Anda di halaman 1dari 27

37

BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data
1. Pengamatan Pendahuluan
Pada pelaksanaan Praktik Pendidikan Lapangan (PPL) PPG di SMA Negeri
8 Malang yang dimulai pada akhir bulan Agustus 2014 peneliti mendapat tugas
mengajar mata pelajaran ekonomi di beberapa kelas dimana 3 kelas (X IIS-1, X IIS-2,
XI Lintas Minat Ekonomi) adalah kelas tetap/reguler yang akan diajar oleh peneliti.
Setelah beberapa pekan mengajar secara reguler di kelas tersebut kemudian peneliti
mendapati bahwa di kelas X IIS-1 adalah kelas yang sesuai dengan kriteria yang dicari
peneliti untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti kemudian
meminta izin kepada Dra. Endang Nurlaila selaku guru pamong mata pelajaran
ekonomi untuk menggunakan kelas X IIS-1 sebagai penelitian. Guru pamong memberi
izin dan menjelaskan bahwa metode pemecahan masalah (Problem Based Learning)
yang hendak digunakan peneliti dalam pelaksanaan penelitian belum pernah
dipraktekan sebelumnya oleh guru pamong selama mengajar di kelas X. Guru pamong
juga berharap bahwa metode yang akan digunakan nantinya akan mampu mengatasi
permasalahan yang seringkali terjadi ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

38

Setelah itu peneliti mengurus izin penelitian melalui Waka Kurikulum SMA
Negeri 8 Malang yaitu Bu Elis Setyorini, beliau memberikan arahan teknis untuk
melaksanakan penelitian. Dari pertemuan tersebut peneliti juga kembali dipertemukan
dengan guru pamong dan kembali membicarakan teknis pelaksanaan penelitian.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati:
a. Peneliti menggunakan jam mengajar sebanyak 4 pertemuan yang sesuai dengan
kompetensi dasarnya dimana jadwal pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan
pada tiap hari kamis jam ke 3-4 dan sabtu jam ke 7-8.
b. Materi yang diajarkan dengan menggunakan Problem Based Learning pada
siklus I adalah pasar persaingan sempurna dan persaingan tidak sempurna dengan
kompetensi dasar mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga
keseimbangan dalam perekonomian.
c. Materi yang akan diajarkan dengan menggunakan Problem Based Learning pada
siklus II adalah permintaan dan penawaran dengan kompetensi dasar
mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga keseimbangan dalam
perekonomian.
d. Kelas yang akan dijadikan subjek penelitian adalah kelas X IIS-1 dengan jumlah
33 siswa terdiri dari 13 siswa putra dan 20 siswa putri.
Berdasarkan pengamatan awal selama kegiatan PPL dan wawancara yang
dilakukan terhadap guru pamong peneliti memperoleh gambaran permasalahan di
kelas X IIS-1 sebagai berikut.

39

a. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran masih sangat kurang karena metode
yang digunakan bersifat teacher centered atau berpusat pada guru dan guru
jarang memberikan pertanyaan kepada siswa.
b. Guru mata pelajaran seringkali menyuruh siswa untuk merangkum materi yang
panjang tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu jika terdapat materi yang
belum diajarkan dan mendekati pelaksanaan ulangan harian.
c. Siswa kurang menunjukkan minat saat guru mengajar dan kebanyakan yang
dilakukan siswa adalah bercanda dengan teman lain.
d. Dalam mengerjakan tugas siswa masih banyak yang tidak mengerjakan bahkan
seringkali tidak mencatat saat guru menjelaskan.
B. Paparan Data Siklus 1
Dalam siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi beberapa tahap. Masingmasing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan/observasi, dan refleksi tindakan.
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Pada kegiatan ini beberapa hal yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Menyiapkan rencana pembelajaran, materi bahan ajar.
2. Menyiapkan lembar observasi kegiatan yang terdiri dari lembar observasi
keterlaksanaan penelitian dan lembar observasi aktivitas siswa.
3. Menyusun peta konsep materi yang akan diajarkan.
4. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti kamera untuk dokumentasi.

40

5. Melakukan koordinasi dengan guru pemong mata pelajaran ekonomi dan teman
sejawat selaku observer.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, durasi waktu untuk tiap
pertemuan adalah 2 jam pelajaran (2x45 menit) sesuai dengan jadwal yang ada pada
silabus.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 November
2014 pukul 08.00 09.30. Pada pertemuan pertama siklus I ini dihadiri oleh Bu
Endang Nurlaila dan Bu Sri Wahyuningsih selaku guru ekonomi yang mengajar di
SMA Negeri 8 Malang, serta 3 orang rekan sejawat peneliti yang akan bertindak
sebagai observer. Peran observer disini adalah untuk menilai keterlaksanaan
penelitian yang dilakukan peneliti dan menilai aktivitas belajar siswa yang sudah
ditentukan dalam lembar observasi.
Peneliti kemudian melakukan kegiatan rutin awal tatap muka dengan
memberi salam, menanyakan kabar, melakukan presensi, dan menampilkan beberapa
video sebagai apersepsi materi. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 32 siswa dimana
1 siswa bernama Aisyah Bahita tidak masuk karena ijin. Kemudian peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan secara singkat tentang model
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan hari ini. Pada saat
peneliti menjelaskan beberapa siswa masih terlihat belum fokus dengan penjelasan
peneliti.
Peneliti kemudian memulai kegiatan inti pertemuan dengan menayangkan
slide berisi materi dan gambar yang akan dipelajari hari ini, beberapa siswa tampak

41

antusias dan bertanya kepada peneliti tentang gambar yang ditampilkan tersebut.
Peneliti kemudian menyampaikan kepada siswa bahwa materi pada pertemuan kali
ini adalah berkaitan dengan jenis-jenis pasar. Selanjutnya peneliti memberikan
pertanyaan kepada siswa tentang apakah gambar tersebut, sebagian siswa menjawab
secara serentak dan sebagian lagi masih menjawab secara asal-asalan. Peneliti
kemudian meluruskan. Setelah itu peneliti memulai penjelasan materi dengan
menampilkan slide berisi materi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan
tidak sempurna (monopoli, oligopoli, monopolistik). Pada tahap ini, sebagian besar
siswa mencatat materi dan beberapa siswa masih tampak mengacuhkan penjelasan
dari peneliti. Siswa yang kurang antusias rata-rata adalah siswa yang duduk di
bangku belakang.
Setelah peneliti selesai menyampaikan materi peneliti kemudian memberi
beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi, hanya ada sedikit siswa yang
berani menjawab dengan inisiatif sendiri sedangkan beberapa lainnya masih harus
ditunjuk oleh guru. Terdapat sekitar 5 siswa yang mengajukan diri untuk menjawab
pertanyaan dan meski tidak semua jawaban benar peneliti tetap meminta kepada
siswa yang lain untuk memberi tepuk tangan yang meriah.
Peneliti kemudian membentuk siswa menjadi 6 kelompok heterogen,
masing-masing kelompok memiliki nama kelompok sesuai yang ditentukan peneliti
dan mengatur posisi tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Selanjutnya peneliti membagikan lembaran ke masing-masing kelompok berisi
artikel permasalahan yang harus didiskusikan secara kelompok. Hasil diskusi
dituliskan dalam lembaran. Kemudian peneliti menunjuk kelompok 1 untuk maju

42

dan mempresentasikan hasil diskusi sementara kelompok lain diminta aktif


menanggapi. Dikarenakan keterbatasan waktu maka dalam pertemuan pertama hanya
kelompok 1 dan 2 yang mendapat kesempatan presentasi, kelompok lain akan
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Setelah selesai kegiatan inti, peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa
apakah metode yang digunakan dapat membuat siswa memahami materi dan
sebagian besar siswa secara serentak menjawab sama. Sebagian siswa pada tahap ini
sudah tidak memperhatikan penjelasan peneliti karena menunggu jam istirahat pada
jam selanjutnya. Peneliti kemudian menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.
Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15
November 2014 pada jam ke 7-8. Pada pertemuan ini peneliti tetap didampingi oleh
3 orang teman sejawat dan 2 guru pamong ekonomi. Peneliti melakukan kegiatan
rutin awal tatap muka dengan membuka salam, menanyakan kabar, dan melakukan
presensi. Semua siswa dapat hadir dalam kegiatan pembelajaran kali ini. Kemudian
peneliti mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan cara memberi pertanyaan
singkat terkait materi pertemuan pertama. Siswa menjawab dengan antusias.
Peneliti kemudian kembali mengingatkan bahwa pada pertemuan kali ini
akan diadakan kegiatan berkelompok seperti pertemuan sebelumnya. Kemudian
siswa diminta untuk duduk sesuai dengan nomor kelompok masing-masing dan
menyiapkan hasil diskusi yang diinstruksikan pertemuan sebelumnya. Pada tahap ini
siswa masih cukup ramai.

43

Pada pertemuan kali ini seluruh kelompok dapat mempresentasikan hasil


diskusi kelompoknya dan diskusi berjalan sangat menarik karena siswa mulai terlihat
antusias baik dalam menanggapi maupun memberi umpan balik.
Setelah melaksanakan kegiatan berkelompok dan presentasi dari masingmasing kelompok, peneliti kemudian meminta siswa untuk merapikan tempat duduk
dan kembali ke tempat kelompok masing-masing. Peneliti membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan tentang hasil diskusi pada 2 pertemuan. Peneliti kemudian
menutup pertemuan pada hari ini dengan memberi salam dan mengucapkan terima
kasih atas partisipasi siswa pada pertemuan tersebut.
c. Pengamatan/Observasi Tindakan Siklus I
Observasi tindakan ini dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Pada tahap ini peran observer mutlak diperlukan, peneliti dibantu oleh
3 teman sejawat yang bertindak sebagai observer dan 2 orang guru pamong ekonomi.
1) Hasil Observasi Keterlaksanaan Tindakan Siklus I
Analisis data yang digunakan dalam menganalisis hasil observasi adalah
dengan menggunakan persentase keberhasilan tindakan. Skor yang diperoleh dari
masing-masing indikator dijumlahkan dan hasilnya disebut skor perolehan. Skor
perolehan tersebut kemudian dibagi dengan skor maksimum dikalikan 100%.
Persentase keberhasilan tindakan guru dihitung dengan menggunakan rumus
presentase keberhasilan tindakan sebagai berikut:
%Keberhasilan =

x 100%

44

Hasil persentase keberhasilan tersebut kemudian dapat digunakan untuk


mengetahui tingkat penguasaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria tingkat
penguasaan ditentukan sebagai berikut.
Tabel 4.2.1 Persentase keberhasilan peneliti dalam menerapkan peta konsep
Persentase
keberhasilan
tindakan
80% <x 100%
66% <x 79%
56% <x 65%
40% <x 55%
30% <x 39%

