Anda di halaman 1dari 3

1.

udang dan bandeng

Keuntungan yang didapat dari budidaya udang juga terbilang cukup besar, namun biaya produksi yang
dikeluarkan juga tidak sedikit.

Biaya produksi yang tinggi, membuat banyak masyarakat pesisir memutuskan untuk tidak memilih
budidaya udang sebagai bisnisnya. Selain itu, udang lebih rentang terhadap serangan penyakit sehingga
memiliki risiko kerugian yang tinggi. Alternatif lain dari budidaya udang namun tetap memberikan
untung yang besar adalah dengan membudidayakan ikan bandeng.

beberapa kekurangan dari ikan bandeng bila dibandingkan dengan udang. Ikan bandeng memerlukan
waktu pemeliharaan yang agak lama, yakni sekitar 4-5 bulan, sedangkan udang rata-rata dapat dipanen
3 bulan setelah penebaran benih.

Harga jual bandeng juga lebih rendah apabila dibandingkan dengan udang, namun ukuran dan berat
bandeng lebih tinggi dari udang, sehingga harga jual dapat tertutupi dari beratnya.

Harga bandeng yang lebih terjangkau juga meningkatkan minat masyarakat untuk cenderung
membelinya bila dibandingkan dengan udang, sehingga daya jual bandeng tidak akan kalah dari udang.

2.ikan kerapu

Kelebihannya:

Kerapu merupakan komoditi perikanan yang memiliki peluang ekspor yang sangat menarik yang selama
ini belum dimamfaatkan secara penuh.

Pertumbuhan bisnis kerapu secara keselurtuhan diharapkan akan membawa dampak peningkatan
devisa Negara dan kesejahteraan lapisan bawah masyarakat yang hidup dengan mata pencarian bidang
perikanan.

Modernisasi penangkapan dan budidaya ikan kerapu akan mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan laut khususnya rusaknya terumbu karang.

Kekurangannya:

berbagai kendala mulai dari benih, tempat, dan penyakit, membuat budidaya ini membutuhkan modal
yang tidak sedikit. Walau memiliki potensi ekonomi besar, budidaya kerapu bebek dan kerapu macan
tak sederhana. Tidak banyak pembudidaya lokal yang mau terjun berternak ikan karang ini. Selain susah
mencari tempat yang tepat, petani juga terkendala penyediaan bibit

3. Rumput laut

Kelebihannya usaha budidaya rumput laut di bandingkan dengan komoditas lainnya adalah teknologiny
yang sangat sederhana,daya serap pasarnya yang sangat tinggi serta biaya produksinya yang relatif
rendah. umput laut memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Rumput laut digunakan sebagai sumber
makanan, sejumlah besar penduduk daerah maritimsecara langsung atau tidak langsung memakan atau
berhubungan dengan berbagai bentuk produk ganggang laut, dimana rumput laut ini berguna bagi
makananmanusia atau untuk hewan, juga obat-obatan, agar kultur dan sebagai bahan baku berbagai
industri.

Kekurangan :

masih minimnya diversifikasi produk, persyaratan pasar global, persaingan antar produsen, zonasi dan
infrastruktur, dan minimnya investasi berbasis rumput laut.

4. Teripang

Kelebihannya:

Salah satu faktor yang dapat menjamin kelangsungan usaha budi daya teripang yaitu tersedianya benih
berukuran seragam secara tepat waktu dengan kualitas serta kuantitas yang baik. Teknologi budiday
teripang relatif sederhana dan tidk memrlukan modal yang besar sehingga dapat dilakukan oleh nelayan
atau petani ikan. Disamping itu teknologi pasca panennya sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar
pantai.

Kekurangan:

Perkembangan produksi teripang di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung naik-turun. Penurunan ini
terjadi dikarenakan sebagian besar produksi masih bersal dari alam. Bila mengandalkan stok alami yang
jumlahnya terbatas dan tergantungdari musim, ekspor teripang belum dapat dijamin kontinuitasnya.

5.Tiram Mutiara

Kelebihannya:

Mengembangkan potensi budidaya tiram mutiara (Pinctada maxima)

- Meningkatkan produksi tiram mutiara

- Mengembangkan produktivitas lahan budidaya yang masih luas belum dimanfaatkan

- Pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan dalam rangka pengentasan kemiskinan (pro poor),
menyerap tenaga kerja (pro job), dan membuka kesempatan pertumbuhan ekonomi masyarakat (pro
growth).

Kekurangannya:

umunya teknologi budidaya masih di kuasai oleh tenaga kerja asing, terutama Jepang dan sangat sedikit
atau terbatas tenaga ahli dari Indonesia. Perusahan Swasta maupun Nasional yang mengembangkan
budidaya tiram mutiara masih mengandalkan tenaga ahli dari Jepang/asing.

Anda mungkin juga menyukai