Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara indonesia termasuk negara maritim dengan luas wilayah laut

sekitar 8,5 juta km2. Lautan yang dimiliki oleh Indonesia menyimpan beragam

potensi untuk dikembangkan, di antaranya pengembangan sumber perikanan.

Salah satu sumber daya perikanan yang memiliki potensi besar untuk

dikembangkan adalah udang. Udang merupakan salah satu produk unggulan

komoditas perikanan yang memiliki nilai gizi tinggi, dan umumnya sangat

digemari oleh konsumen baik dalam maupun luar negeri (Erlangga, 2012).

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan

Amerika Latin yang masuk ke dalam famili Penaidae. Udang vannamei masuk ke

Indonesia sejak tahun 1999, dan mulai ramai dibudidayakan secara meluas pada

2001. Kehadiran udang vannamei merupakan penyelamat bagi dunia

pertambakan karena kegagalan membudidayakan udang windu akibat serangan

penyakit. Perkembangan dari sektor budidaya semakain maju sehingga secara

langsung mendorong pengadaan benih semakin meningkat, perkembangan

budidaya udang di tambak, khususnya tambak udang vannamei membutuhkan

benur dalam jumlah relatif banyak (Haliman dan Adijaya, 2005).

Fakta tersebut menunjukkan bahwa benur yang diproduksi hatchery

masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Kendalanya diduga karena

kurang stok induk udang, Salah satu upaya guna mendapatkan benur

berkualitas baik yaitu selalu mengupayakan agar media pemeliharaan selalu

optimal untuk pemeliharaan larva, misalnya dengan melakukan pengelolaan air

media larva, pengelolaan pakan dan pengendalian penyakit sebaik mungkin.

Kesalahan dalam teknik pemeliharaan juga akan berdampak pada

timbulnya penyakit, pemborosan biaya, pertumbuhan lambat dan lain


2

sebagainya. Sehingga dapat mengakibatkan menurunnya hasil produksi, oleh

karena itu, manajemen pemeliharaan larva sangat penting dalam kegiatan

pembenihan khususnya pada udang vannamei. Untuk meningkatkan produktifitas

dan jaminan mutu benur maka diperlukan manajemen pemeliharaan larva yang

terdiri dari penerapan Biosecurity dan Standart Oprasional Prosedur (SOP) yang

akan mengarah ke Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).

Benur merupakan salah satu fakor utama keberhasilan dalam budidaya

udang. Karena itu benur yang banyak diminati para petambak ini harus

ditingkatkan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Hal ini selayaknya mampu

mendorong dalam menghasilkan benur yang berkualitas yang benar-benar

berkualitas bagi pengembangan budidaya udang vannamei di Indonesia.

Mengingat pentingnya benur yang berkualitas bagi pembudidaya Udang

vannamei. Maka, pada proses pemeliharaan larva perlu dijalankan sangat baik,

sehingga upaya untuk menghasilkan benih yang baik dapat terwujud. Guna

untuk mendapatkan hasil benur udang vannamei dengan kelulusan hidup yang

tinggi dan mendapatkan kualitas benur yang baik maka diperlukan manajemen

pemeliharaan larva yang baik pula (SNI 7311 : 2009,2009).

Perseroan Terbatas (PT) Central Pertiwi Bahari (CPB) Rembang

merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dibidang

pemeliharaan larva udang vannamei. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2000

ini memiliki fasilitas hatchery yang lengkap, sehingga kegiatan teknis

pemeliharaan larva udang vannamei dapat berjalan dengan baik (Jusmi, 2015).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

Teknik pemeliharaan larva udang vannamei di PT. Central Pertiwi Bahari (CPB)

Desa Sumur Tawang Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa

Tengah.
3

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang II di PT. Central Pertiwi

Bahari (CPB) Rembang yaitu :

1. Mengikuti seluruh kegiatan pemeliharaan larva pada budidaya udang

vannamei mulai dari persiapan media, penebaran naupli, manajemen pakan,

monitoring pertumbuhan, manajemen kualitas air, pengendalian penyakit,

panen dan pasca panen.

2. Mengumpulkan data teknis dan ekonomis dari kegiatan usaha pemeliharaan

larva udang vannamei.

1.2.2. Tujuan

Tujuan yang ingin didapatkan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang II di

PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) Rembang yaitu :

1. Mempelajari teknik pemeliharaan larva udang vannamei yang diterapkan di

PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) Rembang.

2. Mengetahui hasil produksi dari kegiatan usaha pemeliharaan larva udang

vannamei di PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) Rembang.

3. Mengetahui pendapatan usaha pemeliharaan larva udang vannamei di PT.

Central Pertiwi Bahari (CPB) Rembang.

Anda mungkin juga menyukai