Anda di halaman 1dari 7

KONSEP FILTRASI BUDIDAYA IKAN SISTEM BIOFLOK

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7

1. Rievchatama Nur Hakim TAK-A


2. Arif Nur Utomo TAK-A
3. Luh Krisna Weda Yanti TAK-A
4. Annisah TAK-A
5. Sri Rahayuni TAK-A
6. Fajril Amin La Unga TAK-A
7. Cahyo P. Kuncoro TAK-B
8. Fadilla Putri Aulia TAK-B
9. Al Amin TAK-B
10. Prisma Erlin Gevita TAK-B
11. Muallimah TAK-B
12. Calvin Sihotang TAK-B

PROGRAM SARJANA TERAPAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kualitas air memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi budidaya ikan.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi, suatu budidaya akan melakukan
kegiatan secara intensif yang dicirikan dengan padat tebar tinggi dan pemberian pakan
berprotein tinggi. Kontrol kualitas air yang baik menjadi kunci keberhasilan budidaya secara
intensif ini (Azhari dan Tomasoa, 2018). Untuk mengurangi limbah organik dan limbah yang
akan terbuang ke perairan umum, dilakukan pendekatan biologis dengan memanfaatkan
aktivitas bakteri untuk mempercepat proses dekomposisi limbah organik.
Teknologi bioflok merupakan teknologi budidaya yang didasarkan pada prinsip asimilasi
nitrogen anorganik (amonia, nitrit dan nitrat) oleh komunitas mikroba (bakteri heterotrof)
dalam media budidaya yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh organisme budidaya sebagai
sumber makanan. Prinsip dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan
anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon (C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen
(N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara memanfaatkan bakteri pembentuk
gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai bioflok.
Sebelum melaksanakan kegiatan budidaya dengan Teknik bioflok dilakukan filtrasi air
untuk menghasilkan kualitas media budidaya yang berkualitas serta terhindar dari hama dan
penyakit yang nantinya dapat merusak siklus budidaya. Filtrasi adalah proses penyaringan
untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga
diartikan sebagai proses pemisahan liquid -liquid dengan cara melewatkan liquid melalui
media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-
banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi dari liqud. Filtrasi dilakukan untuk
menghilangkan partikel yang tersuspensi dan koloidal dengan cara menyaringnya dengan
media filter.
Oleh karena itu, suatu kegiatan budidaya memerlukan filtrasi sebagai langkah awal pra
produksi suatu siklus budidaya. Apabila suatu partikel atau bahan lainnya masuk ke dalam
media budidaya maka siklus tersebut akan terganggu dan memungkinkan untuk terjadinya
kegagalan.
BAB II
PEMBAHASAN
21. Filter Fisik
Filter fisik berfungsi untuk memisahkan padatan dari air secara fisika (berdasarkan
ukuran) dengan cara menangkap atau menyaring kandungan bahan tersebut manjadi
berkurang.
a. Bioball

Bioball adalah salah satu media filtrasi yang dapat menyaring kotoran besar, penyebar
air dalam sistem filtrasi, dan menjadi tempat bakteri baik pengurai kotoran. Bioball model
bola memiliki rongga lebih rapat, dan lebih efektif menangkap kotoran untuk diurai oleh
bakteri pengurai. Penggunaannya cukup disusun di dalam box filter atau di ruang filtrasi.
b. Biomate

Biomate merupakan saringan pengganti untuk filter air. Biomate ini memiliki
komposisi serabut dengan kerapatan tinggi sehingga sangat efektif digunakan untuk
menyaring kotoran ikan dan kotoran padat lainnya. Keungulan biomate adalah memiliki
kerapatam serabut yang terbilang tinggi dan dapat menyaring kotoran dengan efektif
c. Biofoam

Biofoam merupakan filter yang berwiujud sponge yang berfungsi untuk


menyaring/memfilter kotoran yang lebih halus dan tidak terfilter oleh filter sebelumnya.
Jenis sponge rongga carang memiliki kelebihan lain diantaranya :

1. Lebih mudah dibersihkan karena rongga carang lebih mudah dibilas.


2. Relatif lebih tahan lama umur pemakaiannya karena dapat menyaring kotoran lebih
banyak.
3. Dapat dijadikan sebagai pre-filterisasi atau filter penyaring awal bila diaplikasikan
dengan pompa hisap sirkulasi. Dengan rongga atau celah yang lebih besar otomatis
memiliki ruang aliran yang lebih besar pula.
d. Crystal bio

Crystal bio atau bio crystal adalah media filter biologi yang befungsi untuk
menstabilkan PH air. Crystal bio mempunyai pori pori yang banyak, lebih ringan, tidak
mengeluarkan zat alami yang bisa merusak kualitas air, dan mempunmyai permukaan 10x
lipat dibandingkan filter yang lain. Crystal bio juga dapat menurunkan nitrat.
2.2. Filter Biologi
Tujuan dari proses filtrasi secara biologis adalah untuk menguraikan amonia menjadi
nitrit kemudian nitrit menjadi nitrat dengan bantuan bakteri.
a. Cacing tubifex

Merupakan salah satu jenis cacing oligichaeta air tawar yang dimanfaatkan sebagai
pakan alami serta dapat menjadi salah satu filter air budidaya dalam system bioflok.
Penerapan cacing sutra sebagai filter biologi diaplikasikan dengan luas wadah terhadap
pertumbuhan dan perbaikan kualitas air yang dapat berpengaruh nyata. Sesuai dengan
hasil penelitian perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan ke-3 dengan 1 kolam wadah ikan :
3 kolam wadah cacing. tiga tingkat cacing sutra.
b. Tumbuhan Air (Eceng Gondok)

Eceng gondok merupakan gulma, yaitu tumbuhan sebangsa rumput yang mengganggu
bagi kehidupan tanaman utama, atau tumbuhan pengganggu, yang dapat digunakan
sebagai filter biologi sebagai salah satu elemen untuk menjernihkan air, karena akar dari
eceng gondok ini dikenal dapat mengisap polutan yang ada di air, ini terbukti pada kolam
yang banyak terdapat eceng gondok, habitat di dalamnya akan dapat hidup tenteram, dan
airnya menjadi cukup jernih. (Rasyid 2017, Rukmi 2013, Ratnani 2011, Setyanto 2011).
2.3 Filter Kimia
Filter kimia adalah filter yang menyaring polutan kolam melalui proses kimia. Filter ini
umumnya menggunakan media tertentu sesuai dengan kebutuhan penyaringannya
a. Kaporit

Kaporit merupakan salah satu bahan kimia yang mengandung klorin yang berfungsi
sebagai zat disinfektan air, dalam persiapan media kaporit berperan sebagai pembasmi
biota yang tinggal di badan air sehingga air menjadi jernih dan steril. Kaporit digunakan
pada tahap awal untuk sterilisasi wadah serta tritment air pada awal persiapan media
budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari,A., Isyanto,A., Aziz,S. (2020). Penerapan Teknologi Bioflok Pada Budidaya Ikan
Nila Di Desa Cibuniasih Kabupaten Tasikmalaya. Abdimas Galuh, 2(2), 175-180.
Ilyas., Tan,V., Kaleka,M. (2021). Penjernihan Air Metode Filtrasi untuk Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat RT Pu’uzeze Kelurahan Rukun Lima Nusa Tenggara Timur.
Warta Pengabdian, 15(1), 46-52.
Widodo,T., Irawan,B., Prastowo,A., Surahman,A. (2020). Sistem Sirkulasi Air Pada Teknik
Budidaya Bioflok. JTIKOM, 1(2), 34-39.
Rejeki,S. (2019). Laju Filtrasi Bahan Organik Oleh Kerang Hijau (Perna viridis) Sebagai
Biofilter Serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan dan Kelulusan Udang Windu
(Penaeus monodon). Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 3(1), 36-46.
Sutandi, M., Genkensiana,A., Mayaut,C. (2021). Pemanfaatan Gulma Eceng Gondok Sebagai
Penjernih Air. Jurnal Teknik Sipil, 17(1), 55-69.
Asmito,A., Martudi,S., Ahmad N. (2021). Analisis Filter Biologi Cacing Sutra (Tubifex sp.)
Dengan Luas Wadah Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kualitas Air Ikan
Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) (Analysis Of Biological Filter Of Silk Worm
(Tubifex sp.) With Different Container Areas On Growth And Water Quality Of
Sangkuriang Catfish (Clarias gariepinus)). Jurnal Agroqua, 19(1), 114-120.
Anonim. 2016. Fungsi dan Cara Memakai Akuarium Sponge Filter.
http://aquariumkubandung.blogspot.com/2016/12/fungsi-dan-cara-memakai-
akuarium-sponge.html. Diakses Pada Tanggal 14 April 2022 pukul 16.00
Anonim. 2020. Jenis-Jenis Media Filter Biologis Terbaik Untuk Aquarium dan Kolam.
https://www.ikanesia.id/2020/04/jenis-jenis-media-filter-biologis.html. Diakses Pada
Tanggal 14 April 2022 pukul 16.20

Anda mungkin juga menyukai