Anda di halaman 1dari 2

Bangsa Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang begitu melimpah.

Berada di wilayah
yang beriklim tropis dan memiliki curah hujan tinggi, membuat tanah Indonesia subur dan
cocok untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Salah satunya cincau hijau (Cyclea
barbata Miers). Apalagi, tanaman ini memang berasal dari Asia Tenggara.
Cincau hijau akan tumbuh dengan ideal di kondisi tanah yang memiliki pH 5,5-6,5
dan didukung dengan lingkungan yang teduh, lembab, dan berair dangkal. Namun di luar
kondisi media tanam dan lingkungan ideal, tumbuhan ini juga memiliki daya adaptasi yang
cukup baik. Maka tak heran jika di Indonesia, cincau sering ditemukan tumbuh secara liar.
Kondisi ini terbukti di lingkungan sekitar SDN 9 Jambu, Kecamatan Mlonggo,
Kabupaten Jepara. Ditanam dengan cara stek batang beberapa tahun lalu, tanaman ini dapat
tumbuh dengan baik. Bahkan, meski tidak selalu dirawat secara khusus, cincau hijau ini tetap
tumbuh dengan subur.
Di Indonesia, cincau hijau merupakan jenis tumbuhan yang digemari masyarakat.
Daunnya digunakan sebagai bahan untuk membuat minuman atau makanan tertentu. Hasil
olahannya, biasa ditambahkan ke dalam es cincau hijau atau bubur cincau. Selain
memberikan rasa unik, cincau juga dianggap memiliki beberapa manfaat kesehatan, karena
merupakan sumber serat dan antioksidan.
Menurut portal halodoc.com, senyawa antioksidan dalam olahan cincau hijau, mampu
melawan radikal bebas. Hasil olahan cincau hijau juga mengandung serat, mineral, dan
karbohidrat. Olahan ini memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengatasi
masalah penceranaan, menyeimbangkan gula darah, mencegah penyakit malaria, mencegah
osteoporosis, melancarkan pencernaan, menurunkan risiko diabetes, hingga mengobati
demam dan sakit tenggorokan.
Potensi di atas, tak hanya dapat dimanfaatkan oleh guru untuk melakukan inovasi
pembelajaran berupa pembuatan produk olahan cincau hijau. Pada implementasi Kurikulum
Merdeka, praktik pengolahan potensi cincau hijau juga dapat dimanfaatkan untuk sejumlah
tema projek dalam implementasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Di jenjang SD, inovasi pembuatan produk olahan cincau hijau setidaknya dapat
dimanfaatkan untuk kontekstualisasi dua tema P5, yakni Gaya Hidup Berkelanjutan dan tema
Kewirausahaan.
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan dapat menjadi bingkai kontekstualisasi inovasi
pembuatan produk olahan cincau hijau terkait dengan kebutuhan tanaman cincau hijau
sebagai bahan bakunya. Dengan kebutuhan tanaman cincau hijau untuk bahan produksi,
siswa bisa disadarkan pentingnya budidaya tumbuhan ini. Hal itu dapat membangun
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan. Dengan demikian peserta
didik memahami manfaat aktivitasnya, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap
kelangsungan kehidupan di lingkungan sekitarnya.
Sedangkan dalam tema Kewirausahaan, praktik inovasi pembelajaran mengajarkan
peserta didik untuk mampu mengidentifikasi potensi ekonomi di sekitarnya, tahu masalah
yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek
lingkungan, sosial, dan kesejahteraan. Melalui pembuatan dan penjualan minuman cincau
hijau misalnya, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan.
Peserta didik juga memiliki wawasan tentang peluang masa depan dan peka akan
kebutuhan masyarakat,

Anda mungkin juga menyukai