Anda di halaman 1dari 21

P E N I L A I A N K E A D A A N

(SCENE ASSESMENT)
Pastikan keselamatan diri (penolong, penderita, orang lain)
KEMUNGKINAN
YANG TERJADI ?
CARA
MENGATASI ?
KONDISI ?
TINDAKAN AWAL DILOKASI KEJADIAN
Penolong memperkenal diri dan meminta ijin menolong
Tentukan keadaan umum (mekanisme cidera) & Penilaian Dini
Kenali dan atasi cedera yang mengancam nyawa
Stabilakan penderita dan teruskan pemantauan
Minta bantuan bila dianggap perlu






Kejadian itu sendiri
Penderita bila sadar
Keluarga atau saksi
Mekanisme kejadian
Cedera yang jelas
Perubahan bentuk yang nyata
Gejala & tanda spesifik
SUMBER INFORMASI
PENILAIAN DINI
KESAN UMUM TRAUMA ? MEDIS ?
PERIKSA RESPON A S N T
PASTIKAN JALAN NAFAS TERBUKA
NILAI PERNAFASAN ( 3 5 detik ) L D R
NILAI SIRKULASI ( 5-10 detik ) & HENTIKAN PERDARAHAN
HUBUNGI BANTUAN
K
R
B
A
C
Respon penderita dibagi menjadi 4 tingkat yaitu :
A = Awas
Penderita ini sadar dan mengetahui keberadannya artinya dia
menyadari lingkungannya, waktu pada saat itu serta
namanya
S = Suara
Penderita hanya menjawab / bereaksi bila dipanggil atau
mendengar suara. Penderita tidak perlu mampu menjawab
namun dapat mengikuti perintah sederhana.
N = Nyeri
Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang nyeri yang
diberikan oleh penolong misal : Cubitan kuat, penekanan di
tengah dada ( bila tidak ada cedera dada )
Bila penderitanya respon terhadap suara respon nyeri tidak
perlu diberikan. Reaksi yang terlihat mungkin hanya
membuka mata, erangan, melipat / menjauhkan alat gerak
dan gerakannya lainnya. Laporannya penderita adalah
respon.
T = Tidak respon
Penderita sam sekali tidak bereaksi terhadap rangsang apapun
yang diberikan oleh penolong. Seorang penderita yang tidak
sadar pasti memerlukan penanganan jalan napas dan penata
laksanaan lainnya. Penderita dilaporkan sebagai tidak ada
respon.

( Penguasaan Jalan nafas )
HEAD TILL CHIN LIFT JAW TRUST
Tidak ada trauma leher
Bila ada trauma Tl.Belakang
Membuka jalan nafas
CARA MENILAI
Lihat ( Look )
Dengar ( Listen )
Raba ( Feel )
A = AIRWAY ( + C SPINE CONTROLLE )
OBSTRUKSI JALAN NAPAS / TIDAK
Agitasi Hipoksemia
Penurunan kesadaran Hipercarbia
Pergerakan dada - perut waktu bernafas
( See saw - Rocking respiration)
Retraksi sela iga
Sianosis : kuku, bibir
A :
Airway
I H A T L
A :
Airway D E N G A R
OBSTRUKSI JALAN NAPAS / TIDAK

Suara napas normal
Bicara normal ------ tidak ada sumbatan

Suara napas tambahan - obstruksi parsial
- Snoring - Crowing / stridor
- Gurgling - Suara parau ----- laring !

Suara napas hilang
- Obstruksi total
- Henti napas
R B A A
A :
Airway
OBSTRUKSI JALAN NAPAS/TIDAK

Meraba / merasakan hembusan hawa
expirasi dari lubang hidung / mulut

Ada / tidaknya getaran di leher waktu
bernapas - sumbatan parsial
( Bantuan Pernafasan )
Frekuensi pernafasan :
Dewasa : 12 - 20 X / menit
Anak ; 20 X / meni
Bayi : >20 X /menit
( Penguasaan Sirkulasi)
Frekuensi sirkulasi :
Dewasa : 60-90 X / menit
Anak : 80-150 X / menit
Bayi : 120-150 X /menit
HENTIKAN PERDARAHAN
PEMERIKSAAN FISIK
KASUS TRAUMA ?
KASUS MEDIS ?
Wawancara penderita / keluarga / saksi
Perhatikan mekanisme kejadian dan usia
penderita
Perhatikan mekanisme cedera signifikan
Pemeriksaan fisik terarah sesuai keluhan dan
menyeluruh
Wawancara penderita / keluarga / saksi
Periksa tanda-tanda khas suatu penyakit
Periksa fisik sesuai keluhan (pemeriksaan
fisik secara rinci biasanya tidak dibutuhkan)
PENILAIAN TERARAH
PENGLIHATAN PERABAAN PENDENGARAN
INSPEKTION PALPALATION - AUSCULTATION
C E D E R A ?
P L N B
Pada penderita cedera, harus dicari adanya :

P = Perubahan Bentuk
L = Luka Terbuka
N= Nyeri tekan
B = Bengkak

Ingat Akaronim : P,L,N,B
TANDA VITAL
BAYI ANAK DEWASA
NADI 120 - 150 x/m 80 - 150 x/m 60 - 90 x/m
PERNAFASAN 25 - 50 x/m 15 - 30 x/m 12 - 20 x/m
SUHU TUBUH 37 C
TEK. DARAH S : 100 - 140 mmHg ; D : 60 90 mmHg
PERIKSA NADI 10 DETIK
A. Radialis
A. Brancialis
A. Femoralis
A. Carotis
P. N. di pergelangan tangan
P. N. di lengan atas
P. N. di lipatan paha
P. N. di leher

PERIKSA NAPAS
L D R
PERIKSA SUHU TUBUH Relatif
PERIKSA TEKANAN DARAH Tensi meter
RIWAYAT PENDERITA
PEMERIKSAAN BERKALA
PELAPORAN
Periksa kembali keadaan respons
Periksa kembali tanda vital
Periksa ulang penderita secara seksama
Periksa ulang tata laksana pertolongan
Pertahankan komunikasi dengan penderita
Singkat & jelas menyangkut seluruh data penting
Umur & jenis kelamin
Keluhan utama
Tingkat respon
Keadaan jalan napas
Pernapasan
Sirkulasi
Pemeriksaan fisik yang penting
KOMPAK yang penting
Penatalaksanaan / pertolongan
Perkembangan lainnya yang penting
KOMPAK
K = Keluhan Utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita, hal hal
yang dapat dirasakan penderita misalnya : nyeri
pusing, sakit. Tanda adalah hal yang dapat diamati
oleh orang lain, dilihat, diraba, didengar. Usahakan
memberikan pertanyaan terbuka.
O = Obat obatan yang diminum
Penderita sedang dalam pengobatan, mungkin
gangguan akibat lupa minum obat.
M = makanan / minuman terakhir
Makanan / minuman yang terakhir dikonsumsi oleh
penderita, ini bermanfaat bila menemui kasus
keracunan .
P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita / pernah
diderita.
A = alergi yang dialami
Perlu dicari penyebab kelainan pada pasien mungkin
merupakan alaergi terhadap bahan bahan
tertentu.
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita, sebelum
kecelakaan / sebelum timbulnya gejala dan tanda
penyakit yang diderita saat itu

Pemeriksaan Berkala
Penilaian dan penatalaksanaan yang sudah selesai tidak
berarti tugas seorang penolong sudah selesai.
Pemeriksaaan harus diteruskan secara berkala
sebelum mendapat pertolongan medis
Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai
kembali :
a. Keadaan respon
b. Nilai kembali jalan napas / perbaiki bila perlu
c. Nilai kembali pernapasan ,frekwensi dan
kualitasnya.
d. Periksa kembali nadi penderita, bila perlu lakukan
secara rinci bila waktu memungkinkan
e. Nilai kembali keadaan kulit : suhu, kelembaban dan
kondisinya, dari ujung kepala sampai kaki
f. Periksa kembali secara seksama mungkin ada
bagian yang belum diperiksa / sengaja dilewati
karena melakukan pemeriksaan terarah.
g. Nilai kembali penatalaksanaan apakah sudah
baik atau masih perlu tindakan lanjutan. Periksa
pembalutan, pembidaian dll.
h. Pertahankan kumunikasi dengan penderita
untuk menjaga rasa aman dan nyaman.

Bila penderita belum dan keadaanya cukup parah
maka penilaian kembali dilakukan setiap 5
menit, bila keadaan penderita stabil diulang
setiap 15 menit sekali.


6. Pelaporan
Setelah selesai menangani penderita, apalagi bila penolong
melakukannya dalam dalam tugas maka semua pemeriksaan
dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat
dan jelas kepada penolong selantnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
Umur dan jenis kelamin
Keluhan utama
Tingkat respon
Keadaan jalan napas
Pernapasan
Sirkulasi
Pemeriksaan Fisik yang penting
Kompak
Penatalaksanaan
Perkembangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai