TUJUAN PENELITIAN :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertukaran air terhadap parameter
kualitas air (seperti pH, suhu air, oksigen terlarut, amonia) pemanfaatan hara dan pertumbuhan
Clarias gariepinus.
PENDAHULUAN :
Untuk memastikan pemanfaatan nutrisi pakan yang optimal dan pertumbuhan ikan air tawar
tropis, pembudidaya ikan harus berupaya memantau parameter kualitas air. Produksi optimal di
sektor perikanan sangat bergantung pada kualitas fisik, kimia dan biologi air (Bhatnagar dan
Devi, 2013). Sangat jelas terlihat bahwa kesehatan dan pertumbuhan ikan selanjutnya
berhubungan langsung dengan kualitas air tempat ikan dibesarkan (Viadero, 2005). Parameter
kualitas air seperti oksigen terlarut, pH, kekeruhan, alkalinitas, amonia, suhu dan faktor-faktor
lain seperti kebutuhan oksigen biologis dan kebutuhan oksigen kimia menunjukkan tingkat
pencemaran pada badan air tertentu (Ehiagbonare dan Ogundiran, 2010). Oleh karena itu, sangat
penting untuk dicatat bahwa, pengelolaan kolam yang sukses membutuhkan pemahaman tentang
kualitas air (Bhatnagar dan Devi, 2013).
PARAMTER YANG DIUKUR DALAM JURNAL :
1) pH (parameter kimia)
pH adalah tingkat ion hidrogen yang hadir di dalam air. Pada penelitian ini Nilai pH
berkisar antara 6,60 dan 9,15. Nilai pH T1 (6,60) lebih rendah secara signifikan
dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sedangkan T3 (9,15) secara signifikan lebih
tinggi p < 0,05 dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kisaran nilai pH yang diperoleh
dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian Wurts dan Durborow (1992) dan Bhatnagar
dan Devi (2004). Mereka merekomendasikan bahwa tingkat pH optimal di kolam harus
antara 6,5 dan 9. Nilai signifikan yang tercatat di T1 dapat dikaitkan dengan pergantian
air secara teratur yang memastikan tingkat optimal ion hydrogen.
KESIMPULAN :
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertukaran air merupakan faktor penting yang
harus dipertimbangkan dalam memastikan parameter kualitas air yang baik, pemanfaatan
nutrisi dari makanan dan pertumbuhan ikan. Media budidaya dari setiap percobaan
menentukan kualitas air yang juga mempengaruhi seberapa efisien protein dalam pakan
digunakan secara memadai oleh ikan. Setiap kali ada parameter kualitas air yang buruk,
spesies ikan akan mengalami stres dan ini mempengaruhi pemanfaatan protein dalam
makanan.