Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN 6

PENETASAN TELUR IKAN

Tujuan
Tujuan Akhir
Akhir pembelaj
pembelajaran
aran / Terminal
rminal Performa
Performance
nce Objecti
Objective
ve (TPO)
(TPO) setelah
setelah
mempelajari kompetensi ini peserta diklat mampu memijahkan induk ikan secara
buatan menggunakan hormon artificial sesuai persyaratan bila disediakan induk
ikan, ikan donor,
donor, alat bedah, peralatan pemijahan ikan secara semi buatan, dan
kolam pemijahan
ub $ompetensi Penetasan Telur
Telur
*kan

A. Tujuan Antara
Antara / Enabling Objective (EO)
Objective  (EO)
Peserta mampu menetaskan telur ikan

B. Materi Penetasan Telur Ian

Penetasan merupakan perubahan intracapsular ( tempat yang terbatas ) ke fase


kehidupa
kehidupan,
n, hal ini penting
penting dalam
dalam perubah
perubahan
an ! peruba
perubahan
han morfolog
morfologii he"an
he"an
Penetasan merupakan saat terakhir masa pengeraman sebagai hasil beberapa
proses sehingga embrio keluar dari cangkangnya Penetasan terjadi karena kerja
meka
mekani
nik
k dan
dan kerj
kerja
a en#i
en#ima
mati
tik
k $erj
$erja
a meka
mekani
nik
k dise
diseba
babk
bkan
an embr
embrio
io seri
sering
ng
mengubah posisinya karena kekurangan ruang dalam cangkangnya atau karena
embrio lebih panjang dari lingkunganny
lingkungannya
a dalam cangkang $erja en #imatik
merup
merupak
akan
an en#im
en#im atau
atau unsur
unsur kimia
kimia yang
yang diseb
disebut
ut chor
chorion
ion dikel
dikeluar
uarkan
kan oleh
oleh
kelenjar endodermal didaerah parink embrio %abungan kerja mekanik dan kerja
en#imatik menyebabkan telur ikan menetas
&aktor luar yang yang berpengaruh terhadap penetasan telur ikan adalah suhu,
oksigen terlarut,p', salinitas dan intensitas cahaya Proses penetasan umumnya
berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi karena pada suhu yang
tinggi proses metabolismo berjalan lebih cepat sehingga perkembangan embrio
akan lebih cepat yang berakibat
berakibat lanjut pada pergerakan
pergerakan embrio dalam cangkang
cangkang
yang
yang lebih
lebih intensif
intensif amur
amur demikian
demikian,, suhu
suhu yang
yang terlalu
terlalu tinggi
tinggi atau
atau beruba
berubah
h
mendadak dapat menghambat proses penetasan dapat menyebabkan kematian

133
embrio dan kegagalan penetasan uhu yang baik untuk penetasan ikan + !
-.o
$elarutan oksigen terlarut dan intensitas cahaya akan mempengaruhi proses
penetasan Oksigen dapat mempengaruhi sejumlah organ embrio ahaya yang
kyat dapat menyebabkan laja penetasan yang cepat, kematian dan pertumbuhan
embrio yang jelek serta figmentasi yang banyak yang berakibat pada
terganggunya proses penetasan
0enurut elson dalam umantadinata (123-), proses pembelahan sel pada
binatang bertulang belakang meliputi 4
leavage 4 Pembelahan #ygote secara cepat menjadi unit5unit yang
lebih kecil yang di sebut blastomer
6lastulasi 4 Proses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel5sel
blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan
sebagai blastocoel Pada akhir blastulasi, sel5sel
blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal,
notochordal, meso5dermal, dan endodermal yang
merupakan bakal pembentuk organ5organ
%lastrulasi 4 Proses pembelahan bakal organ yang sudah terbentuk
pada saat blastulasi
Organogenesis 4 Proses pembentukan berbagai organ tubuh berturut5turut
bakal organ5organ antara lain susunan syaraf, notochord,
mata, somit, lateralis, jantung, aorta, insang, infudibulum
dan lipatan5lipatan sirip (6alinsky, 1273 dalam
umantadinata (123-)

!. "ara Penetasan Telur Ian


Teknik penetasan telur beberapa jenis ikan berbeda5beda sesuai dengan sifat
telur ikan Telur ikan mas, lele, patin menempel pada substrat kemudian
ditetaskan di "adah penetasan edangkan telur ikan nila, banal ditetaskan
melayang5layang di "adah penetasan
Penetasan telur ikan lele, mas yang dipijahkan secara semi buatan maupun
alami dilakukan dengan memisahkan induk dan telur etelah induk selesai

134
memijah, telur lele dumbo maupun ikan mas yang menempel di substart
(kakaban) diangkat untuk ditetaskan di bak penetasan *nduk ikan yang telah
selesai memijah harus ditangkap dan dikembalikan lagi ke kolam pemeliharaan
induk 6ak penetasan telur dapat berupa kolam tembok, fiberglas kolam dan
sebagainya 6ak penetasan diisi air bersih setinggi -. ! 8. cm Air bisa berasal
sumur pompa, sumur timba atau sumber air lainnya, yang penting air tersebut
tidak mengandung kaporit atau #at kimia berbahaya lainnya
eluruh telur yang ditetaskan harus terendam air, tentunya proses ini
memerlukan kakaban $akaban yang penuh dengan telur diletakan terbalik
sehingga telur menghadap ke dasar bak 9engan demikian telur akan terendam
air seluruhnya Telur yang telah dibuahi ber"arna kuning cerah kecoklatan,
sedangkan telur yang tidak dibuahi ber"arna putih pucat 9i dalam proses
penetasan telur diperlukan suplai oksigen yang cukup :ntuk memenuhi
kebutuhan akan oksigen terlarut dalam air, setiap bak penetasan di pasang
aerasi
Pada beberapa telur ikan "aktu penetasan berbeda5beda Telur akan menetas
tergantung dari suhu air bak penetasan dan suhu udara ;ika suhu semakin
panas, telur akan menetas semakin cepat 6egitu juga sebaliknya, jika suhu
rendah, menetasnya semakin lama Telur ikan lele dumbo, ikanpatin dan ba"al
akan menetas menjadi larva antara 13 !+7 jam dari saat pembuahan
edangkan telur ikan ikan mas menetasa setelah -< ! 73 jam dari pembuahan
umantadinata (123-) mengatakan faktor5faktor yang mempengaruhi daya tetas
telur adalah 4
1 $ualitas telur $ualitas telur dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan
pada induk dan tingkat kematangan telur
+ =ingkungan yaitu kualitas air terdiri dari suhu, oksigen, karbon5dioksida,
amonia, dll
- %erakan air yang terlalu kuat yang menyebabkan terjadinya benturan yang
keras di antara telur atau benda lainnya sehingga mengakibatkan telur pecah
6la>ter dalam umantadinata (123-), penetasan telur dapat disebabkan
oleh gerakan telur, peningkatan suhu, intensitas cahaya atau pengurangan

135
tekanan oksigen 9alam penekanan mortalitas telur, yang banyak berperan
adalah faktor kualitas air dan kualitas telur selain penanganan secara intensif

%ambar + 0enetaskan Telur 

Lan#a$ Menetasan Telur Ian


1 iapkan kolam penetasan, bersihkan dan keringkan

136
+ Airi kolam penetasan dengan kedalaman 7. cm
- Angkat kakaban berisi telur dan cuci dengan cara menggoyang5goyangkan
kakaban tersebut
7 Amati "arna telurnya
8 Pindahkan kakaban yang berisi telur ke dalam kolam penetasan dengan
kedalaman 1. cm :sahakan kakaban tenggelam
< Pasang aerator bila perlu Aerator tidak perlu besar
 Pindahkan *nduk ikan yang berada di dalam kolam pemijahan ke dalam
kolam induk
3 Amati kapan telur mulai menetas
2 Perkirakan berapa persen derajat penetasanya
1. Apabila telur telah menetas semua, angkat kakaban, cuci dan keringkan
untuk disimpan kembali

%. Kualitas Air untu Penetasan Telur Ian


 Air merupakan kebutuhan mutlak bagi ikan sebagai media tempat hidup
amun demikian, tidak semua air dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan air 
ta"ar umber air yang digunakan untuk pemeliharaan ikan air ta"ar harus
memenuhi persyaratan parameter fisika, kimia maupun biologi ifat fisika air 
merupakan tempat hidup dan menyediakan ruang gerak ifat kimia merupakan
penyedia unsur hara, vitamin, mineral, gas5gas terlarut dan sebagainya, sifat
biologi air merupakan media untuk kegiatan biologis dalam pembentukan dan
penguraian bahan5bahan organik ehingga kondisi ketiga hal tersebut harus
sesuai dengan persyaratan untuk hidup dan berkembangnya ikan yang
dipelihara

a) Para&eter 'isia air 


Parameter fisika air yang banyak berperan dalam penetasan telur ikan adalah
suhu, "arna, kecerahan dan kekeruhan air ( turbidity )

1) uhu air 

137
uhu air merupakan salah satu parameter fisika yang perlu diperhatikan karena
dapat mempengaruhi nafsu makan dan pertumbuhan ikan ecara garis besar,
suhu air dapat mempengaruhi kegiatan metabolisme, perkembangbiakkan,
pernapasan, denyut jantung dan sirkulasi darah, kegiatan en#im dan proses
fisiologi lainnyan pada ikan dan organisme perairan lainnya elain
mempengaruhi pertukaran #at seperti yang telah disinggung di atas, suhu juga
akan mempengaruhi kadar oksigen yang terlarut dalam air dan daya racun suatu
bahan pencemar
emakin tinggi suhu suatu perairan semakin sedikit oksigen terlarut di dalamnya
sedangkan kebutuhan oksigen setiap 1.? oleh organisme perairan naik hampir 
dua kali lipat ontoh lain yakni daya racun potasium sianida terhadap ikan akan
naik dua kali lipat setiap kenaikkan suhu 1.? esuai hukum @an 'off bah"a
untuk setiap perubahan kimia, kecepatan reaksinya naik dua sampai tiga kali
lipat setiap kenaikkan suhu sebesar 1.?  uhu yang baik untuk pembenihan
ikan air ta"ar berkisar antara +8 5 -1? 
+) $ecerahan dan kekeruhan ( turbidity )
6esarnya cahaya matahari langsung yang jatuh pada suatu tempat tergantung
pada musim, letak geografis, "aktu, sudut jatuh, tinggi tempat dari permukaan
ta"ar ahaya yang jatuh pada permukaan air sebagian akan dipantulkan dan
sebagian lagi diserap ke dalam air ahaya yang diserap dan tingkat kekeruhan
(bahan organik dan plankton) menentukan kecerahan suatu perairan
$ecerahan yang baik untuk penetasan telur ikan adalah kecerahan dengan
 jumlah cahaya matahari yang masuk tidak terlalu besar sehingga proses
fotosintesa dapat berjalan seimbang dan jumlah fitoplankton memadai untuk
kehidupan ikan $isaran kecerahan perairan untuk kehidupan ikan khususnya
penetasan telur ikan air ta"ar adalah +8 ! 7. cm

) Para&eter i&ia air 


Parameter kimia air yang banyak berperan adalah oksigen terlarut, kandungan
karbondioksida bebas (O +), p' air (derajat keasaman), alkalinitas, ammonia
('- dan '7), asam sulfida (' +) dan salinitas

138
!) Osi#en terlarut (O)
Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan organisme perairan,
bila kadar oksigen rendah dapat berpengaruh terhadap fungsi biologis dan
lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat mengakibatkan kematian organisme
Oksigen juga tidak hanya berfungsi untuk pernapasan (respirasi) ikan, tetapi juga
untuk penguraian atau perombakan bahan organik yang ada di dasar kolam
etiap hari konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan mengalami fluktuasi
$onsentrasi terendah terjadi pada "aktu subuh (dini hari) kemudian meningkat
pada saat matahari terbit dan menurun kembali pada malam hari Perbedaan
konsentrasi oksigen terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang mempunyai
kepadatan planktonnya tinggi dan sebaliknya $adar oksigen terlarut dalam air 
yang baik untuk kehidupan benih ikan adalah 8 ppm
$elarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu,
kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan arus air, luas daerah permukaan
perairan yang terbuka, tekanan atmosfer dan persentase oksigen sekelilingnya
6ila pada suhu yang sama konsentrasi oksigen terlarut sama dengan jumlah
kelarutan oksigen yang ada di dalam air, maka air tersebut dapat dikatakan
sudah jenuh dengan oksigen terlarut 6ila air mengandung lebih banyak oksigen
terlarut daripada yang seharusnya pada suhu tertentu, berarti oksigen dalam air 
tersebut sudah le"at jenuh ( super saturasi )
 Apabila dikaitkan dengan tekanan udara dan suhu, maka kelarutan oksigen
dalam air akan menurun dengan menurunnya tekanan udara dan suhu Pada
usaha pembenihan ikan air ta"ar di kolam kadar oksigen terlarut dapat
dioptimalkan dengan bantuan aerator seperti kincir atau turbo

%) Kar*n+i*si+a ("O%)
$arbondioksida atau #at asam arang dibutuhkan secara tidak langsung oleh
organisme perairan 9engan kata lain karbondioksida dibutuhkan pada proses
fotosintesa fitoplankton dan penentu derajat keasaman (p') perairan
$arbondioksida bersenya"a dengan air membentuk asam karbonat (' +O-)

yang menghasilkan kondisi asam dalam perairan melalui disesiasi menjadi '
dan 'O -5, reaksinya adalah sebagai berikut 4

139
O-  '+O '+O- '  'O-5 +'  O-5
*kan akan mengalami kesulitan pernapasan pada kadar karbondioksida melebihi
18 ppm

,) - air
6esarnya p' suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion hidrogen yang
terdapat di dalam perairan tersebut 9engan kata lain nilai p' suatu perairan
akan menunjukkan apakah air bereaksi asam atau basa ilai p' air optimal
untuk mendukung kehidupan ikan dan kultur pakan alami (fitoplankton) berkisar 
antara <,8 ! 3,8

) A&&*nia
 Ammonia merupakan perombakan senya"a nitrogen oleh organisme renik yang
dilakukan pada perairan anaerob atau kurangnya kandungan oksigen terlarut
dalam air 9i dalam air ammonia mempunyai dua bentuk senya"a yaitu senya"a
ammonia bukan ion (' -) dan berupa ion amonium (' 7)
9alam kaitannya dengan usaha pemeliharaan ikan air ta"ar, ' -  akan dapat
meracuni ikan sedangkan ' 7 tidak berbahaya kecuali dalam konsentrasi
sangat tinggi $onsentrasi ' - yang tinggi biasanya terjadi setelah fitoplankton
mati kemudian diikuti dengan penurunan p' air disebabkan konsentarsi O +

meningkat
6atas pengaruh yang mematikan ikan apabila konsentarsi ' -  pada perairan
tidak lebih dari 1 ppm karena dapat menghambat daya serap hemoglobin darah
terhadap oksigen dan ikan akan mati karena sesak napas
Perombakan senya"a nitrogen pada perairan aerob akan menghasilkan
senya"a nitrat yang dapat diserap oleh organisme nabati sampai menjadi
senya"a organik berupa protein

". Tu#as0Tu#as

1) Penguasaan $onsep

140
•  Anda akan melakukan penetasan telur ikan . Anda akan melakukan persiapan
"adah penetasan, mengelola kualitas air, menebar telur ikan pada "adah
penetasan apa tidak, jelaskan alasannnya
•  Apakah yang akan anda lakukan bila dalam penetasan, telur ikan tidak
menetassB
• Prosedur apa yang yang harus diikuti dalam melaksanakan penetasan telur 
ikanB
•  Apakah yang menjadi bahan pertimbangan dalam penebaran telur ikan ke
dalam "adah penetasan, jelaskan
• 6agaimana kualitas dan kuantitas air yang baik yang digunakan dalam
penetasan telur ikan, jelaskan
•  Alat apa yang akan anda pilih untuk menambah oksigen terlarut dalam air,
 jelaskan alasannya
+) 0engenal &akta
• 0elakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh guru
kegiatan observasi ke masyarakat ( pengusaha perikanan / industri
perikanan) dalam pemijahan induk ikan secara buatan menggunakan
hormone artificial
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat berbeda

• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat melakukan


penetasan telur 9ari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan
apa yang dilakukan masyarakat dan mampu memberi kontribusi secara
positif tapi belum ada pada konsep dasar, mengidentiikasi apa yang ada pada
konsep dasar tapi belum dilakukan oleh masyarakat, dan bila dilakukan akan
mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan
produktifitas penetasan telur ikan aran apa yang bisa diberikan untuk
memperbaiki kegiatan penetasan telur ikan
• $egiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk sub
kompetensi/kompetensi pemijahan ikan secara alami, penetasan telur,

141
pemeliharaan larva di kolam/bak/fiberglas, pemberian pakan larva, panen dan
pasca panen benih ikan
- 0ereleksikan, setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan
mengenal fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana
anda akan melakukan penetasan telur ikan berdasarkan konsep dasar dan
hasil observasi penetasan telur ikan di masyarakat
7 0elakuka analisis dan sintesis
•  Analisis daya dukung peserta diklat melakukan kegiatan analisis terhadap
daya dukung yang tersedia di tempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaian dalam kegiatan penetasan teluur ikan di masyarakat (lahan,
iklim mikro, alat dan bahan) $egiatan ini dilakukan secara berkelompok
• intesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil releksi
pemijahan ikan secara alami dan hasil analisis terhadap tingkat kesesuaian
daya dukung, peserta diklat melakukan rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil
refleksi dalam kegiatan penetasan telur ikan di masyarakat $egiatan
rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter penetasan telur ikan
8 0enyusun dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun / membuat alternatif rencana
penetasan telur ikan, rencana kerja / proposal memuat metode penetasan
telur ikan yang akan dilaksanakan, "aktu pencapaian dan jad"al kegiatan
serta pembagian tugas kelompok
• Pengambilan keputusan / menetapkan rencana kerja
ecara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana penetasan telur ikan yang akan dilaksanakan, dengan
memperhatikan daya dukung dan persyaratan teknis dalam penetasan telur 
ikan. Apabila ada kesulitan peserta dapat mendiskusikan dengan fasilitator
• Penetapan peran masing5masing individu dalam kelompok
$elompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok

142
• 0elaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan persiapan
"adah, mengacu pada rencana kerja pemijahan secara penetasan telur ikan
yang telah disepakati
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan pengamatan
dan pencatatan data kegiatan persiapan "adah yang dilaksanakan =embar 
pengamatan disiapkan peserta diklat setelah mendapat persetujuan fasilitator 
• Cvaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksnakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan
pencapaian standar kerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan
• Peserta dilat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep5konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya
• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik
Peserta secara berkelompok menyusun umpan balik / rekomendasi terhadap
metode persiapan "adah untuk mendapatkan hasil yang optimal Perumusan
umpan balik ini juga harus mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi
hasil kerja
. Tes

E. a'tar e1i+en2e *' learnin# 3an# $arus +iu&-ulan


• 'asil perumusan penguasaan konsep dan tugas5tugas diskusi, presentasi
dan hasil perumusan tentang sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air untuk
penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran telur ikan
dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• 'asil observasi mengenal fakta di masyarakat perikanan tentang sifat telur 
ikan, kualitas dan kuantitas air untuk penetasan telur ikan, "adah penetasan
telur ikan, padat penebaran telur ikan dan proses penetasan telur ikan pada
penetasan telur ikan

143
• 'asil refleksi tentang sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air untuk
penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran telur ikan
dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• 'asil analisis tentang sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air untuk
penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran telur ikan
dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• 'asil sintesis tentang sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air untuk
penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran telur ikan
dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• 'asil penyusunan rencana kegiatan (berupa rencana / proposal
implementasi) tentang sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air untuk
penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran telur ikan
dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• 'asil pengamatan/recording kegiatan tentang sifat telur ikan, kualitas dan
kuantitas air untuk penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat
penebaran telur ikan dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur 
ikan
• 'asil evaluasi ketercapaian tentang sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air 
untuk penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran
telur ikan dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• 'asil evaluasi ketercapaian sifat telur ikan, kualitas dan kuantitas air untuk
penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan, padat penebaran telur ikan
dan proses penetasan telur ikan pada penetasan telur ikan
• $esimpulan dan rekomendasi / umpan balik tentang sifat telur ikan, kualitas
dan kuantitas air untuk penetasan telur ikan, "adah penetasan telur ikan,
padat penebaran telur ikan dan proses penetasan telur ikan pada penetasan
telur ikan

144

Anda mungkin juga menyukai