Anda di halaman 1dari 10

1

ANALISA PENGARUH PUTARAN MESIN PENEBAR PAKAN UDANG


TERHADAP PRODUKTIVITAS PENEBARAN PAKAN UDANG
DENGAN UKURAN PAKAN HALUS DAN KASAR

Oleh :
Jecki Pranata Tarigan
Fakultas Teknik,Universitas Islam Sumatra Utara

ABSTRAK

Tingkat pemanfaatan pakan dan kelayakan kualitas air serta esasi pertumbuhan dan produksi
udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penurunan kualitas air mulai terjadi pada
pemeliharaan hari ke-40 dan terus menurun sampai akhir pemeliharaan. Tingkat pemanfaatan
pakan yang tinggi menghasilkan kelayakan kualitas air dan laju pertumbuhan yang tinggi
sehingga menghasilkan produksi biomassa udang yang tinggi. Tujuan umum dari pembahasan
ini adalah mampu melakukan Analisa Pengaruh Putaran Mesin Penebar Pakan Udang
Terhadap Produktivitas Penebaran Pakan Udang Dengan Ukuran Pakan Halus dan Sedang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka disimpulkan bahwa semakin laju putaran mesin
penebar pakan udang maka waktu yang di hasil kan untuk menghabiskan pakan udang dengan
berat 3kg ataupun 100kg juga maka akan semakin cepat. Dan pakan udang yang berukuran
lebih kecil akan lebih cepat habis dibandingkan dengan pakan udang ukuran yang lebih besar.
Semakin laju putaran mesin penebar pakan udang maka jarak lembar pakan udang dengan
ukuran yang halus ataupun yang sedang juga akan semakin jauh. Untuk kwalitas penyebaran
menggunakan mesin penebar pakan udang yaitu merata dapat di lihat melalui gambar pada
lampiran. Penebaran pakan udang menggunakan mesin ini lebih mempersingkat waktu
penebaran dan lebih merata penebarannya, di bandingkan menggunakan tangan (manual).
Kata Kunci : Penebar Pakan Udang, Pakan Halus dan Sedang

ABSTRACT

Feed utilization rate and water quality feasibility and estimation of growth and production of
vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei). The decline in water quality began to occur on the
40th day of maintenance and continued to decline until the end of maintenance. High feed
utilization rates result in appropriate water quality and high growth rates resulting in high
shrimp biomass production. The general purpose of this discussion is to be able to analyze the
influence of the rotation of the Shrimp Feed Spreader Machine on the Productivity of the
Shrimp Feed Stocking with Fine and Medium Feed Sizes. Based on the research conducted, it
is concluded that the faster the rotation rate of the shrimp feed spreader machine, the faster
the time it takes to spend shrimp feed weighing 3 kg or 100 kg. And the smaller shrimp feed
will run out faster than the larger shrimp feed. The faster the rotation rate of the shrimp feed
spreader machine, the further the distance of the fine or medium size shrimp feed sheets will
also be. And for the smaller size of the shrimp feed, the throwing distance will be longer than
that of the rice-sized shrimp feed. For the quality of the spread using a shrimp feed spreader
machine that is evenly distributed, it can be seen through the image in the attachment. The
distribution of shrimp feed using this machine shortens the time of stocking and the
distribution is more evenly distributed, compared to using hand (manual).

