Berdasarkan temuan hasil penelitian dalam bentuk wawancara yang kemudian dilakukan
analisis data temuan hasil penelitian akan dibahas secara mendalam agar lebih terperinci dan
terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
1. Penerapan PHBS Terkait Makanan dan Minuman
Penerapan PHBS terkait makanan dan minuman dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, menggunakan air yang sehat, dan
mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung pewarna dan pengawet
makanan. Menurut Hanifa dan Luthfeni (2011:56) makanan yang sehat adalah
makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang
tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun yang dapat
membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang akan kita makan harus mengandung
komposisi gizi yang lengkap, yaitu terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air atau yang dikenal 4 sehat 5 sempurna. Menurut Haryanto (2011:31)
makanan bergizi seimbang adalah makanan yang mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh dan jumlahnya mencukupi (tidak kurang dan tidak berlebihan).
Menurut Oktaviana (2011:19) makanan yang sehat bagi tubuh adalah makanan yang
bersih dan bergizi. Makanan yang yang bersih artinya makanan yang bebas dari debu,
kotoran, dan bibit penyakit. Makanan yang tidak bersih dapat menyebabkan penyakit.
Menurut Kemenkes RI (2014) menyebutkan gizi seimbang adalah susunan pangan
sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas
fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi. Menurut Hardani (2012) makanan yang sehat merupakan
makanan yang tepat untuk menambah nutrisi bagi tubuh kita, yang didalamnya
terkandung zat-zat gizi. Zat-zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air.
Siswa di SD N 1 Kretek sudah mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
seperti sayuran, buah-buahan, dan susu. Peran guru dan orang tua sangat penting
dalam hal ini. Peran guru dalam menanamkan agar siswa selalu mengkonsumsi
makanan yang bergizi adalah dengan mengajak siswa mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan selalu mengingatkan agar mengkonsumsi makanan yang bergizi setiap
hari seperti makanan 4 sehat 5 sempurna. Sedangkan peran orang tua juga penting
karena dengan orang tua menyiapkan makanan yang bergizi setiap hari maka tanpa
disadari anak akan selalu makan makanan yang bergizi juga. Makanan yang bergizi
berguna untuk tumbuh kembang anak, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya, tubuh akan sehat, daya
tahan tubuh meningkat, serta anak dapat tumbuh cerdas.
Untuk menjaga air tetap sehat di lingkungan sekolah, upaya yang dilakukan
sekolah antara lain dengan menggerakkan gotong royong membersihkan lingkungan
sekolah, terutama sanitasi airnya. Sedangkan untuk menjaga agar siswa selalu
mengkonsumsi air yang bersih dan sehat disetiap kelas disediakan air minum berupa
air galon. Agar anak memahami bahwa air yang bersih dan sehat itu penting dalam
kehidupan, guru mengupayakan untuk untuk menjelaskan peran, fungsi, dan manfaat
air dan memberikan perbandingan orang yang tinggal di lingkungan air yang sehat
dan tinggal di lingkungan air yang kotor. Sedangkan cara yang dilakukan orang tua
agar air yang digunakan anak bersih dan sehat yaitu dengan membersihkan
tampungan air dan menggunakan sumur pribadi. Untuk air minum yang dikonsumsi
anak, orang tua menyediakan air galon dan juga air yang matang atau sudah dimasak.
Agar siswa mengkonsumsi makanan yang tidak memgandung pengawet dan
pewarna makanan siswa diminta guru untuk membawa bekal dari rumah karena lebih
terjamin kualitas makanannya. Mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet
dan pewarna makanan akan menyebabkan sakit perut, diare, dan penyakit berbahaya
lainnya. Orang tua juga menyiapkan makanan yang tidak mengandung pengawet dan
pewarna makanan. Di sekolah siswa juga tidak diperbolehkan untuk jajan
sembarangan yang di luar sekolah.