Anda di halaman 1dari 29

SEMINAR LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG 1

Manajemen Pakan Untuk Budidaya


Udang Vannamei di Instalasi Budidaya
Laut Prigi Kec. Watulimo Kab.
Trenggalek Jawa Timur
Oleh :
LAURINA MAULI – 19.3.12.117
UBDI A
01
Pendahuluan
Latar Belakang
● Budidaya udang vannamei (Litopanaeus vannamei) merupakan bisnis yang menjanjikan.
Udang vannamei adalah udang yang tinggal di kawasan sub-tropis.
● Manajemen pakan adalah sebuah proses dimana jenis pakan, jumlah pakan, jadwal pemberian
pakan, pengecekan anco, dan penyimpanan pakan itu diatur berdasarkan standar acuan
tertentu.
● Instalasi Budidaya Laut di Prigi merupakan salah satu unit untuk pembesaran udang vannamei
milik Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur. IBL ini terkenal dengan budidaya udang
menggunakan pakan organik.
● Kunci pertama yang sangat mencolok disini adalah manajemen pengelolaan air dan Kunci
kedua yang dilakukan yaitu dengan manajemen pengelolaan pakan.

Tujuan
• Mempelajari manajemen pakan yang diterapkan untuk budidaya udang vannamei di
Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi Kec. Watulimo Kab. Trenggalek Jawa Timur
• Memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pakan di Instalasi
Budidaya Laut (IBL) Prigi Kec. Watulimo Kab. Trenggalek Jawa Timur
Manfaat
• Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan menambah wawasan di bidang budidaya
udang vannamei khususnya pada manajemen pakan budidaya udang vannamei
• Membandingkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat selama perkuliahan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan di lokasi praktik tersebut,
menelaah adanya persamaan dan perbedaan yang ada
• Melatih taruna untuk bekerja secara mandiri di lapangan dan sekaligus melatih taruna
untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan yang nantinya akan ditekuni
setelah lulus.

Batasan Masalah
● Salah satu kunci keberhasilan budidaya udang vannamei di Instalasi Budidaya Laut Prigi,
Manajemen Pakan
● Cara pembuatan pakan fermentasi
● Cara penyimpanan pakan
● Keunggulan dan kekurangan pakan fermentasi
● Faktor manajemen pakan
02
Tinjauan Pustaka
Profil Perusahaan
Instalasi Budidaya Laut Prigi
merupakan salah satu Instalasi yang
berada di bawah unit pelaksana
teknis atau UPT Budidaya Air Payau
dan Laut (UPT BAPL) Bangil Dinas
Perikanan Dan Kelautan Provinsi
Jawa Timur, yang terletak dikawasan
Teluk Prigi Desa Tasikmadu
Kecamatan Watulimo Kabupaten
Trenggalek.
Ruang Lingkup Praktik
Udang Vannamei (Litopenaeus
vannamei)
 Klasifikasi L. Vannamei
Menurut Haliman dan Adijaya (2005)
dalam Zakaria (2010), klasifikasi udang
vannamei sebagai berikut ;
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustasea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
 Manajemen Pakan
Manajemen berasal dari bahasa Inggris management dengan kata kerja
to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi. Selanjutnya
definisi manajemen berkembang lebih lengkap.
Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya udang
vanname karena menyerap 60-70% dari total biaya operasional.

Manajemen pemberian pakan merupakan salah satu usaha yang


dilakukan untuk mendukung keberhasilan usaha budidaya, dengan
manajemen pemberian pakan diharapkan agar pakan yang diberikan
dapat dimanfaatkan oleh udang secara efektif dan efisien sehingga
menghasilkan pertumbuhan udang yang optimal.
03
Metode Praktik
Waktu dan Tempat
Waktu : 2 Juni 2021 s.d 30 Juni 2021
Tempat : Instalasi Budidaya Laut Prigi

Alat dan Bahan


Alat : anco, ember, centong pakan,
timbangan digital, gayung, stereofoam,
selang, drum.
Bahan : pakan, molase, susu skim, ZA, SP 36,
BioLacto (Takeshu), ragi tape, serbuk
herbal, bionutrien, biolizer, hormonik,
amino+, vitamin c/vitamin B kompleks,
mineral, dan air tawar.
Metoda Kerja
Pengelolaan Pakan
• Menentukan ukuran dan jenis pakan berdasarkan
bukaan mulut biota dan kebutuhan nutrisi serta
kebiasaan makan biota.
• Melakukan fermentasi pakan 3 hari sebelum pakan
diberikan.
• Melakukan pemberian pakan sesuai dengan SOP yang
telah tertulis.
• Melakukan pengamatan anco setelah blind feeding
dengan memberikan 1% dari total pakan yang
diberikan dan diamati setiap jam untuk mengetahui
respon udang terhadap pakan.
04
Hasil dan Pembahasan
4.1 Manajemen Pakan
Salah satu faktor penting keberhasilan budidaya udang
vannamei di IBL Prigi adalah pakan yang difermentasi. Kegunaan dari
pakan yang difermentasi adalah untuk mengurai senyawa yang
terkandung dalam pakan sehingga mudah diserap oleh udang dan
mengurangi jumlah feses yang keluar.
Pengontrolan pakan dilakukan setiap 2 jam sekali
menggunakan media anco. Manajemen pakan yang diterapkan di IBL
Prigi sangat berpengaruh pada laju pertumbuhan udang vannamei,
sehingga dalam satu siklus budidaya lebih cepat dibanding budidaya
udang vannamei tanpa pakan fermentasi. Itulah mengapa manajemen
pakan termasuk kedalam salah satu kunci keberhasilan budidaya
udang vannamei di IBL Prigi.
4.1.1 Pakan
Pakan yang digunakan di Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi
adalah pakan udang vannamei Evergreen 922. Mulai dari ukuran 0
sampai ukuran 3. Pakan ini dibeli dari PT. Indonesia Evergreen
Agriculture daerah Lampung, Indonesia.
4.1.2 Pemberian Pakan
 Benur DOC 0-2 belum diberi pakan karena masih tersedia pakan
alami (Artemia) di dalam kolam
 Empat hari pertama diberikan 1 kg dengan frekuensi 1 kali
pemberian/hari. Empat hari berikutnya diberikan 1 kg pakan perhari
dengan frekuensi 2 kali pemberian, dan seterusnya.
 Pada saat memasuki usia 15 hari setelah tebar anco diturunkan.
Pakan yang ditaruh di anco sebanyak 1% dari dosis pakan yang
diberikan. Misal diberi pakan 1 kg maka yang diberi kedalam anco
sebanyak 10 gr.
 Pakan ditimbang dengan timbangan digital agar lebih sesuai. Untuk
selanjutnya, ketika udang sudah berumur 40 hari, dosis pakan yang
diberikan pada anco sebanyak 2% sampai masa panen atau
disesuaikan dengan sistem adlibitum atau secukupnya.
 Proses pemberian pakan dilakukan dengan mengelilingi kolam
dengan arah melawan arus kincir agar pakan yang diberikan merata
dan udang disetiap sisi mendapatkan makan yang sama. Waktu
pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari, yaitu pada pukul 06.00, 10.00,
15.00, dan pukul 21.00 tergantung pada control anco.
4.2 Fermentasi Pakan
Proses fermentasi pakan dilakukan selambat-lambatnya 3 hari
sebelum pakan diberikan. Pakan yang telah difermentasi harus habis
diberikan dalam waktu paling lama 96 jam terhitung sejak awal proses
fermentasi.
Proses fermentasi pakan kering menjadi pakan yang telah difermentasi
adalah dengan tahap sebagai berikut,
 Pembuatan formula POC (Pupuk Organik Cair)
 Fermentasi Pakan (formula untuk 5 Kg pakan kering)
* Semua bahan dimasukkan ke dalam timba kemudian diaduk sampai
larut. Setelah larut, masukkan pakan kering ke dalam mesin pengaduk
dan masukkan secara perlahan bahan fermentasi hingga merata. Lalu
pakan yang sudah tercampur dengan rata dimasukkan ke dalam
karung pakan kembali dan tutup rapat. Pakan yang telah difermentasi
dapat digunakan setelah 72 jam dari waktu pembuatan.
4.3 Penyimpanan Pakan
Penyimpanan pakan yang belum difermentasi diletakkan di
gudang pakan. Ditumpuk dan ditata dari ukuran 0, 1, 2, dan 3.
Sedangkan pakan yang sudah difermentasi di simpan maks selama 3
hari di gudang fermentasi. Ditulis tanggal pembuatan pakan
fermentasi, kemudian diikat dan ditutup rapat agar tidak berjamur.
4.4 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Keunggulan dari pakan fermentasi adalah karena pakan yang
difermentasi bertujuan untuk memecah senyawa yang
terkandung pada pakan menjadi senyawa yang lebih
sederhana agar pakan cepat diserap oleh udang.

Kekurangan
Kekurangan dari pakan fermentasi adalah terdapat pada
bagian proses fermentasinya, karena apabila fermentasi
tersebut gagal atau kurang diperhatikan dalam
penyimpanannya maka pakan tersebut akan berjamur dan
tidak dapat digunakan lagi.
4.5 Faktor Pakan Fermentasi
Faktor yang paling terlihat atau efek dari manajemen pakan
yang diterapkan oleh IBL Prigi adalah pada laju pertumbuhan udang
vannamei menjadi lebih cepat dibanding dengan budidaya udang
vannamei pada umumnya.

4.6 Food Convertion Ratio (FCR)


Pakan yang dihabiskan pada 𝐹𝐶𝑅 =
Jumlah pakan yang diberikan kg
satu siklus budidaya udang Biomassa kg
vannamei di IBL Prigi sebesar 28.000 28.000 (kg)
𝐹𝐶𝑅 =
Kg dan memiliki hasil udang 19.000 (kg)
𝐹𝐶𝑅 = 1.5
sebanyak 19.000 Kg. Nilai FCR
Jadi, dengan jumlah pakan yang dibutuhkan
dihitung berdasarkan rumus sebagai dalam satu siklus sebanyak 28.000 kg dan
berikut (Purbosari et., al. 2018), menghasilkan udang sebanyak 19.000 kg maka
didapatkan FCR sebesar 1.5
05
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan tentang manajemen pakan
budidaya udang vannamei di Instalasi Budidaya Laut Prigi maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen pakan sangat penting dalam budidaya
udang vannamei, bukan saja karena merupakan biaya pengeluaran
pakan terbesar dari total produksi, melainkan juga sangat berpengaruh
terhadap mutu air kolam, pencernaan udang dan lingkungan sekitarnya.
Didalamnya termasuk memilih merk pakan yang akan dipergunakan,
pengadaan, cara pembuatan pakan fermentasi, penyimpanan dan
prosedur pemberiannya kepada udang vannamei pada waktu yang tepat
dan takaran yang benar
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka
diberikan beberapa saran, yakni:

● Pengadaan peralatan serta perlengkapan untuk mengukur kualitas


air yang lebih memadai
● Pengadaan laboratorium untuk memonitoring aktivitas budidaya
udang vannamei
● Perenovasian gudang penyimpanan pakan fermentasi agar lebih
bersih dan lebih terjamin kualitas pakan yang sudah difermentasi
tersebut
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai