Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENENTUAN

JENIS KOMODITAS UNTUK USAHA PEMBENIHAN IKAN BERSIRIP

DISUSUN OLEH:
CAHYO PRIO KUNCORO
TARUNA SISIPAN

PROGRAM SARJANA TERAPAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN JAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pembenihan ikan merupakan kegiatan penting dalam budidaya perikanan, kesuksesan

dalam kegiatan pembenihan akan sangat berpengaruh baik terhadap tahap budidaya

selanjutnya. saat ini kegiatan budidaya ikan terutama pada tahap pembenihan telah

menggunakan beragam teknologi baru untuk bisa menghasilkan benih yang berkualitas baik.

• Pembenihan merupakan manajemen yang bertujuan untuk mengoptimalkan produksi

benih yang unggul kualitas dan kuantitasnya. Teknologi diharapkan dapat mendukung

tujuan pembenihan. Pembenihan memegang posisi kunci dalam usaha budidaya :

• Kurangnya ketersediaan benih di alam persaingan antar pembeli harga melonjak.

• Produksi hatchrey menurunkan lonjakan harga merangsang perkembangan usaha

pembesaran yang mantap.

• Hatchrey pada suatu wilayah titik tumbuh kegiatan ekonomi pengembangan wilayah

dan penyerapan tenaga kerja pembangunan berwawasan lingkungan.

• Pembenihan upaya untuk menunjang kegiatan pembangunan yang berkelanjutan.

• Pembenihan dapat mengarahkan kegiatan budidaya mapan berkelanjutan

mendukung kegiatan pelestarian budidaya.

Pemerintah telah melaksanakan program sertifikasi pembenihan meliputi komiditi

ikan dan udang sejak tahun 2008 yang berdasar kepada Peraturan Pemerintah nomor 28

Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan. Hal ini bertujuan menjaga

sustainability (produksi budidaya perikanan pada tingkat yang stabil). Penerapan sertifikasi

pembenihan berdasarkan pedoman umum Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara
Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Kedua pedoman tersebut berisi standar-standar tata

laksana pembenihan yang ideal dan mengacu pada standar yang dipakai secara internasional.

Yang dimaksud dengan CPIB adalah metode pengembangbiakan ikan dengan melakukan

manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan

yang terkontrol. Proses tersebut melalui penerapan teknologi sesuai dengan persyaratan

biosekuriti, ketelusuran (traceability), dan keamanan pangan (food safety) yang menjadi

pijakan penilaian. Berdasarkan pedoman umum CPIB, faktor penentu keberhasilan dan

keberlanjutan usaha pembenihan antara lain kondisi unit pembenihan yang memenuhi

kelayakan bioteknis. Tingkat kelayakan tersebut meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja, dan

fasilitas (sarana filtrasi, pengendapan dan bak tandon), mesin dan peralatan kerja, serta

sarana biosekuriti.

B. Tujuan Makalah

Makalah di buat penulis untuk salah satu tugas dari mata kuliah pada Program studi

Aquakultur yang memiliki pembahasan mengenai hal hal tentang penentuan jenis komoditas

untuk usaha pembenihan ikan bersirip dan apa yang kebanyakan dilakukan masyarakat dalam

melakukan usahanya,
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembenihan

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan

tahap kegiatan selanjutnya, yaitu pembesaran atau suau kegiatan pemeliharaan yang

bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi

komponen input bagi kegiatan.

B. Kegiatan dan Teknologi Pembenihan Seacara Umum

1. Kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk

Pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, serta kultur pakan

alami. Pemeliharaan induk Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan

mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu

melalui pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal.

Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu

makan biota budidaya tinggi didalam wadah pemeliharaan. Pakan yang diberikan pada induk

memiliki kualitas yang baik terutama kandungan asam amino (protein, asam lemak,

karbohidrat, mineral dan jumlah dan rasio yang sesuai).

2. Pemijahan induk

Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah

matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung

secara alami dan bantuan, sehingga masing-masing disebut pemijahan alami dan pemijahan

buatan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma didalam air setelah dikeluarkan

oleh induk betina, proses ini biasanya didahului oleh aktifitas percumbuan oleh kedua induk

tersebut.
Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan oleh bantuan

manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina. Pemijahan dapat berlangsung setelah

melalui proses perangsangan. Perangsangan pemijahan dapat dilakukan dengan mengatur

lingkungan dan pemberian hormon.

3. Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan

diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan dalam wadah

khusus sehingga disebut wadah penetasan. Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium,

kolam atau ember besar.

4. Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan suatu

pembenihan, hal ini disebabkan sifat larva yang merupakan stadia paling kritis dalam siklus

hidup biota budidaya, sehingga pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling sulit.

Pemeliharaan larva dan benih meliputi persiapan wadah, penebaran larva, pemberian

pakan dan pengelolaan air.

5. Kultur pakan alami Pakan alami

merupakan salah satu jenis pakan yang digunakan dalam bidang akuakultur. Selain

pakan alami dalam akuakultur dikenal pakan buatan dan pakan tambahan.