Keywords: Shrimp Feed Spreader, Fine and Medium Feed


2

PENDAHULUAN tinggi sehingga menghasilkan produksi


biomassa udang yang tinggi.
1. Latar Belakang Selanjutnya efek samping dari
Udang merupakan salah satu makanan yang tidak termakan dapat
komoditas perikanan yang memberikan terkumpul di dasar kolam dan dapat
kontribusi yang signifikan dalam menjadi gas beracun (amonia ) ketika kadar
peningkatan pendapatan asli daerah yang oksigen rendah dan terjadi plankton bloom
mengelola pemeliharaan udang. (ditengarai dengan kecerahan air pekat).
Sebagaimana diketahui bahwa hal ini dapat Melihat besarnya biaya dan efek
dirasakan adanya keberhasilan pengelolaan sampingnya, hal ini menunjukkan betapa
pemeliharaan dengan cara peberian pentingnya manajemen pakan yang efektif
makanan udang pemeliharaan tersebut. pada tambak udang. Sedangkan untuk
Kemudian keberhasilan usaha budidaya suhu, suhu yang optimal untuk pemberian
udang juga ditentukan oleh kualitas, pakan berkisar antara 26°C s.d. 32°C.
kapasitas pakan, jadwal, penyesuaian jenis Setiap penurunan suhu sebesar 2°C volume
dan usia udang yang dipelihara. pakan yang diberikan sebaiknya dikurangi
Banyak faktor yang menjadi penyebab, 30% dari rata rata volume pakan
salah satu diantaranya adalah media harian.Semakin panas suhu air, maka
budidaya yang kurang mendukung akibat udang akan semakin agresif, maka mereka
penerapan teknologi budidaya yang tidak akan semakin cepat makan dan semakin
sesuai dengan daya dukung perairan, cepat pula ekskresi (membuang kotoran),
termasuk teknologi pemberian pakan. sehingga perlu diperhatikan pula kondisi
Tingginya bahan organik yang berasal dari kotoran yang ada di kolam. Begitu pun
pakan yang tidak dikonsumsi maupun sebaliknya, oleh karena itu perlunya
feses yang mengandung kadar protein adaptasi pemberian pakan sesuai kondisi
tinggi, serta yang berasal dari hasil cuaca dan kualitas air. Sehingga program
metabolisme protein, merupakan salah satu pakan pun kadang berbeda antara musim
penyebab menurunnya kualitas perairan, kemarau/panas dengan musim
yang selanjutnya akan memicu munculnya hujan/dingin.
penyakit yang akan menyebabkan Berdasarkan latar belakang di atas
kematian secara massal. Salah satu faktor maka kiranya penting diketahui penerapan
yang menyebabkan terjadinya kegagalan waktu pemberian pakan, jumlah pakan dan
dalam budidaya udang vanamei di jenis pakan serta kualitas dan temperatur
Indonesia adalah penerapan teknologi air tambak.
budidaya yang tidak sesuai dengan daya
dukung perairan, teknologi budidaya 2. Tujuan
tersebut antara lain termasuk teknologi a. Tujuan Umum
pemberian pakan. [SNI 01-7246-2006] Tujuan umum dari pembahasan ini
Dari hasil penelitian [Tatag Budiardi Dkk, adalah mampu melakukan Analisa
2015], tingkat pemanfaatan pakan dan Pengaruh Putaran Mesin Penebar Pakan
kelayakan kualitas air serta estimasi Udang Terhadap Produktivitas Penebaran
pertumbuhan dan produksi udang vaname Pakan Udang Dengan Ukuran Pakan Halus
(Litopenaeus vannamei). Hasil penelitian dan kasar
menunjukkan, bahwa penurunan kualitas b. Tujuan Khusus
air mulai terjadi pada pemeliharaan hari Untuk mencapai tujuan dimaksud
ke-40 dan terus menurun sampai akhir maka tujuan khusus, sesuai dengan uraian
pemeliharaan. Tingkat pemanfaatan pakan tugas yang diberikan, sebagai berikut:
yang tinggi menghasilkan kelayakan 1. Mengetahui hasil pengaruh
kualitas air dan laju pertumbuhan yang putaran mesin terhadap pakan
udang
3

2. Mengetahui kapasitas dan


kualitas penebaran pakan udang
dengan adanya variasi ukuran
pakan dan variasi putaran pada
piringan penebar.
3. Mengetahui hasil kualitas
penebaran pakan menggunakan
mesin penebar pakan udang
4. Dapat menyimpulkan hasil
analisa yang di dapat dari hasil
percobaan
TINJAUAN PUSTAKA maupun tidak. Pakan ikan dibuat dalam
berbagai bentuk, seperti pelet, butiran, dan
1. Pandangan Umum konsentrat untuk memudahkan
pemberian pakan.Makanan udang
a. Udang merupakan salah satu hal yang harus
diperhatikan guna menunjang keberhasilan
Udang adalah binatang yang hidup
dalam usaha budidaya udang.
di perairan, khususnya sungai, laut, atau
danau. Udang dapat ditemukan di hampir
semua "genangan" air yang berukuran METODE ANALISA
besar baik air tawar, air payau, maupun air
asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat 1. Tempat dan Waktu
permukaan hingga beberapa ribu meter di 1. Tempat melaksanakan kegiatan uji
bawah permukaan. kinerja mesin direncanakan atau
Udang menjadi dewasa dan bertelur laksanakan di lapangan terbuka. Ada
hanya di habitat air laut. Betina mampu kemungkinan di tempat lain yang
menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, ditentukan kemudian disesuikan
yang akan menetas setelah 24 jam dengan keadaan sekarang
menjadi larva (nauplius). Nauplius Waktu pembahasan ini , diperkirakan
kemudian bermetamorfosis memasuki paling lama enam bulan
fase ke dua yaitu zoea (jamak zoeae).
Zoea memakan ganggang liar. Setelah 2. Teknik Pengumpulan Data dan
beberapa hari bermetamorfosis lagi Pembahasan
menjadi mysys (jamak myses). Mysis b. Teknik Pengumpulan Data
memakan ganggang dan zooplankton. Sebelum melakukan pengumpulan data-
Setelah tiga sampai empat hari kemudian data persiapkan seluruh komponen-
mereka bermetamorfosis terakhir kali komponen yang berhubungan dengan
memasuki tahap pascalarva: udang muda pengujian khususnya penga,bilan data.
yang sudah memiliki ciri-ciri hewan Untuk kegiatan hal yang dipersiapkan
dewasa. Seluruh proses memakan waktu adalah :
sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. 1. Lakukan pengerjaannya seperti yang
Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk tertera pada metoda pengambilan
diperdagangkan, dan disebut data.
sebagai benur. Di alam liar, postlarvae 2. Lakukan pengujian terhadap mesin:
kemudian bermigrasi ke estuari, yang (catat hasilnya)
sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas a. Tanpa diberi beban
rendah. Di sana mereka tumbuh dan b. Ketika diberi beban
kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan 3. Untuk pengujian lanjutan lakukan
terbuka di mana mereka menjadi dewasa. sesuai dengan prosesure
Udang dewasa merupakan pengambilan data:
hewan bentik yang utamanya tinggal di a. Setelah penetapan variasi putaran,
dasar laut, udang masih kerabat jauh dari waktu percobaan dll. sesuai yang
serangga seperti ulat bulu, kupu-kupu, dapat dikontrol atau diatur oleh
cencorang dsb.[Panakon, 2012]. alat Sistem Kontrol Otomatis
Berbasis Arduino dilakukan.
2. Pakan Udang b. Untuk tiap-tiap variabel
a. Secara umum percobaan/pengujian catat data-
Pakan perikanan adalah pakan yang datanya antara lain pengujian
digunakan untuk memberikan nutrisi bagi yaitu: Jarak terjauh peberan (m),
ikan, udang, dan hewan air lainnya yang Kapasitas penebaran (kg/jam),
dipelihara oleh manusia, secara komersial
Kualitas penebaran (merata, tidak 2. Hasil Pengujian Kondisi atau
merata/menumpuk dll) Keberadaan Mesin Ketika Diber
4. Lakukan pengolahan data dan Beban
dilanjutkan dengan analisa data Dari hasil pengujian terhadap mesin
penebar pakan udang dijelaskan sebagai
PEMBAHASAN berikut:
a. Hasil Pengujian Terhadap Kualitas
Pada Bab IV ini pembahasan a. Kualitas hasil penebaran pakan udang
difokuskan pada apa yang dituliskan pada melalui pipa saluran keluar
tujuan umum, yaitu: Mampu Melakukan Hasil uji coba, ketika dilakukan
Analisa Pengaruh Putaran Mesin Terhadap proses penebaran pakan udang, bila
Produktivitas Penebaran Pakan Udang dilihat dari keempat pipa saluran
Dengan Ukuran Pakan Kecil dan Sed ang, keluar mempunayai kualitas
dalam bentuk laporan tugas akhir dengan penebaran relativ sama. Hal ini dapat
hasil yang dapat diterima sesuai dengan dilihat ketika dilakukan pengambilan
yang direncanakan. gambar vidio dengan gerakan lambar
Agar pembahasannya tidak menyimpang atau “slow motion” seperti yang
dari pokok pembahasan maka disusun terlihat pada gambar di bawah
urutan sesuai apa yang diinginkan oleh
tujuan khusus, adapun urut-urutan
pembahasannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hasil pengaruh putaran
mesin terhadap pakan udang
2. Menentukan kapasitas dan kualitas
penebaran pakan udang dengan
adanya variasi ukuran pakan dan Gambar 4.4. Pakan Udang yang
variasi putaran pada piringan Keluar dari Pipa Saluran Keluar
penebar. b. Kualitas penyebaran hasil uji coba
3. Mengetahui hasil kualitas Hasil uji coba, ketika dilakukan
penebaran pakan menggunakan proses penebaran pakan udang,
mesin penebar pakan udang bila dilihat dari hasil
4. Dapat menyimpulkan hasil analisa penyebarannya di lantai relativ
yang di dapat dari hasil percobaan merata seperti yang terlihat pada
gambar di bawah.

1. Tahap melakukan pengujian mesin


a. Yakinkan terlebih dahulu posisi
potensio speed control di “L”
dan saklar di posisi “OFF”
b. Kemudian hidupkan mesin
dengan menggeser posisi saklar ke “VAR”.
Maka motor penggerak mulai berputar Gambar 4.5. Hasil Penyebaran Tertebarnya
secara perlahan. mengukur kecepatan sudut Pakan Udang di Sekitar Mesin
putar dengan besaran rpm. alat ini terdiri
dari jalur atau garis (stripe) yang terdapat a. Hasil pengujian terhadap kapasitas
di dalam batang lalu terdapat sebuah atau Hasil uji coba yang dilakukan pada mesin
lebih photosensor yang menghadap pada penebar pakan udang ditinjau dari
batang tersebut kapasitas adalah sebagai berikut:
1. Pada pengujian mesin penebar pakan c. Pengolahan Data
udang, kapasitas pakan udang 1. Hasil Pengolahan Data
ditetapkan sebanyak 3 kg. Setelah dilakukan pengujian atau
melakukan penebaran pakan udang dengan
tiga variasi ukuran pakan udang dan tiga
variasi putaran maka diperolehlah data-
data seperti yang tertera pada tabel di atas
(Tabel 4.1). Untuk melakukan pengolahan
data maka:
Gambar 4.6. Kapasitas Pakan Udang Saat a. Lihat yang tertera pada Tabel 4.2
Uji Coba Mesin b. Maka kapasitas untuk setiap jam dapat
2. Putaran pengujian ketika diberi beban diketahui sebagai berikut:
Pada saat pengujian ketika diberi beban Waktu satu jam (60 menit) dibagi
ditetapkan putarannya sebesar 1000 dengan Waktu penebaran dikali
rpm, di mana potensio berada di posisi dengan kapasitas percobaan (3 kg)
“M” Atau Kapasitas = (A : B) C (kg)
3. Ukuran pakan udang yang diuji dengan 1. Pakan Udang Halus Dengan
katagori kasar (01,2 s.d 1,8) Penebaran Pakan Udang 3kg
4. Waktu penebaran pada saat pengujian (60(menit) : 2,05(menit)) 3 kg =
Waktu yang dibutuhkan untuk menebar 87,8 kg
pakan udang sebanyak 3 kg, dimulai (60(menit) : 1,7(menit)) 3 kg =
saat start mesin hingga pakan udang 105,9 kg
tertebar hingga habis dengan (60(menit) : 1,4(menit)) 3 kg =
menggunakan stopwatch selama 1,6 128,6 kg
menit (60(menit) : 1(menit)) 3 kg = 180
5. Jadi secara teoritis untuk 100 kg, kg
maka waktu yang dibutuhkan untuk (60(menit) : 0,7(menit)) 3 kg =
kapasitas 100 kg adalah selama 257,1 kg
(100 : 3) x 1,6 menit = 53,33 menit 2. Pakan Udang Sedang Dengan
bila dilakukan selama 1 jam atau 60 Penebaran Pakan Udang 3kg
menit, maka kapasitas mesin (60(menit) : 2,2(menit)) 3 kg = 82
adalah: (60 : 1,6 ) x 3 kg = 112,5 kg
kg. (60(menit) : 1,9(menit)) 3 kg = 95
kg
a. Dengan demikian berdasarkan kapasitas (60(menit) : 1,6(menit)) 3 kg =
yang diperoleh maka kapasitas mesin 113 kg
terpenuhi dan mempunyai kelabihan (60(menit) : 1,1(menit)) 3 kg =
sebesar 112,5 – 100 (kg) = 12,5 kg 164 kg
atau kelebihan (12,5 kg : 100 kg ) x (60(menit) : 0,9(menit)) 3 kg =
100% = 12,5 %. 200 kg

Dari hasil di atas dapat di lihat menggunakan tabel di bawah ini

Variasi Ukuran Variasi Waktu Kapasitas Jarak Kualitas


Pakan Udang Putaran Penebaran Selama 1 Terjauh Penebaran
No (mm) (rpm) Kapasitas 3kg Jam Penebaran Pakan
(Menit) (kg/jam) (m)

600 2,01 88 28 Merata


800 1,7 106 31 Merata

1 Halus
1000 1,4 129 38 Merata
0,4 s.d 0,7

1200 1 180 40 Merata

1400 0,7 257 41 Merata

600 2,2 82 26 Merata

800 1,9 95 28 Merata


2 Kasar
1,2 s.d 1,8 1000 1,6 113 33 Merata

1200 1,1 164 37 Merata

1400 0,9 200 39 Merata


Tabel 4.3. Hasil Pengolahan Data Uji Coba Penebaran Pakan Udang
Frekuensi Putaran Motor Listrik (Hz)
3 Grafik Data
3500
Dari data-data yang tertera pada tabel
di atas (lihat Tabel 4.2.), maka dapat 3000
Putaran Motor Listrik (rpm)

dilakukan pembuatan grafik-grafik sebagai 2500


berikut:
2000
a. Grafik Hubungan Jumlah Buah
Kutub Frekuensi dengan Putaran 1500

Motor Listrik 1000


b. Grafik Hubungan Variasi Ukuran
500
Pakan Udang dengan Variasi
Putaran terhadap Waktu 0
2 4 6 8 10 12
Penebaran Pakan frekuensi 50 Hz 3000 1500 1000 750 600 500
c. Grafik Hubungan Variasi Ukuran
Pakan Udang dengan Variasi Gambar 4.11 Hubungan Jumlah Buah
Putaran terhadap Kapasitas Kutub Frekuensi Dengan Putaran Motor
d. Grafik Hubungan Variasi Ukuran Listrik
Pakan Udang dengan Variasi
Putaran terhadap Kualitas Hasil Analisa
Dari hasil pembuatan grafik
a. Grafik Hubungan Jumlah Buah bertujuan untuk membantu dan
Kutub Frekuensi Dengan Putaran memudahkan melakukan penganalisaan,
Motor Listrik maka hasilnya dapat disimpulkan yaitu
Dari tabel 4.1 dapat kita lakukan semakin besar jumlah buah kutub frekuensi
pembuatan grafik sebagai berikut maka semakin kecil jumlah putaran motor
listrik nya
b. Grafik Hubungan Variasi Ukuran 300

Kapasitas Pakan (kg)


Pakan Udang dengan Variasi 250
Putaran terhadap Waktu 200
Penebaran Pakan 150
Dari hasil percobaan/pengujian yang 100
dilakukan terhadap penebaran pakan 50

udang, diperoleh data-data sebagai berikut; 0


600 800 1000 1200 1400
Ukuran Pakan/Pelet (mm) halus 88 106 129 180 257
Series 2 82 95 113 164 200
2,5
Waktu Penebaran (detik)

2
Ukuran Pakan/Pelet (mm)
Gambar 4.13. Hubungan Variasi Ukuran
1,5 Pakan Udang dengan
1
Variasi Putaran
terhadap Kapasitas
0,5
Hasil Analisa
0
600 800 1000 1200 1400 Dari hasil pembuatan grafik bertujuan
halus 2,05 1,7 1,4 1 0,7 untuk membantu dan memudahkan
kasar 2,2 1,9 1,6 1,2 0,9 melakukan penganalisaan, maka hasilnya
dapat disimpulkan jika semakin laju
Gambar 4.12. Hubungan Variasi Ukuran putaran mesin penebar pakan udang maka
Pakan Udang dengan Variasi kapasitas dalam 1 jam akan semakin
banyak.
Putaran terhadap Waktu Penebaran Pakan d. Grafik Hubungan Variasi Ukuran
Pakan Udang dengan Variasi
Hasil Analisa Putaran terhadap Kualitas
Dari hasil pembuatan grafik bertujuan Dari hasil percobaan/pengujian yang
untuk membantu dan memudahkan dilakukan terhadap penebaran pakan
melakukan penganalisaan, maka hasilnya udang, diperoleh data-data sebagai berikut;
dapat di simpulkan, yaitu dengan 50
Lemparan (mm)

menggunakan pakan halus ataupun sedang


Jarak Maksimal

40
jika semakin laju putaran penebaran maka 30
20
semakin cepat pakan udang akan habis 10
dengan kata lain akan mempersingkat 0
waktu penebaran dan juga dapat di lihat 100 120 140
600 800
0 0 0
bahwa pakan udangan dengan ukuran yg
lebih kecil akan lebih cepat habis. halus 28 31 38 40 41
kasar 26 28 33 37 39
c. Hubungan Variasi Ukuran Pakan
Udang dengan Variasi Putaran Ukuran Pakan/Pelet
terhadap Kapasitas Gambar 4.13. Grafik Hubungan Variasi
Dari hasil percobaan/pengujian yang Ukuran Pakan Udang dengan Variasi
dilakukan terhadap penebaran pakan Putaran terhadap Kualitas
udang, diperoleh data-data sebagai berikut; Hasil Analisa
Dari hasil pembuatan grafik bertujuan
untuk membantu dan memudahkan
melakukan penganalisaan, maka dapat
disimpulakan jika semakin laju putasan
mesin penebar makan udang maka jarak
lempas mesin pakan udang terhadap pakan 2 Saran
udang akan semakin jauh.
1. Ketika melakukan percobaan/pengujian
PENUTUP yakinkan kondisi mesin siap untuk
dioperasikan dan seluruh perlengkapan
1. Kesimpulan mesin sudah siap digunakan.
Dari hasil pembahasan Analisa 2. Seluruh yang berhubungan dengan alat
Pengaruh Putaran Mesin Penebar Pakan dan bahan uji atau bahan-bahan pakan
Udang Terhadap Produktivitas Penebaran udang sudah disediakan dan tempatkan
Pakan Udang Dengan Ukuran Pakan Halus dekat dengan mesin. seluruh kondisi
dan Kasar, dengan hasil yang dapat komponen harus kering, dan komposisi
diterima sesuai dengan yang direncanakan, bahan sesuai dengan ketentuan.
maka dapat di simpulkan antara lain 3. Sebelum melakukan pengujian, untuk
sebagai sebrikut; pengambilan data, operasikan mesin
1. Semakin laju putaran mesin beberapa saat hingga putarannya
penebar pakan udang maka waktu normal
yang di hasil kan untuk
menghabiskan pakan udang dengan DAFTAR PUSTAKA
berat 3kg ataupun 100kg juga maka [1]. SNI 01-7246-2006. Produksi Udang
akan semakin cepat. Dan pakan Vaname (Litopenaeus vannamei)
udang yang berukuran lebih kecil di Tambak dengan Teknologi
akan lebih cepat habis Intensif. Badan Standarisasi
dibandingkan dengan pakan udang Nasional. Jakarta.
ukuran yang lebih besar.
2. Semakin laju putaran mesin SNI 7549-2009. Persyaratan Mutu
penebar pakan udang maka jarak Pakan Udang Vaname. Badan
lembar pakan udang dengan ukuran Standarisasi Nasional. Jakarta.
yang halus ataupun yang sedang
[2]. Tatag Budiardi Dkk, 2015, Tingkat
juga akan semakin jauh. Dan untuk
Pemanfaatan Pakan Dan
ukuran pakan udang yang lebih
Kelayakan Kualitas Air Serta
kecil jarak lemparnya akan lebih
Estimasi Pertumbuhan Dan
jauh dibandingkan dengan pakan
Produksi Udang Vaname.
udang yang berukuran lebih beras.
3. Untuk kwalitas penyebaran [3]. Zainuddin, Siti Aslamyah dan Haryati.
menggunakan mesin penebar pakan 2013. Peningkatan Produksi
udang yaitu merata dapat di lihat Udang Vannamei (Litopenaeus
melalui gambar pada lampiran. vannamei) di Sulawesi Selatan
4. Penebaran pakan udang Melalui Pemanfaatan Pakan yang
menggunakan mesin ini lebih Murah, Efisien dan Ramah
mempersingkat waktu penebaran Lingkungan.
dan lebih merata penebarannya, di
bandingkan menggunakan tangan [4]. Panakorn, 2012,
(manual) https://medium.com/atnic/pemberi
5. Penebaran pakan udang an-pakan-efektif-untuk-budidaya-
menggunakan mesin lebih efisien udang-5111b6c12fda (diakses
karena lebih sedikit menggunakan puluk 15.00 pada tgl 20-09-
tenaga kerja manusia dan juga jarak 2020)
lempar yang cukup jauh dan merata [5]. https://bacaterus.com/jenis-jenis-
udang-laut-yang-enak
[6]. https://id.wikipedia.org/wiki/Udang [9].
https://www.google.com/search?=firefox-
[7]. https://laskarotomasi.com/speed- b-d&q=pengertian+tachometer+dc
control-motor
[8].
https://www.google.com/search?=firefox-
b-d&q=pengertian+tachometer

Anda mungkin juga menyukai