PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
luas daratan 153.018,98 Km² dengan panjang garis pantai sekitar 1.740 Km2
dengan luas perairan laut sekitar 114.879 Km². Salah satu daerah potensi
menyatakan bahwa udang vaname merupakan salah satu jenis hasil perikanan
secara tradisional, intensif dan super intensif, secara umum hal-hal yang
intensif, maupun super intensif adalah penetapan lokasi tambak, kontruksi tambak
karena sistim usaha pembudidayanya tidak berbeda jauh dengan jenis udang
2
ekspor andalan pemerintah. Permintaan udang sangat besar baik pasar lokal
maupun internasional, karena memiliki keunggulan nilai gizi yang sangat tinggi
perikanan budidaya oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2001
yang memiliki sejumlah keunggulan dan prospek keuntungan lebih baik, maka
investasi tambak udang vaname sudah terlihat makin besar pada sejumlah sentra
udang vaname karena udang vaname termasuk dalam konsumsi rumah tangga
yang memiliki sejumlah keunggulan antara lain, lebih tahan terhadap penyakit,
dapat di tebar dengan kepadatan tinggi, pertumbuhan lebih cepat, tahan terhadap
yakni sekisar 60 - 100 hari per siklus dan permintaan pemasaran sangat besar baik
keunggulan nilai gizi yang sangat tinggi serta memiliki nilai ekonomis yang
Pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan sebuah usaha
terhadap tinggi rendahnya pendapatan dari usaha perikanan. Produksi yang baik
akan sia-sia karena harga pasar yang rendah sehingga tinggi produksi tidak mutlak
memberikan keuntungan yang tingggi tanpa pemasaran yang lebih baik dan
efisien pemasaran dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan oleh
tersebut disebapkan oleh perbedaan jumlah pengunaan factor produksi utama dan
vaname.
4
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar total biaya yang dikeluarkan pada pembudidaya udang vaname
2. Seberapa besar produksi yang diperoleh pelaku usaha budidaya udang vaname
2. Mengkaji besaran produksi yang diperoleh pelaku usaha budidaya dari hasil
2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pengetahuan serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
A. Deskripsi Teori
dibudidayakan. Hal ini disebapkan udang tersebut memiliki prospek dan profit
yang meliputi asal dan kualitas benih serta faktor eksternal mencangkup kualitas
air budaya, pemberian pakan, teknologi yang digunakan, serta pengendalian hama
antara 5-10 ppt, namun udang lebih sensitif terhadap penyakit. Pada salinitas air
tambak yang rendah ternyata udang rentang terhadap penyakit. Hal ini
dikarenakan sedikitnya jumlah ion klorida pada perairan tambak tersebut sehingga
kehidupannya.
sekitar 35% lebih kecil jika dibandingkan dengan udang Asia seperti Panaeus
protein hingga 45% sehingga akan berpengaruh terhadap harga pakan dan biaya
produksi. Masa pemeliharaan udang vaname relatif cepat yaitu 60-100 hari.
2017).
udang dalam tambak antara lain: responsif terhadap pakan/napsu makan yang
tinggi, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk
pertumbuhan lebih cepat, tingkat kelangsungan hidup tinggi, padat tebar cukup
tinggi dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat yakni sekitar 60-100 hari per
yang tinggi sekitar 100-300 ekor/m2 (Nababan, 2015). Tambak intensif adalah
tambak yang dilengkapi dengan plastik mulsa yang menutupi semua bagian,
pompa air, kincir air, aerator, tingkat penebaran tinggi dan pakan 100% pelet.
Pakan merupakan sumber nutrisi yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat,
jumlah benur yang akan ditebar dan luas tambak yang akan digunakan. Perbedaan
karena itu maka perlu dilakukan penelitian tentang pertumbuhan udang vaname
(pelet) sebagai pakan utama, dan sarana dan prasarana yang lengkap baik
senyawa NH3- dan NH4+ yang merupakan salah satu senyawa toksik bagi udang
(Boyd, 1990).
berikut:
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Filum : Anthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Crustacea
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobrachiata
Infraordo : Penaeidea
Superfamili : Penaeioidea
Famili : Panaeidea
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar atau eksoskeleton secara periodik
bagian atas kepala udang vaname yang terdiri atas antenula, antena, madibula dan
maxillied dan 5 pasang kaki berjalan (peripoda) atau kaki sepuluh (decapoda).
Abdomen terdiri dari 6 ruas. Bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan
Sifat-sifat penting udang vaname adalah aktif pada kondisi gelap (nokturnal),
dapat hidup kisaran salinitas lebar, suka memangsa sesama jenis, tipe pemakan
lambat, tetapi terus menerus, menyukai hidup didasar tambak, mencari makan
10
lewat organ sensor (Haliman dan Adijaya, 2005). Morfologi tubuh udang vaname
Pada umumnya, udang bersifat batik dan hidup pada permukaan dasar laut.
Adapun habitat yang disukai oleh udang adalah dasar laut yang lumer (soft) yang
biasanya campuran lumpur dan pasir. Lebih lanjut dijelaskan bahwa induk udang
vaname di temukan di perairan lepas pantai dengan kedalaman berkisar antara 70-
72 m. Sifat hidup dari udang vaname adalah catadromous atau hidup di dua
lingkungan, dimana udang dewasa akan memijah di laut terbuka. Larva dan
yuwana udang vaname setelah menetas akan bermigrasi kedaerah pesisir pantai
atau daerah mangrove yang bisa disebut daerah nursery ground dan setelah
Stadia zoea terjadi pada usia 15- 24 jam atau ukuran 1,05-3,30 mm. Pada
stadia ini udang mengalami tiga kali moulting. Stadia mysis merupakan stadia
benur yang sudah menyerupai udang dengan ciri-ciri munculnya ekor yang seperti
kipas (europada) dan ekor (telson) dewasa (Haliman dan Adijaya, 2005).
Sifat biologis udang vaname, yaitu aktif pada kondisi gelap (nocturnal)
dan dapat hidup pada kisaran sanilitas yang luas (euryhaline) yaitu 2-40 ppt.
Udang vaname akan mati jika terpapar suhu dibawah 15°C atau di atas 33°C
selama 24 jam. Udang vaname bersifat kanibal, mencari makan melalui organ
Beberapa jenis penyakit udang yaitu penyakit bercak putih viral, Infectious
udang tumbuh kerdil, Infeksi Monodon Baculo Virus (MBV) yang menyebabkan
udang mati pada umur satu bulan, penyakit bakterial yang menyebabkan udang
rusak diluarnya dan penyakit parasiter menyebabkan udang kotor (Amri dan
Iskandar, 2008).
bagian atas kepala udang vaname yang terdiri atas antenula, antena, madibula dan
12
maxillied dan 5 pasang kaki berjalan (peripoda) atau kaki sepuluh (decapoda).
Abdomen terdiri dari 6 ruas. Bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan
Sifat-sifat penting udang vaname adalah aktif pada kondisi gelap (nokturnal),
dapat hidup kisaran salinitas lebar, suka memangsa sesama jenis, tipe pemakan
lambat, tetapi terus menerus, menyukai hidup didasar tambak, mencari makan
vaname dibandingkan dengan jenis udang lain adalah kelangsungan hidup yang
lebih baik, produktivitas yang lebih tinggi, dapat dilakukan penebaran yang lebih
tinggi yaitu 100 ekor/m. Lebih tahan terhadap penyakit, memiliki pertumbuhan
yang cepat, lebih responsif terhadap pemberikan pakan dan kualitas proteinnya
sekitar 25-30%, memiliki napsu makan yang tinggi, toleransi terhadap salinitas
yang cukup luas yaitu 4-40ppt dan lebih efisien dalam penggunaan pakan.
kegiatan persiapan tambak, penebaran benur, manajemen pakan dan kualitas air,
2017).
5. Faktor Produksi
oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-
faktor produksi ada kalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu sumber-sumber
13
sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa, seperti tanah,
tenaga kerja, modal, bibit, pupuk dan keahlian (Sukirno dalam Muin, 2017).
input untuk berproduksi. Input produksi sering disebut sebagai faktor produksi,
yakni berupa benur, pakan, bahan bakar dan lama pemeliharaan udang vaname.
Benur merupakan bibit udang yang akan dibudidayakan. Pakan udang yang
digunakan dalam membudidayakan udang vaname adalah pakan pelet dan pakan
alami seperti siput. Bahan bakar digunakan untuk mesin berupa solar (Kristina,
2014).
Resiko produksi yang terjadi dapat diakibatkan karena serangan hama dan
kerugian. Selain itu, udang merupakan mahkluk hidup yang dapat terserang
penyakit dan gangguan alam lainnya. Seperti yang dialami oleh petani tambak
udang tiba-tiba mati, mengambang dipermukaan air dan ketika ditelusuri di dasar
tambak juga ternyata banyak udang yang mati tenggelam. Harga faktor produksi
yang tinggi dan harga jual udang vaname yang rendah serta kemungkinan udang
terserang penyakit atau gangguan alam merupakan resiko dalam budidaya udang
14
(Renanda, 2018).
6. Biaya
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk
tujuan tertentu. Biaya produksi mempunyai peranan yang amat penting dalam
Biaya yang dikeluarkan dalam usaha budidaya tambak udang ini ada dua
jenis yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah
totalnya tetap dalam volume kegiatan tertentu dan waktu tertentu, sedangkan
biaya variabel adalah biaya yang dalam biaya totalnya akan berubah
2007).
setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang diharapkan
memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau di masa depan bagi
perusahaan. Selain itu, Sabijono (2014), menyatakan biaya atau cost adalah kas
atau ekuivalen yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang
diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau untuk
jumlahnya tidak terpengaruh oleh perubahan satuan kegiatan, biaya tetap ini
misalnya, penyusutan alat, bangunan, sewa atau pajak tanah dan sebagainya.
Sedangkan, biaya variabel (variable cost) yaitu biaya yang dipakai untuk
memperoleh input variabel dan sifatnya berubah sesuai dengan besarnya produksi.
dengan satuan kegiatan. Golongan biaya variabel ini antara lain biaya untuk
Kristina (2014) menyatakan bahwa biaya produksi terdiri atas biaya tetap
(fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap merupakan total rupiah
yang harus dikeluarkan perusahaan walaupun tidak berproduksi, biaya tetap tidak
perubahan tingkat ouput termasuk biaya bahan baku, gaji dana, bahan bakar
termasuk pula semua biaya tidak tetap. Dengan demikian secara konsep, maka
ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan akan memberikan keuntungan atau manfaat pada saat ini atau
masa yang akan datang. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya
yang bermanfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Biaya-biaya dari suatu
Biaya usaha atau produksi dapat diklasifikasi ke dalam biaya tetap (Fixed
Cost/FC), biaya variabel (Variable Cost/VC), dan biaya total (Total Cost/TC).
Fixed cost adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi
yang bersifat tetap, misalnya tanah, tambak, dan mesin untuk keperluan usahanya.
Jenis biaya ini tidak berubah walaupun jumlah barang atau jasa yang dihasilkan
jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Total cost adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan proses produksi. Total cost adalah hasil penjumlahan
sebagai barikut:
Dimana:
TC = Total biaya
TFC = Total biaya tetap
TVC = Total biaya variabel
17
7. produksi
guna baik guna waktu, bentuk maupun tempat dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Produksi tersebut dapat berupa barang maupun jasa. Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
menambah keguanaan suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi
untuk menghasilkan ouput dengan biaya yang minimum (Joesran dan Farthorrozi,
2003).
Produksi adalah suatu proses pembuatan barang atau jasa berupa bahan
baku yang memiliki nilai guna yang kecil, menjadi bentuk yang memiliki nilai
guna yang besar dan dapat digunakan untk suatu tujuan yang telah ditargetkan
juga berarti segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu
yang dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, dan tenaga kerja (Agus dan
Ahyani, 1997).
menambah guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh
18
orang atau badan (produsen). Produksi merupakan hal yang paling penting dalam
suatu usaha (Gunawan, 2018). Secara umum produksi merupakan kegiatan yang
diukur sebagai tingkat ouput per periode atau waktu. Dalam proses produksi yang
digunakan dan produksi yang dihasilkan. Gasperz (2005) menyatakan ada dua hal
yang menjadi pertimbangan dalam suatu alternative usaha, yaitu aspek teknik dan
merupakan kegiatanb yang diukur sebagai tingkat output per unit periode dan
waktu.
Secara umum hasil tangapan bagan apung adalah jenis ikan pelagis kecil
yang berfifat fototaksis positif, sepertiikan teri, ikan japuh, ikan peperek,ikan selar
ekor kuning, kerang-kerang, cumi-cumi, dan ikan layur (subani, 1989). Menurut
produksi menurut Hansen dan Monwe (2006), adalah harga pokok produksi
biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
19
dikeluarkan dengan pengolahan baha baku menjadi produk jadi, seperti bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, sedangkan biaya
costing dan metode variable coasting. Metode full costing adalah penentuan biaya
terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik baik bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan metode variable
produksi yang berlaku variabel kedalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
dengan jumlah barang yang dihasilkan atau quantiti dari suatu komoditas (La Ola,
2011). Rumus yang digunakan untuk mengetahui Harga Pokok Penjualan (HPP)
HPP = TC ..................................................................................................(3)
Q
Dimana :
B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utomo dkk. (2012) yang
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil analisis usaha dalam satu kali
Lamongan Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kelayakan usaha budidaya udang vaname dan ikan bandeng dan menguntungkan
untuk diusahakan. Penelitian ini menggunakan studi kasus. Data yang langsung
dari sumbernya dengan cara observasi 1 partisipasi aktif dan wawancara dan data
sekunder ialah data yang diperoleh tak langsung misalnya buku literatur,
monografi desa dan lain-lain. Analisa yang digunakan adalah Imbang Penerimaan
atau R/C Ratio, Analisa Titik Impas dan Rentabilitas. Sampel yang diambil 15
orang petani tambak. Ternyata disimpulkan bahwa usaha budidaya udang vaname
dan ikan bandeng layak dan menguntungkan untuk diusahakan dengan hasil
21
sebagai berikut : R/C Ratio = 1,7, Rentabilitas rata-rata 69,96%, dan BEP (Analisa
Dana Desa dan Pendapatan Asli Desa Terhadap Belanja Desa di Kecamatan
Baron. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan bahwa pendapatan asli desa
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap belanja desa, serta
pendapatan asli desa dan alokasi dana desa secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap belanja desa pada Kecamatan Baron periode 2014-2016. Hal
tersebut dibuktikan dari nilai Fhitung sebesar 52,470 dengan signifikansi sebesar
0,000. Terlihat bahwa nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.
C. Kerangka Pikir
pikir dalam penelitian ini yaitu Analisis Penentuan Harga Pokok Penjualan dan
menetapkan harga untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah
biaya per unit, ditambah dengan suatu jumlah laba yang diinginkan, 2) Mark up
pricing adalah jumlah kenaikan harga atas biaya unit total dan 3) Penentuan harga
oleh produsen adalah harga yang ditetapkan oleh perusahaan awal dari rangkaian
Gambar 2.
Proses
Faktor Produksi Produksi Produksi
HPP
(Lampiran 1). Lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive atau penunjukan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembudidaya udang dan pengumpul
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
digunakan yaitu sampling jenuh, dimana menurut Sugiyono (2012), adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka
dari itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sama dengan populasi
dan 1 pengumpul.
24
disediakan.
tambak.
5. Pencatatan, yaitu mencatat data yang telah ada pada pembudidaya serta
literatur-literatur.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
1. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden,
harga faktor produksi udang vaname, jumlah produksi, biaya produksi, dan
secara tidak langsung (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain, instansi lain yang
25
Kabupaten Kolaka. Data ini adalah data penunjang yang berkaitan dengan
D. Konsep Operasional
secara produktif.
5. Benur adalah bibit udang vaname yang ditebar pada tambak (ekor/ Ha).
7. Solar adalah bahan bakar yang digunakan untuk menyalakan pompa air.
8. Faktor produksi adalah satuan alat dan bahan yang digunakan dalam budidaya
udang vaname.
11. Biaya tetap adalah penyusutan peralatan-peralatan yang digunakan lebih dari
12. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan pembudidaya dalam 1 kali
produksi (Rp/Siklus).
13. Total biaya adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya udang
E. Analisis Data
1. Total biaya
sebagai berikut:
Dimana:
TR = P.Q............................................................................................. (7)
Dimana:
TR = Penerimaan (Rp)
Q = Jumlah udang vaname yang dihasilkan (Kg)
P = Harga udang vaname (Rp)
3. Harga Pokok Penjualan
HPP = TC……………………………………………………………(8)
Q
Dimana:
Kriteria : jika lebih rendah nilai HPP maka usaha tersebut semakin efisien
28
A. Hasil
Bone.
dapat mempengaruhi kualitas perairan terutama suhu dan salinitas yang secara
langsung akan mempengaruhi pertumbuhan udang vaname. Oleh karena itu, iklim
Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Umumnya musim hujan terjadi antara Bulan Mei dan Oktober dimana angin
Timur yang bertiup dari Australia tidak banyak mengandung uap air sehingga
November dan Maret, dimana angin Barat yang bertiup dari Benua Asia dan
Samudra Pasifik banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan.
Khusus pada Bulan April arah angin tidak menentu, demikian pula curah hujan
untuk tinggal atau menepati suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu yang
dapat menjadi gambaran potensi penduduk dalam menjalankan suatu usaha yang
pada Tabel 1.
jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 13.187 jiwa dengan tingkat persentase
sebesar 51,0% dan untuk perempuan sebanyak 12.695 jiwa dengan tingkat
2. Karakteristik Responden
2.1 Umur
pikir untuk menunjang keberhasilan suatu usaha yang dijalankan. Petani tambak
30
yang memiliki usia muda akan lebih memiliki kemampuan baik dalam bekerja
sedangkan petani tambak yang memiliki usianya sudah cukup tua, pada umumnya
muda berkisar 0-14 tahun, umur produktif berkisar antara 15-54 tahun dan umur
diatas 55 tahun termaksud kategori umur non produktif tua (Sugiyono, 2014).
kelompokan pada umur 0-14 tahun (non produktif muda), umur 15-54 tahun
(produktif) dan > 55 tahun (non produktif tua). Kategori umur petani tambak
budidaya udang vaname pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
tambak usaha budidaya udang vaname yang paling banyak berumur 15-54 tahun
berjumlah 31 jiwa dengan persentase sebesar 93,9%. Umur petani tambak usaha
budidaya udang vaname yang sedikit berumur diatas 55 tahun sebanyak 2 jiwa
serta keterampilan yang dilihat dari kebiasaan setiap orang. Dalam penerapan
lebih baik dan salah satu faktor yang menentukan pola pikir dan tindakan
pendidikan formal yang dilalui oleh nelayan budidaya udang vaname yang
Menengah Atas (SMA) dan tingkat pendididkan Strata Satu (S1) apabila
mudah berpikir dan bertindak secara rasional dalam mengambil keputusan dengan
yang lebih tinggi, biasanya lebih terbuka terhadap informasi baru sehingga
mereka lebih berani dalam mengambil suatu keputusan tentang melakukan usaha
32
budidaya udang vaname. Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini
yaitu pendidikan formal yang diperoleh dibangku sekolah seperti SD, SMP, SMA,
dan Perguruan Tinggi. Kategori tingkat pendidikan formal petani tambak udang
perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non
formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada
suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Pengalaman usaha seseorang
peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan usaha yang lebih baik.
pengalaman ada tiga golongan atau kriteria pengalaman dalam berusaha, yaitu
33
peryataan tersebut maka tingkat pengalaman petani tambak pada penelitian ini
juga pengalaman usaha yang dimiliki oleh pembudidaya dalam proses budidaya
udang vaname.
bersama didalam satu rumah atau yang tidak tinggal serumah namun masih berada
dalam satu lingkup keluarga petani tambak secara langsung yang menjadi
tambak usaha budidaya udang vaname dapat dikelompokkan menjadi dua kategori
34
yaitu, kategori dalam tanggungan kecil dan kategori dalam tanggungan besar.
Kategori yang masuk dalam tanggungan kecil adalah keluarga yang memiliki
jumlah tanggungan sebanyak <5 jiwa sedangkan kategori yang masuk dalam
tanggungan besar adalah keluarga yang memiliki jumlah tanggungan >5 jiwa. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sitorus (2009), yang mengkategorikan bahwa jumlah
sebanyak < 5 jiwa, dan jumlah tanggungan keluarga pembudidaya udang vaname
.
35
usaha budidaya yang diukur dalam satuan hektar. Tambak merupakan salah satu
tempat habitat yang dipergunakan sebagai kegiatan budidaya air payau yang
windu dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan peryataan Puspita dkk. (2005) yang
menyatakan bahwa tambak adalah kolam yang dibangun didaerah pasang surut
dan digunakan sebagai tempat untuk membudidayakan udang, ikan dan lain-
lainnya. Lebih jelasnya mengenai luas tambak dapat dilihat pada Tabel 6.
yang memiliki lahan terluas sebesar 3 Ha. Petani tambak yang memiliki luas lahan
terkecil sebesar 0,3 Ha, dan rata-rata luas lahan petani tambak yang berada di
Kecamatan Samaturu sebesar 1,14 Ha. Luas lahan yang dimiliki oleh petani
tambak budidaya udang vaname sangat menentukan jumlah benur yang ditebar
4.2 Benur
Benur adalah bibit udang vaname yang akan dibudidayakan dalam satu
wadah atau tambak, banyaknya benur yang ditebar dapat dihitung dalam satuan
(ekor). Jumlah benur yang ditebar di Kecamatan Samaturu dapat dilihat pada
Tabel 7.
benur yang tertinggi sebesar 360.000 ekor. Petani tambak yang memiliki benur
terendah sebesar 25.000 ekor, dan rata-rata benur yang ditebar petani tambak yang
berada di Kecamatan Samaturu sebesar 68.039 ekor. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Astika dkk. (2020), bahwa padat tebar udang vaname per usaha tani
4.3 Produksi
beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan peryataan Assauri (1999), yang
Tabel 8. Jumlah Produksi yang Dihasilkan dari Usaha Budidaya Tambak Udang
Vaname di Kecamatan Samaturu
No Uraian Hasil Produksi/Petak (Kg/ Siklus)
1 Tertinggi 2.100
2 Terendah 16
Rata-Rata 401,8
Sumber : Data primer setelah diolah, 2021
usaha budidaya udang vaname yaitu 2.100 kg/siklus dengan rata-rata terendah
yaitu 16 kg/siklus. Jika dibandingkan dengan luas lahan maka rata-rata produksi
5. Biaya
suatu usaha. Biaya adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan pada saat
melakukan usaha budiddaya tambak udang vaname. Hal ini sesuai dengan
pendapat Ridwan (2014), bahwa biaya adalah semua pengorbanan sumber daya
yang terukur dalam satuan nominal uang (rupiah) yang dikeluarkan dalam
mencapai tujuan usaha. Biaya tersebut meliputi biaya tetap, biaya variabel dan
total biaya.
Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlah totalnya akan tetap kostan,
tidak dipengaruhi oleh perubahan volume suatu kegiatan atau aktivitas sampai
pada tingkatan tertentu. Biaya tetap juga merupakan biaya yang dikeluarkan
namun tidak habis dalam satu kali produksi usaha budidaya udang vaname. Biaya
38
tersebut tetap dikeluarkan meskipun usaha budidaya udang vaname tersebut tidak
berproduksi.
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak berubah walaupun
jumlah produksi berubah (selalu sama), atau tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
produksi. Biaya tetap dalam usaha budidaya tambak udang vaname di Kecamatan
dalam satu kali produksi, biaya yang tidak tetap jumlahnya dipengaruhi oleh
budidaya udang vaname. Biaya variabel dalam usaha budidaya tambak udang
Tabel 10. Biaya Variabel Usaha Budidaya Tambak Udang Vaname di Kecamatan
Samaturu
No Uraian Biaya Variabel (Rp/Siklus)
1 Tertinggi 138.730.000
2 Terendah 1.870.000
Rata- Rata 15.938.470
Sumber : Data primer setelah diolah, 2021
Total biaya adalah total keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh pelaku
usaha budidaya udang vaname di Kecamatan Samaturu. Hal ini sesuai dengan
peryataan La Ola (2014), yang menyatakan bahwa total biaya adalah total biaya
tetap yang dijumlahkan dengan total biaya variabel. Total biaya dalam usaha
budidaya tambak udang vaname di Kecamatan Samaturu dapat dilihat pada Tabel
11.
Tabel 11. Total Biaya Usaha Budidaya Tambak Udang Vaname di Kecamatan
Samaturu
dan total biaya terendah sebesar Rp3.201.243/siklus. Rata-rata total biaya yang
40
6. Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
atau masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input dan
dkk., 2003). .
produksi yang tertinggi sebanyak 2.100 kg/siklus. Petani tambak yang memiliki
ekor/siklus.
41
7. HPP
dikeluarkan secara langsung oleh petani tambak udang vaname. Harga Pokok
Penjualan udang vaname di Kecamatan Samaturu dapat dilihat pada Tabel 13.
Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa nilai Harga Pokok Penjualan (HPP)
terendah sebesar Rp28.165/kg. Semakin rendah nilai HPP maka usaha tersebut
semakin efisien.
A. Pembahasan
mulai dari sistem tradisional, semi intensif dan sistem intensif. Sistem budidaya
tradisional ditandai dengan padat penebaran yang rendah dengan kisaran 5-10
ekor/m2 dan masih menggunakan pakan alami. Pada sistem semi intensif padat
penebaran udang semakin bertambah berkisar antara 15-25 ekor/m2 dan sudah
menggunakan bantuan kincir sekitar 2-5 buah/petak dan pada sistem intensif padat
42
penebaran semakin besar yaitu >50 ekor/m2, penggunaan kincir sekitar 6-8
probiotik.
Penggunaan sistem budidaya ini sesuai dengan modal yang dimiliki setiap
intensif penggunaan pupuk rata-rata hampir sama yaitu pupuk Urea, TSP, dan
produk NASA, sedangkan untuk penggunaan pakan cukup bervariasi diantara ada
yang menggunakan pakan Global, Tata, Samsung, CJ, Golpo, dan udang rubi.
Sementara itu untuk pembudidaya intensif penggunaan pakan juga hampir sama
untuk setiap responden yaitu menggunakan pakan buatan tetapi ada juga yang
menambahkan pakan lain seperti pakan SGH, Prima, XL vaname. Selain itu
pembudidaya sistem intensif menggunakan fermentasi dari dedak padi, ragi dan
air tebu (molas) yang dibuat sendiri oleh pembudidaya udang sebagai pengganti
pupuk anorganik.
sama yaitu udang vaname, namun penggunaan input produksi dari masing-masing
sistem ini berbeda-beda, contohnya jumlah padat tebar benur pada tambak sistem
intensif lebih banyak dibandingkan pada tambak sistem tradisional dan semi
intensif. Hal ini tentu akan mempengaruhi jumlah produksi udang vaname yang
dimana semakin tinggi padat penebaran maka jumlah produksi udang vaname
produksi yang tinggi merupakan tujuan dari budidaya udang vaname (L.
43
vannamei) secara intensif untuk memenuhi kebutuhan pasar dan salah satu upaya
1. Persiapan Tambak
dilakukan selama ±15 hari tergantung kondisi cuaca. Sedangkan pada tambak
intensif yang menggunakan terpal yaitu membersihkan terpal dengan cara dilap
Pemberian kapur dilakukan pada tambak tanah yang berfungsi untuk memperbaiki
kualitas tanah, membakar jasad-jasad renik penyebab penyakit dan hama yang
lainnya yang berada di permukaan tanah. Kapur yang diberikan dapat mengikat
diberi pupuk untuk menumbuhkan pakan alami yang dilakukakan satu kali dalam
1 siklus. d) Pemasukkan air kedalam tambak dengan melihat pasang surut air laut
kedalam tambak. e) Penebaran benur dilakukan setelah 7-10 hari air dimasukkan
yang sebelumnya benur diadaptasi diwadah yang lain terlebih dahulu. Hal ini
44
vaname dilakukan setelah plankton tumbuh baik (7-10 hari) sesudah pemupukan.
2. Pemeliharaan
pengontrolan air, dan pemberian pakan. Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali/hari.
Pada tambak tradisional plus pemberian pakan dilakukan setelah udang berumur
15-20 hari, sedangkan pada tambak semi intensif dan intensif pemberian pakan
dilakukan sejak udang pertama kali ditebar sesuai dengan bukaan mulut udang.
Untuk pengontrolan hama biasanya dengan melihat apakah ada atau tidak hama
(kepiting, ikan mujair, dan burung) disekitar atau didalam tambak, jika ada
tersebut. Sedangkan untuk pengontrolan air dilakukan dengan melihat kondisi air
Samaturu bervariasi, untuk tambak tradisional sekitar 2-3 bulan bahkan ada juga
yang hanya sampai 50 hari, ini dikarenakan kondisi udang yang sudah mulai
sekitar 4 bulan.
3. Panen
Panen udang biasanya dilakukan setelah udang mencapai size minimal 100
ekor/kg tergantung kondisi udang, tetapi apabila kondisi udang masih dalam
keadaan baik, pembudidaya akan melakukan panen ketika udang mencapai size
50-80 ekor/kg. Proses panen dilakukan dengan cara mengeluarkan air dari dalam
45
tambak terlebih dahulu sehingga udang akan berkumpul pada pintu pembuangan
yang sudah disiapkan dengan jaring, selain itu agar proses panen lebih cepat
dilakukan, sambil menunggu air tambak habis dikeluarkan, para tenaga kerja akan
Untuk proses pemanenan bisanya dilakukan oleh 5-8 orang tergantung banyaknya
udang yang akan dipanen dengan waktu sekitar 3-5 jam. Pemasaran udang
Input atau faktor produksi merupakan hal yang mutlak harus ada untuk
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh hasil produksi yang optimal. Input
Kecamatan Samaturu terdiri dari luas lahan, jumlah benur, jumlah pakan, jumlah
tambak udang vaname dengan bentuk dan konstruksi tertentu, keadaan tambak
tetapi tambak yang ada di Kecamatan Samaturu lebih dominan digunakan untuk
ekologis tambak sebagai habitat berbagai jenis hewan dan tumbuhan air seperti
penghasil berbagai sumber daya alam bernilai ekonomis seperti ikan, udang dan
yang memiliki lahan terluas sebesar 3 Ha. Petani tambak yang memiliki luas lahan
terkecil sebesar 0,3 Ha, dan rata-rata luas lahan petani tambak yang berada di
Kecamatan Samaturu sebesar 1,14 Ha. Luas lahan yang dimiliki oleh petani
tambak budidaya udang vaname sangat menentukan jumlah benur yang ditebar
sehingga akan mempengaruhi jumlah hasil produksi udang vaname. Hal ini
berbeda dengan hasil penelitian Satriana (2016), bahwa diperoleh data luas
tambak petani udang vaname terluas sebesar 1 Ha. Petani tambak dengan luas
terkecil sebesar 0,5 Ha dengan rata-rata luas lahan di Desa Bumi Dipasena
Santosa Kecamatan Rawa Jitu Kabupeten Tulang Jawang sebesar 0,63 Ha. Dalam
hal ini luas tambak udang vaname di Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka
lebih besar dibandingkan luas tambak udang vaname di Kecamatan Rawa Jitu
Timur Kabupaten Tulang Bawang. Hal ini dipertegas dengan pendapat Soekartawi
47
(1990), bahwa semakin luas lahan garapan yang diusahakan petani maka akan
semakin besar produksi yang akan dihasilkan dan pendapatan yang akan
2.2 Benur
Benur merupakan sebutan untuk benih udang, baik itu udang vaname
yang memiliki benur yang tertinggi sebesar 360.000 ekor. Petani tambak yang
memiliki benur terendah sebesar 25.000 ekor, dan rata-rata benur yang ditebar
petani tambak yang berada di Kecamatan Samaturu sebesar 68.039 ekor. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Astika dkk. (2020), bahwa padat tebar udang vaname
2.3 Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input dan output
output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu (Joesron dkk., 2003).
produksi yang tertinggi sebanyak 2.100 kg/siklus. Petani tambak yang memiliki
ekor/siklus. Hal ini berrbeda dengan hasil penelitian Lubis (2019), bahwa
48
kg/siklus, terendah sebanyak 500 kg/siklus dengan rata-rata biaya produksi petani
luas tambak dan jumlah benur udang vaname yang di tebar per siklus di
Kecamatan Samaturu. Semakin luas lahan tambak maka akan semakin berpotensi
akan tingginya produksi yang dihasilkan oleh petani tambak. Hal ini sesuai
dengan penelitian Lubis (2019), bahwa produksi petani tambak di Desa Tapoe
Kecamatan Poleang Timur disebabkan oleh jumlah benur yang ditebar, luas
atau kondisi tambak sehingga hasil produksi yang didapat oleh petani tambak di
2.4 Biaya
produksi, hal ini disebabkan oleh besarnya tingkat produktivitas hasil budidaya
udang vaname tergantung pada berapa besar biaya yang dikeluarkan selama
proses budidaya udang vaname berjalan dan besarnya biaya yang dikeluarkan
besarnya harga pokok dari hasil budidaya. Ada beberapa jenis biaya yang
Samaturu yaitu: biaya variabel dan biaya tetap, setelah kedua biaya ini dihitung
maka dapat diketahui berapa total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan usaha
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlah totalnya akan tetap kostan,
tidak dipengaruhi oleh perubahan volume suatu kegiatan atau aktivitas sampai
pada tingkatan tertentu. Biaya tetap juga merupakan biaya yang dikeluarkan
namun tidak habis dalam satu kali produksi usaha budidaya udang vaname. Biaya
tersebut tetap dikeluarkan meskipun usaha budidaya udang vaname tersebut tidak
berproduksi.
untuk usaha budidaya udang vaname yang tertinggi atas nama pak Irwan sebesar
Rp220.482.758/siklus dan biaya tetap yang dikeluarkan terendah atas nama pak
Firman sebesar Rp341.243/siklus. Hal ini disebabkan karena pak Irwan memiliki
4 petak tambak dengan masing-masing ukuran 1,5 ha, 3 ha, 3 ha, dan 2 ha. Biaya
tetap yang digunakan terdiri dari 1 unit pintu air, 1 unit pompa air/alkon, waring
20 meter dan 1 unit anco sedangkan pak Firman biaya tetap yang dikeluarkan
adalah tambak dengan luas 30 are, pintu air 1 unit, waring 6 meter, parang
sebanyak 1 unit, cangkul 1 unit dan ember 1 unit dan anco 1 unit. Jumlah barang
modal yang dimiliki setiap responden berbeda-beda sehingga biaya tetap yang
dikeluarkan oleh responden berbeda-beda pula. Selain itu juga, biaya tetap
merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap kostan, tidak dipengaruhi oleh
aktivitas sampai tingkatan tertentu. Hal ini dipertegas oleh Kurniawan dkk.
(2017), bahwa rata-rata biaya investasi per siklus pada kegiatan budidaya udang
tersebut meliputi diesel, kincir, paralol, pompa air, gubuk, mulsa, sarana dan
50
terutama kepemilikan diesel, pompa air, genset dan listrik. Komponen tersebut
merupakan biaya yang sifatnya tidak habis dalam satu masa produksi.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah suatu biaya yang jumlah totalnya tersebut berubah
volume kegiatan atau aktivitas, maka semakin tinggi juga total biaya variabel
semakin rendah pula total biaya variabel yang dikeluarkan. Menurut Indriani dan
Suminarsih (2003), biaya variabel yaitu biaya yang dipakai untuk memperoleh
input variabel. Input variabel sifatnya tidak berubah-ubah sesuai dengan besarnya
produksi.
dikeluarkan untuk usaha budidaya tambak udang vaname yang tertinggi sebesar
terendah sebesar Rp1.870.000/siklus oleh pak Albar. Hal ini disebabkan karena
pak H. Alimudin memiliki jumlah benur yang ditebar sebanyak 150.000 ekor,
pakan sebanyak 1 ton, pupuk sebanyak 2 karung, tenaga kerja 2 orang, kapur 11
sak, perangsang 2 bungkus, 22 liter, dan 15,5 kg, sedangkan pak Albar biaya
variabel yang dikeluarkan adalah benur yang ditebar sebanyak 10.000 ekor, pakan
pengolahan tambak untuk 50 are. Hal ini disebabkan karena jumlah modal kerja
51
dikeluarkan oleh setiap responden berbeda-beda pula. Hal ini ditegaskan oleh
Kurniawan dkk. (2017), bahwa biaya operasional pada kegiatan budidaya udang
probiotik, biaya pegawai, biaya transportasi, solar, serta biaya variabel lainnya.
Setiap pembudidaya sendiri memiliki biaya variabel atau produksi yang berbeda-
beda. Rata-rata biaya operasional per tahun pada kegiatan udang vaname intensif
c. Total Biaya
Total biaya adalah keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan pada saat
melakukan usaha budidaya udang vaname. Total biaya yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel
oleh pak Irwan dan total biaya terendah sebesar Rp3.201.243/siklus dikeluarkan
oleh pak Firman. Hal ini disebabkan karena pak Irwan mengeluarkan biaya tetap
besar biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh masing-masing petani
produksinya. Hal ini dipertegas oleh Indah dkk. (2021), bahwa total biaya usaha
4. Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
atau masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input dan
dkk., 2003).
produksi yang tertinggi sebanyak 2.100 kg/siklus. Petani tambak yang memiliki
ekor/siklus.
menambah guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh
orang atau badan (produsen). Produksi merupakan hal yang paling penting dalam
suatu usaha (Gunawan, 2018). Secara umum produksi merupakan kegiatan yang
diukur sebagai tingkat ouput per periode atau waktu. Dalam proses produksi yang
digunakan dan produksi yang dihasilkan. Gasperz (2005) menyatakan ada dua hal
yang menjadi pertimbangan dalam suatu alternative usaha, yaitu aspek teknik dan
Kecamatan Samaturu diperoleh dari hasil bagi total biaya dan jumlah komoditi
yang terjual. Menurut La Ola (2014), yang menyatakan Harga Pokok Penjualan
merupakan hasil pembagian antara biaya pengeluaran dengan jumlah barang yang
Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa nilai Harga Pokok Penjualan (HPP)
terendah sebesar Rp28.165/kg. Semakin rendah nilai HPP maka usaha tersebut
semakin efisien.
total biaya yang dikeluarkan dan produksi yang dihasilkan oleh petambak udang
vaname. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Marfiada (2010), bahwa
besar kecilnya Harga Pokok Penjualan yang akan dibebankan kepada unit produk
sangat tergantung dari besar kecilnya biaya-biaya penyusun harga pokok tersebut.
mampu menghasilkan produksi yang jauh lebih tinggi yaitu sebesar 5.250
udang vaname maka investasi dalam hal penggunaan teknologi semakin tinggi
dan biaya operasional yang dibutuhkan dalam satuan hektar budidaya udang
A. Simpulan
berikut :
.B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitan ini dengan melihat proses
biaya yang dikeluarkan dan jumlah produksi dan penerimaan setiap panen agar
dapat mengukur seberapa besar keuntugan atau kerugian yang diperoleh setiap
panen dan bagi para pelaku usaha petambak udang vaname diharapkan mampu
meminimkan biaya input produksi yang akan digunakan misalnya biaya pakan
yang tepat baik melalui penyuluhan maupun kursus kepada para pembudidaya
DAFTAR PUSTAKA
Haliman, R.W dan Adijaya, D.S. 2005. Udang Vanname. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Hanna, G.C. 2007. Respon Udang Vannamei Terhadap Media Bersalinitas
Rendah. Skripsi MSP. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.
LAMPIRAN
62
62
Alamat Pengalaman
Sistem Jum. Tang-
No Nama Jenis Kelamin Nomor HP Umur (Tahun) Pend. Terakhir Kerja
budidaya gungan Kel.
Desa Kecamatan (Tahun)
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 2 unit 5000000 10000000 10 1.01 1.10462 11046221.25 20 552,311
patiba 1 unit 150000 150000 17 1.01 1.1843 177645.6647 34 5,225
dari IJO 5 meter 9000 45000 2 1.01 1.0201 45904.5 4 11,476
dari HITAM 5 meter 8000 40000 2 1.01 1.0201 40804 4 10,201
ember 1 meter 10000 10000 3 1.01 1.0303 10303.01 6 1,717
Mustafa MS Milik Sendiri
mesin 14 PK 1 unit 1000000 1000000 10 1.01 1.10462 1104622.125 20 55,231
gazebo 1 unit 3000000 3000000 11 1.01 1.11567 3347005.04 22 152,137
mesin alkon 1 unit 4500000 4500000 17 1.01 1.1843 5329369.941 34 156,746
pipa 8 inci 1 batang 750000 750000 17 1.01 1.1843 888228.3235 34 26,124
Total (FC) 971,168
65
Lanjutan Lampiran 3
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pipa 8 inc 1 Unit 750,000 750000 20 1.01 1.22019 915142.53 40 22,879
pipa 10 inc 1 Unit 950,000 950000 20 1.01 1.22019 1159180.538 40 28,980
Syamsul
pintu air 2 Unit 4,000,000 8000000 15 1.01 1.16097 9287751.643 30 309,592
anco 1 Unit 100,000 100000 5 1.01 1.05101 105101.005 10 10,510
Total (FC) 371,960
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Anco 4 Unit 20,000 80000 5 1.01 1.05101 84080.80401 10 8,408
cangkul 3 Unit 75,000 225000 3 1.01 1.0303 231817.725 6 38,636
Pipa 10 inc 2 Unit 800,000 1600000 40 1.01 1.48886 2382181.974 80 29,777
Pintu air besar 1 Unit 5,000,000 5000000 20 1.01 1.22019 6100950.2 40 152,524
pintu air kecil 1 Unit 2,000,000 2000000 20 1.01 1.22019 2440380.08 40 61,010
ember 3 Unit 15,000 45000 12 1.01 1.12683 50707.12636 24 2,113
Muhamad Ali dari 1 Unit 9000 9000 5 1.01 1.05101 9459.090451 10 946
patiba 2 Unit 300,000 600000 30 1.01 1.34785 808709.3492 60 13,478
skop 2 Unit 75,000 150000 12 1.01 1.12683 169023.7545 24 7,043
argo 1 Unit 500,000 500000 12 1.01 1.12683 563412.5151 24 23,476
rumah jaga 1 Unit 3,000,000 3000000 25 1.01 1.28243 3847295.985 50 76,946
timbangan gantung 1 Unit 5500000 5500000 30 1.01 1.34785 7413169.034 60 123,553
pukat 6 Pis 270,000 1620000 4 1.01 1.0406 1685778.496 8 210,722
Total (FC) 748,631
66
Lanjutan Lampiran 3
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 unit 5000000 5000000 8 1.01 1.08286 5414283.528 16 338,393
mesin 24 pk 1 unit 4000000 4000000 10 1.01 1.10462 4418488.502 20 220,924
mesin alkon 1 unit 4500000 4500000 7 1.01 1.07214 4824609.084 14 344,615
argo 2 unit 500000 1000000 5 1.01 1.05101 1051010.05 10 105,101
dari IJO 1 rol 400000 400000 2 1.01 1.0201 408040 4 102,010
dari HITAM 1 rol 700000 700000 2 1.01 1.0201 714070 4 178,518
pipa 8 inci 2 batang 900000 1800000 15 1.01 1.16097 2089744.12 30 69,658
Gator
patiba 1 unit 200000 200000 2 1.01 1.0201 204020 4 51,005
ember kecil 1 buah 15000 15000 2 1.01 1.0201 15301.5 4 3,825
jala 1 pis 1500000 1500000 4 1.01 1.0406 1560906.015 8 195,113
pacul 2 unit 120000 240000 3 1.01 1.0303 247272.24 6 41,212
parang 2 unit 100000 200000 3 1.01 1.0303 206060.2 6 34,343
skopang 1 unit 80000 80000 3 1.01 1.0303 82424.08 6 13,737
Total (FC) 1,698,455
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 buah 10000000 10,000,000 3 1.01 1.0303 10,303,010 6 1,717,168
anco 1 buah 100000 100,000 1 1.01 1.01 101,000 2 50,500
argo 1 buah 500000 500,000 3 1.01 1.0303 515,151 6 85,858
pacul 1 buah 50000 50,000 3 1.01 1.0303 51,515 6 8,586
dari ijo 10 meter 50000 500,000 5 1.01 1.05101 525,505 10 52,551
pipa 10 inci 2 batang 1700000 3,400,000 3 1.01 1.0303 3,503,023 6 583,837
pipa 12inci 2 batang 2200000 4,400,000 3 1.01 1.0303 4,533,324 6 755,554
skopang 1 buah 100000 100,000 1 1.01 1.01 101,000 2 50,500
ember 1 buah 20000 20,000 1 1.01 1.01 20,200 2 10,100
jala 1 buah 1500000 1,500,000 3 1.01 1.0303 1,545,452 6 257,575
patiba 1 buah 100000 100,000 3 1.01 1.0303 103,030 6 17,172
karung 20 buah 60000 1,200,000 1 1.01 1.01 1,212,000 2 606,000
tali 10 meter 80000 800,000 1 1.01 1.01 808,000 2 404,000
parang 1 buah 100000 100,000 2 1.01 1.0201 102,010 4 25,503
gabus 5 buah 500000 2,500,000 1 1.01 1.01 2,525,000 2 1,262,500
jaring troll 5 meter 700,000 3,500,000 3 1.01 1.0303 3,606,054 6 601,009
Hamsir Total (FC) 6,488,413
67
Lanjutan Lampiran 3
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 Unit 6,200,000 6200000 17 1.01 1.1843 7342687.475 34 215,961
jala 4 meter 600000 2400000 4 1.01 1.0406 2497449.624 8 312,181
patiba 1 Buah 150000 150000 7 1.01 1.07214 160820.3028 14 11,487
Sukardi dari 3 Meter 75000 225000 4 1.01 1.0406 234135.9023 8 29,267
pacul 1 Unit 100000 100000 2 1.01 1.0201 102010 4 25,503
anco 1 Unit 100,000 100000 60 1.01 1.8167 181669.6699 120 1,514
Total (FC) 595,913
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
anco 2 Unit 100,000 200,000 5 1.01 1.05101 210,202 10 21,020
pipa 8 inc 2 Unit 600,000 1,200,000 20 1.01 1.22019 1,464,228 40 36,606
Ahmad Yusuf pintu air 1 Unit 7,200,000 7,200,000 25 1.01 1.28243 9,233,510 50 184,670
dari/waring 10 m 100,000 1,000,000 4 1.01 1.0406 1,040,604 8 130,076
Total (FC) 372,372
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
mesin alkon 1 Unit 3,500.00 3,500 15 1.01 1.16097 4,063 30 135
pompa air 1 Unit 700,000 700,000 10 1.01 1.10462 773,235 20 38,662
gazebo 1 Unit 7,000,000 7,000,000 30 1.01 1.34785 9,434,942 60 157,249
ember kecil 10 Unit 20,000 200,000 4 1.01 1.0406 208,121 8 26,015
anco 2 Unit 100,000 200,000 2 1.01 1.0201 204,020 4 51,005
jala 2 Unit 1,500,000 3,000,000 3 1.01 1.0303 3,090,903 6 515,151
Satu Pateno
basket 5 Unit 120,000 600,000 5 1.01 1.05101 630,606 10 63,061
skop 2 Unit 80,000 160,000 5 1.01 1.05101 168,162 10 16,816
cangkul 2 Unit 50,000 100,000 5 1.01 1.05101 105,101 10 10,510
patiba 3 Unit 70,000 210,000 20 1.01 1.22019 256,240 40 6,406
parang 2 Unit 100,000 200,000 10 1.01 1.10462 220,924 20 11,046
Total (FC) 896,056
68
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pipa 12 inc 1 Unit 1,700,000 1,700,000 50 1.01 1.64463 2,795,874 100 27,959
pipa 6 inc 1 Unit 800,000 800,000 40 1.01 1.48886 1,191,091 80 14,889
Pipa 10 inc 1 Unit 1,500,000 1,500,000 50 1.01 1.64463 2,466,948 100 24,669
pipa 8 inc 3 Unit 750,000 2,250,000 40 1.01 1.48886 3,349,943 80 41,874
dari 2 m 20,000 40,000 4 1.01 1.0406 41,624 8 5,203
jala 1 Pis 1,500,000 1,500,000 2 1.01 1.0201 1,530,150 4 382,538
Samsul Bahri timbangan 1 Unit 500,000 500,000 15 1.01 1.16097 580,484 30 19,349
anco 4 Unit 100000 400,000 5 1.01 1.05101 420,404 10 42,040
skop 2 Unit 100,000 200,000 5 1.01 1.05101 210,202 10 21,020
ember kecil 5 Unit 20,000 100,000 5 1.01 1.05101 105,101 10 10,510
cangkul 1 Unit 80,000 80,000 5 1.01 1.05101 84,081 10 8,408
ember besar 2 Unit 30,000 60,000 5 1.01 1.05101 63,061 10 6,306
Total (FC) 604,766
69
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
mesin honda 15 pk 1 unit 4500000 4500000 7 1.01 1.07214 4824609.084 14 344614.9346
anco 2 unit 50000 100000 1 1.01 1.01 101000 2 50500
mesin alkon 1 unit 4500000 4500000 8 1.01 1.08286 4872855.175 16 304553.4485
pipa 8 inci 2 batang 250000 500000 12 1.01 1.12683 563412.5151 24 23475.52146
pacul 1 unit 130000 130000 2 1.01 1.0201 132613 4 33153.25
ember 2 unit 20000 40000 1 1.01 1.01 40400 2 20200
tali 10 Meter 10000 100000 3 1.01 1.0303 103030.1 6 17171.68333
patiba 1 unit 1500000 1500000 5 1.01 1.05101 1576515.075 10 157651.5075
Amir
pintu air 1 unit 3000000 3000000 5 1.01 1.05101 3153030.15 10 315303.015
dari 55 Meter 10000 550000 1 1.01 1.01 555500 2 277750
gabus 10 unit 45,000 450000 1 1.01 1.01 454500 2 227250
argo 1 unit 500000 500000 5 1.01 1.05101 525505.0251 10 52550.50251
pipa 12 inci 1 batang 1200000 1200000 17 1.01 1.1843 1421165.318 34 41798.97993
karung 10 Lembar 3000 30000 1 1.01 1.01 30300 2 15150
parang 2 unit 100000 200000 3 1.01 1.0303 206060.2 6 34343.36667
Total (FC) 1915466.21
71
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pintu air 1 Unit 6700000 6700000 23 1.01 1.25716 8422992.223 46 183,109
Anco 2 Unit 100000 200000 4 1.01 1.0406 208120.802 8 26,015
Mesin air 4 Unit 5,000,000 20000000 15 1.01 1.16097 23219379.11 30 773,979
Dari 15 m 7000 105000 6 1.01 1.06152 111459.6158 12 9,288
Daeng Manopo cangkul 2 Unit 100,000 200000 12 1.01 1.12683 225365.006 24 9,390
Ember 4 Unit 50000 200000 24 1.01 1.26973 253946.9297 48 5,291
Tali 10 m 25000 250000 4 1.01 1.0406 260151.0025 8 32,519
Besi 2 m 70000 140000 20 1.01 1.22019 170826.6056 40 4,271
Total (FC) 1,043,862
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
cangkul 1 150,000 150000 60 1.01 60.6 9090000 120 75,750
Anco 3 18,000 54000 36 1.01 36.36 1963440 72 27,270
Mesin air 1 350,000 350000 60 1.01 60.6 21210000 120 176,750
Pintu air 1 5,000,000 5000000 60 1.01 60.6 303000000 120 2,525,000
Dari 20 m 9,000 180000 60 1.01 60.6 10908000 120 90,900
Jusman
Ember 1 30,000 30000 60 1.01 60.6 1818000 120 15,150
rumah 1 3,000,000 3000000 84 1.01 84.84 254520000 168 1,515,000
jala 1 1,000,000 1000000 12 1.01 12.12 12120000 24 505,000
timbangan 1 450,000 450000 60 1.01 60.6 27270000 120 227,250
Total (FC) 5,158,070
72
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 buah 5000000 5000000 20 1.01 1.22019 6100950.2 40 152523.755
anco 1 buah 110000 110000 2 1.01 1.0201 112211 4 28052.75
gerobak 1 buah 500000 500000 3 1.01 1.0303 515150.5 6 85858.41667
pacul 1 buah 100000 100000 3 1.01 1.0303 103030.1 6 17171.68333
dari ijo 10 meter 7000 70000 5 1.01 1.05101 73570.70351 10 7357.070351
dari htam 10 meter 8000 80000 5 1.01 1.05101 84080.80401 10 8408.080401
skopang 1 buah 100000 100000 5 1.01 1.05101 105101.005 10 10510.1005
ember 1 buah 20000 20000 2 1.01 1.0201 20402 4 5100.5
Zainal
patiba 1 buah 150000 150000 15 1.01 1.16097 174145.3433 30 5804.844777
karung 100 buah 3000 300000 1 1.01 1.01 303000 2 151500
parang 1 buah 150000 150000 3 1.01 1.0303 154545.15 6 25757.525
gabus 5 buah 80000 400000 2 1.01 1.0201 408040 4 102010
mesin 13 pk 1 buah 4500000 4500000 7 1.01 1.07214 4824609.084 14 344614.9346
mesinalkon 10 inci 1 buah 2700000 2700000 10 1.01 1.10462 2982479.739 20 149123.9869
jala 1 buah 1500000 1500000 3 1.01 1.0303 1545451.5 6 257575.25
Total (FC) 1351368.898
73
Lanjutan Lampiran 3.
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintuair 1 buah 5000000 5000000 5 1.01 1.05101 5,255,050 10 525,505
anco 1 buah 150000 150000 5 1.01 1.05101 157,652 10 15,765
argo 1 buah 150000 150000 2 1.01 1.0201 153,015 4 38,254
pacul 1 buah 100000 100000 1 1.01 1.01 101,000 2 50,500
dari hitam 10 meter 80000 800000 2 1.01 1.0201 816,080 4 204,020
dari ijo 10 meter 70000 700000 2 1.01 1.0201 714,070 4 178,518
ember 1 buah 20000 20000 2 1.01 1.0201 20,402 4 5,101
patiba 1 buah 150000 150000 10 1.01 1.10462 165,693 20 8,285
Suyuti karung 100 buah 300000 30000000 1 1.01 1.01 30,300,000 2 15,150,000
kazebo 1 buah 5000000 5000000 2 1.01 1.0201 5,100,500 4 1,275,125
parang 1 buah 50000 50000 2 1.01 1.0201 51,005 4 12,751
gabus 1 buah 400000 400000 5 1.01 1.05101 420,404 10 42,040
mesin 13 pk 5 buah 4500000 22500000 5 1.01 1.05101 23,647,726 10 2,364,773
mesin alkon 10 inci 5 buah 2700000 13500000 5 1.01 1.05101 14,188,636 10 1,418,864
jala 1 buah 1500000 1500000 5 1.01 1.05101 1,576,515 10 157,652
pipa 10 inci 2 batang 1900000 3800000 5 1.01 1.05101 3,993,838 10 399,384
Total (FC) 21,846,535
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
anco 1 50,000 50000 60 1.01 1.8167 90834.83493 120 757
ember 1 15,000 15000 1 1.01 1.01 15150 2 7,575
cangkul 1 75,000 75000 8 1.01 1.08286 81214.25292 16 5,076
pipa 8 inc 3 450,000 1350000 120 1.01 3.30039 4455522.308 240 18,565
Kisman patiba 1 50,000 50000 12 1.01 1.12683 56341.25151 24 2,348
trawl 10 m 600,000 6000000 12 1.01 1.12683 6760950.181 24 281,706
pompa air 1 3,700,000 3700000 36 1.01 1.43077 5293844.499 72 73,526
pintu air 1 10,000,000 10000000 60 1.01 1.8167 18166966.99 120 151,391
Total (FC) 540,943
74
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 15000000 15000000 7 1.01 1.072 16,082,030 14 1,148,716
anco 2 150000 300000 1 1.01 1.010 303,000 2 151,500
argo 1 500000 500000 1 1.01 1.010 505,000 2 252,500
pacul 1 100000 100000 1 1.01 1.010 101,000 2 50,500
dari 5 meter 7000 35000 1 1.01 1.010 35,350 2 17,675
pipa 8 inci 3 batang 740000 2220000 7 1.01 1.072 2,380,140 14 170,010
skopang 1 80000 80000 1 1.01 1.010 80,800 2 40,400
ember 1 20000 20000 1 1.01 1.010 20,200 2 10,100
jala 1 1500000 1500000 3 1.01 1.030 1,545,452 6 257,575
Saeni
patiba 1 100000 100000 1 1.01 1.010 101,000 2 50,500
rumah gazebo 1 40000000 40000000 7 1.01 1.072 42,885,414 14 3,063,244
parang 1 100000 100000 2 1.01 1.020 102,010 4 25,503
mesin 20 pk 1 6000000 6000000 7 1.01 1.072 6,432,812 14 459,487
mesin alkon 8 inci 1 4000000 4000000 7 1.01 1.072 4,288,541 14 306,324
timbangan 1 110000 110000 7 1.01 1.072 117,935 14 8,424
kabel 30 meter 8000 240000 2 1.01 1.020 244,824 4 61,206
balon 3 100000 300000 5 1.01 1.051 315,303 10 31,530
Total (FC) 6,105,194
75
Lanjutan Lampiran 3.
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 5000000 5000000 5 1.01 1.05101 5255050.251 10 525505.0251
anco 2 100000 200000 6 1.01 1.06152 212304.0301 12 17692.00251
dari 2 meter 8000 16000 3 1.01 1.0303 16484.816 6 2747.469333
pipa 8 inci 2 750000 1500000 2 1.01 1.0201 1530150 4 382537.5
pipa 10 inci 2 900000 1800000 5 1.01 1.05101 1891818.09 10 189181.809
skopang 1 100000 100000 1 1.01 1.01 101000 2 50500
ember 1 15000 15000 1 1.01 1.01 15150 2 7575
Yusuf YS Milik Sendiri jala 1 1500000 1500000 3 1.01 1.0303 1545451.5 6 257575.25
patiba 1 100000 100000 3 1.01 1.0303 103030.1 6 17171.68333
rumah/gazebo 1 15000000 15000000 10 1.01 1.10462 16569331.88 20 828466.5941
gabus 3 50000 150000 6 1.01 1.06152 159228.0226 12 13269.00188
mesin 24 pk 1 7000000 7000000 5 1.01 1.05101 7357070.351 10 735707.0351
mesin alkon 8 iinci 1 4500000 4500000 5 1.01 1.05101 4729545.225 10 472954.5225
parang 3 100000 300000 2 1.01 1.0201 306030 4 76507.5
Total (FC) 3577390.393
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
mesin air/alkon 3 15,000 45,000 12 1.01 1 50,707 24 2,113
pintu air 2 unit 5,000,000 10,000,000 10 1.01 1 11,046,221 20 552,311
patiba 1 unit 150,000 150,000 15 1.01 1 174,145 30 5,805
dari IJO 5 meter 9,000 45,000 2 1.01 1 45,905 4 11,476
Ridwan G Milik Sendiri dari HITAM 5 meter 8,000 40,000 2 1.01 1 40,804 4 10,201
ember 1 meter 10,000 10,000 3 1.01 1 10,303 6 1,717
mesin 14 PK 1 unit 1,000,000 1,000,000 10 1.01 1 1,104,622 20 55,231
pipa 8 inci 1 batang 750,000 750,000 20 1.01 1 915,143 40 22,879
Total (FC) 661,733
77
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 unit 15000000 15000000 15 1.01 1.16097 17,414,534 30 580,484
anco 1 unit 100000 100000 1 1.01 1.01 101,000 2 50,500
mesin 24 pk 1 unit 7000000 7000000 10 1.01 1.10462 7,732,355 20 386,618
pipa 8 inci 1 unit 800000 800000 12 1.01 1.12683 901,460 24 37,561
dari IJO 1 gulung 300000 300000 4 1.01 1.0406 312,181 8 39,023
dari HITAM 1 gulung 300000 300000 4 1.01 1.0406 312,181 8 39,023
trool 5 Kg 100000 500000 2 1.01 1.0201 510,050 4 127,513
Memnis Milik Sendiri
mesin alkon 8 iinci 1 unit 4500000 4500000 7 1.01 1.07214 4,824,609 14 344,615
ember besar 3 unit 50000 150000 12 1.01 1.12683 169,024 24 7,043
pacul 1 unit 100000 100000 3 1.01 1.0303 103,030 6 17,172
patiba 1 unit 100000 100000 2 1.01 1.0201 102,010 4 25,503
skopang 1 unit 70000 70000 2 1.01 1.0201 71,407 4 17,852
rumah/gazebo 1 unit 5000000 5000000 8 1.01 1.08286 5,414,284 16 338,393
Total (FC) 2,011,297
78
Lanjutan Lampiran 3.
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 15000000 15000000 10 1.01 1.10462 16569331.88 20 828,467
anco 4 200000 800000 1 1.01 1.01 808000 2 404,000
dari 20 meter 7000 140000 1 1.01 1.01 141400 2 70,700
pipa 10 inci 3 batang 900000 2700000 10 1.01 1.10462 2982479.739 20 149,124
pipa 8 inci 3 batang 750000 2250000 1 1.01 1.01 2272500 2 1,136,250
jala 1 1,500,000 1500000 2 1.01 1.0201 1530150 4 382,538
Sofyan Sendiri patiba 1 200000 200000 2 1.01 1.0201 204020 4 51,005
rumah gazebo 1 25000000 25000000 10 1.01 1.10462 27615553.14 20 1,380,778
parang 1 400000 400000 2 1.01 1.0201 408040 4 102,010
mesin 22 pk 1 6000000 6000000 10 1.01 1.10462 6627732.752 20 331,387
mesin alkon 10 inci 1 4000000 4000000 10 1.01 1.10462 4418488.502 20 220,924
mesin alkon 8 inci 1 6000000 6000000 10 1.01 1.10462 6627732.752 20 331,387
Total (FC) 5,388,568
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pintu air 1 unit 10000000 10000000 17 1.01 1.1843 11,843,044 34 348,325
anco 2 unit 100000 200000 2 1.01 1.0201 204,020 4 51,005
dari 2 Meter 8000 16000 4 1.01 1.0406 16,650 8 2,081
pipa 8 inci 2 batang 75000 150000 12 1.01 1.12683 169,024 24 7,043
pipa 10 inci 2 batang 900000 1800000 12 1.01 1.12683 2,028,285 24 84,512
skopang 1 unit 100000 100000 3 1.01 1.0303 103,030 6 17,172
ember 1 unit 15000 15000 1 1.01 1.01 15,150 2 7,575
Febri Milik Sendiri jala 1 unit 1500000 1500000 3 1.01 1.0303 1,545,452 6 257,575
patiba 1 unit 100000 100000 3 1.01 1.0303 103,030 6 17,172
rumah/gazebo 1 unit 15000000 15000000 10 1.01 1.10462 16,569,332 20 828,467
gabus 3 unit 50000 150000 1 1.01 1.01 151,500 2 75,750
mesin 24 pk 1 unit 7000000 7000000 7 1.01 1.07214 7,504,947 14 536,068
mesin alkon 8 iinci 1 unit 4500000 4500000 8 1.01 1.08286 4,872,855 16 304,553
parang 3 unit 100000 300000 3 1.01 1.0303 309,090 6 51,515
Total (FC) 2,588,812
79
Faktor Produksi Jumlah Satuan Harga Po Umur Ek. 1+i (1+i)^t PT=Po(1+i)^t Frek/U.Ek Penyusutan
Nama Responden Nama Petak Status Kepemilikan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kincir 2 unit 5500000 11000000 12 1.01 1.12683 12395075.33 24 516461.4721
pompa celup 2 unit 2500000 5000000 5 1.01 1.05101 5255050.251 10 525505.0251
Pipa 10 inc 40 batang 800000 32000000 20 1.01 1.22019 39046081.28 40 976152.032
pipa 6 inc 100 batang 450000 45000000 15 1.01 1.16097 52243602.99 30 1741453.433
pipa 12 inc 8 batang 1,000,000 8000000 20 1.01 1.22019 9761520.32 40 244038.008
anco 2 unit 50,000 100000 12 1.01 1.12683 112682.503 24 4695.104292
cangkul 1 unit 95000 95000 1 1.01 1.01 95950 2 47975
skop 2 Unit 90000 180000 1 1.01 1.01 181800 2 90900
argo 1 buah 550000 550000 3 1.01 1.0303 566665.55 6 94444.25833
H. Alimudin L1 Milik Sendiri
ember 3 Unit 20000 60000 1 1.01 1.01 60600 2 30300
tasi no 1 10 rol 150000 1500000 1 1.01 1.01 1515000 2 757500
tali biru, hitam, hijau 1 gulung 115000 115000 2 1.01 1.0201 117311.5 4 29327.875
dari hitam 2 meter 5500 11000 2 1.01 1.0201 11221.1 4 2805.275
dari hijau 4 meter 5000 20000 1 1.01 1.01 20200 2 10100
lampu 6 Unit 30,000 180000 1 1.01 1.01 181800 2 90900
kabel 1 Roll 2700000 2700000 2 1.01 1.0201 2754270 4 688567.5
genset besar 1 70,000,000 70000000 12 1.01 1.12683 78877752.11 24 3286573.005
Total (FC) 9137697.987
80
Lampiran 6. HPP
Produksi Harga Jual Total Biaya HPP
No Nama Responden Padat Tebar (Ekor/M2)
(Kg) (Harga/Kg) (Rp)
1 Pak Samsul 2 112 43000 23,566,574 210,416
2 Mustafa 2 275 51000 8,191,168 29,786
3 Syamsul 3 450 45000 23,471,960 52,16
4 Muhammad Ali 3 250 68000 7,753,631 31,015
5 Gatot 3 300 38500 7,208,455 24,028
6 Hamsir 3 130 51000 26,543,413 204,18
7 Sukardi 4 100 45000 3,275,913 32,759
8 Ahmad Yusuf 4 100 30000 14,792,372 147,924
9 Satu Pateno 4 380 55000 13,432,056 35,348
10 Albar 4 45 45000 4,026,349 89,474
11 Samsul Bahri 4 45 43000 7,343,766 163,195
12 Rahman 4 300 50000 17,374,614 57,915
13 Amir 4 1000 55000 10,375,466 10,375
14 Asdar 5 300 42000 7,337,459 24,458
15 Daeng Manompo 5 125 62400 22,623,862 180,991
16 Jusman 5 275 39000 26,588,070 96,684
17 Alimuddin 5 90 45000 5,059,434 56,216
18 Zainal 5 300 50000 6,891,369 22,971
19 Suyuti 5 200 50000 27,896,535 139,483
20 Kisman 6 95 43000 9,190,943 96,747
21 Syarifudin 6 269 48000 7,701,733 28,631
22 Saeni 6 500 55000 16,700,194 33,4
23 Irwan 7 500 45000 235,587,758 471,176
24 H. Beddu Rahim 7 250 58000 17,144,995 68,58
25 Bahrul Alam 7 743 58000 17,077,670 22,985
26 Yusuf 7 500 52000 22,247,390 44,495
27 Ridwan 8 184 31500 15,861,733 86,205
28 Alwin 10 400 51000 37,328,238 93,321
29 Memnis 10 1200 56000 19,261,297 16,051
30 Sofyan 10 16 55000 9,188,568 574,286
31 Febri 10 1200 53000 23,243,812 19,37
32 Firman 10 235 49000 3,201,243 13,622
33 H. Alimuddin 38 2100 69300 147,867,698 70,413
Rata-Rata 7 393 49,445 25,616,841 98,444
93
Lampiran 7.Dokumentasi
94
95
MATRIKS
96
1.Pak budi
- Harga yang diterima petani?
- Harga diterima pengumpul?
- Mengapa marginya negatif?
- Margin biasanya positif?
- Apa manfaat petambak mengetahui harga pokok penjualan?
- Margin tidak sesuai dengan rumus dan hasil marginmu dilihat
kembali?
2. pak laonu
3. ibu desy
4. Pak Ahmad