Anda di halaman 1dari 12

BAB III.

PENDEKATAN MASALAH

3.1 Pendekatan Penelitian


3.1.1 Dasar Hukum
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
17 TAHUN 2015 tentang KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan
Pangan dan Gizi bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, memenuhi kecukupan Gizi, merata dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk mewujudkan Status Gizi yang baik agar
dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
2. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
3. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,
aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
4. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam Pangan yang
terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan
komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan
manusia.
5. Status Gizi adalah kondisi kesehatan tubuh seseorang yang
merupakan hasil akhir dari asupan makanan ke dalam tubuh dan
pemanfaatannya.

3.1.2 Konsep Green School

Sekolah Hijau atau Green School merupakan sekolah yang memiliki k


omitmen dan secara sistematis mengembangkan program- program u
ntuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh akti
vitas sekolah. Sugeng Paryadi, 2008:12. Sebuah sekolah dapat menj
adi sekolah berwawasan lingkungan apabila menerapkan serta meng
embangkan empat pilar utama yang menjadi indikator dan kriteria, ya
kni 1 Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingk
ungan, 2 Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan, 3 Pengem
bangan Kegiatan Berbasis Partisipatif, 4 Pengelolaan dan atau Penge
mbangan Sarana Pendukung Sekolah.
Oleh sebab itu, untuk menanamkan karakter cinta lingkungan
dan kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup, maka sekolah
perlu menerapkan green school yang merupakan program sekolah
yang ramah lingkungan. Green school tidak sebatas lingkungan yang
hijau, namun juga termasuk hemat energi; menciptakan lingkungan
bersih; serta dapat mengurangi kuantitas sampah. Kegiatan yang
dilakukan untuk penghijauan dilingkungan sekolah SD Cingcin 03
adalah dengan melibatkan anak-anak kelas 4 untuk praktek secara
langsung dalam kegiatan menanam sayuran, memelihara, memanen
dan mengolahnya untuk dikonsumsi oleh para siswa, hal ini
bertujuan untuk lebih meningkatkan rasa senang terhadap sayuran
dan pembiasaan mengkonsumsi sayuran dimana diharapkan
dengan dilakukannya pembiasaan mengkonsumsi sayuran siswa
menjadi suka makan sayuran.
tidak sebatas pada rekayasa lingkungan hijau, namun juga
hemat energi; lingkungan yang bersih; pengelolaan sampah yang
baik; berkebun; mengupayakan makanan yang sehat dan higenis
serta mengurangi sampah plastik. Dalam kegiatan di SD Cingcin
sekolah berupaya memanfaatkan limbah plastik bekas air minerl dan
bekas minyak goreng sebagai tempat/ wadah menanam sayuran
sehingga dengan ini diharapkan dpat memberikan nilai tambah dari
sampah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai seni sehingga
menahbah keindahan lingkungan sekolah.
Green school atau disebut dengan adiwiyata merupakan salah
satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
dalam pelestarian lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai
pengertian sebagai tempat yang baik dan ideal tempat memperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Dalam
program ini diharapkan semua warga sekolah ikut terlibat dalam
kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari
dampak lingkungan yang negatif.4

3.1.3 Manfaat sayur-sayuran


Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehi
dupan setiap orang. Semua orang pasti menginginkan hal ters
ebut. Hidup yang sehat memiliki berbagai macam manfaat, na
mun sekarang banyak hal yang dapat mengganggu kesehatan
manusia baik dari lingkungan sekitar dan bahan-bahan yang ki
ta masukkan ke dalam diri kita baik sengaja maupun tidak sen
gaja. Sekarang semakin sulit untuk mengikuti menjaga kesehat
an. Maka dari itu, sekarang setiap orang dibutuhkan untuk me
mulai gaya hidup yang sehat, yaitu dengan mengkonsumsi
sayur-sayuran, karena kondisi saat ini umumnya anak SD
kurang menyukai makan sayuran-sayuran sehingga ini
menyebabkan anak-anak menjadi kegemukan / obesitas,
anemia / kurang darah menyebabkan anak lemah, letih, lesu.
Berikut ini beberapa manfaat sayuran bagi anak-anak
diantaranya :
 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak kandungan vitamin
dan mineral, seperti vitamin A, vitamin C, folat, dan magnesium,
dimana beragam nutrisi tersebut diketahui dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
 Menjaga kesehatan mata Kandungan vitamin A, lutein,
antioksidan, dan zeaxanthin dalam wortel baik untuk menjaga
kesehatan mata. Rutin mengonsumsi makanan ini disebut bisa
menurunkan risiko terjadinya penyakit mata
 Menjaga kesehatan otak , Kandungan antiinflamasi pada bayam
memberikan nutrisi untuk otak
 Mencegah anemia, kandungan zat besi pada bayam, kangkung
 Mengobati diabetes, karena kandungan alpha-lipoic yang terbukti
dapat menurunkan gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin
 Mengurangi resiko asma, Kandungan Magnesium dan Beta-karoten
pada bayam sangat bagus bagi penderita asma dan mengurangi
gejalanya
 Menurunkan tekanan darah tinggi ,Bayam mengandung nitrat dalam
jumlah tinggi, yang telah terbukti membantu tingkat tekanan darah
sedang dan menurunkan risiko penyakit jantung.
 Mencegah kanker, Bayam mengandung dua komponen, MGDG dan
SQDG, yang dapat memperlambat pertumbuhan kanker
 Menjaga kesehatan tulang, Bayan mengandung vitamin K dan
Magnesium, dimana vitamin K jika bekerja dengan vitamin D dapat
meningkatkan kepadatan tulang dan secara positif mempengaruhi
keseimbangan kalsium.

3.1.4 Menanam Sayuran di lahan sempit


Untuk kegiatan penghijauan dilingkungan sekolah SD Cingcin 03
dilaksanakan dengan teknik budidaya dilahan sempit secara
vertikultur yaitu sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara
vertikal atau bertingkat, keuntungan teknik budidaya secara
vertikultur adalah :
1. Penggunaan lahan efisien
2. pemakaian pupuk dan pestisida rendah
3. Mudah dipindahkan Karena dalam wadah
4. pemeliharaan tanaman lebih mudah
5. Pemakaian air lebih efisien
6. menambah nilai estetika dan keindahan halaman sekolah
7. Sumber gizi bagi anggota dilingkungan sekolah
Teknik vertikultur dilakukan dengan bercocok tanaman sayuran
menggunakan rak-rak dari bambu atau bahan lain yang mudah didapatkan
disekitar sekolah, memanfaatkan botol-botol air mineral untuk di tempel di
dinding sekolah atau di gantung di selasar sekolah.
Tanaman yang dapat ditanam secara vertikultur diantaranya :
1. Tanaman Sayur seperti, sawi, bayam, kangkung, wortel,
buncis, pekcoy, selada dll.
2. Tanaman Buah seperti : anggur, stroberi, dan markisa.
3. Tanaman Hias dan Bunga-bungaan seperti : Anggrek,Mawar,
Melati, Keladi Hias
4. Tanaman Obat, seperti : Sambiloto, Jahe, Kumis Kucing,
Ciplukan, Cocor bebek
Untuk tanaman yang di budidayakan dalam kegiatan ini adalah tanaman
sayuran, hal ini didasarkan pada kondisi minat konsumsi sayuran pada anak
yang masir rendah, sehingg perlu dilakukan upaya pembiasaan kebiasaan
baru berupa makan sayuran, hal yang pertama dilakukan yaitu dengan
mengenalkan anak pada jenis-jenis sayuran, kemudian mengenal dan
mengetahui cara menanam dan memelihara sayuran, mengenalkan cara
panen sayuran pada anak dan berikutnya adalah dengan mengenalkan cara
mengolah sayuran agar lebih bervariasi dan mengenalkan kebiasaan baru
kepada siswa untuk makan sayuran, diharapkan setelah dilakukan
pembiasaan mengkonsumsi sayuran di sekolah siswa akan suka untuk
makan sayuran di rumah nya juga.
BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1.1 Green School / penghijauan Sekolah


Penghijauan di lingkungan sekolah merupakan tanggungjawab seluruh warg
a sekolah. Selain itu, penghijauan sekolah berfungsi untuk menciptakan keny
amanan dan kesehatan lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut salah sa
tunya adalah memanfaatkan lingkungan sekolah dengan menanami berbagai
tanaman. Baik tanaman hias maupun sayuran. SD Negeri Cingcin 03
Soreang berupaya membuat lingkungan yang asri, hijau dan sehat yaitu mela
lui program penghijauan sekolah. Yang nantinya diharapkan menjadi progra
m unggulan SD Negeri Cingcin 03 Soreang. Adapun bentuk dari program
penghijauan sekolah yaitu :
1. Pemanfaatan lahan halaman sekolah untuk menanam sayuran
2. Pemanfaatan limbah lastik untuk dijadikan tempat media tanam
Kegiatan penghijauan sekolah ini dapat dimasukkan ke dalam kegiatan k
elas dan menjadi projek dalam jangka waktu sekitar kurang lebih 2-3 bula
n. Siswa ditugaskan untuk menanam sayuran hingga sayuran tumbuh da
n dapat dipanen. Projek ini berguna untuk membantu mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam sehingga siswa paham secara teori dan praktek serta
mengajak siswa untuk memulai hidup sehat dengan memakan sayur hasil
panen
Kegiatan ini diharapkan menimbulkan motivasi belajar, meningkatkan inte
raksi siswa dengan lingkungan, dan memungkinkan peserta didik belajar
mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Sayuran yang digunakan dalam perancangan ini merupakan sayuran yan
g dapat dipanen dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan. Sayuran yang
ditanam antara lain sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan sawi; da
n sayuran yang berbuah, seperti cabe, tomat, dan terong hijau

4.1.2. Pemanfaatan lahan halaman sekolah untuk menanam sayuran


Pemanfaatan lahan halaman sekolah untuk menanam sayuran ini dapat mela
tih siswa-siswi agar giat aktif serta mencintai kegiatan menanam. Karena me
reka akan menjadi calon generasi petani milenial di masa depan. Kita pun da
pat memberi contoh untuk memanfaatkan lahan disekitar sekolah.agar lingku
ngan tampak hijau, asri, segar dan sehat, selain itu tujuan utamanya adalah
meningkatkan konsumsi sayuran pada anak- anak siswa kelas 4 agar suka
makan sayuran dengan melakukan pembiasan baru yaitu mengolah hasil
panen sayuran untuk dikonsumsi oleh para siswa setiap bulan nya. Teknis
kegiatan ini adalah melibatkan siswa didik kelas 4 untuk praktek menanam
sayuran di dalam polibag atau bekas kemasan minyak goreng , bekas air
mineral .
Cara menanam sayuran adalah sebagai berikut :
Alat : Cangkul, Kored, Sendok Pertanian, baki, polibag/bekas kemasan
minyak goreng, bekas botol mineral
Bahan : Tanah : Pasir : Tanah (1:1:1), benih sayuran
Jenis sayuran ada yang dapat ditanam langsung seperti : Bayam, kangkung
Jenis sayuran yang perlu disemai dulu : Pakcoy, Caisim, selada, sawi, wortel,
bawang daun, cabe merah, cabe rawit, tomat, terong.
Persemaian :
 Wadah semai di isi media setebal 5-7 cm
 Buat larikan atau lubang tanam di media semai
 Jarak antar larikan 3-5 cm
 Bila ukuran benih kecil, benih di campur dg pasir perbandingan 1 : 10
kemudian di aduk secara merata
 Campuran tersebut di tabur di atas media
 Kemudian di timbun kembali dengan media
 Lakukan penyiraman
 Untuk mempercepat persemaian wadah semai dapat di tutup dg
karung atau plastik
 Apabila bibit tanaman telah berumur 12-14 hari atau bibit mempunya
3-4 helai maka bibit dapat di pindah tanam langsung di tanam atau di
bumbum dulu tujuannya agar bibit cukup kuat untuk di tanam
 Di dalam bumbunan bibit di pelihara selama 7 -10 hari, bibit kemudian
di pindahkan ke tempat penanaman
Penanaman :
 Mempersiapkan media tanam tanah,pasir dan pupuk kandang,
perbandingan 1 : 1 :1
 Media tanam dimasukan kedalam bekas air mineral/ bekongan/
polibag/bekas
minyak goreng, dll
 Menanam bibit tanaman
Pemeliharaan :
 Penyiraman : di lakukan 1-2 kali sehari atau tergantung sinar
Matahari
 Pemupukan : dapat di berikan pupuk cair organik
 Penyiangan : membersihkan dari gulma
 Pengendalian Hama dan Penyakit
secara Terpadu (HPT)
Pemanenan :
 Kegiatan Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 25 – 30
hari setelah tanam untuk tanaman yang berumur pendek ada juga
yang lebih dari 40 hari baru mulai panen
 Pemanenan dengan langsung di cabut bersama akarnya
 Masukan dalam wadah (Kontainer)
 Lakukan Pencucian terutama pada bagian akarnya sampai bersih
 Simpan sayuran di tempat teduh da tiriskan sebentar
 Ditimbang dan dimasukan ke dalam Packing Plastik ukuran 250 gram
Simpan di tempat teduh dan terhindar matahari langsung

Selain kegiatan budidaya , siswa jiga kita kenalkan dengan pembiasaan baru
yaitu mengkonsumsi sayuran yang sudah dipanen, dimana sayuran yang
sudah dipanen diolah bersama-sama oleh siswa di bawah bimbingan guru
dengan berbagai macam olahan agar lebih menarik untuk anak
mengkonsumsinya dan setelah itu dikonsumsi bersama-sama, diharapkan
dengan kegiatan pembiasaan mengkonsumsi sayuran disekolah ini akan
meningkatkan minat anak untuk makan sayuran.

4.1.3 Pemanfaatan limbah plastik untuk dijadikan tempat media tanam

Pemanfaatan limbah plastik untuk dijadikan media/wadah tanam adalah


sebagai berikut : Cara pelaksanaannya adalah Limbah plastik yang berasal
dari berbagai bungkus kemasan dan beragam bentuknya ini, ternyata dapat
didaur ulang atau dimanfaatkan kembali menjadi wadah yang sangat cocok
untuk menanam berbagai sayuran, karena tidak gampang rusak dan
mudahnya plastic ini diperoleh, dan juga dapat menambah keindahan
lingkungan jika ditata dan dirawat dengan baik.
Alat yang digunakan untuk membuat media /wadah tanam dari plastik air
mineral adalah , pisau cater, paku, palu, cat minyak/ cat besi
Plastik air mineral yang sudah kita siapkan dapat kita warnai oleh siswa
dengan cat minyak untuk menambah keindahannya, dan dapat merangsang
anak kreatif dan konsentrasi anak , menstimulasi motorik halus anak dan
koordinasi mata, mengembangkan imajinasi anak,meningkatkan
kepercayaan diri anak, membantu mengenalkan perbedaan warna pada
anak.
Cara pemanfaatan plastik untuk media tanam pertama ialah memilih plastic
yang sesuai, menyesuaikan ukuran tanaman, contohnya plastic bekas
minyak goreng dan botol bekas air mineral yang bersifat kaku dan kokoh.
Jika memilih tanaman yang berukuran kecil bisa menggunakan botol bekas
yg berukuran 500 ml ke bawah atau plastik minyak goreng 1 liter, jika
tanaman yang dipilih memiliki ukuran lumayan besar bisa menggunakan
botol plastik berukuran 1 liter atau lebih atau plastic minyak goreng
berukuran 2 liter atau menggunakan jarigen bekas minyak goreng.
Langkah selanjutnya adalah membentuk botol dan plastik agar dapat dengan
mudah ditanami dan menjadi media tanam yang baik, seperti kita ketahui
botol pastik memiliki ujung kepala yang mengecil sehingga kita perlu
memodifikasi agar lebih mudah untuk kita gunakan dalam proses
penanaman kita hanya perlu memotong 1/3 bagian atas botol, berbeda
dengan plastik bekas minyak goreng kita hanya perlu memotong ujung
plastik yang menguncup agar mudah memasukkan media tanam dan dapat
berdiri dengan kokoh.
Selanjutnya yaitu membuat lubang pori-pori drainase pada botol dan plastik
yang digunakan, bertujuan untuk mengatur proses perairan tanaman,
walaupun tanaman sangat membutuhkan air namun bukan berati air yang
disiramkan tergenang. Selain itu juga air yang disiramkan harus cepat kering
agar akar yang didalam tanah tidak membusuk karena tergenang air. Untuk
cara membuat lubang pori-pori drainase kita hanya perlu menusuk-nusuk
dinding plastik dengan paku besar.
Terdapat beberapa campuran yang bisa dijadikan sebagai media tanam agar
tanaman dapat tumbuh subur, antara lain yaitu dengan mencampurkan
tanah, pasir, dan kotoran hewan dengan menggunakan perbandingan 1:1:1
lalu campurkan semuanya hingga rata, kemudian tinggal dimasukkan ke
dalam plastic yang akan digunakan sebagai wadah media tanam, dan
setelah itu letakkan plastic ditempat yang terkena sinar matahari yang cukup
untuk membantunya dalam proses pertumbuhan berfotosintesis, dan
melakukan metabolisme.
Proses yang terahir yaitu proses penanaman dan perawatan media tanam.
Jika wadah plastic sudah siap untuk ditanami maka segeralah menanam
tanaman, setelah penanaman sekiranya dapat melakukan perawatan
meliputi penyiraman, pemberian pupuk dan penyiangan. Untuk perawatan
yang lainnya menyesuaikan dengan perawatan jenis tanaman itu sendiri
yang memiliki penanganan yang berbeda-beda pada setiap tanaman.

Untuk peletakan media /wadah tanam tadi agar lebih menarik dan rapi kita
dapat membuat rak untuk menata sayuran dalam polibag agar tersusun rapi,
atau bisa juga dengan menempel wadah sayuran dari bekas air mineral di
dinding sekolah atau menggantung diselasar sekolah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
BAB V. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan kegiatan ini diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :


1. Hasil dari pelaksanaan green school , lingkungan sekolah menjadi
hijau, sri, indah dan menambah pasokan oksigen dilingkungan sekolah.
2. Dengan dilibatkannya siswa didik dalam kegiatan menanam,
memelihara, panen siswa didik menjadi tahu cara memelihara sayuran.
Dan dengan pembiasaan mengolah hasil panen dan mengkonsumsi
sayuran anak didik menjadi suka makan sayuran.
3. Hasil dari pemanfaatan limbah plastik untuk media tanam dapat
mengurangi limbah plasttik yang ada disekolah dan di rumah siswa , dan
siswa mengetahui cara meningkatkan nilai tambah dari limbah plastik
yang biasanya di buang begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai