Anda di halaman 1dari 12

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TEKNIK PEMBESARAN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) DENGAN SISTEM


RESIRKULASI TERTUTUP

BIDANG KEGIATAN :
PKM-KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

M Alfian Ramadhan, 060810073P, angkatan 2008


Alfiansyah Azam C., 060810324P, angkatan 2008
M Sungging Pradana, 060710129P, angkatan 2007
Husay Junian P., 060710160P, angkatan 2007
M. Yusuf Akbar, 060710139P, Angkatan 2007

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1 Judul Kegiatan : Teknik Pembesaran Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) dengan Sistem
Resirkulasi Tertutup
2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K
(Pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M
3 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan (√) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan
Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : M. Alfian Ramadhon
b. NIM : 060810073P
c. Jurusan : Budidaya Perairan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Airlangga
e. Alamat Rumah : Candi Lontar Tengah 7 No. 6
f. No Tel/ HP : 08563359751
g. Alamat email : moarlo_clt@ymail.co.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.
b. NIP : 19580117 198601 1 001
c. Alamat Rumah : Jl. Lembang 3 No. 2 Malang 65111
d. No Tel./HP : 08123355353
6. Biaya Kegiatan Total : Rp. 10.000.000,00
Sumber Dikti : Rp. 10.000.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Surabaya, 13 Oktober 2010
Menyetujui
Wakil Dekan 1 Ketua Pelaksana Kegiatan

( Ir. Moch. Amin Alamsjah. M. Si. Ph. D ) ( M. Alfian Ramadhon )


NIP.19700116 199503 1 002 NIM. 060810073P
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping

( Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M. Kes. ) ( Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.)
NIP. 19600427 198701 1 001 NIP. 19580117 198601 1 001
A. JUDUL
TEKNIK PEMBESARAN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) DENGAN SISTEM
RESIRKULASI TERTUTUP

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Ikan patin awalnya dapat di jumpai di danau,sungai,maupun rawa. Daerah distribusinya
meliputi Thailand, kamboja, laos, Myanmar, Vietnam dan Indonesia. Beberapa literature ikan
patin mulai matang kelamin pada umur 1-2 tahun.ikan patin mulai memijah pada musin
penghujan. Jumlah telur yang di hasilkan berbeda-beda. Tergantung pada kondisi dan ukuran
induk.induk yang beratnya mencapai 5-6 kg dapat menghasilkan telur sekitar 1,5 juta butir.
Larva ikan patin dapata hidup di air yang bersalinitas 5ppt, ikan patin bersifat Karnivora, tetapi
jika di budidayakan ikan patin bersifat omnivora atau pemakan segala. Berat tubuhnya dapat
mencapai beberapa kilogram.
Usaha pembesaran ikan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran
konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen, salah satunya ikan patin. Ikan patin
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan
punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan
tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40
cm. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara
monokultur maupun polikultur. Ikan patin saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi karena
memiliki beberapa keistimewaan antara lain ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis
yang kurang baik, rasa daging yang cukup enak hampir menyerupai daging ikan lele namun lebih
gurih, serta memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat
perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya.
Dengan mengandalkan tangkapan dari alam yang kemudian dibesarkan pada kolam-
kolam pembesaran. Namun karena permintaan yang terus meningkat, hal tersebut tidak mungkin
dilakukan karena stok ikan di alam terbatas dan jika hal tersebut terus dilakukan akan terjadi
kepunahan.Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
pembesaran. Pembesaran dapat dilakukan di kolam buatan, danau maupun karamba. Dalam
melakukan usaha pembesaran memerlukan benih. Stok benih dapat berasal alam maupun
hatchery- hatchery. Yang paling utama dalam pembesaran yaitu stok air bersih. Saat ini sangat
sulit mendapatkan air bersih. Untuk mencegah hal tersebut, dapat dilakukan dengan cara sistem
tertutup. Dengan cara ini masalah kebutuhan air bersih dapat terpenuhi.

C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh sistem tertutup terhadap laju pertumbuhan dan survival rate (SR)
ikan patin?
2. Berapakah laju pertumbuhan dan survival rate (SR) ikan patin setelah panen?

D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem tertutup terhadap laju pertumbuhan dan survival rate
(SR) ikan patin.
2. Untuk mengetahui laju pertumbuhan dan survival rate (SR) ikan patin setelah panen.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Untuk mengetahui pengaruh system tertutup terhadap laju pertumbuhan dan survival rate
(SR) ikan patin.
2. Untuk mengetahui laju pertumbuhan dan survival rate (SR) ikan patin setelah panen.

F. KEGUNAAN
Data ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para pembudidaya ikan patin
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan juga dapat digunakan sebagai usaha
pelestarian lingkungan.

