DISUSUN OLEH:
CAHYO PRIO KUNCORO
TARUNA SISIPAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
dalam kegiatan pembenihan akan sangat berpengaruh baik terhadap tahap budidaya
selanjutnya. saat ini kegiatan budidaya ikan terutama pada tahap pembenihan telah
menggunakan beragam teknologi baru untuk bisa menghasilkan benih yang berkualitas baik.
benih yang unggul kualitas dan kuantitasnya. Teknologi diharapkan dapat mendukung
• Hatchrey pada suatu wilayah titik tumbuh kegiatan ekonomi pengembangan wilayah
ikan dan udang sejak tahun 2008 yang berdasar kepada Peraturan Pemerintah nomor 28
Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan. Hal ini bertujuan menjaga
sustainability (produksi budidaya perikanan pada tingkat yang stabil). Penerapan sertifikasi
pembenihan berdasarkan pedoman umum Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara
Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Kedua pedoman tersebut berisi standar-standar tata
laksana pembenihan yang ideal dan mengacu pada standar yang dipakai secara internasional.
Yang dimaksud dengan CPIB adalah metode pengembangbiakan ikan dengan melakukan
yang terkontrol. Proses tersebut melalui penerapan teknologi sesuai dengan persyaratan
biosekuriti, ketelusuran (traceability), dan keamanan pangan (food safety) yang menjadi
pijakan penilaian. Berdasarkan pedoman umum CPIB, faktor penentu keberhasilan dan
keberlanjutan usaha pembenihan antara lain kondisi unit pembenihan yang memenuhi
kelayakan bioteknis. Tingkat kelayakan tersebut meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja, dan
fasilitas (sarana filtrasi, pengendapan dan bak tandon), mesin dan peralatan kerja, serta
sarana biosekuriti.
B. Tujuan Makalah
Makalah di buat penulis untuk salah satu tugas dari mata kuliah pada Program studi
Aquakultur yang memiliki pembahasan mengenai hal hal tentang penentuan jenis komoditas
untuk usaha pembenihan ikan bersirip dan apa yang kebanyakan dilakukan masyarakat dalam
melakukan usahanya,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembenihan
Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan
tahap kegiatan selanjutnya, yaitu pembesaran atau suau kegiatan pemeliharaan yang
bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi
Pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, serta kultur pakan
mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu
Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu
makan biota budidaya tinggi didalam wadah pemeliharaan. Pakan yang diberikan pada induk
memiliki kualitas yang baik terutama kandungan asam amino (protein, asam lemak,
2. Pemijahan induk
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah
matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung
secara alami dan bantuan, sehingga masing-masing disebut pemijahan alami dan pemijahan
buatan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma didalam air setelah dikeluarkan
oleh induk betina, proses ini biasanya didahului oleh aktifitas percumbuan oleh kedua induk
tersebut.
Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan oleh bantuan
manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina. Pemijahan dapat berlangsung setelah
3. Penetasan telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan
diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan dalam wadah
khusus sehingga disebut wadah penetasan. Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium,
pembenihan, hal ini disebabkan sifat larva yang merupakan stadia paling kritis dalam siklus
hidup biota budidaya, sehingga pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling sulit.
Pemeliharaan larva dan benih meliputi persiapan wadah, penebaran larva, pemberian
merupakan salah satu jenis pakan yang digunakan dalam bidang akuakultur. Selain
pakan alami dalam akuakultur dikenal pakan buatan dan pakan tambahan.
benih sehat dalam waktu sesingkat mungkin. Pembesaran larva atau benih yang efisien
bergantung pada kualitas dan asupan pakan, frekuensi makan dan persyaratan kondisi
lingkungan yang optimal serta pengalaman pengelola dan pelaksana disebuah usaha
pembenihan. Tidak mungkin memberikan desain hatcheri yang spesifik, karena situasi di
setiap peternakan itu unik. Namun, setidaknya ada persyaratan khusus untuk pembenihan
yang perlu diperhatikan. Manajemen pembenihan harus diawali dengan perencanaan, lalu
pengawasan, pemantauan, dan evaluasi. Yang perlu dipersiapkan bagi pembangunan usaha
• SDM: kemampuan tenaga kerja, etos kerja, pengaturan kerja (waktu dan jumah
• SDA: biota yang diusahakan (biologi, siklus hidup, pakan, dll) yang menyangkut
Lokasi, terdiri dari kriteria teknis dan sosial budaya. - Kriteria teknik: ketinggian dan
kemiringan tempat, tanah, sifat fisika dan kimia air, sumber air. - Kriteria sosial ekonomi:
daerah pengembangan yang cukup luas, persyaratan jenis ikan, pemasaran, sarana,
- Suplai air yang bersih : bak sedimentasi, bak filter, bak air bersih. - Sistem perolehan
- Sistem suplay air tawar : Bak sedimentasi, bak air tawar bersih - Sistem suplai udara
- Sistem drainase
penganalisis air. Metode pembenihan, berupa fase tahapan kerja dengan menggunakan
✓ Peluang pasar ikan jenis apa yang menguntungkan untuk daerah tersebut sehingga
Alasan masyarakat Memilih Kegiatan Dan Komoditas kususnya di daerah jawa adalah
4. Mudah dibudidayakan/dibenihkan
6. Pertumbuhannya cepat
adalahb kegiatan yang dilakukan hanya beberapa segemen produksi yang dilkakukan.
Pada kebanyakan kegiatan pembenihan terutama air tawar pembenihan utuh menjadi
1. Hasil dan kualitas produksi terjamin kareana semua proses dilakukan sendiri
1. Resiko besar
University of Stellenbosch.
Pertanian. Jakarta.