C. Persyaratan Umum Usaha Pembenihan

Ikan Tujuan pembenihan komersial adalah untuk menghasilkan jumlah maksimum

benih sehat dalam waktu sesingkat mungkin. Pembesaran larva atau benih yang efisien

bergantung pada kualitas dan asupan pakan, frekuensi makan dan persyaratan kondisi

lingkungan yang optimal serta pengalaman pengelola dan pelaksana disebuah usaha

pembenihan. Tidak mungkin memberikan desain hatcheri yang spesifik, karena situasi di
setiap peternakan itu unik. Namun, setidaknya ada persyaratan khusus untuk pembenihan

yang perlu diperhatikan. Manajemen pembenihan harus diawali dengan perencanaan, lalu

dibentuk unit organisasinya dengan menentukan kapasitas dan kelengkapan.

Setelah itu teknologi pada metode pembenihan dioperasikan dengan

pengawasan, pemantauan, dan evaluasi. Yang perlu dipersiapkan bagi pembangunan usaha

pembenihan ikan, yaitu:

• SDM: kemampuan tenaga kerja, etos kerja, pengaturan kerja (waktu dan jumah

tenaga), kesejahteraan (asuransi, dll).

• SDL: kebijakan pemerintah (POLEKSOSBUD HANKAM), lingkungan yang dieksploitasi.

• SDA: biota yang diusahakan (biologi, siklus hidup, pakan, dll) yang menyangkut

reproduksi, fase pertumbuhan, makanan, dan kebutuhan lingkungan.

Persyaratan Umum yang diperlukan dalam usaha pembenihan ikan, yaitu:

Lokasi, terdiri dari kriteria teknis dan sosial budaya. - Kriteria teknik: ketinggian dan

kemiringan tempat, tanah, sifat fisika dan kimia air, sumber air. - Kriteria sosial ekonomi:

daerah pengembangan yang cukup luas, persyaratan jenis ikan, pemasaran, sarana,

perkembangan kota dan industri.

Sarana dan kelengkapan, yang efektif dan efisien.

- Suplai air yang bersih : bak sedimentasi, bak filter, bak air bersih. - Sistem perolehan

air : melalui pipa; membuat sumur

- Sistem suplay air tawar : Bak sedimentasi, bak air tawar bersih - Sistem suplai udara

- Sistem drainase

- Fasilitas produksi benih : bak/kolam


- Fasilitas penunjang : generator, pompa udara, pompa air laut, pompa air tawar,

penganalisis air. Metode pembenihan, berupa fase tahapan kerja dengan menggunakan

aplikasi teknologi berdasarkan jenis biota.

D. Prospek dan Jenis Komoditas Usaha Pembenihan Ikan Bersirip

Prospek pembenihan meliputi beberapa aspek meliputi :

✓ Peluang pasar ikan jenis apa yang menguntungkan untuk daerah tersebut sehingga

meningkatan nilai ekonomis.

✓ Lahan yang di miliki harus cukup untuk melakukan pembenihan.

✓ Mempunyai Skill/ketrampilan melakukan kegiatan pembenihan ikan

✓ Mempunyai Modal yang cukup.

E. Komuditas yang bnyak dibenihkan ( Lele )

Alasan masyarakat Memilih Kegiatan Dan Komoditas kususnya di daerah jawa adalah

pembenihan ikan lele karena beberapa alasan :

1. Lele banyak Disukai / minat pasar tinggi

2. Segmentasi penjualan lele sangat luas

3. Harga Terjangkau dan Ekonomis

4. Mudah dibudidayakan/dibenihkan

5. Daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat kuat

6. Pertumbuhannya cepat

7. Siklus produksi bisa dilaksankanan sebulan sekali

8. Sarana produksi tidak terrlalu banyak

9. Bisa dilakukan di bnyak daerah

10. Modal yang cukup tidak telalu bnyak


F. Pembenihan Utuh Atau Segmentasi Pembenihan

Pembenihan utuh adalah kegiatan pembenihan yang dilakukan full 1 siklus

pembenihan dari awal persiapan hingga panen , sedagkan segementasi pemebenihan

adalahb kegiatan yang dilakukan hanya beberapa segemen produksi yang dilkakukan.

Pada kebanyakan kegiatan pembenihan terutama air tawar pembenihan utuh menjadi

pilihan utama bagi pembudidaya dengan beberapa pertimbangan.

1. Hasil dan kualitas produksi terjamin kareana semua proses dilakukan sendiri

2. Pemasaran prosuksi Luas

3. Ketelusuran hasil prosuksi jelas dan aman

Meskipun begitu ada beberapa resiko Permbenihan utuh ;

1. Resiko besar

2. Waktu cukup lama

3. Biaya relative tinngi jika dibandingkan dengan segmentasi pembenihan.


DAFTAR PUSTAKA

Henk Stander, Division of Aquaculture, Faculty of Forestry and Agricultural Sciences,

University of Stellenbosch.

Murtidjo, B.A . 2002. Budidaya Dan Pembenihan ikan. Kanisius. Yogyakarta.

Tarwiyah. 2001. Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen

Pertanian. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai