Anda di halaman 1dari 5

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan temuan hasil penelitian dalam bentuk wawancara yang kemudian dilakukan
analisis data temuan hasil penelitian akan dibahas secara mendalam agar lebih terperinci dan
terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
1. Penerapan PHBS Terkait Makanan dan Minuman
Penerapan PHBS terkait makanan dan minuman dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, menggunakan air yang sehat, dan
mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung pewarna dan pengawet
makanan. Menurut Hanifa dan Luthfeni (2011:56) makanan yang sehat adalah
makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang
tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun yang dapat
membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang akan kita makan harus mengandung
komposisi gizi yang lengkap, yaitu terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air atau yang dikenal 4 sehat 5 sempurna. Menurut Haryanto (2011:31)
makanan bergizi seimbang adalah makanan yang mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh dan jumlahnya mencukupi (tidak kurang dan tidak berlebihan).
Menurut Oktaviana (2011:19) makanan yang sehat bagi tubuh adalah makanan yang
bersih dan bergizi. Makanan yang yang bersih artinya makanan yang bebas dari debu,
kotoran, dan bibit penyakit. Makanan yang tidak bersih dapat menyebabkan penyakit.
Menurut Kemenkes RI (2014) menyebutkan gizi seimbang adalah susunan pangan
sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas
fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi. Menurut Hardani (2012) makanan yang sehat merupakan
makanan yang tepat untuk menambah nutrisi bagi tubuh kita, yang didalamnya
terkandung zat-zat gizi. Zat-zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air.
Siswa di SD N 1 Kretek sudah mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
seperti sayuran, buah-buahan, dan susu. Peran guru dan orang tua sangat penting
dalam hal ini. Peran guru dalam menanamkan agar siswa selalu mengkonsumsi
makanan yang bergizi adalah dengan mengajak siswa mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan selalu mengingatkan agar mengkonsumsi makanan yang bergizi setiap
hari seperti makanan 4 sehat 5 sempurna. Sedangkan peran orang tua juga penting
karena dengan orang tua menyiapkan makanan yang bergizi setiap hari maka tanpa
disadari anak akan selalu makan makanan yang bergizi juga. Makanan yang bergizi
berguna untuk tumbuh kembang anak, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya, tubuh akan sehat, daya
tahan tubuh meningkat, serta anak dapat tumbuh cerdas.
Untuk menjaga air tetap sehat di lingkungan sekolah, upaya yang dilakukan
sekolah antara lain dengan menggerakkan gotong royong membersihkan lingkungan
sekolah, terutama sanitasi airnya. Sedangkan untuk menjaga agar siswa selalu
mengkonsumsi air yang bersih dan sehat disetiap kelas disediakan air minum berupa
air galon. Agar anak memahami bahwa air yang bersih dan sehat itu penting dalam
kehidupan, guru mengupayakan untuk untuk menjelaskan peran, fungsi, dan manfaat
air dan memberikan perbandingan orang yang tinggal di lingkungan air yang sehat
dan tinggal di lingkungan air yang kotor. Sedangkan cara yang dilakukan orang tua
agar air yang digunakan anak bersih dan sehat yaitu dengan membersihkan
tampungan air dan menggunakan sumur pribadi. Untuk air minum yang dikonsumsi
anak, orang tua menyediakan air galon dan juga air yang matang atau sudah dimasak.
Agar siswa mengkonsumsi makanan yang tidak memgandung pengawet dan
pewarna makanan siswa diminta guru untuk membawa bekal dari rumah karena lebih
terjamin kualitas makanannya. Mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet
dan pewarna makanan akan menyebabkan sakit perut, diare, dan penyakit berbahaya
lainnya. Orang tua juga menyiapkan makanan yang tidak mengandung pengawet dan
pewarna makanan. Di sekolah siswa juga tidak diperbolehkan untuk jajan
sembarangan yang di luar sekolah.

2. Penerapan PHBS Terkait Kebersihan Diri Sendiri


Perilaku terhadap kebersihan diri sendiri dilakukan dengan merawat
kebersihan diri sendiri dan berperilaku hidup bersih dan sehat. Cara yang
dilakukan siswa dalam merawat diri sendiri antara lain dengan mengkonsumsi sayur
dan buah, olahraga yang cukup, minum air yang sehat, dan menjaga kebersihan badan
seperti rajin mencuci tangan dan rajin mandi. Merawat kebersihan diri sendiri
bermanfaat agar tubuh tidak mudah terserang penyakit. Upaya yang dilakukan guru
untuk menumbuhkan kesadaran siswa untuk merawat kebersihan diri sendiri yaitu
dengan cara melakukan sosialisasi PHBS, menjelaskan pentingnya merawat diri
sendiri seperti memotong kuku, rajin cuci tangan, rajin mandi, dan rajin mengganti
pakaian apabila sudah kotor dan berkeringat. Dengan menanamkan kesadaran
merawat diri sendiri sejak dini maka siswa akan terbiasa atau menjadi pola hidup
siswa itu sendiri. Sedangkan upaya yang dilakukan orang tua untuk menumbuhkan
kesadaran anak pentingnya merawat kebersihan diri sendiri antara lain dengan
mengajarkan mandi 2x sehari, menggosok gigi sebelum tidur, serta rajin mencuci
tangan dan kaki.
Cara yang dilakukan siswa dalam berperilaku hidup bersih dan sehat antara
lain dengan tidak malas untuk bersih-bersih, berolahraga teratur, menjauhi narkoba,
dan selalu membuang sampah pada tempatnya. Perilaku hidup bersih dan sehat
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan siswa baik dari segi kognitif,
afektif, maupun psikomotornya, untuk itu berperilaku hidup bersih dan sehat sangat
penting untuk dilakukan. Agar anak tidak mengabaikan pentingnya hidup bersih dan
sehat, peran guru dan orang tua sangat diperlukan untuk menanamkan dan
mengajarkan hidup bersih dan sehat. Upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan
dan mengajarkan siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjelaskan
dan memberikan contoh hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
tidak membuang sampah di laci meja dan membuangnya di tempat sampah.
Sedangkan upaya yang dilakukan orang tua adalah memberi arahan dan mengajak
anak untuk membersihkan rumah dan membuang sampah pada tempatnya setiap hari.

3. Penerapan PHBS Terkait Kebersihan Lingkungan


Lingkungan yang bersih dan sehat sangat diperlukan oleh tubuh agar tidak
mudah terjangkit penyakit, membuat suasana menjadi nyaman, bebas polusi, bebas
dari sampah yang berserakan, dan tetap sehat. Untuk itu kesadaran akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu guru dan orang
tua berpengaruh dalam menanamkan sejak dini kepada siswa dan anak-anaknya.
Upaya yang dilakukan guru adalah dengan mengadakan program dari sekolah yang
berupa kerja bakti secara rutin membersihkan lingkungan sekolah, menjadi tauladan
siswa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, dan menciptakan lingkungan
yang sehat. Upaya yang dilakukan orang tua antara lain menjaga kebersihan rumah
dengan selalu menyapu dan mengepel seluruh ruangan. Sedangkan cara siswa sendiri
untuk menjaga lingkungan supaya tetap bersih dan sehat adalah dengan selalu
membersihkan lingkungan seperti menyapu dan membuang sampah pada tempatnya.

4. Penerapan PHBS Terkait Sakit dan Penyakit


Penerapan terhadap sakit dan penyakit dilakukan dengan 4 cara yaitu
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, pencarian
pengobatan, dan pencegahan kesehatan. Menurut beberapa guru di SD Negeri 1
Kretek, peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Sedangkan upaya yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan antara lain dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, mandi dan
cuci tangan, pergi ke dokter untuk mengecek kondisi kesehatan tubuh, dan
membiasakan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sedangkan menurut siswa
cara yang dapat dilakukan yaitu dengan olahraga, makan makanan yang mengandung
vitamin dan serat, tidak malas untuk hidup bersih, dan mengecek kondisi kesehatan
tubuh secara berkala. Peningkatan dan pemeliharaan kesehatan bermanfaat untuk
menjaga kesehatan, menjaga tumbuh kembang dengan baik, dan tidak mudah
teserang penyakit.
Untuk pencegahan penyakit, sekolah mengadakan program seperti melakukan
gosok gigi bersama, pemberian imunisasi, pemberian obat cacing, penyuluhan
kesehatan, dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Sedangkan upaya
yang dilakukan orang tua anatara lain memberikan makanan yang bergizi, mengajak
rutin berolahraga, dan selalu memperhatikan kondisi kesehatan anak. Untuk upaya
yang dilakukan siswa sendiri antara lain dengan olahraga teratur, makan buah dan
sayur, dan mengkonsumsi vitamin. Pencegahan penyakit dilakukan supaya tetap
sehat dan lebih baik mencegah sakit daripada mengobati.
Pencarian pengobatan dilakukan agar segera sembuh dari penyakit. Upaya
yang dilakukan oleh guru dalam pencarian pengobatan adalah dengan program
sekolah membentuk UKS untuk melakukan pertolongan pertama apbila ada siswa
yang sakit, tetapi apabila tidak lekas sembuh segera dibawa ke puskesmas atau rumah
sakit terdekat untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Sedangkan upaya yang
dilakukan orang tua adalah dengan menyediakan kotak P3K di rumah, jadi sewaktu-
waktu anak jatuh sakit dapat diberikan pertolongan pertama, tetapi sama halnya
dengan yang dilakukan guru apabila tidak lekas sembuh segera dibawa ke dokter
untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Untuk siswa sendiri hal yang dilakukan
adalah memberitahu guru ataupun orang tua apabila merasa tidak enak badan atau
merasa sakit agar penyakitnya tidak semakin parah.
Untuk pencegahan kesehatan perlu dilakukan agar kondisi badan tetap sehat
atau tidak mudah terserang penyakit. Upaya guru adalah dengan menanamkan kepada
siswa untuk memahami bahwa kesehatan itu penting. Sekolah mengadakan program
pengecekan kesehatan secara berkalaseperti cek tekanan darah dan sosialisasi PHBS.
Untuk upaya orang tua antara lain dengan mengajarkan rajin mandi, rajin olahraga,
membiasakan menerapkan hidup bersih dan sehat, serta selalu menanykan kepada
anak kondisi hari ini apakah ada yang sakit atau tidak. Sedangkan untuk upaya siswa
sendiri dengan berolahraga, mau di cek kondisi kesehatan seperti cek tekanan darah,
minum air putih 8 gelas per hari, dan makan makanan yang bergizi.

Anda mungkin juga menyukai