G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi
Klasifikasi ikan patin menurut Saanin (1984) dalam Hernowo (2001) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluriodea.
Famili : Pangasidae.
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius hypopthalmus

Gambar 1. Ikan patin (Pangasius hypopthalmus)

2. Morfologi
Ikan patin memiliki badan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna
kebiru-biruan. Sama seperti ikan lele, ikan ini tidak mempunyai sisik. Sebagai ganti sisik, ikan
ini memproduksi lendir di kulitnya. Ikan ini memiliki semacam duri sebagai alat pertahanan diri
yang terletak di sirip bagian dorsal dan pectoral. Sirip ekornya berbentuk seperti gunting.
Mulutnya berada agak di sebelah bawah (sub-terminal) dengan dua pasang kumis.

3. Kebiasaan Hidup
Ikan patin merupakan ikan air tawar yang hidup bebas di sungai. Ikan ini ditemukan di
sungai – sungai besar seperti dan beberapa anak sungainya. Ikan ini hidup secara bergerombol
dan menyukai bagian perairan sungai yang berair tenang. Ikan ini mampu hidup di perairan yang
miskin oksigen. Larva ikan patin dapat hidup di air dengan salinitas 5 ppt, tetapi menjelang
dewasa akan mencari perairan tawar sampai masuk jauh ke sungai-sungai di pedalaman.

4. Kebiasaan Makan
Ikan patin termasuk ke dalam kelompok ikan pemakan segala (omnivore), tetapi ada pula
yang menyebutkan bahwa ikan ini cenderung menjadi karnivora (pemakan daging). Hal tersebut
terlihat dari kebiasaannya memakan ikan- ikan kecil. Ketika masih kecil, ikan ini menyukai
plankton serta tumbuhan air. Namun setelah dewasa, selain pakan yang disebutkan tadi, ikan ini
juga memangsa hewan seperti ikan kecil, udang kecil, atau serangga air. Apabila dibudidayakan
dikolam, ikan patin dapat diberi pakan alami dan pakan tambahan berupa pakan buatan seperti
pellet.
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan patin, karena hanya
dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diinginkan.
Pakan yang baik adalah pakan yang mempunyai gizi seimbang, baik protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan mineral. Untuk itu, pellet yang diberikan sebagai pakan tambahan adalah pelet
komersial dengan kandungan protein 30 – 40%.

H. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Pembesaran ikan patin menggunakan sistem tertutup


Saat ini kebutuhan air bersih untuk usaha perikanan sangat sulit didapat. Dalam hal ini
usaha pembesaran. Ikan patin merupakan ikan yang tahan hidup terhadap kondisi yang
miskin oksigen sekalipun. Namun untuk usaha pembesaran diperlukan air bersih. Agar
pasokan air bersih dapat terus ada, maka dilakukan usaha pembesaran ikan patin dengan
sistem tertutup. Sistem ini memungkinkan air yang telah digunakan akan difilter dan diolah
sehingga dapat digunakan kembali pada usaha pembesaran selanjutnya.

2. Keunggulan sistem tertutup


Sistem ini merupakan suatu cara untuk menghemat keberadaan air bersih. Air yang
telah digunakan pada usaha pembesaran sebelumnya tidak dibuang, melainkan ditampung
dalam suatu wadah dan di dalam wadah tersebut air akan diolah sehingga menjadi air bersih
yang dapat digunakan pada usaha pembesaran selanjutnya.

3. Peluang pasar
ikan patin memiliki nilai ekonomis yang termasuk bernilai tinggi.dan merupakan ikan
konsumsi yang cukup terkenal di masyarakat. Ikan ini dapat diolah menjadi beberapa macam
olahan kuliner. Rasanya juga nikmat dan lebih gurih dari ikan lele. Usaha pembesaran ikan
patin merupakan usaha melestarikan lingkungan sehingga selain menghasilkan ikan patin
ukuran konsumsi juga memanfaatkan air dari sisa pembesaran.
Selain keistimewaan di atas,daging ikan patin sangat mudah di pisahkan
durinya.dengan demikian,daging ikan patin dapat di olah dalam berbagai bentuk resep
makanan yang memerlukan daging tebal dan utuh serta bebas dari duri ikan.

4. Lokasi
Pemilihan lokasi bagi kegiatan usaha pembesaran ikan patin merupakan hal yang sangat
perlu di perhatikan.hal ini berkenaan dengan beberapa pertimbangan,antara lain sbb:
 Sumber air
Dalam pemilihan lokasi air sangat diperlukan dalam usaha pembesaran ikan (air
yang berkualitas dan mencukupi dari sisi jumlah/sisi debitnya).
 Kondisi tanah
Di pilih nya lokasi tanah dengan kemiringan tanah yang baik agar tidak
menyulitkan pengaturan distribusi air yang tidak banyak memerlukan energi listrik.
 Strategis
Lokasi mudah di jangkau dengan transportasi maupun kendaraan roda empat.
 Tersedia jaringan listrik
Kegiatan usaha pembesaran ini memerlukan sumber listrik.sumber listrik tersebut
antara lain di gunakanan sebagai penggerak peralatan aerasi maupun sebagai sumber
penerangan.
 Tersedia jaringan telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi sangat di perlukan bagi kegiatan usaha pembesaran ikan
patin ini,karena arus informasi dan komuikasi dengan pihak luar harus senantiasa
terjaga.contoh nya dapat mengakses internet yang merupakan pintu pasar global
sekaligus sebagai jaringan komunikasi dan promosi yang sangat efisien.

 Keamanan
Faktor yang sangat perlu di perhatikan ketika dalam memilih lokasi kegiatan
usaha pembesaran ikan patin adalah keamanan.dengan minimnya keamanan maka dapat
menimbulkan kejahatan yang mengakibatkan kerugian terhadap kegiatan usaha ini.

5. Rencana harga penjualan produk awal


Untuk awal penjualan, ikan hasil pembesaran akan dijual dengan harga rp 18.000,-
/kg. dalam rangka promosi, untuk tiap pembelian min. 10 kg akan diberi bonus 1 kg ikan.

6. Rencana pengemasan (packaging)


Ikan hasil pembesaran akan dikemas dengan menggunakan plastik yang didalamnya
berisi air, ikan dan oksigen. Perbandingan air dengan oksigen disesuaikan dengan lama dan
jarak tempuh pengiriman ikan hasil panen.

I. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

a. Bahan
 Benih patin
 Pakan
 Oksigen
 Pupuk
 Obat-obatan

b. Alat
 Bambu
 Terpal
 Batu aerator
 Blower
 Kabel
 Jaring
 Pompa air tawar
 Thermometer
 Tong
 Pipa paralon
 Besi
 Timbangan digital
 Selang
 Sumber listrik

c. Cara pelaksanaan
Peralatan yang telah ada dipasang sesuai dengan kebutuhan. Setelah semua terpasang
baskom diisi air dan di isi benih ikan patin. Lama pembesaran sekitar empat bulan dan
selama proses pembesaran ikan diberi pakan dua kali sehari.
d. Strategi pemasaran
1. Produk
Produk berupa ikan patin ukuran konsumsi dengan berat 400- 700 gram.
2. Harga
Harga jual ikan patin sesuai dengan harga pasar sehingga dapat diterima oleh
masyarakat.
3. Distribusi
Dirtribusi dilakukan dengan menggunakan kendaraan dari produsen ke konsumen.
4. Promosi
Promosi dilakukan dengan menawarkan pada rekan, keluarga, pedagang, dan warung
atau restoran yang menyediakan menu berbahan dasar ikan patin.

J. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM


No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka dan X X X X X X X X X X X X X X X X
Lapangan
2 Penyiapan alat dan X X X
bahan
3 Proses Produksi X X X X X X X X X X X X X X
pembesaran
4 Promosi X X X X X X X X X X
5 Pembahasan dan X X X X X X X X
evaluasi
6 Pembuatan laporan X X X X

K. RANCANGAN BIAYA
Rencana modal:
Uraian Penyusutan 3% investasi Perawatan 1% investasi
Bambu Rp. 13.500 Rp. 4.500
Terpal 4x5 meter Rp. 18.000 Rp. 6.000
Selang aerator Rp. 1.800 Rp. 600
Batu aerator Rp. 4.500 Rp. 1.500
Blower Rp. 48.000 Rp. 16.000
Kabel 60 m Rp. 9.000 Rp. 3.000
Jaring Rp. 1.800 Rp. 600
Pompa air tawar Rp. 27.000 Rp. 9.000
Pipa paralon 1 dim Rp. 31.500 Rp. 10.500
Thermometer Rp. 3.600 Rp. 1.200
Tong Rp. 9.000 Rp. 3.000
Besi 3m Rp. 20.400 Rp. 6.800
Besi 2m Rp. 15.300 Rp. 5.100
Besi 1m Rp. 12.000 Rp. 4.000
Timbangan Digital Rp. 9.000 Rp. 3.000
Total Penyusutan Rp. 224.400,- Rp. 74.800,-

URAIAN Jumlah Harga Satuan Total Nilai

Biaya Variabel
Benih patin 1 pack=60 ekor 8 pack Rp. 32.000 Rp. 256.000
Pakan 3 sack Rp. 300.000 Rp. 900.000
Listrik dalam 4 bulan - - Rp. 900.000
Plastik 5 kg 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Oksigen 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000

Jumlah Rp. 2.506.000

Investasi:
URAIAN Jumlah Harga Satuan Total Nilai
Bambu 30 Rp. 15.000 Rp. 450.000
Terpal 4x5 meter 6 Rp. 100.000 Rp. 600.000
Selang aerator 20 m Rp. 3.000 Rp. 60.000
Batu aerator 30 Rp. 5.000 Rp. 150.000
Blower 2 Rp. 800.000 Rp. 1.600.000
Kabel 60 m - - Rp. 300.000
Jaring 6 Rp. 10.000 Rp. 60.000
Pompa air tawar 1 Rp. 900.000 Rp. 900.000
Pipa paralon 1 dim 30 m Rp. 35.000 Rp. 1.050.000
Thermometer 6 Rp. 20.000 Rp. 120.000
Tong 2 Rp. 150.000 Rp. 300.000
Besi 3m 17 Rp. 40.000 Rp. 680.000
Besi 2m 17 Rp. 30.000 Rp. 510.000
Besi 1m 20 Rp. 20.000 Rp. 400.000
Timbangan Digital 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
Jumlah Rp. 7.480.000

Penerimaan per 4 Bulan


Penjualan ikan patin 400 ekor (1-2 ekor/kg) x Rp. 18.000/kg = Rp. 7.200.000
Keuntungan per 4 Bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp. 7.200.000,- – Rp. 2.506.000,-
= Rp. 4.694.000,-

Revenue Cost Ratio (R/C)


R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp. 7.200.000,- : Rp. 2.506.000,-
= 2,8
Pay Back Period = ( Total biaya investasi : keuntungan )/ 4 bulan
= ( Rp. 7.480.000 : Rp. 4.694.000)/ 4 bulan
= 1,59/ 4 bulan
= 0,39/ 1 bulan

BEP (Harga) = Total Biaya Operasional = Rp. 2.506.000 = Rp. 6.265,-


Total Produksi 400
BEP (Produksi) = Total Biaya Operasional = Rp. 2.506.000 = 139,22 kg
Harga Rp. 18.000

Rencana Target dan Peningkatan Penjualan


Rencana target dapat menjual ikan patin dengan berat 4-7 ons sebanyak 240 ekor dengan
peningkatan berat 4 kali lipat berat awal ini diasumsikan 17 % mati. Peningkatan
penjualan tiap siklus 2 kali lipat.

Rencana Kebutuhan Modal Awal


Rencana kebutuhan modal awal yaitu biaya invetasi awal ditambah dengan biaya modal
kerja dan biaya operasional. Modal awal yang dibutuhkan dalam usaha budidaya ikan
patin ini adalah Rp. 10.000.000,-

L. LAMPIRAN

Biodata Ketua Pelaksana


Nama : M Alfian Ramadhon
Fakultas : Perikanan Dan Kelautan
Alamat Rumah : Candi Lontar Tengah 7 No 6
Nomor Telepon : 08563359751
Alamat Email : moarlo_clt@ymail.co.id
Biodata Anggota Pelaksana
Nama : Husay Junian P.
Fakultas : Perikanan Dan Kelautan
Alamat Rumah : Gayatri no. 32
Nomor Telepon : 081934684864
Alamat Email : peewe_gaskien@yahoo.co.id.

Biodata Anggota Pelaksana


Nama : M. Yusuf Akbar
Fakultas : Perikanan Dan Kelautan
Alamat Rumah : Jl. Semolowaru Elok Blok K/7
Nomor Telepon : 085646505488/085730369634
Alamat Email : maichellucup@yahoo.co.id

Biodata Anggota Pelaksana


Nama : M Sungging Pradana
Fakultas : Perikanan Dan Kelautan
Alamat Rumah : Jl. Jend. A. Yani 68- 70 kav 9
Nomor Telepon : 085733133312
Alamat Email : Msungging_unair@yahoo.com

Biodata Anggota Pelaksana


Nama : Alfiansyah Azam C.
Fakultas : Perikanan Dan Kelautan
Alamat Rumah : Ds. Tawangsari no 17 rt 3 rw 1. Taman – Sepanjang.
Nomor Telepon : 081330347433
Alamat Email : macanhitem@gmail.com

Biodata Dosen Pembimbing


Nama : Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.
NIP : 19580117 198601 1 001
Fakultas/ Program Studi :Fakultas Perikanan dan Kelautan
Perguruan tinggi :Universitas Airlangga
Alamat : Jl. Lembang 3 No. 2 Malang 65111
Nomor Telepon : 08123355353
Alamat Email : bs_rahardja@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai