Anda di halaman 1dari 6

KOLOKIUM

SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Nama : Aditya Rahman Fauzan

NIM : J1308201026

Program Studi : Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Kepadatan dan Jumlah Protein Berbeda Terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila
Oreochromis niloticus Dengan Sistem Bioflok

Komisi Pembimbing : 1. Muhammad Arif Mulya, S.Pi., M.Si.

2. Andri Hendriana, S.Pi., M.Si.

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Desember 2023

Waktu : 08.00 – 08.50

Tempat : Zoom Meeting


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ikan nila hitam Oreochromis niloticus merupakan salah satu jenis ikan konsumsi air
tawar yang banyak digemari oleh masyarakat. Ikan nila merupakan komoditas unggulan
perikanan budidaya karena memiliki kelebihan, yaitu pertumbuhan yang relatif cepat,
kandungan protein yang tinggi, dapat dipelihara dalam keadatan yang tinggi, memiliki toleransi
luas terhadap lingkungan perairan. Pakan ikan nila di habitat asli berupa plankton, perifiton,
dan tumbuh-tumbuhan lunak, seperti Hydrilla dan ganggang. Pada masa pemeliharaan, ikan
nila dapat diberi pakan buatan (pelet) yang mengandung protein antara 20 – 25 %. (Ghufran
2013). Ikan nila sangat responsif terhadap pakan buatan (pelet) baik pelet terapung maupun
pelet tenggelam (Cholik 2005).
Prospek ikan nila ditandai dengan terus meningkatnya produksi pada tiap tahun nya.
Usaha budidaya nila dinilai potensial untuk dibudidayakan, mengingat tingginya permintaan
pasar untuk ikan nila ukuran konsumsi. Keunggulan tersebut membuat prospek usaha budidaya
ikan nila dapat berkembang di Indonesia ( Noor et al. 2010). Produksi ikan nila secara nasional
terus mengalami peningkatan, produksi tahun 2016 sebesar 1.114.156 ton, sedangkan tahun
2017 meningkat menjadi 1.265.201 ton. Produksi hingga triwulan III tahun 2018 tercatat
579.688 ton. Sentra budidaya ikan nila di Indonesia diantranya Jawa Barat, Sumatera Selatan,
Sumatera Barat, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara, dimana secara berurutan pada tahun 2017
produksinya yakni 344.583,06 ton, 160.594,19 ton, 114.391,16 ton, 91.571,39 ton, dan
51.228,37 ton (DJPB 2019). Pembesaran ikan nila dapat dilakukan dengan sistem konvensional
menggunakan kolam tanah, kolam beton, sedangkan sistem intensif yaitu dengan
memaanfaatkaan mikroorganisme untuk meningkatkan kecernaan pakan, sistem tersebut yaitu
bioflok.
Bioflok merupakan salah satu sistem pembesaran ikan dengan rekayasa lingkungan
yang mengandalkan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme yang dapat meningkatkan
kecernaan pakan ikan. . Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik
yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk
bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan
sebagai bioflok (Dewi 2020). Bioflok merupakan alternatif pemecahan masalah dari limbah
budidaya ikan secara intensif dikarenakan mampu mengurai sisa pakan dan kotoran ikan
menjadi nitrogen anorganik. Selain itu, pakan tambahan yang berprotein tinggi untuk
menunjang pertumbuhan ikan. Budidaya ikan dengan sistem bioflok dapat dilakukan dilahan
yang sempit, ikan yang dibudidayakan dengan sistem bioflok memiliki nilai protein lebih tinggi
daripada budidaya ikan nila konvensional.

Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengaruh kepadatan dan jumlah protein berbeda
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila dengan sistem bioflok antara lain :
1. Mengetahui pengaruh perbedaan kepadatan ikan nila terhadap kinerja pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila dengan sistem bioflok
2. Mengetahui pengaruh perbedaan protein pada pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila dengan sistem bioflok

Perumusan Masalah

Pada kegiatan problem solving yang dilaksanakan di CV Rapi Technik terdapat permasalahan
budidaya yaitu padat tebar ikan nila yang optimal dalam sistem bioflok dan penggunaan jumlah protein
pada pakan ikan nila sistem bioflok.
2
METODE

Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Tugas Akhir akan dilaksanakan pada 1 September 2023 hingga 31
Desember 2023 yang berlokasi di CV Rapi Technik, Paya Rengas, Kec. Hinai, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara.

Rancangan Problem Solving


Pada kegiatan problem solving yang dilaksanakan di CV Rapi Technik terdiri dari 3
perlakuan dan 2 pengulangan.

Tabel 1. Kegiatan problem solving


Perlakuan Jumlah Kandungan Kolam
Tebar Protein Pakan
A 1200 28% dan 32% 13,24,16,19
B 1600 28% dan 32% 15,23,18,22
C 1800 28% dan 32% 13,25,20,21

Prosedur
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan dalam problem solving di CV Rapi Technik yaitu kolam terpal
bulat dengan diameter 5 meter sebanyak 12 kolam. Bahan yang digunakan yaitu rangka besi
yang dilapis terpal, dengan pemasangan aerasi sebanyak 20 titik menggunakan uniring.

Aplikasi Bahan – Bahan Bioflok


Air yang digunakan dalam pembesaran ikan nila sistem bioflok setinggi 1 meter atau
volume air sebanyak 20.000 liter, air diendapkan selama 2-3 hari berguna untuk mengendapkan
kotoran pada air. Setelah 2-3 hari dilakukan penambahan garam krosok sebanyak 1 kg/ m3,
probiotik EM 4 perikanan sebanyak 10 ml/m 3, penambahan sumber karbon molase 100 ml/m 3,
dan penambahan kapur dolomit sebanyak 50 g/m 3 selanjutnya nyalakan aerasi kuat bertujuan
untuk menumbuhkan mikroorganisme yang membentuk flok.

Penebaran Benih
Penebaran benih dilaksanakan pada tanggal 1 September 2023, penebaran benih
dilakukan di pagi hari dengan total benih yang ditebar 18.400 ekor benih ikan nila dengan ukuran
7 g/ ekor. Benih sebelum ditebar dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu bertujuan untuk
penyesuaian dengan kondisi lingkungan secara perlahan dan karantina merupakan tindakan
untuk memperlakukan kondisi ikan tetap terjaga atau kondisi ikan tidak mempengaruhi atau
terpengaruhi lingkungan sekitar. Setelah benih di aklimatisasi lalu benih dikeluarkan dari plastik
packing selanjutnya dilakukan dipping. Pertama siapkan drum lalu diisi air dan campurkan
garam dengan dosis garam 5 – 10 ppt, siapkan serokan ikan, tuang benih ke serokan ikan dengan
membuang air packing, celupkan benih kedalam drum, diamkan selama 5 menit dan tebarkan
benih kedalam kolam secara perlahan.

Pemeliharaan Ikan
Pemeliharaan ikan nila sistem bioflok selama 4 bulan atau 120 hari,pakan yang digunakan
yaitu pakan buatan dengan kandungan protein 28% – 32%. Pemberian pakan pada awal
pemeliharaan menggunakan metode FR 5% dengan menghitung kebutuhan pakan dari bobot
biomassa ikan, namun seiring perkembangan ikan metode pemberian pakan menjadi ad satiation
atau sekenyang – kenyangnya. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 – 4 kali dalam sehari.
Sampling dilakukan seminggu sekali dengan mengambil secara acak ikan sebanyak 10 ekor
dengan 3 kali ulangan.
Pengukuran Kualitas Air
Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari dengan parameter kualitas air suhu, pH dan
DO. Pengukuran dilakukan sehari dua kali pada pagi hari pukul 08.00 WIB dan sore pukul 16.00
WIB, pengukuran nitrit, pospat dan amoniak dilakukan seminggu sekali dengan mengambil
sampel dari masing – masing kepadatan.

Parameter yang diamati


Parameter yang diukur dalam problem solving di CV Rapi Technik yaitu kinerja
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila meliputi ADG, SR, dan FCR dengan rumus
perhitungan sebagai berikut.

Pertumbuhan Harian
Perhitungan pertumbuhan berat harian atau Average Daily Growth
(ADG) dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

𝑾𝒕−𝑾𝟎
ADG = 𝑯

Keterangan :
Wt = Berat akhir (g)
W0 = Berat awal (g)
H = Lama Pemeliharaan (Hari)

Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup atau survival rate (SR) adalah presentase kelangsungan hidup ikan
yang hidup sampai akhir pemeliharaan dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
𝑵𝒕
SR = 𝑵𝟎 x 100%

Keterangan :
SR = Tingkat Kelangsungan Hidup
Nt = Jumlah ikan pada waktu akhir pemeliharaan (ekor)
N0 = Jumlah ikan pada awal tebar (ekor)

Food Convertion Ratio (FCR)


Rumus perhitungan FCR sebagai berikut :
𝑭
FCR = (𝑾𝒕+𝑫)−𝑾𝟎

Keterangan :
F : Jumlah pakan yang dihabiskan selama pemeliharaan
Wt : Bobot biomassa ikan pada akhir pemeliharaan
D : Bobot biomassa hewan uji yang mati
W0: Bobot biomassa ikan pada awal pemeliharaan

Analisis Data

Data dianalisa dengan menggunakan Microsoft Exel 2023. Data yang diperoleh meliputi,
pertumbuhan harian Average Daily Growth (ADG) , survival rate (SR) dan Food convertion ratio
(FCR) dihitung dengan menggunakan Uji T
4
DAFTAR PUSTAKA

Cholik F. 2005. Akuakultur masyarakat perikanan nusantara taman akuarium air tawar Jakarta.
Global aquaculture. Advocade. 5(3): 36-37.
Dewi E, Nugroho A, Ulfah M. 2020. Development of combination of environmentally friendly
biofloc and aquaponic systems in the maintenance of Oreochromis niloticus.
International Journal of Innovative Science And Research Technology. Vol 5 (5): 2456–
2165.
[DJPB] Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2019. Laporan Indikator Kinerja 2019 Triwulan
3. Jakarta : DJPB.
Ghufran. 2013. Budidaya nila unggul. Jakarta. Agromedia pustaka.
Noor E, Deen A, Mona S. 2010. Impact of climatic changes (oxygen and temperature) on growth
and survival rate of nile tilapia (Oreochromis niloticus).

Anda mungkin juga menyukai