Keberhasilan
tindakan dengan
angka
80-100
66-79
56-65
40-55
30-39

Taraf keberhasilan

Nilai dengan
huruf

Nilai dengan
angka

Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal

A
B
C
D
E

5
4
3
2
1

Sumber : Arikunto (2002:235)


Data keterlaksanaan tindakan dalam penerapan metode pembelajaran peta
konsep siklus 1 secara ringkas disajikan dalam tabel 4.1.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2.2 Keterlaksanaan Metode Peta Konsep Pada Siklus I
Observer
1
2
3
4
5
Jumlah
Rata-rata

Deskriptor yang
muncul
75
72
66
70
68
351
70,2

Deskriptor
keseluruhan
100
100
100
100
100
500
100

Presentase
keberhasilan
75%
72%
66%
70%
68%
351%
70,2%

(sumber : lampiran halaman )


Berdasarkan Tabel 4.1.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah nilai indikator
yang muncul berarti nilai indikator yang diperoleh dari hasil observasi yang
dilakukan oleh 3 observer kemudian dirata-rata dengan hasil sebesar 70,2 dari 100
nilai total indikator kegiatan. Sehingga keterlaksanaan penerapan model pembelajaran
problem based learning pada siklus I sebesar 70,2%, yang berarti tingkat penguasaan
kegiatan peneliti termasuk dalam kategori B. Pelaksanaan pembelajaran dengan

45

model problem based learning ini belum dapat dilakukan secara maksimal dan
menyeluruh, dikarenakan tidak semua siswa bisa hadir pada siklus 1.
2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I
Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran ada
tiga tahap yang diamati. Setiap tahap ada indikator-indikator beserta aktivitas siswa
yang diamati oleh peneliti.
1. Keaktifan siswa
a. Siswa mau mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru.
b. Siswa mau mengajukan pertanyaan kepada guru apabila ada materi yang belum
dimengerti.
c. Siswa menggali informasi baik dari buku maupun sumber lain.
d. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
e. Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru.
2. Partisipasi siswa
a. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok memecahkan permasalahan yang
diberikan.
b. Siswa terlibat dalam tugas kelompok .
3. Kepatuhan siswa mengerjakan tugas
a. Siswa menjelaskan hasil diskusi melalui presentasi.
b. Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain .
c. Siswa memberi umpan balik berupa pertanyaan ke kelompok lain.

46

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan


rumus sebagai berikut.
Jumlah deskriptor yang muncul
X 100%
Jumlah seluruh siswa
(diadopsi dari Rahmawati, 2008 : 35)
Adapun hasil pengamatan tersebut sebagai berikut.
Tabel 4.2.3
No.

Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Aspek yang
diamati

Deskripsi

Jumlah
siswa

Presentase (%)

Ratarata

Nilai
dengan
angka

Nilai
dengan
huruf

1.

Keaktifan siswa

Siswa mau mengerjakan


tugas sesuai dengan
perintah guru

22

66%

50,6%

2.

Keaktifan siswa

Siswa mau mengajukan


pertanyaan kepada guru
apabila ada materi yang
belum dimengerti

24%

3.

Keaktifan siswa

Siswa menggali
informasi baik dari buku
maupun sumber lain

24

73%

4.

Keaktifan siswa

Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru

13

39%

5.

Keaktifan siswa

Siswa mau
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan dari guru

17

51%

6.

Partisipasi
Siswa

Siswa berdiskusi
dengan anggota
kelompok memecahkan
permasalahan yang
diberikan

31

93%

85,5%

7.

Partisipasi
Siswa

Siswa terlibat dalam


tugas kelompok

26

78%

8.

Kepatuhan
siswa

Siswa menjelaskan hasil


diskusi melalui

19

57%

58,7%

47

No.

Aspek yang
diamati

Deskripsi

Jumlah
siswa

Presentase (%)

mengerjakan
tugas

presentasi

9.

Kepatuhan
siswa
mengerjakan
tugas

Siswa menjawab
pertanyaan dari siswa
lain

18

55%

10.

Kepatuhan
siswa
mengerjakan
tugas

Siswa memberi umpan


balik berupa pertanyaan
ke kelompok lain

21

64%

Ratarata

Nilai
dengan
angka

(sumber : lampiran halaman )


Data tersebut kemudian dibandingkan dengan taraf keberhasilan tindakan
sebagai berikut.
Tabel 4.2.4 Penentuan Taraf Keberhasilan Aktivitas Kelas
Presentase
Keberhasilan
Tindakan
80% - 100%
60% - 79%
40% - 59%
10% - 39%
0% - 9%

Taraf Keberhasilan

Nilai dengan Huruf

Nilai dengan Angka

Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

A
B
C
D
E

5
4
3
2
1

(Sumber: diadopsi dari Farida, 2007 :43)


Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus I
diperoleh data bahwa persentase aspek yang tertinggi nampak pada aspek partisipasi
siswa yaitu sebesar 85,5% dengan kategori B atau Baik. Sedangkan aspek
terendah adalah aspek keaktifan siswa yaitu sebesar 50,6% dengan kategori C atau
Cukup. Sedangkan aspek kepatuhan siswa mengerjakan tugas memiliki nilai
sebesar 58,7% dengan kategori C atau Cukup.

Nilai
dengan
huruf

48

Sedangkan dari 10 indikator yang diamati masing-masing ada 1 indikator


yang mempunyai kategori sangat baik, yaitu aspek siswa berdiskusi dengan anggota
kelompok memecahkan permasalahan yang diberikan sebesar 93%. Kemudian
terdapat 4 aspek yang tergolong kategori baik, yaitu aspek mengerjakan tugas sesuai
petunjuk guru sebesar 66%, aspek menggali informasi baik dari buku maupun sumber
lain sebesar 73%, aspek Siswa terlibat dalam tugas kelompok 78% dan aspek Siswa
memberi umpan balik berupa pertanyaan ke kelompok lain

sebesar 64%. Selanjutnya terdapat 3

indikator yang termasuk kategori cukup, yaitu aspek Siswa mau mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari guru sebesar 51%, aspek Siswa menjelaskan hasil diskusi
melalui presentasi

sebesar 57%, dan aspek Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain

sebesar 55%. Terdapat 2 aspek yang masuk kategori kurang yaitu aspek mengajukan
pertanyaan kepada guru apabila ada materi yang belum dimengerti sebesar 24% dan
aspek menggali informasi baik dari buku maupun sumber lain sebesar 39%.
Sedangkan aspek yang masuk kategori sangat kurang adalah 0 atau tidak ada.
Jika ditarik rata-rata dari ketiga aspek utama tersebut maka diperoleh
aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 64,93% dan termasuk ke dalam kategori
Baik.
3) Hasil Catatan Lapangan Siklus I
Lembar catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang
tidak direkam dalam lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan
pembelajaran siklus I (lampiran halaman ). Hasil uraian catatan lapangan yang
dilakukan oleh observer sebagai berikut.

49

a) Siswa yang tidak hadir adalah Aisyah Bahita dikarenakan ijin mengikuti kegiatan
di sekolah.
b) Situasi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung cukup bagus meskipun siswa
beberapa masih ramai, tetapi masih terkendali untuk mengikuti proses atau
kegiatan pembelajaran.
c) Terdapat siswa yang gaduh atau tidak melaksanakan pembelajaran dengan baik
dimana yang paling menonjol adalah Ilham Bagus dan Ghifari Harun Prasojo.
Oleh peneliti tidak ditegur.
d) Terdapat siswa yang selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu Yolandha Iga
Harjanti, Habil Maranda Maghfirullah, dan Muhammad Syafrie FIrmansyah.
e) Siswa yang selalu pasif dan dirasa sangat kurang dalam mengikuti kegiatan
belajar yaitu Jenial Yusuf, Ferinda Nabilah Putri dan Hasyyati Qidwah.
d. Refleksi Tindakan I
Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa diperoleh informasi tentang kelebihan dan kekurangan pada siklus 1. Peneliti
dibantu oleh 3 orang teman sejawat yang menjadi observer dalam melakukan refleksi
tindakan. Hasil dari siklus 1 akan direfleksi dan dijadikan sebagai pedoman dalam
menyusun dan memberi tindakan pada siklus 2. Hasil refleksi tindakan siklus I
adalah sebagai berikut.
1.) Ada beberapa langkah pembelajaran yang tidak dilakukan oleh peneliti yaitu
mengaitkan materi dengan kehidupan nyata pada awal pembelajaran serta
menanyakan kepada siswa apakah sudah paham atau belum.

50

2.) Peneliti masih terlalu cepat dalam menyampaikan materi dan terlihat kurang
santai.
3.) Siswa secara jujur mengeluhkan banyaknya rangkaian kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dalam waktu yang terbatas.
4.) Peneliti kurang memberi teguran terhadap siswa yang ramai dalam kegiatan
pembelajaran sehingga ada beberapa siswa yang acuh saat penyampaian materi.
5.) Saat diskusi kelompok dan presentasi siswa beberapa masih gaduh.
6.) Siswa lebih senang diajar dengan menggunakan berbagai model pembelajaran
daripada dengan metode ceramah karena siswa merasa bosan dan butuh inovasi
dalam pembelajaran.
7.) Pada saat penyampaian materi masih ada beberapa siswa yang masih tampak
bercanda dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif.
Adapun tindakan perbaikan yang perlu dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut.
1.) Peneliti harus melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran.
2.) Peneliti harus lebih tegas dalam memberi teguran kepada siswa terutama siswa
yang tidak memperhatikan saat kegiatan pembelajaran.
3.) Peneliti harus mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu proses
pembelajaran.
C. Paparan Data Siklus II
Dalam Siklus II kegiatan yang dilakukan meliputi tahap perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi tindakan dimana
masing-masing kegiatan dijelaskan sebagai berikut.

