PENDAHULUAN
sekitar 8,5 juta km2. Lautan yang dimiliki oleh Indonesia menyimpan beragam
Salah satu sumber daya perikanan yang memiliki potensi besar untuk
komoditas perikanan yang memiliki nilai gizi tinggi, dan umumnya sangat
digemari oleh konsumen baik dalam maupun luar negeri (Erlangga, 2012).
Amerika Latin yang masuk ke dalam famili Penaidae. Udang vannamei masuk ke
Indonesia sejak tahun 1999, dan mulai ramai dibudidayakan secara meluas pada
masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Kendalanya diduga karena
kurang stok induk udang, Salah satu upaya guna mendapatkan benur
dan jaminan mutu benur maka diperlukan manajemen pemeliharaan larva yang
terdiri dari penerapan Biosecurity dan Standart Oprasional Prosedur (SOP) yang
udang. Karena itu benur yang banyak diminati para petambak ini harus
ditingkatkan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Hal ini selayaknya mampu
vannamei. Maka, pada proses pemeliharaan larva perlu dijalankan sangat baik,
sehingga upaya untuk menghasilkan benih yang baik dapat terwujud. Guna
untuk mendapatkan hasil benur udang vannamei dengan kelulusan hidup yang
tinggi dan mendapatkan kualitas benur yang baik maka diperlukan manajemen
pemeliharaan larva udang vannamei. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2000
pemeliharaan larva udang vannamei dapat berjalan dengan baik (Jusmi, 2015).
Teknik pemeliharaan larva udang vannamei di PT. Central Pertiwi Bahari (CPB)
Tengah.
3
1.2.1. Maksud
1.2.2. Tujuan