIB dan penyuntikan ke dua dilakukan pada pukul 00.00 WIB.
Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di bagian belakang pangkal sirip
punggung. lokasi penyuntikan adalah 1-2 cm di bawah sirip punggung. Posisi
jarum suntik adalah 45 derajat. Penyuntikan pertama dilakukan pada sirip
punggung sisi kiri dan penyuntikan ke dua pada sisi kanan sirip punggung atau
sebaliknya.
Setelah 6 jam kemudian dilakukan pengecekan pada induk betina jika
induk betina sudah siap, dilakukan pengeluaran sperma (stripping) pada induk
jantan setelah itu pengeluaran telur pada induk betina.
Langkah berikutnya adalah pembuahan buatan (fertilisasi), yaitu dengan cara
mencampurkan sperma dengan telur, pengadukan dilakukan secara perlahan-lahan
dengan menggunakan bulu ayam. Telur kemudian diaduk dengan air untuk
memisahkan dari kelenjar sisa sperma, kemudian air dibuang disisakan telur yang
mengendap didasar permukaan. Setelah telur bersih dilakukan penebaran telur ke
akuarium.
5. Penetasan Telur
Menetas merupakan saat terakhir masa pengeraman sebagai hasil beberapa
proses sehingga embrio keluar dari cangkang. Pada waktu akan terjadi penetasan,
embrio sering mengubah posisinya karena kekurangan ruang gerak pada
cangkangnya. Dengan penggerakan tersebut bagian cangkang telur yang telah
lembek dan pecah.
Sebelum penebaran telur dilakukan pengukuran suhu dan menjaga
kesetabilan suhu pada media penetasan. Untuk menjaga kestabilan suhu yaitu
dengan cara memberi thermostat (pemanas) pada akuarium. Telur yang dihasilkan
oleh induk betina dihitung untuk menentukan frekuinditas ikan. Frekuinditas ikan
adalah jumlah telur yang terlepas pada ovarium sebelum berlangsungnya
pemijahan. Penghitungan telur dilakukan secara gravimetri. Metode gravimetri
disebut juga metode berat. Metode gravimetri dilakukan dengan menimbang berat
seluruh gonad, kemudian sebagian gonad diambil sebagai sampel ditimbang dan
dihitung jumlah telurnya.
Pada pembenihan ikan patin penghitungan fekunditas dilakukan pada satu
ekor induk betina dengan berat 4 kg. Induk betina memiliki berat telur 0.2 kg.
Telur diambil sebagian untuk sampel. Dari telur sampel dengan berat 0.3 gram
diperoleh jumlah telur sebanyak 453 butir sehingga jumlah keseluruhan + 302.000
butir. Perhitungan frekunditas dapat di lihat sebagai berikut :
Fekunditas = ( W ) x n
w
= 200 x 453
0,3
= 302. 000 butir
Jadi jumlah telur yang dihasilkan dari 1 kali pemijahan sebanyak 302.000 butir.
Padat penebaran telur dalam akuarium berkisar 391 per liter. Telur yang
telah dibuahi berkembang sangat cepat. Pada kondisi suhu 28-30oC penetasan
terjadi pada 24 jam setelah telur dibuahi.
Pada kegiatan pembenihan ikan patin jumlah telur yang menetas
diperkirakan 50% dari jumlah telur. sehingga diperoleh tingkat penetasan
(Heatching rate) sebesar sebanyak 302.000 x 50 % = 151.000 larva.
6. Pemeliharaan Larva
Larva yang baru menetas perlu dipisahkan dari kotoran yang berupa sisa
telur yang menetas atau kulit telur yang sudah membusuk. Pengambilan kotoran
atau sisa telur yang tidak menetas dilakukan dengan cara penyiponan yaitu
penyedotan kotoran dengan selang plastik dan ditampung pada ember plastik.
Dengan padat penebaran 87 per liter air dan volumenya 90 liter.
Pakan yang diberikan ke larva setelah telur menetas adalah artemia
(Artemia salina) yang diperoleh dari penetasan telur (cyste) artemia. Frekuensi
pakan yang diberikan setiap 2 jam sekali setiap harinya. Pemberian artemia
dilakukan pada larva yang berumur 3 sampai 10 hari. Lalu dilakukan Pemindahan
dengan menggunakan jaring yang berukuran halus dan dipindah pada kolam
pendederan I yang telah disiapkan sebelumnya. Dan setelah dapat dilakukan
dengan pemberian pakan cacing rambut sampai larva berumur 12 hari. Frekuensi
pemberian pakan dilakukan setiap 6 jam setiap harinya secara ad-libitum
(sekenyang – kenyangnya). Setelah itu dipindahkan lagi ke kolam pendederan.
Pemberian pakan sudah menggunakan kosentrat.
Agar kualitas air tetap baik dilakukan penyiponan kotoran yang
mengendap di dasar akuarium dan penggantian air sebanyak 30 % per hari.
Penyiponan dilakukan setiap hari sekali pada pagi hari sebelum pemberian pakan.
Pemeliharaan larva dalam akuarium dilakukan sampai larva berumur 10 hari.
7. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebar, penanganan pada kolam terlebih dahulu dilakukan
yaitu dengan cara mengeringkan kolam agar terbebas dari penyakit dan jamur.
Setelah satu hari dilakukan pengisian air. Penebaran dilakukan pada larva yang
berumur 10 hari dan sudah memakan cacing rambut. Pemeliharaan berlangsung 2
minggu setelah penebaran dengan ukuran 3 – 5 cm. Dengan padat penebaran 1333
per m2. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan adalah berupa cacing rambut
(Tubifex sp). benih ikan patin dapat di lihat pada gambar 12 dan 13 di bawah ini :
Tingkat kelulus hidupan (SR) larva selama pemeliharaan dalam kolam
pendederan diperkirakan sebesar 85 %. Jadi jumlah larva yang hidup menjadi
benih sebesar : 85% x 151.000 larva = 128.350 ekor
8. Pemanenan
Panen ikan dilakukan jika telah berumur 30 hari atau jika ada permintaan
dari pembeli. Dan jika tidak ada pembeli maka benih ikan dibiarkan di dalam
kolam pendederan.
Wadah yang digunakan untuk tempat benih yang telah terjual adalah
plastik yang berisi 35 liter yang diberi oksigen di dalamnya. Pengambilan benih
dilakukan dengan menggunakan jaring dan ditampung pada bak penampungan,
kemudian baru benih dimasukkan ke dalam saringan sekaligus dilakukan
penghitungan. Pada saat pengemasan ikan ke dalam plastik yang telah diisi air
diberi oksigen lalu diikat dengan tali karet kemudian siap untuk diangkut. Dilihat
pada gambar berikut ini.
Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak suatu usaha sehingga lancar
tidaknya suatu usaha tergantung dari cara produk tersebut dipasarkan. Sistem
pemasaran pada usaha pembenihan ikan patin dilakukan dengan cara
menghubungi pembeli atau petani pembudidaya ikan patin dan pembeli langsung
datang untuk melakukan transaksi pembelian. Pembeli biasanya membawa sendiri
alat dan bahan untuk pengemasan dan melakukan pengemasan sendiri.

H. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program kreativitas ini melalui beberapa
prosedural yang dijabarkan sebagai berikut
1. Konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal
PKMK.
2. Menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan
untuk usaha pembenihan ikan patin.
Tahap ini dilaksanakan persiapan tempat pembenihan dan pembelian
peralatan dan perlengkapan untuk membuat media pembibitan. Setelah
penyiapan tempat selesai, dilakukan pembelian peralatan dan
perlengkapan pembudidayaan berupa pembuatan media pembenihan.
Kegiatan ini meliputi pembuatan kolam sebagai penampung induk yang
akan dipejahi, rak besi, pembelian akuarium, air rator, balok kayu, pompa
air, rak besi, drum plastic, thermostat(kompor), stereo foam,lampu,
timbangan, selang, batu aerasi, ember, suntikan, jarring kecil jaring besar.
3. Jaringan pemasaran.
Kegiatan ini dilaksanakan 3-4 minggu sebelum pemanenan.
4. Evaluasi program membuat laporan dan menyusun
rencana tindak lanjut.
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir bulan untuk mengevaluasi setiap
kekurangan-kekurangan yang terjadi selama kegiatan berlangsung.
5. Membuat laporan dan menyusun rencana tindak
lanjut.
Dilaksanakan minggu terakhir sebagai laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan program kegiatan.

I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 4(empat) bulan, dengan rincian sebagai
berikut:
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi ke
dosen
pembimbing
2 Persiapan
tempat, alat dan
perlengkapan
3 Karantina
induk ikan
patin
4 Stripping
induk,
Penetasan telur,
pemeliharaan
larva
5 Evaluasi
program

6 Membuat
laporan

J. RINCIAN BIAYA
1. Tabel Modal Investasi
No Jenis Modal Jumlah Harga Total
Satuan (Rp/satuan)
1 Kolam 3 Rp. 250.000 Rp. 750.000
2 Akuarium 5 Rp. 150.000 Rp. 750.000
3 Air rator 8 Rp. 30.000 Rp. 240.000
4 Balok kayu 1 Rp. 50.000
5 Rak besi 1 Rp. 300.000
6 Pompa air 1 Rp. 700.000 Rp. 700.000
7 Thermosfat 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
8 Selang air 10 meter Rp. 2.500 Rp. 25.000
9 Selang air rator 15 meter Rp. 500 Rp. 7.500
10 Batu aerasi 16 Rp. 1.000 Rp. 16.000
11 Ember 3 Rp. 15.000 Rp. 45.000
12 Gayung 2 Rp. 2.500 Rp. 5.000
13 Suntikan 2 Rp. 2.500 Rp. 5.000
14 Jaring kecil 3 Rp. 5.000 Rp. 15.000
15 Jaring besar 2 Rp. 15.000 Rp. 30.000
16 Induk patin 8 Rp. 300.000 Rp.2.400.000
Jumlah Rp.5.438.500
2. Tabel Biaya Penyusutan
No Jenis Modal Jumlah Total Presentase Penyusutan
Satuan Per tahun
1 Kolam 3 Rp. 750.000 20 Rp. 150.000
2 Akuarium 5 Rp. 750.000 5 Rp. 37.500
3 Air rator 8 Rp. 240.000 5 Rp. 12.000
4 Balok kayu 1 Rp. 50.000 20 Rp. 10.000
5 Rak besi 1 Rp. 300.000 2 Rp. 6.000
6 Pompa air 1 Rp. 700.000 10 Rp. 70.000
7 Thermosfat 1 Rp. 100.000 10 Rp. 10.000
8 Selang air 10 meter Rp. 25.000 4 Rp. 1.000
9 Selang air rator 15 meter Rp. 7.500 9 Rp. 700
10 Batu aerasi 16 Rp. 16.000 5 Rp. 800
11 Ember 3 Rp. 45.000 10 Rp. 4.500
12 Gayung 2 Rp. 5.000 40 Rp. 2.000
13 Suntikan 2 Rp. 5.000 50 Rp. 2.500
14 Jaring kecil 3 Rp. 15.000 50 Rp. 7.500
15 Jaring besar 2 Rp. 30.000 30 Rp. 9.000
16 Induk patin 8 Rp.2.400.000 2 Rp. 48.000

Jumlah Rp. 371.500

3. Tabel Biaya-Biaya
No Jenis Modal Jumlah Biaya
1 Sewa bangunan 1 tahun Rp.1.000.000
2 Artemia 2 kaleng Rp. 600.000
3 Ovaprim 1 botol Rp. 300.000
4 Aquabides 2 botol Rp. 40.000
5 Cacing 10 kaleng Rp. 100.000
6 Pellet 100 kg Rp. 600.000
7 Minyak tanah 50 liter Rp. 350.000
8 Listrik Rp. 250.000
9 Telepon Rp. 200.000
10 Akomodasi Rp. 750.000

Jumlah Rp.4.190.000

4. Tabel Total Modal Kerja


No Bentuk Jumlah Biaya
1 Modal investasi Rp 5.438.500
2 Biaya penyusutan Rp 371.500
3 Biaya-biaya Rp 4.190.000
Jumlah Rp 10.000.000

5. Tabel Perkiraan Penjualan


Bulan I II III IV
Produksi 128.350 128.600 129.200 130.000
Modal kerja selama 4 bulan Rp 10.000.000
Penjualan 64.175 96.450 109.820 123.500
Penjualan selama 4 bulan Rp 19.697.250
Laba bersih selama 4 bulan Rp 9.697.250

Keterangan :
1. Harga tiap satu benih Rp 50,-
2. Produk yang diproduksi 128.350 ekor dan meningkat 250 ekor pada bu
lan kedua, 600 ekor pada bulan ketiga, 800 ekor pada bulan keempat.
3. Penjualan 50% pada bulan pertama, kemudian meningkat 75% pada
bulan kedua, 85% pada bulan ketiga, 95% pada bulan keempat.
4. Diperkirakan setelah mencapai waktu 4 bulan, pada produksi minimal 2
bulan berikutnya akan memperoleh keuntungan yang lebih karena sudah
memiliki langganan (konsumen tetap) dan tidak membutuhkan biaya
pembelian peralatan sampai 7 bulan berikutnya.
Analisis Ekonomi
1. Perkiraan Biaya
Biaya variabel (Variable Cost)
Biaya bahan baku Rp 2.400.000
Biaya perlengkapan Rp 1.990.000
Biaya akomodasi Rp 750.000+
Jumlah biaya variabel Rp 5.140.000
Biaya tetap (Fixed Cost)
Biaya listrik Rp 250.000
Biaya telepon Rp 200.000
Biaya peny. peralatan Rp 371.500
Jumlah biaya tetap Rp 821.500+
Biaya total (Total Cost) Rp 5.961.500

2. Biaya Rata-Rata Per Unit (Average Cost)


Biaya variabel + Biaya tetap
Biaya rata − rata per unit (AC) =
unit
Biaya Total (Total Cost)
=
Unit
5.961 .500
= = 15 .2 = Rp 15
393 .945

PROYEKSI ARUS KAS (CASH FLOW)


Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4
Kas awal 10.000.000 8.924.625 9.478.875 11.501.075
Pendapatan penjualan 3.208.750 4.822.500 5.491.000 6.175.000
Pengeluaran investasi 2.500.000 2.000.000 1.000.000 500.000
HPP 962.625 1.446.750 1.647.300 1.852.500
Biaya tetap 821.500 821.500 821.500 821.500
Saldo 8.924.625 9.478.875 11.501.075 14 502.075

TINGKAT PENGEMBALIAN (BEP)


• Total Modal : Rp 10.000.000
• Harga Per Unit : Rp 50
• BEP (dalam rupiah) = TFC
1 – TVC
S
TFC : Rp 821.500
S : Rp 19.697.250
TVC : Rp 5.140.000

821 .500 821 .500


BEP = = = 1.110 .135 ,13
5.140 .000 0, 74
1−
19 .697 .250

Dibulatkan menjadi Rp 1.110.135


Jadi BEP nya adalah = Rp 1.110.135 per bulan

K. LAMPIRAN
1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK
A. Ketua Pelaksana kegiatan
a. Identitas Diri
Nama Lengkap : Oky Sofyan Ardiansyah
NIM :108431417968
Fakultas/Jurusan/Program Studi : Ekonomi/EKP/S-1 Pendidikan Ekonomi
Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 11 Oktober 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat rumah : Ds. Gesikan RT 01 RW 06, Kec. Pakel,
Kab. Tulungagung
No. telp/HP : 085645787567
E-Mail : oky_ilcapitano10@yahoo.com

b. Riwayat Pendidikan
1. TK Dharma Wanita (1995-1996)
2. SDN 2 Gesikan (1996-2002)
3. MTsN Tulungagung (2002-2005)
4. SMAN 1 Kauman (2005-2008)
5. UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jurusan Ekonomi Pembangunan (2008-sekarang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.

Tertanda

Oky Sofyan Ardiansyah

B. Anggota Kelompok 1
a. Identitas Diri
Nama Lengkap : Akhmad Syafi`i
NIM :108431417969
Fakultas/Jurusan/Program Studi : Ekonomi/EKP/S-1 Pendidikan Ekonomi
Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 25 Desember 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat rumah :Dsn. Sukorejo RT. 04 RW. 03
Ds.Lolawang Kec.Ngoro Kab.Mojokerto
No. telp/HP : 081938222027
E-Mail : Gank_oren@yahoo.co.id

b. Riwayat Pendidikan
1. MI Ngoro (1996-2002)
2. SMP 1 Ngoro (2002-2005)
3. SMAN 1 Mojosari (2005-2008)
4. UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jurusan Ekonomi Pembangunan (2008-sekarang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.

Tertanda

Akhmad Syafi`i

C. Anggota Kelompok 2
a. Identitas Diri
Nama Lengkap : Ferry Diansyah
NIM : 308413418232
Fakultas/Jurusan/Program Studi : Ekonomi/Manajmen/S-1 Manajemen
Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 18 Juni 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat rumah :Dsn. Donorejo RT. 02 RW. 07 Ds.Jasem
Kec.Ngoro Kab.Mojokerto
No. telp/HP : 081803835505
E-Mail : Senpaifeedee@yahoo.co.id

b. Riwayat Pendidikan
1. SDN Jasem (1993-1999)
2. SMP 1 Ngoro (1999-2002)
3. SMAN 1 Ngoro (2002-2005)
4. UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jurusan D3 Agribisnis Perikanan (2005-2008)
5. UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jurusan S-1 Manajemen (2008-sekarang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.

Tertanda

Ferry Diansyah
2. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a. Nama Lengkap dan Gelar : Eka Ananta Sidharta, SE.Ak
b. Golongan Pangkat dan NIP : IIIa / 132255165
c. Jabatan Fungsional : Dosen Fakultas Ekonomi UM
d. Jabatan Struktural :-
e. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
f. Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI MALANG
h. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 7 Jam/minggu

Anda mungkin juga menyukai