51

a. Perencanaan Tindakan Siklus II


Pada kegiatan ini beberapa hal yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Menyiapkan rencana pembelajaran, materi bahan ajar.
2. Menyiapkan lembar observasi kegiatan yang terdiri dari lembar observasi
keterlaksanaan penelitian dan lembar observasi aktivitas siswa.
3. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti kamera untuk dokumentasi.
4. Melakukan koordinasi dengan guru pemong ekonomi dan teman sejawat selaku
observer.
5. Menyiapkan susunan kelompok yang disesuaikan dengan tingkat partisipasi
siswa pada siklus I supaya kegiatan kelompok selanjutnya dapat lebih terkendali.
6. Peneliti menyiapkan materi lebih baik lagi agar siap dalam proses pembelajaran
dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu proses pembelajaran.
7. Menyiapkan juga beberapa makanan kecil sebagai apresiasi atau hadiah kepada
siswa yang berani aktif dalam kegiatan belajar.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Pelaksanaan tindakan siklus II selama 2 pertemuan, dimana durasi waktu
untuk tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran (2x45 menit) sesuai dengan jadwal yang
ada pada silabus.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 November
2014 pukul 08.00 09.30. Peneliti tetap dibantu oleh lima observer pada siklus I
sebelumnya ditambah oleh kehadiran 2 guru pamong ekonomi. Peran guru dan

52

observer disini adalah untuk menilai keterlaksanaan penelitian yang dilakukan


peneliti dan menilai aktivitas belajar siswa yang sudah ditentukan dalam lembar
observasi. Lembar aktivitas belajar siswa pada siklus ini dibuat lebih fokus dengan
hanya dilakukan oleh satu observer, pada siklus I sebelumnya, observer yang menilai
lembar observasi aktivitas belajar juga menilai lembar observasi keterlaksanaan
penelitian. Diharapkan dengan cara demikian penilaian terhadap aktivitas siswa
menjadi lebih akurat.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
melakukan presensi, dan menanyakan kabar. Siswa menjawab dengan serentak dan
kegiatan awal berlangsung dengan tertib. Kemudian guru melakukan apersepsi
kepada siswa dengan menanyakan apa yang diketahui siswa tentang permintaan dan
penawaran, jawaban siswa berbeda-beda namun rata-rata mampu menjawab dengan
tepat. Kemudian peneliti menyampaikan kompetensi dasar dan menjelaskan secara
singkat materi yang akan dipelajari hari ini.

Kegiatan inti dimulai dengan peneliti menampilkan gambar transaksi dan


peta konsep materi permintaan dan penawaran yang membentuk harga keseimbangan
beserta faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya peneliti menampilkan slide berisi
materi permintaan dan penawaran. Peneliti menanyakan siapa saja yang bisa
menjelaskan faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Sebagian besar
siswa mampu menjawab dengan benar. Siswa diminta untuk mencatat materi yang
disampaikan dan kegiatan penyampaian materi berlangsung dengan tenang. Siswa
yang pada siklus I cenderung gaduh pada siklus II menjadi lebih tenang.

53

Kegiatan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan bertanya jawab dengan


siswa, pada siklus I siswa kurang antusias saat kegiatan bertanya jawab sehingga
peneliti mensiasatinya dengan memberikan hadiah bagi siapa saja yang bisa
menjawab pertanyaan dengan benar. Tanggapan siswa sangat baik dan pertanyaan
siswa tidak lagi didominasi oleh beberapa siswa saja.
Peneliti kemudian membentuk kembali siswa menjadi 6 kelompok
heterogen, nama kelompok sudah ditentukan peneliti dan peneliti meminta siswa
mengatur posisi tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Selanjutnya peneliti membagikan lembaran ke masing-masing kelompok berisi
artikel permasalahan yang harus didiskusikan secara kelompok. Hasil diskusi
dituliskan dalam lembaran. Kemudian peneliti menunjuk kelompok 1 untuk maju
dan mempresentasikan hasil diskusi sementara kelompok lain diminta aktif
menanggapi. Dikarenakan keterbatasan waktu maka dalam pertemuan pertama hanya
kelompok 1, 2, dan 3 yang mendapat kesempatan presentasi, kelompok lain akan
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya
Setelah kegiatan inti selesai, peneliti kemudian menanyakan apakah
pembelajaran pada hari itu menyenangkan atau tidak, siswa menjawab secara
serempak. Peneliti kembali menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya siswa
diminta untuk kembali mempelajari materi yang diterima untuk memantapkan pada
pertemuan berikutnya. Peneliti mengakhiri pertemuan pada hari kamis tersebut
dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih kepada siswa kelas X IIS-1.
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22
November 2014 pada jam ke 7-8 atau pukul 12.30 14.00. Observer yang digunakan

54

tetap seperti sebelumnya dengan dibantu oleh 2 orang guru pamong ekonomi. Peran
observer tetap seperti pada pertemuan pertama siklus II.
Pada kegiatan awal pertemuan, peneliti menyampaikan salam dan tak lupa
melakukan presensi. Seluruh siswa dapat hadir namun sebagian siswa masih belum
siap untuk memulai pelajaran. Hal ini dikarenakan pada jam sebelumnya digunakan
untuk mata pelajaran olahraga yang mengharuskan siswa untuk belajar di luar kelas.
Setelah seluruh siswa duduk sesuai tempat masing-masing peneliti selanjutnya
melakukan apersepsi dengan memberi sedikit ulasan materi pertemuan sebelumnya
tentang permintaan dan penawaran.
Kemudian peneliti mengumumkan kembali nama susunan kelompok untuk
pertemuan kali ini, Peneliti mengingatkan bahwa siswa yang aktif akan mendapat
reward selain nilai juga berupa makanan ringan. Kemudian siswa duduk sesuai
dengan nama kelompoknya dan mulai menyiapkan peralatan tulis.
Selanjutnya peneliti menyuruh kepada masing-masing kelompok untuk
mulai berdiskusi dan membuat peta konsep menurut kreativitas masing-masing.
Peneliti memberi waktu sebanyak 40 menit. Guru bersama observer mengamati
kegiatan kerja kelompok. Setelah waktu yang ditentukan habis, kemudian peneliti
meminta kepada perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas. Kegiatan presentasi berjalan tertib dan siswa sudah
mulai terbuka dalam menyampaikan pendapatnya. Anggota kelompok juga turut
membantu jalannya diskusi sehingga dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pada
kegiatan berkelompok ini, kelompok Monopoli memiliki skor tertinggi diantara
kelompok lain dan berhak mendapatkan hadiah dari peneliti.

55

Setelah kegiatan presentasi kelompok selesai, peneliti kemudian meminta


kepada siswa untuk kembali duduk di tempat masing-masing. Peneliti membimbing
siswa untuk menyimpulkan hasil presentasi dan diskusi serta mencatat hasil
kesimpulan. Sebelum mengakhiri pelajaran peneliti berpesan supaya siswa belajar
untuk materi pertemuan selanjutnya. Selanjutnya peneliti mengucapkan terima kasih
atas waktu yang diberikan oleh siswa X IIS-1 dan menutup pertemuan hari itu
dengan salam.
c. Pengamatan/Observasi Tindakan Siklus II
Observasi tindakan ini dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Pada tahap ini peran observer mutlak diperlukan, peneliti dibantu
dengan 3 orang observer dan 2 guru pamong.
1) Hasil Observasi Keterlaksanaan Tindakan Siklus II
Analisis data yang digunakan dalam menganalisis hasil observasi adalah
dengan menggunakan persentase keberhasilan tindakan. Skor yang diperoleh dari
masing-masing indikator dijumlahkan dan hasilnya disebut skor perolehan. Skor
perolehan tersebut kemudian dibagi dengan skor maksimum dikalikan 100%.
Persentase keberhasilan tindakan guru dihitung dengan menggunakan rumus
presentase keberhasilan tindakan sebagai berikut:
%Keberhasilan =

x 100%

56

Hasil persentase keberhasilan tersebut kemudian dapat digunakan untuk


mengetahui tingkat penguasaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria tingkat
penguasaan ditentukan sebagai berikut.
Tabel 4.3.1 Persentase keberhasilan peneliti dalam menerapkan peta konsep
Persentase
keberhasilan
tindakan
80% <x 100%
66% <x 79%
56% <x 65%
40% <x 55%
30% <x 39%

Keberhasilan
tindakan dengan
angka
80-100
66-79
56-65
40-55
30-39

Taraf keberhasilan

Nilai dengan
huruf

Nilai dengan
angka

Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal

A
B
C
D
E

5
4
3
2
1

(Sumber : Arikunto, 2002:235)


Data keterlaksanaan tindakan dalam penerapan metode pembelajaran peta
konsep siklus II secara ringkas disajikan dalam tabel 4.1.7 sebagai berikut.
Tabel 4.3.2 Keterlaksanaan Metode Peta Konsep Pada Siklus II
Observer
1
2
3
4
5
Jumlah
Rata-rata

Deskriptor yang
muncul
87
77
78
72
76
390
78

Deskriptor
keseluruhan
100
100
100
100
100
500
100

Presentase
keberhasilan
87%
77%
78%
72%
76%
390%
78%

(Sumber : lampiran hal )


Berdasarkan tabel 4.1.7 hasil observasi yang dilakukan oleh observer diatas
diperoleh rata-rata keterlaksanaan tindakan selama penelitian selama siklus II sebesar
78% atau termasuk dalam kategori B atau Baik. Dibandingkan dengan siklus I
sebelumnya, terjadi peningkatan dari 70,2% menjadi sebesar 78% yaitu peningkatan
sebesar 7,8%. Kehadiran guru pamong dalam kegiatan penelitian banyak membantu
terhadap peningkatan presentase terutama dalm hal pengelolaan kelas. Siswa yang

57

sebelumnya suka bertindak gaduh dapat menjadi lebih terkontrol dengan adanya
pengelolaan yang lebih baik.
2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus II
Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran ada
tiga tahap yang diamati. Setiap tahap ada indikator-indikator beserta aktivitas siswa
yang diamati oleh peneliti.
1. Keaktifan siswa
a. Siswa mau mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru.
b. Siswa mau mengajukan pertanyaan kepada guru apabila ada materi yang belum
dimengerti.
c. Siswa menggali informasi baik dari buku maupun sumber lain.
d. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
e. Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru.
2. Partisipasi siswa
a. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok memecahkan permasalahan yang
diberikan.
b. Siswa terlibat dalam tugas kelompok.
3. Kepatuhan siswa mengerjakan tugas
a. Siswa menjelaskan hasil diskusi melalui presentasi.
b. Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain.
c. Siswa memberi umpan balik berupa pertanyaan ke kelompok lain.

58

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan


rumus sebagai berikut.
Jumlah deskriptor yang muncul
X 100%
Jumlah seluruh siswa
(diadopsi dari Rahmawati, 2008 : 35)
Adapun hasil pengamatan tersebut sebagai berikut.
Tabel 4.3.3
No.

Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Aspek yang
diamati

Deskripsi

Jumlah
siswa

Presentase (%)

Ratarata

Nilai
dengan
angka

Nilai
dengan
huruf

1.

Keaktifan siswa

Siswa mau mengerjakan


tugas sesuai dengan
perintah guru

26

79%

68,4%

2.

Keaktifan siswa

Siswa mau mengajukan


pertanyaan kepada guru
apabila ada materi yang
belum dimengerti

12

36%

3.

Keaktifan siswa

Siswa menggali
informasi baik dari buku
maupun sumber lain

31

94%

4.

Keaktifan siswa

Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh guru

14

42%

5.

Keaktifan siswa

Siswa mau
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan dari guru

30

91%

6.

Partisipasi
Siswa

Siswa berdiskusi
dengan anggota
kelompok memecahkan
permasalahan yang
diberikan

32

97%

97,5%

7.

Partisipasi
Siswa

Siswa terlibat dalam


tugas kelompok

30

91%

8.

Kepatuhan
siswa

Siswa menjelaskan hasil


diskusi melalui

25

76%

78%

59

No.

Aspek yang
diamati

Deskripsi

Jumlah
siswa

Presentase (%)

mengerjakan
tugas/test

presentasi

9.

Kepatuhan
siswa
mengerjakan
tugas/test

Siswa menjawab
pertanyaan dari siswa
lain

21

64%

10.

Kepatuhan
siswa
mengerjakan
tugas/test

Siswa memberi umpan


balik berupa pertanyaan
ke kelompok lain

31

94%

Ratarata

Nilai
dengan
angka

(sumber : lampiran halaman )


Data tersebut kemudian dibandingkan dengan taraf keberhasilan tindakan
sebagai berikut.
Tabel 4.3.4

Penentuan Taraf Keberhasilan Keaktifan Siswa

Presentase
Keberhasilan
Tindakan
80% - 100%
60% - 79%
40% - 59%
10% - 39%
0% - 9%

Taraf Keberhasilan

Nilai dengan Huruf

Nilai dengan Angka

Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

A
B
C
D
E

5
4
3
2
1

(Sumber: diadopsi dari Farida, 2007 :43)


Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus II
diperoleh data bahwa persentase aspek yang tertinggi nampak pada aspek partisipasi
siswa yaitu sebesar 97,5% dengan kategori A atau Sangat baik. Sedangkan aspek
terendah adalah aspek keaktifan siswa yaitu sebesar 68,4% dengan kategori B atau
Baik. Sedangkan aspek kepatuhan siswa mengerjakan tugas dan test memiliki nilai
sebesar 78% dengan kategori B atau Baik.

Nilai
dengan
huruf

60

Dari 10 indikator yang muncul, terdapat 5 aspek indikator yang memiliki


kategori Sangat baik yaitu indikator Siswa menggali informasi baik dari buku
maupun sumber lain sebesar 94%, indikator siswa mau mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan dari guru sebesar 91%, berdiskusi dengan anggota
kelompok memecahkan permasalahan yang diberikan sebesar 97%, indikator terlibat
dalam tugas kelompok sebesar 91%, dan indikator Siswa memberi umpan balik
berupa pertanyaan ke kelompok lain sebesar 94%. Kemudian ada 3 indikator yang
termasuk kategori Baik yaitu indikator mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
guru sebesar 79%, indikator menjelaskan hasil diskusi melalui presentasi sebesar
76%, dan indikator Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain sebesar 64%.
Jika ketiga aspek utama aktivitas belajar tersebut ditarik rata-rata maka akan
diperoleh nilai sebesar 81,3% dan termasuk kedalam kategori Sangat Baik. Jika
dibandingkan dengan hasil aktivitas belajar siswa siklus I maka terjadi peningkatan.

3) Hasil Catatan Lapangan Siklus II


Hasil uraian catatan lapangan yang dilakukan oleh observer pada kegiatan
siklus II adalah sebagai berikut.
1.) Pada siklus II semua siswa dapat hadir dalam kegiatan pembelajaran.
2.) Situasi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sudah bagus dan kondusif,
siswa tidak lagi seramai pada saat siklus I berlangsung, hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh adanya guru pamong yang hadir saat kegiatan pembelajaran
berlangsung serta pengelolaan kelas oleh peneliti yang mendapat perbaikan.

61

3.) Siswa yang gaduh atau tidak melaksanakan pembelajaran dengan baik secara
individual tidak tampak.
4.) Siswa yang selalu aktif atau menonjol dibandingkan siswa lain yaitu Aisyah
Bahita, Alfa Millenia Enggar Paresty, Alsat Nasir Iskandar, Edward Prayoga
Susena, Habil Maranda Maghfirullah, Luthfianni Dewi Fortuna, Yolandha Iga
Harjanti dan Muhammad Syafrie Firmansyah.
5.) Siswa yang selalu tampak pasif yaitu Hasyyati Qidwah.
6.) Catatan lain yang muncul dalam penelitian adalah peneliti secara umum sudah
mampu menyampaikan materi dengan baik.
d. Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan kekurangan penelitian pada siklus I serta tindakan-tindakan
yang dilakukan untuk perbaikan-perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II,
dapat diketahui bahwa pada siklus II ini telah dapat memberikan peningkatan pada
aktivitas belajar siswa. Kegiatan refleksi ini digunakan untuk menentukan apakah
siklus II sudah berhasil atau belum berdasarkan analisis data observasi yang
dilakukan.
1) Pada aktivitas belajar siswa siklus II, diperoleh presentase aspek partisipasi siswa
sebesar 97,5% atau terjadi peningkatan dibandingkan siklus I yang sebesar
85,5%. Aspek keaktifan siswa siklus II sebesar 68,4% atau meningkat jika
dibandingkan siklus I yang hanya sebesar 50,6%, demikian juga pada aspek
kepatuhan siswa mengerjakan tugas pada siklus II meningkat menjadi sebesar
78% jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya sebesar 58,7%. Faktor
kehadiran guru pamong di kelas turut mempengaruhi terjadinya peningkatan ini.

62

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dan aktivitas siswa dapat
meningkat seiring dengan beradaptasinya model yang digunakan.
2) Pada kegiatan pembelajaan siklus II sudah lebih terkontrol dimana siswa tidak
lagi ramai, siswa juga lebih berani bertanya dan mengungkapkan pendapat.
Suasana kelas lebih kondusif dibandingkan pada siklus I dimana siswa yang
menonjol dalam berbuat gaduh dapat berpartisipasi dan lebih tenang.
3) Presentase keterlaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan
dimana peneliti pada siklus I hanya memiliki nilai presentase keterlaksanaan
sebesar 70,2% meningkat pada siklus II menjadi sebesar 78% dan masuk dalam
kategori B atau Baik.
D. Temuan Penelitian
Mengacu pada paparan data yang menggunakan model problem based
learning di kelas X IIS-1 SMA Negeri 8 Malang terdapat temuan penelitian sebagai
berikut.
1. Temuan Siklus I
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus I
diperoleh data bahwa presentase aspek yang paling tinggi nampak pada aspek
partisipasi siswa sebesar 85,5% dengan kategori Baik, aspek dengan presentase
terendah ada pada aspek keaktifan siswa sebesar 50,6% dengan kategori Cukup,
sedangkan aspek kepatuhan siswa dalam mengerjakan tugas/test sebesar 58,7%
dengan kategori Cukup.
Dari hasil observasi keterlaksanaan tindakan pengamat I, presentase yang
diperoleh adalah 75% dengan presentase maksimal 100%. Presentase yang diperoleh

63

dari pengamat II sebesar 72% dari presentase maksimal 100%, dari pengamat III
sebesar 66% dari presentase maksimal 100%, dari pengamat IV sebesar 70% dari
maksimal 100%, dan pengamat V sebesar 68% dari presentase total 100%. Dengan
demikian rata-rata dari presentase total yaitu sebesar 70,2% dengan kategori B atau
Baik.

2. Temuan Siklus II
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa pada siklus II
diperoleh data bahwa presentase aspek yang paling tinggi nampak pada aspek
partisipasi siswa sebesar 97,5% dengan kategori Sangat Baik, aspek dengan
presentase terendah ada pada aspek keaktifan siswa sebesar 68,4% dengan kategori
Baik, sedangkan aspek kepatuhan siswa dalam mengerjakan tugas/test sebesar
78% dengan kategori Baik.
Dari hasil observasi keterlaksanaan tindakan pengamat I, presentase yang
diperoleh adalah 87% dengan presentase maksimal 100%. Presentase yang diperoleh
dari pengamat II sebesar 77% dari presentase maksimal 100%, dari pengamat III
sebesar 78% dari presentase maksimal 100%, dari pengamat IV sebesar 72% dari
maksimal 100%, dan pengamat V sebesar 76% dari presentase total 100%. Dengan
demikian rata-rata dari presentase total yaitu sebesar 78% dengan kategori B atau
Baik.

Anda mungkin juga menyukai